PENDAHULUAN
Latar belakang
Ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang vital fungsinya bagi
keseluruhan sistem tubuh manusia. Ginjal adalah organ utama sistem ekskresi manusia,
yang mengatur pembuangan zat-zat sisa yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Selain
itu, ginjal juga berperan dalam menjaga homeostasis cairan dalam tubuh.
Seperti organ tubuh lainnya, ginjal juga bisa mengalami kanker. Jenis kanker ginjal yang
Rumusan malasah
1 Bagaimanakah laporan pendahuluan kanker ginjal ?
2 Bagaimanakah teori asuhan keperawatan?
3 Bagaimanakah asuhan keperwatan pada klien dengan kanker
ginjal? Tujuan
1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui laporan pendahuluan kanker ginjal.
Untuk mengetahui teori asuhan keperawatan.
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan kanker ginjal.
2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui definisi kanker ginjal.
Untuk mengetahui etiologi kanker ginjal.
Untuk mengetahui manifestasi klinis kanker ginjal.
Untuk mengetahui patofisiologis kanker ginjal.
Untuk mengetahui klasifikasi kanker ginjal.
Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic kanker ginjal.
Untuk mengetahui penatalaksanaan kanker ginjal.
Untuk mengetahui komplikasi kanker ginjal.
Untuk mengetahui teori asuhan keperawatan.
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan kanker ginjal.
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi
Cancer Kidney atau kanker ginjal tersusun dari kata cancer atau kanker yang
berarti istilah awam yang di gunakan untuk menyatakan berbagai bentuk penyakit
keganasan dan kidney atau ginjal yang berarti sepasang organ retroperitoneal yang
terletak pada dinding abdomen posterior dalam region lumbalis, fungsi ginjal
berhubungan dengan homeostasis, dan organ ini memproduksi urine dan untuk
mengekskresikan limbah seperti ureum, mengendalikan keseimbangan elektrolit dan nilai
pH. Ginjal juga memproduksi renin serta eritropoitin yang terlibat dalam metabolism
vitamin D. (Cristina Brooker, edisi 31 tahun 2012)
Carcinoma adalah tumor malignan yang tumbuh di jaringan epitel. Carcinoid
syndrome adalah syndrome klinis yang timbul setelah terjadi pertumbuhan dan
penyebaran tumor karsinoid yang mensekresikan 5- hidroksitripamin 5-HT (yang juga
disebut serotonin). Renal berhubungan dengan ginjal, Renal cortex adalah bagian ginjal
paling luar yang berwarna pucat dan berada dibawah kapsula renis. (kamus keperawatan,
tahun 2012)
Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) dan jenis
kanker ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (adeno karsinoma
renalis / hipernefroma). Kanker Ginjal atau hipernefroma merupakan jenis kanker yang
terdapat pada bagian ginjal atau disebut tubulus renal proksimal.
Kanker ginjal adalah merupakan suatu keganasan pada parenkim ginjal yang
berasal dari tubulus proksimalis ginjal. Stadium dan adenokarsinama ginjal terbagi atas
empat stadium ( Gambar 5.19 ).
Stadium adenokarsinama ginjal menurut Robson. Stadium I tumor masih terbatas di
dalam ginjal; Stadium II invasi ke jaringan lemak perirenal; Stadium III invasi ke vena
renalis/vena kava; Stadium IV metastasis ke organ lain (misalnya: usus) (Jonasch, 2006).
Anatomi Fisiologi.
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang.
Sebagai bagian dari siste’m urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea)
dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari
kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di
bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar
suprarenal).
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas.
Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal)
yang membantu meredam goncangan.
Berat dan besar ginjal bervariasi; hal ini tergantung jenis kelamin, umur, serta ada
tidaknya ginjal pada sisi lain.Pada orang dewasa, rata-rata ginjal memiliki ukuran
panjang sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan berat sekitar
120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan. Ginjal memiliki bentuk seperti
kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang
disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.Aliran darah
ginjal berasal dari arteri renalis yang merupakan cabang langsung dari aorta
abdominalis, sedangkan yang mengalirkan darah balik adalah vena renalis yang
merupakan cabang vena kava inferior. Sistem arteri ginjal adalah tidak ada anastomosis
ke cabang arteri lain.
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi
disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagianmedulla ginjal
manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran
pengumpul. Ginjal dibungkus oleh jaringan fibros tipis dan mengkilap yang
disebut kapsula fibrosa ginjal dan di luar kapsul ini terdapat jaringan lemak perirenal. Di
sebelahatas ginjal terdapat kelenjar adrenal. Ginjal dan kelenjar adrenal dibungkus
oleh fasia gerota. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah
lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi
sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara
menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan
tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan
dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arusdan kotranspor. Hasil akhir
yang kemudian diekskresikan disebut urine. Sebuah nefron terdiri dari sebuah
komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan
oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah
yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus
mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-
pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium
tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari
darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan
tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman
terdapat tiga lapisan:
Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus,
melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman
dalam bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah
ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat
ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap
hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per
menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.
tubulus penghubung
tubulus kolektivus kortikal
tubulus kolektivus kortikal
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus
juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel
juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin
Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk
membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewatiureter.
Fungsi homeostasis ginjal
Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion
hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH
5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang
melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus
konvulasi.
Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau
kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal
pada kelenjar pituitaridengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon
antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat
absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali
menjadi 98%.
Etiologi
Penyebab pasti masih belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor lingkungan dan
genetik yang menjadi predisposisi terbentuknya karsinoma sel ginjal, meliputi hal-hal
sebagai berikut.
1. Merokok
2. Obesitas. Menjadi faktor resiko, terutama pada wanita, berat badan meningkat
memiliki hubungan linier dengan meningkatkan risiko (McLaughlin, 2006).
3. Hipertensi. Dikaitkan dengan peningkatan insiden karsinoma sel ginjal (McLaughlin,
2006).
4. Penyakit kistik ginjal pada pasien yang menjalani dialisis ginjal jangka panjang. Hal
ini predisposisi untuk kanker sel ginjal (McLaughlin, 2006).
5. Transplantasi ginjal. Predisposisi pada penerima transplantasi ginjal (Zisman, 2002).
6. Penyakit sindrom von Hippel-Lindau (VHL) merupakan penyakit bawaan terkait
dengan karsinoma ginjal (Iliopoulos, 2000).
Patofisiologi
Tumor ini berasal dari tubulus proksimal ginjal yang mula-mula berada di korteks
kemudian menembus kapsul renal. Pada irisan berwarna kuning sampai orange dan
menunjukan beberapa jenis gambaran histopatologi, yaitu clear cell granular sarkomatoid
dan bentuk campuran.
Jaringan asal untuk karsinoma sel ginjal adalah epitel tubulus proksimal ginjal.
Kanker ginjal bisa terjadi secara herediter atau nonherediter. Keduanya memberi bentuk
yang berhubungan dengan perubahan struktural dan kromosom. Studi genetik kanker
ginjal menyebabkan kloning gen yang menghasilkan perubahan formasi tumor
(Iliopoulos, 2000).
Setidaknya terdapat empat sindrom genetik yang terkait dengan karsinoma sel
ginjal, meliputi: (1) sindrom von Hippel-lindau (VHL), (2) hereditary papillary renal
carcinoma (HPRC), (3) onkosit ginjal familial (FRO) associated with Birt –Hogg-Dube
syndrome (BHDS), dan (4) karsinoma ginjal herediter (Iliopoulos, 2000).
Penyakit sindrom von Hippel-lindau adalah sindrom autosomal dominan yang
memberikan predisposisi untuk berbagai neoplasma, termasuk kanker ginjal. Renal cell
carcinoma berkembang di hampir 40 % dari pasien dengan penyakit Hippel-Lindau von
dan merupakan penyebab utama kematian diantara pasien tersebut.
Karsinoma papiler ginjal herediter (HPRC) adalah kelainan bawaan dengan pola
dominan warisan autosom ; individu yang terkena mengembangkan karsinoma ginjal
bilateral (Radovanovic, 1986). Individu dengan onkosit ginjal familial mengembangkan
oncocytoma multifokal atau neoplasma oncocytic di ginjal. Sondrom Birt-Hogg-Dube
adalah sindrom kulit turun temurun. Pasien dengan sindrom Birt-Hogg-Dube memiliki
kecenderungan dominan diwariskan untuk mengembangan tumor jinak di folikel rambut
(yaitu fibrofolloculomas), terutama di leher, wajah, dan batang atas, serta berisiko
mengembangkan tumor ginjal, polip kolon atau tumor, dan kista paru (Iliopoilos, 2000).
Kanker ginjal memberikan berbagai manifestasi masalah keperawatan.
Pathflodiagram
Dx. Kep
Nyeri akut
Risiko
infeksi
Manifestasi klinis
Banyak tumor tidak disertai gejala dan ditemukan sebagai massa abdomen yang
terpalpasi saat pemeriksaan rutin.
Triad klasik, yang terjadi pada hanya 10% pasien, adalah hematuria, nyeri, dan
massa di panggul.
Tanda yang biasanya pertama kali menarik perhatian yang mengarah pada tumor
adalah hematuria tanpa nyeri, baik bersifat berkala dan mikroskopik ataupun
kontinu dan banyak.
Nyeri tumpul terjadi di pungug akibat tekanan pada ureter, ekstensi tumor, atau
hemoragi ke jaringan ginjal.
Nyeri kolik terjadi jika bekuan atau massa sel tumor turun ke ureter.
Gejala dari metastasis mungkin merupakan manifestasi pertama tumor renal,
termasuk penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, peningkatan
kelemahan, anemia.
Klasifikasi
Tumor ginjal adalah tumor urogenital nomor tiga setelah tumor prostate dan
tumor kandung kemih.
Tumor ginjal dapat berasal dari tumor primer renal ataupun merupakan tumor sekunder
yang berasal dari metastase keganasan di tempat lain. Sedangkan tumor primer dapat
mengenai parenkim ginjal ataupun mengenai sistem saluran ginjal.
1. Adenokarsinoma/karsinoma sel renal (renal Cell Carcinoma, Tumor Grawitz,
Hypermeproma, Hypermephroid, Tubuler Carcinoma dan sebagainya).
Adenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal yang berasal dari
tubulus proksimal ginjal. Tumor ini merupakan 3% dari seluruh keganasan pada
organ dewasa. Tumor ini paling sering ditemukan pada umur lebih dari 50 tahun.
Penemuan kasus baru meningkat setelah ditemukannya alat bantu diagnosa USG
dan CT scan (Basuki,2003).
Angka kejadian pada pria lebih banyak dari pada wanita dengan perbandingan 2 :
1. Meskipun tumor ini biasanya banyak diderita pada usia lanjut (setelah usia 40
tahun) tumor pada kedua sisi (bilateral) terdapat pada 2% kasus (Basuki 2003).
Tumor renal karsinoma maligna terutama adenocarcinoma menduduki 2% dari
semua kanker. Tumor renal maligna yang kecil (adenoma) bisa timbul tanpa
membawa kerusakan yang jelas atau menimbulkan berbagai gejala.
2. Tumor wilms (Nephroblastoma, Adenomyosarcoma, Embryoma,Carsinosarcoma,
Embryyonal Mixed Tumor).
Nefroblastoma adalah tumor ginjal yang banyak menyerang anak berusia kurang
dari 10 tahun dan paling sering dijumpai pada umur 3,5 tahun. Tumor ini
merupakan tumor urogenitalia yang paling banyak menyerang anak-anak. Kurang
lebih 10% tumor ini menyerang kedua ginjal secara bersamaan (Basuki, 2003)
Insiden puncaknya antara umur 1 – 4 tahun. Anak perempuan dan laki-laki sama
banyaknya.(underwood, 2000).
Nefroblastoma sering dikenal dengan nama tumor Wilm atau karsinoma sel
embrional. Tumor Wilm sering diikuti dengan kelainan bawaan berupa: anridia,
hemihipertrofi dan anomali organ urogenitalia (Basuki, 2003 ).
Makroskopik tumor berwarna putih kelabu, lunak dan encephaloid (menyerupai
jaringan otak).
Makroskopik menunjukan gambaran yang khas berupa glomerulus primitifi atau
abortif , dengan ruangan bowman yang tidak nyata dan tubulus abortif dikelilingi
stroma sel kumparan.
3. Tumor Pelvis Renal
Merupakan 5-10% dari tumor renal primer. Biasanya lebih cepat menimbulkan
gejala karena letaknya pada pelvis. Fragmentasi tumor menyebabkan hematuria.
Sering pula menyebabkan obstruksi sehingga menimbulkan hidronefrosis.
4. Sarkoma ginjal sangat jarang ditemukan
Tumor metastasik (tumor sekunder), karena volume peredaran darah sangat besar.
Komplikasi
1) Terganggunya organ-organ tubuh akibat metastases sel-sel renal.
2) Metastasis terjadi biasanya karena penyerbuan kedalaman vena renalis.
3) Organ tubuh lain-lain adalah tulang, kelenjar limfe regional, hati, adrenal dan
otak.
Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan radiologi
PIV biasanya dikerjakan atas indikasi adanya hematuria, tetapi jika diduga ada massa
pada ginjal, pemeriksaan dilanjutkan dengan CT scan atau MRI. Dalam hal ini USG
hanya dapat menerangkan bahwa ada massa solid atau kistik. CT scan merupakan
merupakan pemeriksaan pencitraan yang dipilih pada karsinoma ginjal. Pemeriksaan ini
mempunyai akurasi yang cukup tinggi dalam mengetahui adanya penyebaran tumor pada
vena renalis, vena cava, ekstensi perirenal, dan metastasis pada kelenjar limfe
retroperitonereal. MRI dapat mengungkapankan adanya invasi tumor pada vena renalis
dan vena cava tanpa membutuhkan kontras, tetapi kelemahanya adalah kurang sensitifi
mengenali lesi solid yang berukuran kurang dari 3 cm.
1) IVP (Intrevenous Pyelograf)
Memperlihatkan ketidakserasian tepi-tepi ginjal dan memberi gambaran adanya
dugaan tumor ginjal. Tumor kecil pada parenkin tidak akan jelas, tapi bisa
diperjelas dengan CT scan.
2) CT-Scan, untuk membuat diferensiasi carcinoma sel-sel ginjal dan kista renal.
3) Angiografi
Untuk diferensiasi kista dengan tumor.
Pemeriksaan Laboratorium: (Perawatan Kritis: Seri Panduan Klinis, 2009)
1. Analisis urin.
2. Pemeriksaan sel darah lengkap.
3. Blood Gas Analysis.
4. Pemeriksaan kimia darah lengkap dan koagulasi darah.
5. Laju endap eritrosit.
6. Kadar human chronic gonadotropin (HCG).
7. Kadar kortisol
8. Kadar renin.
9. Kadar hormon adenokortikotropin.
Penatalaksanaan Medis
1) Nefroktomi radikal
Dengan cara transabdominal, thoraco abdominal atau retreperitoneal. Yang
pertama merupakan yang paling sering dipilih agarmenjamin arteri dan vena renal
tetap aman dan sebagai pencegahan penyebaran sel kanker ganas.
2) Terapi radiasi, hormonal atau kemoterapi
Stelah bedah tumor maligna diteruskan dengan sensitifitas radiografi, biasanya
pasien mendapatkan serangkaian terapi sinar X. untuk pengobatan ini tidak perlu
hospitalisasi. Radiasi juga dilakukan untuk metastase sebagai pengobatan paliatif
bagi mereka yang tidak mungkin bisa dibedah.
Kemotherapi belum memperlihatkan mutu pada pengobatan carcinoma sel-sel
kanker. Angka pasien yang bisa tertolong setelah pengobatan tergantung pada
gawatnya metastase. Angka pulih kembali setelah 10 tahun sangat rendah,
terutama karena kebanyakan otrang tidak berobat pada tingkat tinggi dan
menunggu sampai penyakit sudah sangat lanjut.
3) Imunotherapi mungkin bermanfaat,transplantasi sel induk alogeneik mungkin
diindikasikan jika tidak ada respons terhadap imunoterapi.
4) Embolisasi arteri renalis
Dilakukan untuk menyumbat aliran darah kedalam tumor sehingga akan
membunuh sel-sel tumor.
5) Terapi biologi
Interleukin-2 (IL-2), yaitu suatu protein yang mengatur pertumbuhan sel. Cara ini
dapat dilakukan secara tunggal atau dalam bentuk kombinasi biasa dengan sel-sel
pembuluh yang diaktifkan oleh limfokin (LAK: Limfokines Activated Kliller
Cells).
BAB III
TEORI ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan. Kegiatan dalam
proses pengkajian yakni pengumpulan data, adapun pembagian macam-macam data
sebagai berikut:
Data Dasar
Data dasar adalah seluruh informasi tentang status kesehatan klien, berikut format
pengkajian klien dengan kanker ginjal sesuai teori yaitu:
1. Identitas klien
Identitas klien berisikan nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
status, penanggung jawab klien dan data demografi penanggung jawab klien.
2. Keluhan utama.
Keluhan utama pasien dengan kanker ginjal biyasanya nyeri pinggang (tumpul/tajam)
P : Kecapean
Q : seperti dipukul benda tumpul/ ditusuk benda tajam
R : pinggang bawah
S : 0-10
T : intermitten
3. Riwayat penyakit sekarang
Pada pasien dengan diagnose kanker ginjal biyasanya tidak nampak gejala yang
signifikan sebelum masuk stadium 4 kecuali pada pasien yang melakukan check rutin
sehingga pasien tidak mengetahui dan menghiraukannya karena dikira pegal-pegal
atau nyeri sendi (encok) yang tidak membahayakan, sampai akhirnya pasien
mengalami nyeri pinggang yang tidak bisa ditahannya lagi ataupun adanya darah
dalam urin saat berkemih barulah pasien datang ke tempat pelayanan kesehatan untuk
meminta bantuan
4. Riwayat penyakit terdahulu
Terkadang pada pasien dengan von help-lyndau syndrome kemungkinan menderita
kanker ginjal namun pada pasien dengan kanker ginjal biyasanya disertai hypertensi,
obesitas, gagal ginjal kronik yang mengharuskan dialisa selama lebih dari 5th terakhir
bahkan pernah mempunyai riwayat operasi atau pernah menderita penyakit kanker
sebelumnya.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Pada pasien dengan kanker ginjal biyasanya mempunyai garis keturunan dengan
hipertensi atau bahkan menderita penyakit kanker.
Frekuensi
Jenis
Porsi Dalam Batas Penurunan
Total kalori Normal Nafsu dan
Keluhan Porsi Makan
3. Pola eliminasi
Pola eliminasi urin
Frekuensi Dalam
Jumlah Batasan
Warna Dalam Normal
Bau Batasan
sebelum
Keluhan Normal
adanya
metastase
Intervensi
Evaluasi
Hasil yang di harapkan setelah mendapatkan intervensi,meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Penurunan skala nyeri.
2. Penurunan tingkat kecemasan.
3. Pemenuhan eliminasi urine dapat optimal sesuai tingkat toleransi individu.
4. Tidak terjadi penurunn perfusi perifer.
5. Tidak mengalami infeksi pacabedah.
6. Suhu tubuh dalam rentang normal.
7. Peningkatan aktifitas sehari-hari.
8. Terpenuhinya informasi kesehatan.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Kanker Ginjal adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelainan pertumbuhan
dari sel-sel kanker pada ginjal. Biasanya, hanya satu ginjal yang terkena kanker.
Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) dan jenis kanker
ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (adeno karsinoma renalis
/ hipernefroma).
factor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko terjadinya kanker ginjal
diantaranya :
1 Merokok.
2 Kegemukan / obesitas.
3 Dialysis jangka panjang. Dialysis adalah perawatan untuk orang – orang yang
ginjalnya tidak bekerja dengan baik.
4 Hipertensi.
5 Jenis kelamin. Laki – laki dimungkinkan lebih banyak menderita kanker ginjal
daripada perempuan.
6 Makanan tinggi lemak.
7 Faktor lingkungan seperti terpapar cadmium, pelarut klorin,
asbestos. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan
DAFTAR PUSTAKA
Aspirani, Y. Reny. 2015. Buku Ajar Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Perkemihan, Aplikasi NANDA NIC dan NOC. Jakarta: Trans Info Media.
Smeltzer, C. Susan. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Ed: 12. Jakarta: EGC.
LAMPIRAN
Pelvis
Reralb
Kapsvl
Fibłovs
DIAGRAM TO ILLUSTRATE NEPHR0URETERECT08Y
Kidney
RenaJ Pets
Cancer in Renal
/‘ Peks
Patremoveda
Nephrourelereclomy
Urethra or
Waler Passage