Anda di halaman 1dari 3

Review Mengenai Undang Undang Penyandang Disabilitas

Mata Kuliah : Hukum dan HAM


Kelas : 1 A4 / Pagi
Dosen : Bhatara Ibnu Reza, S.H., M.Si., LL.M., Ph.D
Nama Mahasiswa : Ratu Auliya Qudus Begum
NPM : 202110115252

Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan review mengenai undang-undang tentang
hak penyandang disabilitas bersamaan dengan opini saya pribadi pada setiap haknya. Pada
tahun 2011, Indonesia turut bergabung dan ikut mengesahkan dalam Konvensi Hak
Penyandang Disabilitas (UN-CRPD) melalui UU 19 Tahun 2011. Konvensi ini membantu
menyebarluaskan pendapat bahwa penyandang disabilitas adalah masyarakat yang setara
dengan komunitas lainnya. Berikut adalah hak-hak penyandang disabilitas yang harus
dipenuhi oleh negara:
 Hak atas kesetaraan dan non-diskriminasi
Penyandang disabilitas berhak atas kesempatan yang sama dengan semua orang sebelum dan
sesudah hukum. Bahkan tanpa diskriminasi, mereka berhak atas perlindungan hukum yang
sama dan manfaat yang sama. Diskriminasi adalah perlakuan tidak adil yang dilakukan untuk
mendiskriminasi individu atau kelompok. Oleh karena itu, setiap negara harus melarang
segala bentuk diskriminasi terhadap disabilitas dengan alasan apapun. Selain itu, negara harus
memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak hukum dan perlindungan yang
setara.
Menurut saya hak atas kesetaraan dan non-diskriminasi ini harus diaplikasikan pada semua
penyandang disabilitas terkhusus oknum-oknum yang tak jarang menyepelekan dan
memandang sebelah mata orang dengan disabilitas karena menganggap mereka tidak
mempunyai keunggulan atau talenta, padahal faktanya setiap manusia diberikan anugerah dan
bakat sesuai dengan bidangnya masing-masing dan hal itu tidak terkecuali dengan
penyandang disabilitas sekalipun.
 Hak Aksesibilitas
Sebagai anggota masyarakat, penyandang disabilitas juga berhak atas fasilitas yang
disediakan negara untuk semua, termasuk kesetaraan dan kesempatan yang sama untuk
fasilitas dan layanan publik. Bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada penyandang
disabilitas untuk hidup mandiri dan berpartisipasi penuh dalam semua aspek kehidupan.
Hak aksesibilitas ini sangat penting diterapkan oleh negara sebab penyandang disabilitas
seharusnya juga dapat ikut merasakan fasilitas guna merasa mendapatkan kemudahan serta
rasa adil dari negara. Menurut pengamatan saya sejauh ini Indonesia masih kurang dalam
memberikan hak akseibilitas kepada penyandang disabilitas. Hal tersebut dapat dilihat dari
masih dominannya transportasi umum yang tidak menyediakan tempat khusus untuk
penyandang disabilitas serta jarang ditemuinya jalur khusus yang dibuat untuk penyandang
disabilitas, yang ada hanyalah tangga biasa tanpa trail yang rata. Maka dari itu saya berharap
Indonesia dapat mencontoh negara tetangga dengan menambah lebih banyak lagi fasilitas
untuk penyandang disabilitas.
 Hak untuk hidup
Penyandang disabilitas, seperti warga negara lainnya, memiliki hak atas kesempatan yang
sama untuk hidup, prinsip moral yang didasarkan pada keyakinan bahwa manusia memiliki
hak untuk hidup dan di atas segalanya tidak boleh dibunuh oleh seseorang. manusia lainnya.
Penyandang disabilitas memiliki enam hak untuk hidup yang harus dihormati oleh Negara,
termasuk hak atas penghormatan atas integritas, hak untuk tidak dicabut nyawanya, untuk
mendapatkan perawatan dan perlakuan yang menjamin kelangsungan hidupnya, untuk bebas
dari segala penelantaran, belenggu, pemenjaraan, pengucilan, ancaman, berbagai bentuk
eksploitasi, penyiksaan, perlakuan dan hukuman yang kejam, tidak manusiawi dan
merendahkan martabat.
Hak untuk hidup adalah hak yang paling penting bagi semua insan sebab kehidupan adalah
sebuah perjalanan yang diberikan khusus dari Tuhan untuk setiap umat-Nya dan hanya Dia-
lah yang berhak untuk mengambil kehidupan tersebut dari seseorang termasuk penyandang
disabilitas. Maka dari itu hendaknya kita menghargai dan turut mengasihi kehidupan setiap
manusia termasuk penyandang disabilitas.
 Hak atas kesadaran
Penyandang disabilitas sering diremehkan di banyak negara. Hal ini disebabkan kurangnya
pengetahuan dan sosialisasi kesadaran disabilitas di masyarakat. Oleh karena itu, negara
harus memberikan hak kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran penyandang
disabilitas. Hal tersebut dapat diterapkan dengan diarahkannya ahli spesialis penyandang
disabilitas untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai hak atas kesadaran
kepada penyandang disabilitas.
Sewaktu duduk di bangku SMP kelas satu, saya pernah bersekolah secara homeschooling
namun dengan sistem saya tetap pergi ke sekolah hanya saja jadwalnya tidak sepadat sekolah
pada umumnya. Selama satu tahun bersekolah disana, saya banyak menjumpai teman-teman
penyandang disabilitas fisik maupun mental. Walaupun sebagian dari mereka terkesan
menakutkan ketika sedang tak terkendali namun, saya dapat memaklumi hal tersebut dengan
menerima kekurangan maupun kelebihan mereka. Saya berharap masyarakat Indonesia dapat
sadar bahwa penyandang disabilitas adalah manusia biasa seperti kita yang juga mempunyai
perasaan. Mereka hanya perlu dibantu, namun jika sekiranya anda tidak dapat membantu
maka memaklumi saja sudah lebih dari cukup.
 Hak bebas dari eksploitasi, kekerasan dan pelecehan
Eksploitasi, kekerasan dan pelecehan adalah hal yang bisa terjadi pada siapa saja, termasuk
penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas harus dilindungi oleh hukum, dapat
memperoleh bantuan hukum, dapat berpartisipasi dalam semua tahapan proses dan prosedur
atas dasar hukum atas kesetaraan dengan orang lain dalam masyarakat.
Hak bebas dari eksploitasi, kekerasan dan pelecehan merupakan hak yang sudah sewajarnya
diberikan kepada setiap warga negara tak terkecuali penyandang disabilitas sebab hak
tersebut masuk ke dalam kategori hak asasi manusia yang di mana wajib di berikan oleh
negara kepada masyarakat di dalamnya.
Sekian adalah review dan opini saya mengenai UU tentak hak penyandang disabilitas. Mohon
maaf jika masih banyak kekurangan. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai