Anda di halaman 1dari 3

Nama: Sri Pratiwi Lestari

Kelas: 1A-4

NPM: 202110115234

Fakultas: Hukum

REVIEW UNDANG-UNDANG MENGENAI PENYANDANG DISABILITAS

Menurut saya, undang-undang mengenai disabilitas adalah hak bagi setiap orang yang
mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka waktu lama
yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk
berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Hak-hak pada mereka harus wajib dipenuhi, karena kita bercermin pada sila kelima yaitu
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang artinya setiap masyarakat berhak atas
haknya tanpa memandang status sosial. Pada tahun 2011, Indonesia turut bergabung dan ikut
mengesahkan dalam Konvensi Hak Penyandang Disabilitas (UN-CRPD) melalui UU 19 Tahun
2011. Konvensi ini membantu menyebarluaskan pendapat bahwa penyandang disabilitas adalah
masyarakat yang setara dengan komunitas lainnya. Berikut adalah hak-hak penyandang
disabilitas yang harus dipenuhi oleh negara:

1. Hak Aksesibilitas
Sebagai anggota masyarakat, penyandang disabilitas juga berhak atas fasilitas yang
disediakan negara untuk semua orang tanpa memandang apapun termasuk didalamnya
kesetaraan dan kesempatan yang sama untuk fasilitas dan layanan publik. Bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk hidup mandiri dan berpartisipasi
penuh dalam semua aspek kehidupan. Hak aksesibilitas ini sangat penting diterapkan oleh negara
sebab penyandang disabilitas seharusnya juga dapat ikut merasakan fasilitas guna merasa
mendapatkan kemudahan serta rasa adil dari negara.

Menurut saya, penerapan hak aksebilitas di Indonesia sejauh ini masih kurang. Hal tersebut
dapat kita lihat seksama pada transportasi umum yang dominannya tidak menyediakan tempat
khusus untuk penyandang disabilitas serta jarang ditemuinya jalur khusus yang dibuat untuk
penyandang disabilitas. Yang ada hanyalah tangga biasa tanpa trail yang rata, maka dari itu saya
mengharapkan untuk transportasi umum di Indonesia kedepannya dapat mencontoh negara lain
seperti di Ibu kota Amerika Serikat, Washington District of Columbia. Salah satu kota paling
ramah disabilitas di dunia. Di kota ini sudah membangun elevator di layanan transportasi
umumnya untuk para penyandang disabilitas dengan kursi roda.
2. Hak atas kesadaran
Penyandang disabilitas sering diremehkan di banyak negara. Hal ini disebabkan kurangnya
pengetahuan dan sosialisasi kesadaran disabilitas di masyarakat. Oleh karena itu, negara harus
memberikan hak kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran penyandang disabilitas
dengan cara mengedukasi kepada masyarakat lainnya. Hal tersebut dapat diterapkan dengan
diarahkannya ahli spesialis penyandang disabilitas untuk memberikan pengetahuan kepada
masyarakat mengenai hak atas kesadaran kepada penyandang disabilitas.

Pengalaman ketika masih duduk di bangku SD, kebetulan sekolah saya berdekatan dengan
sekolah khusus penyandang disabilitas yaiitu Sekolah Luar Biasa (SLB). Saya berkenalan
dengan salah satu teman disana yang mempunyai keterbatasan fisik (bisu). Walaupun terkadang
saya tidak memahami bahasa isyaratnya ketika sedang berkomunikasi dengannya namun dapat
dilihat dari pengamatan saya sendiri bahwa ia tidak mempunyai banyak teman dan sering terlihat
murung dan pada akhirnya ia memutuskan untuk homeschooling (metode belajar mengajar yang
dilakukan di rumah). Saya dapat memaklumi hal tersebut karena tidak semua anak itu memiliki
mental yang kuat, sekalipun bukan dari golongan penyandang disabilitas. Kebanyakan orang
belum bisa untuk menerima kekurangan maupun kelebihan mereka, justru masih banyak yang
mengolok-olok bahkan membully-nya. Saya berharap masyarakat Indonesia dapat sadar bahwa
penyandang disabilitas adalah manusia biasa seperti kita yang juga mempunyai perasaan. Mereka
hanya perlu dibantu, namun jika sekiranya anda tidak dapat membantu maka memaklumi saja
sudah lebih dari cukup untuk teman-teman penyandang disabilitas.

3. Hak atas kesetaraan dan non-diskriminasi


Penyandang disabilitas berhak atas kesempatan yang sama dengan semua orang sebelum dan
sesudah hukum. Bahkan tanpa diskriminasi, mereka berhak atas perlindungan hukum yang sama
dan manfaat yang sama. Diskriminasi adalah perlakuan tidak adil yang dilakukan untuk
mendiskriminasi setiap individu atau kelompok. Oleh karena itu, setiap negara harus melarang
segala bentuk diskriminasi terhadap disabilitas dengan alasan apapun. Selain itu, negara harus
memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak hukum dan perlindungan yang setara.

Menurut saya, hak atas kesetaraan dan non-diskriminasi ini harus diterapkan pada semua
penyandang disabilitas. Terkhusus kepada orang-orang yang tak sedikit dari mereka memandang
sebelah mata dan menyepelekan karena kekurangan/keterbatasan fisik mereka yang lemah.
Padahal sejatinya manusia dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangan serta bakat dan talenta
sesuai dengan bidangnya masing-masing, tidak terkecuali dengan orang penyandang disabilitas
sekalipun. Bahkan ada dari golongan mereka yang memiliki prestasi membanggakan salah
satunya ialah Dimas Prasetyo. Dimas mampu membuktikan, bahwa dirinya mampu menjuarai
kompetisi bulutangkis tingkat internasional. Dalam Special Olympics World Games tahun 2015
di Los Angeles, Dimas mampu membawa pulang 3 medali emas dari cabang bulutangkis
mewakili Indonesia
4. Hak bebas dari eksploitasi, kekerasan dan pelecehan
Eksploitasi, kekerasan dan pelecehan adalah hal yang bisa terjadi pada siapa saja, termasuk
penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas harus dilindungi oleh hukum, memperoleh
bantuan hukum, dapat berpartisipasi dalam semua tahapan proses dan prosedur atas dasar hukum
dan kesetaraan dengan orang lain dalam masyarakat.

Hak bebas dari eksploitasi, kekerasan dan pelecehan merupakan hak yang sudah sewajarnya
diberikan kepada setiap warga negara tak terkecuali penyandang disabilitas sebab hak tersebut
masuk ke dalam kategori hak asasi manusia yang di mana wajib di berikan oleh negara kepada
masyarakat di dalamnya.

5. Hak untuk hidup


Penyandang disabilitas, seperti warga negara lainnya yaitu memiliki hak atas kesempatan
yang sama untuk hidup. Prinsip moral yang didasarkan pada keyakinan bahwa manusia memiliki
hak untuk hidup dan diatas segalanya tidak boleh dibunuh oleh seseorang/manusia lainnya.
Penyandang disabilitas memiliki enam hak untuk hidup yang harus dihormati oleh negara,
termasuk hak atas penghormatan integritas, hak untuk tidak dicabut nyawanya, hak untuk
mendapatkan perawatan dan perlakuan yang menjamin kelangsungan hidupnya, hak untuk bebas
dari segala penelantaran, belenggu, pemenjaraan, pengucilan, ancaman, berbagai bentuk
eksploitasi, penyiksaan, perlakuan dan hukuman yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan
martabat.

Hak untuk hidup adalah hak yang paling penting bagi semua insan sebab kehidupan adalah
sebuah perjalanan yang diberikan khusus dari Tuhan untuk setiap umat-Nya dan hanya Dia-lah
yang berhak untuk mengambil kehidupan tersebut dari seseorang termasuk penyandang
disabilitas. Maka dari itu hendaknya kita menghargai dan turut mengasihi kehidupan setiap
manusia termasuk penyandang disabilitas.

Anda mungkin juga menyukai