02/EXP/2015
NIM : Q11114017
Umur : 20 Tahun
Apakah terdapat perbedaan rangking yang di lihat dari perbedaan waktu saat
menyebutkan bentuk gambar yang tidak disertai kata dengan yang disertai kata?
2.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis
John Ridley Stroop adalah seorang ilmuwan yang melakukan penelitian efek
stroop pada tahun 1935. Dalam demonstrasi efek stroop yang diperhatikan ialah
reaksi dan waktu dimana nama warna tertentu seperti “merah” dicetak dengan
warna yang berbeda yang tidak melambangkan warna. Warna merah dicetak
dengan warna biru, warna biru dicetak dengan warna hijau, dan warna biru
dicetak dengan warna hijau. Perlakukan tersebut dilakukan untuk melihat apakah
terdapat pengaruh atau memberikan dampak diperlukannya waktu yang lebih lama
kata dan membaca kata. Rangsangan dalam efek stroop terbagi menjadi tiga yaitu
netral, kongruen, dan inkongruen. Untuk rangsangan yang netral yang ditampilkan
ialah hanya teks atau warna. Rangsangan kongruen yang ditampilkan ialah warna
dengan teks yang sama, artinya teks warna “merah” ditulis atau dicetak dengan
yang ditampilkan ialah teks dan warna berbeda, teks warna “merah” akan ditulis
atau dicetak dengan menggunakan tinta biru atau warna lainnya yang berbeda
penyebutan ialah kondisi emosi yang dialami. Salah satu temuan yang paling kuat
cenderung lebih lambat untuk menyebutkan warna atau nama-nama ancaman yang
berhubungan dengan arti kata pada penelitian Stroop emosional (Lezak, 2004).
Sejak penemuannya pada abad ke-20, efek stroop telah menjadi tes
2.2.1.2 Attention
satu objek tertentu dengan mengabaikan stimulus yang lain. Attention terjadi
karena kita tidak dapat memfokuskan diri pada semua stimulus yang diterima oleh
sensori, karena itu kita melakukan filter out dan block terhadap stimulus yang
tidak relevan (Morgan, 1979). Proses attention melibatkan proses seleksi terhadap
beberapa objek tertentu bersamaan dengan individu fokus pada satu stimulus dan
akan disaring oleh kognisi, sehingga stimuli yang diterima akan menjadi lebih
sedikit. Stimuli yang masuk ialah stimuli yang menarik perhatian. Misalnya,
percakapan yang terdengar lebih keras dibandingkan pengucapan kata yang lain
karena diberi pembeda, sehingga rangsangan yang diterima bersifat intens dan
fokus kita tertuju pada hanya suara keras tersebut (Morgan, 1986).
Beberapa ahli mengatakan jika filtering dan blocking diatur oleh otak. Semua
proses filtering dan blocking dimulai dari proses penginputan informasi di sensory
channels (Morgan, 1986). Teori pemrosesan informasi yang lain didasarkan pada
gagasan tentang processing capacity (Kahneman, dalam Morgan, 1986). Teori ini
berdasar dari asumsi jika individu memiliki kapasitas mental yang terbatas untuk
memproses informasi yang masuk. Dan karena itu kita tidak bisa menangani
tertentu yang kita fokuskan. Berdasarkan teori ini, masukan stimulus yang
mengambil sebagaian besar processing capacity akan menjadi fokus atensi atau
lingkungan, sehingga informasi atau stimulus yang telah ada akan digantikan oleh
stimulus input baru. Apa yang menjadi fokus kita bukan semata-mata senasi
sederhana. Dengan kata lain, stimulus yang kita terima dan menjadi fokus
1986). Stimulus yang diterima oleh sensori kita memiliki makna tertentu dan
mengacu pada sifat fisik seperti warna, gerakan dan orientasi tertentu yang
dan mematikan lampu listrik atau radio (on-off switch). Ini berarti bahwa
switch ialah ketika telah ada stimulus yang masuk, stimulus tambahan lainnya
akan dihalangi atau diterima. Berdasarkan model ini, dapat disimpulkan jika
individu hanya dapat memusatkan perhatian hanya pada satu stimulus saja, dan
bersamaan dengan itu stimulus yang lain akan diabaikan (Suharnan, 2005).
Contohnya seperti alat pengukur volume pada pesawat radio, dapat disesuaikan
dengan signal yang masuk. Apabila perhatian dianalogikan seperti alat pengukur
volume tersebut, maka julah informasi yang berbeda-beda dapat melalui masing-
masing saluran dalam waktu yang bersamaan, lalu selanjutnya akan diseleksi yang
hal ini menunjukkan pada berkurangnya tuntutan suatu tugas atau pokok
Morgan, 1989) menjelaskan jika terdapat dua pemrosesan yang relevan dengan
objek atau lebih secara sekaligus. Sementara untuk pemrosesan terkendali bersifat
serial atau urut, sehingga hanya mampu menangani satu objek pada satu waktu,
setelah selesai pada objek tersebut, barulah individu dapat melanjutkan menangani
Attention atau perhatian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Atensi terbagi
(divided attetion) dan atensi selektif (selective attention). Atensi terbagi pada saat
individu dihadapkan pada lebih dari satu sumber pesan atau sumber informasi
perhatian yang terbagi-bagi (Suharnan, 2005). Salah satu teknik dalam atensi
selektif ini dikenal teknik shadoing technique (Atkinson & Hilgard, 1987). Pada
menyebutkan kata tersebut pada pesan kedua. Moray (dalam Atkinson &
Hilgards, 1987) memberikan contoh jika dalam sebuah pesta, kemudian seseorang
menyebutkan nama kita, maka kita akan cenderung mencari-cari siapa yang
secara khusus pada kita. Selain itu, Treisman (dalam Atkinson & Hilgards, 1987)
juga menemukan bahwa orang kadang-kadang mengikuti kalimat yang berarti dan
a. Atensi Spontan
Atensi spontan diartikan sebagai atensi yang timbul dengan sendirinya, timbul
secara spontan. Ketika seseorang memiliki minat terhadap suatu hal atau kejadian,
maka kejadian tersebut akan memunculkan atensi yang spontan. (Walgito, 2010).
Berbeda denga atensi spontan, atensi ini ditimbulkan dengan sengaja karena
seseorang memiliki kemauan untuk menimbulkan atensi tersebut. Atensi ini juga
muncul apabila seseorang tidak memiliki minat terhadap suatu hal atau kejadian
a. Atensi sempit yang merupakan atensi seseorang pada suatu waktu yang hanya
d. Atensi yang terbagi-bagi, merupakan atensi yang timbul jika seseorang pada
Dalam proses terjadinya atensi, tentu ada beberapa hal yang mempengaruhi.
Setiap orang melakukan pemusatan perhatian secara berbeda-beda dan fokus yang
dilakukan juga memiliki porsi tertentu pada stimulus yang diterimanya (Sternberg,
2006). Adapun faktor-faktor yang menarik perhatian yaitu (Gilliand et al., 1995):
meliputi: adanya stimulus yang kuat yang dapat menarik perhatian; adanya
stimulus yang kualitatif yang dapat menarik perhatian; adanya stimulus yang
2. Subjective Determinat
adanya arti atau maksud pada stimulus yang dapat menimbulkan daya tarik;
a. Faktor Eksternal
dalam sebuah peristiwa yang baru dialami atau bersifat tidak familiar kemudian
stimulus yang diterima oleh manusia lebih mencolok, seperti suara yang lebih
keras, pencahayaan yan lebih terang, dan objek yang lebih besar, akan menarik
individu lain yang memutar musik dan sangat keras, maka mungkin saja indvidu
merasa jika kehadiran musik mendominasi atau dalam hal ini diartikan sebagai
contrast dan juga termasuk dalam stimulus yang novelty (berkaitan dengan hal
yang dilakukan).
- Repetition
Faktor selanjutnya yaitu adanya pengulangan atau repetition. Misalnya,
atau terjadi secara berulang-ulang. Selain itu, repetititon juga meningkatkan fokus
pada seseorang, bukan hanya sekedar menarik perhatian. Contoh, ibu cenderung
faktor ini. Panggilan yang pertama bisa saja disebabkan karena sang anak tidak
berulang, maka atensi sang anak mulai dialihkan dan mendengar suara ibu.
- Movements
Movement mempengaruhi atensi seseorang dikarenakan indera kita dalam hal
b. Faktor Internal
Jika pembahasan sebelumnya mengenai faktor eksternal atau faktor-faktor
yang berasal dari luar diri individu atau lingkungan, maka faktor internal ini
merupakan faktor yang mempengaruhi atensi seseorang yang berasal dari individu
dipuaskan terlebih dahulu, seperti dorongan rasa lapar dan kebutuhan untuk
makan.
- Prepatory set
berbunyi dari orang yang penting akan lebih cepat memfokuskan dirinya
mendengar suara telepon berbunyi dibandingkan orang lain yang tidak
menganggap bahwa suara telepon atau orang yang akan menelpon adalah
- Ketertarikan
Faktor ini menunjukkan jika seseorang memiliki ketertarikan pada satu hal,
2.2.2 Hipotesis
menyebutkan bentuk gambar yang tidak disertai kata dengan yang disertai kata.
1. Komputer jinjing
3. Stopwatch
2.3.3 Prosedur Penelitian
digunakan.
meter.
Saudara, akan kami tunjukkan serangkaian slide. Slide bagian pertama akan
berisi tentang sejumlah bentuk dan nama dari bentuk-bentuk tersebut, tugas
Saudara adalah menghapalkannya. Slide bagian kedua akan terdiri dari dua
bentuk yang Saudara lihat secara berurutan dari samping kiri ke kanan dan
dari atas ke bawah dengan menggunakan suara yang dapat terdengar oleh
Data yang diperoleh dalam penelitian ini di analisis dengan uji Wilcoxon.
Ranks
Total 5
Test Statisticsa
Pola2 - Pola1
Z -,944b
sehingga posisi meja dosen dan bangku kuliah telah diatur sedemikian rupa,
berlangsung.
disamapikan.
2. Saat eksperimen berlangsung, tatapan mata subjek peneltian tidak terlepas dari
layar laptop.
5. Subjek penelitian tersenyum beberapa saat ketika menyadari jika jawaban yang
2.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, diperoleh hasil dengan Asymp Sig. = 0,345;
nilai Sig, yang dihasilkan >0.05, artinya H0 diterima. Hal tersebut berarti tidak ada
perbedaan ketika seseorang diminta untuk menyebutkan nama yang disertai kata
Jika dikaitkan dengan teori, maka hasil yang diperoleh setelah uji Wilcoxon
tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan Cohen& McClelland (1988) yang
mengungkapkan jika partisipan secara konsisten lebih cepat ketika diminta untuk
ditemukan ini dapat disebabkan oleh pengaruh aspek psikologis partisipan yang
tidak melakukan prosedur tes dengan baik, sehingga terjadi banyak kesalahan dan
2.6 Simpulan
Dalam penelitian kali ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
rangking yang dilihat dari perbedaan waktu ketika diberikan gambar tanpa kata
bersamaan akan terjadi blocking stimulus yang lain. Proses ini dilakukan secara
2. Dalam kajian bidang klinis, atensi sering dikaitkan dengan mental dan
mecolok dan membedakannya dengan tulisan yang lain sehingga perhatian kita
konsep ini ketika menghadapi klien. Ketika psikolog memberikan atensi penuh
pada kliennya maka akan membantu proses konseling yang dilakukan dan
Peneliti
DAFTAR PUSTAKA
Maanen, V. L., & Van Rijn, H. (2010). The locus of the Gratton effect in picture–
word interference. Topics in Cognitive Science, 2(1), 168-180.
Morgan, C. T. (1979). Introduction to Psychology Sixth Edition. Japan: Mc Graw
Hill.
Morgan, C. T. (1986). Psychology. Singapore: McGraw Hill.