Anda di halaman 1dari 10

PERSEPSI

KELOMPOK I :

1. AL-FATHUN NAZILAH FATRAH (2115040006)


2. NADIYA PUTRI SALSABILA (2115040054)
3. IDYA PUTRI ISLAMI (2115040061)
P E R SE P S I
SAMSAN TECH
24 HOUR
SOFTWARE
PERSE
PSI
Persepsi adalah proses mendeteksi dan menginterpretasi suatu
stimulus (informasi) yang diterima melalui indera, dengan melibatkan
pengetahuan yang telah dimilikinya (Suharnan, 2005: 4). Persepsi
adalah proses yang memanfaatkan pengetahuan sebelumnya untuk

z
mengumpulkan dan memaknakan stimuli yangtelah terdaftar oleh
organ pengindraan (Matlin, 1994).

Persepsi itu berlangsung dengan sangat mudah. Dengan menolehkan


kepala, sistem pengelihatan kita akan dapat mencatat berbagai hal
yang ada disekitar kita. Dibandingkan dengan tugas-tugas kognitif
seperti problem-solving ataupun pengambilan keputusan, maka
persepsi merupakan proses yang tidak memerlukan upaya apapun.
Namun demikian, sampai saat ini tidak ada satupun komputer yang
mampu menirukan stimulasi yang dipersepsi manusia (Hoffman,
1986). Persepsi juga memanfaatkan pengalaman masa lalu untuk
mengumpulkan dan memaknakan stimuli yang telah didaftar oleh
indera.
PENCATATAN INDRA

Pencatatan indra adalah proses pemerolehan informasi melalui alat indra dalam bentuk
yang masih kasar, belum memiliki makna dan hanya merupakan proses psikologis. Ini
merupakan kegiatan prakategori dalam waktu yang sangat singkat (1/1000 detik) yang
dilakukan alat indra manusia.
1. Indera Penglihatan
2. Indera Pendengaran
3. Indera Penciuman
4. Indera Peraba
5. Indera Pengecap
ALAT INDRA MANUSIA
Indra penglihatan (mata)
01 Indra penglihatan disebut juga dengan fotoproseptor, karena
sangat peka terhadap rangsangan cahaya

Indra pendengaran (telinga)


02 Telinga selain berfungsi sebagai alat pendengaran juga berfungsi
sebagai aalat keseimbangan

03 Indra penciuman (hidung)


Hidung berfungsi untuk merespon rangsangan bau

04 Indra peraba (kulit)


Kulit merupakan indra peraba yang di dalamnya terdapat ujung-ujung syaraf peraba

05 Indra pengecap (lidah)


Indra pengecap akan merespon secara maksimal salah satu rasa
PENGENALA
N POLA
Pengenalan pola adalah proses awal untuk mengenali suatu stimulus (infoması) yang tersusun secara kompleks melalui alat indra
manusia. Ini merupakan kelanjutan dari proses pencatatan indra (Suharnan, 2005: 26). Ketika kita merekognisi suatu pola, maka
indera kita akan mengubah dan mengorganisasikan informasi yang masih mentah yang diberikan oleh reseptor pengindraan, lalu
informasi ini akan dibandingakan dengan informasi lain yang telah tersimpan di dalam ingatan.
1. Teori Pengenalan Pola
Teori pengenalan pola ini antara lain, yaitu: teori pencocokan (template-matching theory), prototype theory, distinctive-feature
models, dan pendekatan komputasional.

a. Template-Matching Theory
Menurut teori ini, kita akan membandingkan setiap stimulus dengan seperangkat template (pola-pola khusus yang telah tersimpan di
dalam memori).

b. Prototype Models (Model Asli)


Model ini menjelaskan bahwa kita menyimpan prototipe dalam ingatan, sehingga tiap kali melihat suatu stimulus maka akan
dibandingkan dengan prototipenya.

c. Distinctive-Features Models (Model Fitur Khas)


Menurut model ini, kita melakukan diskriminasi huruf-huruf berdasarkan karakteristika tertentu. Karakteristika yang menjadi
pembeda antar suatu huruf dengan huruf lainnya itulah yang disebut distinctive-features.

d. Pendekatan Komputasional
Teori ini memberitahukan tentang metode menyelesaikan persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer .

2. Pemrosesan dari Atas ke Bawah (Top-Down) dan dari Bawah ke Atas (Buttom-Up)
Pada proses bottom-up, rekognisi pola diawali oleh datangnya stimulus. Sedangkan proses top-down lebih menekankan
kepada peran konteks dan pengalaman masa lalu didalam mengidentifikasi suatu pola.
PERHATIAN (ATTENTION)
Perhatian yaitu pemusatan pikiran terhadap suatu objek tertentu
(stimulus) yang muncul bersamaan dengan objek lainnya yang
diabaikan (Suharnan, 2005; 4 dalam Sutedi 2016). Misalnya, pada
saat kita bertemu dengan dua orang di jalan, kita tidak langsung
melihat kedua-duanya secara bersamaan, tetapi pasti perhatian kita
berfokus pada salah seorang meskipun hanya sesaat, kemudian kita
alihkan fokus tersebut pada teman yang satunya lagi.

1. Pencarian visual
Teori ini berguna bagi kita karena memungkinkan kita
menemukan objek-objek target di latar objek-objek lain.

a. Pencarian sederhana
Bila objek target berbeda dari bukan target dalam seluruh
fiturnya.

b. Pencarian bersama
Bila target hanya unik dalam kombinasi fitur-fiturnya.
Pendekatan seleksi
awal
ATENSI SELEKTIF
(TERFOKUS)

Pendekatan seleksi
akhir

Pendekatan
atenuasi
TH
E SEE YOU

THANK
AGAIN

Y OSU
FINI
H
EN
REFERENSI :

Sarlito W. Sarwono : Pengantar Psikologi Umum

Drs. H. Abu Ahmadi : Psikologi Umum

Prof. Dr. Bimo Walgito : pengantar Psikologi Umum

Anda mungkin juga menyukai