0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan3 halaman
Berpikir divergen adalah berpikir untuk memberikan berbagai kemungkinan jawaban dengan menekankan kuantitas, keragaman, dan originalitas jawaban. Berpikir divergen memungkinkan penemuan berbagai solusi atas suatu masalah dan melibatkan berpikir kritis. Cara berpikir divergen memiliki karakteristik lateral, divergen, holistik-sistemik, intuitif-imajinatif, independen, dan tidak teramalkan. Kreativitas melibatkan kema
Deskripsi Asli:
B
Judul Asli
Pengertian Divergen, cara berpikir Divergen, pengertian kreativitas
Berpikir divergen adalah berpikir untuk memberikan berbagai kemungkinan jawaban dengan menekankan kuantitas, keragaman, dan originalitas jawaban. Berpikir divergen memungkinkan penemuan berbagai solusi atas suatu masalah dan melibatkan berpikir kritis. Cara berpikir divergen memiliki karakteristik lateral, divergen, holistik-sistemik, intuitif-imajinatif, independen, dan tidak teramalkan. Kreativitas melibatkan kema
Berpikir divergen adalah berpikir untuk memberikan berbagai kemungkinan jawaban dengan menekankan kuantitas, keragaman, dan originalitas jawaban. Berpikir divergen memungkinkan penemuan berbagai solusi atas suatu masalah dan melibatkan berpikir kritis. Cara berpikir divergen memiliki karakteristik lateral, divergen, holistik-sistemik, intuitif-imajinatif, independen, dan tidak teramalkan. Kreativitas melibatkan kema
Berpikir divergen adalah berpikir untuk memberikan bermacam kemungkinan jawaban
berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada kuantitas, keragaman, dan originalitas jawaban. Berpikir divergen biasanya dengan cara melakukan stimulasi (mengajukan pertanyaan) sehingga ide atau gagasan mengalir secara bebas dan spontan sehingga banyak ide yang dihasilkan. Berpikir divergen dapat dimaknai kemampuan menemukan berbagai solusi atas suatu masalah. Saat seseorang berpikir divergen, dia secara otomatis berpikir kritis. Dia harus memilah segenap pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya, mengkritisinya sebelum menerapkan dalam menyelesaikan masalah Prayitno (2016). Berpikir divergen lebih tertuju pada pengembangan kemampuan dalam menghasilkan elaborasi kreativitas dari ide-ide yang dihasilkan dari stimulus. Cara dan proses berpikir Divergen Cara berpikir divergen adalah pencarian strategi yang memiliki fokus luas yang memungkinkan terjadinya hubungan antar schemata yang semestinya tidak terjadi hubungan (Enwistle, 1981). Hal ini hanya dimungkinkan kalau pen«arian itu dilakukan dalam suasana rilek, perlahan, dengan leluasa, dan tidak terbatas pada informasi-informasi yang tersimpan dalam lokasi memori tertentu. Dalam konteks ini proses berpikir kreatif di mana kemampuan untuk mencari hubungan-hubungan baru, kombinasi-kombinasi baru antar unsur, data dan hal-hal yang sudah ada sebelumnya untuk menjawab suatu persoalan menjadi salah satu bentuk riil dari cara berpikir divergen. Berpikir divergen adalah berpikir secara sistemik ("system thinking") yang memusatkan pada bagaiman sesuatu berinteraksi dengan unsur-unsur pokok ("constituent") Iain dalam suatu sistem, serangkaian elemen berinteraksi untuk menghasilkan suatu keutuhan. Berpikir sistem bekerja dengan memperluas pandangan ke dalam perhitungan clan jumlah yang lebih besar dari interaksi sebagaimana issu yang menjadi obyek kajian. Dengan berpikir secara sistemik ini sebagian besar permaslaahan sulit lebih memungkinknn untuk dipecahkan, karena sumber dan arah pemecahan tidak hanya tertuju pada suatu jawaban yang pasti. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa cara berpikir divergen secara umum memiliki karakteristik; (a) lateral, artinya memandang suatu persoalan dari beberapa sisi, (b) divergen menyebar ke berbagai arah untuk menemukan banyak jawaban, (c) holistik - sistemik, bersifat menyeluruh - global, (c) intuitif - imajinatif, (d) independen, dan (e) tidak teramalkan ("unpredictable"). Cara berpikir adalah refleksi dari perbedaan individual dalam memproses dan mengolah informasi serta penggunaan strategi untuk merespons suatu stimuli atau memecahkan masalah tertentu. Orang diklasifikasikan sebagai individu dengan cara berpikir divergen atau konvergen berdasarkan performansi yang ditunjukkan dalam mengerjakan suatu tugas atau tes tertentu. Kuat lemahnya kecenderungan itu dapat dilihat dari proses bagaimana individu menangani situasi- situasi lainnya (Briggs, I 987). Pengertian Kreativitas Istilah kreativitas berasal dari bahasa Inggris“to create”yang berarti mengarang atau membuat sesuatu yang berbeda baik bentuk, susunan atau gaya dari yang lazimdikenal orang. Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Masllow dalam Munandar, 2003). Torrance (dalam Munandar, 1998) menambahkan bahwa kreativitas mengandung sensitifitas terhadap problematika-problematika dan kesulitan dalam bidang apa pun, kemudian menyusun sebagian pemikiran atau data-data teoritis yang digunakan untuk mengatasi problematika tersebut, dan menguji kebenaran data-data itu, serta menyampaikan hasil-hasil yang dicapai kepada orang lain. Namun, setiap individu memiliki cara-cara yang berbeda dalam pemikiran, kemampuan mengatasi masalah, maupun penyampaian ide. Kreativitas menurut Guilford (dalam Munandar,1998) diartikan sebagai konsep berpikir divergen,yaitu mencobamenghasilkan sejumlah kemungkinan jawaban untuk suatu pertayaan atau masalah. Hal ini mengindikasikan bahwa orang yang berpikir kreatif biasanya memiliki banyak ide dan alternatif jawaban terhadap suatu masalah. Menurutnya setiap orang memiliki beberapa kemampuan mental seperti memori, evaluasi dan penelitian, serta pemikiran yang divergen. Selanjutnya pengertian kreativitas yaitu kemampuan untuk memproduksi komposisi dan gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud aktifitas imajinatif yang melibatkan pembentukan pola-pola baru dan kombinasi dari pengalaman masa lalu yang dihubungkan dengan keadaan yang sudah ada pada situasi sekarang, hal tersebut berguna, bertujuan, terarah, dan tidak hanya sekedar fantasi (Hurlock, 2003). Kreativitas terdiri dari 2 unsur, Pertama: Kefasihan yang ditunjukkan oleh kemampuan menghasilkan sejumlah besar gagasan pemecahan masalah secara lancar dan cepat. Kedua: Keluwesan yang pada umumnya mengacu pada kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda-beda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah.Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang memberikan kesempatan individu untuk menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang (Widyatun,1999). Kreativitas adalah kemampuan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek dari perspektif baru, dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran (Evans, 1994). Menurut Ghufron dan Risnawati (2011), kreativitas adalah unsur kekuatan sumber daya manusia yang andal untuk menggerakkan kemajuan manusia dalam penelurusan, mengembangkan, dan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dalam semua bidang usaha manusia. http://jurnal.unsil.ac.id http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id https://media.neliti.com
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita