Anda di halaman 1dari 16

NAMA :

NOMOR URUT ABSEN :

TANDA TANGAN :

Berilah tanda silang (X) pada pilihan yang Saudara anggap benar.

1. Pernyataan yang benar tentang Puskesmas adalah, kecuali:


a. Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
tingkat pertama.
b. Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama.
c. Fasilitas pelayanan kesehatan yang bertanggungjawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat.
d. Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi paradigma sehat, pertanggungjawaban
wilayah, kemandirian masyarakat, teknologi canggih, keterpaduan dan
kesinambungan.

2. Luaran dari Lokakarya Mini Bulanan yang pertama adalah, kecuali:


a. RPK bulanan;
b. RPK tahunan;
c. Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa;
d. Informasi kebijakan baru dan atau program baru yang harus dilaksanakan di
Puskesmas.

3. Pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan, kecuali:


a. Lokasi
b. Bangunan

1
c. Menerapkan PPK-BLUD
d. Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan

4. Manakah dari pernyataan berikut yang paling tepat :


a. Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu)
Puskesmas, berdasarkan pertimbangan kebutuhan pemangku daerah.
b. Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu)
Puskesmas, berdasarkan pertimbangan kebutuhan pemangku daerah, jumlah
penduduk, dan aksesibilitas.
c. Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu)
Puskesmas, berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk, dan
aksesibilitas.
d. Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu)
Puskesmas, berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, wilayah tertinggal, dan
aksesibilitas.

2
5. Lokasi Puskesmas harus memenuhi persyaratan:
a. Teknis bangunan
b. Terpisah dengan bangunan lain
c. Keselamatan dan kesehatan kerja
d. aksesibilitas untuk jalur transportasi

6. Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan:


a. Karakteristik wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan.
b. Puskesmas mampu PONED dan Puskesmas non PONED.
c. Puskesmas kawasan tertinggal dan Puskesmas kawasan terpencil/sangat terpencil.
d. Puskesmas Kawasan perkotaan, kawasan tertinggal, dan kawasan terpencil/sangat
terpencil.

7. Tahapan perencanaan Puskesmas terdiri dari:


a. Persiapan, Analisa Situasi, Penyusunan rencana Puskesmas, Perumusan Masalah.
b. Persiapan, Penyusunan Rencana Puskesmas, Analisa Situasi, Perumusan Masalah.
c. Persiapan, Analisa Situasi, Perumusan Masalah, Penyusunan rencana Puskesmas.
d. Persiapan, Perumusan Masalah, Analisa Situasi, Penyusunan Rencana Puskesmas.

8. Yang dimaksud Puskesmas non rawat inap adalah:


a. Puskesmas yang tidak menyelenggarakan pelayanan rawat inap.
b. Puskesmas yang diberi tambahan sumberdaya untuk menyelenggarakan pelayanan
rawat inap.
c. Puskesmas yang tidak menyelenggarakan pelayanan rawat inap kecuali kasus gawat
darurat.
d. Puskesmas yang tidak menyelenggarakan pelayanan rawat inap kecuali pertolongan
persalinan normal.

9. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun (N+1) disusun pada:
a. Awal bulan Januari tahun (N+1)
b. Akhir bulan Januari tahun (N+1)
c. Awal bulan Januari tahun berjalan (N)
d. Akhir bulan Januari tahun berjalan (N)

10.UKM Esensial di Puskesmas meliputi:


a. Pelayanan rawat inap
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan pengobatan
d. Pelayanan promosi kesehatan

3
11.Yang dimaksud metode analisis komparatif dalam teknik analisis data yaitu:
a. Metode analisis yang menjelaskan hubungan/keterkaitan variabel dalam dan atau
antar program yang secara logika memiliki hubungan.
b. Metode analisis yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan
pada masa yang akan datang, untuk melihat adanya peningkatan atau penurunan
suatu kejadian.
c. Metode analisis menurut kelompok demografi (jenis kelamin, umur, jenis
pekerjaan, tingkat pendidikan).
d. Metode analisis yang menjelaskan data dengan membandingkan karakteristik data
wilayah yang satu dengan wilayah lainnya atau membandingkan dengan
target/standar tertentu, antar jenis kelamin, antar kelompok umur, antar sumber
data.

12.Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan dan kontrol untuk mencapai sasaran/tujuan secara efektif dan efisien. Yang
dimaksud efisien adalah:
a. Puskesmas melaksanakan kebijakan kesehatan sesuai penugasan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
b. Dinas Kesehatan Propinsi mempunyai kebijakan kesehatan sesuai penugasan dari
Kementerian Kesehatan.
c. Puskesmas memanfaatkan sumberdaya yang tersedia untuk dapat melaksanakan
upaya kesehatan sesuai standar dengan baik dan benar.
d. Tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui proses penyelenggaraan yang
dilaksanakan dengan baik dan benar serta bermutu, berdasarkan atas hasil analisis
situasi yang didukung dengan data dan informasi yang akurat.

13.Dengan adanya Rencana Lima Tahunan Puskesmas, maka diharapkan:


a. Kelangsungan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan pada setiap tahun
untuk satu periode akan dapat lebih terjamin.
b. Pengembangan program dan kegiatan Puskesmas tetap berjalan sesuai dengan
Rencana Lima Tahunan walaupun terjadi pergantian pengelola dan pelaksana
kegiatan di Puskesmas.
c. Pengembangan program dan kegiatan Puskesmas berjalan sesuai dengan
kepentingan lintas sektor.
d. Point a dan b benar

14.Tim Manajemen Puskesmas terdiri atas:


a. Tim Pembina Wilayah Puskesmas dan Tim Pembina Keluarga
b. Tim akreditasi Puskesmas
c. Tim Pendamping akreditasi Puskesmas
d. Point a dan b benar

4
15.Tahap analisis situasi dalam penyusunan Rencana Puskesmas dimaksudkan untuk:
a. Memperoleh informasi kebijakan sehingga dapat melakukan intervensi program.
b. Memperoleh informasi kebijakan terbaru dari dinas kesehatan kabupaten/kota.
c. Mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan Rencana
Puskesmas.
d. Memperoleh informasi mengenai keadaan dan mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi Puskesmas.

16.Langkah-langkah/tahapan perumusan masalah dalam penyusunan rencana Puskesmas


terdiri dari:
a. Identifikasi masalah – Menetapkan urutan prioritas masalah – Menetapkan cara
pemecahan masalah - Mencari akar penyebab masalah.
b. Identifikasi masalah – Menetapkan urutan prioritas masalah – Mencari akar
penyebab masalah – Menetapkan cara pemecahan masalah.
c. Identifikasi masalah – Mencari akar penyebab masalah – Menetapkan cara
pemecahan masalah - Menetapkan urutan prioritas masalah.
d. Identifikasi masalah – Mencari akar penyebab masalah - Menetapkan urutan
prioritas masalah - Menetapkan cara pemecahan masalah.

17.Yang dimaksud Urgency dalam penetapan urutan prioritas masalah dengan metode USG
adalah:
a. Seberapa mendesak atau tidak suatu masalah harus diselesaikan, dikaitkan
dengan waktu yang tersedia.
b. Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah tersebut.
c. Seberapa kemungkinan suatu isu menjadi berkembang dikaitkan dengan
kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk jika dibiarkan.
d. Point a dan b benar.

18.Manajemen Puskesmas menjadi acuan bagi Puskesmas dalam hal sebagai berikut, kecuali:
a. menyusun rencana 5 (lima) tahunan yang kemudian dirinci kedalam rencana
tahunan;
b. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja Puskesmas;
c. mengelola sumberdaya secara efisien dan efektif;
d. merumuskan kebijakan dalam pelaksanaan upaya kesehatan di kabupaten/kota.

19.Luaran dari lokakarya mini tribulanan yang pertama adalah, kecuali:


a. Rencana kegiatan masing-masing sektor yang terintegrasi.
b. Komitmen bersama untuk menindaklanjuti hasil lokakarya mini dalam bentuk
penandatanganan kesepakatan.
c. Usulan bidang kesehatan yang telah disepakati bersama untuk dibawa pada tingkat
Musrenbang Kecamatan.
d. Usulan bidang kesehatan yang telah disepakati bersama untuk dibawa pada tingkat
Musrenbang Desa.

5
20.Luaran dari lokakarya mini tribulanan rutin adalah:
a. Rencana pelaksanaan kegiatan untuk tribulan selanjutnya.
b. Kesepakatan bersama antar lintas sektor untuk menjalankan rencana pelaksanaan
kegiatan.
c. Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan sektor terkait.
d. Jawaban a dan b benar.

21.Tahapan perencanaan Puskesmas terdiri dari:


a. Persiapan, Analisa Situasi, Penyusunan rencana Puskesmas, Perumusan Masalah.
b. Persiapan, Penyusunan Rencana Puskesmas, Analisa Situasi, Perumusan Masalah.
c. Persiapan, Analisa Situasi, Perumusan Masalah, Penyusunan rencana Puskesmas.
d. Persiapan, Perumusan Masalah, Analisa Situasi, Penyusunan Rencana Puskesmas.

22.Rencana Pelaksanaan Kegiatan dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan apabila:


a. Dalam hasil analisis pengawasan dan pengendalian kegiatan bulanan dijumpai adanya
ketimpangan antara kebutuhan program dengan ketersediaan anggaran yang ada.
b. Dalam hasil analisis pengawasan dan pengendalian kegiatan bulanan dijumpai adanya
perubahan regulasi dan kebijakan di tingkat provinsi dan atau kabupaten/kota.
c. Dalam hasil analisis pengawasan dan pengendalian kegiatan bulanan dijumpai adanya
perubahan regulasi dan kebijakan di tingkat pusat.
d. Dalam hasil analisis pengawasan dan pengendalian kegiatan bulanan dijumpai kondisi
tertentu (bencana alam, konflik, Kejadian Luar Biasa, perubahan kebijakan mendesak,
dll) yang harus dituangkan kedalam RPK.

23.Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun (N+1) disusun pada:
a. Awal bulan Januari tahun berjalan (N)
b. Akhir bulan Januari tahun berjalan (N)
c. Awal bulan Januari tahun (N+1)
d. Akhir bulan Januari tahun (N+1)

24.Pengembangan SDM mempunyai tujuan yang terdiri dari beberapa tujuan antara lain :
a. Memutakhirkan keahlian seorang individu
b. Memutakhirkan keahlian seorang individu sejalan dengan perubahan teknologi
c. Memutakhirkan keahlian seorang individu sejalan dengan perubahan teknologi, dan
penggunaannya.
d. Memutakhirkan keahlian seorang individu sejalan dengan perubahan teknologi, dan
penggunaannya serta menambah waktu belajarnya.

25.Metode ABK sesuai dengan :


a. Permenkes Nomor 53 tahun 2012
b. Permenkes Nomor 53 tahun 2016
c. Permenkes Nomor 75 tahun 2014
d. Permenkes Nomor 75 tahun 2016

6
26.Sumber data dan informasi institusi/ faskes, kelompok dan jenis SDMK dapat diperoleh
dari :
a. Struktur Sumber Daya Manusia dan Tata Kerja (SOTK) dan data Hasil Analisis
Jabatan
b. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan data Hasil Beban Kerja
c. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan data Hasil Analisis Jabatan
d. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Struktur Sumber Daya Manusia

27.Menurut pasal 69 tahun 2015, kompetensi meliputi :


a. teknis, manajerial dan sosiokultural
b. teknis, struktural, manajerial dan sosiokultural
c. teknis, struktural, manajerial, biopsikososial dan sosiokultural
d. teknis, struktural, manajerial, biopsikososial, sosiokultural dan spesialisasi

28.Perencanaan kebutuhan dan pemenuhan SPA dalam mendukung kualitas Pelayanan


Kesehatan di Puskesmas yaitu sebagai berikut :
a. Berdasarkan rencana kebutuhan jangka pendek yang disusun berdasarkan program
jangka panjang.
b. Berdasarkan rencana kebutuhan jangka panjang yang disusun berdasarkan program
jangka pendek.
c. Berdasarkan rencana kebutuhan jangka menengah yang disusun berdasarkan
program jangka panjang.
d. Berdasarkan rencana kebutuhan jangka panjang yang disusun berdasarkan program
jangka menengah.

29.Usulan Perencanaan Pengadaan Sarana Prasarana Alat (SPA) harus mempertimbangkan


kebutuhan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dengan cara :
a. Kepala puskesmas mengajukan perencanaan ke Bupati/Walikota
b. Kepala puskesmas mengajukan perencanaan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
c. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan perencanaan ke
Bupati/Walikota
d. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan perencanaan ke Dinas
Kesehatan Propinsi dan diteruskan ke Kementerian Kesehatan

30.Outcome yang diharapkan pada sistim Pemeliharaan Sarana, Prasarana Dan Alat
Kesehatan sebagai berikut :
a. Tepat guna, akurat, efisien dan utilisasi meningkat.
b. Tepat guna, akurat dan handal serta efektif, efisien dan utilisasi meningkat.
c. aman digunakan, akurat dan handal serta efektif, efisien dan utilisasi meningkat.
d. dapat digunakan, akurat dan handal serta efektif, efisien dan utilisasi meningkat.

7
31.Apa tujuan pengelolaan obat publik dan bahan medis habis pakai ?
a. pengelolaan obat harus dilakukan sesuai dengan hukum, kebijakan dan peraturan
perundangan, sesuai dengan unit kerja yang melakukan pengelolaan obat.
b. menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan BMHP yang
efektif, efisien dan rasional, meningkatkan kompetensi tenaga kefarmasian,
mewujudkan system informasi dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
c. menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat yang efektif, efisien dan rasional,
meningkatkan kompetensi tenaga kefarmasian, dan mewujudkan system informasi.
d. pengelolaan obat harus dilakukan sesuai dengan hukum, efektif, efisien dan
rasional, meningkatkan kompetensi tenaga kefarmasian, mewujudkan system
informasi dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.

32.Pengelolaan obat publik dan bahan medis habis pakai bertujuan untuk :
a. menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan BMHP yang
efektif.
b. menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan BMHP yang
efektif, efisien dan rasional.
c. menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan BMHP yang
efektif, efisien dan rasional, meningkatkan kompetensi tenaga kefarmasian.
d. menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan BMHP yang
efektif, efisien dan rasional, meningkatkan kompetensi tenaga kefarmasian,
mewujudkan system informasi dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan

33. Tujuan perencanaan obat tahunan adalah untuk :


a. Mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai yang
sesuai dengan kebutuhan selama satu tahun.
b. Mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai yang
sesuai dengan kebutuhan selama satu tahun, meningkatkan efisiensi penggunaan
obat dan BMHP.
c. Mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai yang
sesuai dengan kebutuhan selama satu tahun, meningkatkan efisiensi penggunaan
obat dan BMHP, dan mendapatkan sumber data kebutuhan obat.
d. Mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai yang
sesuai dengan kebutuhan selama satu tahun, meningkatkan efisiensi penggunaan
obat dan BMHP, dan mendapatkan sumber data kebutuhan obat dan BMHP secara
nasional untuk penetapan harga e-catalogue.

8
34.Berikut ini merupakan kebijakan operasional umum adalah :
a. Bagi RS Rujukan Regional/Provinsi sebagai pemenuhan kebutuhan sarana
prasarana dan alat guna mendukung pencapaian peningkatan kelas B
b. Pemerintah daerah tetap berkewajiban mengalokasikan dana untuk kesehatan
sebesar 10% dari APBD sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan
c. Bagi daerah yang mendapatkan alokasi DAK Bidang Kesehatan Subbidang Pelayanan
Kesehatan Rujukan tetapi tidak memiliki RS, dimungkinkan untuk pembangunan RS
Pratama sesuai kebutuhan daerah.
d. Daerah wajib menyediakan biaya distribusi obat dan proses penyediaan obat dan
alat kesehatan dapat mengacu pada harga e-catalog.

35.SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan dan
rencana belanja program dan kegiatan SKPD sebagai dasar penyusunan :
a. APBD
b. APBN
c. Dana dekonsentrasi
d. Tugas pembantuan

36.Pemerintah daerah harus menyediakan minimal berapa persen dari APBDnya untuk
pembangunan kesehatan?
a. 5%
b. 10%
c. 15%
d. 20%

37.Berikut ini merupakan Kebijakan Operasional DAK Fisik adalah :


a. Sesuai dengan ketentuan Kementerian Keuangan maksimal 5% dari pagu DAK
Fisik dapat dipergunakan untuk kegiatan penunjang
b. Sesuai dengan ketentuan Kementerian Keuangan maksimal 10% dari pagu DAK
Fisik dapat dipergunakan untuk kegiatan penunjang
c. Sesuai dengan ketentuan Kementerian Keuangan maksimal 15% dari pagu DAK
Fisik dapat dipergunakan untuk kegiatan penunjang
d. Sesuai dengan ketentuan Kementerian Keuangan maksimal 20% dari pagu DAK
Fisik dapat dipergunakan untuk kegiatan penunjang

9
38.Ruang lingkup penggunaan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2016 diarahkan untuk kegiatan
DAK Non Fisik Reguler Bidang Kesehatan yaitu :
a. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), misalnya Upaya Kesehatan Promotif dan
Preventif; dan mendukungan Manajemen di Puskesmas;
b. Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar misalnya pembangunan Puskesmas baru
termasuk rumah dinas; dan Pembangunan ruang rawat inap Puskesmas;
c. Subbidang Pelayanan Kefarmasian, misalnya penyediaan obat dan bahan medis
habis pakai di tingkat Kabupaten/ Kota; dan pembangunan baru, rehabilitasi,
pengadaan sarana pendukung instalasi farmasi
d. Subbidang Pelayanan Kesehatan Rujukan, misalnya penyediaan sarana
prasarana dan peralatan medis Rumah Sakit Daerah sesuai dengan standar kelas
Rumah Sakit pada saat ini; dan penyediaan sarana prasarana dan peralatan
medis RSUD sesuai dengan standar

39.Tahapan kepesertaan JKN sesuai dengan :


a. peta jalan (roadmap) menuju Jaminan Kesehatan Semesta/ Universal Health
Coverage pada tahun 2019.
b. Program JKN bertujuan memberikan pelindungan kesehatan bagi semua
penduduk Indonesia dalam sistem asuransi,
c. mekanisme Asuransi Kesehatan Sosial yang bersifat wajib (mandatory)
berdasarkan Undang-Undang No 40 Tahun 2004
d. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan yang iurannya dibayarkan
Pemerintah dan Peserta Bukan PBI Jaminan Kesehatan

40.Tarif Kapitasi diberlakukan pada FKTP seperti berikut ini :


a. administrasi pelayanan; pelayanan promotif dan preventif; pemeriksaan,
pengobatan, dan konsultasi medis.
b. besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama berdasarkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan
c. kompensasi pada daerah yang tidak terdapat fasilitas kesehatan yang memenuhi
syarat dan pelayanan gawat darurat di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan
d. pelayanan ambulans; pelayanan obat rujuk balik; pemeriksaan penunjang
pelayanan rujuk balik; pelayanan skrining kesehatan tertentu termasuk pelayanan
terapi krio untuk kanker leher rahim; dan rawat inap tingkat pertama.

41.Pengadaan Barang Milik Negara/ Daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip :


a. mengacu pada peraturan perundang-undangan dan selektif
b. mengacu pada peraturan perundang-undangan dan akuntabel
c. efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil, dan akuntabel.
d. efisien, transparan dan terbuka, bersaing, adil, dan akuntabel serta selektif

10
42.Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara/Daerah disusun dengan memperhatikan :
a. kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian/ Lembaga/ satuan kerja
perangkat daerah serta ketersediaan Barang Milik Negara/ Daerah.
b. kebutuhan pelaksanaan tugas pembantuan dan fungsi Kementerian/ Lembaga/
satuan kerja perangkat daerah serta ketersediaan Barang Milik Negara/ Daerah.
c. kebutuhan pelaksanaan tugas di pusat dan fungsi Kementerian/ Lembaga/ satuan
kerja perangkat daerah serta ketersediaan Barang Milik Negara/ Daerah.
d. kebutuhan pelaksanaan tugas di daearah dan fungsi Kementerian/ Lembaga/
satuan kerja perangkat daerah serta ketersediaan Barang Milik Negara/ Daerah.

43.Standar barang dan standar kebutuhan untuk Barang Milik Daerah ditetapkan oleh:
a. Kementerian
b. Pengelola Barang.
c. Dinas teknis terkait.
d. Gubernur/Bupati/Walikota

44.Perencanaan Kebutuhan merupakan salah satu dasar bagi Kementerian/ Lembaga/ satuan
kerja perangkat daerah dalam :
a. Perencanaan Kebutuhan kecuali untuk Penghapusan
b. Menetapkan standar barang; standar kebutuhan; dan/atau standar harga.
c. pengusulan penyediaan anggaran untuk kebutuhan dan angka dasar (baseline)
serta penyusunan rencana kerja dan anggaran.
d. pengusulan penyediaan anggaran untuk kebutuhan baru dan angka dasar
(baseline) serta penyusunan rencana kerja dan anggaran.

45.Manajemen Upaya Kesehatan di Puskesmas meliputi :


a. Perencanaan, Penggerakan Pelaksanaan, Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian
b. Seluruh staf Puskesmas dan jaringannya di bawah koordinasi Kepala Puskesmas
c. Sumber daya Puskesmas: SDM, anggaran, sarana prasarana, peralatan, obat dan
vaksin, dll.
d. Sumber daya lintas sektor: PLKB, TP PKK, sekolah, kader kesehatan, tokoh
masyarakat/agama, penentu kebijakan sektor lain di tingkat kecamatan dan
desa/kelurahan

46.Penentuan target upaya kesehatan di Puskesmas untuk tahun berikutnya dapat ditentukan
melalui cara terbaik, yaitu:
a. Penentuan target harus mempertimbangkan ketersediaan sumber daya di
Puskesmas maupun lintas sektor.
b. Ditentukan oleh Dinas Kesehatan setempat dimana sudah memperhitungkan
nilai matematis pencapaian target.
c. Target upaya kesehatan per Puskesmas ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan ditentukan secara mandiri oleh Puskesmas
d. Melalui perkiraan matematis terhadap kemungkinan pencapaian target maupun
berdasarkan prestasi terbaik yang pernah dicapai oleh Puskesmas

11
47.Upaya kesehatan di Puskesmas dilaksanakan menurut UKM tingkat pertama dan UKP
tingkat pertama UKM Tingkat Pertama yaitu :
a. Pelayanan promosi kesehatan, Pelayanan kesehatan lingkungan, Pelayanan
kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana (KIA-KB) dan pelayanan gizi.
b. Sasaran:penduduk usia reproduksi dan Pasangan Usia Subur, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, bayi, anak usia di bawah lima tahun
(balita), anak usia pra-sekolah, anak usia sekolah, dan remaja.
c. Pelayanan kontrasepsi/Keluarga Berencana (KB) bagi Pasangan Usia Subur,
Pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin, Pelayanan antenatal,
termasuk penapisan dan tata laksana penyakit,
d. Pelayanan kesehatan peduli remaja, termasuk pencegahan penyalahgunaan
NAPZA, infeksi menular seksual, dan masalah kesehatan lainnya.

48.Salah satu tujuan pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana (KIA-KB) adalah
sebagai berikut :
a. Menjamin kelangsungan hidup, tumbuh kembang, dan terpenuhinya hak
kesehatan anak secara optimal
b. penduduk usia reproduksi dan Pasangan Usia Subur, ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, bayi baru lahir, bayi, anak usia di bawah lima tahun (balita), anak usia
pra-sekolah, anak usia sekolah, dan remaja.
c. Pelayanan kontrasepsi/Keluarga Berencana (KB) bagi Pasangan Usia Subur dan
Pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin
d. Pelayanan antenatal, pemberian suplementasi gizi, Edukasi kesehatan ibu hamil
melalui Buku KIA dan Kelas Ibu Hamil.

49.Merupakan ujung tombak dalam melakukan detesi dini dan pelayanan pertama dalam
pencegahan dan penanggulangan KLB ada di level :
a. Puskesmas
b. Kementerian Kesehatan
c. Dinas Kesehatan Propinsi
d. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

50.Pemantauan wilayah setempat dilakukan terhadap penyakit apa saja?


a. Berpotensi KLB
b. Aids, Tuberkulosis dan Malaria
c. Penyakit yang sedang berkembang di masyarakat
d. Semua penyakit yang ada di wilayah kerja puskesmas

12
51. Pada saat penyelidikan adanya wabah, maka peran apa saja yang dapat dilakukan di
puskesmas?
a. Kajian epidemiologi kewaspadaan dini KLB, dan penyakit tidak menular dan re
emerging disesase.
b. Kajian epidemiologi penyakit menular dan tidak menular serta peningkatan
kesiapsiagaan KLB,
c. Kajian epidemiologi kejadian luar biasa, peringatan kewaspadaan dini KLB, dan
peningkatan kesiapsiagaan KLB,
d. Kajian epidemiologi kejadian luar biasa, peningkatan kesiapsiagaan KLB, dan
penyakit yang sedang menjadi pemberitaan

52. Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian :


a. pembangunan masyarakat
b. pembangunan kesehatan
c. konsep sehat
d. konsep sakit

53. Salah satu indikator kinerja Promosi Kesehatan, yaitu :


a. persentase desa yang memanfaatkan dana desa minimal 10 persen untuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
b. persentase desa yang memanfaatkan dana desa minimal 15 persen untuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
c. persentase desa yang memanfaatkan dana desa minimal 20 persen untuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
d. persentase desa yang memanfaatkan dana desa minimal 25 persen untuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).

54. Apa bentuk pemberdayaan masyarakat yang paling tepat di dalam gedung:
a. memotivasi dan memampukannya untuk mempraktikan perilaku sehat.
b. individu-individu yang datang memanfaatkan pelayanan kesehatan puskesmas
c. individu-individu yang datang memanfaatkan pelayanan kesehatan puskesmas yang
bertujuan memperkenalkan perilaku sehat kepada individu
d. individu-individu yang datang memanfaatkan pelayanan kesehatan puskesmas yang
bertujuan memperkenalkan perilaku sehat kepada individu tersebut, serta
memotivasi dan memampukannya untuk mempraktikan perilaku sehat.

55. Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan UKBM merupakan salah satu indikator
kinerja Promosi Kesehatan, yaitu persentase desa yang memanfaatkan dana desa minimal
:
a. 10 persen untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
b. 20 persen untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
c. 30 persen untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
d. 40 persen untuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).

13
56. Akreditasi Puskesmas, diarahkan untuk:
a. Dukungan Manajemen Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.
b. Biaya transportasi dan/atau perjalanan dinas ibu hamil, nifas, beserta tenaga
kesehatan/pendamping dari rumah ke RTK maupun RTK ke fasilitas kesehatan dan
sebaliknya.
c. Pendampingan Akreditasi Puskesmas; dan Survei Akreditasi Puskesmas.
d. Biaya operasional Rumah Tunggu Kelahiran (RTK); dan Pendampingan Akreditasi
Rumah Sakit; dan Survei Akreditasi Rumah Sakit.

57. Salah satu langkah perencanaan untuk perbaikan dan peningkatan mutu penyelenggaraan
upaya kesehatan dan manajemen puskesmas secara berkesinambungan adalah :
a. Melakukan penilaian mandiri (self assestment) tentang tingkat mutu
penyelenggaraan mutu upaya-upaya kesehatan dan manajemen Puskesmas
berdasarkan siklus hidup.
b. Melakukan penilaian mandiri (self assestment) tentang tingkat mutu
penyelenggaraan mutu upaya-upaya kesehatan dan manajemen Puskesmas
berdasarkan ketersediaan sumber daya.
c. Melakukan penilaian mandiri (self assestment) tentang tingkat mutu
penyelenggaraan mutu upaya-upaya kesehatan dan manajemen Puskesmas
berdasarkan target indicator.
d. Melakukan penilaian mandiri (self assestment) tentang tingkat mutu
penyelenggaraan mutu upaya-upaya kesehatan dan manajemen Puskesmas
berdasarkan uraian tugas dan tanggung-jawabnya masing-

58. Kapan Laporan Bulanan SIP disampaikan:


a. Paling lambat setiap tanggal 1 pada bulan berikutnya
b. Paling lambat setiap tanggal 5 pada bulan berikutnya
c. Paling lambat setiap tanggal 10 pada bulan berikutnya
d. Paling lambat setiap tanggal 15 pada bulan berikutnya

59. Umpan balik pelaporan data Puskesmas dan jaringannya oleh Dinas Kesehatan
kabupaten/kota disampaikan paling lambat:
a. Tanggal 20 pada bulan diterimanya laporan
b. Tanggal 25 pada bulan diterimanya laporan
c. Tanggal 10 pada bulan berikutnya setelah laporan diterima
d. Tanggal 20 pada bulan berikutnya setelah laporan diterima

60. Yang termasuk laporan data program secara non rutin adalah:
a. Laporan mingguan
b. Laporan bulanan
c. Laporan tahunan
d. Laporan kejadian luar biasa

14
61. Tujuan pendataan keluarga adalah :
a. Melakukan deteksi dini adanya kejadian luar biasa untuk mendukung
tercapainya program Indonesia sehat
b. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan komprehensif dan mendukung
tercapainya program Indonesia sehat
c. Meningkatkan kesehatan di tingkat keluarga dan masyarakat untuk mendukung
tercapainya program Indonesia sehat
d. Melakukan pemantauan wilayah setempat akan adanya KLB untuk mendukung
tercapainya program Indonesia sehat.

62. Berapa jumlah indikator yang diguakan dalam melakukan pendataan keluarga sehat?
a. 9 indikator
b. 10 indikator
c. 11 indikator
d. 12 indikator

63. Pengambilan Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital dan dijiwai
bagi seorang Pemimpin dengan alasan pembuatan keputusan yang tepat, ….
a. Membutuhkan keterbukaan pemimpin dalam mengatasi masalah dengan cara
membangun sikap adil dan konsisten.
b. merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap
manusiawi terhadap bawahan dan dapat diterima bawahan.
c. merupakan keseimbangan antara sikap dalam memperlakukan pihak-pihak yang
terlibat di organisasi secara adil.
d. merupakan kejujuran pemimpin terhadap disiplin yang harus ditegakkan dan
bersikap terbuka terhadap bawahan agar diterima bawahan.

64. Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki konsekuensi antara lain, ……


a. Bawahan menerima kewenangan tapi pekerjaan tidak dikerjakan dengan tuntas.
b. Keputusan yang berdasarkan pada wewenang akan mengantisipasi sifat rutinitas
dan praktik dictatorial.
c. kadangkala mempermudah penyelesaian masalah yang harus dipecahkan
d. pembuat keputusan sering membuat permasalahan yang seharusnya dipecahkan
justru menjadi kabur atau kurang jelas

15
65. Kepemimpinan Kolaboratif dibedakan dari pemimpin tradisional yaitu:
a. Pemimpin tradisional berfokus pada gejala sedangkan pemimpin kolaboratif
berfokus pada menemukan akar masalah
b. Pemimpin tradisional berfokus pada solusi sedangkan pemimpin kolaboratif
berfokus pada umpan balik segera
c. Pemimpin tradisional berfokus pada pemecahan masalah sedangkan pemimpin
kolaboratif bukan pada menemukan akar masalah
d. Pemimpin tradisional berfokus pengalokasian sumber daya dan mendiskusikan ide
ide sedangkan pemimpin kolaboratif memfokuskan pada mendengarkan saran dan
ide-ide.

-----------------------------------selesai………………………………………………..

16

Anda mungkin juga menyukai