Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum

Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

NEGARA HUKUM DAN DEMOKRASI PANCASILA DALAM KAITANNYA DENGAN HAK


ASASI MANUSIA (HAM)

Bobi Aswandi1, Kholis Roisah2


Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Jalan Imam Bardjo, S.H. No. 1-3, Kampus Pleburan, Semarang 50241
bobi.aswandi1992@gmail.com

ABSTRACT

Human rights are basic rights or basic rights brought by humans from birth which are inherently inherent in every
human being and cannot be contested because it is a gift from God Almighty, Indonesia as a democratic state of
Pancasila law has obligations in the protection of human rights , protection of Human Rights in a state of law must
be included in the constitution or national law. The type of research used in this study is normative juridical
research. As a state of Pancasila law, Human Rights have been contained in the Pancasila itself, such as freedom
in religion and belief. Whereas as a Pancasila democracy, the protection of human rights is both a goal and a
precondition for the passage of democracy.

Keywords: State Law, Democracy ; Human Rights.

ABSTRAK

Hak Asasi Manusia adalah hak pokok atau hak dasar yang dibawa oleh manusia sejak lahir yang secara kodrat melekat
pada setiap manusia dan tidak dapat di ganggu gugat karena merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, Indonesia
sebagai negara hukum pancasila yang demokratis memiliki kewajiban dalam perlindungan hak asasi manusia, perlindungan
HAM dalam negara hukum harus termaktub dalam konstitusi ataupun hukum nasional. Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini ialah penelitian yuridis normatif. Sebagai negera hukum pancasila HAM telah termuat dalam pancasila
itu sendiri, seperti kebebasan dalam beragama dan kepercayaan. Sedangkan sebagai negara demokrasi pancasila,
perlindungan HAM menjadi tujuan sekaligus prasyarat bagi berjalannya demokrasi.

Kata Kunci: Negara Hukum, Demokrasi; HAM.

1 Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro


2 Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro

128
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

A. PENDAHULUAN perkembangan selanjutnya, jaminan HAM itu juga


1. Latar Belakang diharuskan tercantum dengan tegas dalam Undang-
Doktrin tentang HAM sekarang ini sudah Undang Dasar atau konstitusi tertulis negara
diterima secara universal sebagai a moral, political, demokrasi konstitusional (constitutional democracy),
and legal framework and as a guideline dalam dan dianggap sebagai materi terpenting yang harus
membangunan dunia yang lebih damai dan bebas ada dalam konstitusi, disamping materi ketentuan
dari ketakutan dan penindasan serta perlakuan yang lainnya seperti menegani format kelembagaan dan
tidak adil. Oleh karena itu, dalam paham negara pembagian kekuasaan negara dan mekanisme
hukum, jaminan perlindungan HAM dianggap hubungan antarlembaga negara (Assiddiqie, 2012).
sebagai ciri yang mutlak harus ada di setiap negara Bagi Indonesia, penegakan HAM merupakan
yang dapat disebut rechsstaat (Assiddiqie, 2012). prinsip yang selalu dipegang teguh. Sebagai bangsa
Dalam konteks negara hukum, melalui Undang- yang pernah mengalami penjajahan maka pendiri
Undang Dasar Republik Indonesia 1945, politik republik kita ini sadar akan arti HAM dalam kegiatan
hukum nasional telah menetapkan bahwa Indonesia bernegara. Hal ini terlihat dari penempatan prinsip-
adalah negara hukum, sebagaimana diatur dalam prinsip serta hak-hak yang paling fundamental ini di
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Indonesia Tahun 1945 (Marbun: 2014). Sebagai Tahun 1945 yang justru lahir lebih dahulu dari
konsekuensi Indonesia adalah negara hukum Universal Declaration of Human Right. Disamping itu,
sebagai mana termaktub didalam Undang-Undang gagasan negara hukum yang demokratis tempat di
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, mana hak asasi manusia (HAM) diakui, dihormati dan
maka usaha untuk mempertahankan dan melindungi dilindungi telah dikemukakan oleh para perintis
HAM itu adalah menjadikan HAM tersebut sebagai kemerdekaan Republik Indonesia. Gagasan dan
bagian dari hukum nasional (Yuliartha, 2009). Konsep Negara Hukum dan Demokrasi tempat di
Secara harfiah, Hak Asasi Manusia adalah mana HAM dimajukan dan dilindungi terus hidup dan
hak pokok atau hak dasar yang dibawa oleh manusia membara dipikiran dan hati para pendiri bangsa. Hal
sejak lahir yang secara kodrat melekat pada setiap itu nampak nyata pada penyusunan konstitusi-
manusia dan tidak dapat di ganggu gugat karena konstitusi yang berlaku di Indonesia.
merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, atau Demokrasi adalah cara pelaksanaan negara
dapat dikatakan HAM merupakan penghargaan sebagai organisasi kekuasaan yang menjamin
terhadap derajat dan martabat manusia yang pengakuan terhadap HAM dan pelaksaan demokrasi
merupakan pengakuan yang nyata bahwa manusia juga harus dilandasi oleh HAM, oleh sebab itu,
adalah manusia (Hamidi, dkk, 2012). Dalam memahami demokrasi secara komprehensif maka

129
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

didalamnya juga harus memahami HAM, demikian penulisan ini difokuskan pada konsep negara
juga sebaliknya (Neta, 2011). Demokrasi dan HAM demokrasi pancasila dan kaitannya dengan HAM di
sejatinya bukan isu baru. hampir seluruh negara di Indonesia, dan tidak berbicara bagaimana konsep
dunia saat ini menyatakan diri sebagai negara yang HAM yang ideal dalam negara domokrasi maupun
demokratis dan menghormati HAM. Demokrasi hukum tata negara ke masa yang akan datang.
menempatkan manusia sebagai pemilik kedaulatan Lebih lanjut, banyak negara yang mengakui
yang kemudian dikenal dengan prinsip kedaulatan diri mereka sebagai negara hukum dan demokratis,
rakyat. Berdasarkan pada teori kontrak sosial, untuk namun masih metutup mata akan pelanggaran Hak
memenuhi hak-hak setiap manusia tidak mungkin Asasi Manusia, contoh saja Amerika Serikat.
dicapai oleh masing-masing orang secara individual, Sebagaimana dikutip dari detiknews.com, Organisasi
tetapi harus bersama-sama (Asshiddiqie, 2012). HAM terkemuka Human Rights Watch (HRW) merilis
Penelitian dan ataupun penulisan artikel laporan yang mengkritik keras Amerika Serikat atas
maupun jurnal mengenai Negara Hukum, Demokrasi pelanggaran HAM diberbagai bidang. Menurut
dan Hak Asasi Manusia sebelumnya juga telah laporan HRW, hukum dan praktik-praktik Amerika
dilakukan oleh Fauzan Khairazi dengan judul Serikat melanggar HAM yang diakui secara
Implementasi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di internasional, misalnya dalam hal penahanan,
Indonesia, dalam penelitiannya Fauzan Khairazi pengadilan kejahatan, perbedaan rasial,
memfokuskan pada dua pembahasan pokok, yaitu: pembunuhan yang dilakukan polisi terhadap warga
Pertama, konsep negara hukum pada umumnya Amerika berkulit hitam dan kebijakan luar negeri.
seperti konsep negara hukum eropa continental (Hutapea, 2016).
(rechsstaat) dan anglo amerika (the rule of law). Amerika Serikat menahan hingga 2,37 juta
Kedua, konsep ideal demokratisasi dan kebebasan orang, penduduk terbesar di dunia yang dilaporkan
warga negaga ditinjau dari aspek konseptual hukum dipenjara," demikian laporan HRW seperti dilansir
tata negara ke depan. Sedangkan dalam penulisan media Press TV, Selasa (2/1/2016). Disebutkan
artikel ini, penulisan juga d fokuskan pada dua HRW, hingga kini 31 negara bagian AS masih
pembahasan pokok namun berbeda dengan menerapkan hukuman mati, dengan tujuh negara
penelitian sebelumnya, perbedaan tersebut yaitu: bagian di antaranya melakukan eksekusi-eksekusi
Pertama, penulisan ini memfokuskan bagaimana pada tahun 2014. Juga sebanyak 27 orang telah
keterkaitan negara hukum dan hak asasi manusia, dieksekusi dengan disuntik mati di Amerika Serikat
namun bukan negara hukum eropa continental sepanjang tahun 2015.
(rechsstaat) maupun anglo amerika (the rule of law), Mengenai perbedaan rasial dalam
melainkan negara hukum Pancasila. Kedua, pengadilan kejahatan, laporan HRW menunjukkan

130
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

bahwa "ketika warga Amerika Afrika dan kulit putih orang meninggal akibat penembakan oleh aparat
terlibat pelanggaran narkoba dengan tingkat yang keamanan, Ketiga, Konflik Maluku 19 Januari 1999
sama, maka warga Amerika Afrika ditangkap, diadili yang berakar dari ketidak puasan sebagian
dan ditahan atas dakwaan narkoba dengan jumlah masyarakat atas kondisi sosial politik yang kemudian
yang jauh lebih tinggi. Meskipun warga kulit hitam menyertakan sentiment perbedaan agama, pada 6
hanya mencapai 13 persen dari seluruh populasi AS, Februari 2001, Komisi Penyelidik Pelanggaran HAM
tercatat ada 29 persen penangkapan karena narkoba dan Mediasi (KPMM) di Maluku mencatat, sejak
dikalangan mereka. Dalam laporan HRW disebutkan, januari 1999 hingga oktober 2000 setidaknya 3.080
warga kulit hitam yang ditahan jumlahnya enam kali tewas, 4.024 luka-luka, dan 281.365 orang lainnya
lebih besar daripada warga kulit putih. Laporan HRW mengungsi. Keempat, Konflik Poso sepanjang tahun
juga menyoroti pembunuhan warga kulit hitam oleh 1998-2001, merupakan konflik antara kelompok
polisi-polisi Amerika Serikat. Kristen dan dan Muslim dengan prediksi korban
Selanjutnya, berdasarkan analisis global, sampai 1000 orang. Kelima, Konflik Sampit 18
Maplecroft, dalam atlas resiko HAM 2014 (Human febriari 2001, merupakan konflik abtar suku dayak
Risk Atlas/ HRRA) mengungkapkan bahwa jumlah dan Madura sebagai pendatang, antropolog Belanda
negara dengan “resiko ekstrem” pelanggaran HAM Gerry van Klinken memprediksi korban tewas
telah meningkat secara dramatis. Indonesia berada mencapai 500-1000 orang dan lebih dari 25.000
di urutan ke-30 dalam peringkat negara dengan orang mengungis. Keenam, pelanggaran kebebasan
kondisi HAM terburuk (Tribun Jogja.com, 2013). beragama di bali pada tahun 2008 yang di kenal
Supremasi hukum dan hak asasi manusia dengan kasus Mushala Asy-Syafiiyah. Ketujuh,
(HAM) tampaknya masih menjadi pekerjaan rumah Pengusiran ribuan anggota Kelompok Gerakan Fajar
terberat yang harus diselesaikan Indonesia sejak Nusantara (Gafatar), Kedelapan, Kasus deskriminasi
republik ini berdiri pada 17 Agustus 1945. Menilik 20 pembangunan gereja di Aceh Singkil, Kesembilan,
tahun kebelakang saja, terdapat sejumlah catatan Kasus HKPB Filadelfia di Bekasi, Kasus gereja
hitam dalam ranah hukum dan HAM. Amanah Yasmin di Bogor. Kesepuluh, kekerasan terhadap
gerakan reformasi 1998 terkait supremasi hukum Jemaah Ahamadiyah, dalam kurun waktu 2016-2017
belum juga terwujud. terdapat 11 kasus penutupan masjid Ahmadiyah.
Beberapa pelanggaran HAM di Indonesia Sebagian besar penutupan masjid justru diinisiasi
terjadi sejak reformasi bergulir pada tahun 1998, oleh pemerintah daerah dan perusakan terhadap
diantaranya yaitu: Pertama, Tragedi Trisakti yang property milik Jemaah Ahmadiyah di Lombok Timur
menewaskan empat mahasiswa trisakti, Kedua, pada Mei 2018. dan Kesebelas, Kerusuhan Tolikara
Tragedi Semanggi 1 dan 2 yang menyebabkan 11 pada tahun 2015, peristiwa ini terjadi ketika massa

131
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Gereja Injili di Indonesia (GIDI) berusaha Penelitian ini bersifat kualitatif karena
membubarkan jamaah Muslim yang tengah mengandalkan kedalaman data dengan metode
menjalankan sholat Idul Fitri. (Erdianto, 2018). deskriptif-analitis (Rahayu, 2018).
Melihat masih banyaknya bentuk C. PEMBAHASAN
pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia, maka 1. Konsepsi Negara Hukum Pancasila dalam
peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui Kaitannya dengan HAM
bagaimana konsepsi negara hukum dan demokrasi Konsep negara hukum yang dianut dalam
pancasila dalam kaitannya dengan Hak Asasi Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
Manusia. 1945 adalah negara hukum yang aktif dan dinamis.
Berdasarkan uraian pada latar belakang Model negara hukum seperti ini menjadikan sebagai
diatas, maka penulisan artikel ini berjudul ”NEGARA pihak yang aktif berorientasi pada pemenuhan dan
HUKUM DAN DEMOKRASI PANCASILA DALAM perwujudan kesejahteraan rakyat sesuai dengan
KAITANNYA DENGAN HAK ASASI MANUSIA prinsip welvaarstaat (Ridlwan, 2012).
(HAM)”. Sebagai negara hukum, segala tindakan
2. Perumusan Masalah penyelenggara negara dan warga negara harus
Penelitian ini ingin mencari jawaban atas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Hukum
pertanyaan penelitian sebagai berikut: dalam hal ini adalah hierarki tatanan norma yang
1. Bagaimana Konsepsi Negara Hukum berpuncak pada konstitusi, yaitu Undang-Undang
Pancasila dalam Kaitannya dengan Hak Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Asasi Manusia? Disamping itu, hukum yang diterapkan dan
2. Bagaimana Konsepsi Negara Demokrasi ditegakkan harus mencerminkan kehendak rakyat,
Pancasila dalam kaitannya dengan Hak sehingga harus menjamin adanya peran serta warga
Asasi Manusia? negara dalam proses pengambilan keputusan
kenegaraan. Hukum tidak dibuat untuk menjamin
B. METODE PENELITIAN kepentingan kepentingan beberapa orang yang
Dalam penelitian ini menggunakan metode berkuasa, melainkan untuk menjamin kepentingan
pendekatan yuridis normatif / doktrinal, sehingga segenap warga negara (Gaffar, 2012).
data yang diperlukan meliputi data sekunder yang Hans Kelsen memberikan argumentasi
dilakukan dengan studi pustaka atau “literature study” bahwa dalam kaitan negara hukum yang juga
. Sedangkan metode analisa data yang dipergunakan merupakan negara demokratis setidak-tidaknya
bersifat Analisis Kualitatif Normatif. harus memiliki 4 (empat) syarat rechtsstaat. Pertama,
negara yang kehidupannya sejalan dengan konstitusi

132
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

dan Undang-Undang; kedua, negara yang mengatur di dalam hak (rights), terkandung adanya suatu
mekanisme pertanggung jawaban atas setiap tuntutan (claim) (Khairazi, 2015).
kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh Pilihan kebijakan hukum (legal policy) bahwa
penguasa; ketiga, negara yang menjamin Indonesia adalah merupakan negara hukum telah
kemerdekaan kekuasaan kehakiman serta adanya dianut selama 60 tahun. Sebagai konsekuensi,
peradilan administrasi negara; dan keempat, negara terlepas dari konsep acuan yang dianut, apakah
yang memilindungi hak asasi manusia (Simamora, konsep Rechtsstaat dari tradisi Eropa Kontinental
2014). Dari argumen yang diberikan oleh Hans (Civil Law), atau konsep Rule of Law tradisi Anglo
Kelsen tersebut dapat di simpulkan bahwa konsep Saxon (Common Law), masalah penegakan
hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan dengan supremasi hukum dan penghormatan (Respect),
keberadaan Negara hukum yang tentunya perlindungan (protect), serta pemenuhan (fulfill), hak
mengedepankan dan melindungi hak asasi manusia. asasi manusia (HAM) haruslah menjadi pilar utama
Oleh karena itu berbicara Negara hukum tentunya penyelenggaraan negara, disamping adanya
tidaklah mungkin terlewatkan pembahasan tentang pembagian kekuasaan dalam mekanisme checks
HAM. and balances dengan dijaminnya independensi
Jika berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 yudisial (Soehino, 2011).
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 1 Indonesia adalah negara hukum termuat
ayat (1) dinyatakan bahwa: dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik
hak asasi manusia adalah Indonesia Tahun 1945. Tahir Azhari (1995:19),
seperangkat hak yang melekat pada hakikat
mengemukakan bahwa meskipun dalam penjelasan
dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
anugerah-Nya yang wajib dihormati, digunakan istilah rechtsstaat, namun yang dianut
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara
hukum, pemerintahan, dan setiap orang oleh negara Indonesia bukanlah konsep rechtsstaat
demi kehormatan serta perlindungan harkat maupun rule of law (Qamar, 2010). Alasannya,
dan martabat manusia.
Prinsip pengakuan dan perlindungan Konsep negara hukum sebenarnya bukanlah konsep
terhadap hak-hak asasi manusia, merupakan bagian yang lahir dari kebudayaan Indonesia melainkan dari
dari prinsip perlindungan hukum. Istilah hak asasi dunia barat, sebagaimana diutarakan oleh Satjipto
manusia di Indonesia, sering disejajarkan dengan Rahardjo yang di kutip oleh Yance Arizona yang
istilah hak-hak kodrat, hak-hak dasar manusia. menyatakan bahwa:
natural rights, human rights, fundamental rights, “negara hukum adalah konsep
modern yang tidak tumbuh dari dalam
gronrechten, mensenrechten, rechten van den mens masyarakat Indonesia sendiri, tetapi barang
dan fundamental rechten Menurut Philipus M Hadjon, import. Proses menjadi negara hukum
bukanlah merupakan bagian dari sejaarah
133
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

sosial-politik bangsa Indonesia di masa lalu, Dalam suatu negara keleuargaan terdapat
seperti terjadi di Eropa. Negara hukum
pengakuaan terhadap hak-hak individual (termasuk
merupakan bangunan yang dipaksakan dari
luar (imposed from outside). Dengan pula hak milik ataupun hak asasi tetapi dengan tetap
demikian, membangun negara hukum adalah
mengutamakan kepentingan nasional (kepentingan
membangun perilaku bernegara hukum,
membangun suatu peradaban baru (Wijaya, bersama) diatas kepentingan individu. Disamping
2015).
karakter, konsep negara hukum pancasila juga
memiliki beberapa prinsip yang salah satunya,
Rahardjo (2009) dalam bukunya Negara
adanya perlindungan HAM dengan jaminan hukum
Hukum Yang Membahagiakan Rakyatnya
bagi tuntutan penegakannya melalui proses yang
berpendapat bahwa negara bukan hanya merupakan
adil. Perlindungan terhadap HAM ini
bangunan hukum, politik dan sosial, melainkan juga
dimasyarakatkan secara luas untuk mempromosikan
kultural. Oleh sebab itu, kita boleh mengamati watak-
penghormatan perlindungan terhadap HAM sebagi
watak kultural suatu negara. Disisi lain, suatu negara
ciri yang penting suatu negara hukum yang
hukum juga “dituntut” untuk menampilkan wajah
demokratis (Kiemas, 2013).
kulturalnya. Indonesia memiliki sebuah pandangan
Menurut Oemar Seno Adji yang dikutip dari
sebagai negara hukum dengan karakteristik yang
Wijaya (2015) menyebutkan negara hukum Indonesia
khas, yaitu negara hukum Pancasila. Dalam hal ini,
memiliki ciri-ciri khas Indonesia. Salah satu ciri pokok
merujuk pada pendapat Arief Hidayat (2011), pada
dalam negara hukum pancasila adanya jaminan
pembukaan dan Pasal-Pasal dalam Undang-Undang
terhadap kebebasan beragama sebagai pengakuan
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, konsep yang
terhadapa HAM. Tetapi kebebasan yang dimaksud
dianut negara hukum Indonesia sejak
merupakan kebebasan dalam arti positif, yang mana
diproklamasikan kemerdekaan hingga sekararang
tidak ada tempat bagi ateisme atau propaganda anti
bukanlah konsep rechtsstaat dan bukan pula konsep
agama di bumi Indonesia. Ciri-ciri negara hukum
the rule of law. Akan tetapi membentuk suatu konsep
pancasila lainnya yaitu: hubungan yang erat antara
negara hukum baru, yang bersumber pada
agama dan negara, bertumpu kepada kebebasan
pandangan dan falsafah hidup luhur bangsa
beraga dalam arti positif, ateisme tidak dibenarkan,
Indonesia, yaitu negara hukum pancasila (Kiemas,
komunisme dilarang, asas kekeluargaan dan
2013). Dimana negara hukum pancasila merupakan
kerukunan.
negara hukum yang berasaskan kepada nilai-nilai
Setiap negara hukum tentunya memiliki ciri
pancasila.
adanya perlindungan terhadap hak asasi manusia.
Menurut M. Tahir Azharry, menyebutkan
Sebagai contoh perlindungan HAM di beberapa
salah satu ciri dari negara hukum pancasila ialah
negara hukum:
adanya asas negara kekeluargaan (Wijaya, 2015).

134
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

No. Negara Bentuk Perlindungan HAM them that’s rights”. Keputusan


1. Amerika 1. Amerika yang memahami ini mengafirmasi adanya
konsep freedom of religion kepercayaan masyarakat
membuktikan adanya Amerika Serikat bahwa
pengakuan terhadap HAM mereka diperllakukan secara
dalam konteks beragama, sama dimata hukum.
namun konsep freedom of 2. Belanda Belanda merupakan negara yang
religion di Amerika dapat mendukung para pembela HAM.
diartikan dalam arti positif setiap tahun pemerintah belanda
dan negatif, dimana menyerahkan penghargaan Tulip
kebebasan beragama berarti HAM atau Human Rights Tulip.
kita bebas untuk menyembah Belanda memerangi pelanggaran
atau tidak menyembah untuk HAM dan mendorong kebebasan
menegaskan keberadaaan berekspresi, kebebasan beragama
Tuhan atau mengingkarinya. dan kepercayaan. Deskriminasi
Artinya konsep freedom of atas dasar agama, kepercayaan,
religion di Amerika pendapat politik, rasa tau jenis
memperbolehkan ateisme. kelamin tidak diperkenankan.
2. Amerika Serikat melegalkan Belanda merpukan salah satu
pernikahan sejenis dan LBGT negara yang juga mendukung hak
sebagai bentuk pengakuan yang sama bagi kaum lesbi, gay,
terhadap HAM. Pada 26 Juni biseksual dan transgender.
2015, Supreme Court Amerika 3. Indonesia Konsep freedom of religion di
Serikat memutuskan bahwa Amerika dan Belanda
konstitusi Amerika Serikat memperbolehkan ateisme dan
menjamin pernikahan sesame mendukung hak yang sama atas
sejenis. Hakim Agung kaum gay, biseksual, lesbi dan
Kennedy sebagaimana dikutip transgender tentunya
dari harian New York Times bertentangan dengan Indonesia
mengatakan “They ask for sebagai negara hukum, dalam
equal dignity in the eyes of the pancasila sebagai ideologi bangsa
law, the Constitution grants Indonesia, sila Ketuhanan Yang

135
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Maha Esa pada prinsipnya merupakan salah satu upaya umat manusia dalam
menegaskan bahwa bangsa rangka menjamin dan melindungi hak asisnya
Indonesia adalah negara yang (Rosana, 2016).
beragama (secara garis besar Bagi bangsa Indonesia sendiri, demokrasi
agma melarang/ mengharamkan telah menjadi pilihan sejak para pendiri bangsa
praktik LGBT) dan setiap warga mempersiapkan dasar-dasar Indonesia merdeka.
negara harus mengakui adanya Demikian pula halnya dengan perlindungan dan
Tuhan. Negara menjamin penghormatan HAM yang telah diakui dalam Undang-
kemerdekaan tiap-tiap penduduk Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 sebelum
untuk memeluk agamanya perubahan. Namun, tak selamanya negara yang
masing-masing dan beribadat demokrasi menjamin tegaknya HAM. Janedjri M.
menurut agama dan Gaffar (2012) menyebutkan Demokrasi dan HAM
kepercayaannya. bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa
dipisahkan. Perlindungan HAM adalah tujuan
2. Konsepsi Negara Demokrasi Pancasila Dalam sekaligus prasyarat bagi berjalannya demokrasi.
Kaitannya dengan HAM Sebaliknya, kegagalan perlindungan dan
Kata “Demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu penghormatan HAM akan menjadi ancaman bagi
“Demos” Demos yang berarti rakyat dan “Cratos/ demokrasi. Pernyataan dari Janedjri M. Gaffar dapat
Cratein” yang berarti pemerintahan, sehingga dapat dibenarkan dengan melihat fakta pelaksanaan
diartikan sebagai pemerintahan yang berasal rakyat, demokrasi dan HAM pada masa orde baru.
atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari Praktik kehidupan demokratis, sebagaimana
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat (Jailani, 2015). banyak terjadi di negara-negara berkembang,
Secara etimologis dalam bahasa yunani kuno termasuk Indonesia sering terkecoh pada format
demokrasi dapat diartikan sebagai kekuatan atau politik yang kelihatannya demokratis, tetapi dalam
aturan rakyat (Fukuyama, dkk, 2010). praktiknya otoriter sebagaimana terjadi pada masa
Negara demokrasi yang menganut bentuk orde baru.
atau mekanisme sistem pemerintahan dengan Akibat inkonsistensi dalam sikap dan
mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk pemikiran dalam menegakkan nilai-nilai dasar
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. demokrasi, pada akhirnya orde baru terseret dalam
Sehingga, isu mengenai demokrasi akan selalu praktik-praktik pemerintahan pragmatis dan otoriter
berhubungan dengan isu mengenai hak asasi dan hukum ditundukkan untuk mengabdi kepada
manusia. Perjuangan menegakkan demokrasi sistem kekuasaan represif (Huda, 2014).

136
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Selama Orde Baru, HAM sipil dan politik “Indonesia-Extrajudicial


banyak dilanggar dengan alasan untuk menjaga Executions of Suspected
stabilitas politik demi kelancaran pembangunan Criminals”).
ekonomi. Berikut beberapa bentuk pelanggaran HAM 3. Tanjung Dalam peristiwa Tanjung Priok ini
pada masa orde baru yang dikutip dari Priok 1984- Soeharto dianggap
http://nasional.kompas.com 1987 menggunakan KOPKAMTIB
/read2016/05/25/07220041/Kontras.Paparkan.10.Kas sebagai instrument penting
us.Pelanggaran.HAM.yang.DidugaMelibatkan.Soehar mendukung dan melindugi
to?page=all kebijakan politiknya, selain itu
No. Kasus Soeharto juga selaku panglima
1. Kasus Terjadinya pembunuhan, tertinggi telah mengeluarkan
Pulau Buru penangkapan penahanan massal sikap, pernyataan dan kebijakan
1965-1966 dan pembuangan ke pulau Buru yang bersifat represif untuk
(laporan TIM Pengkajian mengeliminasi berbagai respon
Pelanggaran HAM Soeharto, masyarakatt terhadap kebijakan
KOmnas HAM 2003). asas tunggal Pancasila yang
2. Penembak Hukuman Mati, terhadap dikeluarkan ole horde baru.
an residivis, bromocorah, gali, dalam perisstiwa tanjung priok
Misterius preman tanpa melalui 1984, sekitar lebih 24 orang
1981-1985 pengadilan. Soeharto meninggal, 36 luka berat, 19 luka
mengungkapkan bahwa pelaku ringan, (“Laporan 5 Sub Tim
criminal harus dihukum dengan Kajian, Tim Pengkajian
cara yang sama saat ia Pelanggaran HAM Soeharto”,
memperlakukan korbannya. Komnas HAM, 2003).
Amnesty Internasional dalam 4. Talangsari Kebijakan represif yang dinilai
laporannya memcatat korban 1984-1987 kontras diambil Soeharto
jiwa karena kebijakan tersebut terhadap kelompok-kelompok
mencapai kurang lebih sekitar Islam yang dianggap ekstrem
lima ribu orang yang tersebar di juga mengakibatkan meletusnya
wilayah Jawa Timur, Jawa peristiwa Talangsari 1984-1987
Tengah, dan bandung (Amnesty dan mengakibatkan korban
Internasional, 31 Oktober 1983, sebanyak 130 orang meninggal,

137
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

77 orang mengalamipengusiran berbagai peristiwa seperti


atau pemindahan penduduk Teminabun 1966-1967, sekitar
secara paksa, 53 orang 500 orang ditahan dan kemudian
terhempas kemerdekaannya, 45 dinyatakan hilang. Peristiwa
orang mengalami penyiksaan Kebar 1965 dengan 25 orang
dan 229 orang mengalami terbunuh. Peristiwa manokwari
penganiayaan. (“Laporan 1965 dengan 64 orang di
Ringkasan Tim ad hoc eksekusi mati. Peristiwa sentani
Penyeledikkan Pelanggaran dengan 20 orang menjadi korban
HAM Berat Talangsari 1989”, penghilangan paksa, dan
Komnas HAM, 2008). Enatorali 1969-1970 dengan 634
5. Daerah Pemberlakuan operasi ini adalah orang terbunuh. Sementara
Operasi kebijakan yang diputuskan Peristiwa Jayawijaya dan
Militer secara internal oleh ABRI setelah Wamena barat, melalui Operasi
(DOM) di mendapatpersetujuan dari Tumpas pada kurun waktu 1970-
Aceh Presiden Soeharto (“Laporan 5 1985 terjadi pembantaian di 17
(1989- Sub Tim Kajian, Tim Pengkajian desa (“Laporan 5 Sub Tim
1998) pelanggaran HAM Soeharto”, Kajian, Tim Pengkajian
KOmnas HAM, 2003). Dalam pelanggaran HAM Soeharto”,
kurusn waktu 10 Tahun KOmnas HAM, 2003).
berlangsungnya Operasi Militer 7. Peristiwa Dalam peristiwa ini, Soeharto
telah menyebabkan sedikitnya 27 Juli memandang Megawati sebagai
781 orang tewas, 163 orang 1996 ancaman terhadap kekuasaan
hilang, 368 orang mengalami politik orde baru, Soeharto hanya
penyiksaan/ penganiayaan dan menerima Dewan Pimpinan
102 perempuan mengalami Pusat (DPP) PDI pimpinan
pemerkosaan. Suryadi yang menjadi lawan
6. DOM Pemberlakuan ini dimaksudkan politik PDI pimpinan Megawati,
Papua untuk mematahkan perlawanan sehingga terjadi pembunuhan,
(1963- Organisasi Papua Merdeka penangkapan dan penahanan
2003) (OPM). Kebijakan ini terhadap para simpatisan PDI
menyebabkan terjadinya pimpinan Megawati. Dalam

138
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

peristiwa in, 11 orang meninggal, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
149 lika-luka, 23 orang hilang, Selanjutnya, Demokrasi pancasila memiliki beberapa
124 orang ditahan. prinsip yang diantaranya: Pertama, Persamaan bagi
seluruh rakyat Indonesia, dimaksudkkan bahwa hak
Disamping pelanggaran HAM diatas, dan kewajiban yang dimiliki rakyat Indonesia sama
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme juga merajalela, dan sejajar. Kedua, Prinsip keseimbangan antara hak
penyalahgunaan kekuasaan meluas, hukum dan kewajiban, maksudnya negara menerima hak
merupakan subordinasi dari kekuasaan politik, dan yang dimilikinya, namun juga harus diimbangi
campur tangan eksekutif terhadap kekuasaan dengan kewajibannya terhadap warga negara.
kehakiman sudah menjadi cerita biasa. Padahal jika Ketiga, mewujudkan rasa keadilan sosial untuk
dilihat kembali, demokrasi yang diterapkan oleh semua warga negara. Keempat, pelaksanaan
pemerintah orde baru merupakan demokrasi kebebasan yang bertanggung jawab secara moral
pancasila yang mana inti dari konsep demokrasi kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri dan orang
pancasila adalah demokrasi kedaulatan rakyat yang lain. Keempat prinsip tersebut tidak terlepas dari
dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-sila lainnya penghormatan dan pengakuan HAM dalam konsep
(Sudrajat, 2016), serta menegakkan kembali asas negara demokrasi pancasila.
negara hukum agar dirasakan oleh seluruh warga Selanjutnya, dalam hubungannya dengan
negara, hak asasi manusia baik secara kolektif reformasi hukum dan kerangka aspek dasar
maupun aspek perseorangan dijaman dan demokrasi, pemerintah harus secara sistematis
penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindarkan menerapkan reformasi yang didasarkan kepada
secara institusional. elemen-elemen konsep sistem hukum, yaitu (1)
Derap reformasi yang mengawali lengsernya struktur hukum; (2) substansi hukum; (3) budaya
orde baru pada awal tahun 1998 pada dasarnya, hukum. Friedmen menegaskan, bagaimanapun
merupakan gerak kesinambungan yang baiknya norma hukum, suatu Undang-Undang tanpa
merefleksikan komitmen bangsa Indonesia yang didukung penegak hukum yang handal dan
secara rasional dan sistematis bertekad untuk dipercaya, hukum tidak akan efektif mencapai
mengaktualitaskan nilai-nilai dasar demokrasi. tujuannya. Hukum dengan norma yang baik dan
Setelah rezim demokrasi pancasila runtuh, didukung dengan aparat penegak hukum yang
penerapan demokrasi pancasila tetap dilakukan handal dan dipercaya juga akan kurang efektif tanpa
dalam tata pemerintahan di Indonesia. Demokrasi didukung budaya masyarakat yang bersangkutan
pancasila merupakan demokrasi konstitusional, (Huda, 2014).
sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (2)

139
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Mengingat masih banyaknya bentuk Pancasila sebagai groundnorms telah


pelanggaran HAM di Indonesia perlu dilihat mengandung pengakuan HAM, hal ini dapat dilihat
bagaimana kedudukan HAM dalam sistem hukum dari. Pertama, sila ketuhanan secara tersirat
Indonesia. Kedudukan tersebut akan dilihat memberikan kewajiban bagi negara untuk menjamin
berdasarkan teori sistem hukum yang dikemukakan kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
oleh Lawrence M. Friedman: agamnya masing-masing dan beribadat menurut
1. Substansi Hukum agama dan kepercayaannya itu. Kedua, Kemanusian
Substansi tersusun dari peraturan-peraturan yang adil dan beradab, sila kedua ini kemudian
dan ketentuan mengenai bagaimana institusi-institusi diejahwantahkan dalam Pasal-Pasal Undang-Undang
itu harus berperilaku. H.L.A Hart berpendapat bahwa Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang selaras
ciri khas suatu sistem hukum adalah kumpulan dengan prinsip HAM. Nilai nilai yang terkandung
ganda dari peraturanperaturan. Suau sistem hukum didalam pengejahwantahan tersebut diantaranya; (a)
adalah kesatuan dari “peraturan-peraturan primer” pemeliharaan, pengayoman terhadap jiwa atau diri ini
dan “peraturan-peraturan sekunder”. Baik peraturan mulai dari yang lahir sampai yang bathin; (b)
primer maupaun peraturan sekunder adalah sama- perlindungan terhadapkeberlangsungan kehidupan
sama output dari sebuah sistem hukum (Friedman, individu, perlindungan diri pribadi, keluarga,
2011). kehormatan dan martabatnya, Ketiga, Keadilan sosial
Sudah menjadi ketentuan ketatanegaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, secara umum keadilan
sebagai suatu kesepakatan serta doktrin sosial bagi seluruh rakyat Indonesia berarti bahwa
kenegaraan, bahwa pancasila adalah pandangan setiap orang Indonesia mendapat perlakuan yang
hidup, ideologi bangsa Indonesia serta “sumber adil dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi dan
segala sumber hukum” Indonesia. Dalam konteks kebudayaan (Pimpinan MPR dan Tim Kerja
pancasila sebagai segala sumber hukum, kita uji Sosialisasi MPR Periode 2009-2014, 2014).
dengan teori pakar hukum kenegaraan Hans Kelsen Disamping pancasila, Undang-Undang Dasar
yang lazim dianalogikan dengan Teori Tangga atau Republik Indonesia Tahun 1945 juga telah memuat
Stuffen Theory. Berdasararkan teori Stuffen Theory aturan mengenai HAM baik sebelum amandemen
maka kedudukan pancasila berada pada tangga maupaun pasca amandemen. Perbedaanya,
tertinggi. Hal ini berarti bahwa Pancasila harus pengaturan HAM dalam Undang-Undang Dasar
diletakkan sebagai kaidah dasar, groundnorms atau pasca amandemen lebih luas pengaturannya, yang
sumber segala sumber hukum yang menjadi dasar awalnya hanya 5 Pasal (hak katas pekerjaan dan
bagi berlakunya Undang-Undang Dasar Republik penghidupan yang layak bagi kemanusiaan,
Indonesia Tahun 1945 (Bisri, 2014). kemerdekaan berserikat dan berkumpul serta

140
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

mengeluarkan pikiran dengan lisan maupaun tulisan, Tahun 1958, ratifikasi International Convention On
jaminan kemerdekaan beragama dan The Elimination Of All Forms Of Racial Discrimination
berkepercayaan, serta ha katas pengajaran, ha katas 1965 melalui Undang-Undang No. 29 Tahun 1999,
akses sumber daya alam) menjadi setidaknya 17 ratifikiasi kovenan internasional tentang Hak-Hak
Pasal (dengan 38 substansi hak-hak yang beragam) EKOSOB melaui Undang-Undang No. 11 Tahun
yang terkait dengan HAM (Wiratraman, 2007). 2005.
Menurut Lindsey hasil amandemen Undang-Undang 2. Struktur Hukum
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dibidang HAM Struktur hukum adalah komponen struktural
paling impresif karena mencakup daftar HAM yang atau organ yang bergerak di dalam suatu
luas, melebihi konstitusi negara-negara maju, serta mekanisme, baik dalam membuat peraturan, maupun
mandemen tersebut lebih mampu menghadirkan dalam menerapkan atau melaksanakan peraturan
asas konstitusionalisme dibandingkan sebelumnya (Purba, 2017).
(Kurnia, 2015). Salah satu perubahan yang dilakukan pasca
Universal Declaration of Human Right amandemen Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
(UDHR) atau Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Tahun 1945 ialah semakin besarnya perhatian
(DUHAM) yang lahir pada 10 Desember 1945 di masyararakat dan pemegang kekuasaan untuk
Paris merupakan respon dari mayoritas masyarakat menegaskan dan meneggakkan HAM. Implikasi dari
dunia bahwa manusia dilahirkan dengan kebebasan amandemen Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
dan memiliki kesamaan derajat serta dihadapan Tahun 1945 juga telah melahirkan lembaga-lembaga
hukum. yang bersifat Ad Hoc yang dibentuk dengan Undang-
Pengaturan mengenai HAM yang ada, baik Undang dan lembaga-lembaga peradilan yang
dalam Pancasila maupun Undang-Undang Dasar berperan signifikan dalam penegakan HAM di
Republik Indonesia Tahun 1945 kemudian di formalkan Indonesia. Setidaknya telah ada dua lembaga yang
kedalam Undang-Undang yaitu Undang-Undang berperan dalam penegakan HAM di Indonesia, yaitu:
Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pertama, lembaga negara penegak HAM yang terdiri
dan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 Tentang dari Komnas HAM, Komisi Perlindungan Anak
Pengadilan Hak Asasi Manusia dan peraturan Indonesia (KPAI), Komnas Perempuan, Komisi
perundang-undangan lainnya yang mengatur Kebenaran dan Rekonsiliasi. Kedua, lembaga
mengenai HAM seperti ratifikasi Konvensi Hak-Hak peradilan sebagai penegak HAM yang terdiri dari
Sipil dan Politik melalui Undang-Undang No. 12 Pengadilan HAM dan Mahkama Konstitusi (Putra,
Tahun 2005, ratifikasi konvensi tentang hak-hak 2015).
politik perempuan melalui Undang-Undang No. 68 3. Kultur Hukum

141
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Kultur Hukum/ Budaya hukum, dalam masyarakat dan sebaliknya masyarakat terdiri dari
pengertian Friedman (1998), adalah "nilai, pendapat, individu-individu yang mempunyai Hak Asasi serta
sikap dan keyakinan tentang hukum" (Ginsburg, hidup didalam lingkungan yang merupakan sumber
2010). Sedangkan Menurut Esmi Warassih daya bagi kehidupannya (Neta, 2013). Oleh karena
menyebutkan: itu, kesadaran akan pentingnya perlindungan dan
Kultur/ budaya hukum adalah nilai-nilai penegakan HAM tidak hanya ditegakkan oleh
dan sikap-sikap yang merupakan pengikat
pemerintah melalui lembaga yang dibentuk oleh
sistem itu, serta menentukan tempat sistem itu
ditengah-tengah budaya bangsa sebagai pemerintah, melainkan melalui LSM dan/atau NGO
keseluruhan (Warassih, 2016).
yang bergerak dalam bidang HAM yang didirikan
Pemahaman HAM sebagai tatanan nilai, oleh masyarakat maupun kelompok orang sebagai
norma, sikap yang hidup dalam masyarakat dan bagian kesadaran akan pentingnya perlindungan dan
acuan bertindak pada dasarnya berlangsung sudah penegakan hukum di Indonesia. LSM dan/atau NGO
cukup lama baik sebelum kemerdekaan maupun tersebut diantaranya Yayasan Lembaga Bantuan
setelah kemerdekaan. Hukum Indoneisa (YLBHI), Lembaga Bantuan
Masyarakat Indonesia yang berkembang Hukum (LBH), Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum
sejak masih sangat sederhana sampai modern, pada (BKBH) Perguruan Tinggi dan Komisi Orang Hilang
dasarnya merupakan masyarakat kekeluargaan. dan Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS).
Masyarakat kekeluargaan telah mengenal pranata D. KESIMPULAN
sosial yang menyangkut hak dan kewajiban warga 1. Indonesia adalah negara hukum termuat dalam
masyarakat yang terdiri atas pranata religius yang Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik
mengakui bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan Indonesia Tahun 1945. Meskipun dalam
Yang Maha Esa dengan segala hak dan kewajiban, penjelasan Undang-Undang Dasar Republik
pranata kekeluargaan sebagai wadah manusia hidup Indonesia Tahun 1945 digunakan istilah
manusia hidup untuk mengembangkan keturunan rechtsstaat, namun yang dianut oleh negara
dalam menjaga kelangsungan keberadaanya, Indonesia bukanlah konsep rechtsstaat maupun
pranata ekonomi yang merupakan upaya manusia rule of law. Alasannya, Konsep negara hukum
untuk meningkatkan kesejahteraan, pranata sebenarnya bukanlah konsep yang lahir dari
pendidikan dan pengajaran untuk mengembangkan kebudayaan Indonesia melainkan dari dunia
kecerdasan dan kepribadian informasi dan barat. Sebagai negara yang berlandaskan
komunikasi untuk memperluas wawasan dan pancasila konsep negara hukum Indonesia
keterbukaan. Bangsa Indonesia menyadari dan merupakan konsep negara hukum pancasila.
mengakui bahwa setiap individu adalah bagian dari Berbicara mengenai perlindungan HAM dalam

142
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

konsep negara hukum, baik rechtsstaat, rule of Bisri, I. (2014), Sistem Hukum Indonesia Prinsip-
law maupun negara hukum pancasila sama- Prinsip dan Implementasi Hukum di Indonesia,
sama mengakui adanya jaminan dan Ed.1, Cet.9, Jakarta: Rajawali Pers.
perlindungan terhadap HAM. Dalam konteks Friedman, Lawrence. M. (2011), Sistem Hukum
negara hukum pancasila HAM telah termuat di Perspektif Ilmu Sosial, Cet. IV. Terjemahan
dalam pancasila itu sendiri. Dalam sila pertama oleh M. Khozim, Bandung: Nusa Media.
misalnya. Ketuhanan Yang Maha Esa, dalam sila Gaffar, Janedjri. M. (2012), Demokrasi Konstitusional
ini pada prinsipnya telah menegaskan adanya Praktik Ketatanegaraan Indonesia Setelah
kebebasan bagi setiap warga negara untuk Perubahan UUD 1945, Cet-1, Jakarta:
memeluk agamanya masing-masing dan Konstitusi Press.
beribadah sesuai dengan agama dan Hamidi, J. et.all: (2012), Teori Hukum Tata Negara :
kepercayaannya, namun tetap dalam arti yang A Turning Point of The State, Jakarta;
positif. Salemba Humanika.
2. Perjuangan menegakkan demokrasi merupakan Huda, N. (2014), Hukum Tata Negara Indonesia, Ed-
salah satu upaya umat manusia dalam rangka Revisi, Ce-9, Jakarta: Rajawali Pers.
menjamin dan melindungi hak asasinya. Di Kiemas, T. (2013), Empat Pilar Kehidupan
Indonesia, sebagai sebagai negara demokrasi Berbangsa dan Bernegara Sebagai Sumber
pancasila, perlindungan HAM menjadi tujuan Moralitas dan Hukum Nasional, Jakarta:
sekaligus prasyarat bagi berjalannya demokrasi. Penerbit Universitas Trisakti.
Dimana prinsip persamaan bagi seluruh rakyat Kurnia, Titon. S. (2015), Interpretasi Hak-Hak Asasi
Indonesia, keseimbangan hak dan kewajiban, Manusia Oleh Mahkama Konstitusi Republik
kebebasan yang bertanggung jawab dan Indonesia, Bandung: CV. Mandar Maju.
memujudkan keadailan bagi seluruh rakyat Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR
merupakan bentuk pengakuan dan Periode 2009-2014, 2014, Empat Pilar
penghormatan terhadap HAM dalam konsep Kehidupan Berbangsa dan Bernegara,
negara demokrasi pancasila. Jakarta: Sekretariat Jendral MPR RI.
DAFTAR PUSTAKA : Qamar, N. (2010), Negara Hukum atau Negara
Buku: Undang-Undang, Cet.1, Makassar: Pustaka
Assiddiqie, J. (2012), Hukum Tata Negara dan Pilar- Refleksi Books.
Pilar Demokrasi, Ed.2, Cet.2, Jakarta: Sinar Qamar, M. (2014), Pengantar Ilmu Hukum Tata
Grafika. Negara, Ed.1-6, Jakarta: Rajawali Pers.

143
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Rahardjo, S. (2009), Negara Hukum Yang Padjadjaran Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 1, (No.
Membahagiakan Rakyatnya, Yogyakarta: 3). pp 558-577.
Genta Publishing. Neta, Y. (2011), Demokrasi dan Hak Asasi Manusia
Soehino, (2011), Hukum Tata Negara Bunga Rampai Dalam Konsep Negara Hukum (Qua Vadis
Hukum, Politik, Demokrasi, dan Pemerintahan Demokrasi dan HAM di Indonesia di Era
di Negara Republik Indonesia, Cet-1, Globalisasi. (pp 1-9). Lampung: UNILA.
Yogyakarta: BPFE. Neta, Y. (2013), Partisipasi Masyarakat Terhadap
Warassih, E. (2016), Pranata Hukum Sebuah Telaah Penegakan Hak Asasi Manusia Di Negara
Sosiologis, Cet.4, Semarang: Penerbit Pustaka Demokrasi Indonesia, Jurnal Monograf, Vol.1.
Magister. pp 1-11.
Jurnal: Purba, Iman Pasu Marganda H. (2017), Penguatan
Rosana, E. (2016), Negara Demokrasi dan Hak Asasi Budaya Hukum Masyarakat Untuk
Manusia, Jurnal TAPIs, Vol.12, (No.1). pp 38- Menghasilkan Kewarganegaraan
52. Transformatif, Jurnal Civics, Vol. 14, (No.2). pp
Fukuyama, F. dkk, (2010), Democracy’s Past and 146-153.
Future, Journal of Democracy, Vol 21,(No. 1). Putra, Muhammad A. (2015), Eksistensi Lembaga
pp 1-5 Negara Dalam Penegakan Hak Asasi Manusia
Ginsburg. T. (2010). Lawrence M. Friedman’s di Indonesia, Jurnal Fiat Justisia Jurnal Ilmu
Comparative Law, Public Law and Legal Hukum, Vol. 9, (No. 3), pp 256-292.
Theory Working Papers, University of Chicago Ridlwan, Z. (2012), Negera Hukum Indonesia
Law School. pp 1-16. Kebalikan Nachtwachterstaat, Jurnal Fiat
Jailani. (2015), Sistem Demokrasi Di Indonesia Justisia Jurnal Ilmu Hukum, Vol 5, (No.2), pp
Ditinjau Dari Sudut Hukum Kekatatnegaraan, 141-152
Jurnal Inovatif, Vol. III, (No. I). pp 134-147. Simamora. J, (2014), Tafsir Makna Negara Hukum
Khairazi, F. (2015), Implementasi Demokrasi dan Dalam Persfektif Undang-Undang Dasar
Hak Asasi Manusia di indonesia, Jurnal Negara Republik IndonesiaTahun 1945, Jurnal
Inovatif, Vol. VIII, (No.1), pp 72-94. Dinamika Hukum, Vol. 14, (No. 3). pp 548-561
Marbun, R. (2014), Grand Design Politik Hukum Sudrajat, A. (2016), Demokrasi Pancasila Dalam
Pidana dan Sistem Hukum Pidana Indonesia Persfektif Sejarah, Vol 8, (No. 1). pp 1-17.
Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Wijaya, Made H. (2015), Karakteristik Konsep
Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Jurnal Negara Hukum Pancasila, Jurnal Advokasi
Vol. 5, (No. 2). pp 199-213.

144
Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia Program Studi Magister Ilmu Hukum
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2019 Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Wiratraman, R Herlambang P. (2007), Hak-Hak


Konstitusi Warga Negara Setelah Amandemen
UUD 1945: Konsep, Pengaturan dan Dinamika
Implementasiny, Jurnal Hukum panta Rei, Vol.
1, (No. 1). pp 1-19.
Yansyah, R. & Rahayu. (2018), Globalisasi Lesbian,
Gay, Biseksual, Dan Transgender (LGBT):
Persfektif HAM dan Agama Dalam Lingkup
Hukum Di Indonesia, Law Reform, Vol. 14,
(No. 1), pp 132-146.
Yuliartha. I. G. (2009), Lembaga Praperadilan Dalam
Persfektif Kini dan Masa Mendatang Dalam
Hubungannya Dengan Hak Asasi Manusia,
Jurnal Law Reform, Vol.5, (No.1). pp 1-24.
Website:
Hutapea, Rita U. (2016). Pelanggaran HAM AMerika
Dikritik dalam Laporan Human Right Watch.
Retrieved from
https://news.detik.com/internasional/d-
3132663/pelanggaran-ham-amerika-dikritik-
dalam-laporan-human-rights-watch
Tribun Jogja.com. (2013). Indonesia Peringkat Ke-30
Negara HAM Terburuk di Dunia. Retrieved
from http://jogja.tribunnews.com/2013/12/05/
indonesia-peringkat-ke-30-negara-ham-
terburuk-di-dunia.
Erdianto, K. (2018). Konflik dan Pelanggaran HAM ;
Catatan Kelam 20 Tahun Reformasi. Retrieved
from http://nasional.kompas.com/jeo/konflik-dan-
pelanggaran- ham-catatan-kelam-20-tahun-
reformasi).

145

Anda mungkin juga menyukai