Anda di halaman 1dari 2

2.

Berilah penjelasan mengapa mata pencaharian sebagai nelayan dianggap


sebagai mata pencaharian yang rendah, tidak menarik, berbahaya, tidak bisa
memberi harapan di masa depan, dan anggapan-anggapan rendah lainnya!

Masyarakat nelayan merupakan unsur sosial yang sangat penting dalam struktur
masyarakat pesisir, maka kebudayaan yang mereka miliki mewarnai karakteristik kebudayaan
atau perilaku sosial budaya masyarakat pesisir secara umum. Karakteristik yang menjadi ciri-
ciri sosial budaya masyarakat nelayan adalah sebagai berikut: memiliki struktur relasi patron-
klien yang sangat kuat, etos kerja tinggi, memanfaatkan kemampuan diri dan adaptasi
optimal, kompetitif dan berorientasi prestasi, apresiatif terhadap keahlian, kekayaan dan
kesuksesan hidup, terbuka dan ekspresif, solidaritas sosial tinggi, sistem pembagian kerja
berbasis seks (laut menjadi ranah laki-laki dan darat adalah ranah kaum perempuan)1

Disisi lain, profesi sebagai nelayan selalu mendapatkan pandangan yang negatif dan
kurang diminati oleh publik. Selain itu profesi sebagai nelayan dinilai terlalu bahaya, tidak
terjamin, perkerjaan rendah, serta tidak bisa menjamin kehidupan secara makmur. Profesi
dalam bidang kelautan seperti nelayan, sampai sekarang dinilai belum bisa setara dengan
profesi-profesi yang lain. Masih rendahnya pengakuan secara etis kepada para nelayan dapat
menimbulkan sebuah perlakuan yang tidak baik kepada para nelayan sendiri, karena nantinya
para pelaku usaha atau orang-orang yang merekrut para nelayan untuk bekerja akan ikut
memandang rendah para nelayan, yang mengakibatkan perlakuan buruk terhadap
kesejahteraan para nelayan itu sendiri.

Bahkan berdasarkan fakta dan data di lapangan, hal ini memang dibenarkan terkait
pandangan rendah untuk profesi nelayan, dimana sebanyak 11,34% orang di sektor perikanan
tergolong miskin, lebih tinggi dibandingkan sektor pelayanan restoran (5,56%), konstruksi
bangunan (9,86%), serta pengelolaan sampah (9,62%). Dari data tersebut dapat diketahui,
bahkan para buruh pengelola sampah lebih makmur dan terjamin daripada para nelayan. Dari
data ini akhirnya juga membuat profesi nelayan kurang diminati, sehingga tiap tahunnya
profesi nelayan menjadi turun sangat drastis. Angka penurunan ini tidak hanya terjadi di
Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Sejumlah akademisi berpendapat mengenai penyebab
dari menurunnya partisipasi anak muda menjadi nelayan. Para akademisi tersebut
berpendapat, pendapatan yang rendah, ditambah dengan tantangan cuaca ekstrem di laut dan
jarak yang jauh dari keluarga dalam waktu yang lama membuat nelayan menjadi profesi yang
tidak menarik secara global.

Namun hal yang tidak kita sadari, potensi negara Indonesia ini sebenarnya ada di
sektor kelautan dan perikanan. Bahkan berdasarkan survei, sebenernya para nelayan bisa
menjadi lebih makmur daripada profesi sebagai petani. Jika pekerjaan sebagai nelayan tidak
diminati dan selalu dipandang rendah, maka sektor kemaritiman Indonesia akan mati dan
dikuasai oleh negara asing. Maka sangat wajar sekali jika banyak terjadinya praktik ilegal
penangkapan ikan dari kapal asing yang masuk di perairan Indonesia, karena memang dari
Indonesia sendiri sektor maritim seperti dianggurkan dan hanya dipandang sebelah mata.
Maka seharusnya kita lebih melek terhadap dunia kemaritiman dan khususnya membantu
1
Bonefasius Kemong. 2015. Sistem Mata Pencarian Hidup Nelayan Tradisional Suku Bangsa Kamoro
Di Desa Tipuka Kecamatan Mapurujaya Kabupaten Mimika Propinsi Papua.
para nelayan untuk terus bangkit dengan cara sederhana, seperti memberikan pengakuan yang
tinggi kepada mereka. Pengakuan ini sangat penting, karena kebanyakan orang-orang ingin
bekerja dengan gengsi, dimana mereka ingin bekerja sesuai dengan gaji yang memadai dan
disisi lain juga ingin dipandang orang lain bahwa pekerjaan mereka sangat bergengsi dan
berwibawa.

Anda mungkin juga menyukai