Terminal Dengan Pendekatan TOD
Terminal Dengan Pendekatan TOD
Sarjana Arsitektur
Oleh :
110406087
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
Sarjana Arsitektur
Oleh :
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
Oleh :
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Menyetujui
Dosen Pembimbing
NIP. 197308281999031002
Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc. Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc. Ph.D
NIM : 110406087
Rekapitulasi Nilai :
A B+ B C+ C D E
Waktu
Paraf Koordinator
No. Status Pengumpulan
Pembimbing I RTA - 4231
Laporan
1.
Lulus Langsung
2.
Lulus Melengkapi
3.
Perbaikan Tanpa Sidang
4.
Perbaikan Dengan Sidang
5.
Tidak Lulus
Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc. Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc. Ph.D
NIP. 19630716199802001 NIP. 196201091987012001
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menjadi sumber
pertolongan dan sukacita bagi saya dalam proses mengerjakan Perancangan Arsitektur 6
sampai pada pengerjaan skripsi ini.
Tugas Akhir ini diproses dengan penuh duka dan suka cita yang tidak bisa dilalui
tanpa dukungan, doa, semangat, dan perhatian yang tiada berhenti mengalir dari kedua orang
tua, saudara, teman - teman, dan semua orang yang terlibat dalam proses pengerjaan Tugas
Akhir ini.
Pada kesempatan ini, dengan dengan tulus dan kerendahan hati, saya menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada pembimbing
PA 6 Bapak Achmad Delianur Nasution, ST, MT, IAI atas kesediaan dan kesabarannya
dalam membimbing, brain storming , memotivasi, pengarahan dan waktu yang beliau
berikan kepada saya, Ibu Benny O Marpaung, ST, MT dan Bapak Hajar Suwantoro, ST, MT
selaku dosen penguji yang memberikan masukan-masukan yang membangun dan kritikan-
kritikan yang bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Rasa hormat dan terimaksih yang sama juga penulis tujukan kepada :
Ibu Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc. Ketua Departemen Arsitektur, Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara.
Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara.
Keluarga saya terkasih atas segala doa, dukungan, motivasi, kesabaran dan segala
pengorbanan selama ini sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
KTB Mission In Action (bang Manat, Astri, Donald, Fitri, Reni, dan Dicky) yang setia
mendoakan saya.
Kepada bang Tumpal 08, bang Royandi 07, dan bang Leo 07 yang telah menjadi
mentor selama saya kuliah.
Teman sekelompok sidang : Shella, Hana, Imam, Ridwan yang telah menjadi patner
yang solid dan menyenangkan terlebih dalam hal makan.
Saya sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini mungkin masih mempunyai banyak
kekurangan. Karena itu saya membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi penyempurnaan
tugas akhir ini. Dan akhirnya saya berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.
Hormat saya,
Kata Kunci : Transit Oriented Development, Terminal Bus Tipe B, Modern Architecture.
The design of Belawan B-Type Bus Terminal is expected to support the needs of land
transportation, to solve traffic congestion problems, to support community mobilities, to
improve the economy and to improve local tourisms. The Belawan Bus Terminal also
provides malls and transit hotels as supporting facilities. In the area of the mall provided
retail, boutique, souvenir shop and foodcourt particular food that is expected to be a target
tourist destination. In the green open spaces there is a playground and a reflection garden for
tired visitors after a long journey. Terminal is designed with modern design concept, qualify
circulations, clear spatial patterns, and ease the achievement from any direction with the
skycross either from green open space or from another adjacent building.
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota Medan tahun 2011-
2031, Belawan ditetapkan sebagai kawasan strategis bidang pertumbuhan
ekonomi, bidang sosial budaya (dengan adanya stasiun KA Belawan sebagai
bangunan heritage), fungsi dan daya dukung lingkungan hidup (Hutan
Manggrove dan rawa), serta kawasan strategis nasional dan propinsi wilayah kota
Medan (pangkalan TNI angkatan laut).1 Belawan direncanakan menjadi pusat
kegiatan perdagangan / bisnis, pusat pelayanan transportasi berbasis Transit
Oriented Development (TOD), pusat kegiatan sosial budaya, serta pusat pelayanan
pertahanan keamanan.
1
Bab V “Penetapan Kawasan Strategis” (RTRW kota Medan)
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Terminal_Bus
1
Noni Novita Sinaga | 110406087
2
Noni Novita Sinaga | 110406087
1.4. Pendekatan
3
Noni Novita Sinaga | 110406087
4
Noni Novita Sinaga | 110406087
1.6. Manfaat
1.7. Sasaran
5
Noni Novita Sinaga | 110406087
6
Noni Novita Sinaga | 110406087
BAB I. Pendahuluan
BAB V. Kesimpulan
LAMPIRAN
7
Noni Novita Sinaga | 110406087
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
1. Terminal
Terminal penumpang adalah prasarana transportasi untuk keperluan
menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar
moda transportasi serta pengaturan kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum.
2. Bus
Bus adalah kendaraan bermotor, angkutan umum yang besar, beroda
empat atau lebih, yang dapat memuat banyak penumpang.
3. Tipe B
Pengertian tipe adalah contoh / model / corak B.
4. Kawasan
Pengertian kawasan yaitu daerah tertentu yang mempunyai ciri tertentu,
seperti tempat tinggal, pertokoan, industri, dan lain - lain.
5. TOD ( Transit Oriented Development )
Suatu kawasan mixed - use dimana kita dapat berjalan kaki dengan radius
±600m (sesuai dengan kondisi keadaaan lingkungan negara TOD) dari
pusat pemberhentian transit dan area inti komersial.
6. Belawan
Belawan salah satu dari 21 kecamatan di kota Medan, Sumatera Utara,
Indonesia.
8
Noni Novita Sinaga | 110406087
2.1.1. Terminal
9
Noni Novita Sinaga | 110406087
a. Fungsi Terminal
10
Noni Novita Sinaga | 110406087
11
Noni Novita Sinaga | 110406087
12
Noni Novita Sinaga | 110406087
13
Noni Novita Sinaga | 110406087
14
Noni Novita Sinaga | 110406087
15
Noni Novita Sinaga | 110406087
terminal.
4. Pemisahan yang jelas antara jalur angkutan antar kota antar propinsi,
angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
Manajemen lalu lintas di dalam terminal dan di daerah pengawasan
terminal.
16
Noni Novita Sinaga | 110406087
g. kamar kecil/toilet
h. musholla
i. kios/kantin
j. ruang pengobatan
k. ruang infromasi dan pengaduan telepon umum
l. tempat penitipan barang
m. Taman.
n. Kegiatan sirkulasi penumpang, pengantar, penjemput, sirkulasi barang dan
pengelola terminal.
o. Macam tujuan dan jumlah trayek, motivasi perjalanan, kebiasaan
penumpang dan fasilitas penunjang.
3. Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang sebagai fasilitas pelengkap dalam pengoperasian
terminal antara lain:
a. Turun naik penumpang dan parkir bus harus tidak mengganggu kelancaran
sirkulasi bus dan dengan memperhatikan keamanan penumpang.
b. Luas bangunan ditentukan menurut kebutuhan pada jam puncak
berdasarkan kegiatan adalah:
c. Tata ruang dalam dan luar bangunan terminal harus memberikan kesan
yang nyaman dan akrab.
4. Luas pelataran parkir
Luas pelataran parkir terminal tersebut di atas ditentukan berdasarkan
kebutuhan pada jam puncak berdasarkan:
a. Frekuensi keluar masuk kendaraan
b. Kecepatan waktu naik/turun penumpang
c. Kecepatan waktu bongkar/muat barang
d. Banyaknya jurusan yang perlu di tampung dalam sistem jalur
17
Noni Novita Sinaga | 110406087
18
Noni Novita Sinaga | 110406087
19
Noni Novita Sinaga | 110406087
20
Noni Novita Sinaga | 110406087
i. Tipologi Terminal
21
Noni Novita Sinaga | 110406087
22
Noni Novita Sinaga | 110406087
23
Noni Novita Sinaga | 110406087
24
Noni Novita Sinaga | 110406087
25
Noni Novita Sinaga | 110406087
umum yang melayani angkutan dari pintu ke pintu, dengan atau tanpa
pengemudi, dalam wilayah operasi yang tidak terbatas, diluar dikenal
sebagai car rentals / rent a car seperti Avis, Budget. Angkutan seperti ini
sering mempunyai perwakilan di Bandara.
c. Angkutan Pariwisata
Angkutan Pariwisata adalah angkutan dengan menggunakan mobil bus
umum yang dilengkapi dengan tanda-tanda khusus untuk keperluan
pariwisata atau keperluan lain diluar pelayanan angkutan dalam trayek,
seperti untuk keperluan keluarga dan sosial lainnya.
d. Angkutan Lingkungan
Angkutan Lingkungan adalah angkutan dengan menggunakan mobil
penumpang umum yang dioperasikan dalam wilayah operasi terbatas pada
kawasan tertentu, di berbagai daerah Indonesia dikenal sebagai Angkot /
Angkutan Kota, yang biasanya menggunakan mobil penumpang (kapasitas
penumpang kurang dari 9 orang).
26
Noni Novita Sinaga | 110406087
2. Mobil Bus
Mobil bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8
(delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik
dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi. Secara garis
besar Jenis Mobil bus terbagi menjadi :
a. Mini Bus
Umumnya populasi kendaraan jenis ini dioperasionalkan oleh pengusaha
angkutan Antar Jemput (Travel). Sesuai dengan kegunaan dan
kebutuhannya, kenyamanan penumpang lebih terjamin. Populasi
kendaraan ini terbanyak menggunakan kendaraan Mitsubishi L - 300,
akhir-akhir ini produsen dari Korea turut meramaikan pasar tipe ini yaitu :
27
Noni Novita Sinaga | 110406087
KIA dan Hyundai. Kapasitas kendaraan jenis ini adalah 9 sampai dengan
10 tempat duduk (termasuk pengemudi). Contoh kendaraan Mini Bus
dapat dilihat pada gambar 2.4.
b. Mikro Bus
Jenis kendaraan ini diciptakan untuk memenuhi permintaan pasar yang
membutuhkan sebuah angkutan yang dapat diisi lebih banyak penumpang.
Umumnya kendaraan jenis ini berbasis chassis kendaraan Light Truck
yang dimodifikasi menjadi kendaraan Microbus. Dalam kategori ini
terdapat dua jens model kendaraan yaitu : Model Microbus dan Bus Kecil.
Untuk jenis yang tersebut terakhir, terbanyak populasinya adalah di daerah
Jawa Tengah. Kapasitas kendaraan jenis ini adalah 10 sampai dengan 17
tempat duduk (termasuk pengemudi). Contoh kendaraan Mini Bus dapat
dilihat pada gambar 2.5.
28
Noni Novita Sinaga | 110406087
3. Bus Sedang
Bus sedang merupakan kendaraan angkutan penumpang yang mempunyai
kapasitas 15 sampai dengan 30 tampat duduk (termasuk pengemudi). Bus
Sedang ini dibangun dari chassis kendaraan Medium Truck atau Chassis
Bus. Contoh kendaraan medium bus dapat dilihat pada gambar 2.7.
Kendaraan jenis ini dapat digunakan untuk kebutuhan sebagai berikut :
a. Bus Kota
b. Bus Karyawan
c. Bus Pariwisata
d. Bus Antar Kota
4. Bus Besar
Bus Besar merupakan kendaraan angkutan penumpang yang mempunyai
kapasitas 28 sampai dengan 60 tempat duduk (termasuk pengemudi). Bus
Besar dibangun dari Chassis Bus yang telah diproduksi oleh ATPM di
29
Noni Novita Sinaga | 110406087
Indonesia. Contoh kendaraan medium bus dapat dilihat pada gambar 2.7.
Kendaraan jenis digunakan untuk kebutuhan sebagai berikut :
a. Bus Kota
b. Bus Pariwisata
c. Bus Antar Kota
30
Noni Novita Sinaga | 110406087
31
Noni Novita Sinaga | 110406087
Contoh pola platform area kedatangan dan area keberangkatan bus dapat
dilihat pada gambar 2.12
34
Noni Novita Sinaga | 110406087
35
Noni Novita Sinaga | 110406087
36
Noni Novita Sinaga | 110406087
Perusahaan ini memiliki modal dasar sebesar ¥ 75 juta dan bisnis utama
meliputi manajemen stasiun, antar - provinsi express, antar - provinsi, transportasi
bus sewa, agen kargo dan manajemen properti dengan total luas bangunan 4.000
2
m . Perusahaan ini memiliki 6 departemen:
1. General manager assistant office
2. Finance department
3. Marketing department
4. Department of social security
5. Customer service department
6. Safety and Supervision Department
37
Noni Novita Sinaga | 110406087
Stasiun ini mulai beroperasi pada tanggal 10 Desember 2005, saat ini
melayani trayek 15 provinsi dan lebih dari 200 daerah. Stasiun bus terintegrasi
dengan kereta bawah tanah maupun bus lokal. Stasiun bus didasarkan pada
“Shanghai Urban Master Plan” dan “Shanghai Highway Main Hub General
Planning”.
1. Detail
Hall tiket seluas 1000 m2, menyediakan 14 tempat loket tiket, ruang
tunggu dengan luas 2000 m2, dapat menampung 1600 penumpang sambil
menunggu untuk berdiri dilengkapi dengan 100 m 2 layanan ruang tunggu VIP.
Pada arus puncak penumpang juga dapat menggunakan pintu kecil, pengiriman
tepat waktu dari tiket penumpang, bisnis stasiun, bank, restoran, toko-toko, dan
ruang duduk penumpang sudah tersedia. Ruang pengiriman paket seluas 700 m 2,
12.000 m2 parkir di luar, bisa memarkir 80 bus, 24 bus memuat pada saat yang
bersamaan. Shanghai South Long - distance passenger transport station berbentuk
bulan, dengan Shanghai South Railway Station dengan gaya arsitektur kubah
menghadap matahari, bulan dan Tong - hui untuk membentuk the art of body,
mencerminkan masyarakat saling tergantung dengan solid, saling melengkapi,
kemampuan untuk bekerja sama, desain yang interkoneksi.
2. Fasilitas
38
Noni Novita Sinaga | 110406087
waktu masuk dan keluar. Terdapat tempat sistem pemantauan untuk mencapai
semua tempat yaitu pusat pengelolaan dan pemantauan. Sebanyak 120
pengunjung hanya dalam hitungan detik dideteksi melalui sistem jaringan dan
cara lain untuk mendapatkan informasi permintaan / demand, kereta api, jalur bus
dan real time traffic dan panduan informasi perjalanan. Transfer penumpang di
Shanghai South Long-distance passenger transport station dilengkapi dengan
konsep baru dalam perangkat tiket otomatis , koleksi tarif otomatis, sehingga
menimbulkan penghematan yang signifikan dalam tenaga kerja, sangat
memudahkan kecepatan penumpang lalu lintas, dan meningkatkan efisiensi dan
mengurangi kesalahan - kesalahan, sehingga industri transportasi penumpang
jarak jauh jarak jauh memasuki tahap baru.
3. Modal Kapital
4. Pendekatan Pasar
5. Profil Penumpang
39
Noni Novita Sinaga | 110406087
40
Noni Novita Sinaga | 110406087
41
Noni Novita Sinaga | 110406087
bus sesuai spesifikasi teknis dan teknologi yang dikeluarkan oleh manajer stasiun.
7. Number of Employees
Perusahaan ini memliki 360 staff. Sekitar 160 staff regular (regular staff,
manager dan ticker counters staff) dan 200 outsourced (security fan cleaning
service) yang dapat dilihat pada gambar 2.25.
ISBT Kashmere Gate (gambar 2.30) di design oleh V.P. Dhamija dan
R.A. Jinderkumar dan selesai pada tahun 1973 dengan luas area 11 hektar.
Gambar 2.29. ISBT Kashmere Gate Google Plan dan View Sekitar Bangunan
Sumber: Google
43
Noni Novita Sinaga | 110406087
Dalam blok keberangkatan dua landai dan dua tangga disediakan untuk
menghubungkan ruang utama. Sebuah jembatan penyeberangan juga disediakan
untuk menghubungkan bangunan terminal antar negara untuk blok DTC. Sebuah
kereta bawah tanah untuk mengakses bus DTC telah disediakan, yang
mensegregasikan gerakan untuk penumpang yang menggunakan bus lokal dan
antar negara (gambar 2.31).
2. Sirkulasi
Sebuah pola sirkulasi yang efisien diterapkan dalam ISBT tersebut. Ada
pemisah antar sirkulasi bus dan non - bus (kendaraan ringan lainnya) karena
perbedaan dalam karakter gerakan. Entri dan exit point terpisah untuk layanan bus
antar-kota dan intra-kota. Terdapat pemisah yang tepat untuk kendaraan dan
gerakan pejalan kaki.
3. Prinsip Desain
Prinsip desain terdapat 3 yaitu :
a. Pemisahan berbagai modus transportasi dan kegiatan.
b. Pemisahan dari pencahayaan dan platform asrama.
44
Noni Novita Sinaga | 110406087
45
Noni Novita Sinaga | 110406087
4. Link Block
46
Noni Novita Sinaga | 110406087
5. Area Keberangkatan
Area keberangkatan terbagi menjadi dua tingkat, yang lebih rendah untuk
penumpang dan bus keluar, dan tingkat atas untuk kedatangan, mezzanine juga
disediakan untuk kantor dan toilet dari kru bus. Kios dan warung terletak antara
ceruk bus dan ruang tunggu, menarik banyak penumpang untuk datang (gambar
2.35).
Ceruk sudut disediakan untuk memuat peron yang efisien untuk memuat
operasi dan membutuhkan lebih sedikit area.
Ceruk sudut disediakan untuk memuat peron, sehingga:
a. Penumpang memiliki pendekatan yang jelas untuk pintu masuk,
b. Area yang dibutuhkan per kendaraan berkurang.
47
Noni Novita Sinaga | 110406087
6. Area Analisis
Luas ruang – ruang yang ada di terminal Kashmere Gate dapat dilihat pada
tabel 2.2.
48
Noni Novita Sinaga | 110406087
7. Fasilitas Publik
Gambar 2.36. ISBT, Sector 17, Chandigarh Google Plan dan View Sekitar
Bangunan
Sumber: Google
49
Noni Novita Sinaga | 110406087
1. Detail Komponen
Struktur utama agak terletak di bangunan utama berupa hall pusat ruang
tunggu, semua penumpang dan fasilitas staf berada disekitar hall. Kolom dan
struktur balok dengan grid persegi 17'3" x 17'3", Fasad mengunakan expose bata.
2. Prinsip Desain
Masuk dan keluar dari bus antar negara disediakan secara eksklusif dari
jalur bus. Memisahkan tempat parkir untuk bus kota, kendaraan pribadi, taksi,
sepeda dan becak terpisah dengan entri untuk bus antar kota. Prinsip desain dapat
dilihat pada gambar 2.38.
50
Noni Novita Sinaga | 110406087
Ground Floor terdiri dari : waiting hall, kantin, loading bays, counter
tiket, toilet, makanan, dan toko buku, enquiry office, kamar ganti (Gambar 2.39).
First Floor terdiri dari : pemesanan kantor kereta api, kantor pos, pos polisi,
stasiun room supervisor, tourist information office, restaurant, tourist rest room,
Dinas Pariwisata Chandigarh dan lain – lain.
52
Noni Novita Sinaga | 110406087
53
Noni Novita Sinaga | 110406087
BAB III
ANALISA DAN KONSEP PERANCANGAN
3.2. Analisa
Konsep tata guna lahan menganut konsep TOD. Seperti yang tergambar
pada konsep TOD, fungsi transit berada pada bagian sentral. Fungsi transit
dikelilingi oleh fungsi-fungsi lainnya. Fungsi transit dikelilingi oleh fungsi
residensial, publik, dan komersial. Hal ini dibuat untuk menerapkan kawasan yang
lebih walkable dan saling terintegrasi. Pada dasarnya, letak fungsi transit yang
sudah ada tetap dipertahankan (Pelabuhan dan Stasiun Kereta Api Belawan)
karena merupakan bangunan herritage. Dengan adanya fungsi transit pelabuhan
dan stasiun maka ini akan mendukung untuk pengembangan fungsi transit
terminal bus. Fungsi transit direncanakan terpusat atau berada dalam satu kesatuan
jangkauan kawasan. Sehingga terminal bus direncanakan berada dekat dengan
fungsi transit lainnya.
Massa bangunan yang tidak teratur serta jarak antar bangunan yang dekat
menghasilkan permukiman padat sehingga sirkulasi udara terhambat dan tidak
dapat menyebar, ditambah tidak adanya ruang terbuka hijau di dalam kawasan
mengakibatkan kawasan menjadi gersang dan tidak asri. Rekomendasi untuk
analisa Ruang Terbuka Hijau adalah dengan menghadirkan Ruang Terbuka Hijau
(RTH) di kawasan perancangan agar kawasan menjadi lebih asri dan hijau.
59
Noni Novita Sinaga | 1104060087
Pada jalur sekunder hanya dapa dilewati kendaraan roda empat dan sepeda
motor karena lebarnya yang sempit serta tidak adanya area parkir sehingga banyak
kendaraan yang parkir dibadan jalan sehingga membuat kemacetan. Dijalan ini
juga tidak ada pedestrian dan juga vegetasi yang sangat minim serta kondisi yang
sangat kumuh. Begitu juga dengan jalur Tersier yang hanya dapat dilewati oleh
sepeda motor dan pejalan kaki karena lebarnya yang hanya 1 m – 2 m dan
kondisinya sangat kumuh dan padat karena diapit oleh pemukiman penduduk.
Sementara untuk area parkir didaerah ini sangat minim dan banyak kendaraan
yang parkir dibadan jalan jalan sehingga menyebabkan kemacetan. Untuk kondisi
eksisting jalan dapat dilihat dari gambar dibawah ini.
60
Noni Novita Sinaga | 1104060087
Dan untuk konsep parkir sendiri setiap bangunan harus memiliki area
parkir yang cukup untuk menampung semua kendaraan yang akan menggunakan
bangunan tersebut. Area parkir dapat diletakkan pada basement maupun di ground
pada bangunan tersebut dengan sirkulasi dan arah yang jelas agar jalur masuk dan
jalur keluar parkir tidak menyebabkan kemacetan.
61
Noni Novita Sinaga | 1104060087
Kawasan site yang akan dirancang sebuah kawasan TOD harus dapat
merangsang para pengunjung untuk mau berjalan kaki sehingga dapat
menghadirkan citra Walkable City. Keadaan pedestrian tentunya berperan penting
dalam merangsang pengunjung agar mau berjalan kaki, sementara keadaan
pedestrian di kawasan site tidak layak bagi pejalan kaki, serta tidak memberikan
suasana yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki untuk melakukan kegiatan
berjalan.
62
Noni Novita Sinaga | 1104060087
Bangunan Stasiun Kereta Api Belawan sudah dipugar oleh PT. KAI pada
tahun 2014 lalu seperti yang tercantum di Website resmi PT. KAI. Bangunan
Stasiun Kereta Api Belawan kini berwarna putih dipdukan dengan warna abu –
63
Noni Novita Sinaga | 1104060087
abu, namun sangat disayangkan bangunan ini hanya difungsikan sebagai kantor
pengelola saja tanpa adanya area komersil yang dapat menjadi daya tarik
pengunjung agar masyarakat mengetahui bahwa bangunan ini merupakan
bangunan bersejarah, hal ini juga dikarenakan Stasiun Kereta Api Belawan pada
saat ini tidak lagi mengangkut penumpang.
Lokasi Stasiun ini sangat strategis karena terletak pas didepan Pelabuhan
Penumpang Belawan sehingga dapat dijadikan sebagai area Pusat Trasnsportasi
64
Noni Novita Sinaga | 1104060087
66
Noni Novita Sinaga | 1104060087
68
Noni Novita Sinaga | 1104060087
70
Noni Novita Sinaga | 1104060087
71
Noni Novita Sinaga | 1104060087
Berdasarkan data BPS dari Medan Dalam Angka 2014, Jumlah wisatawan
yang datang ke Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.3.
2009 163.159 -
2010 191.466 17,35
2011 223.216 16,58
2012 241.611 8,24
2013 259.246 7,29
2014 270.837 4,47
Rata-Rata Pertumbuhan 10,79
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (2015)
Tabel 3.2. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Menurut Tahun dan Kelas
Hotel Tahun 2009 – 2014 (%)
Tahun Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5 Rata-rata
2009 33,53 41,04 55,35 47,87 49,74 47,76
2010 34,24 46,21 55,54 57,38 47,44 51,19
2011 35,70 79,39 56,49 60,36 50,02 53,81
2012 35,86 31,07 51,68 48,46 47,04 42,82
2013 35,21 29,05 48,98 48,74 50,43 42,49
2014 27,88 28,71 44,28 47,53 48,63 39,41
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (2015)
72
Noni Novita Sinaga | 1104060087
73
Noni Novita Sinaga | 1104060087
Dimana :
K = jumlah kapasitas kebutuhan kamar
N = proyeksi jumlah wisatawan yang telah dikalikan oleh lama tinggal wisatawan
R = tingkat hunian rata – rata
r = tingkat hunian kamar ganda
Dengan demikian kapasitas kamar hotel bintang 3 (tiga) pada tahun 2033
di Medan :
Rata – rata tingkat hunian kamar hotel adalah 52% dengan rata – rata tamu
per kamar hotel 1,62 orang. Maka jumlah penghuni rata – rata = 52% x 118 kamar
x 1,62 orang = 99 orang.
74
Noni Novita Sinaga | 1104060087
Prediksi jumlah penumpang per hari = 5.850 + 198 = 6.048 orang. Rincian
prediksi jumlah penumpang per hari dapat dilihat pada tabel 3.4 dan 3.5.
Tabel 3.4. Prediksi Total Penumpang pada Hari Tersibuk Tahun 2033
Total Penumpang
Persentase Jumlah
No. Jenis Angkutan pada Hari
Penumpang
Tersibuk
Angkutan Kota Dalam Propinsi
1. 2.722 45%
(AKDP)
2. AKDP – MPU 907 15%
3. Angkot 2.419 40%
Total 6.048 100%
Tabel 3.5. Prediksi Total Penumpang pada Jam Tersibuk Tahun 2033
Total Penumpang
Persentase
Penumpang pada Jam
No. Jenis Angkutan Jumlah
pada Hari Tersibuk = 1/18
Penumpang
Tersibuk
Angkutan Kota Dalam
1. 2.722 152 45%
Propinsi (AKDP)
2. AKDP - MPU 907 50 15%
3. Angkot 2.419 134 40%
Total 6.048 336 100%
75
Noni Novita Sinaga | 1104060087
Tabel 3.7. Prediksi Jumlah Bus, MPU, dan Angkot per Jam Tersibuk Tahun
2033
Jumlah Standar
Jenis Jumlah Jumlah
No. Berangkat Tiba Penumpang Kapasitas
Angkutan Bus Penumpang
per Bus Kendaraan
Angkutan
Kota
46-53 47-54
1. Dalam 2 2 4 152
orang orang
Propinsi
(AKDP)
AKDP -
2. 4 4 8 50 7-8 orang 8 orang
MPU
3. Angkot 12 12 134 12 orang 12 orang
76
Noni Novita Sinaga | 1104060087
1. Pengelola Terminal
77
Noni Novita Sinaga | 1104060087
2. Penumpang
3. Pengantar/Penjemput
78
Noni Novita Sinaga | 1104060087
81
Noni Novita Sinaga | 1104060087
82
Noni Novita Sinaga | 1104060087
83
Noni Novita Sinaga | 1104060087
84
Noni Novita Sinaga | 1104060087
85
Noni Novita Sinaga | 1104060087
86
Noni Novita Sinaga | 1104060087
87
Noni Novita Sinaga | 1104060087
Keterangan sumber :
NAD = Neufert, Ernest. 1992. Data Arsitek, Jilid 1 dan 2
TSS = De Chiara, Joseph and John Calender. 1973. Time Saver Standard for
Building Types
SBT = Sistem Bangunan Tinggi
Asu = Asumsi dan Pengamatan Studi
88
Noni Novita Sinaga | 1104060087
89
Noni Novita Sinaga | 1104060087
90
Noni Novita Sinaga | 1104060087
Konsep perencanaan tapak pada bangunan Terminal Bus ini sendiri adalah
dengan merancang ruang terbuka hijau (di pinggiran Jl. Sumatera pada gambar
3.24) sebagai plaza dari bangunan serta sebagai fasilitas / sarana transportasi yang
mampu memenuhi perhentiam / pergantian moda transportasi penumpang.
91
Noni Novita Sinaga | 1104060087
93
Noni Novita Sinaga | 1104060087
Selain itu kawasan ini sangat dekat dengan laut dan banyak penduduk
memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Keberadaan laut adalah penunjuk
bahwa inilah kawasan Belawan. Sungai Belawan yang menciptakan ciri khas dari
wilayah Belawan.
Pelabuhan dan Sungai erat pula kaitannya dengan gelombang air, yang
mana gelombang inilah yang dikembangkan untuk menjadi tema pada
perancangan desain fasad bangunan Terminal Bus Tipe B Belawan ini.
Pola bangunan terbentuk dari susunan gelombang air yang ada di sungai
Belawan mencerminkan pola yang dinamis dan mengalir. Pola gelombang air ini
diterapkan pada tower bangunan. Pola gelombang air ini diharapkan akan
menjadi ikon di kawasan Belawan.
Pada atap bentang lebar digunakan struktur rangka batang (truss frame)
untuk menumpu atap berbahan zicalume.Rangka batang merupakan batang –
batang lurus yang berhubungan pada simpul (titik kumpul) yang terletak di setiap
ujung batang.
95
Noni Novita Sinaga | 1104060087
Seperti yang disebutkan pada kesimpulan bab II bahwa terminal ini harus
mampu mewadahi sirkulasi kendaraan dan manusia, maka dalam perancangan
lantai ground digambarkan skenario alur sirkulasi kendaraan dan manusia seperti
pada gambar 3.31 berikut.
Gambar 3.31. Alur Sirkulasi Kendaraan dan Pejalan Kaki pada Terminal
Sumber : Data Pribadi
96
Noni Novita Sinaga | 1104060087
Keadaan Belawan yang sarat akan sinar matahari ini yang sangat
mendukung untuk adanya pemakaian solar panel pada bangunan. Selain pasokan
listrik dari PLN, bangunan Belawan Terminal Bus juga menggunakan pasokan
energi listrik yang berasal dari energi matahari yang ditangkap oleh solar panel.
Solar panel ini diletakkan di rooftop untuk memaksimalkan penyerapan sinar
matahari.
Fungsi panel surya sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah
bagian yang menangkap cahaya matahari mengubah energi dari cahaya matahari
menjadi energi listrik. Bagian ini terdiri dari komponen panel surya berupa unit
sel surya kecil-kecil yang tersusun menjadi sebuah rangkaian panel surya. Fungi
97
Noni Novita Sinaga | 1104060087
sel surya adalah sel fotovoltaik yang merupakan unit kecil ini merupakan tempat
berlangsungnya efek fotovoltaik. Sehingga fungsi panel surya pada sel surya
hanyalah sebagai pemersatu. Sel surya ini adalah kunci efektivitas dalam
menangkap energi dari sinar matahari menjadi listrik. Secara keseluruhan, fungsi
sel surya ini akan menjadi sebuah fungsi panel surya.
98
Noni Novita Sinaga | 1104060087
BAB IV
HASIL RANCANGAN
Visualisasi Terminal Bus dapat dilihat pada gambar 4.2. sampai dengan
gambar 4.9.
BAB V
KESIMPULAN
2
Desain Terminal Bus dengan luas total sekitar 29.547 m memiliki 2 zona
utama yaitu zona bus (kedatangan dan keberangkatan) dan zona non bus
(angkutan umum seperti agkot, taksi, dan becak). Untuk kenyamanan pengguna,
terminal ini juga menyediakan lahan parkir baik untuk pengunjung maupun
penjemput di area ground maupun basement.
107
Noni Novita Sinaga | 110406087
DAFTAR PUSTAKA
De Chiara, Yoseph, Time Saver Standards For Building Types Second Edition,
Mc.Graw Hill Book Company, New York, 1987
https://en.wikipedia.org
http://starfish7-koga.blogspot.com/2010/09/tipe-bus.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Trayek_angkutan
http://indokaroseri.net84.net/karkap.htm
http://www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=13
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN