Anda di halaman 1dari 150

PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE B DI

KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT


(TOD) BELAWAN

LAPORAN AKHIR SKRIPSI


RTA 4231 - STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6
SEMESTER B TAHUN AJARAN 2016 / 2017

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Arsitektur

Oleh :

NONI NOVITA SINAGA

110406087

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE B DI
KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT
(TOD) BELAWAN

LAPORAN AKHIR SKRIPSI


RTA 4231 - STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6
SEMESTER B TAHUN AJARAN 2016 / 2017

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Arsitektur

Oleh :

NONI NOVITA SINAGA


110406087

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE B DI
KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT
(TOD) BELAWAN

LAPORAN AKHIR SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik


Dalam Departemen Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh :

NONI NOVITA SINAGA


110406087

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN

PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE B DI


KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT
(TOD) BELAWAN

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Oktober 2017

(Noni Novita Sinaga)

Universitas Sumatera Utara


Judul Skripsi : TERMINAL BUS TIPE B DI KAWASAN
TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD)
BELAWAN
Nama Mahasiswa : Noni Novita Sinaga
Nomor Pokok : 110406087
Program Studi : Arsitektur

Menyetujui

Dosen Pembimbing

Dr. Achmad Delianur Nasution, S.T, M.T, IAI

NIP. 197308281999031002

Ketua Program Studi, Koordinator Skripsi,

Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc. Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc. Ph.D

NIP. 19630716199802001 NIP. 196201091987012001

Universitas Sumatera Utara


Tanggal Lulus : Juli 2015
Telah diuji pada

Tanggal: 27 Juli 2015

Panitia Penguji Skripsi


Ketua Komisi Penguji : Dr. Achmad Delianur Nasution, S.T, M.T, IAI
Anggota Komisi Penguji : 1. Benny O.Y.M., S.T, M.T, Ph.D
2. Hajar Suwantoro, ST, MT

Universitas Sumatera Utara


SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR
(SHP2A)

Nama : Noni Novita Sinaga

NIM : 110406087

Judul Proyek Tugas Akhir : TOD Belawan : Terminal Bus Tipe B

Rekapitulasi Nilai :

A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

Waktu
Paraf Koordinator
No. Status Pengumpulan
Pembimbing I RTA - 4231
Laporan
1.
Lulus Langsung
2.
Lulus Melengkapi
3.
Perbaikan Tanpa Sidang
4.
Perbaikan Dengan Sidang
5.
Tidak Lulus

Medan, Oktober 2017

Ketua Departemen Arsitektur, Koordinator Tugas Akhir,

Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc. Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc. Ph.D
NIP. 19630716199802001 NIP. 196201091987012001

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menjadi sumber
pertolongan dan sukacita bagi saya dalam proses mengerjakan Perancangan Arsitektur 6
sampai pada pengerjaan skripsi ini.

Tugas Akhir ini diproses dengan penuh duka dan suka cita yang tidak bisa dilalui
tanpa dukungan, doa, semangat, dan perhatian yang tiada berhenti mengalir dari kedua orang
tua, saudara, teman - teman, dan semua orang yang terlibat dalam proses pengerjaan Tugas
Akhir ini.

Pada kesempatan ini, dengan dengan tulus dan kerendahan hati, saya menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada pembimbing
PA 6 Bapak Achmad Delianur Nasution, ST, MT, IAI atas kesediaan dan kesabarannya
dalam membimbing, brain storming , memotivasi, pengarahan dan waktu yang beliau
berikan kepada saya, Ibu Benny O Marpaung, ST, MT dan Bapak Hajar Suwantoro, ST, MT
selaku dosen penguji yang memberikan masukan-masukan yang membangun dan kritikan-
kritikan yang bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Rasa hormat dan terimaksih yang sama juga penulis tujukan kepada :

 Ibu Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc. Ketua Departemen Arsitektur, Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara.
 Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara.
 Keluarga saya terkasih atas segala doa, dukungan, motivasi, kesabaran dan segala
pengorbanan selama ini sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
 KTB Mission In Action (bang Manat, Astri, Donald, Fitri, Reni, dan Dicky) yang setia
mendoakan saya.
 Kepada bang Tumpal 08, bang Royandi 07, dan bang Leo 07 yang telah menjadi
mentor selama saya kuliah.
 Teman sekelompok sidang : Shella, Hana, Imam, Ridwan yang telah menjadi patner
yang solid dan menyenangkan terlebih dalam hal makan.

Universitas Sumatera Utara


 Kepada Gunario, Rinaldo, Dana, Jeki, Fitri, Hana, Shella, dan Debora yang telah
banyak memberi masukan kepada saya serta seluruh teman - teman seperjuangan
stambuk 2011 yang telah menjadi keluarga selama di Arsitektur.
 Adik – adik kelompok kecil saya : Kristov, Roger, Partogi, dan Erik yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan maket.
 Koordinasi UKM KMK USU UP FT yang mendoakan dan menguatkan saya.
 Seluruh keluarga dan teman – teman saya yang senantiasa memotivasi, mendoakan,
dan mendorong saya untuk berjuang menyelesaikan studi.

Saya sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini mungkin masih mempunyai banyak
kekurangan. Karena itu saya membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi penyempurnaan
tugas akhir ini. Dan akhirnya saya berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Medan, Oktober 2017

Hormat saya,

Noni Novita Sinaga

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 1


1.2. Maksud dan Tujuan.................................................................................................... 2
1.3. Masalah Perancangan ................................................................................................. 2
1.4. Pendekatan ................................................................................................................. 3
1.5. Lingkup / Batasan ...................................................................................................... 4
1.6. Manfaat ...................................................................................................................... 5
1.7. Sasaran ....................................................................................................................... 5
1.8. Kerangka Berfikir ...................................................................................................... 6
1.9. Sistematika Penulisan ................................................................................................ 7
BAB II DESKRIPSI PROYEK ............................................................................................... 8

2.1. Terminologi Judul ...................................................................................................... 8


2.1.1. Terminal ..................................................................................................................... 9
2.1.2. Terminal Penumpang ............................................................................................... 14
2.1.3. Klasifikasi Trayek Angkutan ................................................................................... 24
2.2. Tinjauan Khusus ...................................................................................................... 34
2.2.1. Deskripsi Proyek ...................................................................................................... 34
2.2.2. Kondisi Eksisting Terminal Belawan ...................................................................... 34
2.3. Studi Banding Proyek Sejenis .................................................................................. 36
2.3.1. South Long Distance Bus Station –Shanghai .......................................................... 36
2.3.2. ISBT Kashmere Gate ............................................................................................... 43
2.3.3. ISBT, Sector 17, Chandigarh ................................................................................... 49
2.4. Perbandingan dan Kesimpulan Studi Banding Proyek Sejenis ................................ 52
BAB III ANALISA DAN KONSEP PERANCANGAN ...................................................... 54

3.1. Lokasi Site................................................................................................................ 54


3.2. Analisa ..................................................................................................................... 55
3.2.1. Analisa Fisik Lingkungan ........................................................................................ 55
3.2.2 Analisa Fisik Tapak ................................................................................................. 66
3.3. Analisa Non Fisik / Fungsional ................................................................................ 70
3.3.1. Analisa Potensi Terminal ......................................................................................... 70
3.3.2. Analisa Jumlah Penumpang ..................................................................................... 71
3.3.3. Analisa Kapasitas Kamar Hotel ............................................................................... 72
3.3.4. Analisa Pertambahan Jumlah Penumpang oleh Penghuni Hotel ............................. 74
3.3.5. Analisa Jumlah Bus, MPU, dan Angkot .................................................................. 75

Universitas Sumatera Utara


3.3.6. Analisa Jumlah Jumlah Penjemput / Pengantar ....................................................... 77
3.3.7. Analisa Pengguna ..................................................................................................... 77
3.3.8. Analisa Kegiatan ...................................................................................................... 79
3.3.9. Analisa Kebutuhan Ruang ....................................................................................... 81
3.4. Konsep Perancangan ................................................................................................ 84
3.4.1. Program Ruang ........................................................................................................ 84
3.4.2. Konsep Perancangan Tapak ..................................................................................... 90
3.4.3. Konsep Perancangan Fasad ...................................................................................... 94
3.4.4. Konsep Struktur ....................................................................................................... 95
3.4.5. Konsep Sirkulasi ...................................................................................................... 96
3.4.6. Konsep Sustainability Energi ................................................................................... 97
BAB IV HASIL RANCANGAN ............................................................................................ 98

4.1. Masterplan TOD Belawan ....................................................................................... 98


4.2. Visualisasi Tiga Dimensi ......................................................................................... 99
BAB V KESIMPULAN ........................................................................................................ 107

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. xii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. Diagram Kerangka Berfikir .................................................................................. 6


Gambar 2.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan Terminal Yang Terarah (Coach
Terminal) .................................................................................................................................. 12
Gambar 2.2. Kendaraan Jenis Mobil Penumpang .................................................................... 27
Gambar 2.3. Kendaraan Jenis Penumpang Bonet ..................................................................... 27
Gambar 2.4. Kendaraan Jenis Minibus ..................................................................................... 28
Gambar 2.5. Kendaraan Jenis Microbus................................................................................... 28
Gambar 2.6. Kendaraan Jenis Small Bus .................................................................................. 29
Gambar 2.7. Kendaraan Jenis Bus Medium ............................................................................. 29
Gambar 2.8. Kendaraan Jenis Bus Besar .................................................................................. 30
Gambar 2.9. Pola parkir bus ..................................................................................................... 30
Gambar 2.10. Pola platforms tegak lurus dan memanjang ....................................................... 31
Gambar 2.11. Pola platforms posisi miring .............................................................................. 31
Gambar 2.12. Area Kedatangan dan Keberangkatan ............................................................... 32
Gambar 2.13. Parkir area kedatangan dan keberangkatan........................................................ 32
Gambar 2.14. Perputaran Bus 180o dan 90o ............................................................................. 33
Gambar 2.15. Perputaran Bus 180o dan 90o ............................................................................. 33
Gambar 2.16. Site lokasi perancangan ..................................................................................... 35
Gambar 2.17. Batas - Batas Site ............................................................................................... 35
Gambar 2.18. Keadaan Existing Site ........................................................................................ 36
Gambar 2.19. South Long Distance Station ............................................................................. 37
Gambar 2.20. Tempat Tunggu Penumpang .............................................................................. 40
Gambar 2.21. Passengers Profile ............................................................................................. 40
Gambar 2.22. Petunjuk Arah .................................................................................................... 40
Gambar 2.23. Baggage Scanning Area .................................................................................... 41
Gambar 2.24. Ruang Informasi ................................................................................................ 41
Gambar 2.25. Number of employees......................................................................................... 42
Gambar 2.26. Kabin loker ........................................................................................................ 42
Gambar 2.27. Terminal Departure ........................................................................................... 43
Gambar 2.28. Ticket Counters .................................................................................................. 43
Gambar 2.29. ISBT Kashmere Gate Google Plan dan View Sekitar Bangunan ...................... 43

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.30. Ground Plan Kashmere Gate............................................................................. 44
Gambar 2.31. View Arrival Area Kashmere Gate.................................................................... 45
Gambar 2.32. Arrival Area Plan .............................................................................................. 46
Gambar 2.33. Section Plan Kashmere Gate ............................................................................. 47
Gambar 2.34. Departure Area Plan ......................................................................................... 47
Gambar 2.36. ISBT, Sector 17, Chandigarh Google Plan dan View Sekitar Bangunan .......... 49
Gambar 2.37. Section Konsep .................................................................................................. 50
Gambar 2.38. Floor Plan, Chandigarh Terminal ..................................................................... 51
Gambar 3.1. Lokasi Site Perancangan ...................................................................................... 54
Gambar 3.2. Pemetaan Potensi Kawasan Sekitar Site .............................................................. 55
Gambar 3.3. Pembagian Tata Guna Lahan Existing ................................................................ 56
Gambar 3.4. Konsep Tata Guna Lahan Existing ...................................................................... 57
Gambar 3.5. Analisa Ruang Terbuka Hijau pada Site .............................................................. 58
Gambar 3.12. Analisa Iklim dan Cuaca pada Site .................................................................... 66
Gambar 3.13. Analisa Kebisingan di Sekitar Site .................................................................... 67
Gambar 3.14. Analisa Sampah ................................................................................................. 67
Gambar 3.15. Analisa Tiang Listrik ......................................................................................... 68
Gambar 3.16. Analisa Tiang Telepon ....................................................................................... 69
Gambar 3.17. Analisa Lampu Jalan.......................................................................................... 69
Gambar 3.19. Diagram Sirkulasi Keberangkatan Penumpang ................................................. 79
Gambar 3.20. Diagram Sirkulasi Kedatangan Penumpang ...................................................... 80
Gambar 3.21. Diagram Sirkulasi Pengantar / Penjemput ......................................................... 80
Gambar 3.22. Diagram Sirkulasi Kedatangan Pengelola ......................................................... 81
Gambar 3.23. Masterplan TOD Belawan ................................................................................. 91
Gambar 3.24. Letak RTH pada area Terminal Bus .................................................................. 92
Gambar 3.25. Suasana RTH ..................................................................................................... 92
Gambar 3.26. Massa Bangunan ................................................................................................ 93
Gambar 3.27. Proses Pengembangan Fasad ............................................................................. 94
Gambar 3.28. Ilustrasi Rigid Frame dan Core ......................................................................... 95
Gambar 3.29. Konsep Sistem Struktur ..................................................................................... 95
Gambar 3.30. Garis Dilatasi ..................................................................................................... 96
Gambar 3.31. Alur Sirkulasi Kendaraan dan Pejalan Kaki pada Terminal .............................. 96
Gambar 3.32. Diagram Penyaluran Energi Pada Solar Panel................................................... 98

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.33. Posisi Solar Panel .............................................................................................. 98
Gambar 4.1. Masterplan ........................................................................................................... 98
Gambar 4.2. View Terminal dari Permukiman ........................................................................ 99
Gambar 4.3. View Terminal dari Jalan Sumatera .................................................................... 99
Gambar 4.4. View Terminal dari Jalan Sebelah Utara ........................................................... 100
Gambar 4.5. View Skycross dan RTH .................................................................................... 100
Gambar 4.6. Interior Kamar Hotel.......................................................................................... 101
Gambar 4.7. Interior Loket Tiket............................................................................................ 101
Gambar 4.8. Suasana Hall Keberangkatan ............................................................................. 102
Gambar 4.9. Suasana Hall Kedatangan .................................................................................. 102

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tipologi Terminal .................................................................................................... 22


Tabel 2.2. Area Analisis ........................................................................................................... 48
Tabel 2.3. Public Facilities ....................................................................................................... 49
Tabel 2.4. ISBT, Sector 17, Chandigarh.................................................................................. 50
Tabel 2.5. Penerapan Studi Banding ........................................................................................ 52
Tabel 3.1. Data Kunjungan Wisatawan ke Sumatera Utara Tahun 2009 - 2004 ...................... 72
Tabel 3.2. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Menurut Tahun dan Kelas Hotel Tahun 2009 -
2014 (%) ................................................................................................................................... 72
Tabel 3.3. Jumlah Wisatawan dari Tahun 2011 - 2033 ............................................................ 73
Tabel 3.4. Prediksi Total Penumpang pada Hari Tersibuk Tahun 2033 ................................... 75
Tabel 3.5. Prediksi Total Penumpang pada Jam Tersibuk Tahun 2033 ................................... 75
Tabel 3.6. Prediksi Jumlah Bus, MPU, dan Angkot per Hari Tersibuk Tahun 2033 ............... 76
Tabel 3.7. Prediksi Jumlah Bus, MPU, dan Angkot per Jam Tersibuk Tahun 2033 ................ 76
Tabel 3.8. Kebutuhan Ruang Terminal .................................................................................... 81
Tabel 3.9. Program Ruang ........................................................................................................ 84
Tabel 3.10. Perhitungan Kebutuhan Pelataran Bus .................................................................. 88
Tabel 3.11. Perhitungan Kebutuhan Luas Parkir Bus Sementara ............................................. 90

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Dengan ditetapkannya Belawan sebagai kawasan pusat pelayanan transportasi oleh


pemerintah, maka pengembangan kawasan baru Belawan akan dikembangkan menjadi
kawasan berbasis Transit-Oriented Development (TOD) yang akan mengintegrasikan
beberapa fungsi utama yang berhubungan dengan moda transportasi yaitu : Stasiun Kereta
Api Belawan, Pelabuhan Belawan, serta Terminal Bus Belawan untuk menciptakan
lingkungan yang efisien dan walkable.

Perancangan Terminal Bus Tipe B Belawan diharapkan dapat menunjang kebutuhan


transportasi darat, menjadi pemecah permasalahan kepadatan lalu lintas, membantu mobilitas
masyarakat, meningkatkan perekonomian dan meningkatkan periwisata daerah setempat.
Pembangunan Terminal Bus Belawan juga menyediakan mall dan hotel transit sebagai
fasilitas pendukung. Pada area mall disediakan retail, boutique, souvenir shop dan foodcourt
makanan khas medan yang diharapkan dapat menjadi target tujuan wisatawan. Di area ruang
terbuka hijau terdapat playground dan taman refleksi untuk pengunjung yang lelah setelah
melakukan perjalanan jauh. Terminal di desain dengan konsep desain yang modern, sikulasi
yang memadai, pola ruang yang jelas, serta memudahkan pencapaian dari segala arah dengan
adanya skycross baik dari ruang terbuka hijau maupun dari bangunan yang berada
disebelahnya.

Kata Kunci : Transit Oriented Development, Terminal Bus Tipe B, Modern Architecture.

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Since the declaration of Belawan as a central transportation service by the


government, the development of Belawan's new area will be developed into a Transit-
Oriented Development (TOD) based area that will integrate some of the main functions
related to the transportation modes such as: Belawan Train Station, Belawan Port, Belawan
Bus Terminal. It is designate to create an efficient and walkable environment.

The design of Belawan B-Type Bus Terminal is expected to support the needs of land
transportation, to solve traffic congestion problems, to support community mobilities, to
improve the economy and to improve local tourisms. The Belawan Bus Terminal also
provides malls and transit hotels as supporting facilities. In the area of the mall provided
retail, boutique, souvenir shop and foodcourt particular food that is expected to be a target
tourist destination. In the green open spaces there is a playground and a reflection garden for
tired visitors after a long journey. Terminal is designed with modern design concept, qualify
circulations, clear spatial patterns, and ease the achievement from any direction with the
skycross either from green open space or from another adjacent building.

Keywords : Transit Oriented Development, Bus Terminal Type B, Modern Architecture.

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota Medan tahun 2011-
2031, Belawan ditetapkan sebagai kawasan strategis bidang pertumbuhan
ekonomi, bidang sosial budaya (dengan adanya stasiun KA Belawan sebagai
bangunan heritage), fungsi dan daya dukung lingkungan hidup (Hutan
Manggrove dan rawa), serta kawasan strategis nasional dan propinsi wilayah kota
Medan (pangkalan TNI angkatan laut).1 Belawan direncanakan menjadi pusat
kegiatan perdagangan / bisnis, pusat pelayanan transportasi berbasis Transit
Oriented Development (TOD), pusat kegiatan sosial budaya, serta pusat pelayanan
pertahanan keamanan.

Belawan sebagai pusat pelayanan transportasi (berbasis TOD) sewajarnya


menyediakan sistem transportasi yang mampu mengintegrasikan berbagai moda
transportasi (darat dan laut) untuk mengkoordinir proses pergerakan penumpang
dan barang dengan cara mengatur komponen-komponennya yaitu prasarana
sebagai media dan sarana sebagai alat yang digunakan dalam proses transportasi.

Berdasarkan masterplan kawasan Belawan II (pada perancangan kawasan di


Perancangan Arsitektur 6), ada beberapa fungsi transit yang direncanakan yaitu
pelabuhan, stasiun KA, dan terminal bus. Fungsi transit tersebut dirancang saling
terintegrasi. Terminal bus adalah salah satu prasarana transportasi jalan untuk
keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau
antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum.2

1
Bab V “Penetapan Kawasan Strategis” (RTRW kota Medan)
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Terminal_Bus

1
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi proyek “Terminal Bus


Tipe B di Kawasan TOD Belawan” diantaranya sebagai berikut :
1. Belawan merupakan daerah penghubung yang penting. Belawan
merupakan titik simpul yang menghubungkan jalur transportasi laut
(pelabuhan) dan darat (kereta api) menuju kota Medan dan sebaliknya.
2. Terminal Medan Kota Belawan di Jl. Dosomuko, Kelurahan Belawan I
kurang memadai untuk menampung kebutuhan akan fungsi transit dan
jaraknya terlalu jauh dari prasarana transportasi lainnya seperti Pelabuhan
dan stasiun kereta api yang berada di Kelurahan Belawan II sehingga
kurang efesien.
3. Untuk menciptakan pembangunan yang berorientasi pada Transit Oriented
Development (TOD) dibutuhkan keterpaduan prasarana transportasi yang
saling terintegrasi, sehingga terminal mutlak diperlukan untuk melengkapi
prasarana transportasi yang sudah ada yaitu pelabuhan dan stasiun kereta
api di Kelurahan Belawan II.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan direncanakannya proyek “Terminal Bus Tipe B di


Kawasan TOD Belawan” adalah :
1. Memenuhi kebutuhan akan adanya suatu fasilitas publik, yaitu terminal
bus tipe B sebagai tempat pemberhentian serta perpindahan / pergantian
moda transportasi.
2. Merencanakan lingkungan yang sustainable (walkable) melalui konsep
Transit Oriented Development (TOD) yang diterapkan dalam perencanaan
kawasan Belawan II, terkhusus dalam perencanaan prasarana transportasi.
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan Belawan, terkhusus
Kelurahan Belawan II.

1.3. Masalah Perancangan

Beberapa permasalahan dalam perancangan “Terminal Bus Tipe B di

2
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Kawasan TOD Belawan”, antara lain :


1. Bagaimana perencanaan sirkulasi yang jelas dan efesien bagi manusia dan
kendaraan.
2. Bagaimana penataan sirkulasi di dalam bangunan yang memadai dan arah
yang jelas bagi pengguna untuk mencapai fasilitas dan ruang yang akan
dituju.
3. Bagaimana mengintegrasikan ruang luar dan ruang dalam berkaitan
dengan berbagai aktivitas yang berbeda, misalnya :
a. Area penumpang dalam kota (keberangkatan dan kedatangan)
b. Area pengelola terminal (administrasi, informasi, service, dan security).
c. Area pendukung, misalnya : fasilitas komersial (pusat makanan dan retail),
faslitas penginapan, dan fasilitas publik lainnya.
4. Bagaimana mengintegrasikan terminal dengan fungsi transit lainnya
(Stasiun Kerata Api Belawan dan Pelabuhan Belawan) sehingga
memudahkan akses dan pencapaian (walkable).

1.4. Pendekatan

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam


proses perencanaan dan perancangan “Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD
Belawan” dilakukan berbagai pendekatan desain sebagai berikut :
1. Studi Literatur
a. Mengumpulkan data sekunder (referensi buku dan internet) yang berkaitan
dengan teori, konsep, standar perencanaan, dan perancagan fasilitas
terminal bus.
b. Mempelajari berbagai proyek dan tema sejenis baik proyek real (nyata)
maupun fiktif.
2. Observasi Lapangan
a. Melakukan survei site/lokasi perancangan untuk menganalisa potensi dan
permasalahan proyek.
b. Melakukan survei ke terminal bus yang ada di kota Medan untuk melihat

3
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

situasi dan kondisi terminal dan membandingkannya dengan referensi


yang sudah dikumpulkan.
3. Wawancara
a. Melakukan wawancara kepada warga sekitar site untuk mengetahui respon
masyarakat mengenai proyek ini.
b. Melakukan wawancara kepada oknum pemerintah setempat (Kantor
Kelurahan Belawan II) untuk memperoleh saran maupun masukan
mengenai lingkungan proyek.
4. Analisis
a. Mengolah/ mengkaji data yang sudah dikumpulkan untuk keperluan
perancangan.
5. Sintesis
a. Menggabungkan semua data yang telah dianalisis untuk kemudian diolah
menjadi konsep perencanaan dan perancangan.

1.5. Lingkup / Batasan

Lingkup pelayanan proyek ini terbagi berdasarkan pengguna terminal dan


aktiivitas yang berlangsung didalamnya, antara lain :
1. Berdasarkan jenis pengguna
a. Masyarakat umum (pengunjung terminal), yang menggunakan moda
transpotasi darat sebagai alat pergerakannya.
b. Pemerintah (sebagai pengelola terminal), yang mengelola Terminal
Amplas ini nantinya.
c. Swasta (investor atau penanam modal), sebagai investor atau penanam
modal.
2. Berdasarkan aktivitas objek rancang ini nantinya akan mewadahi aktivitas
terminal:
a. Aktivitas kedatangan
b. Aktivitas keberangkatan
c. Aktivitas transit

4
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

d. Aktivitas perdagangan dan jasa

1.6. Manfaat

Beberapa manfaat dari pembangunan proyek “Terminal Bus Tipe B di


Kawasan TOD Belawan”, antara lain :
1. Peningkatan kualitas pelayanan terminal dalam kota, khususnya AKDP.
2. Konsep TOD mewujudkan sebuah keterpaduan moda tranportasi dalam
suatu kawasan (terminal bus, stasiun kereta api, dan pelabuhan) dan saling
terintegrasi, akan menciptakan suatu kawasan yang lebih walkable
(sustainable).
3. Menjadi pemicu meningkatnya perekonomian di kecamatan Belawan,
khususnya Kelurahan Belawan II.

1.7. Sasaran

Adapun beberapa sasaran yang hendak dicapai oleh pelayanan terminal


diantaranya :
1. Penumpang AKDP yang akan melakukan perjalanan melalui terminal
Belawan untuk berbagai keperluannya.
2. Penumpang dalam kota yang akan melakukan perjalanan melalui terminal
Belawan.
3. Penumpang yang ingin berpindah/berganti moda transportasi (dari
Pelabuhan Belawan dan Stasiun Kereta Api Belawan) ke Terminal
Belawan dan sebaliknya.

5
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

1.8. Kerangka Berfikir

Adapun kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar 1.1

Gambar 1. 1. Diagram Kerangka Berfikir


Sumber : Data Pribadi

6
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

1.9. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam perancangan ini adalah sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan

Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan


perancangan yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan,
rumusan masalah, metode perancangan, lingkup/batasan perancangan, asumsi

BAB II. Deskripsi Proyek

Berisi terminologi judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi


kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi
dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

BAB III. Analisa dan Konsep Perancangan

Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa


teknologi, analisa dan penerapan tema beserta konsep penerapan hasil analisis
komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah dan
kesimpulan.

BAB IV. Hasil Perancangan

Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur

BAB V. Kesimpulan

Berisi kesimpulan dari hasil penulisan laporan

BAB VI. Daftar Pustaka

Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses


perencanaan dan perancangan kasus proyek.

LAMPIRAN

7
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


BAB II
DESKRIPSI PROYEK

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

BAB II
DESKRIPSI PROYEK

2.1. Terminologi Judul

Judul proyek ini adalah “TERMINAL BUS TIPE B DI KAWASAN


TOD BELAWAN “. Secara terminologi, judul ini dapat dijabarkan sebagai
berikut :

1. Terminal
Terminal penumpang adalah prasarana transportasi untuk keperluan
menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar
moda transportasi serta pengaturan kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum.
2. Bus
Bus adalah kendaraan bermotor, angkutan umum yang besar, beroda
empat atau lebih, yang dapat memuat banyak penumpang.
3. Tipe B
Pengertian tipe adalah contoh / model / corak B.
4. Kawasan
Pengertian kawasan yaitu daerah tertentu yang mempunyai ciri tertentu,
seperti tempat tinggal, pertokoan, industri, dan lain - lain.
5. TOD ( Transit Oriented Development )
Suatu kawasan mixed - use dimana kita dapat berjalan kaki dengan radius
±600m (sesuai dengan kondisi keadaaan lingkungan negara TOD) dari
pusat pemberhentian transit dan area inti komersial.
6. Belawan
Belawan salah satu dari 21 kecamatan di kota Medan, Sumatera Utara,
Indonesia.

8
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Jadi, berdasarkan beberapa pengertian diatas, Terminal Bus Tipe B di


Kawasan TOD Belawan“ dapat diartikan sebagai suatu prasarana transportasi
darat berupa terminal bus tipe B yang mengakomodir angkutan umum untuk
keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang yang terletak di kawasan TOD
Belawan.

Tinjauan umum membahas tentang terminal dan unsur-unsur di dalamnya,


termasuk terminal penumpang secara umum.

2.1.1. Terminal

Dalam pencapaian pembangunan nasional peranan transportasi memiliki


posisi yang penting dan strategi dalam pembangunan, maka perencanaan dan
pengembangannya perlu ditata dalam satu kesatuan sistem yang terpadu. Untuk
terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib maka
ditempat-tempat tertentu perlu dibangun dan diselenggarakan terminal.

Morlok (1978) menyatakan bahwa terminal dapat dianggap sebagai alat


untuk memproses muatan dan penumpang dan lain-lain dari sistem transportasi
yang akan mengangkut lalu lintas. Dalam proses tersebut, terminal melakukan
berbagai fungsi seperti memuat penumpang atau barang ke dalam kendaraan dan
sebagainya. Proses ini memerlukan prosedur untuk mengatur operasi dan untuk
menjamin bahwa semua fungsi dilakukan dengan cara yang sesuai dan urutan
yang benar.

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas


dan Angkutan Jalan, terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk
barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang
merupakan satu wujud simpul jaringan transportasi. senada dengan UU No 14
Tahun 1992, dalam Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1993 Tentang angkutan
jalan umum, terminal adalah sarana transportasi untuk keperluan memuat dan
menurunkan orang atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan
kendaraan umum yang merupakan satu simpul jaringan transportasi.

9
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Berdasarkan, Juknis LLAJ, 1995, Terminal Transportasi merupakan:


1. Titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai
pelayanan umum.
2. Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian lalu
lintas.
3. Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk
melancarkan arus penumpang dan barang.
4. Unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi
kehidupan kota.

a. Fungsi Terminal

Pengelolaan terminal yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan,


terkendali dan terarah (coach terminal) berkaitan dengan : perencanaan,
infrastruktur, sistem manajemen dan informasi, lingkungan dan kerjasama serta
pengaturan bebagai kepentingan yang aktif dalam kawasan terminal. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pengelolaan terminal yang terarah dapat dilihat pada gambar
2.1 Berbagai kepentingan yang ada dalam terminal adalah aktivitas transit,
kewenangan, sistem pengendalian serta berbagai kepentingan yang mempengaruhi
pengelolaan terminal secara terarah dan terkendali sesuai dengan tuntutan
perkembangan di masa depan.

Secara umum, fungsi dari terminal sebagaimana dijelaskan oleh Morlok


(1978) adalah sebagai berikut :

1. Memuat penumpang atau barang ke atas kendaraan transpor (atau pita


transpor, rangkaian pipa, dan sebagainya) serta membongkar atau
menurunkannya. Memindahkan dari satu kendaraan ke kendaraan lain.
2. Menampung penumpang atau barang dari waktu tiba sampai waktu
berangkat. Kemungkinan untuk memproses barang, membungkus untuk
diangkut. Menyediakan kenyamanan penumpang (misalnya pelayanan
makan dan sebagainya).

10
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

3. Menyiapkan dokumentasi perjalanan. Menimbang muatan, menyiapkan


rekening dan memilih rute. Menjual tiket penumpang, memeriksa pesanan
tempat.
4. Menyimpan kendaraan (dan komponen lainnya), memelihara dan
menentukan tugas selanjutnya.
5. Mengumpulkan penumpang dan barang di dalam grup-grup berukuran
ekonomis untuk diangkut (misalnya untuk memenuhi kereta api atau
pesawat udara) dan menurunkan mereka sesudah tiba di tempat tujuan.
6. Fungsi terminal adalah sebagai pelayanan umum antara lain berupa tempat
untuk naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang, untuk
mengendalikan lalu lintas dan angkutan kendaraan umum, serta sebagai
tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

Berdasarkan, Juknis LLAJ, 1995. Fungsi Terminal Angkutan Jalan


dapat ditinjau dari 3 unsur:

1. Fungsi terminal bagi penumpang, adalah untuk kenyamanan menunggu,


kenyamanan perpindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda atau
kendaraan lain, tempat fasilitas-fasilitas informasi dan fasilitas parkir
kendaraan pribadi.
2. Fungsi terminal bagi pemerintah, adalah dari segi perencanaan dan
manajemen lalu lintas untuk menata lalulintas dan angkutan serta
menghindari dari kemacetan, sumber pemungutan retribusi dan sebagai
pengendali kendaraan umum.
3. Fungsi terminal bagi operator/pengusaha adalah pengaturan operasi
bus, penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak bus dan sebagai
fasilitas pangkalan.

11
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 2.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan Terminal


Yang Terarah (Coach Terminal)
Sumber: Google
b. Jenis Terminal

Terminal adalah bagian dari infrastruktur transportasi yang merupakan


titik lokasi perpindahan penumpang ataupun barang. Pada lokasi itu terjadi
konektivitas antar lokasi tujuan, antar modal, dan antar berbagai kepentingan
dalam system transportasi dan infrastruktur. Pengelolaan pada berbagai hal
tersebut perlu diperhatikan dan dikembangkan untuk pengembangan manajemen
terminal. Kegiatan pengelolaa, regulasi (peraturan) dan norma norma yang
disepakati akan menentukan perkembangan terminal secara terarah (coach
terminal).

Terminal dibagi beberapa kategori yang meliputi :


1. Terminal Penumpang adalah Prasarana Transportasi jalan untuk
keperluan menurunkan dan menaikan penumpang, perpindahan intra/atau
moda transportasi serta mengatur kedatangan pemberangkatan kendaraan

12
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

angkutan penumpang umum; Terminal penumpang dapat dikelompokan


atas dasar tingkat penggunaan terminal kedalam tiga tipe sebagai berikut :
a. Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara,
angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan
pedesaan.
b. Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan
pedesaan.

c. Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk


angkutan pedesaan.

Unsur penting bagi eksistensi sebuah terminal penumpang adalah adanya


angkutan umum dan penumpang, tanpa keduanya terminal tidak bermakna
apapun hanya sebatas sebuah bangunan. Angkutan umum merupakan salah
satu media transportasi yang digunakan masyarakat secara bersama-sama
dengan membayar tarif. Angkutan umum yang biasa beroperasi dalam
terminal meliputi : angkot, bis, ojek, bajaj, taksi dan metromini. Penumpang
adalah masyarakat yang menaiki atau menggunakan jasa angkutan (bus). Jadi
ruang transit penumpang adalah bangunan peneduh terbuka besar yang
berfungsi sebagai tempat istirahat sementara atau duduk - duduk, menunggu
bus, menunggu teman, membaca koran serta mengobrol santai yang berada
dalam terminal.
2. Terminal Barang adalah Prasarana Transportasi jalan untuk keperluan
membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra/atau moda
transportasi angkutan barang;
3. Terminal Peti Kemas adalah terminal dimana dilakukan pengumpulan
peti kemas dari hinterland ataupun pelabuhan lainnya untuk selanjutnya
diangkut ke tempat tujuan ataupun terminal peti kemas yang lebih besar
lagi. Terminal peti kemas yang berkembang dengan pesat dalam beberapa
tahun belakangan ini adalah Terminal peti kemas JICT, KOJA di Jakarta,

13
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

TPS di Surabaya, TPK Semarang, TPK Belawan.

2.1.2. Terminal Penumpang

a. Persyaratan Terminal Penumpang

Penentuan lokasi terminal penumpang dilakukan dengan memperhatikan


rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan bagian dari rencana umum
jaringan transportasi jalan.

Lokasi terminal penumpang tipe A, tipe B dan tipe C, ditetapkan dengan


memperhatikan:
1. Rencana umum tata ruang;
2. Kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal;
3. Keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda;
4. Kondisi topografi lokasi terminal;
5. Kelestarian lingkungan.

Penetapan lokasi terminal penumpang tipe A harus memenuhi persyaratan:


1. Terletak dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi dan/atau angkutan
lalu lintas batas negara;
2. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas IIIA;
3. Jarak antara dua terminal penumpang tipe A, sekurang-kurangnya 20 km
di Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya;
4. Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 ha untuk terminal di Pulau
Jawa dan Sumatera, dan 3 ha di pulau lainnya;
5. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal
dengan jarak sekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau
lainnya, dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal.

Penetapan lokasi terminal penumpang tipe B harus memenuhi persyaratan:


1. Terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam propinsi;
2. Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-

14
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

kurangnya kelas IIIB;


3. Jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal
penumpang tipe A, sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km
di Pulau lainnya;
4. Tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan
Sumatera, dan 2 ha untuk terminal di pulau lainnya;
5. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal
dengan jarak sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau
lainnya, dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal.

Penetapan lokasi terminal penumpang tipe C harus memenuhi persyaratan:


1. Terletak di dalam wilayah Kabupaten daerah Tingkat II dan dalam
jaringan trayek pedesaan;
2. Terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas
IIIA;
3. Tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan;
4. Mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal, sesuai
kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal.

b. Kriteria Pembangunan Terminal Penumpang

Pembangunan terminal penumpang harus dilengkapi dengan:


1. rancang bangun terminal;
2. analisis dampak lalu lintas;
3. analisis mengenai dampak lingkungan.

Pembuatan rancang bangun harus memperhatikan:


1. Fasilitas penumpang yang disyaratkan.
2. Pembatasan yang jelas antara lingkungan kerja terminal dengan lokasi
peruntukkan lainnya, misalnya pertokoan, perkantoran, sekolah dan
sebagainya.
3. Pemisahan antara lalu lintas kendaraan dan pergerakan orang di dalam

15
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

terminal.
4. Pemisahan yang jelas antara jalur angkutan antar kota antar propinsi,
angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
Manajemen lalu lintas di dalam terminal dan di daerah pengawasan
terminal.

c. Kriteria Perencanaan Terminal Penumpang

Kriteria perencanaa terminal terdiri dari :


1. Sirkulasi lalu lintas
Jalan masuk dan keluar kendaraan harus lancar, dan dapat bergerak dengan
mudah. Jalan masuk dan keluar calon penumpang kendaraan umum harus
terpisah dengan keluar masuk kendaraan. Kendaraan di dalam terminal
harus dapat bergerak tanpa halangan yang tidak perlu. Sistem sirkulasi
kendaraan di dalam terminal ditentukan berdasarkan:
a. Jumlah arah perjalanan
b. Frekuensi perjalanan
c. Waktu yang diperlukan untuk turun/naik penumpang
Sistem sirkulasi ini juga harus ditata dengan memisahkan jalur
bus/kendaraan dalam kota dengan jalur bus angkutan antar kota.
2. Fasilitas utama
Fasilitas utama terminal terdiri dari:
a. jalur pemberangkatan kendaraan umum
b. jalur kedatangan kendaraan umum
c. tempat tunggu kendaraan umum
d. tempat istirahat sementara kendaraan umum
e. bangunan kantor terminal
f. tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar, menara pengawas, loket
penjualan karcis, rambu-rambu dan papan informasi, yang memuat
petunjuk jurusan, tarif, dan jadwal perjalanan, pelataran parkir kendaraan
pengantar dan taksi.

16
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

g. kamar kecil/toilet
h. musholla
i. kios/kantin
j. ruang pengobatan
k. ruang infromasi dan pengaduan telepon umum
l. tempat penitipan barang
m. Taman.
n. Kegiatan sirkulasi penumpang, pengantar, penjemput, sirkulasi barang dan
pengelola terminal.
o. Macam tujuan dan jumlah trayek, motivasi perjalanan, kebiasaan
penumpang dan fasilitas penunjang.
3. Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang sebagai fasilitas pelengkap dalam pengoperasian
terminal antara lain:
a. Turun naik penumpang dan parkir bus harus tidak mengganggu kelancaran
sirkulasi bus dan dengan memperhatikan keamanan penumpang.
b. Luas bangunan ditentukan menurut kebutuhan pada jam puncak
berdasarkan kegiatan adalah:
c. Tata ruang dalam dan luar bangunan terminal harus memberikan kesan
yang nyaman dan akrab.
4. Luas pelataran parkir
Luas pelataran parkir terminal tersebut di atas ditentukan berdasarkan
kebutuhan pada jam puncak berdasarkan:
a. Frekuensi keluar masuk kendaraan
b. Kecepatan waktu naik/turun penumpang
c. Kecepatan waktu bongkar/muat barang
d. Banyaknya jurusan yang perlu di tampung dalam sistem jalur

Sistem parkir kendaraan di dalam terminal harus ditata sedemikian rupa


sehingga rasa aman, mudah dicapai, lancar dan tertib. Ada beberapa jenis sistem
tipe dasar pengaturan platform, teluk dan parkir adalah:

17
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

a. Membujur, dengan platform yang membujur bus memasuki teluk pada


ujung yang satu dan berangkat pada ujung yang lain. Ada tiga jenis yang
dapat digunakan dalam pengaturan membujur yaitu satu jalur, dua jalur,
dan shallow saw tooth.
b. Tegak lurus, teluk tegak lurus bus-bus diparkir dengan muka menghadap
ke platform, maju memasuki teluk dan berbalik keluar. Ada beberapa jenis
teluk tegak lurus ini yaitu tegak lurus terhadap platform dan membentuk
sudut dengan platform.

d. Alternatif Standar Terminal

Terminal penumpang berdasarkan tingkat pelayanan yang dinyatakan


dengan jumlah arus minimum kendaraan per satu satuan waktu mempunyai ciri-
ciri sebagai berikut:
1. Terminal tipe A 50 -100 kendaraan/jam
2. Terminal tipe B 25 –50 kendaraan /jam
3. Terminal tipe C 25 kendaraan/jam

e. Persyaratan Teknis, Luas, Akses Dan Pejabat Penentu Lokasi


Pembangunan Terminal

Persyaratan teknis, luas, akses dan pejabat penentu lokasi pembangunan


terminal dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Luas Terminal Penumpang
Untuk masing-masing tipe terminal memiliki luas berbeda, tergantung
wilayah dan tipenya, dengan ketentuan ukuran minimal:
a. Untuk terminal tipe A di pulau Jawa dan Sumatra seluas 5 Ha, dan di
pulau lainnya seluas 3 Ha.
b. Untuk terminal penumpang tipe B di pulau Jawa dan Sumatra seluas 3 Ha,
dan dipulau lainnya seluas 2 Ha.
c. Untuk terminal tipe C tergantung kebutuhan.

18
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

2. Akses Terminal Penumpang


a. Akses jalan masuk dari jalan umum ke terminal, berjarak minimal:
b. Untuk terminal tipe A di pulau Jawa 100 m dan di pulau lainnya 50 m,
c. Untuk terminal penumpang tipe B di pulau Jawa 50 m dan di pulau lainnya
30 m,
d. Untuk terminal penumpang tipe C sesuai dengan kebutuhan.
3. Penentuan Lokasi Terminal Penumpang
Penentuan lokasi dan letak terminal penumpang dilaksanakan oleh:
a. Direktur Jenderal setelah mendengar pendapat Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I, untuk Terminal penumpang Tipe A,
b. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I setelah mendapat persetujuan Direktur
Jenderal, untuk terminal penumpang tipe B,
c. Bupati Kepala Daerah/Walikotamadya daerah Tingkat II setelah mendapat
persetujuan dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I terminal penumpang
tipe C.

f. Daerah Kewenangan / Pengelolaan Terminal

Daerah kewenangan/pengelolaan terminal terdiri dari:


1. Daerah lingkungan kerja terminal, merupakan daerah yang diperuntukkan
untuk fasilitas utama dan fasilitas penunjang terminal,
2. Daerah pengawasan terminal, adalah daerah di luar daerah lingkungan
kerja terminal yang diawasi oleh petugas terminal untuk menjamin
kelancaran arus lalu lintas di sekitar terminal.

g. Penyelengaraan Terminal Penumpang

Penyelenggaraan terminal penumpang meliputi kegiatan pengelolaan,


pemeliharaan, dan penertiban terminal. Kewenangan pengelolaan terminal berada
pada Pemerintah Daerah Tingkat II dengan Dinas LLAJ sebagai penyelengaranya,
sedang Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebagai pembinanya.

19
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

h. Pengelolaan Terminal Penumpang

Pengelolaan terminal penumpang yang harus dilakukan adalah meliputi


kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan pengawasan pengoperasian
terminal.
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan terminal meliputi:
a. Penataan pelataran terminal menurut rute atau jurusan,
b. Penataan fasilitas penumpang,
c. Penataan fasilitas penunjang terminal,
d. Penataan arus lalu lintas di daerah pengawasan terminal,
e. Penyajian daftar rute perjalanan dan tarif angkutan,
f. Penyusunan jadwal perjalanan berdasarkn kartu pengawasan,
g. Pengaturan jadwal petugas di terminal,
h. Evaluasi sistem pengoperasian terminal.
2. Pelaksanaan Pengoperasian Terminal
Kegiatan pelaksanaan pengoperasian terminal penumpang meliputi:
a. Pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum di dalam terminal,
b. Pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan menurut jadwal
yang telah ditetapkan,
c. Pemungutan jasa pelayanan terminal penumpang,
d. Pemberitahuan tentang pemberangkatan dan kedatangan kendaraan umum
kepada penumpang,
e. Pengaturan arus lalu lintas did aerah pengawasan terminal.
3. Pengawasan Pengoperasian Terminal
Kegiatan pengawasan pengoperasian, terminal penumpang meliputi:
a. Pemantauan pelaksanaan tarif,
b. Pemeriksaan kartu pengawasan dan jadwal perjalanan,
c. Pemeriksaan kendaraan yang secara jelas tidak memenuhi kelaikan jalan,
d. Pemeriksaan batas kapasitas muatan yang diijinkan,
e. Pemeriksaan pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa angkutan,

20
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

f. Pencatatan dan pelaporan pelanggaran yang terjadi,


g. Pemeriksaan kewajiban pengusaha angkutan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
h. Pemantauan pemanfaatan terminal serta fasilitas penunjang sesuai dengan
peruntukkannya,
i. Pencatatan jumlah kendaraan dan penumpang yang datang dan berangkat.
4. Pemeliharaan Terminal
Terminal penumpang harus senantiasa dipelihara sebaik-baiknya untuk
menjamin agar terminal tetap bersih, teratur, tertib, rapi serta berfungsi
sebagaimana mestinya. Pemeliharaan terminal meliputi:
a. Menjaga kebersihan bangunan beserta perbaikannya,
b. Menjaga kebersihan pelataran terminal, perawatan tanda-tanda dan
perkerasan pelataran,
c. Merawat saluran-saluran air yang ada,
d. Merawat instalasi listrik dan lampu-lampu penerangan,
e. Menjaga dan merawat alat komunikasi,
f. Menyediakan dan merawat sistem hidrant atau alat pemadam
kebakaran lainnya yang siap pakai.

Untuk keperluan pemeliharaan terminal sebagaimana dimaksud


diatas, harus dialokasikan anggaran pemeliharaan terminal.

i. Tipologi Terminal

Secara tabelaris tipologi terminal dapat disarikan menjadi Tabel 2.1


sebagai berikut:

21
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Tabel 2.1. Tipologi Terminal


Ketentuan Tipe A Tipe B Tipe C
Fungsi Melayani Melayani Melayani
Terminal kendaraan umum kendaraan umum angkutan
(KM 31 untuk angkutan untuk angkutan pedesaan.
tahun 1995 antar kota antar antar kota dalam
pasal 2 dan propinsi dan atau propinsi,
3) angkutan lintas angkutan kota dan
batas Negara, angkutan
angkutan antar pedesaan.
kota dalam
propinsi,
angkutan kota dan
angkutan
pedesaan.
Fasilitas  Jalur  Jalur  Jalur
pemberangkatan pemberangkatan pemberangkatan
dan kedatangan dan kedatangan dan kedatangan
 Tempat parkir  Tempat parkir  Kantor terminal
 Kantor terminal  Kantor terminal  Tempat tunggu
 Tempat tunggu  Tempat tunggu  Rambu – rambu
 Menara pengawas  Menara pengawas dan papan
 Loket penjualan  Loket penjualan informasi
tiket tiket
 Rambu – rambu  Rambu – rambu
dan papan dan papan
informasi informasi
 Pelataran parker  Pelataran parkir
pengantar atau pengantar /taksi
taksi

22
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Lokasi  Terletak dalam  Terletak dalam  Terletak didalam


Terminal jaringan trayek jaringan trayek wilayah

(KM 31 antar kota antar antar kota dalam kabupaten Dati II


propinsi dan / propinsi. dan dalam trayek
tahun 1995)
atau angkutan  Terletak dijalan pedesaan.
pasal 11, 12,
lintas batas arteri dengan  Terletak dijalan
dan 13
Negara. kelas jalan arteri dengan
 Terletak dijalan sekurang – kelas jalan
arteri dengan kurangnya kelas sekurang –
kelas jalan IIIB. kurangnya kelas
sekurang –  Jarak antar dua IIIC.
kurangnya kelas penumpang tipe  Luas lahan yang
IIIA. A. tersedia sesuai
 Jarak antar dua  Luas lahan yang dengan
terminal tersedia sekurang permintaan
penumpang tipe – kurangnya 3 ha. angkutan.
sekurang –  Mempunyai  Mempunyai
kurangnya 20km akses jalan masuk akses jalan
di Pulau Jawa. atau jalan keluar masuk atau jalan
 Luas lahan yang ke dan dari keluar ke dan
tersedia terminal dengan dari terminal
sekurang – jarak sekurang – sesuai dengan
kurangnya 5 ha. kurangnya 50 m. kebutuhan.
 Mempunyai
akses jalan
masuk atau jalan
keluar dari
terminal dengan
jarak sekurang –
kurangnya
100m.
Instansi Dirjend HubDar Gubernur setelah Bupati setelah
Penetap mendengar mendengar mendengar

23
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Lokasi pendapat pendapat dan pendapat dari


Terminal Gubernur dan Kepala Kanwil Kepala Kanwil
(KM 31 Kepala Kanwil DepHub dan DepHub dan
tahun 1995) DepHub mendapat mendapat
pasal 14 setempat. persetujuan dari persetujuan dari
Dirjend. Gubernur.
Penyelengara Direktorat Gubernur Bupati
Terminal Jenderal
(KM 31
tahun 1995)
pasal 17

2.1.3. Klasifikasi Trayek Angkutan

Trayek Angkutan adalah lintasan kendaraan umum atau rute untuk


pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus yang mempunyai asal dan
tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal.

Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu


kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang baik diperkotaan, antar kota dalam
propinsi ataupun antar kota antar propinsi.

a. Jenis – Jenis Angkutan Berdasarkan Jenis Trayek

Ijin trayek angkutan umum jalan berdasarkan peraturan perundangan yang


berlaku dikelompokkan atas Angkutan trayek tetap dan teratur dan angkutan tidak
dalam trayek yang dikenal sebagai izin operasi:
1. Angkutan Trayek Tetap dan Teratur
Angkutan Trayek Tetap dan Teratur melayani lintasan/rute yang tetap dari
terminal yang telah ditetapkan ke terminal tujuan yang telah ditetapkan
dan dilayani dengan frekuensi tertentu/dilengkapi dengan jadwal
perjalanan.

24
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

a. Angkutan Lintas Batas Negara


Angkutan Lintas Batas Negara adalah angkutan dari satu kota ke kota lain
yang melewati lintas batas negara dengan menggunakan mobil bus umum
yang terikat dalam trayek.
b. Angkutan Antar Kota Antar Propinsi
Angkutan Antar Kota Antar Propinsi adalah angkutan dari satu kota ke
kota lain yang melalui antar daerah Kabupaten / Kota yang melalui lebih
dari satu daerah Propinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang
terikat dalam trayek.
c. Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi
Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi adalah angkutan dari satu kota ke
kota lain yang melalui antar daerah Kabupaten / Kota dalam satu daerah
Propinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek.
d. Angkutan Kota
Angkutan Kota adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu
daerah Kota atau wilayah ibukota Kabupaten atau dalam Daerah Khusus
Ibukota Jakarta dengan menggunakan mobil bus umum atau mobil
penumpang umum yang terikat dalam trayek.
e. Angkutan Perdesaan
Angkutan Perdesaan adalah angkutan dari satu tempat/desa ke tempat lain
dalam satu daerah Kabupaten yang tidak termasuk dalam trayek kota yang
berada pada wilayah ibukota Kabupaten dengan mempergunakan mobil
bus umum atau mobil penumpang umum/Angkot yang terikat dalam
trayek.
2. Angkutan Tidak Dalam Trayek
a. Angkutan Taksi
Angkutan Taksi adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang
umum yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer yang
melayani angkutan dari pintu ke pintu dalam wilayah operasi terbatas.
b. Angkutan Sewa
Angkutan Sewa adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang

25
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

umum yang melayani angkutan dari pintu ke pintu, dengan atau tanpa
pengemudi, dalam wilayah operasi yang tidak terbatas, diluar dikenal
sebagai car rentals / rent a car seperti Avis, Budget. Angkutan seperti ini
sering mempunyai perwakilan di Bandara.
c. Angkutan Pariwisata
Angkutan Pariwisata adalah angkutan dengan menggunakan mobil bus
umum yang dilengkapi dengan tanda-tanda khusus untuk keperluan
pariwisata atau keperluan lain diluar pelayanan angkutan dalam trayek,
seperti untuk keperluan keluarga dan sosial lainnya.
d. Angkutan Lingkungan
Angkutan Lingkungan adalah angkutan dengan menggunakan mobil
penumpang umum yang dioperasikan dalam wilayah operasi terbatas pada
kawasan tertentu, di berbagai daerah Indonesia dikenal sebagai Angkot /
Angkutan Kota, yang biasanya menggunakan mobil penumpang (kapasitas
penumpang kurang dari 9 orang).

b. Dimensi Angkutan Bus

Berdasarkan PP No. 4 Tahun 1993 Kendaraan angkutan penumpang di


bedakan menjadi 2 kriteria utama yaitu:
1. Mobil Penumpang
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah tersebut, yang disebut dengan mobil
penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak-
banyaknya 8 tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik
dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi. Yang termasuk
dalam kriteria kendaraan ini antara lain sebagai berikut :
a. Mobil Penumpang
Mobil penumpang dapat dilihat dari gambar 2.2

26
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 2.2. Kendaraan Jenis Mobil Penumpang


Sumber: Google

b. Kendaraan Penumpang Bonet


Mobil penumpang bonet dapat dilihat dari gambar 2.3

Gambar 2.3. Kendaraan Jenis Penumpang Bonet


Sumber: Google

2. Mobil Bus
Mobil bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8
(delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik
dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi. Secara garis
besar Jenis Mobil bus terbagi menjadi :
a. Mini Bus
Umumnya populasi kendaraan jenis ini dioperasionalkan oleh pengusaha
angkutan Antar Jemput (Travel). Sesuai dengan kegunaan dan
kebutuhannya, kenyamanan penumpang lebih terjamin. Populasi
kendaraan ini terbanyak menggunakan kendaraan Mitsubishi L - 300,
akhir-akhir ini produsen dari Korea turut meramaikan pasar tipe ini yaitu :

27
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

KIA dan Hyundai. Kapasitas kendaraan jenis ini adalah 9 sampai dengan
10 tempat duduk (termasuk pengemudi). Contoh kendaraan Mini Bus
dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4. Kendaraan Jenis Minibus


Sumber: Google

b. Mikro Bus
Jenis kendaraan ini diciptakan untuk memenuhi permintaan pasar yang
membutuhkan sebuah angkutan yang dapat diisi lebih banyak penumpang.
Umumnya kendaraan jenis ini berbasis chassis kendaraan Light Truck
yang dimodifikasi menjadi kendaraan Microbus. Dalam kategori ini
terdapat dua jens model kendaraan yaitu : Model Microbus dan Bus Kecil.
Untuk jenis yang tersebut terakhir, terbanyak populasinya adalah di daerah
Jawa Tengah. Kapasitas kendaraan jenis ini adalah 10 sampai dengan 17
tempat duduk (termasuk pengemudi). Contoh kendaraan Mini Bus dapat
dilihat pada gambar 2.5.

Gambar 2.5. Kendaraan Jenis Microbus


Sumber: Google

28
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 2.6. Kendaraan Jenis Small Bus


Sumber: Google

3. Bus Sedang
Bus sedang merupakan kendaraan angkutan penumpang yang mempunyai
kapasitas 15 sampai dengan 30 tampat duduk (termasuk pengemudi). Bus
Sedang ini dibangun dari chassis kendaraan Medium Truck atau Chassis
Bus. Contoh kendaraan medium bus dapat dilihat pada gambar 2.7.
Kendaraan jenis ini dapat digunakan untuk kebutuhan sebagai berikut :
a. Bus Kota
b. Bus Karyawan
c. Bus Pariwisata
d. Bus Antar Kota

Gambar 2.7. Kendaraan Jenis Bus Medium


Sumber: Google

4. Bus Besar
Bus Besar merupakan kendaraan angkutan penumpang yang mempunyai
kapasitas 28 sampai dengan 60 tempat duduk (termasuk pengemudi). Bus
Besar dibangun dari Chassis Bus yang telah diproduksi oleh ATPM di

29
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Indonesia. Contoh kendaraan medium bus dapat dilihat pada gambar 2.7.
Kendaraan jenis digunakan untuk kebutuhan sebagai berikut :
a. Bus Kota
b. Bus Pariwisata
c. Bus Antar Kota

Gambar 2.8. Kendaraan Jenis Bus Besar


Sumber: Google

c. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Deskripsi persyaratan dan kriteria ruang terminal bus terdiri dari:


1. Pola parkir bus
Dalam rancangan terminal bus di Belawan ini menggunakan pola parkir
tegak lurus dan kemiringan 45° karena disesuaikan dengan kebutuhan
parkir. Pola parkir dengan kemiringan 45° & tegak lurus dapat dilihat pada
gambar 2.9.

Gambar 2.9. Pola parkir bus


Sumber: Data Arsitek

30
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

2. Pola platforms, area kedatangan & keberangkatan bus


Standar pola-pola platform untuk area kedatangan dan keberangkatan bus
dapat dilihat pada gambar 2.10 dan 2.11.

Gambar 2.10. Pola platforms tegak lurus dan memanjang


Sumber: Data Arsitek

Gambar 2.11. Pola platforms posisi miring


Sumber: Data Arsitek

31
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Contoh pola platform area kedatangan dan area keberangkatan bus dapat
dilihat pada gambar 2.12

Gambar 2.12. Area Kedatangan dan Keberangkatan


Sumber: Data Arsitek

3. Standar parkir dan perputaran untuk bus


Standar parkir dan perputaran untuk bus dapat dilihat pada gambar 2.13,
2.14 dan 2.15.

Gambar 2.13. Parkir area kedatangan dan keberangkatan


Sumber: Data Arsitek
32
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 2.14. Perputaran Bus 180o dan 90o


Sumber: Data Arsitek

Gambar 2.15. Perputaran Bus 180o dan 90o


Sumber: Data Arsitek
33
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

2.2. Tinjauan Khusus

2.2.1. Deskripsi Proyek

Adapun deskripsi proyek yang ada yaitu :

Judul : Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Pemilik Proyek : Dinas Perhubungan (Dishub)

Sumber Dana : Departemen Dinas Perhubungan, dan Swasta

Sifat Proyek : Fiktif

Lokasi : Jl. Sumatera, Kel. Belawan II, Kec. Belawan, Kodya

Medan, Sumatera Utara, Indonesia

2.2.2. Kondisi Eksisting Terminal Belawan

Lokasi terminal berada di Jalan Sumatera, Kelurahan Belawan II,


Kecamatan Medan Belawan yang berada di utara Kota Medan yang berfungsi
sebagai terminal kelas B yang melayani penumpang MPU dan AKDP.
Berdasarkan masterplan yang direncanakan, kelurahan Belawan II direncanakan
menjadi kawasan TOD (Transit Oriented Development). Adapun fungsi transit
yang diintegrasikan yaitu Pelabuhan, Stasiun KA, dan Terminal Bus. Batas-batas
lokasi perancangan terminal dapat dilihat pada gambar 2.16 dan 2.17 berupa:

1. Utara : Pelabuhan Belawan, Permukiman masyarakat

2. Selatan : Permukiman (Rusun dan single housing)

3. Barat : Stasiun KA Belawan

4. Timur : Permukiman (single housing)

34
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 2.16. Site lokasi perancangan


Sumber : Buku Masterplan TOD Belawan

Gambar 2.17. Batas - Batas Site


Sumber : Data Pribadi

35
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Foto- foto eksisting site 2.18

Gambar 2.18. Keadaan Existing Site


Sumber : Data Pribadi

2.3. Studi Banding Proyek Sejenis

2.3.1. South Long Distance Bus Station –Shanghai

Area : 6.342 km2, luas banngunan 2.057 km2


Populasi : 22 juta
Jumlah Bus : sekitar 17.000
Metro : 420 km dengan 269 stasiun
Dari penggunaan transportasi umum: 33%

36
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 2.19. South Long Distance Station


Sumber: Google

South Long distance Bus Station didirikan pada bulan Mei 30


Desember 2003. Dengan lima pemilik /stakeholder yaitu:
1. Shanghai J.Y. Group Company
2. Shanghai South Railway Station Square Investment Co. Ltd.
3. Dazhong Transportation (Group) Co. Ltd.
4. Shanghai Jiaoyun Bus Passenger (Group) Co. Ltd.
5. Shanghai Jinjiang Automobile Service Co. Ltd.

Perusahaan ini memiliki modal dasar sebesar ¥ 75 juta dan bisnis utama
meliputi manajemen stasiun, antar - provinsi express, antar - provinsi, transportasi
bus sewa, agen kargo dan manajemen properti dengan total luas bangunan 4.000
2
m . Perusahaan ini memiliki 6 departemen:
1. General manager assistant office
2. Finance department
3. Marketing department
4. Department of social security
5. Customer service department
6. Safety and Supervision Department

37
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Stasiun ini mulai beroperasi pada tanggal 10 Desember 2005, saat ini
melayani trayek 15 provinsi dan lebih dari 200 daerah. Stasiun bus terintegrasi
dengan kereta bawah tanah maupun bus lokal. Stasiun bus didasarkan pada
“Shanghai Urban Master Plan” dan “Shanghai Highway Main Hub General
Planning”.

1. Detail

Hall tiket seluas 1000 m2, menyediakan 14 tempat loket tiket, ruang
tunggu dengan luas 2000 m2, dapat menampung 1600 penumpang sambil
menunggu untuk berdiri dilengkapi dengan 100 m 2 layanan ruang tunggu VIP.
Pada arus puncak penumpang juga dapat menggunakan pintu kecil, pengiriman
tepat waktu dari tiket penumpang, bisnis stasiun, bank, restoran, toko-toko, dan
ruang duduk penumpang sudah tersedia. Ruang pengiriman paket seluas 700 m 2,
12.000 m2 parkir di luar, bisa memarkir 80 bus, 24 bus memuat pada saat yang
bersamaan. Shanghai South Long - distance passenger transport station berbentuk
bulan, dengan Shanghai South Railway Station dengan gaya arsitektur kubah
menghadap matahari, bulan dan Tong - hui untuk membentuk the art of body,
mencerminkan masyarakat saling tergantung dengan solid, saling melengkapi,
kemampuan untuk bekerja sama, desain yang interkoneksi.

2. Fasilitas

South Long distance Bus Station merupakan stasiun penumpang yang


cerdas. Outlet, jaringan logistik, drift mobil, Internet, jaringan OA terkait dengan
lima jaringan cerdas dan efisien yang membentukan sistem manajemen terpadu,
yang mencakup sistem animasi, sistem pengawasan, sistem alarm pencuri, sistem
jaringan komunikasi, sistem jaringan computer untuk membangun sistem kontrol
otomatisasi.

Bagian pemeriksaan, tiketing, check-in, keamanan kendaraan, kebersihan,


dan semua menerapkan operasi manajemen yang cerdas dari masuk dan keluarnya
penumpang dengan menggunakan 'kartu', sehingga terdeteksi kondisi dan catatan

38
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

waktu masuk dan keluar. Terdapat tempat sistem pemantauan untuk mencapai
semua tempat yaitu pusat pengelolaan dan pemantauan. Sebanyak 120
pengunjung hanya dalam hitungan detik dideteksi melalui sistem jaringan dan
cara lain untuk mendapatkan informasi permintaan / demand, kereta api, jalur bus
dan real time traffic dan panduan informasi perjalanan. Transfer penumpang di
Shanghai South Long-distance passenger transport station dilengkapi dengan
konsep baru dalam perangkat tiket otomatis , koleksi tarif otomatis, sehingga
menimbulkan penghematan yang signifikan dalam tenaga kerja, sangat
memudahkan kecepatan penumpang lalu lintas, dan meningkatkan efisiensi dan
mengurangi kesalahan - kesalahan, sehingga industri transportasi penumpang
jarak jauh jarak jauh memasuki tahap baru.

3. Modal Kapital

Untuk kebutuhan konstruksi jumlah total ¥ 200.000.000 telah


diinvestasikan dalam pelaksanaannya, ¥ 75.000.000 dibayar oleh dari pemerintah
dan ¥ 125.000.000 diambil dalam bentuk pinjaman. Setelah 5 tahun beroperasi,
perusahaan telah mendapat kembali modal ¥ 95.000.000.

4. Pendekatan Pasar

Stasiun Bus mengikuti sasaran pendekatan pasar seperti melayani


penumpang yang tidak dilayani oleh kereta api dan pesawat.

5. Profil Penumpang

Tempat tunggu penumpang dibuat nyaman dan sangat informatif dengan


adanya petunjuk arah setiap 20 m (gambar 2.20 dan 2.22). Penumpang dapat
mencapai 30% - 40% kapasitas terminal di waktu normal dan bisa mencapai 60%
sampai 70% di waktu sibuk. Persentase penumpang terbesar adalah untuk bisnis
dengan tingkat persentase 50% dan diikuti dengan penumpang yang akan pulang
ke rumah dengan tingkat persentase 30% (gambar 2.21).

39
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 2.20. Tempat Tunggu Penumpang


Sumber: Google

Gambar 2.21. Passengers Profile


Sumber: Google

Gambar 2.22. Petunjuk Arah


Sumber: Google

40
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Stasiun bus menangani 30.000 penumpang dan mengelola 1.200 bus


dalam satu hari. Pada tahun 2009, mengirimkan 320.000 bus dengan total
penumpang 6,03 juta. Terminal ini memiliki fasilitas scan bagasi di area antar
provinsi dan international (gambar 2.23), dan ruang informasi yang sangat mudah
di akses oleh penumpang (gambar 2.24).

Gambar 2.23. Baggage Scanning Area


Sumber: Google

Gambar 2.24. Ruang Informasi


Sumber: Google

6. Operational Bus dan Tenaga Kerja

Sebanyak 70% dari perusahaan yang menggunakan jasa stasiun adalah


perusahaan publik. Ada beberapa kriteria kualifikasi dan perusahaan bus harus
menawarkan tingkat tertentu dari bisnis. Perusahaan bus harus mengoperasikan

41
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

bus sesuai spesifikasi teknis dan teknologi yang dikeluarkan oleh manajer stasiun.

7. Number of Employees

Perusahaan ini memliki 360 staff. Sekitar 160 staff regular (regular staff,
manager dan ticker counters staff) dan 200 outsourced (security fan cleaning
service) yang dapat dilihat pada gambar 2.25.

Gambar 2.25. Number of employees


Sumber: Google

Perusahaan ini memiliki loker penyimpanan ditempatkan di stasiun bus.


Penumpang dapat menempatkan bagasi mereka di loker dengan membayar biaya.
Semua kabin ini terkunci dengan sandi khusus seperti pada gambar 2.26. Terminal
ini juga memiliki ATM center, terminal departure information dan loket tiket
(gambar 2.27, 2.28 dan 2.29).

Gambar 2.26. Kabin loker


Sumber: Google
42
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 2.27. Terminal Departure


Sumber: Google

Gambar 2.28. Ticket Counters


Sumber: Google

2.3.2. ISBT Kashmere Gate

ISBT Kashmere Gate (gambar 2.30) di design oleh V.P. Dhamija dan
R.A. Jinderkumar dan selesai pada tahun 1973 dengan luas area 11 hektar.

Gambar 2.29. ISBT Kashmere Gate Google Plan dan View Sekitar Bangunan
Sumber: Google
43
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

1. Mode Perhubungan Ruang

Dalam blok keberangkatan dua landai dan dua tangga disediakan untuk
menghubungkan ruang utama. Sebuah jembatan penyeberangan juga disediakan
untuk menghubungkan bangunan terminal antar negara untuk blok DTC. Sebuah
kereta bawah tanah untuk mengakses bus DTC telah disediakan, yang
mensegregasikan gerakan untuk penumpang yang menggunakan bus lokal dan
antar negara (gambar 2.31).

Gambar 2.30. Ground Plan Kashmere Gate


Sumber: Google

2. Sirkulasi

Sebuah pola sirkulasi yang efisien diterapkan dalam ISBT tersebut. Ada
pemisah antar sirkulasi bus dan non - bus (kendaraan ringan lainnya) karena
perbedaan dalam karakter gerakan. Entri dan exit point terpisah untuk layanan bus
antar-kota dan intra-kota. Terdapat pemisah yang tepat untuk kendaraan dan
gerakan pejalan kaki.

3. Prinsip Desain
Prinsip desain terdapat 3 yaitu :
a. Pemisahan berbagai modus transportasi dan kegiatan.
b. Pemisahan dari pencahayaan dan platform asrama.

44
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

c. Pemisahan penumpang masuk dan keluar pada dua tingkat.

3. Fungsi per Lantai

Lantai dasar adalah area kedatangan memiliki 19 peron untuk menurunkan


penumpang (gambar 2.32), ceruk sudut di area kedatangan disediakan untuk
menurunkan penumpang yang terlihat pada gambar 2.33, ruang kontrol, ruang
penyelidikan dan ruang informasi. Ruang terasa membosankan dan gelap karena
cahaya alami tidak cukup. Ada cukup banyak fasilitas umum yang disediakan di
daerah ini. Ada banyak tempat makan tetapi tidak ada outlet asap yang disediakan.

Enterance utama dilantai pertama menghubungkan teras keluar masuk.


Lounge dan fasilitas seperti kantor pos, penyelidikan dan bank disediakan pada
tingkat ini. Pemeliharaan dan staf administrasi ditampung di lantai dua dan
berbagai kantor perusahaan transportasi dan staf terminal lainnya di lantai ketiga
dan keempat. Pada tingkat keempat, atap koridor telah diturunkan untuk
mengakomodasi layanan pipa lantai lima.

Gambar 2.31. View Arrival Area Kashmere Gate


Sumber: Google

45
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 2.32. Arrival Area Plan


Sumber: Google

Lantai kelima ini dirancang untuk mengakomodasi hotel transit bagi


penumpang yang bermalam. Lantai keenam telah dirancang untuk hunian oleh staf
24 jam dan beberapa staf administrasi dengan fasilitas kamar tidur ganda dan
kamar tidur single. Jalur hiasan pada jendela telah disediakan untuk akomodasi
hidup yang lebih baik.

4. Link Block

Link block adalah blok yang menghubungkan antara kedatangan dan


keberangkatan blok di tingkat lantai pertama. Blok ini dirancang untuk loket
penjualan tiket.

Skylight digunakan untuk cahaya alami di daerah link block. Skylight


berbentuk lingkaran dan kerucut. Kolom berongga yang bertindak sebagai skylight
untuk blok kedatangan dibawah. Area skylight dapat dilihat pada gambar 2.34.
Ruang tunggu di area link block tidak sering digunakan karena penumpang lebih
memilih untuk menunggu di dekat peron keberangkatan bus. Counter tiket di link
block ini hanya digunakan untuk fasilitas pemesanan tiket.

46
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 2.33. Section Plan Kashmere Gate


Sumber: Google

5. Area Keberangkatan

Area keberangkatan terbagi menjadi dua tingkat, yang lebih rendah untuk
penumpang dan bus keluar, dan tingkat atas untuk kedatangan, mezzanine juga
disediakan untuk kantor dan toilet dari kru bus. Kios dan warung terletak antara
ceruk bus dan ruang tunggu, menarik banyak penumpang untuk datang (gambar
2.35).

Gambar 2.34. Departure Area Plan


Sumber: Google

Ceruk sudut disediakan untuk memuat peron yang efisien untuk memuat
operasi dan membutuhkan lebih sedikit area.
Ceruk sudut disediakan untuk memuat peron, sehingga:
a. Penumpang memiliki pendekatan yang jelas untuk pintu masuk,
b. Area yang dibutuhkan per kendaraan berkurang.

47
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 2.35. Ramp Connet to Upper Lounge, Natural Light in Departure


Block
Sumber: Google

Ramp menghubungkan lantai pertama dengan lounge bagian atas untuk


melayani kebutuhan kaum berkebutuhan khusus (difable). Ramp tersebut dapat
terlihat pada gambar 2.36. Seluruh bangunan ini cukup dingin di musim panas
karena sangat banyak secondary skin di semua sisi yang mencegah sinar matahari
langsung, mencegah pemanasan langsung dari daerah internal. Atap area
keberangkatan yang terbuka sangat membantu penerangan secara alami. Tetapi
bangunan menjadi sangat dingin di musim dingin, karena terbuka pada semua sisi,
dan tidak ada perlindungan dari rancangan dingin.

6. Area Analisis

Luas ruang – ruang yang ada di terminal Kashmere Gate dapat dilihat pada
tabel 2.2.

Tabel 2.2. Area Analisis


Total built up floor area 3.36.305 SQFT (7.72 ACRES)
Area of arrival block 159355 SQFT
Area of departure block 103700 SQFT
Area of link block 54350 SQFT
st
Area of 1 floor 2.19 ACRES
Area of toilets / urinals 0.38 ACRES
Ticket counters 5 SQM

48
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

7. Fasilitas Publik

Fasilitas-fasilitas publik yang ada di terminal Kashmere Gate dapat di


lihat pada tabel 2.3
Tabel 2.3. Public Facilities
GENTS – 74 NOS.
Toilet
LADIES - 64 NOS.
Water points 75 NOS.
Public address system 01 NO.
Police post 01 NO.
Cloak rooms 01 NO.
Enquiry & booth 02 NO.
GENTS – 03 NOS.
Deluxe toilets
LADIES - 02 NOS.
Water coolers 10 NOS.
Diesel generator set 02 NOS.

2.3.3. ISBT, Sector 17, Chandigarh

Terminal bus dikembangkan untuk melayani sebagai simpul transportasi


utama untuk kota Chandigarh. Kedua ISBT sektor 43 untuk memenuhi
permintaan 1.500 armada bus yang datang dari luar stasiun.

Gambar 2.36. ISBT, Sector 17, Chandigarh Google Plan dan View Sekitar
Bangunan
Sumber: Google

49
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Kota ini terletak 2 - 3 km dari stasiun kereta api jalan. Terminal


Chandigarh terdapat di persimpangan jalan V3 (gambar 2.37).

Tabel 2.4. ISBT, Sector 17, Chandigarh


Operator Chandigarh Transport Undertaking
Architect Aditya Prakash
Completed in 1957
Total area of site 8.5 Acres (now increased to 10 acres)
Building structure Max.G+1

1. Detail Komponen

Struktur utama agak terletak di bangunan utama berupa hall pusat ruang
tunggu, semua penumpang dan fasilitas staf berada disekitar hall. Kolom dan
struktur balok dengan grid persegi 17'3" x 17'3", Fasad mengunakan expose bata.

2. Prinsip Desain

Masuk dan keluar dari bus antar negara disediakan secara eksklusif dari
jalur bus. Memisahkan tempat parkir untuk bus kota, kendaraan pribadi, taksi,
sepeda dan becak terpisah dengan entri untuk bus antar kota. Prinsip desain dapat
dilihat pada gambar 2.38.

Gambar 2.37. Section Konsep


Sumber: Google

50
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

3. Konsep Perencanaan Koridor

Bermain cahaya dengan menggunakan atap dengan tingkat – tingkat yang


berbeda. Halaman terbuka telah disediakan untuk cahaya alami dan ventilasi
bangunan. Restoran di lantai pertama tidak pernah sepenuhnya dimanfaatkan
alasannya karena penumpang tidak dapat menemukan dan jika duduk di restoran,
tidak bisa mengawasi bus. Cahaya dan ventilasi cukup baik di bangunan kecuali
toilet di mana ventilasi disediakan tapi sinar matahari langsung tidak masuk.

Ground Floor terdiri dari : waiting hall, kantin, loading bays, counter
tiket, toilet, makanan, dan toko buku, enquiry office, kamar ganti (Gambar 2.39).
First Floor terdiri dari : pemesanan kantor kereta api, kantor pos, pos polisi,
stasiun room supervisor, tourist information office, restaurant, tourist rest room,
Dinas Pariwisata Chandigarh dan lain – lain.

Gambar 2.38. Floor Plan, Chandigarh terminal


Sumber: Google
51
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

2.4. Perbandingan dan Kesimpulan Studi Banding Proyek Sejenis

Perbandingan dari studi banding sejenis di buat dalam tabel 2.5.

Tabel 2.5. : Penerapan Studi Banding


No. Nama Bangunan Penerapan
1. South Long Distance Bus  Mengaplikasikan smart terminal. Pembentukan
Station sistem manajemen terpadu yang mencakup
sistem animasi, sistem pengawasan, sistem
alarm pencuri, sistem komunikasi kabel, sistem
jaringan komputer, membangun sistem
otomatisasi.
 Perusahaan yang menggunakan jasa stasiun
adalah perusahaan publik. Ada beberapa kriteria
kualifikasi dan perusahaan bus harus
menawarkan tingkat tertentu dari bisnis.
 Stasiun bus terintegrasi dengan rel / kereta / bus
lokal.
2. ISBT Kashmere Gate  Sebuah pola sirkulasi yang efisien. Ada
pemisah antar sirkulasi bus dan non – bus
(kendaraan ringan lainnya) karena perbedaan
karakter gerakan.
 Ada entri terpisah dan exit point untuk layanan
bus.
 Ada pemisah yang jelas antara jalur kendaraan
dan pejalan kaki.
 Pemisah penumpang masuk dan keluar pada 2
tingkat.
 Konsep adanya hotel transit bagi penumpang
yang bermalam dan asrama untuk staff yang
bekerja disana.
3. ISBT, Sector 17,  Memisahkan tempat parkir untuk bus kota,
Chandigarh kendaraan pribadi, taksi, dan sepeda motor.

52
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Dari studi banding yang telah dibahas diatas, dapat disimpulkan


beberapa hal, yaitu :
1. Proyek terminal bus tidak hanya harus memperhatikan faktor sirkulasi dan
ruang di dalamnya, tetapi sirkulasi kendaraan bus dan non - bus serta
sirkulasi transportasi dengan pejalan kaki di ruang luar.
2. Aplikasi ruang di dalam terminal tidak hanya terpusat pada area tunggu,
keberangkatan maupun service, tapi juga dapat dijadikan sebagai area
pendukung yang dapat digunakan ataupun disewakan sewaktu-waktu,
seperti ruang serba guna, maupun retail komersial yang tidak mengganggu
aktivitas utama keberangkatan dan kedatangan pengunjung,
3. Stasiun bus dapat diintegrasikan dengan infrastruktur lainnya untuk
meningkatkan efisiensi pergerakan manusia didalamnya.
4. Smart Terminal bisa membantu pengawasan terminal dan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap penumpang.

53
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


BAB III
ANALISA DAN KONSEP
PERANCANGAN

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

BAB III
ANALISA DAN KONSEP PERANCANGAN

3.1. Lokasi Site

Sesuai buku Masterplan Kawasan Transit Oriented Develpoment (TOD)


Belawan tugas PA 6 Kelompok tiga, sarana pendukung fungsi transit berupa
terminal bus seluas ± 26.000 m2.

Adapun penjelasan deskripsi proyek secara umum adalah :


1. Judul proyek : TOD Belawan (Terminal Bus Tipe B )
2. Lokasi Proyek : Jl. Sumatera
Batas Site:
a. Utara : Pelabuhan Belawan, Permukiman masyarakat
b. Selatan : Permukiman (Rusun dan single housing)
c. Barat : Stasiun KA Belawan
d. Timur : Permukiman (single housing)
3. Luas Site : ± 26.000 m2
4. Status Proyek : Fiktif
5. Pemilik Proyek : Dinas Perhubungan

Gambar 3.1. Lokasi Site Perancangan


Sumber: Data Pribadi
54
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

3.2. Analisa

Pada tahap analisa ini, perancang menganalisa berdasarkan buku


Masterplan Kawasan Transit Oriented Develpoment (TOD) Belawan tugas PA 6
Kelompok III serta mengaitkannya terhadap eksisting yang sudah ada diluar
masterplan. Berikut ini akan dijabarkan tentang analisa-analisa yang berkenaan
dengan proyek, baik fisik maupun non - fisik.

3.2.1. Analisa Fisik Lingkungan

3.2.1.1. Analisa Potensi Kawasan Sekitar

Gambar 3.2. Pemetaan Potensi Kawasan Sekitar Site


Sumber: Data Pribadi
55
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Dari gambar diatas dapat dilihat bahawa site perancangan mempunyai


prospek untuk dikembangkan. Site yang akan dirancang terminal bus dekat
dengan fungsi sejenis yaitu fungsi transit seperti stasiun KA dan pelabuhan
sehingga mendukung untuk pengembangan kawasan Transit Oriented
Development (TOD). Site juga memiiki potensi sosial ekonomi kerena berada
dekat dengan permukiman, pasar, dan pabrik.

3.2.1.2. Analisa Potensi Tata Guna Lahan

Gambar 3.3. Pembagian Tata Guna Lahan Existing


Sumber : Data Pribadi
56
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Tata Guna Lahan merupakan rancangan dua dimensi berupa denah


peruntukan lahan sebuah kota. Ruang-ruang tiga dimensi (bangunan) akan
dibangun di tempat-tempat sesuai dengan fungsi bangunan tersebut. Prinsip Land
Use adalah pengaturan penggunaan lahan untuk menentukan pilihan yang terbaik
dalam mengalokasikan fungsi tertentu, sehingga kawasan tersebut berfungsi
dengan seharusnya (Sumber: Perancangan Kota, Urban Desain).

Gambar diatas menjelaskan tata guna lahan kawasan perancangan dan


eksiting. Pada gambar analisa tata guna lahan di atas, terlihat bahwa fungsi transit
(Pelabuhan dan Stasiun Belawan) tidak diintegrasikan dengan baik. Setiap fungsi
terpusat, dengan jangkauan yang relatif jauh, sehingga kurang efesien untuk
ditempuh berjaan kaki. Koefisien area hijau mendominasi namun kurang
terencana karena memusat, seharusnya setiap zoning fungsi memiliki area hijau.

Gambar 3.4. Konsep Tata Guna Lahan Existing


Sumber : Data Pribadi
57
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Konsep tata guna lahan menganut konsep TOD. Seperti yang tergambar
pada konsep TOD, fungsi transit berada pada bagian sentral. Fungsi transit
dikelilingi oleh fungsi-fungsi lainnya. Fungsi transit dikelilingi oleh fungsi
residensial, publik, dan komersial. Hal ini dibuat untuk menerapkan kawasan yang
lebih walkable dan saling terintegrasi. Pada dasarnya, letak fungsi transit yang
sudah ada tetap dipertahankan (Pelabuhan dan Stasiun Kereta Api Belawan)
karena merupakan bangunan herritage. Dengan adanya fungsi transit pelabuhan
dan stasiun maka ini akan mendukung untuk pengembangan fungsi transit
terminal bus. Fungsi transit direncanakan terpusat atau berada dalam satu kesatuan
jangkauan kawasan. Sehingga terminal bus direncanakan berada dekat dengan
fungsi transit lainnya.

3.2.1.3. Analisa Ruang Terbuka

Gambar 3.5. Analisa Ruang Terbuka Hijau pada Site


Sumber : Data Pribadi
58
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Bangunan yang mendominasi area perancangan adalah permukiman padat


dan kumuh. Tidak ditemukan open space yang baik karena kawasan ini dipenuhi
oleh perumahan dan permukiman. Selain itu di sekitar rel kereta api juga banyak
ditemukan bangunan non permanen yang jaraknya sangat dekat dengan rel yaitu
sekitar 2 m – 2,5 m dari rel.

Massa bangunan yang tidak teratur serta jarak antar bangunan yang dekat
menghasilkan permukiman padat sehingga sirkulasi udara terhambat dan tidak
dapat menyebar, ditambah tidak adanya ruang terbuka hijau di dalam kawasan
mengakibatkan kawasan menjadi gersang dan tidak asri. Rekomendasi untuk
analisa Ruang Terbuka Hijau adalah dengan menghadirkan Ruang Terbuka Hijau
(RTH) di kawasan perancangan agar kawasan menjadi lebih asri dan hijau.

3.2.1.4. Analisa Sirkulasi dan Parkir

Gambar 3.6. Analisa Sirkulasi dan Parkir pada Site


Sumber : Data Pribadi

59
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Jalur sirkulasi di Kawasan Belawan II ini masih buruk karena jalur


sirkulasi yang ada sangat kecil dan pedestrian yang sangat buruk dan tidak
terhubung satu sama lain. Ada tiga jenis jalan yang ada di Kawasan ini yaitu jalan
primer, jalan sekunder, jalan tersier. Jalan primer dikawasan ini terletak dijalan
Sumatera atau terletak tepat didepan stasiun jalur ini dapat dilewati oleh
kendaraan roda empat atau lebih, sepeda motor dan lain – lain namun dijalan ini
pedestriannya sangat buruk dan tanpa vegetasi yang menaunginya. Jalur ini tidak
terdapat area parkir yang memadai sehingga banyak kendaraan yang parkir
dibadan jalan.

Pada jalur sekunder hanya dapa dilewati kendaraan roda empat dan sepeda
motor karena lebarnya yang sempit serta tidak adanya area parkir sehingga banyak
kendaraan yang parkir dibadan jalan sehingga membuat kemacetan. Dijalan ini
juga tidak ada pedestrian dan juga vegetasi yang sangat minim serta kondisi yang
sangat kumuh. Begitu juga dengan jalur Tersier yang hanya dapat dilewati oleh
sepeda motor dan pejalan kaki karena lebarnya yang hanya 1 m – 2 m dan
kondisinya sangat kumuh dan padat karena diapit oleh pemukiman penduduk.
Sementara untuk area parkir didaerah ini sangat minim dan banyak kendaraan
yang parkir dibadan jalan jalan sehingga menyebabkan kemacetan. Untuk kondisi
eksisting jalan dapat dilihat dari gambar dibawah ini.

Gambar 3.7. Ilustrasi Penempatan Parkir pada bangunan


Sumber : Data Pribadi

60
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Dan untuk konsep parkir sendiri setiap bangunan harus memiliki area
parkir yang cukup untuk menampung semua kendaraan yang akan menggunakan
bangunan tersebut. Area parkir dapat diletakkan pada basement maupun di ground
pada bangunan tersebut dengan sirkulasi dan arah yang jelas agar jalur masuk dan
jalur keluar parkir tidak menyebabkan kemacetan.

3.2.1.5. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki

Gambar 3.8. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki pada Site


Sumber : Data Pribadi

61
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Kawasan site yang akan dirancang sebuah kawasan TOD harus dapat
merangsang para pengunjung untuk mau berjalan kaki sehingga dapat
menghadirkan citra Walkable City. Keadaan pedestrian tentunya berperan penting
dalam merangsang pengunjung agar mau berjalan kaki, sementara keadaan
pedestrian di kawasan site tidak layak bagi pejalan kaki, serta tidak memberikan
suasana yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki untuk melakukan kegiatan
berjalan.

Rekomendasi untuk masalah sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan


bermotor ini adalah dengan menciptakan sistem struktur ruang yang baru dan
menetapkan ukuran jalan, tipe jalan, menambahkan jalur khusus sepeda, dan
memperlebar jalur pejalan kaki. Konsepnya sama dengan konsep pada analisa
Sirkulasi Jalan dan Parkir yaitu dengan pembagian jalan menjadi 3 jenis yaitu
jalan primer, sekunder dan tersier.

3.2.1.6. Analisa Struktur Bangunan Sekitar

Gambar 3.9. Analisa Struktur Bangunan Sekitar Site


Sumber : Data Pribadi

62
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Keadaan massa bangunan disekitar kawasan cenderung tidak memiliki ciri


khas. Mayoritas bangunan yang berada di kawasan memiliki fungsi tempat tinggal
dan fungsi komersil (warung) sebagai tambahan mata pencaharian penduduk.
Tata Ruang wilayah sangat padat (high on density) dan tidak ada keserasian dalam
penataan bangunan pada area permukiman warga menyebabkan kawasan menjadi
kawasan permukiman kumuh.

Rekomendasi untuk permasalahan bentuk dan massa bangunan adalah


penataan massa bangunan yang teratur dengan jarak yang tidak mengganggu
sirkulasi udara dan menciptakan pola kawasan yang baru karena tidak adanya
identitas pola kawasan di lokasi perancangan

3.2.1.7. Analisa Struktur Preservasi

Preservasi adalah kegiatan untuk melestarikan sesuatu untuk tujuan


tertentu. Kegiatan preservasi bisa diartikan merawat (maintain), dan membangun
ulang (rebuild). Sehingga Preservasi bisa diartikan adalah melestarikan suatu
objek, baik dengan merawat (jika objek tersebut masih utuh sesuai aslinya)
maupun membangun ulang objek tersebut (jika objek tersebut sudah rusak/hilang
sama sekali).

Untuk di Kawasan Kelurahan Belawan II sendiri terdapat sebuah Stasiun


Kereta Api yang merupakan peninggalan dari zaman penjajahan Belanda dan pada
saat ini bangunan ini menjadi salah satu bangunan bersejarah dan bangunan
Heritage PT. KAI. Stasiun ini difungsikan sebagai Stasiun terakhir dari
pengangkutan beberapa jenis barang seperti, Minyak Kelapa Sawit, Lateks, Bahan
Bakar Minyak dan lain – lain yang kemudian nantinya akan diangkut Ke
Pelabuhan Barang Belawan. Namun pada saat ini Stasiun ini tidak lagi melayani
pengangkutan penumpang karena sepinya peminat.

Bangunan Stasiun Kereta Api Belawan sudah dipugar oleh PT. KAI pada
tahun 2014 lalu seperti yang tercantum di Website resmi PT. KAI. Bangunan
Stasiun Kereta Api Belawan kini berwarna putih dipdukan dengan warna abu –

63
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

abu, namun sangat disayangkan bangunan ini hanya difungsikan sebagai kantor
pengelola saja tanpa adanya area komersil yang dapat menjadi daya tarik
pengunjung agar masyarakat mengetahui bahwa bangunan ini merupakan
bangunan bersejarah, hal ini juga dikarenakan Stasiun Kereta Api Belawan pada
saat ini tidak lagi mengangkut penumpang.

Gambar 3.10. Analisa Bangunan Preservasi pada Site


Sumber : Data Pribadi

Lokasi Stasiun ini sangat strategis karena terletak pas didepan Pelabuhan
Penumpang Belawan sehingga dapat dijadikan sebagai area Pusat Trasnsportasi

64
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Terpadu, namun lingkungan sekitar yang tidak mendukung juga menjadi


permasalahan dari lokasi Stasiun Kereta Api ini bangunan ini pada sisi kanan, kiri
dan belakang diapit oleh pemukiman kumuh dan padat penduduk.

Gambar 3.11. Konsep Perencanaan Kawasan


Sumber : Data Pribadi

Dalam merancang terminal bus ini harus memperhatikan bangunan stasiun


sebagai bangunan heritage dari segi visual agar tidak terjadi ketimpangan.
Bangunan lama dan bangunan baru termasuk terminal bus saling akan terhubung
melalui sky cross. Gambar 3.11 menggambarkan bagaimana bangunan terminal
akan terhubung dengan pelabuhan, stasiun, shopping mall, dan rusun. Di terminal
bus tersebut terdapat sebuah hotel transit sehingga terminal ini dapat berfungsi
optimal dengan fasilitas – fasilitas pengunjungnya.
65
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

3.2.2 Analisa Fisik Tapak

3.2.2.1 Analisa Iklim dan Cuaca

Gambar 3.12. Analisa Iklim dan Cuaca pada Site


Sumber : Data Pribadi

Meskipun sisi terpanjang site perancangan menghadap arah utara namun


dengan kondisi suhu di kawasan Belawan II yang terbilang panas terutama pada
siang hari maka dari sisi lain juga perlu diperhatikan. Bagian barat site sebagai
bagian yang terkena efek langsung matahari dapat dikurangi dengan pemakaian
vegetasi (seperti: lidah mertua, beringin, akasia, dan lain-lain) dan double skin
building. Pemanfaatan daylight secara optimal sangat memungkinkan di bagian
timur dan skylight di bagian utara dan selatan site.

3.2.2.2. Analisa Iklim dan Cuaca

Sumber kebisingan pada site perancangan berasal dari kendaraan


sepanjang Jalan Sumatera, stasiun KA dan permukiman penduduk. Namun
kebisingan yang bersumber dari rel KA yang bersebelahan di sebelah Utara site
mendominasi. Perencanaan pepohonan yang rindang disekitar jalur rel KA akan

66
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

meredam kebisingan. Serta perlu memperhatikan penempatan ruang-ruang privat


agar direncanakan jauh dari sumber kebisingan.

Gambar 3.13. Analisa Kebisingan di Sekitar Site


Sumber : Data Pribadi

3.2.2.3. Analisa Utilitas

Gambar 3.14. Analisa Sampah


Sumber : Data Pribadi
67
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Kawasan Belawan II di dominasi oleh slum area sehingga banyak di


dapati sampah yang berserakan di daerah permukiman penduduk. Meskipun
banyak hunian yang sudah mempunyai tempat sampah pribadi namun sampah
masih berserakan dikawasan ini. Masyarakat Belawan juga juga belum mengenal
sistem pemisahan sampah organic dan non organik. Tempat pembuangan sampah
penduduk ditumpuk di pinggiran jalan raya. Sehingga sangat mengganggu
kenyamanan pengguna jalan raya. Analisa sampah kawasan perancangan dapat
dilihat pada gambar 3.14.

Gambar 3.15. Analisa Tiang Listrik


Sumber : Data Pribadi

Tidak hanya di blok permukiman, di jalan utama ditemukan perletakan


tiang listrik yang tidak rapi menyebabkan kabel – kabel listrik juga menjadi
semrawut. Hal ini tentu mengganggu pemandangan dan cenderung riskan bagi
masyarakat sekitar. Analisa jaringan listrik kawasan perancangan dapat dilihat
pada gambar 3.15. Tidak hanya kabel listrik, jaringan kabel telepon juga sama
halnya. Tiang jaringan telepon tidak safety dan jaringan kabel berantakan. Analisa
jaringan telepon kawasan perancangan dapat dilihat pada gambar 3.16.

68
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 3.16. Analisa Tiang Telepon


Sumber : Data Pribad

Di kawasan Belawan II lampu jalan beragam modelnya sehingga kawasan


ini tidak memiliki identitas. Dan banyak didapati lampu jalan yang tidak lagi
berfungsi. Analisa lampu jalan dapat dilihat pada gambar 3.17.

Gambar 3.17. Analisa Lampu Jalan


Sumber : Data Pribadi
69
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

3.3. Analisa Non Fisik / Fungsional

3.3.1. Analisa Potensi Terminal

Terminal memiliki potensi yang sangat besar jika di padukan dengan


hotel. di karenakan kawasan perancangan merupakan kawasan Transit Oriented
Development (TOD) yang menimbulkan kebutuhan perpindahan moda
transportasi yang memadai termasuk salah satunya terminal bus. Terminal
diharapkan mampu menampung kebutuhan masyarakat / wisatawan akan
peralihann moda transportasi dari stasiun kereta api, pelabuhan, maupun bandara.
Potensi terminal dapat dilihat pada gambar 3.18.

Gambar 3.18. Diagram Hubungan Terminal Belawan dengan Sarana


Transportasi Lain
Sumber : Data Pribadi

Hotel yang disediakan adalah hotel bintang tiga(***) dengan


pertimbangan perekonomian pengguna. Pengguna hotel di terminal biasanya
digunakan oleh penumpang dengan tingkat perekonomian menengah. Hal ini
disebabkan karena penumpang dengan tingkat menengah ke atas akan lebih
memilih sarana transportasi lain yang lebih cepat seperti taxi dan sewa mobil.

70
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

3.3.2. Analisa Jumlah Penumpang

Analisa jumlah penumpang dihitung berdasarkan jumlah penumpang pada


hari tersibuk yang berasal dari pelabuhan dan stasiun ditambah dengan persentase
jumlah penduduk Belawan II yang melalukan perjalanan ke luar kota pada hari
tersibuk.

1. Jumlah Penumpang Terminal yang berasal dari Penumpang Stasiun

Jumlah penumpang stasiun pada hari tersibuk adalah 750 penumpang.


Dengan asumsi 40% (300 penumpang) menuju Belawan II dan 60% (450
penumpang) melakukan perjalanan ke luar kota melalui terminal.

2. Jumlah Penumpang Terminal yang berasal dari Penumpang Pelabuhan


Jumlah penumpang pelabuhan pada hari tersibuk adalah 4.000
penumpang (berdasarkan muatan kapal). Dengan asumsi 10% (400 penumpang)
menuju Belawan II, 30 % (1.200 penumpang) menuju kota Medan melalui
terminal dan 60% (2.400 penumpang) melakukan perjalanan ke luar kota melalui
terminal.

3. Jumlah Penumpang Terminal yang berasal dari Masyarakat Belawan II


Jumlah penduduk daerah Belawan II menurut data kelurahan setempat
berkisar 5.000 jiwa. Dengan asumsi 3.000 jiwa melakukan perjalanan pada hari
tersibuk. Dari 3.000 jiwa tersebut diasumsikan 40% (1.200 penumpang) menuju
kota Medan dan 60% (1.800 penumpang) melakukan perjalanan ke luar kota
melalui terminal.

4. Total Jumlah Penumpang Terminal


Maka dari asusmsi persentase diatas, jumlah penumpang terminal hari
tersibuk yaitu sebagai berikut:
a. Penumpang terminal yang berasal dari stasiun = 450 penumpang
b. Penumpang terminal yang berasal dari pelabuhan = 3.600 penumpang

71
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

c. Penumpang terminal yang berasal dari Belawan II = 1.800 penumpang


d. Maka perkiraan jumlah penumpang terminal pada hari tersibuk adalah
5.850 penumpang/hari.

3.3.3. Analisa Kapasitas Kamar Hotel

Berdasarkan data BPS dari Medan Dalam Angka 2014, Jumlah wisatawan
yang datang ke Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.3.

Tabel 3.1. Data Kunjungan Wisatawan ke Sumatera Utara


Tahun 2009-2014

Jumlah Wisatawan Pertumbuhan


Tahun
(orang) (%)

2009 163.159 -
2010 191.466 17,35
2011 223.216 16,58
2012 241.611 8,24
2013 259.246 7,29
2014 270.837 4,47
Rata-Rata Pertumbuhan 10,79
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (2015)

Tabel 3.2. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Menurut Tahun dan Kelas
Hotel Tahun 2009 – 2014 (%)
Tahun Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5 Rata-rata
2009 33,53 41,04 55,35 47,87 49,74 47,76
2010 34,24 46,21 55,54 57,38 47,44 51,19
2011 35,70 79,39 56,49 60,36 50,02 53,81
2012 35,86 31,07 51,68 48,46 47,04 42,82
2013 35,21 29,05 48,98 48,74 50,43 42,49
2014 27,88 28,71 44,28 47,53 48,63 39,41
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (2015)

72
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Dari tabel di atas dengen mengasumsikan jumlah wisatawan yang datang


bersifat linier setiap tahunnya, maka didapat rata – rata nilai pertambahan jumlah
wisatawan sebesar:

Dari rata – rata jumlah wisatawan, maka dapat diperkirakan jumlah


wisatawan tahun 2033. Rata – rata jumlah wisatawan tahun 2033 dapat dilihat
pada table 3.3.

Tabel 3.3. Jumlah Wisatawan dari Tahun 2011 - 2033


Jumlah Wisatawan
Tahun
(orang)
2011 192.650
2012 208.260
2013 223.870
2014 239.480
2015 257.427
2016 275.374
2017 293.321
2018 311.268
2019 329.215
2020 347.162
2021 365.109
2022 385.058
2023 401.003
2024 418.950
2025 436.897
2026 454.844
2027 472.791
2028 490.738
2029 508.685
2030 528.632
2031 544.579
2032 562.526
2033 580.473

73
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Berdasarkan proyeksi pertumbuhan wisatawan di Medan maka ditentukan


jumlah kebutuhan kamar hotel bintang 3 (tiga) di Medan pada tahun 2033.

Dimana :
K = jumlah kapasitas kebutuhan kamar
N = proyeksi jumlah wisatawan yang telah dikalikan oleh lama tinggal wisatawan
R = tingkat hunian rata – rata
r = tingkat hunian kamar ganda
Dengan demikian kapasitas kamar hotel bintang 3 (tiga) pada tahun 2033
di Medan :

Dari perhitungan tersebut maka didapatkan kebutuhan kamar hotel bintang


3 (tiga) di Medan sebesar 3.285 kamar pada tahun 2033. Maka pertambahan
jumlah kamar hotel dari tahun 2014 ke tahun 2033 adalah jumlah kamar hotel
bintang 3 tahun 2033 dikurangi jumlah kamar tahun 2014. Pertambahan jumlah
kamar hotel bintang 3 (tiga) : 3.285 – 1592 = 1693 buah.

Untuk proyek pembangunan Terminal Tipe B Kecamatan Belawan yang


terintegrasi dengan hotel transit, maka diasumsikan hotel akan mengakomodasi
sebanyak 10 % pertumbuhan jumlah kamar hotel yaitu 168 kamar.

3.3.4. Analisa Pertambahan Jumlah Penumpang oleh Penghuni Hotel

Rata – rata tingkat hunian kamar hotel adalah 52% dengan rata – rata tamu
per kamar hotel 1,62 orang. Maka jumlah penghuni rata – rata = 52% x 118 kamar
x 1,62 orang = 99 orang.

74
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Asumsi penghuni yang menggunakan jasa transportasi di terminal


sebanyak 2 kali dalam sehari, maka jumlah penumpang dari penghuni hotel per
hari adalah 198 orang.

Prediksi jumlah penumpang per hari = 5.850 + 198 = 6.048 orang. Rincian
prediksi jumlah penumpang per hari dapat dilihat pada tabel 3.4 dan 3.5.
Tabel 3.4. Prediksi Total Penumpang pada Hari Tersibuk Tahun 2033
Total Penumpang
Persentase Jumlah
No. Jenis Angkutan pada Hari
Penumpang
Tersibuk
Angkutan Kota Dalam Propinsi
1. 2.722 45%
(AKDP)
2. AKDP – MPU 907 15%
3. Angkot 2.419 40%
Total 6.048 100%

Tabel 3.5. Prediksi Total Penumpang pada Jam Tersibuk Tahun 2033
Total Penumpang
Persentase
Penumpang pada Jam
No. Jenis Angkutan Jumlah
pada Hari Tersibuk = 1/18
Penumpang
Tersibuk
Angkutan Kota Dalam
1. 2.722 152 45%
Propinsi (AKDP)
2. AKDP - MPU 907 50 15%
3. Angkot 2.419 134 40%
Total 6.048 336 100%

3.3.5. Analisa Jumlah Bus, MPU, dan Angkot

Banyaknya jumlah bus, MPU, dan angkot sangat mempengaruhi pelataran


bus, parker sementara bus, pelataran MPU, parker sementara MPU, pelataran
angkot dan parker sementara angkot.

75
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Jumlah angkutan tahun 2033 dapat diperkirakan melalui perkiraan jumlah


penumpang tahun 2033 yang dapat dilihat pada tabel 3.6 dan 3.7.
Tabel 3.6. Prediksi Jumlah Bus, MPU, dan Angkot per Hari Tersibuk Tahun
2033
Jumlah Standar
Jenis Jumlah Jumlah
No. Berangkat Tiba Penumpang Kapasitas
Angkutan Bus Penumpang
per Bus Kendaraan
Angkutan
Kota
46-53 47-54
1. Dalam 30 30 60 2.722
orang orang
Propinsi
(AKDP)
AKDP -
2. 65 65 130 907 7-8 orang 8 orang
MPU
3. Angkot 202 202 2.419 12 orang 12 orang

Tabel 3.7. Prediksi Jumlah Bus, MPU, dan Angkot per Jam Tersibuk Tahun
2033
Jumlah Standar
Jenis Jumlah Jumlah
No. Berangkat Tiba Penumpang Kapasitas
Angkutan Bus Penumpang
per Bus Kendaraan
Angkutan
Kota
46-53 47-54
1. Dalam 2 2 4 152
orang orang
Propinsi
(AKDP)
AKDP -
2. 4 4 8 50 7-8 orang 8 orang
MPU
3. Angkot 12 12 134 12 orang 12 orang

76
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

3.3.6. Analisa Jumlah Jumlah Penjemput / Pengantar

Persentase penumpang yang dijemput maupun diantar sebanyak 10% -


20% dengan setiap penumpang didampingi 1 – 2 orang pengunjung. Sehingga
jumlah penumpang berangkat dan tiba dalam 1 (satu) jam tersibuk yaitu 336
orang. Maka jumlah penjemput dan pengantar diprediksi maksimal = 10% x 336 x
1 orang = 34 orang.

3.3.7. Analisa Pengguna

Pengguna pada terminal terdiri dari 4 (empat) kelompok besar, yaitu:

1. Pengelola Terminal

Pengelola terminal bus di terminal adalah Dinas Perhubungan Kota


Medan. Adapun struktur pengelola terminal adalah sebagai berikut:

• Kepala Teminal : 1 orang


• Kepala Unit Pelaksana Teknik : 1 orang
• Sekretaris : 1 orang
• Kepala Tata Usaha : 1 orang
• Staff Tata Usaha : 5 orang
• Administrasi : 5 orang
• Bagian Informasi : 7 orang
• Penjualan Tiket : 15 orang
• Pemeriksa Tiket : 3 orang
• Pengurus Bagasi : 5 orang
• Keamanan : 40 orang
• Petugas Karantina : 5 orang
• Buruh Angkut/Porter : 30 orang

TOTAL : 117 orang

77
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

2. Penumpang

Penumpang adalah orang-orang yang menggunakan jasa terminal untuk


naik dan atau turun bus dan melanjutkan ke moda transportasi lainnya. Terdapat 2
(dua) jenis penumpang di terminal, yaitu:
 Penumpang antar kota dalam provinsi + mobil penumpang umum (MPU)
Penumpang AKDP adalah penumpang yang menggunankan jasa
transportasi bus dengan rute dalam provinsi. Penumpang AKDP kemudian dibagi
menjadi dua jenis lagi:
a. Penumpang AKDP keberangkatan
b. Penumpang AKDP kedatangan
2. Penumpang angkutan kota (angkot)

3. Pengantar/Penjemput

Pengantar atau penjemput adalah orang-orang yang mengantar dan


menjemput penumpang , baik yang datang ataupun yang tiba. Secara umum
karakteristik pengantar atau penjemput dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a. Kelompok 1 : menunggu di koridor luar bangunan
b. Kelompok 2 : menunggu di hall kedatangan

4. Pemilik Usaha di Terminal

Untuk memenuhi kebutuhan para pengguna terminal serta fakta bahwa


terminal beroperasi selama 24 jam sehari, maka selain fungsi utama sebagai
terminal, terminal akan memiliki beberapa fungsi penunjang lainnya, diantaranya:
• Retail : 30 unit x 4 karyawan = 120 orang
• Internet cafe : 1 unit x 2 karyawan = 2 orang
• Minimarket : 1 unit x 6 karyawan = 6 orang
• Restoran : 1 unit x 30 karyawan = 30 orang
• Kantin (Cafe) : 2 unit x 12 karyawan = 24 orang
• Food Court : 1 unit x 50 karyawan = 50 orang

78
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

• Fast Food : 2 unit x 15 karyawan = 15 orang


• Biro Travel : 2 unit x 4 karyawan = 8 orang
• ATM Center : 1 unit x 2 karyawan = 2 orang
• Money Changer : 2 unit x 2 karyawan = 4 orang
• Book Store : 1 unit x 4 karyawan = 4 orang
• Puskesmas Satelit : 1 unit x 4 karyawan = 4 orang
• Hotel : 1 unit x 100 karyawan = 100 orang
TOTAL = 369 orang

3.3.8. Analisa Kegiatan

Analisa kegiatan terbagi atas beberapa macam yaitu:

1. Sirkulasi dan Proses Keberangkatan Penumpang

Sirkulasi dan proses keberangkatan penumpang diilustrasikan seperti


gambar 4.4.

Gambar 3.19. Diagram Sirkulasi Keberangkatan Penumpang


Sumber : Data Pribadi
79
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

2. Sirkulasi dan Proses Kedatangan Penumpang

Sirkulasi dan proses kedatangan Penumpang penumpang diilustrasikan


seperti gambar 4.5.

Gambar 3.20. Diagram Sirkulasi Kedatangan Penumpang


Sumber : Data Pribadi

3. Sirkulasi dan Proses Pengantar / Penjemput

Sirkulasi dan proses pengantar / penjemput diilustrasikan seperti gambar


4.6.

Gambar 3.21. Diagram Sirkulasi Pengantar / Penjemput


Sumber : Data Pribadi
80
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

4. Sirkulasi dan Proses Kedatangan Pengelola Terminal

Sirklasi dan proses kedatangan pengelola terminal diilustrasikan seperti


gambar 4.7.

Gambar 3.22. Diagram Sirkulasi Kedatangan Pengelola


Sumber : Data Pribadi
3.3.9. Analisa Kebutuhan Ruang

Analisis tentang kebutuhan ruang pengguna dan aktivitasnya dengan


fungsi-fungsi yang berbeda digambarkan pada tabel 3.4.

Tabel 3.8. Kebutuhan Ruang Terminal


Kelompok
Pengguna Kegiatan Kebutuhan Ruang
Ruang

Ruang Utama Penumpang  Mengantar / menjemput  Loket


 Membeli tiket penumpang
 Menunggu  R. informasi
 Berpindah angkutan  R. Tunggu
 Mencari informasi  Hall
 Naik / turun angkutan  R. peralatan
 Ke toilet  Toilet
 R. pengawas

81
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Karyawan  Mengatur kelancaran lalu


lintas angkutan
 Memasukkan /
mengambil barang di
bagasi
 Mengawasi kelancaran
lalu lintas angkutan
 Memeriksa tiket
Ruang Penumpang  Belanja  Retail / Kios
Pendukung  Makan  Café
 Telepon  Restauran
 Mengambil uang  Wartel
 Menukar mata uang  Telepon umum
 Mengecek kesehatan  ATM Center
 Sholat  Puskesmas
 Membeli tiket dari biro satelit
travel  Biro travel
 Baca buku  Musholla
 Menginap  Book store
Karyawan  Menyajikan makanan
 Memasak makanan
Ruang Hotel Pengunjung  Menginap  Kamar tidur
 Makan  Restauran
 Istirahat  Bar
 Membeli tiket dari biro  Lobby hotel
travel  Front office
 Menukar mata uang  Café
 Mengambil uang  Spa
 Olahraga

82
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

 Rekreasi  Kolam enang


Karyawan  Menyajikan makanan  Fitness
 Memasak makanan  Gudang
 R. binatu
 R. keamanan
Pengelola Pengelola  Bekerja  R. Kepala
 Istirahat  R. Sekretaris
 Menyimpan arsip  R. Administrasi
 Membuat laporan  R. Rapat
 Rapat  R. Pengawas
 Memeriksa keuangan  R. Istirahat
 Memeriksa keamanan  Toilet
 Ke toilet
Mechanical & Karyawan  Treatment peralatan  R. AHU
Electrical teknis  R. Genset
 R. Pompa
 R. Chiller
 R. Panel
 R. PABX
 R. Pemadam
kebakaran
Supir Bus Supir  Makan  R. Makan
 Istirahat dan toilet  R. Istirahat
 Memeriksa Kendaraan  Galon minyak
 Mengisi minyak  Bengkel

83
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

3.4. Konsep Perancangan

3.4.1. Program Ruang

Program ruang terminal di rancang berdasarkan kebutuhan ruang,


kapasitas pengunjung dan kapasitas kendaraan di dalam terminal yang dirangkum
dalam tabel 3.9.
Tabel 3.9. Program Ruang
Kebutuhan Jumlah Total
No. Kapasitas Standar Luas Sumber
Ruang Ruang Luas
@per unit area @ per jam
A. Kegiatan umum
Lobby + Atrium 50% jumlah
kedatangan = 1,2 m2 / orang 202 m2 1 202 m2 NAD
168 orang
R. Loket AKDP 1 orang 5 m2 / orang 5 m2 8 40 m2 NAD
2 2 2
R. Antrian 30 orang 4,5 m / 6 orang 22,5 m 30 675 m NAD
R. Informasi 3 orang 8 m2 / orang 24 m2 1 24 m2 NAD
2 2 2
R. Tunggu AKDP 50 orang 1,2 m /orang 60 m 1 60 m NAD
R. Tunggu Angkot 134 orang 1,2 m2 /orang 161 m2 1 161 m2 NAD
2 2 2
R. Tunggu AKDP VIP 35 orang 2,5 m /orang 87,5 m 1 87,5 m Asu
Pemeriksaan Tiket
1 unit 0,75 m2 /orang 0,75 m2 3 unit 202 m2 Asu
AKDP
Toilet Pria 5 orang 0,96 m2 /orang 5,76 m2
2
Toilet Wanita 5 orang 0,96 m /orang 5,76 m2
Urinoir 3 orang 0,6 m2 /orang 3 m2 6 127,6 m2 NAD
2 2
Wastafel 10 orang 0,6 m /orang 6m
Toilet Khusus 1 orang 5 m2 /orang 5 m2
Sub total (m2) 1.579,1 m2
Sirkulasi 20% 315,82 m2
Total 1.894,92 m2

Kebutuhan Jumlah Total


No. Kapasitas Standar Luas Sumber
Ruang Ruang Luas
@per unit area @ per jam
B. Kegiatan pengelola
R. Kepala unit
1 orang 25 m2 / orang 25 m2 1 25 m2 NAD
Pelaksana Teknik
R. Kepala Terminal 1 orang 25 m2 / orang 25 m2 1 25 m2 NAD
2 2 2
R. Kepala Tata Usaha 1 orang 25 m / orang 25 m 1 25 m NAD

84
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

R. Sekretaris 1 orang 4,5 m2 / orang 4,5 m2 1 4,5 m2 NAD


2 2
R. Staf Administrasi 5 orang 4,5 m /orang 22,5 m 1 22,5 m2 NAD
2 2 2
R. Staff Tata Usaha 5 orang 4,5 m /orang 22,5 m 1 22,5 m NAD
R. Rapat 15 orang 2,4 m2 /orang 36 m2 1 36 m2 NAD
2 2 2
R. tunggu tamu 5 orang 1,5 m /orang 7,5 m 1 7,5 m NAD
2 2 2
R. Loker 1 unit 20 m /unit 20 m 1 20 m Asu
R. Pantry 1 unit 4 m2 /unit 4 m2 1 4 m2 Asu
2 2 2
R. Istirahat 1 unit 12 m /unit 12 m 1 12 m Asu
Toilet 4 unit 3 m2 /unit 12 m2 1 12 m2 Asu
Kantor petugas
5 orang 2,4 m2 /orang 12 m2 1 12 m2 Asu
keamanan
R. Karantina 5 orang 2,4 m2 /orang 12 m2 1 12 m2 Asu
Sub total (m2) 240 m2
Sirkulasi 20% 48 m2
Total 288 m2

Kebutuhan Jumlah Total


No. Kapasitas Standar Luas Sumber
Ruang Ruang Luas
@per unit area @ per jam
C. Kegiatan pendukung
Fasilitas Terminal
Retail 1 unit 16 m2 / unit 16 m2 1 480 m2 NAD
2 2 2
Boutique 1 unit 30 m / unit 30 m 10 300 m Asu
2 2 2
ATM Center 1 unit 1,2 m / unit 1,2 m 10 12 m NAD
Biro Perjalanan 1 unit 16 m2 / unit 30 m2 2 32 m2 Asu
2 2 2
Internet Cafe 1 unit 32 m / unit 32 m 1 32 m Asu
Puskesmas Satelit 1 unit 32 m2 / unit 32 m2 1 32 m2 Asu
2 2 2
Book Store 1 unit 64 m / unit 64 m 1 64 m Asu
Money Changer 1 unit 6 m2 / unit 6 m2 2 12 m2 Asu
2 2 2
Drug Store 1 unit 16 m / unit 16 m 1 16 m Asu
Mini Market
R. Display 30 orang 1,3 m2 /orang 39 m2 1 NAD
2 2
Kasir 1 unit 3,84 m /orang 3,48 m 1 NAD
Area Penitipan 1 unit 8 m2 /orang 8 m2 1 71,78 m2 Asu
2 2
R. Karyawan 4 orang 2,4 m /orang 9,6 m 1 Asu
Gudang 30% display 11,7 m2 1 Asu
Café
R. Makan 30 orang 1,3 m2 /orang 26 m2
Dapur 1 unit 20% R. Makan 5,2 m2
2
2 75,28 m2 NAD
Kasir 1 unit 3,84 m /unit 3,84 m2
Gudang 1 unit 50% dapur 2,6 m2
Restauran
R. Makan 40 orang 1,3 m2 /orang 52 m2 1 71,44 m2 NAD

85
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Dapur 1 unit 20% R. Makan 10,4 m2


2
Kasir 1 unit 3,84 m /unit 3,84 m2
Gudang 1 unit 50% dapur 5,2 m2
Food Court
R. Makan 200 orang 1,3 m2 /orang 260 m2
2
335,84
Kasir 1 unit 3,84 m /unit 3,84 m2 1 NAD
2 2
m2
Kios 6 unit 12 m /orang 72 m
Fast Food
R. Makan 40 orang 1,3 m2 /orang 52 m2
Dapur 1 unit 20% R. Makan 10,4 m2 142,88
2 2
2 NAD
Kasir 1 unit 3,84 m /unit 3,84 m m2
Gudang 1 unit 50% dapur 5,2 m2
Musholla
R. Shalat 25 orang 1,25 m2 /orang 31,5 m2
R. Wudhu Pria 10 orang 0,8 m2 /orang 8 m2 1 47,5 m2 NAD
2 2
R. Wudhu Wanita 10 orang 0,8 m /orang 8m
Sub total (m2) 1.724,72 m2
Sirkulasi 20% 344,94 m2
Total 2.069,66 m2

Kebutuhan Jumlah Total


No. Kapasitas Standar Luas Sumber
Ruang Ruang Luas
@per unit area @ per jam
D. Kegiatan servis dan utilitas
R. Mekanikal dan Elektrikal
R. Genset - 20 m2 20 m2 2 40 m2 SBT
2 2
R. Trafo - 40 m 40 m 1 40 m2 SBT
2 2 2
R. Chiller - 40 m 40 m 1 40 m SBT
R. Ahu - 20 m2 20 m2 2 40 m2 SBT
R. Pompa air &
- 20 m2 20 m2 2 40 m2 SBT
Reservoir
R. Panel - 40 m2 40 m2 1 40 m2 SBT
2 2 2
R. Fire Safety - 20 m 20 m 1 20 m SBT
R. Petugas - 20 m2 20 m2 1 20 m2 SBT
2 2 2
R. PABX - 40 m 40 m 1 40 m SBT
R. CCTV - 30 m2 30 m2 1 30 m2 SBT
2 2 2
R. Chief Security 3 4,5 m 13,5 m 1 13,5 m NAD
2 2 2
R. Staff 5 4,5 m 22,5 m 1 22,5 m NAD
Pos Satpam 2 6 m2 12 m2 3 36 m2 Asu
2 2
Sub total (m ) 422 m
Sirkulasi 20% 84,4 m2
Total 506,4 m2

86
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Kebutuhan Jumlah Total


No. Kapasitas Standar Luas Sumber
Ruang Ruang Luas
@per unit area @ per jam
E. Hotel
Kamar Hotel
Standard 1 unit 21,9 m2 21,9 m2 70 1.533 m2 NAD
2 2
Deluxe 1 unit 29 m 29 m 42 1.218 m2 NAD
2 2 2
Suite 1 unit 52 m 52 m 6 312 m NAD
Lobby
Entrance Hall 200 orang 0,6 m2 /orang 120m2 1 120 m2 NAD
2 2
Resepsionis 3 orang 1,2 m /orang 3,6 m 1 3,6 m2 NAD
2 2 2
Area duduk 10 orang 2 m /orang 20 m 1 20 m NAD
Area Lift 8 orang 0,6 m2 /orang 4,8 m2 1 4,8 m2 NAD
2 2 2
Bellman Counter 4 orang 0,6 m /orang 2,4 m 1 2,4 m Asu
Toilet Pria 5 orang 0,96 m2 /orang 5,76 m2
Toilet Wanita 5 orang 0,96 m2 /orang 5,76 m2
2
Urinoir 3 orang 0,6 m /orang 3 m2 1 25,52 m2 NAD
2 2
Wastafel 10 orang 0,6 m /orang 6m
Toilet Khusus 1 orang 5 m2 /orang 5 m2
ATM Center 1 unit 1,2 m2 /unit 1,2 m2 5 6 m2 NAD
2 2
Biro Perjalanan 1 unit 16 m /unit 30 m 2 32 m2 Asu
2 2 2
Money Changer 1 unit 6 m /unit 6m 2 6m Asu
Drug Store 1 unit 16 m2 /unit 16 m2 1 16 m2 Asu
Restauran
R. Makan 200 orang 1,3 m2 /orang 260 m2
Dapur 1 unit 20% R. Makan 52 m2 341,84
2
1 NAD
Kasir 1 unit 3,84 m /unit 3,84 m2 m2
Gudang 1 unit 50% dapur 26 m2
Bar and Lounge
R. duduk 50 orang 2 m2 /orang 100 m2 1 100 m2 NAD
R. dansa 20 orang 2 m2 /orang 40 m2 1 40 m2 Asu
2 2
Dapur 1 unit 20% R. duduk 16 m 1 16 m NAD
Gudang 1 unit 50% dapur 8 m2 1 8 m2 NAD
2 2 2
Kasir 1 unit 7,5m 7,5 m 1 7,5 m Asu
Bar Counter 15 orang 1,5 m2 /orang 22,5 m2 1 22,5 m2 Asu
2 2 2
Fitness Center 30 orang 2 m /orang 60 m 1 60 m NAD
Spa dan Sauna
R. Tunggu 6orang 1,5 m2 /orang 9 m2 1 9 m2 NAD
R. Ganti 3 unit 1 m2 /orang 3 m2 2 6 m2 NAD
2 2 2
R. Spa 1 unit 30 m /orang 30 m 2 60 m Asu
R. Sauna 1 unit 16m2 /orang 16 m2 2 16 m2 Asu
2 2 2
Resepsionis 1 unit 7,5 m /orang 7,5 m 1 7,5 m Asu

87
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Sub total (m2) 3.993,66 m2


Sirkulasi 20% 798,73 m2
Total 4.792,39 m2

Kebutuhan Jumlah Total


No. Kapasitas Standar Luas Sumber
Ruang Ruang Luas
@per unit area @ per jam
F. Fasilitas Supir Bus
R. Makan 20 orang 1,3 m2 /orang 26 m2
Dapur 1 unit 20% R. Makan 5,2 m2
2 75,28 m2 NAD
Kasir 1 unit 3,84 m2 /unit 3,84 m2
Gudang 1 unit 50% dapur 2,6 m2
R. Istirahat 1 unit 30 m2 /unit 30 m2 1 30 m2 Asu
2 2
SPBU 1 unit 1500 m /unit 1500 m 1 1.500 m2 Asu
2 2 2
Bengkel 1 unit 60 m /unit 60 m 5 300 m Asu
2 2
Toilet Pria 5 orang 0,96 m /orang 5,76 m
Toilet Wanita 5 orang 0,96 m2 /orang 5,76 m2
1 53,04 m2 NAD
Urinoir 15 orang 0,6 m2 /orang 9 m2
Wastafel 10 orang 0,6 m2 /orang 6 m2
Sub total (m2) 1.958,32 m2
Sirkulasi 20% 391,66 m2
Total 2.349,98 m2

Kebutuhan Pelataran Bus


Kebutuhan pelataran bus dapat dilihat pada tabel 3.10.
Tabel 3.10. Perhitungan Kebutuhan Pelataran Bus
Jenis Jumlah Bus Lama Jumlah Luas
No. Standar Sumber
Transportasi per jam Berhenti Peron Peron
1. AKDP Kedatangan 8–9 30 menit 3 15 x 3 m2 540 m2 NAD
2. AKDP Keberangkatan 8–9 40 menit 3 15 x 3 m 2
540 m2 NAD
3. Angkot 12 – 13 - 6 6 x 2,5 m 2
180 m2
Asu
Sub total (m2) 1.260 m2
Sirkulasi 20% 252 m2
Total 1512 m2

Keterangan sumber :
NAD = Neufert, Ernest. 1992. Data Arsitek, Jilid 1 dan 2
TSS = De Chiara, Joseph and John Calender. 1973. Time Saver Standard for
Building Types
SBT = Sistem Bangunan Tinggi
Asu = Asumsi dan Pengamatan Studi
88
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Kebutuhan Area Parkir


Kebutuhan parkir pengunjung
Pengunjung yang parkir :
1. Pengunjung dan penjemput penumpang
2. Penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi (menitipkan
kendaraannya).
Dengan asumsi :
Penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi diasumsikan 0,5% / hari
dengan rata – rata parkir 3 hari.
Maka = 0,5% x 6.048 x 3 hari
= 91 tempat parkir
Dengan asumsi :
1. 70% penumpang menggunakan sepeda motor = 70 % x 91 = 64 parkir
roda 2.
2. 30% penumpang menggunakan mobil = 30 % x 91 = 27 parkir roda 4.
Pengantar dan penjemput penumpang = 34 orang / jam
Rata – rata lama pengunjung parker diperkirakan 2 jam, maka parkir harus
memadai untuk 68 orang. Dengan asumsi :
1. 70% penumpang menggunakan sepeda motor = 70 % x 68 = 48 orang
Rata – rata pengantar dan penjemput per sepeda motor 1 orang, maka
kebutuhan parkir sepeda motor = 48/1 = 48 tempat parkir roda 2.
2. 30% penumpang menggunakan mobil = 30 % x 68 = 20 orang
Rata – rata pengantar dan penjemput per mobil 2 orang, maka kebutuhan
parkir sepeda motor = 20/2 = 10 tempat parkir roda 4.

Kebutuhan Parkir Pengelola dan Karyawan


Jumlah karyawan = 117 orang, dengan asumsi :
1. 70 % menggunakan transportasi umum = 82 orang
2. 25 % menggunakan sepeda motor = 29 orang (29 tempat parkir)
3. 5 % menggunakan mobil = 6 orang (6 tempat parkir)

89
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Kebutuhan Parkir Penghuni Hotel


Menurut SBT (Sistem Bangunan Tinggi), standar parkir untuk hotel
bintang 3 dihitung 1 slot parkir per 7 kamar hotel. Jadi jumlah parkir hotel yang
memiliki 118 kamar yaitu 118/7 = 17 tempat perkir roda 4.

Total parkir mobil = 27 + 10 + 6 = 43 tempat parkir mobil.


Total parkir sepeda motor = 64 + 48 + 29 = 141 tempat parkir sepeda motor.
Luas parkir = (43 x 12,5) + (141 x 1,5) = 537,5 + 211,5 = 749 m2
Sirkulasi parker 30 % = 224,7 m2
Total = 973,7 m2

Kebutuhan Parkir Sementara Bus


Parkir sementara bus digunakan untuk menunggu antrian masuk ke peron
dan untuk istirahat sebelum berangkat, kebutuhan luas parker bus dapat dilihat
pada tabel 3.11.

Tabel 3.11. Perhitungan Kebutuhan Luas Parkir Bus Sementara


No. Jenis Bus Lama Parkir Jumlah Bus Standar Luas Parkir Sumber
2 2
1. AKDP 1 jam 9 45 m 405 m NAD
2 2
2. AKDP - MPU 1 jam 9 12,5 m 112,5 m Asu
3. Angkot 1 jam 13 12,5 m2 112,5 m2 Asu
2 2
Sub total (m ) 630 m
Sirkulasi 40% 252 m2
Total 882 m2

3.4.2. Konsep Perancangan Tapak

Konsep Perencanaan tapak pada kawasan perancangan TOD Belawan ini


adalah dengan menciptakan pola baru pada kawasan, dengan menambahkan dan
mengintegrasikan fungsi transit untuk mempermudah penumpang dalam aktivitas
berpindah moda transportasi yaitu fungsi terminal bus, Pelabuhan, dan stasiun
kereta api juga fungsi perbelanjaan dan rekreasi (Shopping Center) serta fungsi
residensial (Rusun) . Fungsi Transit awal yang ada pada kawasan direvitalisasi
dan dirancang ulang agar saling berkesinambungan, serta dilengkapi dengan

90
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

adanya sky-cross yang menciptakan suatu kawasan dengan tema “Pedestrian


Level 2”. Pada gambar 3.23 dibawah ini menggambarkan bagaimana setiap fungsi
terintegrasi dengan adanya skycross pada level 2 setiap fungsi dengan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) yang berada di tengah menjadi pusat sirkulasi level 2.

Gambar 3.23. Masterplan TOD Belawan


Sumber : Buku Masterplan TOD Belawan

Konsep perencanaan tapak pada bangunan Terminal Bus ini sendiri adalah
dengan merancang ruang terbuka hijau (di pinggiran Jl. Sumatera pada gambar
3.24) sebagai plaza dari bangunan serta sebagai fasilitas / sarana transportasi yang
mampu memenuhi perhentiam / pergantian moda transportasi penumpang.
91
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 3.24. Letak RTH pada area Terminal Bus


Sumber : Data Pribadi

Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini diharapkan menarik banyak pengunjung


dan penduduk sekitar agar lebih banyak berjalan kaki dan mengitari kawasan
dengan sepeda, menghasilkan sebuah kawasan yang walkable yang merupakan
salah satu prinsip perancangan berbasis Transit Oriented Development (TOD).

Gambar 3.25. Suasana RTH


Sumber : Buku Masterplan TOD Belawan
92
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Bangunan Terminal berada pada bagian ujung selatan dari masterplan


perancangan (lihat gambar 3.23). Pada perancangan masterplan, bangunan yang
berada di ujung kawasan harus lebih tinggi dibandingkan bangunan lainnya. Hal
ini dirancang agar menciptakan bentukan skyline yang menarik pada tampak
kawasan perancangan.

Bangunan Terminal Bus merupakan fungsi dengan jumlah lantai yang


paling banyak dibanding fungsi lainnya yaitu 13 lantai. Dimana fungsi ini
merupakan puncak skyline dari perancangan kawasan ini. Lantai dasar dan lantai
2 dipergunakan untuk menampung fungsi terminal dan sebagian komersial. Lantai
3 untuk ruang pertemuan dan office, lantai 4 untuk spa dan sauna serta fitness
center, lantai 5 sampai dengan 13 diperuntukkan untuk fungsi hunian berupa hotel
transit.

Gambar 3.26. Massa Bangunan


Sumber : Data Pribadi

93
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

3.4.3. Konsep Perancangan Fasad

Terminal Bus Tipe B yang lokasi site perancangannya berada di Belawan


diharapkan agar dapat menunjukkan image dan citra Belawan sehingga dapat
menjadi landmark bagi kawasan Belawan itu sendiri. Belawan sangat kuat
kaitannya dengan pelabuhan dan dermaganya yang merupakan salah satu
pelabuhan dengan mobilitas yang cukup sibuk.

Selain itu kawasan ini sangat dekat dengan laut dan banyak penduduk
memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Keberadaan laut adalah penunjuk
bahwa inilah kawasan Belawan. Sungai Belawan yang menciptakan ciri khas dari
wilayah Belawan.

Pelabuhan dan Sungai erat pula kaitannya dengan gelombang air, yang
mana gelombang inilah yang dikembangkan untuk menjadi tema pada
perancangan desain fasad bangunan Terminal Bus Tipe B Belawan ini.

Pola bangunan terbentuk dari susunan gelombang air yang ada di sungai
Belawan mencerminkan pola yang dinamis dan mengalir. Pola gelombang air ini
diterapkan pada tower bangunan. Pola gelombang air ini diharapkan akan
menjadi ikon di kawasan Belawan.

Gambar 3.27. Proses Pengembangan Fasad


Sumber : Data Pribadi
94
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

3.4.4. Konsep Struktur

Sistem struktur yang dipakai dalam konstruksi bangunan adalah kombinasi


bagunan tiggi dan bentang lebar. Sistem struktur yang digunakan yaitu rangka
kaku dan inti (rigid frame dan core) dimana sistem struktur yang paling sering
digunakan karena sangat ekonomis dan efisien untuk sistem konstruksi bangunan
di bawah 20 lantai (material beton) dan 30 lantai (material baja). Sistem rangka
kaku pada umumnya berupa grid persegi teratur terdiri dari balok horizontal dan
kolom vertikal yang dihubungkan di suatu bidang dengan menggunakan
sambungan kaku (rigid).

Gambar 3.28. Ilustrasi Rigid Frame dan Core


Sumber : Data Pribadi

Pada atap bentang lebar digunakan struktur rangka batang (truss frame)
untuk menumpu atap berbahan zicalume.Rangka batang merupakan batang –
batang lurus yang berhubungan pada simpul (titik kumpul) yang terletak di setiap
ujung batang.

Gambar 3.29. Konsep Sistem Struktur


Sumber : Data Pribadi

95
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Menyesuaikan dengan panjang bangunan sepanjang 284,8 meter dan


posisi tower, maka sistem rigid frame disini dibagi menjadi 2 bagian utama
dengan 2 titik garis dilatasi, yang menggunakan sistem dilatasi kolom. Dimensi
kolom baja yang digunakan adalah kolom induk berukuran 40 x 80 cm.

Gambar 3.30. Garis Dilatasi


Sumber : Data Pribadi

3.4.5. Konsep Sirkulasi

Seperti yang disebutkan pada kesimpulan bab II bahwa terminal ini harus
mampu mewadahi sirkulasi kendaraan dan manusia, maka dalam perancangan
lantai ground digambarkan skenario alur sirkulasi kendaraan dan manusia seperti
pada gambar 3.31 berikut.

Gambar 3.31. Alur Sirkulasi Kendaraan dan Pejalan Kaki pada Terminal
Sumber : Data Pribadi

96
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Zona pergerakan penumpang terbagi menjadi 2 yaitu : zona keberangkatan


dan kedatangan. Jalur non bus berada diseberang zona kedatangan dan zona
keberangkatan, ini dimaksudkan untuk memudahkan sirkulasi penumpang non
bus yang ingin segera berangkat dapat dengan mudah masuk ke area tunggu
keberangkatan dan untuk penumpang yang berada pada area kedatangan untuk
berganti moda transportasi menggunakan transportasi non bus (angkot / taksi /
becak).

Sedangkan bagi penumpang yang tiba dan ingin mengunjungi fasilitas


komersil untuk makan atau berbelanja pada area kedatangan disediakan escalator
menuju lantai 2 bangunan terminal. Bagi penumpang yang ingin menginap
menuju hotel transit dapat mudah mencapai pintu masuk karena lobby hotel
berada diantara area kedatangan dan keberangkatan juga disediakan pintu masuk
dari kedua area tersebut.

3.4.6. Konsep Sustainability Energi

Indonesia merupakan negara tropis dengan pasokan energi matahari yang


banyak serta curah hujan yang tinggi. Kecamatan Belawan sendiri sangat terkenal
akan cuaca yang sangat panas dikarenakan terik matahari serta berada dekat
dengan laut. Selain itu angin yang kencang juga banyak bertiup di daerah ini.

Keadaan Belawan yang sarat akan sinar matahari ini yang sangat
mendukung untuk adanya pemakaian solar panel pada bangunan. Selain pasokan
listrik dari PLN, bangunan Belawan Terminal Bus juga menggunakan pasokan
energi listrik yang berasal dari energi matahari yang ditangkap oleh solar panel.
Solar panel ini diletakkan di rooftop untuk memaksimalkan penyerapan sinar
matahari.

Fungsi panel surya sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah
bagian yang menangkap cahaya matahari mengubah energi dari cahaya matahari
menjadi energi listrik. Bagian ini terdiri dari komponen panel surya berupa unit
sel surya kecil-kecil yang tersusun menjadi sebuah rangkaian panel surya. Fungi

97
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

sel surya adalah sel fotovoltaik yang merupakan unit kecil ini merupakan tempat
berlangsungnya efek fotovoltaik. Sehingga fungsi panel surya pada sel surya
hanyalah sebagai pemersatu. Sel surya ini adalah kunci efektivitas dalam
menangkap energi dari sinar matahari menjadi listrik. Secara keseluruhan, fungsi
sel surya ini akan menjadi sebuah fungsi panel surya.

Gambar 3.32. Diagram Penyaluran Energi Pada Solar Panel


Sumber : Data Pribadi
Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap
perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena panel
surya tidak memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon
dioksida. Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan
bekerja dengan sangat diam.

Gambar 3.33. Posisi Solar Panel


Sumber : Data Pribadi

98
Noni Novita Sinaga | 1104060087

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL RANCANGAN

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

BAB IV
HASIL RANCANGAN

4.1. Masterplan TOD Belawan

Gambar 4.1. Masterplan


Sumber : Buku Masterplan TOD Belawan
Noni Novita Sinaga | 110406087 98

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Masterplan menunjukkan perancangan struktur ruang kawasan TOD yang


terdiri dari 3 fungsi transit utama (Stasiun Kereta Api, Pelabuhan, Terminal Bus),
fungsi perbelanjaan dan rekreasi (Shopping Center), fungsi hunian (Rusunami),
serta fungsi pendukung lainnya (Sekolah, Pasar Tradisional, Balai Warga). Tiap-
tiap lantai 2 bangunan digabungkan dengan sky-cross untuk menciptakan
bangunan yang “hidup” dan padat dilalui oleh para pengunjung.

4.2. Visualisasi Tiga Dimensi

Visualisasi Terminal Bus dapat dilihat pada gambar 4.2. sampai dengan
gambar 4.9.

Gambar 4.2. View Terminal dari Permukiman


Sumber : Data Pribadi

Gambar 4.3. View Terminal dari Jalan Sumatera


Sumber : Data Pribadi
Noni Novita Sinaga | 110406087 99

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 4.4. View Terminal dari Jalan Sebelah Utara


Sumber : Data Pribadi

Gambar 4.5. View Skycross dan RTH


Sumber : Data Pribadi

Noni Novita Sinaga | 110406087 100

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 4.6. Interior Kamar Hotel


Sumber : Data Pribadi

Gambar 4.7. Interior Loket Tiket


Sumber : Data Pribadi

Noni Novita Sinaga | 110406087 101

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Gambar 4.8. Suasana Hall Keberangkatan


Sumber : Data Pribadi

Gambar 4.9. Suasana Hall Keberangkatan


Sumber : Data Pribadi

Noni Novita Sinaga | 110406087 102

Universitas Sumatera Utara


BAB V
KESIMPULAN

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan dari penulisan laporan ini adalah berupa keberhasilan


perancangan yang menghasilkan sebuah bangunan fungsi transit berupa terminal
bus tipe B di kawasan TOD Belawan sebagai fungsi pendukung / pergantian moda
transportasi bagi fungsi-fungsi transit lainnya seperti stasiun dan pelabuhan.

Terminal Belawan di kawasan TOD terhubung melalui skycross dengan


beberapa jenis fungsi transportasi yang tersedia di kawasan TOD Belawan yaitu
Stasiun Kereta Api dan Pelabuhan Belawan agar proses perpindahan / pergantian
moda transportasi lainnya dapat berjalan dengan efektif dan nyaman.

2
Desain Terminal Bus dengan luas total sekitar 29.547 m memiliki 2 zona
utama yaitu zona bus (kedatangan dan keberangkatan) dan zona non bus
(angkutan umum seperti agkot, taksi, dan becak). Untuk kenyamanan pengguna,
terminal ini juga menyediakan lahan parkir baik untuk pengunjung maupun
penjemput di area ground maupun basement.

Dalam menarik minat pengunjung, terminal ini menambahkan fungsi


pendukung yaitu komersial berupa café, restauran, retail dan lain – lain dan fungsi
rekreasi berupa ruang terbuka hijau yang sangat mudah diakses melalui skycross.
Untuk menjawab kebutuhan akan tempat tinggal sementara selama perjalanan,
terminal ini menyediakan fasilitas hotel transit dengan empat tipe kamar yaitu :
standar, deluxe (single bed dan double bed), junior suite, dan family suite.

107
Noni Novita Sinaga | 110406087

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

DAFTAR PUSTAKA

PENYUSUNAN PENYEMPURNAAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH


(RTRW) KOTA MEDAN TAHUN 2008-2028

Calthrope, Peter. The Next American Metropolis. New York; Princeton


Architectural Press, Inc, 1993

Neufert, Ernst, Data Arsitek I, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993

Neufert, Ernst, Data Arsitek II, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993

De Chiara, Yoseph, Time Saver Standards For Building Types Second Edition,
Mc.Graw Hill Book Company, New York, 1987

Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996

Antoniades, Anthony C, Poetics of Architecture; Theory of design. Van Nostrand


Reinhold,New York, 1990

MARTA (Metropolitan Atlanta Rapid Transit Authority) – Transit Oriented


Development Guidelines

General Plan. Adopted with amendments, July 20, 1995.

https://en.wikipedia.org
http://starfish7-koga.blogspot.com/2010/09/tipe-bus.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Trayek_angkutan
http://indokaroseri.net84.net/karkap.htm
http://www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=13

Noni Novita Sinaga | 110406087 xii

Universitas Sumatera Utara


Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xii


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xiii


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xiv


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xv


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xvi


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xvii


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xviii


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xix


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xx


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxi


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxii


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxiii


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxiv


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxv


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxvi


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxvii


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxviii


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxix


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxx


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxxi


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxxii


Universitas Sumatera Utara
Perancangan Terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

LAMPIRAN

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxxiii


Universitas Sumatera Utara
Perancangan terminal Bus Tipe B di Kawasan TOD Belawan

Noni Novita Sinaga | 110406087 xxiii


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai