Menyusun Ransum Sapi
Menyusun Ransum Sapi
Diketahui :
Sapi jantan berat 300 kg, PBBH (ADG) 0,5 KG
Kebutuhan BK 3%BB, PK 14% dari BK
Perbandingan hijauan dan konsentrat 60% : 40%
Bahan yang tersedia
Rumput gajah, BK 20%, PK 8%, harga Rp. 100,00
Dedak BK 88%, PK 12%, harga Rp. 1500,00
Onggok BK 88%, PK 8%, Harga Rp. 2000,00
Bungkil kedelai BK 88%, PK 35%, harga Rp.4000,00
Kulit kopi BK 88%, PK 28%,Harga Rp. 2000,00
Soal :
Buatlah susunan ransum sesuai kebutuhan dan berapa biaya pakan per hari?
Misalkan penggemukan selama 3 bulan dan harga kg daging hidup Rp30000,
apakah menguntungkan penggemukan ini?biaya non pakan diabaikan
Jawab:
Langkah 1.
Hitung kebutuhan ternak
BK=3% X 300 kg = 9 kg
PK= 14% X 9 kg = 1,26 kg
Catatn : jika tidak diketahui dalam soal maka dilihat tabel kebutuhan ternak di tabel
NRC
Langkah 2.
Menghitung BK dan PK hijauan dan konsentrat
BK hijauan = 60% x 9 kg = 5,4 kg
BK konsentrat = 40% x 9 kg = 3,6 kg
PK dari hijauan = 8% x 5,4 kg = 0,432 kg
PK konsentrat yg dibutuhkan untuk menutupi kekurangan = 1,26 – 0,432 = 0,828 kg
% PK konsentrat = PK konsentrat/ BK konsentrat = 0,828/3,6 x 100% = 23%
Langkah 3.
Buatlah formulasi konsentrat dengan PK 23 %
- Buatlah perhitungan untuk sumber energi dan protein
- Hitung persentasi masing2 dgn metode person square
- Hitung jumlah masing2 bahan
Sumber energi (menghitung kisaran suplai protein dr msing2 sumber)
- Dedak 60% x 12% = 7,2 %
- Onggok 40% x 8% = 3,2 %
PK dr bhn sbr energi 10,4%
Sumber protein
- Kulit kopi 60% x 28% = 16,8%
- Bungkil kedelai 40% x 35% = 14%
PK dr bhn sbr protein 30,8%
Person square
23%
Soal 2
Fase kehidupan sapi yang akan digemukkan adalah sapi jantan berumur 2-2,5 tahun
dengan berat 200 kg, dengan pertambahan berat badan harian (PBBH) yang
diinginkan adalah 0,7 kg per hari.
Kebutuhan gizi sapi yang akan digemukkan secara individual (berdasarkan table
kebutuhan zat makanan sapi pedaging yang sedang bertumbuh dan digemukkan dari
buku Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia/1999) sebagai berikut :
Tabel 2. Kebutuhan nutrisi ternak sapi secara individual
Keterangan :
PBBH : Pertambahan Berat Badan Harian
BK : Berat Kering
TDN : Total Digestible Nutrient
Hitung formulasi pakan dengan cara coba-coba (trial and error) atau menggunakan
aplikasi teknologi untuk memudahkan perhitungan. (contoh penyusunan komposisi
bahan pakan (ransum) seperti terlampir).
Timbang bahan baku sesuai dengan perhitungan
Dengan cara manual, campurkan bahan pakan dengan menyusunnya dalam suatu
susunan tumpukan. Bahan pakan yang paling besar jumlahnya berada dibawah
(ratakan) lalu diikuti bahan yang jumlahnya lebih sedikir (ratakan). Lakukan terus
menurus sampai semua bahan habis.
Campurkan secara bertahap sehingga pakan yang dicampur homogen (rata).
Setelah ransum siap makan siap diberikan kepada ternak.
Lampiran :
Penyusunan Komposisi Bahan Pakan (Ransum)
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
Tetapkan imbangan hijauan dan konsentrat, hitung kebutuhan nutrisi dalam kg seperti
dibawah ini :
Tabel 3. Kebutuhan nutrisi bahan pakan dalam kilogram
BK TDN
Protein Kasar (Kg)
(Kg) (Kg)
Buatlah tabel kandungan gizi setiap bahan pakan sebagai berikut :
Tabel 4. Kandungan gizi bahan pakan
Hijauan
Konsentrat
Tentukan komposisi persentase bahan pakan yang akan diberikan kemudian hitung
kebutuhan nutrisi bahan pakan tersebut.
Cara menghitung komposisi bahan makanan adalah sebagai berikut :
Kebutuhan BK bahan pakan (rumput lapang) = 60/100 x 3,84 = 2,304 kg
(60/100 merupakan persentase rumput lapang dan 3,84 adalah kebutuhan bahan kering
asal hijauan) sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5. Perhitungan komposisi bahan pakan
Hijauan
Konsentrat
Persentase tersebut masih berbentuk bahan kering, sehingga perlu dikonversi kedalam
berat segar. Misalnya kebutuhan bahan segar rumput lapang 2,304 x 100/30 = 7,680
(2,304 adalah jumlah BK rumput lapang dan 100/30 merupakan angka konversi bahan
kering ke bahan segar, karena persentase berat kering rumput lapang adalah 30%)
Dengan cara perhitungan yang sama diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 6. Perhitungan berat segar bahan pakan
Hijauan
Konsentrat
Evaluasi, lakukan evaluasi berdasarkan faktor-faktor pembatas, yaitu kapasitas rumen
terhadap bahan pakan segar yaitu sebanyak 10% dari total berat badan sapi. Dari
perhitungan diatas diperoleh berat badan segar sebanyak 13,072 kg, sehingga masih
bias ditolelir karena masih berada dibawah angka 10% berat badan sapi (18 kg). Jika
total bahan segar diatas 18 kg, maka perlu dilakukan perhitungan ulang dengan
mengubah persentase setiap bahan pakan.
Soal 3
Setelah kebutuhan zat nutrisi diketahui, maka perlu di cari komposisi zat nutrient
bahan pakan jerami padi, dedak halus kampung dan bungkil kelapa, seperti di
tampilkan pada tabel 2.
Tabel 2; Kandungan zat nutrisi bahan pakan
Bahan BK (%) TDN(%) PK(%) Ca P
Jerami padi 60 2,40 59,0 0,21 0,08
Dedak halus 86 6,30 60,5 0,70 1,50
Bungkil kelapa 86 19,90 78,3 0,30 0,67
Konsumsi bahan kering (BK) jerami padi = 1,33 % x 300 = 3,99 kg atau dibulatkan 4
kg. Kemudian di hitung zat – zat makanan yang dapat disediakan oleh 4 kg jerami
padi dan dibandingkan dengan kebutuhan pada tabel tabel 3
Tabel 3 ; Perbandingan kebutuhan zat gizi dengan yang tersedia oleh jerami padi.
· Jadi ransum telah seimbang dalam hal protein dan energi/perbandingan Ca : P
yang dideal 1 : 1. untuk mencapai perbandingan tersebut, maka di dalam ransum
harus ditambahkan Calsium Carbonat (CaCO3). Sumber CaCO3 mengandung Ca
sebesar 36 %. Untuk mencapai kesimbangan tersebut, maka didalam ransum harus
ditambahkan kapur sebanyak (41 – 25)/0,36 = 44,44 gram.
· Menghitung susunan ransum dalam bentuk segar adalah sebagai berikut:
· Jerami padi = (100/59) x 4,00 kg = 6,8 kg.
· Dedak halus kampung = (100/60,5) x 2,06 kg = 3,40 kg
· Bungkil kelapa = (100/78,3) x 1,06 kg = 1,35 kg
· Caco3 = 44,44 gram
Kekurangan BK sebesar 1,1 kg atau 1.100 gram harus dapat dipenuhi oleh bungkil
kelapa yang harus mengandung 239 gram PK atau 239 gram/1.100 gram = 21,72 %.
Langkah 3 : Perhitungan terakhir adalah menghitung zat – zat makanan yang dapat
disediakan oleh semua bahan pakan dan kita bandingkan dengan kebutuhannya,
seperti pada tabel 8
Tabel 8 : Zat Makanan yang dapat disediakan oleh 7 kg rumput gajah dan 1,1 kg
bungkil kelapa.
Zat makanan yang dapat disediakan 7 kg rumput gajah dan 1,1 kg bungkil kelapa.
Kekurangan TDN sebesar 0,27 kg dapat di penuhi dari molases atau tetes. Tetes
mengandung BK 66 % dan TDN sebesar 69 %. Jadi kekurangan TDN sebesar 27 %.
Tetes 69/100 x 0,27 = 283 gram
Pada 100 gram Urea sebanding dengan 45 gram N atau = 6,25 x 45 N = 281,25 kg
PK.
Jadi 1 gram PK terdapat dalam Urea sebanyak = 1/281,25 = 0,0036 gram.
Langkah 4 :Susunan ransum dalam bentuk segar adalah sebagai berikut :
Rumput gajah = (100/21) x 7 kg = 33,33 kg
Bungkil kelapa = (100/86) x 1,1 kg = 1,28 kg
Tetes = 283 gram
Urea = 0,0036 gram
Langkah 2 :Menentukan jumlah konsumsi bahan kering jerami padi, konsentrat dan
bungkil kelapa yang akan diberikan pada ternak :
Jumlah bahan kering (BK) yang dibutuhkan = 3 % x 300 kg = 9 kg
Jumlah jerami padi yang akan diberikan = 20 % x 9 kg = 1,8 kg
Jumlah konsentrat yang akan diberikan = 80 % x 9 kg = 7,2 kg
Jumlah bungkil kelapa = 20 % x 7,2 kg = 1,44 kg
Langkah 3 :Mengetahui kandungan zat nutrient jerami padi dan bungkil kelapa.
Tabel 10 : Kandungan zat nutrien bahan pakan
Uraian BK (%) PK (%) TDN (%) Ca (%) P (%)
a. Jerami padi 80 2,40 59,0 0,21 0,08
b. Bungkil kepala 60 21,60 66,0 0,08 0,67
c. Dedak halus kampung 60 6,30 60,5 0,70 1,50
d. Gaplek 60 1,70 69,0 0,10 0,04
Langkah 4 : Menghitung zat nutrient yang disediakan oleh jerami padi dan bungkil
kelapa serta membandingkan dengan kebutuhan zat nutrient sapi jantan.
Kekurangan bahan kering (BK) sebesar 4,36 kg (4360 gram) dan protein kasar (PK)
sebesar 180,8 gram trersebut harus dipenuhi oleh campuran dedak halus dan
gaplek yang mengandung protein sebesar = (180,8 / 4360) x 100 % = 4,15 %.
Tabel 11 :Zat makanan yang dapat disediakan oleh jerami padi dan bungkil kelapa.
Uraian BK (kg) PK (gr) TDN (kg) Ca (gr) P (gr)
Kebutuhan zat nutrient sapi 7,6 535 5,2 21,0 18,0
jantan BB 300 kg PBBH 1 kg
Pemenuhan zat nutrient dari 1,8 43,2 1,06 3,78 1,44
jerami padi
Pemenuhan zat nutrient dari 1,44 311 1,13 4,32 9,655
bungkil kelapa
Total pemenuhan zat nutrient 3,24 354,2 2,19 8,10 11,09
Kekurangan 4,36 180,8 3,01 12,90 6,91
Jadi ransum masih kekurangan energi (TDN) sebesar 0,31 kg. Untuk
menyeimbangkan dapat digunakan molases atau tetes. Tetes mengandung BK 86 %
dari TDN 69 %. Jadi kekurangan TDN sebesar 0,31 kg atau (310 gram) diperoleh
dari tetes sebanyak ( 310/69) x 100 gram = 449 gram. Perbandingan Ca banding P
yang ideal adalah 1 banding 1. untuk mencapai perbandingan tersebut maka di
dalam ransum harus ditambahkan
CaCO3. sumber Ca CO3 yang mudah didapat adalah dolomite atau kapur yang
mengandung Ca sebesar 36 %.
Untuk mencapai kesimbangan tersebut, maka di dalam ransum harus ditambahkan
kapur sebanyak : (61,58 – 29,32)/ 0,36 = 89,90 gram.
Langkah 6 : Menghitung susunan ransum dalam bentuk segar adalah sebagai
berikut :
Jerami padi = (100/80) x 1,8 kg = 2,30 kg
Dedak halus kampung = (100/60) x 2,32 kg = 3,80 kg
Bungkil kelapa = (100/60) x 1,44 kg = 2,44 kg
Gaplek = (100/60) x 2,04 kg = 3,40 kg
Tetes = (100/86) x 469 kg = 545,3 gram
Pakan seimbang bukan merupakan hal yang sulit untuk diwujudkan karena kita
hanya dituntut untuk cerdik mengkombinasikan bahan pakan yang ada disekitar kita.
Tidak ada formulasi bahan yang baku. Dengan mengkombinasikan bahan pakan
yang tersedia serta penggunaan suplemen dari bahan pakan lokal diharapkan akan
tercipta ransum yang murah tetapi mampu memberikan hasil yang optimal.
o STRATEGI PEMBERIAN PAKAN PADA SAPI POTONG
Sapi yang akan digemukan harus diatur pemberian pakan hijauan dan konsentrat
setiap harinya agar tercapai hasil yang memuaskan. Pemberian konsentrat dan
pakan hijauan diatur dalam suatu teknik yang memberikan tingkat kecernaan
ransum yang lebih tinggi, sebab apabila pemberian hijauan yang bersamaan
waktunya dengan pemberian konsentrat akan berakibat pada penurunan kecernaan
bahan kering (BK) dan bahan organik lainnya.
Teknik pemberian ransum yang baik untuk mencapai pertambahan bobot badan
yang lebih tinggi pada penggemukan sapi potong adalah dengan mengatur jarak
waktu antara pemberian hijauan dan konsentrat. Ransum hendaknya tidak diberikan
sekaligus dalam jumlah banyak setiap harinya, melainkan dibagi menjadi beberapa
bagian.
Pada pagi hari, misalnya pukul 07.00, setiap harinya sebaiknya diberi sedikit hijauan
untuk merangsang keluarnya saliva (air liur). Saliva ini berfungsi sebagai larutan
buffer (penyangga) di dalam rumen sehingga pH rumen tidak mudah naik maupun
turun pada saat sapi diberikan pakan konsentrat. Pemberian pakan konsentrat
dengan kandungan karbohidrat tinggi akan mudah terfermentasi sehingga
menghasilkan asam lemak mudah terbang yang berpotensi menurunkan pH rumen.
Sementara pemberian konsentrat yang banyak mengandung protein terdegradasi
akan menghasilkan NH3 yang berpotensi meningkatkan pH rumen. Kondisi
peningkatan dan penurunan pH rumen secara ekstrim akan berbahaya bagi
kesehatan ternaknya.
Setelah mengkonsumsi sedikit rumput, sapi tersebut diberi setengah jatah
konsentrat. Misalnya, apabila jatah konsentrat yang harus diberikan 6 kg, maka pada
pagi hari diberikan konsentrat sebanyak 3 kg. Dua jam kemudian, hijauan diberikan
lagi. Pada sore hari sekitar pukul 15.00, konsentrat bagian kedua diberikan
selanjutnya pada pukul 17.00 hijauan diberikan lagi.
Ternak yang tidak biasa mengkonsumsi konsentrat., seringkali tidak mau
memakannya. Oleh karena itu harus dilatih terlebih dahulu. Biasanya setelah satu
minggu ternak akan terbiasa untuk makan konsentrat. Apabila ternak mendapat
konsentrat yang kering, maka hendaknya diberikan atau di sediakan air minum
secara ad libitum (sebanyak – banyaknya) di dalam kandang..
o LATIHAN
Untuk membantu pemahaman peserta, maka dipersilahkan mengerjakan materi
latihan sebagai berikut :
Dalam penyusunan formula ransum ternak yang seimbang diperlukan informasi dan
pertimbangan yang kompleks. Sebutkan informasi yang harus dibutuhkan untuk
menyusun ransum sapi seimbang tersebut.
Sebutjkan langkah – langkah atau tahapan dalam penyusunan ransum seimbang
tersebut.
Susunlah formula ransum sapi jantan bobot badan 250 kg, dengan perkiraan
pertambahan bobot badan harian 0,75 kg, dengan pakan yang tersedia dan
diberikan pada sapi tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
Rumput lapangan dengan Bahan Kering (BK) 21,8 %, Protein Kasar (PK) 6,7 %,
Energi (TDN) 56,2 % dari bahan kering.
Rumput Raja, mengandung BK 22,40 %, PK 13,5 %, TDN 57,0 % dari bahan kering
Dedak padi halus, mengandung BK 87,5 %, PK 13,8 %, TDN 50 % dari bahan
kering..
Mineral diberikan garam dapur dan kapur (CaC03), dan diberikan masing – masing
100 gram dalam ransum
Kemampuan mengkonsumsi bahan kering dengan bobot badan 250 kg adalah 3,5 %
dari bobot badan.
Hijauan rumput lapangan dan rumput raja termasuk hijauan yang berkualitas
sedang, sehingga komponennya dalam ransum dapat diberikan sebanyak 60 %.
Susunlah formula ransum sapi penggemukan bobot badan awal 250 kg dengan
perkiraan kenaikan bobot badan harian 1,0 kg.
Bahan yang tersedia adalah sebagai berikut .
Dedak padi halus mengandung bahan kering (BK) 87,5 %, protein kasar (PK) 13,8
%, dan Energi/TDN 50 % dari bahan kering.
Onggok dengan kandungan BK 88,7 %, PK 1,2 % dan TDN 85 % dari bahan kering
Rumput lapangan dengan BK 21,8 %, PK 6,7 % dan energi 49 %. dari bahan kering.
Garam dapur, tepung tulang dan kapur masing – masing 100 gram, 50 gram dan 50
gram perhari.
Soal 4
Sekarang kita membahas pakan tambahan yang berfungsi sebagai pemercepat pertambahan
bobot sapi. Pakan tambahan ini adalah syarat mutlak dalam penggemukan sapi secara
intensif. Berikut beberapa sumber pakan tambahan yang dapat di jumpai di kebanyakan
daerah, serta kandungan yang terdapat di dalamnya.
Tabel 1
Jadi sekarang bisa kita hitung angka riil yang dibutuhkah sapi yang berbobot 400 kg tersebut
di atas. Sudah didapat dari perhitungan bahwa jerami kering yang dibutuhkan adalah 5,76 kg
berarti kalo kita mengambil jerami pada umumnya dengan bahan kering 86 %
perhitungannya riil sebagai berikut :
5,76 kg x 100 / 86 = 6,7 kg dan bila pakan tambahan yang di berikan hanya dedak kasar maka
didapat 3,84 x 100 / 84 = 4, 57 kg. Jadi jelas sekarang untuk sapi bobot 400 kg di butuhkan
jerami sawah atau hasil olahan seberat 6,7 kg timbangan dan dedak 4,6 kg timbangan
( pembulatan ).
PENYUSUNAN PAKAN TAMBAHAN YANG LENGKAP
Pakan tambahan seyogyanya tidak dedak saja, melainkan kombinasi dari berbagai jenis,
untuk itu sebelumnya kita ketahui terlebih dulu kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk
penggemukan.Berikut tabel kebutuhan nutrisi sapi jantan dalam berbagai kelompok umur :
Tabel 4
BERAT SAPI % SERAT % PROTEIN % TDN
( KG ) KASAR
200 15 13 86
250 20 11,4 80
300 23 10,4 80
350 25 10 80
400 25 9,5 77
450 35 9 75
600 28 8 70
800 20 7 60
* Berdasarkan berat kering.
Sekarang kita coba menyusun ransum makanan sapi dengan maksimal pertambahan berat
badan yaitu 1 kg keatas berdasarkan tabel 1 – 4. Kita susun ransum sapi dengan bobot 400
kg. Telah disinggung pada halaman sebelumnya bahwa untuk penggemukan secara intensif
komposisi hijauan ( makanan kasar / serat kasar ) dengan konsentrat sebagai pakan tambahan
dengan perbandingan 60 % : 40 %. Sedang sumber makanan yang tersedia adalah sebagai
berikut :
- Jerami (sebagai pengganti hijauan sumber serat kasar krn mudah didapat dan murah)
- dedak halus
- dedak kasar pakan tambahan
. - gamblong / ampas ketela
- tepung jagung
Sapi dengan berat 400 kg membutuhkan makanan dalam berat kering sebesar 400 kg x 2,6 %
(tabel 2) = 10,4 kg
Sekarang kita tentukan dulu serat kasar yang di butuhkan yaitu bersumber dari jerami. Karena
kita sudah tentukan perbandingan 60 % untuk sumber serat kasar, maka jerami dengan kadar
kering 86 % ( tabel 3 ) diperoleh :
( 10,4 kg x 60 % ) : 86 % = 7,26 kg sedangkan sisanya untuk pakan tambahan 10,4 – 7,26 =
3,14 kg
Untuk menyusun pakan tambahan ini diperlukan prioritas pencapaian target protein saja,
sedang TDN hanya sebagai perbandingan. Karena penyusunan pakan tambahan yang terdiri
dari 4 komponen atau bahan begitu sulit maka kita minta bantuan program untuk melakukan
perhitungan, program yang sederhana kita buat memakai microsoft excel, kami sebut dengan
Ransum ( klik saja ), sehingga didapatkan masing-masing komponen dengan memperhatikan
bahan kering seperti tabel 1 didapat angka riil sbb :