Anda di halaman 1dari 15

Soal 1

Diketahui :
Sapi jantan berat 300 kg, PBBH (ADG) 0,5 KG
Kebutuhan BK 3%BB, PK 14% dari BK
Perbandingan hijauan dan konsentrat 60% : 40%
Bahan yang tersedia
Rumput gajah, BK 20%, PK 8%, harga Rp. 100,00
Dedak BK 88%, PK 12%, harga Rp. 1500,00
Onggok BK 88%, PK 8%, Harga Rp. 2000,00
Bungkil kedelai BK 88%, PK 35%, harga Rp.4000,00
Kulit kopi BK 88%, PK 28%,Harga Rp. 2000,00
Soal :
Buatlah susunan ransum sesuai kebutuhan dan berapa biaya pakan per hari?
Misalkan penggemukan selama 3 bulan dan harga kg daging hidup Rp30000,
apakah menguntungkan penggemukan ini?biaya non pakan diabaikan
Jawab:
Langkah 1.
Hitung kebutuhan ternak
BK=3% X 300 kg = 9 kg
PK= 14% X 9 kg = 1,26 kg
Catatn : jika tidak diketahui dalam soal maka dilihat tabel kebutuhan ternak di tabel
NRC
Langkah 2.
Menghitung BK dan PK hijauan dan konsentrat
BK hijauan = 60% x 9 kg = 5,4 kg
BK konsentrat = 40% x 9 kg = 3,6 kg
PK dari hijauan = 8% x 5,4 kg = 0,432 kg
PK konsentrat yg dibutuhkan untuk menutupi kekurangan = 1,26 – 0,432 = 0,828 kg
% PK konsentrat = PK konsentrat/ BK konsentrat = 0,828/3,6 x 100% = 23%
Langkah 3.
Buatlah formulasi konsentrat dengan PK 23 %
-       Buatlah perhitungan untuk sumber energi dan protein
-       Hitung persentasi masing2 dgn metode person square
-       Hitung jumlah masing2 bahan
Sumber energi (menghitung kisaran suplai protein dr msing2 sumber)
-       Dedak 60% x 12% = 7,2 %
-       Onggok 40% x 8% = 3,2 %
PK dr bhn sbr energi 10,4%
Sumber protein
-       Kulit kopi 60% x 28% = 16,8%
-       Bungkil kedelai 40% x 35% = 14%
PK dr bhn sbr protein 30,8%

Person square

Sbr energi 10,4%                    7,8%            = 38,23% = 1,38 kg

                                      23%

Sbr protein 30,8%                12,6    =61,76% = 2,22 kg


                                                20,4      100%                   3,6 kg
Dedak                        =60% x 1,38 kg = o,83 kg
Onggok                      = 40% x 1,38 kg = 0,55kg
Bungkil kkedelai      = 40% x 2,22kg = 0,89kg
Kulit kopi                    = 60% x 2,22kg = 1,33kg

Langkah 4. Hitung masing2 bahan


1.    Rumput gajah           = 5,4 (BK) X 100/20 = 27KG(asfeed) = Rp.2700 (harga)
2.    Dedak                        = 0,83 (BK) X 100/88 = 0,94 KG (asfeed) = Rp.1410
3.    Onggok                      = 0,55 (BK) x 100/88 = 0,63 kg (asfeed) = Rp.1260
4.    Bungkil kedelai        = 0,89 (BK) x 100/88 = 1kg asfeed = Rp.4000
5.    Kulit kopi                   = 1,33 (BK) x 100/88 = 1,5 kg asfeed = Rp. 3000
Biaya pakan perhari adalah Rp. 12.370,00
Langkah 5. Menghitung harga jual sapi setelah penggemukan 3 bulan = 120 hari
dan menghitung keuntungan
Kenaikan Bobot sapi slm 3 bln = ADG X lama penggemukan = 0,5 kg x 120 = 60 kg
Penjualan daging = 60 kg x Rp.30.000 = Rp.1.800.000
Biaya pakan selama 3 bulan = 120 x Rp. 12.370 = Rp.1.484.400
Keuntungan = Rp.1.800.000 – Rp.1484.400= Rp.315.600

Soal 2

Tabel 1. Kandungan zat gizi (nutrisi) dalam bahan pakan

Berat Kering Protein Kasar TDN


Nama Bahan Pakan
(%) (%) (%)

Rumput lapang 30,00 7,69 40

Jerami padi 85,00 4,00 42

Ampas tahu 10,00 20,00 72

Dedak padi kasar 86,00 7,21 50

 
 Fase kehidupan sapi yang akan digemukkan adalah sapi jantan berumur 2-2,5 tahun
dengan berat 200 kg, dengan pertambahan berat badan harian (PBBH) yang
diinginkan adalah 0,7 kg per hari.
 Kebutuhan gizi sapi yang akan digemukkan secara individual (berdasarkan table
kebutuhan zat makanan sapi pedaging yang sedang bertumbuh dan digemukkan dari
buku Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia/1999) sebagai berikut :
 
Tabel 2. Kebutuhan nutrisi ternak sapi secara individual

Berat Badan Awal PBBH BK Protein Kasar TDN

180 Kg 0,6 Kg/hari 4,8 kg 0,57 kg 2,952 kg

 
Keterangan :
PBBH :  Pertambahan Berat Badan Harian
BK      :  Berat Kering
TDN    : Total Digestible Nutrient
 
 Hitung formulasi pakan dengan cara coba-coba (trial and error) atau menggunakan
aplikasi teknologi untuk memudahkan perhitungan. (contoh penyusunan komposisi
bahan pakan (ransum) seperti terlampir).
 Timbang bahan baku sesuai dengan perhitungan
 Dengan cara manual, campurkan bahan pakan dengan menyusunnya dalam suatu
susunan tumpukan.  Bahan pakan yang paling besar jumlahnya berada dibawah
(ratakan) lalu diikuti bahan yang jumlahnya lebih sedikir (ratakan).  Lakukan terus
menurus sampai semua bahan habis.
 Campurkan secara bertahap sehingga pakan yang dicampur homogen (rata).
 Setelah ransum siap makan siap diberikan kepada ternak.
 
Lampiran : 
Penyusunan Komposisi Bahan Pakan (Ransum)
 
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
 Tetapkan imbangan hijauan dan konsentrat, hitung kebutuhan nutrisi dalam kg seperti
dibawah ini :
Tabel 3. Kebutuhan nutrisi bahan pakan dalam kilogram

BK TDN
  Protein Kasar (Kg)
(Kg) (Kg)

Kebutuhan Total 4,8 0,57 2,952

 Hijauan (80 %) 3,840 0,456 2,362

 Konsentrat (20 %) 0,960 0,114 0,590

 
 Buatlah tabel kandungan gizi setiap bahan pakan sebagai berikut :
Tabel 4. Kandungan gizi bahan pakan

Berat Kering Protein Kasar TDN


Nama Bahan Pakan
(%) (%) (%)

Hijauan      

Rumput lapang (60%) 30,00 7,69 40

Jerami padi (40%) 85,00 4,00 42

Konsentrat      

Ampas tahu (35%) 10,00 20,00 72

Dedak padi kasar (65%) 86,00 7,21 50

 
 Tentukan komposisi persentase bahan pakan yang akan diberikan kemudian hitung
kebutuhan nutrisi bahan pakan tersebut.
Cara menghitung komposisi bahan makanan adalah sebagai berikut :
Kebutuhan BK bahan pakan (rumput lapang) = 60/100 x 3,84 = 2,304 kg
(60/100 merupakan persentase rumput lapang dan 3,84 adalah kebutuhan bahan kering
asal hijauan) sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
 
Tabel 5. Perhitungan komposisi bahan pakan

BK Protein Kasar TDN


Nama Bahan Pakan
(Kg) (Kg) (Kg)

Hijauan      

Rumput lapang 2,304 0,274 1,417

Jerami padi 1,536 0,182 0,945

Konsentrat      

Ampas tahu 0,336 0,040 0,207

Dedak padi kasar 0,624 0,074 0,384

 
 Persentase tersebut masih berbentuk bahan kering, sehingga perlu dikonversi kedalam
berat segar. Misalnya kebutuhan bahan segar rumput lapang 2,304 x 100/30 = 7,680
(2,304 adalah jumlah BK rumput lapang dan 100/30 merupakan angka konversi bahan
kering ke bahan segar, karena persentase berat kering rumput lapang adalah 30%)
Dengan cara perhitungan yang sama diperoleh hasil sebagai berikut :
 
Tabel 6. Perhitungan berat segar bahan pakan

Berat Segar Protein Kasar TDN


Nama Bahan Pakan
(Kg) (Kg) (Kg)

Hijauan      

Rumput lapang 7,680 3,563 3,543

Jerami padi 1,306 4,550 2,250

Konsentrat      

Ampas tahu 3,360 0,200 0,287

Dedak padi kasar 0,726 1,026 0,768

Total Bahan Segar 13,072 9,339 6,848

 
 Evaluasi, lakukan evaluasi berdasarkan faktor-faktor pembatas, yaitu kapasitas rumen
terhadap bahan pakan segar yaitu sebanyak 10% dari total berat badan sapi.  Dari
perhitungan diatas diperoleh berat badan segar sebanyak 13,072 kg, sehingga masih
bias ditolelir karena masih berada dibawah angka 10% berat badan sapi (18 kg). Jika
total bahan segar diatas 18 kg, maka perlu dilakukan perhitungan ulang dengan
mengubah persentase setiap bahan pakan. 

Soal 3

MENYUSUN RANSUM SAPI DARA.


Untuk penyusunan ransum seimbang pada sapi dara dengan bobot badan (BB) 300
kg dan pertambahan bobot badan harian (PBBH) 500 gr/hari.
Bahan pakan yang tersedia dalam penyusunan ransum seimbang sapi dara adalah
jerami padi, dedak halus kampung dan bungkil kelapa. Konsumsi jerami padi
dibatasi 1,33 % dari bobot badan sapi.
Langkah – langkah dalam penyusunan ransum sapi dara sebagai berikut :
Kebutuhan zat nutrisi untuk sapi dara dengan bobot (BB) 300 kg dengan kenaikan
bobot badan harian (PBBH) 500 gram/hari di tampilkan seperti pada tabel 1,
Tabel 1. Kebutuhan zat nutrient sapi dara BB 300 kg, PBBH 500 gram/hari
Berat badan PBBH/kg BK/kg TDN/kg PK/gr Ca/gr P/gr
300 0,5 7,1 3,8 423 14 1

Setelah kebutuhan zat nutrisi diketahui, maka perlu di cari komposisi zat nutrient
bahan pakan jerami padi, dedak halus kampung dan bungkil kelapa, seperti di
tampilkan pada tabel 2.
Tabel 2; Kandungan zat nutrisi bahan pakan
Bahan BK (%) TDN(%) PK(%) Ca P
Jerami padi 60 2,40 59,0 0,21 0,08
Dedak halus 86 6,30 60,5 0,70 1,50
Bungkil kelapa 86 19,90 78,3 0,30 0,67

Konsumsi bahan kering (BK) jerami padi = 1,33 % x 300 = 3,99 kg atau dibulatkan 4
kg. Kemudian di hitung zat – zat makanan yang dapat disediakan oleh 4 kg jerami
padi dan dibandingkan dengan kebutuhan pada tabel tabel 3
Tabel 3 ; Perbandingan kebutuhan zat gizi dengan yang tersedia oleh jerami padi.

Uraian BK (kg) TDN (kg) PK (gr) Ca P


Kebutuhan zat nutrien 7,1 3,8 423,0 14,0 1,0

Zat nutrient pd jerami padi 4,0 2,4 59,0 0,21 0,08

Kekurangan 3,1 1,4 364,0 13,79 0,02


Kekurangan bahan kering (BK) sebesar 3,1 kg dan protein kasar (PK) 364,0 gram
tersebut harus dipenuhi oleh campuran dedak halus kampung dan bungkil kelapa,
yang mengandung PK sebesar masing – masing = (327/3100) x 100 % = 10,9 %
Menghitung proporsi dedak halus kampung dan bungkil kelapa dengan
menggunakan bujur sangkar (Pearson square methods).
PK (%) Bagian % - se
Dedak halus 6,3 9,0 (9/13,6x100%= 66,18 %
10,9
Bungkil kelapa 19,9 4,6 (4,6/13,6x100%= 33,82%
Jumlah 13,6 13,6
Jadi : BK ;Jumlah dedak halus = (66,18 %) x 3,1 kg = 2,06 kg
o   Jumlah bungkil kelapa = (33,82 %) x 3,1 kg = 1,06 kg
menghitung zat – zat makanan yang dapat disediakan oleh dedak halus kampung.
Bungkil kelapa dan jerami padi. Kemudian hasil perhitungan di masukan dalam tabel
dan dibandingkan dengan kebutuhan zat nutrisi seperti pada tabel 4
Tabel 4.: Perbandingan kebutuhan zat nutrient dengan yang tersedia oleh bahan
pakan ;
Uraian BK(kg) TDN(kg) PK(kg) Ca P
Jerami padi 4,00 2,40 96 8 3
Dedak halus kampung 2,06 1,25 130 14 31
Bungkil kepala 1,06 0,82 209 3 7
Jumlah 7,12 4,47 435 25 41
Kebutuhan 7,10 3,80 423 14 1

·         Jadi ransum telah seimbang dalam hal protein dan energi/perbandingan Ca : P
yang dideal 1 : 1. untuk mencapai perbandingan tersebut, maka di dalam ransum
harus ditambahkan Calsium Carbonat (CaCO3). Sumber CaCO3 mengandung Ca
sebesar 36 %. Untuk mencapai kesimbangan tersebut, maka didalam ransum harus
ditambahkan kapur sebanyak (41 – 25)/0,36 = 44,44 gram.
·         Menghitung susunan ransum dalam bentuk segar adalah sebagai berikut:
·         Jerami padi = (100/59) x 4,00 kg = 6,8 kg.
·         Dedak halus kampung = (100/60,5) x 2,06 kg = 3,40 kg
·         Bungkil kelapa = (100/78,3) x 1,06 kg = 1,35 kg
·         Caco3 = 44,44 gram

MENYUSUN RANSUM SAPI INDUK UMUR 3 – 4 BULAN PERTAMA SETELAH


MELAHIRKAN.
·         Induk yang sedang laktasi membutuhkan zat – zat makan yang lebih tinggi dari
induk yang tidak laktasi. Dalam berat badan dan kondisi yang sama, seperti tertera
dalam tabel 5, berikut ini ,
·         Tabel 5 : Kebutuhan zat nutrient induk 3 – 4 bulan pertama setelah melahirkn
Uraian Kebutuhan zat nutrient BK(kg) PK(gr) TDN(kg) Ca/gr P/gr
Induk laktasi dengan BB 350 8,1 505 4,5 24 24
kg

Konsumsi BK dari Pennisetum Purpureum (rumput gajah) adalah 2 % BB


Langkah 1 :Mencari kandungan zat – zat makanan dari rumput gajah dan bungkil
kelapa seperti pada tabel tabel 6
Tabel 6 : Kandungan nutrient Rumput gajah dan bungkil kelapa
Uraian (%) BK (kg) PK (gr) TDN (kg) Ca (gr) P (gr)
Rumput gajah 21 8,30 50 0,59 0,29
Bungkil kelapa 86 21,60 66 0,08 0,67

Langkah ke – 2 :Menghitung konsumsi BK rumput gajah membandingkan dengan


kebutuhan ternak. Konsumsi dari BK rumput gajah adalah sebagai berikut : 2/100 x
350 kg = 7 kg.
Pemenuhan zat nutrient dari rumput gajah ditampilkan pada tabel 7.
Tabel 7 : Zat makanan yang dapat disediakan oleh 7 kg rumput gajah.
Uraian BK (kg) PK (gr) TDN (kg) Ca (gr) P (gr)
Kebutuhan zat nutrient induk 8,1 7,21 4,5 24 24
laktasi 3 – 4 bulan pertama
setelah melahirkan BB 350 kg
Pemenuhan nutrient dari 7,0 482 3,5 41,3 20,3
rumput gajah
Kekurangan 1,1 239 1,0 + 17,3 - 3,7

Kekurangan BK sebesar 1,1 kg atau 1.100 gram harus dapat dipenuhi oleh bungkil
kelapa yang harus mengandung 239 gram PK atau 239 gram/1.100 gram = 21,72 %.
Langkah 3 : Perhitungan terakhir adalah menghitung zat – zat makanan yang dapat
disediakan oleh semua bahan pakan dan kita bandingkan dengan kebutuhannya,
seperti pada tabel 8
Tabel 8 : Zat Makanan yang dapat disediakan oleh 7 kg rumput gajah dan 1,1 kg
bungkil kelapa.

Uraian BK (kg) PK (gr) TDN (kg) Ca (gr) P (gr)


Kebutuhan zat nutrient induk 8,1 721 4,5 24 24
laktasi 3 – 4 bulan pertama setelah
melahirkan dengan BB 350 kg
Pemenuhan zat nutrient dari 7,0 482 3,5 41,3 20,3
rumput gajah
Pemenuhan zat nutroent dari 1,1 238 0,726 0,88 7,37
bungkil kelapa
Total pemenuhan zat nutrient 8,1 720 4,23 42,2 27,7
Kekurangan 0 -1 - 0,27 + 18,8 + 3,7

Zat makanan yang dapat disediakan 7 kg rumput gajah dan 1,1 kg bungkil kelapa.
Kekurangan TDN sebesar 0,27 kg dapat di penuhi dari molases atau tetes. Tetes
mengandung BK 66 % dan TDN sebesar 69 %. Jadi kekurangan TDN sebesar 27 %.
Tetes 69/100 x 0,27 = 283 gram
Pada 100 gram Urea sebanding dengan 45 gram N atau = 6,25 x 45 N = 281,25 kg
PK.
Jadi 1 gram PK terdapat dalam Urea sebanyak = 1/281,25 = 0,0036 gram.
Langkah 4 :Susunan ransum dalam bentuk segar adalah sebagai berikut :
Rumput gajah = (100/21) x 7 kg = 33,33 kg
Bungkil kelapa = (100/86) x 1,1 kg = 1,28 kg
Tetes = 283 gram
Urea = 0,0036 gram

MENYUSUN RANSUM SAPI JANTAN.


Berikut ini adalah contoh ransum sapi jantan dengan bobot badan 300 kg dengan
target kenaikan bobot badan sebesar 1,00 kg perhari.
Adapun bahan pakan penyusun ransum adalah : jerami padi, dedak halus kampung,
gaplek dan bungkil kelapa.
Pemberian BK adalah 3 % berdasar bobot badan dengan imbangan hijauan dan
konsentrat adalah 20 % berbanding 80.%. Penggunaan bungkil kelapa dibatasi
maksimal 20 % dari konsentrat.
Langkah 1 : sapi jantan dengan BB 300 kg dengan PBBH 1,00 kg/hari membutuhkan
zat – zat makanan tertera pada tabel 9.
Tabel 9 : Kebutuhan nutrient sapi jantan BB 300 kg dan PBBH 1,0 kg
Uraian BK (kg) PK (gr) TDN (kg) Ca (gr) P (gr)
Kebutuhan zat nutrient 7,6 535 5,2 21 18
sapi jantan BB 300 kg,
PBBH 1 kg

Langkah 2 :Menentukan jumlah konsumsi bahan kering jerami padi, konsentrat dan
bungkil kelapa yang akan diberikan pada ternak :
Jumlah bahan kering (BK) yang dibutuhkan = 3 % x 300 kg = 9 kg
Jumlah jerami padi yang akan diberikan = 20 % x 9 kg = 1,8 kg
Jumlah konsentrat yang akan diberikan = 80 % x 9 kg = 7,2 kg
Jumlah bungkil kelapa = 20 % x 7,2 kg = 1,44 kg
Langkah 3 :Mengetahui kandungan zat nutrient jerami padi dan bungkil kelapa.
Tabel 10 : Kandungan zat nutrien bahan pakan
Uraian BK (%) PK (%) TDN (%) Ca (%) P (%)
a. Jerami padi 80 2,40 59,0 0,21 0,08
b. Bungkil kepala 60 21,60 66,0 0,08 0,67
c. Dedak halus kampung 60 6,30 60,5 0,70 1,50
d. Gaplek 60 1,70 69,0 0,10 0,04

Langkah 4 : Menghitung zat nutrient yang disediakan oleh jerami padi dan bungkil
kelapa serta membandingkan dengan kebutuhan zat nutrient sapi jantan.
Kekurangan bahan kering (BK) sebesar 4,36 kg (4360 gram) dan protein kasar (PK)
sebesar 180,8 gram trersebut harus dipenuhi oleh campuran dedak halus dan
gaplek yang mengandung protein sebesar = (180,8 / 4360) x 100 % = 4,15 %.
Tabel 11 :Zat makanan yang dapat disediakan oleh jerami padi dan bungkil kelapa.
Uraian BK (kg) PK (gr) TDN (kg) Ca (gr) P (gr)
Kebutuhan zat nutrient sapi 7,6 535 5,2 21,0 18,0
jantan BB 300 kg PBBH 1 kg
Pemenuhan zat nutrient dari 1,8 43,2 1,06 3,78 1,44
jerami padi
Pemenuhan zat nutrient dari 1,44 311 1,13 4,32 9,655
bungkil kelapa
Total pemenuhan zat nutrient 3,24 354,2 2,19 8,10 11,09
Kekurangan 4,36 180,8 3,01 12,90 6,91

Langkah 5 ; Menghitung proporsi dedak halus kampung dan gaplek dengan


menggunakan metode bujur sangkar pearson, sebagai berikut :
PK (%) Bagian %-se
Dedak halus 6,3 2,45 (2,45/4,6) x 100 % 53,3 %
4,15
Gaplek 1,7 2,15 (2,15/4,6) x 100 % 46,7 %
Jumlah 4,6 4,6
Jadi : Jumlah dedak halus = (53,3 %) x 4,36 kg = 2,32 kg
Jumlah gaplek = (46,7 %) x 4,36 kg = 2,04 kg
Perhitungan terakhir adalah menghitung zat – zat makanan yang dapat disediakan
oleh semua bahan pakan dan kita bandingkan dengan kebutuhannya seperti tabel
12.
Tabel 12 ; Perbandingan kebutuhan zat nutrient dengan yang tersedia oleh bahan
pakan;
Uraian BK (kg) TDN PK (gr) Ca P
(kg)
Jerami padi 1,80 1,06 40,00 3,78 1,44
Dedak halus kampung 2,32 1,40 200,00 20,00 50,00
Bungkil kelapa 1,44 0,95 310,00 4,32 9,65
Gaplek 2,04 1,48 20,00 1,22 0,49
Jumlah 7,60 4,89 570,00 29,32 61,58
kebutuhan 7,60 5,20 535,00 21,00 18,00
Selisih 0,00 - 0,31 + 35 + 8,32 +43,58

Jadi ransum masih kekurangan energi (TDN) sebesar 0,31 kg. Untuk
menyeimbangkan dapat digunakan molases atau tetes. Tetes mengandung BK 86 %
dari TDN 69 %. Jadi kekurangan TDN sebesar 0,31 kg atau (310 gram) diperoleh
dari tetes sebanyak ( 310/69) x 100 gram = 449 gram. Perbandingan Ca banding P
yang ideal adalah 1 banding 1. untuk mencapai perbandingan tersebut maka di
dalam ransum harus ditambahkan
CaCO3. sumber Ca CO3 yang mudah didapat adalah dolomite atau kapur yang
mengandung Ca sebesar 36 %.
Untuk mencapai kesimbangan tersebut, maka di dalam ransum harus ditambahkan
kapur sebanyak : (61,58 – 29,32)/ 0,36 = 89,90 gram.
Langkah 6 : Menghitung susunan ransum dalam bentuk segar adalah sebagai
berikut :
Jerami padi = (100/80) x 1,8 kg = 2,30 kg
Dedak halus kampung = (100/60) x 2,32 kg = 3,80 kg
Bungkil kelapa = (100/60) x 1,44 kg = 2,44 kg
Gaplek = (100/60) x 2,04 kg = 3,40 kg
Tetes = (100/86) x 469 kg = 545,3 gram
Pakan seimbang bukan merupakan hal yang sulit untuk diwujudkan karena kita
hanya dituntut untuk cerdik mengkombinasikan bahan pakan yang ada disekitar kita.
Tidak ada formulasi bahan yang baku. Dengan mengkombinasikan bahan pakan
yang tersedia serta penggunaan suplemen dari bahan pakan lokal diharapkan akan
tercipta ransum yang murah tetapi mampu memberikan hasil yang optimal.
o   STRATEGI PEMBERIAN PAKAN PADA SAPI POTONG
Sapi yang akan digemukan harus diatur pemberian pakan hijauan dan konsentrat
setiap harinya agar tercapai hasil yang memuaskan. Pemberian konsentrat dan
pakan hijauan diatur dalam suatu teknik yang memberikan tingkat kecernaan
ransum yang lebih tinggi, sebab apabila pemberian hijauan yang bersamaan
waktunya dengan pemberian konsentrat akan berakibat pada penurunan kecernaan
bahan kering (BK) dan bahan organik lainnya.
Teknik pemberian ransum yang baik untuk mencapai pertambahan bobot badan
yang lebih tinggi pada penggemukan sapi potong adalah dengan mengatur jarak
waktu antara pemberian hijauan dan konsentrat. Ransum hendaknya tidak diberikan
sekaligus dalam jumlah banyak setiap harinya, melainkan dibagi menjadi beberapa
bagian.
Pada pagi hari, misalnya pukul 07.00, setiap harinya sebaiknya diberi sedikit hijauan
untuk merangsang keluarnya saliva (air liur). Saliva ini berfungsi sebagai larutan
buffer (penyangga) di dalam rumen sehingga pH rumen tidak mudah naik maupun
turun pada saat sapi diberikan pakan konsentrat. Pemberian pakan konsentrat
dengan kandungan karbohidrat tinggi akan mudah terfermentasi sehingga
menghasilkan asam lemak mudah terbang yang berpotensi menurunkan pH rumen.
Sementara pemberian konsentrat yang banyak mengandung protein terdegradasi
akan menghasilkan NH3 yang berpotensi meningkatkan pH rumen. Kondisi
peningkatan dan penurunan pH rumen secara ekstrim akan berbahaya bagi
kesehatan ternaknya.
Setelah mengkonsumsi sedikit rumput, sapi tersebut diberi setengah jatah
konsentrat. Misalnya, apabila jatah konsentrat yang harus diberikan 6 kg, maka pada
pagi hari diberikan konsentrat sebanyak 3 kg. Dua jam kemudian, hijauan diberikan
lagi. Pada sore hari sekitar pukul 15.00, konsentrat bagian kedua diberikan
selanjutnya pada pukul 17.00 hijauan diberikan lagi.
Ternak yang tidak biasa mengkonsumsi konsentrat., seringkali tidak mau
memakannya. Oleh karena itu harus dilatih terlebih dahulu. Biasanya setelah satu
minggu ternak akan terbiasa untuk makan konsentrat. Apabila ternak mendapat
konsentrat yang kering, maka hendaknya diberikan atau di sediakan air minum
secara ad libitum (sebanyak – banyaknya) di dalam kandang..

o   LATIHAN
Untuk membantu pemahaman peserta, maka dipersilahkan mengerjakan materi
latihan sebagai berikut :
Dalam penyusunan formula ransum ternak yang seimbang diperlukan informasi dan
pertimbangan yang kompleks. Sebutkan informasi yang harus dibutuhkan untuk
menyusun ransum sapi seimbang tersebut.
Sebutjkan langkah – langkah atau tahapan dalam penyusunan ransum seimbang
tersebut.
Susunlah formula ransum sapi jantan bobot badan 250 kg, dengan perkiraan
pertambahan bobot badan harian 0,75 kg, dengan pakan yang tersedia dan
diberikan pada sapi tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
Rumput lapangan dengan Bahan Kering (BK) 21,8 %, Protein Kasar (PK) 6,7 %,
Energi (TDN) 56,2 % dari bahan kering.
Rumput Raja, mengandung BK 22,40 %, PK 13,5 %, TDN 57,0 % dari bahan kering
Dedak padi halus, mengandung BK 87,5 %, PK 13,8 %, TDN 50 % dari bahan
kering..
Mineral diberikan garam dapur dan kapur (CaC03), dan diberikan masing – masing
100 gram dalam ransum
Kemampuan mengkonsumsi bahan kering dengan bobot badan 250 kg adalah 3,5 %
dari bobot badan.
Hijauan rumput lapangan dan rumput raja termasuk hijauan yang berkualitas
sedang, sehingga komponennya dalam ransum dapat diberikan sebanyak 60 %.
Susunlah formula ransum sapi penggemukan bobot badan awal 250 kg dengan
perkiraan kenaikan bobot badan harian 1,0 kg.
Bahan yang tersedia adalah sebagai berikut .
Dedak padi halus mengandung bahan kering (BK) 87,5 %, protein kasar (PK) 13,8
%, dan Energi/TDN 50 % dari bahan kering.
Onggok dengan kandungan BK 88,7 %, PK 1,2 % dan TDN 85 % dari bahan kering
Rumput lapangan dengan BK 21,8 %, PK 6,7 % dan energi 49 %. dari bahan kering.
Garam dapur, tepung tulang dan kapur masing – masing 100 gram, 50 gram dan 50
gram perhari.

Soal 4

Sekarang kita membahas pakan tambahan yang berfungsi sebagai pemercepat pertambahan
bobot sapi. Pakan tambahan ini adalah syarat mutlak dalam penggemukan sapi secara
intensif. Berikut beberapa sumber pakan tambahan yang dapat di jumpai di kebanyakan
daerah, serta kandungan yang terdapat di dalamnya.

Tabel 1

Nama Pakan Protein % Lemak % TDN * Bahan Kering


( dalam 100 kg ) ( dalam 100 kg ) ( dalam 100 kg )
Dedak Halus 14 % 3,32 % 87,6 % 86 %
Dedak kasar 9,9 % 2,10 % 56,3 % 84 %
Tepung Jagung 9,38 % 5,6 % 81,84 % 84,98 %
Gamblong 2,83 % 0,676 % 77,25 % 35 %
Ampas tahu 25,4 % 5,4 % 76,6 % 10,8 %
Kacang Kedele 48 % 3, 65 % 84,3% 87 %
Tepung Ikan 54,3 % 2,86 % 68,8 % 89 %
* TDN singkatan dari Total Digestible Nutrient, adalah jumlah persentase zat-zat makanan yang dapat
dicerna.Perhitungannya berdasarkan penjumlahan persentase dapat dicerna dari protein, serat kasar, BETN (
Bahan Ekstrak Tiada Nitrogen ), serta ekstrak eter dengan konstanta 2,5.
Untuk lebih lengkapnya lihat Lampiran – Halaman paling belakang
Perlu di ketahui bahwa sapi mempunyai kemampuan mengkonsumsi pakan berdasarkan
bobot, semakin berat bobot maka semakin banyak kemampuan makannya, berikut perkiraan
kemampuan sapi dalam mengkonsumsi pakan :
Tabel 2

Bobot Kemampuan Mengonsumsi Pakan


( kg ) ( % dari bobot badan )
100 – 150 3,5
150 – 200 4
200 – 250 3,5
250 – 300 3
300 – 350 2,8
350 – 400 2,6
400 – 450 2,4
450 – 500 2
 
Perkiraan di atas berdasarkan pakan dengan kandungan kering. Contoh perhitungan bila kita
mempunyai sapi bakalan yang siap digemukkan berbobot 400 kg maka konsumsi bahan
keringnya adalah 400 x 2,4 % = 9,6 kg, dari kebutuhan ini kita bagi menjadi dua bagian yaitu
40 % pakan tambahan dan 60 % jerami atau rumput gajah, perbandingan ini sangat pas
untuk penggemukan secara intensif. Jadi untuk jerami di butuhkan 60 % x 9,6 = 5, 76 kg
sisanya yaitu 3,84 kg berupa pakan tambahan seperti dedak, tepung jagung, gamblong atau
yang lain tergantung yang mana yang mudah didapatkan didaerah masing-masing. Berikut 2
jenis makanan pokok ( makanan kasar ) yang merupakan sumber serat kasar bagi sapi yang
umumnya di jumpai di daerah.
Tabel 3
Nama Pakan Protein Lemak TDN Bahan Kering
Jerami 4,5 % 1,4 % 30 % 86 %
Rumput Gajah 8,7 % 2,01 % 49,2 % 23,8 %

Jadi sekarang bisa kita hitung angka riil yang dibutuhkah sapi yang berbobot 400 kg tersebut
di atas. Sudah didapat dari perhitungan bahwa jerami kering yang dibutuhkan adalah 5,76 kg
berarti kalo kita mengambil jerami pada umumnya dengan bahan kering 86 %
perhitungannya riil sebagai berikut :
5,76 kg x 100 / 86 = 6,7 kg dan bila pakan tambahan yang di berikan hanya dedak kasar maka
didapat 3,84 x 100 / 84 = 4, 57 kg. Jadi jelas sekarang untuk sapi bobot 400 kg di butuhkan
jerami sawah atau hasil olahan seberat 6,7 kg timbangan dan dedak 4,6 kg timbangan
( pembulatan ).
PENYUSUNAN PAKAN TAMBAHAN YANG LENGKAP
Pakan tambahan seyogyanya tidak dedak saja, melainkan kombinasi dari berbagai jenis,
untuk itu sebelumnya kita ketahui terlebih dulu kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk
penggemukan.Berikut tabel kebutuhan nutrisi sapi jantan dalam berbagai kelompok umur :
Tabel 4
BERAT SAPI % SERAT % PROTEIN % TDN
( KG ) KASAR
200 15 13 86
250 20 11,4 80
300 23 10,4 80
350 25 10 80
400 25 9,5 77
450 35 9 75
600 28 8 70
800 20 7 60
* Berdasarkan berat kering.
 
Sekarang kita coba menyusun ransum makanan sapi dengan maksimal pertambahan berat
badan yaitu 1 kg keatas berdasarkan tabel 1 – 4. Kita susun ransum sapi dengan bobot 400
kg. Telah disinggung pada halaman sebelumnya bahwa untuk penggemukan secara intensif
komposisi hijauan ( makanan kasar / serat kasar ) dengan konsentrat sebagai pakan tambahan
dengan perbandingan 60 % : 40 %. Sedang sumber makanan yang tersedia adalah sebagai
berikut :

- Jerami (sebagai pengganti hijauan sumber serat kasar krn mudah didapat dan murah)
- dedak halus
- dedak kasar pakan tambahan
.     - gamblong / ampas ketela
      - tepung jagung

Sapi dengan berat 400 kg membutuhkan makanan dalam berat kering sebesar 400 kg x 2,6 %
(tabel 2) = 10,4 kg
Sekarang kita tentukan dulu serat kasar yang di butuhkan yaitu bersumber dari jerami. Karena
kita sudah tentukan perbandingan 60 % untuk sumber serat kasar, maka jerami dengan kadar
kering 86 % ( tabel 3 ) diperoleh :
( 10,4 kg x 60 % ) : 86 % = 7,26 kg sedangkan sisanya untuk pakan tambahan 10,4 – 7,26 =
3,14 kg
Untuk menyusun pakan tambahan ini diperlukan prioritas pencapaian target protein saja,
sedang TDN hanya sebagai perbandingan. Karena penyusunan pakan tambahan yang terdiri
dari 4 komponen atau bahan begitu sulit maka kita minta bantuan program untuk melakukan
perhitungan, program yang sederhana kita buat memakai microsoft excel, kami sebut dengan
Ransum ( klik saja ), sehingga didapatkan masing-masing komponen dengan memperhatikan
bahan kering seperti tabel 1 didapat angka riil sbb :

Dedak halus : 1,5 kg x 100 /86 = 1,16 kg


Dedak kasar : 0,3 kg x 100/84 = 0,78 kg
Gamblong : 0,75 kg x 100/35 = 2,14 kg
Tep. Jagung : 0,6 kg x 100/84,98 = 0,7 kg

Anda mungkin juga menyukai