- Pada dasarnya, bahan pangan bersifat mudah rusak atau
dikenal dengan istilah perishable ○ Misalnya, sayuran yang dihasilkan oleh petani, jika tidak dilakukan pengolahan, sayuran tersebut hanya bisa awet beberapa hari saja, bahkan seperti bayam atau kangkung hanya bisa disimpan 1-2 hari saja - Faktor kerusakan bahan pangan : 1. Pertumbuhan dan aktivitas mikroba (bakteri, khamir, kapang) 2. Aktivitas enzim-enzim dalam sayuran 3. Serangan parasit dan tikus 4. Suhu (pemanasan, pendinginan) 5. Kadar air (oksigen, sinar, jangka waktu penyimpanan)
1. Bakteri, Kapang, Khamir
- Mikroba penyebab kebusukan pangan dapat ditemukan di
mana saja, baik di ○ tanah, air, udara, di atas kulit atau bulu ternak dan di dalam usus. ○ di atas permukaan kulit buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. - Beberapa mikroba tersebut dapat membentuk ○ lendir, gas ○ busa, warna yang menyimpang ○ asam, racun; dan lain-lainnya. - Jika makanan mengalami kontaminasi secara spontan dari udara, di dalam makanan tersebut terdapat pertumbuhan campuran dari beberapa jenis mikroba - Bakteri, khamir, dan kapang dapat tumbuh dengan baik pada keadaan yang hangat dan lembap. Beberapa bakteri mempunyai kisaran suhu pertumbuhan : ○ Antara 44 – 55 C yang disebut bakteri termolik. ○ Antara 20-45 C yang disebut bakteri mesofilik ○ Di bawah 20 C yang disebut bakteri psikrofilik. - Spora dari kebanyakan bakteri dapat : ○ Pada suhu air mendidih > mempertahankan diri ○ Pada suhu yang lebih rendah > bergerminal dan berkembang biak.
Bentuk Bakteri
- Bakteri mempunyai beberapa bentuk:
○ Bulat ○ Batang ○ Spiral - Ukuran panjang sel 1 sampai beberapa mikron ● (1 mikron = 1/1000 mm). - Gambar X dapat dilihat beberapa bentuk bakteri.
- Bakteri Kokus = berbentuk bulat seperti bola. Variasinya adalah :
○ Micrococcus; tunggal ○ Diplococcus; bergandengan dua-dua ○ Tetracoccus; bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar ○ Sarcina; bergerombol membentuk kubus ○ Staphylococcus; bergerombol\ ○ Streptococcus; bergandengan membentuk rantai
- Bakteri Basil = berbentuk batang atau silinder dengan variasi :
● Monobasil; hanya satu ● Diplobacillus; bergandengan dua-dua ● Streptobacillus; bergandengan berbentuk rantai - Bakteri Spirilla = bakteri yang berbentuk lengkung dan nampak seperti spiral. Variasi bentuknya : ● Vibrio; berbentuk koma, jika lengkung kurang dari setengah lingkaran ● Spiral; jika bentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran ● Spirochete; bentuk lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
Khamir
- Sebagian besar khamir berbentuk bulat dan lonjong (ada pada
gambar). - Khamir mempunyai ukuran panjang sel 20 mikron atau lebih.
Kapang
- Kapang berukuran lebih besar dan lebih kompleks.
- Beberapa kapang tumbuh seperti bulu atau rambut yang disebut “mycelia” dan pada ujungnya berbentuk seperti buah yang disebut konidia dan mengandung spora kapang. - Kapang mempunyai spora yang berwarna khas. ➔ Perbedaan warna ini disebabkan karena perbedaan warna konidia atau sporanya ➔ misalnya: ○ berwarna hijau/hitam > roti busuk ○ berwarna merah jingga > oncom ○ berwarna putih dan hitam > tempe.
2. Enzim
- Enzim yang ada pada bahan pangan dapat berasal dari
○ mikroba ○ sudah ada pada bahan pangan secara normal. - Adanya enzim memungkinkan terjadinya reaksi-reaksi kimia dan biokimia yang dapat mengakibatkan bermacam-macam perubahan pada komposisi bahan. - Aktivitas enzim dapat dicegah atau dihentikan sama sekali oleh : ○ Panas ○ Perlakuan kimia ○ Radiasi atau perlakuan lainnya. - Dipandang dari segi teknologi pangan, aktivitas enzim ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. - Contoh yang menguntungkan : ● Pada pembuatan sari buah, beberapa enzim misalnya pektinase dikehendaki untuk menjernihkan sari buah seperti sari buah apel. ● Penggunaan enzim papain (proteinase) untuk mengempukkan daging ● Jika makanan disterilkan atau dipasteurisasi untuk menginaktifkan mikroba, ➔ enzim akan sebagian atau seluruhnya rusak atau menjadi inaktif. Juga jika ● makanan didinginkan dengan tujuan untuk mengurangi aktivitas mikroba, ➔ keaktifan enzim-enzim di dalamnya juga akan terhambat.
3. Serangga, Parasit, dan Tikus
- Serangga terutama dapat merusak buah-buahan,
sayur-sayuran, biji-bijian dan umbi-umbian. Yang menjadi masalah bukan hanya jumlah bahan pangan yang dimakan oleh serangga tersebut, tetapi serangga tersebut akan melukai permukaan bahan pangan sehingga dapat menyebabkan kontaminasi oleh bakteri, khamir, dan kapang. - Parasit yang banyak ditemukan misalnya di dalam daging babi adalah cacing pita (Trichinella spiralis). Cacing pita tersebut masuk ke dalam tubuh babi melalui sisa-sisa makanan yang mereka makan. Daging babi yang tidak dima- sak dapat menjadi sumber kontaminasi bagi manusia. Cacing-cacing dalam bahan pangan mungkin dapat dimatikan dengan pembekuan. - Tikus merupakan persoalan yang penting di Indonesia, khususnya merupakan ancaman yang berbahaya baik terhadap hasil biji-bijian sebelum dipanen maupun terhadap bahan yang disimpan di dalam gudang. Tikus bukan hanya merugikan karena makan bahan, tetapi juga karena kotorannya, rambutnya atau air kencingnya dapat merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan dapat menimbulkan bau yang tidak enak.
4. Kandungan Air
- Salah satu faktor penyebab kerusakan bahan pangan adalah
air - Bahan pangan yang mempunyai kandungan air yang tinggi akan mudah mengalami kerusakan - Air yang dibutuhkan untuk terjadinya berbagai reaksi di dalam bahan pangan serta tumbuhnya mikroba adalah air bebas.
5. Suhu
- Mikroba (bakteri, kapang dan khamir) mempunyai suhu
pertumbuhan masing-masing. ○ contoh: bakteri psikrofilik dapat tumbuh pada suhu di bawah 10°c, bakteri mesofilik (20 - 45°c) dan bakteri termofilik(di atas 45°c) - Beberapa jenis buah dan sayuran akan mengalami kerusakan chilling injury (kerusakan karena suhu rendah). 6. Udara (Oksigen)
- Bahan pangan yang mengandung lemak akan mengalami
oksidasi ● karena oksigen dan akan terjadi ketengikan ● produk pangan menjadi pucat karena terjadi oksidasi pada vitamin A dan C
7. Sinar Matahari
- bahan pangan atau makanan akan memudar warnanya apabila
terkena sinar. - vitamin(b2,a dan c) dalam bahan pangan mudah rusak karena sinar - minyak dalam botol transparan apabila terkena sinar akan mudah menjadi tengik
8. Waktu Penyimpanan
- Waktu penyimpanan bahan pangan atau makanan dalam
keadaan segar mempunyai waktu penyimpanan terbatas - Kerusakan bahan pangan atau makanan akan semakin besar apabila semakin lama mengalami penyimpanan - Sayuran disimpan jangan lebih dari 1 bulan