0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
174 tayangan2 halaman
Takhsis berarti mempersempit makna kata atau kalimat tertentu. Terdapat dua jenis takhsis yaitu takhsis bersama (muttasil) dan terpisah (munfasil) dari kata yang dimaksud. Takhsis dapat dilakukan dengan adanya dalil seperti pengecualian, syarat, sifat, batas akhir, indra, akal, adat, atau ijmak ulama. Al-Quran dan hadits nabi juga dapat mentakhsis nash l
Takhsis berarti mempersempit makna kata atau kalimat tertentu. Terdapat dua jenis takhsis yaitu takhsis bersama (muttasil) dan terpisah (munfasil) dari kata yang dimaksud. Takhsis dapat dilakukan dengan adanya dalil seperti pengecualian, syarat, sifat, batas akhir, indra, akal, adat, atau ijmak ulama. Al-Quran dan hadits nabi juga dapat mentakhsis nash l
Takhsis berarti mempersempit makna kata atau kalimat tertentu. Terdapat dua jenis takhsis yaitu takhsis bersama (muttasil) dan terpisah (munfasil) dari kata yang dimaksud. Takhsis dapat dilakukan dengan adanya dalil seperti pengecualian, syarat, sifat, batas akhir, indra, akal, adat, atau ijmak ulama. Al-Quran dan hadits nabi juga dapat mentakhsis nash l
Takhsis adalah meringkas lafadz atas sebagian afrod (unit-unit)nya.
Contoh: mentakhsis lafadz ( )النَّاسhanya untuk orang mukallaf saja, orang gila dan ُ anak-anak tidak tercakup dalam kata َّاس ُ الن tersebut. Meskipun makna asalnya mencakup semua manusia baik dewasa, anak-anak, berakal maupaun gila. Seperti ِ ِ ِ َ َاستَط ِ ِ ِ )ولِلَّ ِه علَى الن lafadz ُ النdalam ayat : ( اع إلَْيه َسبياًل َّاس ْ َّاس ح ُّج الَْبْيت َم ِن َ َ Ulama sepakat bahwa lafadz ‘Am boleh ditakhsis jika ada dalil yang memalingkan keumuman lafadz tersebut.
Mukhosis (lafadz yang mentakhsis/mengkhususkan) ada dua macam yaitu
mukhosis munfasil/mustaqil (terpisah dari lafadz yang di takhsis) dan mukhosis muttasil (bersamaan dengan lafadz yang di takhsis) 1. Mukhosis Muttasil Macam-macam mukhosis muttasil a. Istisna’/pengecualian. ِ َمن َك َفر بِال ٰلّ ِه ِم ۢ ْنبع ِد اِمْيَانِ ٖٓه اِاَّل من اُ ْك ِره و َق ْلب ٗه مطْم ِٕى ۢ ٌّن بِااْلِ مْي ان َ ُ ُ ََ َْ َْ َ َْ Barangsiapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), b. Syarat ۚ اج ُك ْم اِ ْن مَّلْ يَ ُك ْن هَّلُ َّن َولَ ٌد ُ ف َما َتَر َك اَْز َو ُ ص ِ ْ َولَ ُك ْم ن Dan bagianmu (suami-suami) adalah seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. c. Sifat. Seperti firman Alloh swt… ِ ِ ِ ومن مَّل يس تَ ِطع ِمْن ُكم طَ واًل اَ ْن يَّْن ِكح الْمح ْ ص نٰت الْ ُم ْؤمنٰت فَ ِم ْن َّما َملَ َك ت اَمْيَ انُ ُك ْم ِّم ْن َ ُْ َ ْ ْ ْ ْ َ ْ ْ ََ ِ ۗ َفَتٰيتِ ُك ُم الْ ُم ْؤ ِمٰن ت Dan barangsiapa di antara kamu tidak mempunyai biaya untuk menikahi perempuan merdeka yang beriman, maka (dihalalkan menikahi perempuan) yang beriman dari hamba sahaya yang kamu miliki. d. Ghoyah/batas akhir Contoh mentakhsis tangan hanya sampai siku-siku saja didalam surat al maidah ayat 6 وه ُك ْم َوأَيْ ِديَ ُك ْم إِىَل الْ َمَرافِ ِق ِ ِ َ ين َآمنُوا إِ َذا قُ ْمتُ ْم إِىَل الصَّاَل ة فَا ْغسلُوا ُو ُج ِ َّ َ يَا أَيُّ َها الذ 2. Mukhosis Munfasil Mukhosis munfasil ini tidak termasuk bagian dari nash yang umum yang ditunjukkan oleh lafadz. Mukhosis munfasil antara lain: a. Indra. Ketika ada nash/teks yang umum kemudian indra kita mengetahui kekhususan untuk sebagian makna yang terkandung dari keumuman lafadz maka yang ditemukan oleh indra kita merupakan takhsis bagi keumuman lafadz tersebut. b. Akal. Seperti nash-nash yang dating dengan taklif syar’iy tanpa ada ditakhsis maka akal kita bisa mentakhsis bahwa nash tersebut hanya untuk orang mukalaf. c. ‘urf dan adat. Di beberapa tempat ada yang mengartikan kata ( ُ )الدَّاب ةhanya dengan arti َ keledai. d. Ijmak Ijmak bisa mentakhsis nash sebab ijmak berposisi seperti nash syar’iy yang bersifat qoth’i/pasti. Seperti firman Alloh tentang kewajiban shalat jum’at (ِه ّاس َع ْوا اِىٰل ِذ ْك ِر ال ٰل ِ ِ ِ ِ َّ ِ ٰيٓاَيُّه ا الَّ ِذين اٰمن ْٓوا اِ َذا نُ و ِدي ل ) ْ َلص ٰلوة م ْن يَّ ْوم اجْلُ ُم َع ة ف َ ْ َُ َ ْ َ Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah. Ayat ini ditakhsis dengan ijmak bahwa wanita dan budak tidak wajib shalat jum’at. e. Nash al-qur’an atau nash nabi yang khusus. Al-qur’an dan hadits nabi boleh mentakhsis nash yang lain baik mukhosis muttasil maupun munfasil.