Anda di halaman 1dari 2

NATAL DI TENGAH PANDEMI Untuk berubah

Kita kadang lupa selupa lupanya bahwa Tuhan


Oleh: Muliadi Suprianto Manik berbisik tidak hanya dari gereja
Tuhan lahir dimasa sepi Ia juga hadir dari rumah
Saat hati kita sesak dengan dosa
Tuhan lahir dikandang hina Natal kali ini mungkin tidak seindah natal dulu
Saat kita hidup penuh darah dan murkah Gereja mungkin tak semeriah dulu
Tuhan lahir dan diusir Bajumu mungkin tak semewah yang dulu
Dari tanah Leluhur-Nya Tapi, ingat Tuhan yang dulu adalah Tuhan
Saat kita tidur dibalik selimut mewah yang sekarang
Ia kini hadir ke rumahmu meski Ia rindu kamu
Hari itu, sebelum malam pekat hadir di rumah-Nya
Orang per orang mendata diri Menyalakan lilin
Mereka bersesak sesakan Sambil menyanyikan lagu yang Kudus
Semua berbicara harta dan kuasa Hingga malam makin temaram
Sementara Sinagoga sepi dari puja puji Hati makin tenteram
Hingga Tuhan makin sedih Tuhan tak pernah meninggalkan kita
Jika kamu marasa ditinggal, kamu hanya perlu
Tuhan kesepian di Sinagoga sadar
Tak ada lagi nyanyian para Surga Sudah seberapa jauh kamu meinggalkan
Tak ada lagi hati yang tulus Tuhan di kandang hina itu?
Tak ada doa-doa
Tak ada manusia
Tuhan mencari manusia
Manusia meninggalkan Tuhan

Dua ribu tahun kemudian


Sinagoga juga menjadi Gereja
Tetapi gereja kembali sepi
Virus corona menjepit dimana-mana
Dari sentuhan hingga salaman
Dari bisikan hingga teriakan
Manusia makin berjarak dengan manusia
Hingga, manusia yang sempat kehilangan rasa
rindu mendadak memahmi arti rindu

Tapi corona bukan kutukan


Tuhan tak pernah mengutuk umatNya
Kita hanya perlu paham
Bahwa Tuhan tak selalu hadir disertai
Malaikat untuk membuatmu tertawa
Ia juga kadang hadir di samping iblis untuk
membuatmu bisa tetap bergembira di tengah
luka
Maka,dibalik Corona, Tuhan sedang
mengajarkan dan mengingatkan
Bahwa sebelum Corona kita kadang lupa
selupa lupanya sebagai manusia

Kita kadang lupa selupa lupanya bahwa kita


butuh tinggal di rumah
Kita kadang lupa selula lupanya bahwa kita
butuh kesendirian untuk berdoa
Untuk merenung

Anda mungkin juga menyukai