Anda di halaman 1dari 2

CAHAYA DARI TIMUR BETA MALUKU

"Cahaya Dari Timur: Beta Maluku" menceritakan kisah Sani Tawainella (Chico Jericho), yang
merupakan mantan pemain sepak bola asal desa Tulehu, Ambon. Sani yang kini kembali ke
desanya menjadi seorang pelatih untuk anak-anak Maluku yang ingin mengikuti kompetisi
sepak bola di ibukota. Anak-anak yang dilatihnya belum pernah pergi ke Jakarta, sekaligus ini
merupakan pengalaman pertama mereka menaiki pesawat.

Filmnya bisa menjadi film fenomenal di awal tahun 2014 , filmnya menengahkan konflik bakti
social di Maluku , character di sni seorang pelatih bola dia dlu sempat bermain bola tapi tidak
lolos seleksi dan melihat ada seorang anak yang mati , tertembak , karna kerusuhan di Maluku
akhirnya dia mempunyai inisiatif untuk memberikan pelatihan bola pada anak-anak tersebut
dari pada mereka ikut menonton kerusuhan yang terjadi , pelatih tersebut akhirnya
memperkenalkan dirinya kepada anak anak tersebut dan mulai melatih demi teamnya
tersebut , pelatih tersebut mencari pemain pemain yang handal memainkan sikulit bundar
dan memasukan ke teamnya ..

Mereka PUN berjanji jika kalau mendenger lonceng berbunyi tidak akan berlari ke kerusuhan
tersebut , mereka berlatih serius dan muncullah masalah keluarga dan masalah teamnyaa
yang mulai menghampiri teamnya tersebut .

Ketika anak anak tersebut mulai beranjak dewasa , mereka pun di ajak pelatih untuk ke
Jakarta untuk mengikuti tournament tournament , Mereka prnah merasa frustasi di sana dan
akhirnya mereka jadi bintang idola lapangan di jakarta …
Pelatihan bertahun-tahun memang berbuah manis. Setidaknya ia kemudian harus melatih tim
Maluku untuk pertandingan nasional U15. Bukan pekerjaan mudah apalagi harus menyatukan
pemain bola muda dari Tulehu dan Passo yang notabene islam dan kristen untuk
bekerjasama.

Film ini bukan cuma tentang bagaimana sebuah tim berbeda agama dalam konflik disatukan,
tapi juga tentang bagaimana masyarakat melewati batas batas yang pernah mereka bangun
untuk bersama-sama kembali. Bahwa Sepak Bola memang bisa menyatukan masyarakat
yang pernah lumpuh lantak karena perang. Semua pernah kehilangan seseorang pada masa
itu. Tapi disinilah CdT menghadirkan bagaimana pelaku harus menghadapi konflik di dalam
dirinya untuk kembali menjalin kerjasama. Berpadu menjadi sebuah tim yang solid, yang tidak
lagi terkungkung dalam kenangan pahit.

Bagaimanapun, ada kepercayaan yang hilang dan luka yang tersisa. Kepercayaan yang
pernah hilang itu harus ditumbuhkan kembali. Luka itu tak bisa hlang tapi bisa diobati ketika
kepercayaan bisa ditumbuhkan di antara para pelakunya. Bukan pekerjaan mudah. Dan Sani
berhasil melakukan itu. Mimpi untuk bangkit dan menjadi pemain bola yang pernah ia miliki ia
salurkan pada pemain-pemain muda binaannya.

 FILM TAYANG : 19 Juni 2014

 GENRE : DRAMA

 SUTRADARA : Angga Dwimas Sasongko

 Produser : Glenn Fredly , Angga Dwimas Sasongko

 Produksi : Visinema Pictures

 Durasi : 120 Minutes

 Ratting : SU

Anda mungkin juga menyukai