Anda di halaman 1dari 17

PENILAIAN PENCAPAIAN MAHASISWA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Tinggi Yang diampu
Oleh Dosen “Dr. Mohammad Thoha, M. Pd.I”

Oleh:

Khairini Amalia (19381042035)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
taufiq serta hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah tentang “Penilaian Pencapaian Mahasiswa”. Dan tidak lupa pula shalawat beserta
salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
yang telah mengangkis kita dari alam kegelapan menuju ke alam yang terang menerang yakni
Agama Islam.

Tak luput pula ucapan Terima Kasih kami sampaikan kepada Dosen Pengampu “Dr.
Mohammad Thoha, M. Pd.I” selaku pembimbing kami sehingga kita dapat mengerti tentang
study “Manajemen Pendidikan Tinggi”. Dan kami menyadari bahwa tidak ada yang
sempurna di dunia, sehingga apabila terjadi kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami
memohon kesediaan pembaca untuk memberi saran dan kritikan, guna perbaikan dalam
pembuatan makalah kami yang selanjutnya.

Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin!

Penyusun

Pamekasan, 29 Oktober 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Tugas Akhir.............................................................................................................3
B. Praktek Lapangan....................................................................................................5
C. Pengabdian Masyarakat...........................................................................................7

BAB III PENUTUP...........................................................................................................13

A. Kesimpulan..............................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam proses
pembelajaran. Penilaian juga merupakan ujung tombak dari suatu kegiatan pencapaian
taraf berhasil tidaknya suatu pembelajaran.
Pembelajaran (perkuliahan) yang dilakanakan tenaga pengajar terhadap
mahasiswanya (peserta didik) bertujuan untuk tercapainya hasil belajar, baik dalam
perencanaan, dalam proses maupun dalam pencapaian hasilnya selalu dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Terkait dengan hal itu, Suryabrata (1990) mengemukakan
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut, terdiri dari: (1) faktor-faktor
yang berasal dari luar diri peserta didik (mahasiswa) yang meliputi: (a) faktor-faktor
sosial, dan (b) faktor-faktor non sosial; (2) faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
peserta didik yang meliputi: (a) factor-faktor fisiologis dan faktor-faktor psikologis.
Tenaga pengajar (dosen) sebagai salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi hasil belajar peserta didik yang memiliki peranan yang cukup
menentukan, karena pembelajaran di depan kelas merupakan perwujudan interaksi
dalam proses komunikasi dan tenaga pengajar sebagai pemegang kunci dalam
pembelajaran sangat menentukan keberhasilan belajar seseorang mahasiswa. Dalam
upaya pencapaian hasil belajar peserta didik agar sesuai dengan target yang
duharapkan, maka dalam pelaksanaan pembelajarannya tenaga pengajar agar dapat
memanfaatkan media, karena media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyelurkan pesan dan informasi antara peserta didik (mahasiswa)
dengan dosennya.
Agar dapat diketahui sejauh mana hasil belajar telah di capai dalam suatu
program pembelajaran, maka di bawah ini ada beberapa cara mengukur keberhasilan
belajar seorang mahasiswa, ada dua kriteria keberhasilan belajar, yaitu: (1)
keberhasilan belajar selama di perguruan tinggi, dan (2) keberhasilan setelah lulus
dari perguruan tunggi. Berkaitan dengan kriteria kualitas hasil belajar sewaktu
menjadi peserta didik (mahasiswa) antara lain: (a) Prestasi belajar, (b) integritas, (c)
jiwa ilmiah, dan (d) tanggung jawab profesional. Namun dalam kenyataannya,
tidaklah mudah untuk mengukur integritas jiwa ilmiah dan tanggung jawab

1
profesional, maka terpaksa kita puas dengan hasil belajar yang tercermin dalam
bentuk indeks prestasi.1
Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar adalah proses
pengumpulan data dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil
belajar mahasiswa. Penilaian pencapaian mahasiswa mencakup Tugas Akhir (TA),
Praktek Kerja Lapangan (PKL), dan Pengabdian Masyarakat. Dalam makalah ini akan
diuraikan maksud dari masing-masing penilaian pencapaian tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu tugas akhir?
2. Apa yang dimaksud praktek kerja lapangan?
3. Apa yang dimaksud pengabdian kepada masyarakat?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian tugas akhir
2. Untuk mengetahui maksud dari praktek kerja lapangan
3. Untuk mengetahui maksud dari pengabdian kepada masyarakat

1
Nurdin Mansur, Pencapaian Hasil Belajar Ditinjau Dari Sikap Belajar Mahasiswa, Lantanida Journal, Vol. 3
No. 2, 2015, hlm, 107-108.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. TUGAS AHIR
a. Pengertian Tugas Akhir
Tugas Akhir merupakan suatu karya ilmiah berdasarkan suatu kegiatan
penelitian atau perancangan (desain), disusun dalam jangka waktu satu semester,
dibawah bimbingan seorang dosen pembimbing dan dapat dibantu seorang
pembantu pembimbing. Dosen pembimbing disini berperan sebagai fasilitator,
pengarah, dan yang menentukan ide pelaksanaan Tugas Akhir. Tim dosen penguji
mengadakan penilaian dalam hal tata tulis laporan, materi bidang keilmuan, sikap
dalam mempertahankan ide dan presentasi tugas akhir.
Tiap mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya dalam program sarjana
diwajibkan untuk menyusun suatu karya ilmiah yang disebut Tugas Akhir, setelah
yang bersangkutan memenuhi persyaratan tertentu. Tugas Akhir itu disusun
berdasarkan hasil penelitian atau perancangan (desain) yang mempunyai ciri-ciri
antara lain:
1. Harus ada permasalahan
2. Judul tugas akhir dipilih sendiri oleh mahasiswa atau ditentukan oleh dosen
pembimbing
3. Didasarkan pada pengamatan lapangan (data primer) dan/atau analisis data
sekunder
4. Harus ada ketertiban metodologi
5. Di bawah bimbingan berkala dan teratur oleh dosen pembimbing
6. Harus cermat dalam tata tulis ilmiah
7. Dipresentasikan dalam forum seminar
8. Dipertahankan dalam ujian lisan di depan tim dosen penguji.
b. Tujuan Tugas Akhir
Kegiatan Tugas Akhir memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam
rangka usaha menerapkan teori dan pengetahuan yang telah diterimanya di dalam
kelas serta memperluas wawasan pada kegiatan nyata di bidang studi masing-
masing.2 Dengan menyusun Tugas Akhir diharapkan mahasiswa mampu
merangkum dan mengaplikasikan semua pengalaman pendidikan untuk

2
Amik Pakarti Luhur, Panduan Penyusunan Laporan Tugas Akhir (TA), Program Studi Manajemen
Informatika, 2020, hlm, 3.

3
memecahkan masalah dalam bidang keahlian/bidang studi tertentu secara
sistematis dan logis, kritis dan kreatif, berdasarkan data/informasi yang akurat dan
didukung analisis yang tepat, dan menuangkannya dalam bentuk penulisan karya
ilmiah.
Penyusunan Tugas Akhir merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi dalam program sarjana yang mempunyai tujuan agar mahasiswa:
1. Mampu membentuk sikap mental ilmiah
2. Mampu mengidentifikasi dan merumuskan masalah penelitian atau
perancangan (desain) yang berdasarkan rasional tertentu yang dinilai penting
dan bermanfaat ditinjau dari beberapa segi
3. Mampu melaksanakan penelitian, mulai dari penyusunan rancangan
penelitian, pelaksanaan penelitian, sampai pelaporan hasil penelitian
4. Mampu melakukan kajian secara kuantitatif dan kualitatif, dan menarik
kesimpulan yang jelas serta mampu merekomendasikan hasil penelitiannya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemecahan masalah itu
5. Mampu mempresentasikan hasil Tugas Akhir itu dalam forum seminar dan
mempertahankannya dalam ujian lisan di hadapan tim dosen penguji.
c. Kegiatan yang dapat Dijadikan Tugas Akhir
Karena Tugas Akhir itu merupakan suatu karya ilmiah yang sebagian besar
disusun berdasarkan hasil penelitian atau perancangan, maka perlu dipahami
kegiatan-kegiatan apa saja yang termasuk dalam penelitian. Menurut kamus
Webster (1983), penelitian dan research didefinisikan sebagai “Penyelidikan yang
giat secara sistematik, sabar, hati-hati dalam bidang ilmu pengetahuan untuk
menghasilkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip.”
Dari definisi di atas dapat dijabarkan bahwa suatu kegiatan dapat disebut
penelitian bila memenuhi kriteria berikut:
1. Untuk kegiatan penelitian ada hal atau hal-hal yang ingin diselidiki
(something to be inquired or examined). Termasuk dalam hal yang ingin
diselidiki ini antara lain: a) Permasalahan yang ingin dipecahkan, b) Hipotesa
yang ingin dibuktikan/diuji kebenarannya, c) Sesuatu (yang masih menjadi)
pertanyaan yang ingin dicari jawabannya. Disini hal-hal yang diselidiki itu
masih merupakan pertanyaan yang memerlukan jawaban.
2. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan (dapat berupa pemecahan
permasalahan, pembuktian kebenaran hipotesa, atau jawaban atas

4
pertanyaan) diperlukan cara (metodologi) tertentu, serta dibutuhkan
kesabaran dan ketelitian dalam melakukan penyelidikan itu. Dengan kata lain
dapat disimpulkan pula bahwa untuk penelitian dibutuhkan proses
penyelidikan yang tidak sederhana.
3. Hasil penyelidikan dapat berupa informasi/data, fakta, atau ketentuan/kaidah/
hukum.
Jadi suatu kegiatan dapat disebut penelitian apabila memenuhi tiga kriteria
di atas: ada hal-hal yang diselidiki yang masih menjadi pertanyaan, dibutuhkan
proses penyelidikan yang tidak sederhana, dan penyelidikan itu menghasilkan
informasi/data, fakta, atau ketentuan/kaidah/hukum. Dengan singkat dapat
dikatakan bahwa penelitian itu merupakan upaya memecahkan suatu masalah
secara ilmiah dan obyektif sehingga menghasilkan bermacam-masam gagasan
kreatif untuk dikontribusikan kepada ilmu dan teknologi, dan/atau kepada
pembangunan dan/atau pengembangan kelembagaan.
Berdasarkan kriteria di atas, maka kegiatan-kegiatan berikut ini dapat pilih
sebagai penelitian untuk Tugas Akhir :
1. Pengkajian:
- Literatur
- Perbandingan
- Kelayakan
- Perancangan
- Terapan
2. Perancangan:
- Metode
- Model/program
- Alat/prototype 3
B. PRAKTEK LAPANGAN
a. Pengertian Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan mahasiswa secara langsung
dalam kegiatan kerja profesi pada suatu lembaga, perusahaan atau institusi dalam
jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum.4 Praktik Kerja Lapangan (PKL)
yang dahulunya disebut permagangan merupakan bagian dari pengembangan
3
Diakses dari: https://www.its.ac.id pada pukul 08:47, tanggal 30 Oktober 2021.
4
Tim Teaching, Buku Panduan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang, Departemen Teknik Pertanian dan
Biosistem Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran 2017, hlm, 1.

5
softskill pada dunia kerja yang wajib dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu
syarat memperoleh derajat sarjana strata satu (S1).
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada suatu industri, baik
industri manufakutur, industri proses, industri jasa, BUMN, instansi atau lembaga
pemerintah untuk mengaplikasikan kompetensi mahasiswa di bidang
keilmuannya. Waktu pelaksanaan PKL yang diberikan adalah sekurang-
kurangnya 30 hari aktif kerja dan maksimal 60 hari aktif kerja.
b. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk memberikan
kesempatan kepada mahasiswa melihat, memperhatikan dan bersentuhan
langsung dengan dunia kerja serta mencoba menerapkan pengetahuan yang telah
didapat di kampus. Dengan adanya PKL tersebut diharapkan mahasiswa akan
dapat mengetahui kebutuhan dunia kerja dan menjadikannya acuan dalam
mengembangkan potensi keilmuannya.
Melalui PKL pemahaman terhadap dunia kerja pada umumnya dapat
diperoleh mahasiswa karena yang dihadapi adalah kenyataan bukan hanya teori
sehingga mahasiswa akan memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya dari
lingkungan kerja. Secara garis besar pemahaman terhadap dunia kerja meliputi
pengetahuan terhadap diri sendiri, dan pemahaman terhadap lingkungan kerja.5
c. Manfaat Praktik Kerja Lapangan
1. Bagi Mahasiswa
a) Memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di
perkuliahan.
b) Mempelajari detail tentang standar kerja profesional sebagai pengalaman
untuk menjadi bekal dalam menjalani jenjang karir yang sesungguhnya.
c) Meningkatkan wawasan dan kemampuan mahasiswa mengenai rangkaian
kegiatan dalam bentuk praktik keahlian kerja.
2. Bagi Universitas
a) Terjalinnya kerjasama antara universitas dengan lembaga tempat
mahasiswa magang.
b) Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja magang.
c) Meningkatkan nama baik institusi di dunia industri terkait.

5
Sukanti, Efektivitas Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, Program D III Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IV No. 2, Tahun 2005, hlm, 45.

6
d) Merupakan salah satu langkah kongkrit pelaksanaan konsep link and
match, yaitu memastikan dunia pendidikan dan pelatihan agar selaras
dengan kebutuhan dunia kerja, meningkatkan daya saing lulusan, serta
mempercepat upaya pengurangan angka pengangguran.
3. Bagi Lembaga
a) Instansi maupun perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari
mahasiswa yang melakukan PKL.
b) Adanya kerjasama/hubungan baik antara universitas dengan lembaga
sehingga instansi ataupun perusahaan tersebut dikenal oleh kalangan
akademis dan dunia pendidikan.
c) Adanya analisis SWOT dari mahasiswa PKL sebagai salah satu
pertimbangan bagi lembaga pada aspek tertentu.6
C. PENGABDIAN MASYARAKAT
a. Pengertian Pengabdian Masyarakat
Pengabdian Masyarakat merupakan kegiatan intrakurikuler yang memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan bekerja bersama-sama dengan
masyarakat. Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa bukan berarti
mengajar masyarakat tentang sesuatu yang terbaik untuk mereka, tetapi
melakukan pemberdayaan sebagai sebuah proses pencarian (research) yang
dilakukan bersama-sama untuk mencari jalan terbaik dalam penyelesaikan
persoalan yang mereka hadapi. Mahasiswa melakukan tugas pendampingan
terhadap apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menghadapi problem sosial
yang ada di tengah-tengah mereka.
Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu misi dari sebuah
perguruan tinggi yang pelaksanaannya perlu didukung oleh segenap warga
perguruan tinggi yang disertai dengan penalaran yang utuh tentang konsep,
strategi dan program.
Usaha untuk meningkatkan kualitas taraf hidup masyarakat dalam program-
program pembangunan di berbagai bidang, menuntut perguruan tinggi untuk
senantiasa terus menerus meningkatkan kualitas pelaksanaan Tridharma
perguruan tinggi secara terpadu dan bersistem, terutama dalam pelaksanaan
dharma pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar ilmu yang

6
Program Studi Ekonomi Islam, Panduan Praktik Kerja Lapangan, Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas
Islam Indonesia 2016, hlm, 4-5.

7
diberikan oleh perguruan tinggi bersifat prospektif sehingga dapat dikembangkan
dan dimanfaatkan dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi
masyarakat, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
b. Tujuan Pengabdian Masyarakat
Secara umum tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan
kontribusi/membantu meningkatkan berbagai kebutuhan masyarakat serta
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat agar kesejahteraan
masyarakat menjadi meningkat yang pada akhirnya masyarakat dapat hidup
mandiri sejahtera dan baik. Di dalam tulisan Margono Slamet dikatakan bahwa
tujuan pengabdian pada masyarakat oleh perguruan tinggi adalah:
a) Mempercepat proses peningkatan kemampuan sumberdaya manusia sesuai
dengan dinamika pembangunan.
b) Mempercepat upaya pengembangan masyarakat ke arah terbinanya
masyarakat dinarnis yang siap mengikuti perubahan-perubahan ke arah
perbaikan dan kemajuan yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat.
c) Mempercepat upaya pembinaan institusi dan profesi masyarakat sesuai
dengan perkembangannya dalam proses modernisasi.
d) memperoleh umpan balik dan masukan lain bagi perguruan tinggi yang
dapat dipergunakan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan penelitian
yang dilakukannya dengan kebutuhan situasi.
Dari tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa pengabdian kepada
masyarakat oleh perguruan tinggi dapat diartikan sebagai praktek langsung dari
teori yang diperoleh pada sebuah perguruan tinggi dari ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan ilmu lainnya sesuai prosedur kaedah keilmuan, dilakukan
secara melembaga, langsung kepada masyarakat sasaran (yang akan
menikmatinya), dengan sasaran masyarakat baik perorangan, kelompok,
organisasi pemerintah/swasta/masyarakat umum.7
c. Bentuk Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Ada enam bentuk kegiatan yang sering dilakukan dalam pengabdian kepada
masyarakat di sebuah perguruan tinggi yaitu:
1) Pendidikan kepada masyarakat

7
Sudin, Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Perguruan Tinggi Agama Islam, Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu
Agama, Vol. V, No. 2, Desember 2004, hlm, 164.

8
Yang dimaksud dengan pendidikan kepada masyarakat adalah
pemberian pendidikan non-formal dalam rangka continuing education
dengan berbagai bentuk kegiatan; kursus-kursus, penataran, lokakarya,
latihan kerja, penyuluhan, bimbingan kerja.
Perlu diperhatikan dalam bentuk kegiatan pendidikan kepada
masyarakat adalah program yang bersifat praktis, harus disesuaikan dengan
kebutuhan pasar, melihat kondisi sosio kultural masyarakat serta tingkat
pendidikan masyarakat. Jika hal tersebut tidak dipertimbangkan
kemungkinan besar apa yang dilakukan menjadi tidak berguna dan mubazir.
2) Pelayanan kepada masyarakat
Kalau di dalam masyarakat modern telah ada secara simultan tenaga
pelayan masyarakat yang profesional yang sewaktu-waktu dapat membantu
masyarakat yang membutuhkannya, namun pada masyarakat yang masih
berkembang hal ini masih sangat terbatas kalau tidak mau dikatakan belum
ada. Sehubungan dengan hal tersebut perlu disini perguruan tinggi memberi
pelayanan secara profesional kepada masyarakat yang memerlukan
perguruan tinggi.
Di negara tertinggal atau sedang berkembang perguruan tinggi masih
dipercaya sebagai tempatnya para ahli yang jumlahnya masih sangat terbatas.
Kemampuan para ahli ini harus dapat dimobilisasi untuk kepentingan
masyarakat luas melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat terutama
tugas yang memerlukan keahlian profesional, pelayanan profesional.
Kegiatannya dalam berbentuk, perencanaan tata kota, proyek khusus, studi
kelayakan, evaluasi proyek, perencanaan kurikulum pendidikan, pelayanan
kesehatan, bantuan hukum, dan berbagai macam konsultasi.
Untuk program yang satu ini sering kali perguruan tinggi terjebak pada
kepentingan sesaat atau konsep pragmatis dalam arti sekedar memberikan
bantuan yang bersifat penyaluran materi. Kalau hal ini dilakukan dengan cara
yang demikian maka sulit diharapkan akan mendapat respon positif dari
masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan. Masyarakat akan menyambut
secara baik ketika bantuan itu diluncurkan, setelah itu mereka melupakan
dengan cepat. Kegiatan yang demikian ini bukan mendidik masyarakat untuk
mandiri tetapi justru memproduksi masyarakat menjadi peminta-minta. Hal
ini tentu sangat memprihatinkan.

9
3) Pengembangan hasil penelitian
Hasil penelitian perlu dikembangkan agar masyarakat dapat
menikmatinya. Produknya dapat berupa pengetahuan terapan, teknologi
ataupun seni yang hasilnya siap pakai. Bentuk kegiatannya dapat berupa;
cara kerja, prosedur kerja, metode mengajar, materi pelajaran dan
sebagainya.
Dalam hal yang berkaitan dengan pengembangan hasil penelitian yang
menjadi problem utamanya adalah ketika sebuah lembaga pendidikan tinggi
itu tidak memproduk hasil yang tepat guna, atau ilmu sosial yang meneliti
masalah-masalah konsep dan teori sehingga sulit untuk mereduksikannya
dalam praktek karena belum disiapkan dalam bentuk aplikatif. Ditambah lagi
kalau penelitian itu suatu penelitian yang tidak rnenyentuh hajat hidup
masyarakat banyak, maka sudah dapat dipastikan hasil penelitiannya itu
hanya sekedar pengisi gudang.
4) Pengembangan wilayah secara terpadu
Dengan melakukan kerja sama dengan beberapa instansi daerah,
perguruan tinggi yang telah memiliki tenaga ahli yang telah memiliki konsep
perencanaan pengembangan wilayah dapat melakukan pengabdian dalam
bentuk desa binaan melakukan perencanaan pembangunan wilayah secara
terpadu dan bersifat komprehensip. Hal ini tentu sangat berkaitan erat dengan
penataan wilayah di suatu daerah yang telah ada tata aturan sebagai
pedoman. Di sini kerjasama antara perguruan tinggi dengan pemerintah
daerah merupakan suatu keniscayaan. Perguruan tinggi tidaklah etis
melakukan kegiatan secara sembunyisembunyi tanpa berkoordinasi dengan
pemerintah setempat. Di sini program yang dilakukan dapat berupa perbaikan
wilayah yang baru terkena musibah, penangan masalah pengungsi dan Iain
sebagainya yang dilakukan dengan simultan diselaraskan dengan program
pemerintah setempat.
5) Transfer Teknologi
Trasfer teknologi ini hasilnya produk baru berupa teknologi siap pakai.
Agar bermanfaat kepada masyarakat maka diperlukan pengenalan kepada
masyarakat, ditawarkan kepada masyarakat agar bisa diadaptasi. Sasaran
transfer teknologi ini adalah: dunia industri, dunia busines, kelompok-

10
kelompok dalam masyarakat, individu-individu, organisasiorganisasi
masyarakat, dan instansi-instansi pemerintah.
6) Kuliah Kerja Nyata
Kekhususan dari Kuliah Kerja Nyata ini adalah memadukan
pendidikari dan pengajaran serta penelitian ke dalamnya, di samping itu
melibatkan banyak personil baik dari kalangan mahasiswa maupun staf.
Kuliah Kerja Nyata ini diharapkan dapat membawa misi perguruan tinggi
kepada masyarakat sehingga masyarakat mengenal perguruan tinggi itu
secara lebih dekat. Dengan kata lain Kuliah Kerja Nyata ini merupakan salah
satu promosi perguruan tinggi secara tidak langsung ke tengah-tengah
masyarakat.
Untuk itu sebelum melakukan Kuliah Kerja Nyata perlu
mempersiapkan strategi khusus dan perencanaan yang matang sehingga dapat
menghasilkan manfaat tidak hanya bagi masyarakat tapi juga mahasiswa dan
perguruan tinggi yang bersangkutan sehingga tidak terjadi pemborosan
tenaga, materi dan pikiran.8
d. Keputusan Rektor Iain Madura Nomor: B-205/In.38/R/PP.00.9/02/2020
Tentang Pedoman Kuliah Pengabdian Kepada Masyarakat
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Rektor Institut Agama Islam
Negeri Madura,
Menimbang: bahwa kuliah pengabdian kepada masyarakat merupakan
bentuk kuliah kerja lapangan yang harus dilakukan mahasiswa, untuk
mengaplikasikan teori dalam keadaan nyata di lapangan; bahwa agar memiliki
panduan yang standar dalam penyelenggaraan kuliah pengabdian kepada
masyarakat, maka dibutuhkan Keputusan Rektor tentang Pedoman Kuliah
Pengabdian kepada Masyarakat.
Mengingat: 1. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendididkan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47); 2. Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara RI
Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5336); 4.
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengeloaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara RI Tahun 2012
Nomor 16); 6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2018
8
Ibid, 165-167.

11
tentang Institut Agama Islam Negeri Madura (Lembaran Negara RI Tahun 2018
Nomor 51); 7. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata kerja Institut Agama Islam Negeri Madura
tanggal 27 Desember 2018 (Berita Negara RI Tahun 2018 Nomor 1746); 8.
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2019 tentang
Statuta Institut Agama Islam Negeri Madura (Berita Negara RI Tahun 2019
Nomor 528); 9. Persetujuan Rapat Senat Akademik Institut pada tanggal 5
Februari.
Memutuskan: Menetapkan: Keputusan Rektor IAIN Madura tentang
Pedoman Kuliah Pengabdian kepada Masyarakat BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam keputusan ini, yang dimaksud dengan: 1. IAIN adalah IAIN
Madura; 2. Rektor adalah Rektor IAIN Madura; 3. Kuliah Pengabdian Kepada
Masyarakat (selanjutnya disingkat KPM) merupakan bentuk kuliah kerja lapangan
yang bertujuan untuk mengaplikasikan teori dalam keadaan nyata di lapangan; 4.
KPM Partisipatif adalah pelaksanaan KPM dengan berdasar pada kaidahkaidah
pemberdayaan masyarakat secara partisipatif yang mengedepankan prinsip-prinsip
kemandirian, kesetaraan, kebersamaan, permufakatan, dan penghormatan antar
warga dengan fasilitator. 5. Fasilitator adalah peserta KPM partisipatif; 6. Badan
Pelaksana KPM (BP KPM) adalah pelaksana KPM yang dikoordinasi oleh
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IAIN (LPPM IAIN); 7.
Korcam adalah Koordinator Kecamatan yang dipilih oleh para Kordes yang
poskonya berada di Kecamatan tersebut; 8. Kordes adalah Koordinator Desa yang
dipilih dari, oleh, dan untuk masing-masing posko yang telah ditentukan; 9.
Monitoring dan evaluasi adalah kegiatan memantau dan menilai pelaksanaan
KPM; 10. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) adalah dosen yang bertugas untuk
membimbing, menilai, dan menguji pelaksanaan KPM di suatu posko tertentu; 11.
DPL adalah Dosen Tetap PNS dan Non-PNS yang mendapat SK Rektor; 12.
PTKIN adalah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri. 9

9
Diakses dari: https://docplayer.info/181504480-Pedoman-kuliah-pengabdian-kepada-masyarakat.html pada
pukul 21: 26, tanggal 10 Desember 2021.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tugas Akhir (TA) merupakan suatu karya ilmiah berdasarkan suatu kegiatan
penelitian atau perancangan (desain), disusun dalam jangka waktu satu semester,
dibawah bimbingan seorang dosen pembimbing dan dapat dibantu seorang pembantu
pembimbing. Dosen pembimbing disini berperan sebagai fasilitator, pengarah, dan
yang menentukan ide pelaksanaan Tugas Akhir. Tim dosen penguji mengadakan
penilaian dalam hal tata tulis laporan, materi bidang keilmuan, sikap dalam
mempertahankan ide dan presentasi tugas akhir.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan mahasiswa secara langsung
dalam kegiatan kerja profesi pada suatu lembaga, perusahaan atau institusi dalam
jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum.
Pengabdian Masyarakat merupakan kegiatan intrakurikuler yang memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan bekerja bersama-sama dengan
masyarakat. Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa bukan berarti
mengajar masyarakat tentang sesuatu yang terbaik untuk mereka, tetapi melakukan
pemberdayaan sebagai sebuah proses pencarian (research) yang dilakukan bersama-
sama untuk mencari jalan terbaik dalam penyelesaikan persoalan yang mereka hadapi.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
sumbangsi pikiran dari para pembaca dalam penyempurnaan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Amik Pakarti Luhur, Panduan Penyusunan Laporan Tugas Akhir (TA), Program Studi
Manajemen Informatika, 2020.

Diakses dari: https://www.its.ac.id pada pukul 08:47, tanggal 30 Oktober 2021.

Diakses dari: https://docplayer.info/181504480-Pedoman-kuliah-pengabdian-kepada-


masyarakat.html pada pukul 21: 26, tanggal 10 Desember 2021.

Mansur, Nurdin. Pencapaian Hasil Belajar Ditinjau Dari Sikap Belajar Mahasiswa,
Lantanida Journal, Vol. 3 No. 2, Tahun 2015.

Program Studi Ekonomi Islam, Panduan Praktik Kerja Lapangan, Fakultas Ilmu Agama
Islam Universitas Islam Indonesia 2016.

Sudin, Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Perguruan Tinggi Agama Islam, Jurnal Aplikasi
Ilmu-Ilmu Agama, Vol. V, No. 2, Desember 2004.

Sukanti, Efektivitas Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, Program D III Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IV No. 2,
Tahun 2005.

Tim Teaching, Buku Panduan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang, Departemen Teknik
Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran,
2017.

14

Anda mungkin juga menyukai