Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KESEHATAN PENGELOLAAN ASAM URAT


Diajukan untuk memenuhi syarat Profesi NERS Angkatan XLI dengan tugas
stase Keperawatan Gerontik

Dosen Pembimbing : Desy Indra Yani, S.Kep.,Ners., MNS

Disusun Oleh :

Intan Rukmana
NPM 220112200517

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG

2021
Satuan Acara Pembelajaran (SAP)

Topik : Pencegahan Jatuh

Sasaran : Ny. H

Hari/tanggal : Selasa, Rabu, 3-4 November 2021

Waktu : Menyesuaikan waktu klien

Sistem : Luring dan During

Narasumber : Intan Rukmana (220112200517)

1. Karakteristik Peserta Didik


Peserta yang disertakan adalah Ny. H dan keluarga. Peserta dalam keadaan
sadar dan memiliki kemampuan kooperatif yang diharapkan bagi klien (Ny. H)
dapat menerima materi yang disampaikan. Peserta didik menggunakan bahasa
Indonesia dalam berkomunikasi. Peserta masih belum mengetahui cara
pengelolaan pencegahan jatuh
2. Tujuan
Setelah mendapatkan penjelasan terkait cara pengelolaan pencegahan jatuh
selama 1x30 menit, diharapkan klien dapat mengetahui serta memahami
materi yang telah di sampaikan.
3. Capaian Pembelajaran

● Peserta mampu menyebutkan kembali pengertian cara pengelolaan


pencegahan jatuh
● Peserta mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala cara pengelolaan
pencegahan jatuh
● Peserta mampu menyebutkan kembali faktor resiko cara pengelolaan
pencegahan jatuh
● Peserta mampu menyebutkan kembali cara mengelola cara pengelolaan
pencegahan jatuh
4. Materi Pengajaran (terlampir)
- Pengertian resiko jatuh
- Tanda dan gejala resiko jatuh
- Faktor resiko jatuh
- Cara mengelola resiko jatuh
5. Strategi Pembelajaran:
Menggunakan metode ceramah dan diskusi dengan media poster
6. Kegiatan belajar mengajar

Tahapan Kegiatan Kegiatan Metode Media Waktu


Pemateri audience

Persiapan Mempersiapkan 1 menit


Memepersiapka - -
(Pra Media pendidikan
n menerima
kegiatan) kesehatan
informasi

Pembukaan a. Memberi a. Menjawab Cerama 2 menit


salam dan salam dan h
memperkenal mendengark
kan diri. an
b. Menjelaskan b. Mendengar
tujuan dari kan dan
pendidikan memperhati
kesehatan kan
c. Melakukan c. Mendengar
kontrak waktu kan dan
menyetujui
kontrak
waktu

Pemaparan Menjelaskan Cara Menyimak dan Cerama Poster 25 menit


Materi Mengelola bertanya untuk h dan
pencegahan resiko hal yang tidak diskusi
jatuh
dimengerti

Penutupan a. Evaluasi a. Mendengar Tanya 7 menit


kegiatan kan dan jawab
pendidikan menjawab dan
kesehatan b. Mendengar review
b. Mengucapkan kan materi
terima kasih c. Mendengar
atas kan dan
kebersediaan menjawab
peserta salam
c. Salam penutup
dan
berpamitan

Total 30
menit

8. Evaluasi (Formatif/Sumatif)

a. Evaluasi Struktur
● Peserta menghadiri kegiatan di waktu yang telah ditentukan.
● Kesediaan sarana dan prasarana.
● Kesiapan media presentasi.
b. Evaluasi Proses
● Peserta antusias dan memperhatikan materi penkes.
● Kegiatan berjalan tertib.
c. Evaluasi Hasil
1. Peserta mampu menyebutkan kembali pengertian pencegahan resiko
jatuh
2. Peserta mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala pencegahan
resiko jatuh
3. Peserta mampu menyebutkan kembali faktor resiko pencegahan resiko
jatuh
4. Peserta mampu menyebutkan kembali cara mengelola pencegahan
resiko jatuh
Materi terlampir
1. Definisi

Jatuh adalah suatu kejadian yang di laporkan penderita atau saksi mata
yang melibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai /tempat yang
lebih rendah atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka (Reuben). Jatuh dapat
menimbulkan terjadinya Cidera pada lansia. Kejadian jatuh sering terjadi atau
dialami oleh usia lanjut . Banyak faktor berperan di dalamnya ,kelemahan otot
ekstremitas bawah kekakuan sendi ,sinkope dan dizzines ,serta faktor ekstrinsik
sertai lantai yang licin dan tidak rata tersandung benda-benda ,pengelihatan
kurang terang dan sebagainya. Tidak mengejutkan bahwa jatuh merupakan
kejadian yang mempercepat patah tulang pada orang dengan kepadatan mineral
tulang Bone Mineral Density (BMD) rendah.

Jatuh dapat dicegah sehingga akan mengurangi risiko patah tulang. Jatuh
adalah penyebab terbesar untuk patah tulang pinggul dan berkaitan dengan
meningkatnya risiko yang berarti terhadap berbagai patah tulang meliputi
punggung, pergelangan tangan, pinggul, lengan bagian atas.Jatuh dapat
disebabkan oleh banyak faktor, sehingga strategi pencegahan harus meliputi
berbagai komponen agar sukses. Aktivitas fisik meliputi pola gerakan yang
beragam seperti latihan kekuatan atau kelas aerobik dapat meningkatkan massa
tulang sehingga tulang lebih padat dan dapat menurunkan risiko jatuh.

Mengurangi Risiko JatuhBanyak hal yang dapat dilakukan untuk


mengurangi risiko jatuh dan meminimalisir dampak dari jatuh yang terjadi.
Pedoman yang dikeluarkan oleh American Geriatrics Society, British Geriatrics
Society, dan American Academy of Orthopedi Surgeons pada pencegahan
jatuh pencegahan jatuh meliputi beberapa rekomendasi untuk orang tua (AGS
et al.2001)
2. Faktor penyebab Cidera akibat Jatuh

Faktor penyebab jatuh pada lansia dapat dibagi dalam 2 golongan besar,

yaitu:

a. Faktor Intrinsik
Faktor instrinsik dapat disebabkan oleh proses penuaan dan berbagai
penyakit sepertiStroke dan TIA yang mengakibatkankelemahan tubuh
sesisi , Parkinson yang mengakibatkan kekakuan alat gerak, maupun
Depresi yang menyebabkan lansia tidak terlalu perhatian saat berjalan .
Gangguan penglihatan pun seperti misalnya katarak meningkatkan risiko
jatuh pada lansia. Gangguan sistem kardiovaskuler akan menyebabkan
syncope, syncope lah yang sering menyebabkan jatuh padalansia.Jatuh
dapat juga disebabkan oleh dehidrasi. Dehidrasi bisa disebabkan oleh diare,
demam, asupan cairan yang kurang atau penggunaan diuretik yang
berlebihan.
b. Faktor Ekstrinsik
Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua atau tergeletak di
bawah,tempat tidur tidak stabil atau kamar mandi yang rendah dan tempat
berpegangan yang tidak kuat atau tidak mudah dipegang, lantai tidak datar,
licin atau menurun, karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang
tebal/menekuk pinggirnya, dan bendabenda alas lantai yang licin atau
mudah tergeser,lantai licin atau basah, penerangan yang tidak baik (kurang
atau menyilaukan), alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun
cara penggunaannya

3. Pencegahan
Pencegahan dilakukan berdasar atas faktor resiko apa yang dapat menyebabkan
jatuh seperti faktor neuromuskular, muskuloskeletal, penyakit yang sedang
diderita, pengobatan yang sedang dijalani, gangguan keseimbangan dan gaya
berjalan, gangguan visual, ataupun faktor lingkungan.
pencegahan resiko jatuh pada orang tua :

a. Latihan fisik
Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan
kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan
meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan, latihan fisik juga bisa
mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang dianjurkan
yang melatihkekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya, salah
satunya adalah berjalan kaki.
b. Manajemen obat-obatan
Gunakan dosis terkecil yang efektif dan spesifik diantaranya:

1) Perhatikan terhadap efek samping dan interaksi obat

2) Gunakan alat bantu berjalan jika memang di perlukan selama pengobatan

3) Kurangi pemberian obat-obatan yang sifatnya untuk waktu lama terutam


sedatif dan tranquilisers

4) Hindari pemberian obat multiple (lebih dari empat macam) kecuali atas
indikasi klinis kuat

5) Menghentikan obat yang tidak terlalu diperlukan

c. Modifikasi lingkungan

Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk menghindari
pusing akibat suhu di antaranya:

1) Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan

berada dalam jangkauan tanpa harus berjalan dulu

2) Gunakan karpet antislip di kamar mandi.

3) Perhatikan kualitas penerangan di rumah.

4) Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk
melintas.

5) Pasang pegangan tangan pada tangga, bila perlu pasang

lampu tambahan untuk daerah tangga.

6) Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari

jalan yang biasa untuk melintas.

7) Gunakan lantai yang tidak licin.

8) Atur letak furnitur supaya jalan untuk melintas

mudah, menghindari tersandung.

9) Pasang pegangan tangan ditempat yang di perlukan

seperti misalnya di kamar mandi.

d. Memperbaiki kebiasaan pasien lansia, misalnya :

1) Berdiri dari posisi duduk atau jangkok jangan terlalu cepat.

2) Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus.

3) Mengambil barang dengan cara yang benar dari lantai.

4) Hindari olahraga berlebihan.

5) Alas kaki

Perhatikan pada saat orang tua memakai alas kaki :

- Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar

- Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk

menjaga keseimbangan

- Pakai sepatu yang antislip


e. Alat bantu jalan

Terapi untuk pasien dengan gangguan berjalan dan keseimbangan


difokuskan untuk mengatasi atau mengeliminasi penyebabnya atau faktor yang
mendasarinya.

1) Penggunaannya alat bantu jalan memang membantu meingkatkan


keseimbangan, namun di sisi lain menyebabkan langkah yang terputus dan
kecenderungan tubuh untuk membungkuk, terlebih jika alat bantu tidak
menggunakan roda., karena itu penggunaan alat bantu ini haruslah
direkomendasikan secara individual.

2) Apabila pada lansia yang kasus gangguan berjalannya tidak dapat ditangani
dengan obat-obatan maupun pembedahan. Oleh karena itu, penanganannya
adalah dengan alat bantu jalan seperti cane (tongkat), crutch (tongkat ketiak)
dan walker. (Jika hanya 1 ekstremitas atas yang digunakan, pasien dianjurkan
pakai cane. Pemilihan cane type apa yang digunakan, ditentukan oleh
kebutuhan dan frekuensi menunjang berat badan. Jika ke-2 ekstremitas atas
diperlukan untuk

mempertahankan keseimbangan dan tidak perlu menunjang berat badan, alat


yang paling cocok adalah four-wheeled walker. Jika kedua ekstremitas atas
diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan menunjang berat badan,
maka pemilihan alat ditentukan oleh frekuensi yang diperlukan dalam
menunjang berat badan.

f. Periksa fungsi penglihatan dan pendengaran

g. Hip protektor : terbukti mengurangi risiko fraktur pelvis

h. Memelihara kekuatan tulang

Suplemen nutrisi terutama kalsium dan vitamin D terbukti meningkatkan densitas


tulang dan mengurangi resiko fraktur akibat terjatuh pada orang tua

1) Berhenti merokok

2) Hindari konsumsi alkohol


3) Latihan fisik

4) Anti-resorbsi seperti biophosphonates dan modulator

reseptor estrogen

5) Suplementasi hormon estrogen / terapi hormon pengganti.


Lampiran Media Penkes

Anda mungkin juga menyukai