Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN CEDERA FISIK PADA LANSIA DI RUMAH


DI PUSKESMAS LEPO – LEPO

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

LISA SAFITRI (S.0020.P.006)


LISA ASTRADA (S.0020.P.005)
JUMIATI (S.0020.P.004)
AYUH ASTIKA A (S.0020.P.001)
NANDA NURUL M (S.0020.P.0)
IREN HAUMASE (S.019.P.)

STIKES KARYA KESEHATAN KENDARI


PRODI S1 KEPERAWATAN
2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : Home care layanan geriatri


Topik : Pencegahan cedera fisik pada lansia di rumah
Sub topik : 1. Pengertian Jatuh
2. Penyebab Jatuh pada Lansia
3. Cara Pencegahan Jatuh pada Lansia
4. Cara Menolong Lansia Yang Jatuh
Sasaran : Lansia
Tempat : Lepo – lepo puskesmas
Hari/Tanggal : Kamis 09 Februari 2024
Waktu : 09-selesai
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir proses penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui tentang terapi
manipulasi tubuh untuk mengurangi gejala stress dan pelaksanaannya.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan Siswa/Siswi dapat:
1. Menyebutkan pengertian terapi manipulasi tubuh.
2. Menyebutkan tentang fisiologis terapi manipulasi tubuh.
3. Menyebutkan apa saja dasar teori dari terapi manipulasi tubuh.
4. Menyebutkan manfaat terapi manipulasi tubuh.
5. Menyebutkan tahapan dari terapi manipulasi tubuh.
SASARAN
Lansia puskesmas lepo - lepo
MATERI
Terlampir
METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
MEDIA
 Leaflat
 PPT

STRATEGI PELAKSANAAN

Hari\Tanggal : Kamis, 08 Februari 2024


Waktu :09:00-selesai

NO TAHAP KEGIATAN METODE MEDIA WAKTU


1. Pembukaan a. Mengucapkan salam Ceramah - 5 menit
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
d. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
2. Pelaksanaan a. Menjelaskan tentang Ceramah, Power 30 menit
pengertian terapi Demonstrasi point,
manipulasi tubuh. white
b. Menjelaskan tentang board
tujuanterapi manipulasi
tubuh.
c. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
d. Menjelaskan manfaat
dan jenisterapi
manupulasi tubuh
e. Menjelaskan tahapan
dari terapi manipulasi
tubuh.
f. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
3. Penutup a. Menanyakan kepada Ceramah, - 12 menit
peserta tentang materi tanya jawab
yang telah diberikan
b. Mengucapkan salam
penutup.

SETTING TEMPAT

C A

D
B

C
Keterangan:
A : Master Of Ceremony
B : Penyaji
C : Lansia
D : Observasi

PEMBAGIAN TUGAS
A. Master of Ceremony : Memandu acara dan mengontrol proses penyuluhan
B. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan
D. Observasi : Mencatat jumlah peserta dan mencatat nama-nama Lansia yang
mengajukan pertanyaan.

KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Telah dilakukan penyuratan ke puskesmas sebelum pertemuan
b. Waktu pelaksanaan penyuluhan telah ditetapkan
c. Tempat dan perlengkapan acara telah disiapkan
d. Panitia penyuluhan telah di bentuk
2. Evaluasi Proses
a. 80 % jumlah lansia hadir diruangan penyuluhan
b. Penyaji menyampaikan materi dengan tepat
c. Lansia antusias mengikuti jalannya acara
d. Lansia dapat mengikuti acara sampai selesai
e. Acara penyuluhan berjalan lancar sesuai rencana
3. Evaluasi Hasil
a. Tersedianya materi terkait pencegahan cedera fisik pada lansia di rumah
b. Lansia mengajukan pertanyaan terkait materi yang dibawakan

MATERI

A. Latar Belakang
Pencegahan cedera fisk pada lansia harus diperhatikan oleh semua pihak yaitu
keluarga, penjaga bayaran, perawat di rumah sakit dan juga pihak-pihak yang
menentukan keputusan bagi pembangunan rumah sakit. Keluarga merupakan support
system utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya. Keluarga memegang
peranan penting dalam perawatan terhadap lansia oleh sebab itu keluarga harus
memiliki pengetahuan mengenai faktor risiko jatuh pada lansia (Maryam, 2009).
Perawat dan pihak – pihak rumah sakit harus menunjang fasilitas dalam rumah sakit
dengan pengawasan penuh akan aktivitas masing – masing pasien opname dan juga
pemenuhan fasilitas – fasilitas yang aman di daerah yang memungkinkan untuk
terjadinya kejadian jatuh pada lansia yang sedang opname di rumah sakit.

Pengertian

Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yangmelibatkan
seseorang mendadak terbaring atau terduduk di lantai atautempat yang lebih rendah atau
tanpa kehilangan kesadaran atau luka(Reuben, 1996).Jatuh sering terjadi atau dialami oleh
usia lanjut. Banyak faktor berperan didalamnya misalnya kelemahan otot ekstremitas bawah,
kekakuan sendi,sinkope dan
Dizzines serta faktor ekstrinsik seperti lantai yang licin dantidak rata tersandung benda-
benda, penglihatan kurang terang dansebagainya.Tidak mengejutkan bahwa jatuh merupakan
kejadian yang mempercepat patah tulang pada orang dengan kepadatan mineral tulang (
Bone Mineral Density/BMD)
rendah. Jatuh dapat dicegah sehingga akan mengurangirisiko patah tulang. Jatuh adalah
penyebab terbesar untuk patah
tulang pinggul dan berkaitan dengan meningkatnya risiko yang berarti terhadap berbagai pata
h tulang meliputi punggung, pergelangan tangan, pinggul,lengan bagian atas.Jatuh dapat
disebabkan oleh banyak faktor, sehingga strategi pencegahanharus meliputi berbagai
komponen agar sukses. Aktivitas fisik meliputi polagerakan yang beragam seperti latihan
kekuatan atau kelas aerobik dapatmeningkatkan massa tulang sehingga tulang lebih padat dan
dapatmenurunkan risiko jatuh.Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko
jatuh danmeminimalisir dampak dari jatuh yang terjadi. Pedoman yang dikeluarkanoleh
American Geriatrics Society, British Geriatrics Society, dan American Academy of
Orthopedi Surgeons
pada pencegahan jatuh meliputi beberaparekomendasi untuk orang tua (AGS et al, 2001)

Faktor - Faktor Lingkungan yang Sering Dihubungan denganKecelakaan pada Lansia

Faktor penyebab jatuh pada lansia dapat dibagi dalam 2 golongan besar,yaitu:

a. Faktor Intrinsik
Faktor instrinsik dapat disebabkan oleh proses penuaan dan berbagai penyakit seperti
Stroke dan TIA yang mengakibatkan kelemahan tubuh,Parkinson yang
mengakibatkan kekakuan alat gerak, maupun Depresi yang menyebabkan lansia tidak
terlalu perhatian saat berjalan.Gangguan penglihatan pun seperti misalnya katarak
meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Gangguan sistem kardiovaskuler
akanmenyebabkan syncope yang sering meningkatkan risiko jatuh padalansia. Jatuh
dapat juga disebabkan oleh dehidrasi. Dehidrasi bisadisebabkan oleh diare, demam,
asupan cairan yang kurang atau penggunaan diuretik yang berlebihan.

b. Faktor ekstrinsik
Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua atau tergeletakdi lantai,
tempat tidur tidak stabil atau kamar mandi yang rendah dantempat berpegangan yang
tidak kuat atau tidak mudah dipegang, lantaitidak datar, licin atau menurun, karpet
yang tidak dilem dengan baik,keset yang tebal/menekuk pinggirnya, dan benda-benda
alas lantai yanglicin atau mudah tergeser, lantai licin atau basah, penerangan yang
tidak baik (kurang atau menyilaukan), alat bantu jalan yang tidak tepatukuran, berat,
maupun cara penggunaannya.

Pencegahan Jatuh

Pencegahan dilakukan berdasarkan faktor risiko apa yang dapatmenyebabkan jatuh seperti
faktor neuromuskular, muskuloskeletal, penyakit yang sedang diderita, pengobatan yang
sedang dijalani, gangguankeseimbangan dan gaya berjalan, gangguan visual, ataupun faktor
lingkungan. Dibawah ini akan di uraikan beberapa metode pencegahan jatuh pada orangtua:

a. Latihan fisik
Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkankekuatan
tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi,dan meningkatkan reaksi
terhadap bahaya lingkungan. Latihan fisik juga bisa mengurangi kebutuhan obat-
obatan sedatif. Latihan fisik yangdianjurkan yang melatih kekuatan tungkai, tidak
terlalu berat dansemampunya, salah satunya adalah berjalan kaki.

b. Managemen obat-obatan
Gunakan dosis terkecil yang efektif dan spesifik diantaranya:

1. Perhatikan terhadap efek samping dan interaksi obat

2. Gunakan alat bantu berjalan jika memang di perlukan selama pengobatan

3. Kurangi pemberian obat-obatan yang sifatnya untuk waktu lamaterutama sedatif


dan tranquilisers

4. Hindari pemberian obat multiple (lebih dari empat macam) kecualiatas indikasi
klinis kuat

5. Menghentikan obat yang tidak terlalu diperlukan

c. Modifikasi lingkungan.

1. Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untukmenghindari
pusing akibat suhu.

2. Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan beradadalam


jangkauan tanpa harus berjalan dulu.

3. Gunakan karpet antislip di kamar mandi.

4. Perhatikan kualitas penerangan di rumah.

5. Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untukmelintas.

6. Pasang pegangan tangan pada tangga, bila perlu pasang lamputambahan untuk
daerah tangga.

7. Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari jalanyang biasa


untuk melintas.

8. Gunakan lantai atau keramik yang tidak licin


9. Atur letak furnitur supaya jalan untuk melintas mudah, menghindari tersandung.

10. Pasang pegangan tangan ditempat yang di perlukan seperti misalnyadi kamar
mandi.

d. Memperbaiki kebiasaan pasien lansia, misalnya:

1. Berdiri dari posisi duduk atau jangkok jangan terlalu cepat.

2. Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus.

3. Mengambil barang dengan cara yang benar dari lantai.

4. Hindari olahraga berlebihan.

e. Alas Kaki

1. Perhatikan pada saat orang tua memakai alas kaki:

2. Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar

3. Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk menjagakeseimbangan

4. Pakai sepatu yang antislip

f. Alat Bantu Jalan

1. Terapi untuk pasien dengan gangguan berjalan dan keseimbangandifokuskan


untuk mengatasi atau mengeliminasi penyebabnya ataufaktor yang
mendasarinya.Penggunaan alat bantu jalan memang membantu
meingkatkankeseimbangan, namun di sisi lain menyebabkan langkah yangterputus
dan kecenderungan tubuh untuk membungkuk, terlebih jikaalat bantu tidak
menggunakan roda., karena itu penggunaan alat bantu ini haruslah
direkomendasikan secara individual.
2. Apabila pada lansia yang kasus gangguan berjalannya tidak dapatditangani
dengan obat-obatan maupun pembedahan. Oleh karenaitu, penanganannya adalah
dengan alat bantu jalan seperti
cane(tongkat),crutch(tongkat ketiak) dan walker (Jika hanya satuekstremitas atas
yang digunakan, pasien dianjurkan pakai cane Pemilihan tipe cane yang digunakan,
ditentukan oleh kebutuhan danfrekuensi yang menunjang berat badan. Jika kedua
ekstremitas atasdiperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan tidak perlu

menunjang berat badan, alat yang paling cocok adalah four-wheeledwalker.


Jika kedua ekstremitas atas diperlukan untukmempertahankan keseimbangan dan
menunjang berat badan
maka pemilihan alat ditentukan oleh frekuensi yang diperlukan dalammenunjang berat
badan.

g. Periksa fungsi penglihatan dan pendengaran.

h. Hip protektor
terbukti mengurangi resiko fraktur pelvis.

i. Memelihara Kekuatan Tulang

1. Suplemen nutrisi terutama kalsium dan vitamin D terbuktimeningkatkan densitas


tulang dan mengurangi resiko fraktur akibatterjatuh pada orang tua

2. Berhenti merokok

3. Hindari konsumsi alcohol

4. Latihan fisik

5. Anti-resorbsi seperti biophosphonates dan modulator reseptorestrogen


6.
7. Suplementasi hormon estrogen / terapi hormon pengganti.

Cara menolong lansia yang jatuh

1. Cara bangun setelah jatuh tanpa penolongCara yang dapat dilakukan lansia setelah
jatuh jika masih bangun adalah :

a. Mengangkat badan dengan bantuan siku

b. Mengangkat tubuh lagi dengan bantuan lutut dan kedua lengan lurus
c. Pegang permukaan kursi atau benda untuk membantu berdiri

d. Hadapkan tubuh ke kursi untuk berdiri

e. Putar badan pelan pelan dan duduk di kursiCara yang dapat dilakukan lansia
setelah jatuh jika lansia tidak bisa bangun adalah sebagai berikut:

f. Menarik perhatian dengan memukul benda atau membunyikanalarm atau


menelpon jika bisa.

g. Temukan bantal/guling/pakaian yang digulung dan letakkandibawah kepala.

h. Untuk menjaga kehangatan, selimuti badan dengan pakaian, taplakatau kain yang
ada di sekitar.

i. Untuk menjaga pergerakan, ubah posisi untuk menghindari


tekanan pada luka, gerakkan sendi untuk menghindari kekakuan danmeningkatkan
sirkulasi.

2. Cara bangun yang benar setelah jatuh dengan penolong

a. Tenangkan lansia dan biarkan lansia tetap berbaring sambal andamemeriksa


apakah ada cedera. Tanyakan kepada lansia apakah bisa bergerak.

b. Tempatkan dua buah kursi yang saling berhadapan di dekat lansia.Jika lansia bisa
bergerak, bantu lansia dengan lembut bergeser kesamping.

c. Bantu lansia berpegang pada kursi dihadapannya. Arahkan lansia untuk


mengangkat badannya dengan bertopang pada lututnya.

d. Arahkan lansia untuk mengangkat badannya setengah berdiri bertopang


pada kedua tangannya di kursi dihadapannya. Dekatkankursi di belakang lansia
kearahnya.

e. Persilahkan lansia untuk duduk dengan tenang. Janganmeninggalkan lansia


sebelum anda memastikan tidak ada cedera
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012 Mudah Jatuh Pada Lansia, http://pinadepin.blogspot,com.


Diakses Tanggal 23 agustus 2012.
Taruna, Yuda,2009. Menghindari Resiko Jatuh Pada Lansia.
http://http://www.medikaholistik.com. Diakses Tanggal 23 agustus 2012.

LAPORAN KEGIATAN
SOSIALISASI SISWA/SISWI SMA NEGERI 2 KENDARI
A. TAHAP PERSIAPAN
Pengajuan surat izin kepada pihak sekolah SMAN 2 Kendari, persiapan
materi(ppt dan letfleat), persiapan konsumsi, dan alat bantu sosialisasi seperti LCD dan
Speaker, serta menyiapkan hadiah atau dorprize untuk siswa/siswi yang aktif dalam
sosialisasi.
B. TAHAP PELAKSANA
Sosisalisasi terapi komplementer (Terapi Manipulasi Tubuh untuk mengurangi stress
pada Remaja) di SMAN 4 KENDARI pada :
1. Hari/Tanggal : Sabtu, 29 juli 2023
2. Waktu : 09:00 – selesai
3. Tempat : SMAN 4 KENDARI
4. Kegiatan sosialisasi Terapi Komplementer di SMA N 4 KENDARI di hadiri
sebanyak 30 siswa/siswi
C. ACARA INTI
- Sambutan dari Kepala Sekolah SMA N 4 KENDARI meliputi bahwa : Kesempatan
yang baik menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kampus Stikes Karya
Kesehatan Kendari sudah memilih sekolah kami untuk mengadakan sosialisasi dan
serta Dosen-Dosen dan Mahasiswa yang ikut serta dalam Sosialisasi ini saya
ucapkan Terimakasih.
- Sambutan Wakil Ketua 1 Kampus Stikes Karya Kesehatan Kendari mengucapkan
banyak terimah kasih kepada Kepala Sekolah SMA N 4 KENDARI telah menerima
kami mengadakan sosialisasi di seklah ini dan Dosen-dosen yang ikut serta dalam
sosialisasi ini serta semua pihak yang ikut serta dalam persiapan ini.
- Maksud dari Sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang Terapi
Komplementer pada siswa/siswi SMA N 2 KENDARI dimana Terapi komplementer
adalah pengobatan tradisional yang sudah diakui dan dapat dipakai sebagai
pendamping terapi konvensional medis. Pelaksanaanya dapat dilakukan Bersama
dengan terapi medis. Pelayanan kesehatan komplementer dapat berkontribusi
meningkatkan derajat kesehatan yang sekarang ini banyak diminati masyarakat.
Salah satunya yaitu Terapi Komplementer Manipulasi Tubuh Untuk Mengurangi
Stress Pada Remaja di gunakan untuk siswa/siswi agar terhindar dari kecemasan dan
stress. Terapi Komplementer ini dapat di implementasikan kepada siswa/siswi SMA
N 2 KENDARI yaitu seperti yoga dan thai chi. Melalui kegiatan ini dapat membantu
siswa/siswi SMA N 2 KENDARI merasakn dampak yang baik untuk kesehatan.
Pelayanan komplementer ini perlu mendapat dukungan dari berbagai praktisi
kesehatan supaya semakin berkembangan ilmu pengetahuan dalam asuhan
komplementer.

D. KELEMAHAN
1. Penerimaan yang baik dari kepala sekolah, siswa/siswi, dan staf guru SMA N 2
konsel.
2. Tersedianya tempat untuk melaksanakan sosialisasi yang memudahkan persiapan
tempat.
E. KEKUATAN
Kelemahan pada sosialisasi ini yaitu ketersedian kelas yang awal dari perencanaan
kami minta 4 kelas namun hanya 2 kelas yang tersedia, di sebabkan beberapa bangunan
sekolah termasuk kelas sedang dalam perbaikan. Serta alat persiapan sosialisasi seperti
LCD/proyektor, dan pengeras musik masih kurang. Sehingga sedikit menjadi kendala
saat kami melakukan sosialisasi.Dan jumlah mahasiswa siswa/siswi sebanyak 80% tidak
sesuai dengan prediksi, jumlah siswa hanya sekitar 45% atau 24 orang.
F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning sudah selesai dikonsultasikan dan dapat persetujuan pembimbing
akademik tanggal 20 Juli 2023.
b. Waktu pelaksanaan sosialisasi warga tepat sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati sebelumnya.
c. Persiapan tempat, sarana dan prasarana telah tersedia.
2. Evaluasi Proses
a. Jumlah siswa/siswi SMA Negeri 2 Kendari yang hadir sebanyak 24 orang
b. Siswa/siswi antusias mengikuti kelangsungan acara
c. Alat bantu dapat digunakan secara efektif
d. Acara daoat berjalan sesuai rencana
3. Evaluasi Hasil
a. Terbina hubungan saling percaya dengan siswa/siswi SMA N 2 Kendari.
b. Warga bersedia membantu dan berpatisipasi dalam kegiatan yang direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai