Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

BELANJA MODAL PERALATAN DAN MESIN


KENDARAAN KHUSUS BOARDING CLEARANCE
PADA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I SURABAYA
TAHUN ANGGARAN 2021

1. PENDAHULUAN
a. Umum
1) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya memiliki 2 (dua) kegiatan yang
dilaksanakan pada tahun anggaran 2021, yaitu:
a) Dukungan pelayanan kekarantinaan di pintu masuk negara dan wilayah
b) Dukungan Manajemen Pelaksanaan Program di Ditjen Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
2) Kegiatan Dukungan Manajemen Pelaksanaan Program di Ditjen Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit memiliki 9 (sembilan) output, salah satunya adalah
Layanan Sarana Internal. Komponen dalam pencapaian output Layanan Sarana
Internal adalah Peralatan Fasilitas Perkantoran Ditjen Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit, dengan sub komponen pengadaan mobil operasional.
Salah satunya adalah Pengadaan Kendaraan Khusus Boarding Clearance;
3) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya memerlukan kendaraan
operasional untuk memudahkan mobilitas petugas dalam melakukan tugas
pelaksanaan kekarantinaan di pintu masuk Negara. Pada akhirnya akan
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsinya. Semua ini bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat.
4) Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pengadaan barang perlu disiapkan secara
matang sehingga mampu mendorong perwujudan barang yang sesuai dengan
kepentingan kegiatan.

b. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
2) Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
3) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1314 Tahun 2010 tentang Pedoman
Standarisasi Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana di Lingkungan Kantor
Kesehatan Pelabuhan
4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2348/MENKES/PER/XI/2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
356/MENKES/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya.
c. Gambaran Umum
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian
Kesehatan yang bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit mengemban tugas pokok dan fungsi dalam mencegah
masuknya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, penyakit
lainnya dan KKM-MD. KKP dituntut mampu menangkal resiko kesehatan yang
mungkin masuk dari negara lain dengan melakukan tindakan tanpa menghambat
perjalanan dan arus perdagangan.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya mempunyai 4 wilayah kerja yaitu
wilayah kerja Juanda, Gresik, Tuban, Kalianget. Adapun lokasi pelayanan sebanyak
10 lokasi yaitu Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tuban, Pelabuhan Gresik,
Pelabuhan Kalianget dengan 2 Pos yaitu Pos Branta dan Pos Telaga Biru dan
Bandara Internasional Juanda dengan 4 Titik / lokasi Jaga
Pengawasan di pintu masuk yang harus di lakukan oleh Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Surabaya meliputi pelabuhan Internasional, pelabuhan domestik,
pelabuhan khusus dan bandara Internasional. Data Kedatangan kapal baik dari
dalam maupun luar negeri tahun 2019 sebanyak 27.125 kapal, keberangkatan kapal
sebanyak 27.830 kapal. Kedatangan pesawat sebanyak 58.807 pesawat,
keberangkatan pesawat sebanyak 58.880 pesawat. Pelayanan vaksin sebanyak
74.976 orang.
Dengan merebaknya wabah Covid-19 semenjak akhir tahun 2019, mengakibatkan
terjadinya peningkatan pelaksanaan kegiatan kekarantinaan di pintu masuk negara.
Kebijakan pemulangan pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui pintu masuk
bandara Soekarno Hatta dan bandara Juanda mengakibatkan frekuensi mobilisasi
petugas semakin meningkat. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya , Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya di dukung SDM sebanyak 162 orang yang
terdiri dari ASN sebanyak 95 Orang dan Non ASN sebanyak 67 Orang.
Melihat data dan kondisi yang tersebut di atas, maka Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Surabaya memerlukan kendaraan operasional untuk memudahkan
mobilisasi petugas dalam melakukan tugas pelaksanaan kekarantinaan di pintu
masuk negara.
Hal dilakukan untuk mendukung kelancaran dan fungsi Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Surabaya. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
publik kepada masyarakat.
Mengingat pentingnya kendaraan tersebut untuk menunjang kelancaran pelaksanaan
tugas dan fungsinya, maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya
berencana untuk mengadakannya pada Tahun Anggaran 2021.

2. ORGANISASI PENGADAAN
a. Kuasa Pengguna Anggaran : dr. Acub Zaenal Amoe, MPH
b. Pejabat Pembuat Komitmen : Yanita Setyaningrum, SKM, M.Kes
c. Pengelola Unit ULP : 1. Ruli Handajani, S.Si, Apt, M.Kes
2. Andhika Nugraha, SKM, M.KKK
3. Elly Erawati, Amd
d. Satuan Kerja : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya

3. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Penyedia yang memuat
masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas pengadaan;
b. Dengan penugasan ini diharapkan Penyedia dapat melaksanakan tanggungjawabnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

4. TARGET DAN SASARAN


Target/ sasaran yang ingin dicapai dengan kegiatan pengadaan ini adalah untuk
mendapatkan Penyedia yang baik dan berkualitas dalam rangka Pengadaan Kendaraan
Khusus Boarding Clearance pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya tahun
anggaran 2021.

5. SUMBER PENDANAAN
a. Sumber dana dari keseluruhan pengadaan dibebankan pada DIPA Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Surabaya Tahun Anggaran 2021;
b. Pembayaran dilakukan secara harga satuan.

6. LINGKUP KEGIATAN, LOKASI KEGIATAN, DAN DATA PENUNJANG


a. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan adalah pengadaan mobil operasional kantor yang meliputi
Pengadaan Kendaraan Khusus Boarding Clearance kantor pada Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Surabaya tahun anggaran 2021.

b. Lokasi Kegiatan
Kegiatan akan dilaksanakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya, Jalan
Raya Juanda Blok 2.B.2, Sedati Agung, Sedati, Sidoarjo.

c. Data Penunjang
1) Untuk melaksanakan tugasnya Penyedia harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh PPK dalam Kerangka
Acuan Kerja ini;
2) Penyedia harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari PPK, maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan dan atau kelalaian pekerjaan pengadaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggungjawab Penyedia.

7. LINGKUP PEKERJAAN
a. Lingkup Tugas
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Penyedia adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 12
Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
b. Tanggung Jawab Penyedia
Secara umum tanggung jawab Penyedia meliputi:
1) Pelaksanaan kontrak;
2) Kualitas barang;
3) Ketepatan perhitungan jumlah/ volume barang;
4) Ketepatan waktu penyerahan;
5) Ketepatan tempat penyerahan.

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pengadaan adalah Tiga Puluh (30) hari kalender.

9. KELUARAN
Kegiatan Penyedia yang dilaksanakan akan menghasilkan barang persediaan kegiatan
kearsipan sesuai dengan yang direncanakan.

10. PELAPORAN
Laporan dibuat saat pekerjaan pengadaan telah selesai dilaksanakan.

11. LAIN-LAIN
Lingkup kewenangan Penyedia sesuai dengan peraturan yang berlaku dan Surat
Perintah Kerja (SPK).

12. PENUTUP
a. Setelah KAK ini diterima, maka Penyedia hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan;
b. Berdasarkan bahan-bahan tersebut Penyedia agar segera menyusun program kerja
untuk dibahas dengan Pejabat Pembuat Komitmen.

Ditetapkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen

Yanita Setyaningrum, SKM, M.Kes


NIP 198502202008122003

Anda mungkin juga menyukai