Anda di halaman 1dari 2

JUDUL : SEDEKAH TIDAK MEMBUAT MU MISKIN

Narator : Mentari pagi membangunkan seorang gadis dari tidur nyenyak nya , ia pun mulai
menggeliat dan beranjak dari tempat tidurnya. Naya gadis itu, gadis cantik yang dikenal
memiliki kepribadian lembut, baik hati, suka berbagi dan suka menolong.
Namun sayang dibalik semua sikap dan perilaku yang baik, ia tak bisa mendapatkan kasih
sayang yang melimpah. Orang tuanya hanya sibuk memikirkan perkerjaan dan uang
semata, Setelah sibuk membersihkan dirinya, naya tak lupa membersihkan rumah dan
membuat sarapan untuk dirinya sendiri.
Jangan ditanya kemana ibunya, karena kalaupun ada ibunya tidak akan memasakkan
sarapan layaknya ibu-ibu lainnya. Ibunya hanya memikirkan uang. Setelah selesai
mengerjakan pekerjaan rumah dan sarapan, tak lupa ia bungkus sisa makanan untuk
dibagikan kepada orang yang membutuhkan saat ia nanti berangkat sekolah.
Naya (Anjani) : "Assalamualaikum dik ini ada sedikit rezeki untuk adik hari ini" (ucap naya sambil
tersenyum manis)
Pengemis (Hanif) : "Waalaikumsalam, terimakasih kak, kakak sangat baik sekali, semoga Allah membalas
kebaikan kakak" (ucap anak kecil itu dengan lembut)
Narrator : Nayapun membagikan nasi bungkus itu kepada Adik itu. Sesampainya disekolah, la
langsung menuju ke kelas nya dan siap mengikuti pelajaran seperti biasa. dan suara bel
pun berbunyi, pertanda pelajaran akan dimulai.
Pak Ahmad (furqon) : "assalamualaikum " (sapa pak Ahmad guru mata pelajaran agama Islam memulai
pelajaran hari ini.)
Siswa : "Waalaikumsalam" (sahut para murid lain barsamaan)
Pak Ahmad (furqon) :"pelajaran hari ini adalah tentang bersedekah, semua tahu arti sedekah?" (tanya pak guru
sebelum memulai pelajaran, Lalu ia berdiri menulis sesuatu di papan ia menulis "ayo kita
bersedekah)
Pak Ahmad (furqon): "baiklah. Perlu kalian ketahui untuk menjadi orang sukses kita harus mengikuti ajaran
agama dengan benar. Apalagi semua yang ada di dalam kelas ini beragama Islam. Salah
satu ajarannya adalah bersedekah, orang yang kesuksesannya langgeng salah Satu
kuncinya adalah bersedekah.
Karena apa? Allah swt telah memerintahkan kita melalui kitab suci yaitu Al-Qur'an
dimana kita harus berbagi rezeki dengan anak yatim dan fakir miskin. Disini pak guru
akan menceritakan pengalaman nyata betapa besarnya dampak bersedekah. Dulu waktu
bapak masih ada di posisi bawah dengan ekonomi yang sangat sulit, bapak merelakan
uang gaji bulanan bapak untuk bersedekah seraya berdoa semoga Allah memberikan
kemudahan rezeki dengan berlipat ganda. 1-2 minggu bapak masih seperti biasa dan
hidup tanpa gaji satu bulan, tapi di minggu ketiga tanpa sengaja ada orang menawari
bapak sebuah pekerjaan dengan nominal yang cukup tinggi hampir berkisar 20juta. Sejak
saat itu bapak rutin bersedekah dan Alhamdulillah sampai saat ini bapak tak pernah
merasa kesulitan masalah ekonomi. Jadi kesimpulan nya dengan bersedekah rezeki kita
akan bertambah dan jika kita memiliki kesulitan akan dapat teratasi."
Narator : Tak terasa Bel pulang sekolah pun berbunyi yang pastinya menimbulkan sorakan bahagia
dari seluruh murid kecuali naya, Mendengar hal itu ia langsung bergegas pulang
kerumahnya, tapi sebelum itu ia pergi ke mesjid di sekolahnya untuk menyisipkan uang
saku nya kedalam kotak amal mesjid.
Sesampainya naya dirumah bertepatan pulang dengan orang tuanya. Ia hanya bisa
memandang orang tuanya dengan sendu karena semenjak kepulangan nya ia selalu
diabaikan.
mama (aqeela ) : naya sini kamu, mama sama papa mau bicara" (seru mama naya)
Naya ( Anjani) : "iya ma sebentar " (ucap naya)
Narator : Kemudian Naya bergegas keluar dari kamarnya dan segera menuju keruang tamu untuk
menemui kedua orangtua nya, dalam hati naya was was dengan apa yang akan
dibicarakan orang tuanya nanti
mama (aqeela ) : "sini kamu naya , jadi anak tidak tau balas budi, mama dan ayah sibuk cari uang malah
kamu sibuk buang buang uang buat orang yang bahkan tidak kita kenal. Kamu berniat
membuat keluarga kita miskin ?! (ucap mama naya marah)
Naya ( Anjani) : "bukan seperti itu ma, naya hanya membantu mereka yang butuh bantuan dan sedekah
tidak membuat kita miskin justru akan membuat kita mendapat kecukupan "( ucap naya
dengan nada lirih)
mama (aqeela ) : tidak usah mengajari mama mu naya jelas jelas papa sama mama lihat dengan mata
kepala sendiri kalau kamu buang-buang uang demi memberi makan orang pinggir jalan
yang bahkan kita tidak kenal.
Ayah (habib) : Sekarang juga kamu masuk kamar dan ayah akan memotong uang saku kamu supaya
kamu tidak menghamburkan uang lagi" ucap papa anita dengan tegas
Narator : Naya bergegas memasuki kamarnya dan ia menangis meratapi kemarahan kedua orang
tuanya. Pasti akan seperti itu jika naya ketahuan membantu orang orang ataupun
ketahuan memberi uang kepada orang yang tidak dikenalinya. Orang tuanya
menganggap bahwa memberi uang atau barang lain ke orang yang membutuhkan sama
saja menghamburkan uang dan orang tua naya benci hal itu.

Keesokan harinya dengan wajah cerianya naya bertekad tidak akan pernah berhenti
membantu orang orang membutuhkan bantuan.
Entah ada apa ibu naya hari ini memasak sarapan. Naya sangat bahagia tapi kebahagiaan
itu perlahan meredup karena sarapan yang disiapkan hanya untuk kedua orang tuanya
tidak untuk dirinya.
Namun naya tidak akan berlarut larut dengan kesedihan nya ia akan bangkit. Tanpa
sarapan ia bergegas berangkat kesekolah sesampainya naya disekolan naya pun
mengikuti pelajaran seperti biasa.Tak terasa waktu pulang sudah berbunyi naya pun
bergegas memasuki buku bukunya kedalam tas dan segera pulang
tapi saat ia sampai ia melihat ada 2 pria dengan badan yang besar dan 1 pria yang Sedang
berbicara dengan ayah nya yang seperti memohon
Rentenir (abam) : (marah marah menagih hutang ) mana uang yang sudah kalian janjikan?! Ini sudah
waktunya kalian membayar hutang .!
Rentenir ( ikhsan, Farhan) : ( mengambil barang barang rumah naya untuk dibawa pergi )

Narator : saat 3 pria itu pergi naya segera menghampiri kedua orang tuanya yang menangis
meratapi keadaan ekonomi mereka sekarang
Naya ( Anjani) : "ma yah kenapa kalian menangis? Dan Siapa pria itu" ucap naya
mama (aqeela ) : "perusahaan ayah mu bangkrut dan mereka Rentenir yang menagih uang pinjaman"
(ucap ibu naya.Naya yang mendengar itu pun ikut bersedih)
Naya ( Anjani) : “kita harus sabar ma pa ini semua ujian dari Allah untuk kita , agar kita bersyukur atas
rezeki yang Allah berikan" ucap naya sendu
mama (aqeela ) : iya sayang sekarang mama dan Ayah jadi sadar bahwa uang bukan segalanya dan berbagi
tidak akan membuat kita miskin
ayah ( habib ) : Ini semua adalah ujian dari Allah untuk menegur hambanya yang tamak akan kekayaan,
sekarang kita harus bangkit dan selalu bersyukur kepada Allah.
Narator : Setelah kejadian tersebut, perlahan naya mendapat kasih sayang dari kedua orang
tuanya, mereka lebih meluangkan waktu untuk naya dan tak lupa untuk selalu berbagi
kepada sesama. Dan memulai ulang bisnis keluarga nya pun kian berkembang dengan
pesatnya
Dari drama ini kita belajar bahwa kita harus selalu bersyukur atas rezki yang telah
diberikan oleh Allah Swt dan sedekah tidak akan membuat kita menjadi miskin tetapi
akan menjadikan kesuksesan langgeng dengan salah Satu kuncinya adalah bersedekah.

- end

Anda mungkin juga menyukai