Anda di halaman 1dari 10

Draft Artikel Tugas Akhir

Mata Kuliah Asesmen Pembelajaran Pendidikan Dasar


Sekar Rastri Ardyaputri (212103850820)

Komponen Uraian
Judul Pengembangan Instrumen Penilaian Karakter Percaya Diri pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas I Sekolah Dasar
Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar manusia dan terencana yang berproses memanusiakan
manusia untuk mewujudkan proses pembelajaran agar siswa dapat aktif mengembangkan potensi
yang dimiliki dari dalam dirinya guna untuk dapat memiliki akhlak yang baik, pengendalikan diri,
kecerdasan serta keterampilan yang diperlukan dari dalam dirinya dan masyarakat. Dalam proses
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa membutuhkan penyesuaian, terutama pada siswa
Kelas I yakni penyesuaian lingkungan, penyesuaian pembelajaran hingga penyesuaian karakter siswa
itu sendiri. Pada masa pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia sejak akhir tahun 2019
memiliki dampak tersendiri terutama bagi siswa Kelas I Tahun Ajaran 2020-2021 yang mana siswa
sebelumnya mengenyam pendidikan pada Taman Kanak-Kanak (TK) secara online. Hal ini sangat
berpengaruh pada karakter siswa terutama karakter percaya diri, dimana siswa hanya bertemu dan
berinteraksi dengan guru dan teman sebayanya melalui virtual meeting yang diadakan oleh TK
masing-masing.
Setiap siswa memiliki karakter sifat yang berbeda-beda. Salah satunya yaitu sifat percaya diri.
Siswa yang memiliki rasa percaya diri tinggi, maka tidak sulit bagi mereka untuk bersosialisasi atau
beradaptasi dengan lingkungan baru. Tetapi sebaliknya siswa yang memiliki rasa percaya diri yang
rendah atau kurang ia akan susah untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya, bahkan ia merasa
minder, malu, takut, dan menjadi pendiam. Hal ini sejalan dengan pendapat Lauster (2002:4)
kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam
tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai
keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain,
memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
Sifat percaya diri yang dimiliki oleh siswa dapat membantu siswa dalam beradaptasi dengan
lingkungan barunya terutama saat melaksanakan PTMT atau Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
yang sudah mulai dilaksanakan pada Tahun Ajaran baru 2020-2021 saat ini. Sebelum diterapkannya
pembelajaran tatap muka terbatas, kemdikbud telah melakukan sosialisasi dan menerbitkan buku
panduan pembelajaran masa pandemi. (Kemdikbud, 2020) menjelaskan beberapa peran tim
pembelajaran yaitu 1) melakukan pembagian kelompok belajar dan pengaturan jadwal pelajaran
untuk setiap kelompok; 2) melakukan pengaturan tata letak ruangan; 3) memberikan batas pemisah
dan penanda arah jalur koridor dan tangga; 4) menerapkan mekanisme pencegahan perundungan bagi
warga satuan pendidikan yang terstigma Covid-19; 5) menyiapkan seluruh peralatan penerapan
protokol kesehatan. Berikut adalah prosedur pembelajaran tatap muka terbatas di satuan pendidikan.

Tabel 1. Prosedur Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Di Satuan Pendidikan


Perihal Masa Transisi Masa Kebiasaan
Baru
Kondisi Kelas 1. SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTs, SD, MI, dan
program kesetaraan: jaga jarak minimal 1,5 (satu koma
lima) meter dan maksimal 18 (delapan belas) peserta didik
per kelas. 2. SDLB, MILB, SMPLB, MTsLB dan SMLB,
MALB: jaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter dan
maksimal 5 (lima) peserta didik per kelas. 3. PAUD: jaga
jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter dan maksimal 5
(lima) peserta didik per kelas.
Jumlah hari dan jam Ditentukan oleh satuan pendidikan dengan tetap
pembelajaran tatap muka mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga satuan
terbatas dengan pembagian pendidikan.
rombongan belajar (shift)
Perilaku wajib di seluruh Menggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau masker
lingkungan satuan pendidikan sekali pakai/masker bedah yang menutupi hidung dan
mulut sampai dagu. Masker kain digunakan setiap 4
(empat) jam atau sebelum 4 (empat) jam saat sudah
lembab/basah.
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir
atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer).
Menjaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter
dan tidak melakukan kontak fisik seperti bersalaman dan
cium tangan.
Menerapkan etika batuk/bersin.
Kondisi medis warga 1. Sehat dan jika mengidap penyakit penyerta
satuan Pendidikan (comorbid) harus dalam kondisi terkontrol.
2. Tidak memiliki gejala COVID-19, termasuk orang
yang serumah dengan warga satuan pendidikan.
Kantin Tidak diperbolehkan. Boleh beroperasi
Warga satuan pendidikan dengan tetap menjaga
disarankan membawa protokol kesehatan.
makanan/minuman dengan
menu gizi seimbang.
Kegiatan olahraga dan Tidak diperbolehkan di Diperbolehkan dengan
ekstrakurikuler satuan pendidikan, namun tetap menjaga protokol
disarankan tetap melakukan kesehatan.
aktivitas fisik di rumah.
Kegiatan selain Tidak diperbolehkan Kegiatan selain
pembelajaran di lingkungan ada kegiatan selain pembelajaran, seperti
satuan Pendidikan pembelajaran, seperti orangtua menunggu peserta
orangtua menunggu peserta didik di satuan pendidikan,
didik di satuan pendidikan, istirahat di luar kelas,
istirahat di luar kelas, pertemuan orang tua peserta
pertemuan orang tua peserta didik, pengenalan
didik, pengenalan lingkungan satuan
lingkungan satuan pendidikan, dan
pendidikan, dan sebagainya. Diperbolehkan
sebagainya. dengan tetap menjaga
protokol kesehatan.
Kegiatan pembelajaran di Diperbolehkan dengan tetap menjaga protokol
luar lingkungan satuan kesehatan.
Pendidikan
Sumber: (Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Dan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, 2021)
Dengan adanya PTMT yang dilaksanakan pada bulan pertengahan bulan September tentunya
menjadi hal baru bagi siswa khususnya siswa Kelas I, hal ini dapat membantu siswa dalam memupuk
rasa percaya diri terutama saat berinteraksi dengan guru dan teman sekelasnya. Untuk
mengembangkan rasa percaya diri, sekolah menjadi wadah yang tepat bagis siwa. Guru menjadi salah
satu pemegang peranan penting dalam mengarahkan dan membangun komunikasi yang baik dengan
siswa agar rasa percaya dirinya berkembang sesuai dengan karakter pendidikan yang diharapkan.
Dengan adanya rasa percaya diri yang dimiliki siswa dapat mengembangkan karakter-karakter
lainnya seperti rasa tanggung jawab yang tinggi, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, mandiri, serta
berkebinekaan global. Oleh karena itu rasa percaya diri sangat dibutuhkan oleh siswa sebagai dasar
dalam melaksanakan segala kegiatan baik saat pembelajaran maupun diluar jam pembelajaran serta
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan instrumen penilaian karakter percaya diri
yang valid terutama pada Kelas IV Sekolah Dasar
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan atau Research and
Development yang memiliki tiga ciri khusus. Prosedur pengembangan produk melalui 3 tahapan
yaitu; pengenalan, desain, dan pengembangan. Tahap pendahuluan adalah terdiri dari studi lapangan
dan studi literatur. Tahap desain terdiri dari merancang produk penelitian dan instrumen penelitian.
Tahap pengembangannya adalah validasi teoritis (oleh ahli) dan validasi empiris. Jenis Research and
Development (R&D) yang digunakan mengacu pada Borg & Gall yang diadaptasi sesuai dengan
kebutuhan penelitian.
Kerangka Pengembangan
Satuan Pendidikan : SD Insan Amanah
Kelas / Semester : I/Gasal
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok :
Alokasi Waktu : 1 X 35 menit
Pertemuan ke :1

KOMPETENSI DASAR
3.9 Merinci kosakata dan ungkapan perkenalan diri, keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya
secara lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah
4.9 Menggunakan kosakata dan ungkapan yang tepat untuk perkenalan diri, keluarga, dan orang-
orang di tempat tinggalnya secara sederhana dalam bentuk lisan dan tulis.
INDIKATOR
3.9.1 Mengenali huruf pertama nama sendiri dan nama-nama teman sekelas
3.9.2 Membedakan huruf konsonan dan vokal dari nama sendiri dan nama-nama teman sekelas
4.9.1 Mendemonstrasikan penggunaan kosakata dan ungkapan yang tepat untuk memperkenalkan
diri
INSTRUMEN PENILAIAN SISWA KELAS 1 SD
(RANAH AFEKTIF)

Kelas : I (Satu)
Tema : 1. Diriku
Subtema : 1. Aku dan Teman Baruku
Pembelajaran : 1 (Muatan Bahasa Indonesia)
Kompetensi Dasar Indikator
3.9 Merinci kosakata dan ungkapan 3.9.1 Mengenali huruf pertama nama sendiri dan nama-
perkenalan diri, keluarga, dan orang- nama teman sekelas
orang di tempat tinggalnya secara lisan
3.9.2 Membedakan huruf konsonan dan vokal dari
dan tulis yang dapat dibantu dengan
nama sendiri dan nama-nama teman sekelas
kosakata bahasa daerah

4.9 Menggunakan kosakata dan 4.9.1 Mendemonstrasikan penggunaan kosakata dan


ungkapan yang tepat untuk ungkapan yang tepat untuk memperkenalkan diri
perkenalan diri, keluarga, dan orang-
orang di tempat tinggalnya secara
sederhana dalam bentuk lisan dan
tulis.

Stimulus:
Pada awal pembelajaran kita harus saling mengenal satu sama lain, yuk kita saling berkenalan
dengan menyebutkan nama panjang, nama panggilan, umur dan alamat rumah masing-masing

Karakteristik Percaya Diri

Penilaian Karakteristik

Siswa berani tampil di depan kelas

Siswa memandang ke arah depan tanpa malu

Siswa merasa tenang saat mengerjakan sesuatu


Percaya Diri
Siswa mempunytai potensi dan kemampuan yang memadai

Siswa mampu menetralisir ketegangan yang muncul dalam berbagai

situasi
Siswa mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan baik

Siswa mampu bersosialisasi dengan baik

Siswa berani menerima dan menghadapi penolakan dari orang lain

Rubrik Penilaian:
Keterampilan Kriteria
Memperkenalkan
identitas diri :
Siswa dapat
menyebutkan nama Ketika berbicara Melihat mata
Berani Tidak gugup
lengkap, nama tidak terbata-bata lawan bicaranya
panggilan, usia dan
alamat rumah sesuai
dengan kriteria
Sangat Baik (4) Siswa mendapatkan Siswa mendapatkan Siswa Siswa
point 4 jika berani point 4 jika saat mendapatkan mendapatkan
menyebutkan nama menyebutkan nama point 4 jika saat point 4 jika saat
lengkap, nama lengkap, nama berkenalan tidak berkenalan berani
panggilan, usia dan panggilan, usia dan terbata-bata serta menatap mata
alamat rumah alamat rumah tidak lancar lawan bicaranya
dengan jelas berkeringat secara menyebutkan
berlebihan, suara setiap aspeknya
tidak bergetar dan
tidak menimbulkan
gestur yang aneh
Baik (3) Siswa mendapatkan Siswa mendapatkan Siswa Siswa
point 3 jika berani point 3 jika saat mendapatkan mendapatkan
menyebutkan nama menyebutkan nama point 3 jika saat point 3 jika saat
lengkap, nama berkenalan sedikit
lengkap dan nama panggilan, usia dan terbata-bata berkenalan 2x
panggilan saja alamat rumah tidak namun dapat menunduk
berkeringat secara menyebutkan
berlebihan dan semua aspeknya
suara tidak bergetar
Cukup baik (2) Siswa mendapatkan Siswa mendapatkan Siswa Siswa
point 2 jika berani point 2 jika saat mendapatkan mendapatkan
menyebutkan nama menyebutkan nama point 2 jika saat point 2 jika saat
panggilan saja lengkap, nama berkenalan kurang berkenalan lebih
panggilan, usia dan lancar namun dari 2x
alamat rumah dapat menundukkan
dengan suara tidak menyebutkan wajah
bergetar. semua aspeknya
Perlu Pendampingan Siswa mendapatkan Siswa mendapatkan Siswa Siswa
(1) point 1 jika terdiam point 1 jika saat mendapatkan mendapatkan
tidak menyebutkan nama point 1 jika saat point 1 jika saat
memperkenalkan diri lengkap, nama berkenalan berkenalan tidak
atau dapat panggilan, usia dan terbata-bata serta berani menatap
menyebutkan nama alamat rumah kurang lancar mata lawan
namun perlu dengan berkeringat menyebutkan bicaranya atau
bimbingan dari guru secara berlebihan, setiap aspeknya selalu menunduk
suara bergetar dan
menimbulkan gestur
yang aneh

LEMBAR OBSERVASI TERTUTUP GURU UNTUK SISWA KELAS 1 SD


(RANAH AFEKTIF)

No Pernyataan Ya Tidak

1. Berkenalan dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,


usia, dan alamat

2. Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, usia, dan alamat

dengan lantang

3. Saat berkenalan menambahkan asal TK

4. Tersenyum saat memperkenalkan diri

5. Salam dan menyapa guru serta teman sebelum berkenalan

6. Melakukan perkenalan sesuai dengan rubrik penilaian

LEMBAR OBSERVASI TERBUKA GURU UNTUK SISWA KELAS 1 SD


(RANAH AFEKTIF)

CATATAN
PERILAKU TINDAK
NO NAMA SISWA BUTIR SIKAP
SAAT LANJUT
BERKENALAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
dst
DAFTAR RUJUKAN

Candra, Intan.2018.Pengembangan Instrumen Sikap Sosial Tematik Siswa SD Kelas IV.


Volume 2, Number 4, Tahun 2018, pp. 455-461. P-ISSN: 2579-3276 E-ISSN : 2549-
6174
Dessiane, Syera Teviena.2021.Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Sosialpembelajaran
Tematik Kelas 4 Sd. Volume 6 Nomor 1 Bulan Maret 2021 Page 21 - 26 p-ISSN: 2477-
6254 e-ISSN: 2477-8427
Lauster, Peter. 2002. Tes Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai