Anda di halaman 1dari 17

Makalah Membaca Ekstensif dan Intensif

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu: Wahyuniar, S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh:
KELOMPOK 3
Rifando Petrus Latupeirissa (202155201086)
Aliefia Dinda Salsyabillah (202155201083)
Tadeus Waimu
NN
Kelas C

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya tugas dari mata
kuliah Bahasa Indonesia dengan makalah yang berjudul “Membaca Ekstensif dan Intensif”. Maka penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :

Tuhan Yang Maha Esa

Ibu Wahyuniar, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu yang memberikan tugas

4.Teman-teman yang sudah berkerjasama dalam penyelesaian makalah ini

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Merauke, 28 November 2021

Penyusun

i
D
A
F
T
A
R
I
S
I

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I..................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN..................................................................................................................1

Latar Belakang ............................................................................................................ 1

Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 2

BAB II................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3

A.Membaca Intensif ........................................................................................................ 3

B.Membaca Ekstensif ...................................................................................................... 9

BAB III................................................................................................................................. 12

PENUTUP............................................................................................................................ 12

A.Kesimpulan ................................................................................................................. 12

B.Saran.............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
ii

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sekarang ini banyak orang memerlukan informasi sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat, sehingga
segala perubahan yang sangat cepat dapat diketahui segera. Sebagai contoh dapat dilihat dari krisis ekonomi
yang sedang dialami sekarang ini, dari permsalahan ini harga selalu berubah dengan cepat informasi semacam
itu dapat segera diketahui baik dari media elektronik, seperti televisi, radio, internet, atau media cetak seperti
majalah, Koran, dan sebagainya. Secara tidak langsung informasi tersebut dirasakan merupakan kebutuhan
utama. Salah satu penyampaian yang bertahan lama dan berjangkauan luas adalah melalui bacaan. Oleh
karena tu, kita dituntut untuk mempunyai kemampuan membaca dan kemampuan-kemampuan penunjang
lainnya, misalnya kemampuan berbahasa.

Berbagai ungkapan yang dikemukakan oleh para ahli tentang pentingnya membaca antara lain, seperti
yang dikemukakan oleh Tampubolon (1987 :34) yang dengan tegas mengatakan bahwa dunia kita adalah
dunia baca. Untuk mengetahui dari pembahasan ilmu pengetahuan dan informasi lainnya, maka diperlukan
membaca. Karena membaca kita dapat mengenal dunia baru disekitar kita, bangsa lain, dan sebagainya.
Membaca salah satu keterampilan dalam berbahasa yang perlu diperhatikan. Terampil membaca menjadikan
siswa memahami dengan baik semua materi pelajaran yang diajarkan. Hal ini menandakan bahwa pelajaran
membaca pada bidang studi bahasa Indonesia harus mendapatkan perhatian yang lebih besar.
1

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

Jelaskan membaca intensif dan ekstensif !

Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui dan memahami membaca intensif dan ekstensif.


2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Membaca Intensif

Yang dimaksud membaca intensif ataun intensive reading adalah studi seksma telaah teliti dan penanganan
terperinci yang dilaksanakan didalam kelas terhadap satu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat
halaman setiap hari. Kuesioner, latihan pola-pola kalimat, latihan kosakata, telaah kata-kata, dikte dan diskusi
umum merupakan bagian dan teknik membaca intensif.baik dari segi bentuk maupun dari segi isinya.

Tujuan utama membaca intensif adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap
argumen-argumen yang logis, untuk memperoleh ide-ide yang terdapat dalam suatu bacaan, untuk mengetahui
serta menelaah isi suatu bacaan secara mendalam, memperbanyak kata-kata yang dimiliki, dan
mengembangkan kosakata. Jenis-jenis membaca intensif 1. Membaca Telaah Isi

a. Membaca Teliti

Jenis membaca teliti ini menuntut suatu pemutaran atau pembalikan pendidikan yang menyeluruh.
Membaca teliti membutuhkan sejumlah keterampilan antara lain: survei yang cepat untuk memperhatikan
ulang paragraf dan pendekatan umum, membaca secara seksama dan membaca ulang paragraf untuk
menemukan kalimat judul dan perincian penting, penemuan hubungan setiap paragraf dengan keseluruhan
tulisan atau artikel.

1). Membaca paragraf dengan pengertian

Suatu paragraf yang tertulis rapi biasanya mengandung sebuah pikiran pokok. Pokok pikiran tersebut
biasanya diekspresikan dalam suatu kalimat judul pada awal paragraf. Ada pula pokok pikiran dinyatakan
dalam dua atau tiga kalimat. Oleh sebab itu perlu kita latih mengenal pikiran pokok tersebut serta melihat
bagaimana caranya paragraf mengembangkan pikiran tersebut. Perlu diketahui bahwa terdapat sejumlah
cara untuk mengembangkan pikiran pokok sesuatu paragraf, yaitu :
3

a). Dengan mengemukakan alasan-alasan

Yaitu pada pargraf ini dapat dilihat bahwa pikiran pokok itu dinyatakan dengan jelas dalam suatu
kalimat judul yang digarisbawahi. Penulis paragraf tersebut membuat butir- butir idenya jelas, dengan
sistem penomeran.

b). Dengan mengutarakan perincian-perincian

Yaitu jika pikiran pokok sesuatu paragraf atau keterangan maka penulis akan mengutarakan perincian-
perincian yang membuat keterangan yang jelas dan lengkap.

c). Dengan mengetengahkan satu atau lebih contoh

Sebagai pengganti menerangkan makna kalimat judul, seorang penulis mengetengahkan satu atau lebih
contoh untuk menjelaskan apa yang dia maksudkan.

d). Dengan memperbandingkan atau mempertentangkan

Cara lain untuk mengembangkan pikiran pokok sesuatu paragraf adalah dengan perbandingan atau
pertentangan dengan komparasi atau kontras. Pembaca hendaknya menyadari benar-benar bahwa butir-
butir komparasi tertentu sangat penting terutama sebagai suatu penjelasan terhadap pernyataan umum
kalimat judul.

2). Membaca pilihan yang lebih Panjang

Jika kita sudah dapat membaca dengan tepat maka kita akan menghadapi kesukaran untuk
menghubungkan dengan bab atau atau artikel yang memuat paragraf tersebut. Kemampuan untuk
menghubung-hubungkan paragraf-paragraf tunggal dan kelompok paragraf dengan penggalan keseluruhan
tulisan adalah sangat penting dalam membaca teliti. Begitu pula kemampuan untuk membeda-bedakan,
antara paragraf- paragraf yang memuat serta menyajikan ide ide pokok atau ide ide utama dengan paragraf-
paragraf yang semata-mata hanya menguraikan atau menerangkan ide ide dalam paragraf yang terdahulu.

3). Membuat catatan

Para pembaca biasanya membuat catatan mengenai tugas-tugas bacanya. Sebagai tambahan terhadap
nilai catatan itu sendiri, maka proses aktual pembuatan catatan tersebut akan membantu kita dalam 3 hal,
yaitu:

a). Menolong kita untuk memahami apa yang kita baca atau kita dengar
4

b). Membuat kita terus-menerus mencari fakta-fakta dan ide yang penting

c). Membantu ingatan kita dan menanamkan kesan pada ingatan kita

4). Menelaah tugas

Agar pelajaran yang telah diberikan didalam kelas lebih mudah dipahami maka Dosen sring memberikan
tugas yang harus diselesaikan. Agar mahasiswa dapat menyelesaikan serta menelaah tugas itu, maka
mereka telah dibiasakan dengan cara studi SQ3R. Perlu dijelaskan bahwa SQ3R adalah suatu metode studi
yang mencakup 5 tahap : survei, question, read, recite, review.

b. Membaca pemahaman

Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi
yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca. Definisi ini sangat menekankan pada dua hal
yang pokok dalam membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol grafik tulisan yang menyajikan informasi
yang berwujud bacaan. Membaca pemahaman yang dimaksudkan disini adalah sejenis membaca yang
bertujuan untuk memahami standar atau norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, pola-pola fiksi.

Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap
argumenargumen yang logis, urutan-urutan etoris atau pola-pola teks, pola-pola simbolisnya, nada-nada
tambahan yang bersifat emosional dan juga sarana-sarana linguistik yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan. c. Membaca kritis

Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam,
evaluatif, serta analisis. Membaca kritis berusaha memahami makna tersirat sebuah bacaan. Dalam membaca
kritis, pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis.

Tujuan membaca kritis adalah untuk mengetahui fakta-fakta yang terdapat dalam bacaan kemudian
memberikan penilaian terhadap fakta itu. Pembaca tidak hanya sekedar menyerap masalah yang ada, tetapi ia
bersama-sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca kritis berarti harus membaca secara
analisis dan dengan penilaian. Dalam membaca kritis tersebut pembaca dituntut untuk dapat memahami
maksud penulis, memahami organisasi dasar tulisan, dapat menilai penyajian penulis, dapat menerapka
prinsip kritis pada bacaan sehari-hari, meningkatkan niat baca dan membaca majalah atau publikasi yang
serius.
5

d. Membaca ide

Membaca ide atau reading for idea adalah sejenis kegiatan membaca yang mencari, memperoleh serta
memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan. Ada suatu prinsip yang harus selalu diingat, yaitu suatu
sumber yang kaya akan ide merupakan dasar bagi komunikasi dan kita cenderung berbicara dan menulis
dengan baik kalau mereka penuh dengan ide-ide. Pada umumnya membaca adalah untuk memcari informasi
dan untuk menikmati apa yang disajikan dalam bacaan tersebut. Dalam menguasai kecepatan membaca,
pembaca harus mengetahui beberapa hal, antara lain:

1). Membaca sekilas untuk memproleh beberapa hal sebagai gambaran,

2). Membaca cepat untuk mencari hal tertentu yang dia inginkan,

3). Membaca demi kesenangan,

4). Membaca secara serius bahan-bahan yang penting tanpa menghilangkan satupun hal yang penting dari
bacaan.

Pembaca yang baik juga harus mengenal media cetak, yaitu :

1). Paperbacks (buku saku, buku berjilid tipis dan kulit kertas)

2). Media grafika (komik,kartun, poto, penyajian statistik, grafis, diagram dan peta)

3). Majalah

4). Surat kabar

Dalam bentuk-bentuk kontemporer media cetak tersebut terpendam ide-ide kontemporer yang dapat
kita manfaatkan demi kemajuan hidup kita, merupakan sumber yang tidak kunjung kering dengan bahan
yang selalu segar.

2. Membaca Telaah Bahasa

Pada hakekatnya segala sesuatu terlebih-lebih sesuatu yang kongkrit terdiri atas bentuk dan isi, atau form
and meaning, atau jamani dan rohani. Begitu pula dengan bacaan, yang terdiri dari isi dan bahasa. Isi
dianggap sebagai yang bersifat rohaniah, sedangkan bahasa sebagai yang bersifat jasmaniah. Keserasian
antara isi dan bahasa sesuatau bahan bacaan mencerminkan keindahan. Membaca telaah bahasa ini
mencakup:
6
a. Membaca Bahasa (Asing) atau (Foreign) Language Reading

Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya.Tujuan utama membaca bahasa adalah:

1). Memperbesar daya kata (increasing word power)

Dalam kegiatan membaca bahasa demi memperbear daya kata, maka ada beberapa hal yang harus kita
ketahui antara lain:

a. Ragam-ragam bahasa

b. Mempelajari makna kata dari konteks

c. Bagian-bagian kata

d. Menggunakan kamus

e. Makna-makna varian

f. Idiom (pengungkapan)

g. Sinonim dan antonym

h. Konotasi dan denotasi

i. Derivasi kata

2). Mengembangkan kosa kata kritik (developing vocabulary)

Setiap orang mempunyai dua jenis umum daya kata. Yang satu dipergunakan dalam berbicara dan
menulis. Ini merupakan daya memilih serta mempergunakan kata-kata yang mengekspresikan makna
serta jelas dan tepat. Yang satu lagi adalah daya kata yang dipergunakan dalam membaca dan menyimak.
Ini adalah daya untuk menghadapi serta menggarap kata-kata baru dan yang belum lazim, memperoleh
makna cukup dari kata-kata tersebut, sehingga bagian tempatnya muncul dan dapat dimengerti. Upaya
memperbesar daya kata hanya dapat berhasil dengan baik bila diikuti oleh upaya mengembangkan serta
memperkaya kosa kata, terlebih-lebih kosa kata yang ada kaitannya dengan kritis. Dalam upaya
mengembangkan kosa kata ini, perlu kita ketahui beberapa hal, antara lain: a. Bahasa kritik sastra

b. Memetik makna dari konteks

c. Petunjuk-petunjuk konteks

b. Membaca Sastra (Literary Reading)


7
Membaca sastra adalah keindahan suatu karya sastra tercermin dari keserasian, keharmonisan, antara
keindahan bentuk dan keindahaan isi. Dengan kata lain suatu karya sastra dikatakan indah kalau baik
bentuknya maupun isinya sama-sama indah, terdapat keserasian, keharmonisan antara keduanya. Penggunaan
bahasa dalam karya sastra antara lain:

1). Bahasa ilmiah dan bahasa sastra

Memperbincangkan perbedaan penggunaan bahasa dalam karya ilmiah dan karya sastra.
Memperbincangkan masalah konotasi dan denotasi dalam kegiatan menulis laporan-laporan penelitian dalam
bidang kimia dan fisika hampir seluruhnya tertulis dalam kata-kata denotatif, walaupun dalam penulisannya
orang harus berhatihati untuk menghindarkan kata-kata yang mengandung kontasi-konotasi yang tersembunyi.
Sebaliknya kali kita menulis cerita pendek, puisi, atau pidato untuk umum, maka biasanya kita mepergunakan
kata-kata konotatif karena tulisan-tulisan seperti itu kerap kali menganggap hal-hal yang berhubungan dengan
emosi dan nilainilai.

2). Gaya bahasa

Dalam kekonotatifan bahasa satra, yang melibatkan emosi dan nilai, maka dalam membaca sesuatu karya
sastra harus lah terlebih dahulu di bekali dengan pengetahuan mengenai gaya bahasa. Dengan mengenal serta
pemahaman sejumlah gaya bahasa maka kita akan lebih meantap lagi menikmati keindahan karya sastra
tersebut. Hal-hal mengenai gaya bahasa:

a). Perbandingan, yang mencakup metafora, kesamaan, dan analogi.

b). Hubungan, yang mencakup metoninia dan sinekdohe.

c). Taraf pernyataan, yang mencakup hipperbola, litotes, dan ironi.

B. Membaca Ekstensif

8
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Luas berarti (1) bahan bacaan beraneka dan banyak
ragamnya; (2) waktu yang digunakan cepat dan singkat. Pada kondisi tertentu misalnya ujian, kita dituntut
untuk dapat mengerti isi paragraf serta menemukan ide pokok dari paragraf tersebut. Dalam waktu yang amat
terbatas, tentu membaca per kata bukanlah pilihan yang tepat, oleh karena itu kita dapat membaca secara luas,
melihat dari poin ke poin objek bacaannya. Tujuan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi yang
penting dengan cepat, dengan demikian membaca efektif dapat terlaksana, untuk memahami isi buku secara
cepat atau garis besarnya saja, untuk memperoleh kesan umum dari suatu buku atau artikel, dan untuk
memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran. Secara umum, membaca ekstensif dilakukan
dengan langkah-langkah :

1. Mensurvei halaman judul, kata pengantar, daftar isi, dan indeks dari teks yang bersangkutan.

2. Men-skrim halaman demi halaman teks dengan cepat untuk menemukan gagasan pokok dari halamanhalaman
teks.

3. Melirik setiap halaman teks untuk menemukan kata atau keterangan tertentu yang diinginkann.

Membaca Ekstensif juga meliputi :

1. Membaca Survei (Survey Reading)

Sebelum kita mulai membaca maka biasanya kita meneliti terlebih dahulu apa-apa yang akan kita telaah. Kita
mensurvei bahan bacaan yang akan dipelajari, yang akan ditelaah, dengan cara :

a. Memeriksa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang terdapat dalam buku-buku

b. Melihat-lihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat dalam buku-buku yang bersangkutan

c. Memeriksa, meneliti bagan, skema, outline buku yang bersangkutan. Kecepatan serta ketepatan dalam
mensurvei bahan bacaan ini sangat penting: hal ini turut menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam
studinya. Latar belakang pandangan serta ilmu pengetahuan seseorang turut menentukan cepat atau tidaknya,
cepat atau lambatnya mensurvei bahan bacaan yang diinginkan. Memang ada benarnya ucapan orang-orang tua
yang mengatakan bahwa permulaan yang baik sudah merupakan setengah dari hasil yang hendak dicapai.

2. Membaca Sekilas (Skimming)

9
Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang membuat 13at akita bergerak dengan cepat
melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi, penerangan. Ada tiga
tujuan utama dalam membaca sekilas ini, yaitu :

a. Untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel dari suatu bacaan. Untuk memperoleh
suatu kesan umum dari suatu buku non fiksi (sejarah, biografi, ilmu pengetahuan, dan seni) dengan cepat
maka dapat melakukannya dengan meneliti halaman judul, kata pengantar, daftar isi, dan indeks. Untuk
memperoleh suatu pandangan yang lebih baik sebaiknya mengikuti langkah dengan membuka-buka halaman
buku, melihat pada bab dan anak bab, gambar, peta, skema, dan diagram. Untuk menemukan hal tertentu dari
suatu bahan bacaan. Salah satu membaca sekilas untuk mendapatkan fakta atau hal tertentu seperti: nomor
pemain pujaan pada permainan sepak bola, dari mangkatnya seorang pahlawan, dan jumlah angka kematian
lalu lintas.
Petunjuk-petunjuk untuk mendapatkan informasi yang tepat dengan cepat :

1) Tentukan dengan jelas hal atau fakta apa yang hendak dicari atau sediakan pertanyaan yang akan dijawab

2) Siapkan atau ingat kata yang paling tepat dipakai untuk menunjuk hal tersebut.

3) Bila mencari informasi dalam suatu buku baiklah kita melihat kata tersebut tercantum dalam indeks. Kalaupun
tidak ada carilah dibawah subjek yang lebih luas yang mungkin mencakup bahan atau subjek tersebut.

4) Liriklah setiap halaman dengan cepat, hanya untuk mencari kata atau detail yang diinginkan.

b. Untuk menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.

Dalam pencarian bahan yang diperlukan diperpustakaan, kitapun membaca sekilas kartu katalog untuk
mendapatkan buku- buku yang sesuai. Kita membaca sekilas melalui pembimbing pembaca untuk menemukan
artikel majalah.

3. Membaca dangkal (superficial reading)

Membaca dangkal adalah salah satu jenis yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal
yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca superficial ini biasanya
dilakukan bila kita membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan di
waktu senggang, misalnya cerita pendek, novel ringan, dan sebagainya. Dalam membaca seperti ini tidak
dituntut pemikiran yang mendalam seperti membaca karya-karya ilmiah.

10
Teknik Membaca Ekstensif

a. Teknik baca-pilih (selecting) adalah membaca bahan bacaan atau bagian-bagian bacaan yang
dianggap mengandung informasi dibutuhkan. Dalam hal ini, pembaca hanya memilih dan membaca bagian-
bagian bacaan yang diperlukan saja

b. Teknik baca-lompat (skipping) adalah membaca dengan melakukan lompatan-lompatan membaca.


Maksudnya, bagian- bagian bacaan yang dianggap tidak sesuai dengan keperluan atau sudah dipahami tidak
dihiraukan.

c. Teknik baca-layap (skimming) adalah membaca dengan cepat (sekilas) untuk memperoleh gambaran
umum isi buku atau bacaan lainnya secara menyeluruh. Teknik ini digunakan untuk (1) mengenali topik
bacaan; (2) mengetahui pendapat orang (opini); (3) mengetahui bagian penting tanpa harus membaca seluruh
bacaan.

d. Teknik baca-tatap (scanning) adalah suatu teknik pembacaan sekilas cepat, tetapi teliti. Hal ini
dimaksudkan untuk memperoleh informasi khusus dari bacaan. Misalnya, untuk mencari nomor telepon,
mencari makna kata dalam kamus, mencari keterangan tentang istilah dalam ensiklopedi, mencari acara siaran
televisi, dan mengetahui daftar perjalanan.

Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan membaca

a. Vokalisasi atau berguman ketika membaca

b. Membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara

c. Kepala bergerak searah tulisan yang dibaca

d. Subvokalisasi: suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita

e. Jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kita baca

f. Gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Obyeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu
yang sesingkat mungkin. Membaca ektensif ini meliputi membaca survei (survey reading), membaca sekilas
(skimming), dan membaca dangkal (superficial reading). Sedangkan membaca intensif adalah studi skema
telaah teliti dan penanganan terperinci yang dilaksanakan didalam kelas terhadap satu tugas yang pendek
kirakira dua sampai empat halaman setiap hari. Membaca intensif dibagi menjadi dua yaitu membaca telaah
isi, dan membaca telaah bahasa.

B. Saran

Demikian makalah ini kami buat dengan segala kekurangan maka dari itu kami mohon kritik dan saran
pembaca demi sempurnanya makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para penulis dan
pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

http://www.kelasindonesia.com/2015/06/pengertian-membaca-ekstensif dan-Penjelasan-Lengkap.html

13

Anda mungkin juga menyukai