Anda di halaman 1dari 33

PENGANTAR

INTELIGENSI

Presented by
Rahma Kusumandari, M.Psi., Psikolog
PENGERTIAN INTELIGENSI MENURUT
BEBERAPA TOKOH
Alfred Binet (1857-1911)
• Inteligensi terdiri dari 3 komponen :
– Arah. Kemampuan mengarahkan pikiran atau
tindakan
– Adaptasi. Mengubah arah tindakan setelah
dilaksanakan
– Kritik. Mengkritik diri sendiri (autokritik)
David Wechsler (1896-1981)
Inteligensi adalah kumpulan atau totalitas
kemampuan seseorang untuk:
1. bertindak dengan tujuan tertentu
2. berfikir secara rasional
3. Menghadapi lingkungan dengan efektif
Charles Spearman(1863-1945)
Terkenal dengan teori 2 Faktor
Faktor g (general) Kemampuan untuk memahami hubungan antara
sesuatu dan memanipulasi hubungan tersebut untuk mengatasi masalah
Contoh : kasus motor mogok. Apa penyebabnya? (memahami hubungan).
Bagaimana mengatasinya? (memanipulasi hubungan)

Faktor s (spesifik) Kemampuan memahami hubungan dan


memanipulasi hubungan tersebut pada konteks tertentu saja
(misalnya mengganti busi motor, mengerjakan soal matematika, mampu
membuat puisi, dsb)
Raymond Bernard Cattell (1905-1998)
• Fluid intelligence (gf)
– Kemampuan yang diturunkan, bawaan biologis
• Crystalized intelligence (gc)
– Pengaruh dari luar/lingkungan (pendidikan, pengalaman,
kebudayaan dsb)
– makin banyak stimulasi dari lingkungan, makin tinggi
crystalized-nya

Analogi teori R.B Cattel adalah memasukkan air pada gelas.


Air yang dimasukkan  crystalized intelligence.
Gelas  fluid intelligence
Donald Olding Hebb
•Inteligensi A = genotype, merupakan
kemampuan dasar untuk belajar dan
menyesuaikan diri
•Inteligensi B = phenotype, tingkat kemampuan
yang diprtlihatkan dalam bentuk perilaku yang
tampak
•Inteligensi C = hasil tes (B)
Freeman
Definisi inteligensi
1. Penyesuaian terhadap masalah/lingkungan
2. Kemampuan untuk belajar
3. Kemampuan berpikir abstrak

E.L Thorndike
3 tipe inteligensi
1. Inteligensi Sosial
2. Inteligensi Kongkrit
3. Inteligensi Abstrak
Teori hirarkis dari Vernon
• Puncak hirarki adalah faktor g (Spearman)
g

• Dibawahnya adalah faktor kelompok V:ed


K: m
mayor, terdiri dari verbal-educational
(v:ed) dan practical-mechanical (k:m)

• Masing-masing kelompok mayor terpecah


menjadi beberapa faktor minor

• Yang paling bawah adalah faktor spesifik,


pecahan dari faktor minor
J. P. Guilford: Structure of Intellect
• Operation: cognition, memory, convergent
production, divergent production
• Content: figural, symbolic, semantic,
behavior
• Product: unit, class, relation, system,
transformation, implication
KUBUS GUILFORD
units PRODUCTS
classes
relations
systems evaluation
transformation Convergent production
Divergent production
implications memory
figuralsymbolic
cognition OPERATIONS
behavioral
semantic

CONTENS
Howard Earl Gardner: Multiple intelligence
1. Linguistic intelligence: peka terhadap arti dan
susunan kata, tampak dengan suka membaca
dan menulis, bercerita, teka-teki silang
2. Logical Mathematical Intemlligence:
kemampuan dalam matematika, tampak
dengan berminat pada pola-pola, kategori dan
hubungan, game dengan strategi
3. Spatial Intelligence: kemampuan untuk berpikir
dalam gambar, tampak dengan suka bermain
maze, jigsaw puzzel, membangun dengan Lego
4. Musical Intelligence: kemampuan untuk
memahami dan menciptakan musik, tampak
dengan suka menyanyi sendiri, peka terhadap
suara
5. Bodily-kinesthetic Intelligence: ketrampilan menggunakan tubuhnya,
biasanya atlet olah raga, penari, pemahat, penjahit
6. Interpersonal Intelligence: kemampuan untuk memahami orang lain,
tampak mahir komunikasi, suka memimpin
7. Intrapersonal Intelligence: memahami emosi diri sendiri, pada anak
tampak pemalu, menyadari perasaannya sendiri dan memotivasi diri
sendiri

Tambahan oleh Gardner


8. Naturalist Intelligence: kemampuan untuk mengenali alam
9. Spiritual Intelligence: kemampuan yang berhubungan dengan spiritual
10. Moral Intelligence: pemahaman terhadap norma moral sesuai
lingkungan
IQ
• Salah satu cara untuk menyatakan tinggi
rendahnya tingkat inteligensi adalah
menerjemahkan hasil tes inteligensi kedalam
angka yang dapat menjadi pentunjuk mengenai
kedudukan tingkat kecerdasan seseorang bila
dibandingkan secara relatif terhadap suatu
norma.

• Angka normatif tersebut dinamakan Inteligence


Quotient (IQ)

• Tes berperan penting dalam pengambilan


keputusan psikologis sehingga bila kurang tepat
dapat merugikan
• Istilah IQ dikenalkan 160-169
150-159 sangat superior
oleh William Stern 140-superior
pada tahun 1912 120-129

namun resmi dipakai 110-119 rata-rata atas


pada tahun 1916 100-109 rata-rata
dalam revisi tes 90-99

Binet yang dilakukan 80-89 rata-rata bawah


oleh Terman 70-79 batas lemah

60-69
• Rumus IQ = MA/CA 50-59
40-49 lemah mental
X 100 30-39
PERKEMBANGAN MENTAL & KESTABILAN IQ

Pertumbuhan kemampuan mental yang maksimal tidak terjadi segera di awal


kehidupan tetapi berkembang sampai usia 20 tahun yang akan makin lambat
dan selanjutnya tidak menunjukkan kenaikan berarti sampai puncak dan
turun kembali terutama komponen mental dan fungsi pengalaman serta
pendidikan. Kurva Perkem bangan

100

80
Prosentase

60

40

20

0
8 th 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
th th th th th th th th th th th
Usia
Faktor yang mempengaruhi Inteligensi

Bawaan Lingkungan

Eksperimen yang dilakukan: • Prenatal, natal, postnatal


Mengendalikan hereditas * • Proses belajar, stimulasi
(kembar identik MZ, lingkungan
dibersarkan terpisah) • Budaya
Anak adopsi * • Nutrisi
Kesimpulan
• Hereditas menetapkan batas perkembangan yang dapat
dilakukan oleh lingkungan.

• Lingkungan dapat memodifikasi efek hereditas

• Tidak satupun karakteristik yang tidak ditentukan oleh


lingkungan dan bawaan secara bersama

• Faktor lingkungan kurang berperan dalam pembentukan


karakteristik fisik
Sejarah Pengukuran Inteligensi
• Abad XIV di Cina berlangsung usaha untuk
mengukur kompetensi para pelamar jabatan
sebagai pegawai negara
Ujian tulis mengenai confucion classic,
kemampuan menulis puisi dan komposisi
karangan
Ujian berikutnya adalah membuat prosa dan sajak
• Di Amerika, James McKeen Cattell pd tahun
1890 memeperkenalkan istilah tes mental dan
menerbitkan bukunya “mental tests and
meassurements”
Dynamometer pressure Reaction time for sound
Rate of movement  Time for naming colors
Sensation areas Bisection of a 50-cm line
Pressure causing pain Judgement of 10-second time
Least noticeable difference Number of letters repeated
• Pengukuran Cattell yang sarat dengan ukuran
aspek sensori-motor (indera gerak) dan
fisiologis banyak dipengaruhi oleh Francis
Galton ”semakin tinggi tingkat inteligensi
seseorang, maka tentulah semakin baik fungsi
indera dan fungsi geraknya”
• Francis Galton (Biolog Inggris)
menyusun tes psikologis tapi yang
digarap terutama hanya gejala-gejala
periferal seperti daya pembeda pada
penglihatan dan pendengaran, waktu
reaksi yang dapat menunjukkan
perbedaan-perbedaan kualitas mental.

• Usaha Galton ini dimulai pada 1870


dimana ia menemukan perbedaan
individu.
USAHA GALTON DIPENGARUHI OLEH :
Pendapat asosianisme (filsafat) yang melahirkan
prinsip pertama yaitu pengetahuan berasal dari
indra manusia, oleh karena itu indra yang baik =
gambaran inteligensi yang baik.

observasi pada orang idiot : bahwa fungsi


penangkapan indra mereka buruk. Prinsip ini
menekankan pada pengukuran fungsi penangkapan
indra.
• Hugo Munsterberg (1891) tes untuk anak.
Tesnya meliputi : membaca keras dan cepat,
menyebutkan warna dari obyek tertentu,
menyebutkan tanaman, mineral dan
binatang, menyebutkan bentuk geometrik
dan warna, menjumlah, mengingat huruf
dan digit, menemukan asal suara,
membangun bentuk-bentuk segitiga dan
bujursangkar, memisahkan dua jarak visual.
• Di Eropa, Kraeplin pada tahun 1895 menyusun
seri tes yang panjang untuk mengungkap
faktor dasar yang menjadi karajetristik indv.
• Tes berisi kemampuan operasi hitung
sederhana  mengukur efek latihan, ingatan,
kerentanan thd kelelahan, dan kerentanan
terhadap pemecah perhatian.
• Kemudian lahir tes Binet dan serangkaian tes
dari Wechsler --> tes individual
• Tes kelompok  Arthur S Otis dkk menyusun
tes Army Alpha dan Army Beta
Keterbatasan tes Inteligensi
• Reliabilitas
• Validitas
• Standardisasi kelemahan dalam penentuan
sampel
• Penentuan klasifikasi IQ
Eksepsionalitas
INTELIGENSI

Presented by
Rahma Kusumandari, M.Psi., Psikolog
Normalitas & Eksepsionalitas
• Perbedaan inteligensi dapat terjadi dalam setiap
kelompok
• Normalitas dan eksepsionalitas inteligensi
biasanya mengacu pada normalitas statistik
• Eksepsionalitas inteligensi dapat meliputi:
– Kemampuan superior/istimewa (gifted/talented)
– Lemah mental/mental terhambat (mentally retarded)
Kemampuan Mental Superior
• Abilitas intelektual umum (>120)
• Bakat akademik khusus
• Kemampuan untuk berpikir kreatif dan produktif
• Kemampuan kepemimpinan
• Seni visual dan peragaan
• Kemampuan psikomotor
Kemampuan Mental Subnormal
• Klasifikasi:
 Moron (IQ 50 – 70
 Imbisil (25 – 50)
 Idiiot (<25)
• Kriteria lain:
– Perilaku adaptif
– Kemampuan belajar
– Penyesuaian sosial
– Kriteria psikometris
MACAM TES INTELIGENSI
1. Tes inteligensi untuk anak-anak :
Tes Binet, WISC, WPPSI, CPM, CFIT skala1 & 2, dan TIKI Dasar

2. Tes inteligensi untuk remaja-dewasa :


TIKI menengah, TIKI tinggi, WAIS, SPM, APM, CFIT skala 3

3. Tes inteligensi untuk Tuna Rungu : SON

4. Tes inteligensi untuk Tuna Netra : KIT

Anda mungkin juga menyukai