Kep
INTELEGENSI
Manusia merupakan makhluk yang unik. TIDAK ADA satu
individupun yang persis sama dengan individu yang lain.
Perbedaanny: Kecepatan & Kemampuan individu dalam
memecahkan masalah atau persoalan yang dihadapi.
Integensia disebut sebagai kecerdasan atau kecakapan
atau kemampuan dasar yang bersifat umum. Kecakapan
atau kemampuan dasar yang bersifat khusus disebut
dengan bakat (aplitude).
Dalam proses belajar menyelesaikan soal (mhs)
ditentukan oleh intelegnsia.
Serebriakoff & Langer (2001)
• Menyatakan bahwa ada hubungan antara intelegensi
dengan usia. Dugaan sementara Intelegence
Quatiena (IQ) individu (dari hasil tes intelegensia)
relative tetap sepanjang pertumbuhan dan
perkembangan individu.
• Intelegnsia, berasal dari karat intellegen
menghubungkan atau menyatukan satu sama lain
Thurstone (1921)
Kapasitas untuk menghambat/mencegah penyesuaian
diri naluriah, fleksibel membayangkan respon secara
berbeda, dan menyadari modifikasi penyesuaian diri
naluriah menjadi perilaku yang terlihat (overt
behavior).
Wechsler (1939)
Kumpulan atau kapasitas menyeluruh dari individu
untuk bertindak sesuai dengan tujuan tertentu, untuk
berpikir secara rasional, dan untuk berhubungan
dengan lingkungan secara efektif.
DEFINISI…
Terman (1923) dalam Sukardi (1997) kemampuan untuk
berfikir abstrak
Ebbinghaus (1987) inetelegnsia adalah kemampuan untuk
membuat kombinasi.
Sukardi (1997) mengungkapkan bahwa intelegsi pada
hakekatnya adalah suatu kemampuan dasar yang bersifat
umum untuk memperoleh suatu kecakapan yang mengundang
beberapa kemampuan.
Binet (1894) kemampuan untuk menetapkan dan
mempertahankan suatu tujuan untuk mengadakan
penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan tersebut dan
untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri.
FAKTOR YANG MENETUKAN INTELEGSI
a. Herediter; merupakan factor utama dan terpenting
dalam menentukan intelegnsi.
b. Kematangan; menyangkut pertumbuhan fisik dan
perkembangan psikologis yang dipengaruhi factor
internal.
c. Pembentukan; yaitu perkembangan individu yang
dipengaruhi factor lingkungan.
I. Pendekatan Fisikal
(Galton & Cattell)