NIM : 2224090057
Mata Kuliah : Test Intelegensi
Semester : 3/Ganjil
1. Istilah tes mulai diperkenalkan pertama kali oleh James McKeen Cattel pada
tahun 1890. Apakah pengertian dari Tes tersebut
James McKeen Cattell memang dikenal sebagai seorang psikolog pada awal
abad ke-20 yang banyak berkontribusi dalam pengembangan tes psikologi.
Salah satu kontribusinya yang terkenal adalah pengenalan istilah "tes" pada
tahun 1890. Secara umum, tes dalam konteks psikologi merujuk pada suatu
metode atau instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas atau
karakteristik tertentu dari individu. Tes dapat dirancang untuk mengukur
berbagai aspek, seperti kecerdasan, keterampilan, kepribadian, atau aspek
lainnya sesuai dengan tujuan pengujian yang diinginkan. Dengan pengenalan
istilah tes oleh Cattell, ini menciptakan dasar bagi pengembangan berbagai
jenis tes psikologi yang sejak itu telah berkembang pesat dan menjadi alat
penting dalam penelitian dan praktik psikologis.
2. Siapakah tokoh yang pertama kali memperkenalkan istilah tes, yang pada awalnya
tokoh tersebuthanya untuk memperkenalkan istilah mental tes guna menyelidiki
aspek-aspek inteligensi...
Menurut Riset yang telah saya baca dan pahami James McKeen Cattell
memang seorang psikolog terkemuka pada masanya, tetapi istilah "tes"
sebenarnya pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton, seorang ahli
antropologi, pada pertengahan abad ke-19. Galton memperkenalkan istilah
"mental test" atau tes mental untuk merujuk pada upaya pengukuran individu
terkait dengan aspek-aspek kecerdasan atau inteligensi.
Seiring berjalannya waktu, konsep ini berkembang dan diperluas oleh para
psikolog, termasuk James McKeen Cattell, yang juga memberikan kontribusi
penting dalam pengembangan dan popularitas penggunaan tes psikologi. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa Galton adalah tokoh yang pertama kali
memperkenalkan istilah "tes" dalam konteks psikologi, terutama terkait
dengan pengukuran aspek-aspek mental atau kecerdasan.
3. Inteligensi merupakan kemampuan untuk menilai, mengerti, dan menalar dengan
baik adalah definisi inteligensi dari
Definisi "inteligensi sebagai kemampuan untuk menilai, mengerti, dan
menalar dengan baik" tidak secara khusus dikaitkan dengan satu tokoh
tertentu, tetapi dapat mencerminkan pemahaman umum tentang inteligensi.
Banyak teori dan ahli psikologi telah memberikan kontribusi pada pemahaman
konsep inteligensi. Salah satu definisi terkenal tentang inteligensi berasal dari
psikolog Amerika Serikat, David Wechsler. Menurut Wechsler, inteligensi
adalah "kapasitas global individu untuk bertindak tujuan, berpikir rasional, dan
menangani lingkungan dengan efektif." Definisi ini menekankan pada aspek
global dan tujuan dari inteligensi.
10. Didalam tes inteligensi ada beberapa kelemahan yang ada, berikut mana yang
bukan kelemahan tes inteligensi…
Terdapat beberapa kelemahan dalam tes inteligensi. Namun, dari pilihan
berikut, yang bukan termasuk kelemahan tes inteligensi adalah:
- Ketergantungan pada Bahasa: Kelemahan ini adalah kelemahan umum
dalam tes inteligensi di mana beberapa tes dapat lebih membutuhkan
pemahaman dan ekspresi dalam bahasa tertentu. Hal ini dapat menjadi
hambatan bagi individu yang mungkin memiliki latar belakang bahasa
yang berbeda.
- Efek Budaya: Tes inteligensi bisa terpengaruh oleh perbedaan budaya.
Sebuah tes yang dikembangkan dengan dasar budaya tertentu mungkin
tidak seadil mewakili kemampuan intelektual individu dari latar belakang
budaya yang berbeda.
- Situasi Tes yang Stres: Kondisi stres atau kecemasan saat mengikuti tes
dapat memengaruhi hasil, karena seseorang mungkin tidak dapat
menunjukkan kemampuan intelektualnya dengan sebaik-baiknya dalam
situasi tersebut.
- Kurangnya Keterlibatan Kreativitas dan Keterampilan Praktis: Beberapa
tes mungkin cenderung fokus pada kemampuan verbal atau numerik dan
kurang mewakili kreativitas atau keterampilan praktis yang juga dapat
mencerminkan kecerdasan.
13. Kemampuan yang menghasilkan sesuatu hal yang baru dan menunjukkan hal yang
tidak biasa atau istimewa disebut…
Kemampuan yang menghasilkan sesuatu yang baru, tidak biasa, atau istimewa
sering disebut sebagai kreativitas. Kreativitas melibatkan kemampuan untuk
menghasilkan ide-ide baru, menemukan solusi-solusi inovatif, atau
menciptakan karya-karya yang unik. Orang yang kreatif cenderung memiliki
daya imajinasi yang kuat, fleksibilitas berpikir, dan kemampuan untuk melihat
hubungan-hubungan yang tidak terlihat oleh orang lain.
14. Kemampuan untuk berprestasi, untuk dapat menyesuaikan dengan situasi, untuk
berpikir adalah pengertian dari…
Kemampuan untuk berprestasi, menyesuaikan diri dengan situasi, dan berpikir
secara efektif seringkali dapat digambarkan sebagai kemampuan beradaptasi
atau adaptabilitas. Adaptabilitas mencakup keterampilan individu untuk
berhasil berfungsi dalam berbagai konteks, mengatasi perubahan, dan
menyesuaikan diri dengan tuntutan yang berubah.
15. Yang termasuk tes kemampuan intelektual adalah dibawah ini, kecuali…
16. Berapakah Intelligence Quotient seseorang yang termasuk ke dalam klasifikasi
Embisil :
IQ (Intelligence Quotient) yang memberikan gambaran umum tentang tingkat
kecerdasan seseorang. Skala IQ modern biasanya memiliki klasifikasi umum
sebagai berikut:
- Skor IQ 130 ke atas: Sangat superior atau sangat cerdas
- Skor IQ 120-129: Superior atau cerdas
- Skor IQ 110-119: Di atas rata-rata
- Skor IQ 90-109: Rata-rata
- Skor IQ 80-89: Di bawah rata-rata
- Skor IQ 70-79: Batas rendah kecerdasan atau keterbatasan ringan
- Skor IQ di bawah 70: Keterbatasan intelektual (tingkat ringan, sedang,
atau berat)
17. Tes psikologi yang berkaitan dengan pengukuran dan perubahan inteligensi,
kecuali...
18. Dibawah ini merupakan kelompok tes Inteligensi :
19. Kemampuan untuk berprestasi, untuk dapat menyesuaikan dengan situasi, untuk
berpikir adalah pengertian dari…
20. Tes kemampuan berhitung individu yang tinggi dapat dikategorikan bahwa
individu memiliki kemampuan yang tinggi, sehingga dapat digunakan untuk
memprediksikan bahwa orang tersebut mampu memecahkan persoalan-persoalan
hitungan :
inteligensi adaptif atau kemampuan adaptif mencerminkan kemampuan
individu untuk berprestasi dan berfungsi secara efektif di berbagai situasi. Ini
mencakup beberapa aspek seperti:
- Kemampuan Memecahkan Masalah: Individu yang memiliki inteligensi
adaptif mampu mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi, dan
mencari solusi yang efektif.
- Beradaptasi dengan Lingkungan: Kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan dalam lingkungan, baik itu perubahan sosial, ekonomi,
atau situasional lainnya.
- Berpikir Kreatif: Mampu berpikir secara kreatif dan melihat solusi atau
pendekatan yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.
- Kemampuan Belajar: Kemampuan untuk belajar dari pengalaman, baik itu
pengalaman positif maupun negatif, dan menggunakannya untuk
meningkatkan kinerja di masa depan.
21. Tes yang paling sering digunakan dalam konteks klinis konseling adalah kecuali :
Beberapa tes umum yang dapat digunakan dalam konteks klinis konseling
melibatkan:
- Beck Depression Inventory (BDI): Untuk menilai tingkat depresi
seseorang.
- State-Trait Anxiety Inventory (STAI): Untuk menilai tingkat kecemasan
seseorang.
- Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI): Sebuah tes
kepribadian yang dapat memberikan wawasan tentang aspek-aspek
psikologis individu.
- Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS): Untuk mengukur tingkat
kecerdasan intelektual pada orang dewasa.
- Thematic Apperception Test (TAT): Untuk mengungkapkan aspek-aspek
emosional dan konflik psikologis melalui interpretasi cerita-cerita gamba
22. Skala Inteligensi Wechsler-Bellevue pertama kali diterbitkan pada tahun berapa ?
Skala Inteligensi Wechsler-Bellevue pertama kali diterbitkan pada tahun 1939
oleh David Wechsler
27. CFIT adalah alat tes inteligensi yang disusun pada tahun 1949 dan telah
dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1975 yang diadaptasi oleh Universitas
Indonesia. Tes ini merupakan hasil karya dari
CFIT (Cattell's Culture Fair Intelligence Test) atau Tes Inteligensi Bebas
Kebudayaan adalah tes kecerdasan yang dikembangkan oleh psikolog
Amerika, Raymond B. Cattell, pada tahun 1949.
28. CFIT atau Culture Fair Intelligence Test lebih mengukur kemampuan seseorang
pada
CFIT atau Culture Fair Intelligence Test dirancang untuk mengukur
kemampuan kognitif seseorang tanpa terlalu banyak dipengaruhi oleh faktor
budaya atau latar belakang pendidikan. CFIT lebih berfokus pada kemampuan
dasar dalam memahami pola, logika, dan pemecahan masalah tanpa
memperhitungkan unsur budaya yang mungkin memberikan keuntungan atau
hambatan tertentu.
29. CFIT didesain untuk mengurangi pengaruh dari faktor-faktor, antara lain
Budaya, Bahasa, Kelas Sosial, Pendidikan
30. CFIT masuk dalam kategori tes non verbal, dimana tidak menggunakan lisan
maupun tulisan dalam pengerjaannya, melainkan berupa…
CFIT (Culture Fair Intelligence Test) masuk dalam kategori tes non-verbal.
Artinya, tes ini tidak mengandalkan bahasa lisan atau tulisan dalam
pengerjaannya. Sebaliknya, CFIT didesain untuk mengukur kemampuan
kognitif seseorang dengan menggunakan elemen-elemen visual dan konsep-
konsep non-verbal.
Pengerjaan CFIT melibatkan gambar-gambar, simbol-simbol, dan pola-pola
abstrak. Contohnya, peserta tes mungkin diminta untuk mengidentifikasi
hubungan logis antara elemen-elemen gambar atau melengkapi pola yang
hilang dalam suatu rangkaian gambar. Dengan demikian, CFIT dirancang
untuk memberikan gambaran kecerdasan yang lebih objektif dan tidak
terpengaruh oleh perbedaan bahasa atau latar belakang budaya
31. Setelah mengetahui beberapa hal yang terdapat pada Tes CFIT, apa sebenarnya
tujuan utama dari tes ini ?
tujuan utama CFIT adalah memberikan alat ukur kecerdasan yang dapat
digunakan secara merata dan obyektif di antara individu dengan latar
belakang budaya yang berbeda, meminimalkan bias budaya, dan memberikan
gambaran yang lebih universal tentang kemampuan intelektual seseorang.
35. Dibawah ini yang termasuk sub tes Performance WAIS antara lain
Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) terdiri dari dua jenis subtes utama,
yaitu subtes Verbal dan Performance (atau Non-Verbal). Subtes Performance
WAIS dirancang untuk mengukur kemampuan kinerja non-verbal atau
kognitif visual-spatial. Di dalam versi-versi terbaru WAIS, subtes ini sering
disebut sebagai subtes Kinerja.
36. WAIS dirancang mampu mengungkap dua jenis kemampuan, disebut sebagai
Dua indeks utama ini juga dikombinasikan untuk menghasilkan Skor
Kecerdasan Total (Full-Scale IQ)
37. Tes ini tidak hanya mengukur kecerdasan intelektual seseorang, namun juga
mengungkap kekuatan dan kelemahan dalam berbagai aspek kognitif. Tes tersebut
adalah
Test WAIS
38. Tes Inteligensi WISC merupakan tes inteligensi untuk anak berusia
6-11 tahun
40. Tokoh yang paling terkenal dalam memiliki kontribusi pengembangan tes
inteligensi Wechsler Intelligence Scale for Children antara lain
David Wechsler.
41. Pada tahun 1949, David Wechler meng-konstruk tes pada W-B-1 dengan
menciptakan alat ukur kecerdasan khusus anak dengan rentang usia 5 sampai
dengan 15 tahun yang diberi nama Wechsler Intelligence Scale for Children
(WISC). Dalam tes ini terdapat dua kelompok bagian yaitu tes verbal dan tes
performa dengan jumlah keseluruhan tes…
Jumlah keseluruhan subtes dalam WISC dapat bervariasi antara edisi dan
revisi tertentu. Edisi dan revisi WISC yang berbeda memiliki struktur dan
jumlah subtes yang dapat berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, WISC-IV
memiliki 10 subtes utama, dengan 5 subtes verbal dan 5 subtes performa.
Namun, ada kemungkinan struktur ini telah mengalami perubahan pada edisi
atau revisi berikutnya. Untuk informasi terkini, disarankan untuk merujuk
pada edisi atau revisi terbaru dari WISC.
42. Siapakah yang mengembangkan Intelligenz Struktur Test (IST) dan kapan serta
dimana alat ukur ini dikembangkan ?
Intelligenz Struktur Test (IST) dikembangkan oleh ahli psikologi Jerman,
Wilhelm Stern. IST adalah tes kecerdasan yang pertama kali diperkenalkan
pada awal abad ke-20. Wilhelm Stern merancang IST untuk mengukur
kecerdasan pada anak-anak dan remaja.
44. IST memiliki kelebihan dan kekurangan, manakah yang tidak termasuk
kekurangannya
45. IST memiliki 9 subtest, salah satunya mengenai deret angka. Dari subtest ini dapat
dilihat bagaimana cara berpikir teoritis seseorang dalam hitungan, berpikir
induktif dengan angka-angka serta kelincahan dalam berpikir, subtes ini disebut
Dalam konteks IST, subtes ini sering disebut sebagai "Zahlenreihen" atau
"Serangkaian Angka" dalam bahasa Jerman, yang artinya "Deret Angka"
dalam bahasa Indonesia. Melalui subtes ini, pengujian dilakukan terhadap
kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi pola atau aturan yang
mendasari suatu deret angka, serta melanjutkan deret tersebut berdasarkan
pola tersebut.
46. Dari tahun berapa IST terus dikembangkan oleh Rudolf Amthauer, sehingga
menjadi tes yang dapat menilai keseluruhan inteligensi seseorang?
1953
48. RPM atau Raven Progressive Matrices dalam pelaksanaannya dapat secara
Raven's Progressive Matrices (RPM) atau Matrices Progresif Raven dalam
pelaksanaannya dapat diadminister secara individual atau kelompok,
tergantung pada konteks penggunaannya.
49. J.C. Raven membuat juga Colors Progressive Matrices ditujukan untuk usia ?
Anak anak, remaja dan orang dewasa. Menurut perkiraan saya dari umur 10-
40 tahun
50. Dalam beberapa kesempatan J.C. Raven menyusun jenis-jenis tes inteligensi
lainnya, berikut tes inteligensi yang memiliki kemiripan penyajian soal-soal yang
bukan hasil karyanya
J.C. Raven, selain membuat Raven's Progressive Matrices (RPM), juga
memiliki kontribusi dalam pengembangan tes lain yang sering disebut sebagai
Raven's Progressive Matrices (RPM), juga membuat tes yang dikenal sebagai
Raven's Standard Progressive Matrices (SPM). Namun, saya tidak memiliki
informasi terbaru tentang jenis tes inteligensi lain yang mungkin dibuat oleh
J.C. Raven setelah pengetahuan saya terakhir pada Januari 2022.
51. Apa yang membedakan Tes Progresive Matrices dengan Tes Konvensional
lainnya ?
Tes Progressive Matrices, seperti Raven's Progressive Matrices (RPM), memiliki
beberapa perbedaan signifikan dengan tes konvensional lainnya, terutama dalam hal
format dan pendekatannya. Berikut adalah beberapa perbedaan utama:
52. Disetiap hasil pada tes Raven tidak menunjukkan nilai angka kecerdasan atau IQ,
melainkan berupa
Hasil pada tes Raven's Matrices biasanya dinyatakan dalam bentuk persentil
atau skor persentil. Skor persentil ini memberikan informasi tentang sejauh
mana performa seseorang relatif terhadap populasi normatif yang diuji.
53. Apa yang dimaksud dengan faktor G dalam teori kecerdasan Charles Spearman?
Charles Spearman, seorang psikolog Inggris pada awal abad ke-20,
mengembangkan teori kecerdasan yang dikenal sebagai teori faktor g (general
intelligence). Menurut teori ini, kecerdasan manusia dapat dijelaskan oleh
adanya faktor umum atau faktor g yang mempengaruhi kinerja pada berbagai
tugas kecerdasan. Poin-poin kunci terkait faktor g dalam teori kecerdasan
Charles Spearman adalah sebagai berikut:
- Faktor Umum (g): Menurut Spearman, terdapat faktor umum atau faktor g
yang menyatukan berbagai aspek kecerdasan. Faktor g ini diyakini
mendasari kinerja seseorang dalam berbagai jenis tugas kecerdasan.