Anda di halaman 1dari 31

SEJARAH & DEFINISI

TES INTELIGENSI
ADHYATMAN PRABOWO, S.PSI., M.PSI., PSIKOLOG
NIRMA YULLIDYA, S.PSI., M.PSI., PSIKOLOG

UDI ROSIDA HIJRIANTI, S.PSI., M.PSI., PSIKOLOG


ZAKIYAH RAHMANI, S.PSI., M.PSI., PSIKOLOG
• Sejarah tes inteligensi
• Definisi dan konsep dasar inteligensi
• Faktor-faktor yang mempengaruhi tes inteligensi
• Prosedur standar dalam pelaksanaan tes
SEJARAH PERKEMBANGAN
TES INTELIGENSI
SEBELUM ABAD KE-19

• Cina: berbagai uraian tentang sistem ujian pegawai negeri di


kekaisaran Cina selama 2000 tahun (Bowman, 1989 dalam Anastasi &
Urbina, 1997)
• Yunani kuno: tes merupakan pendamping tetap proses Pendidikan
yang digunakan untuk mengukur penguasaan keterampilan fisik dan
kemampuan intelektual (Doyle,1974 dalam Anastasi & Urbina, 1997)
• Abad 16 –18: pengukuran kemampuan atau fungsi mental sederhana,
membedakan fungsi normal-abnormal. Misalnya: pengetahuan
tentang identitas diri, daya tangkap, dan keterampilan berhitung
ABAD KE-19 DAN AWAL ABAD KE-20

• Bessel (1823): perbedaan individual astronom dalam


mengobservasi, ketajaman persepsi
• Seguin (1837): mendirikan sekolah untuk anak terbelakang
mental dan 1848 di AS membuat dan mengembangkan alat ukur
non-verbal intelligence test, salah satunya adalah Seguin Form
Board
• Esquirol (1838): membedakan antara mental illness dan mental
retardation, membuat klasifikasi taraf keterbelakangan mental
PADA ABAD KE-19 DAN AWAL ABAD KE-20 : INGGRIS

Francis Galton, biolog Inggris (1869)


• Menerbitkan buku:
- Hereditary geniuses: An inquirey into its laws and consequences
Seseorang bisa sukses karena karakteristik mental yang diwariskan
dari orangtua
- Inquiries into human faculty and its development
Kemampuan mental tinggi = kemampuan diskriminasi sensoris tinggi
• 1884 mendirikan laboratorium anthripometris yang menyediakan layanan
untuk mengukur karakteristik fisik dan kemampuan mental individu
• Galton dibantu oleh Karl Pearson untuk perhitungan statistik korelasi
ABAD KE-19 & AWAL ABAD KE-20: AMERIKA

• James McKeen Cattell


- Murid Wundt dan asisten Galton
- Mendirikan laboratorium psikologi eksperimental di USA
- Lebih suka meneliti individual differences inderawi dan waktu reaksi
- 1890 menggunakan pertama kali istilah mental test (satu set instrumen
untuk mengukur kemampuan sensori-motor: waktu reaksi, diskriminasi
sensorik, rentang memori manusia, kecepatan gerakan manusia)
• Hugo Munsterberg (1893): kemampuan perseptual, daya ingat, kemampuan
membaca dan pengetahuan umum
• Franz Boas (1890an): membedakan anak cerdas dan “bodoh” dengan
mengukur rate of tapping dan kemampuan memperkirakan jarak
ABAD KE-19 DAN AWAL ABAD KE-20: JERMAN

• Kraepelin (1895)
- Terutama berminat pada pemeriksaan klinis pasien psikiatris
- Mengembangkan tes yang mengukur fungsi mental: persepsi,
ingatan, atensi, motor
• Ebbinghaus (1897)
- Membuat tes: komputasi aritmetik, rentang memori, dan
melengkapi kalimat
- Pelopor tes kemampuan mental kelompok
ABAD KE-19 DAN AWAL ABAD KE-20: PERANCIS

Henri dan Simon


• Inteligensi: proses mental luhur; kecerdasan bukan hanya fungsi
sensoris sederhana seperti waktu reaksi dan ketepatan persepsi saja,
tetapi juga atensi dan perkembangan kecerdasan
• Memperhatikan perkembangan kognitif yang berbeda pada usia yang
berbeda (age-based)
• Membuat alat ukur untuk membedakan anak normal dari anak MR
Tes inteligensi yang pertama merupakan cikal bakal tes Stanford-
Binet (1905)
TES KECERDASAN PADA ABAD KE-20

• Binet: inteligensi merupakan hasil kerjasama yang rumit antara berbagai fungsi
mental yang saling terkait satu sama lain
• Goddard: inteligensi didasari oleh satu fungsi tunggal saja dan sangat
dipengaruhi oleh faktor bawaan (herediter)
• Wechsler: inteligensi terdiri atas dua komponen kemampuan, yaitu verbal–
performa
• Analisis Faktor: tes pengukuran inteligensi menggunakan metode statistik
(standarisasi/norma, age-scale format dan point-scale format)
• Analisis faktor tes Wechsler (oleh Kaufmann) ternyata mengukur kemampuan
verbal comprehension, perceptual organization, dan freedom from distractibility
DEFINISI DAN KONSEP DASAR
INTELIGENSI
DEFINISI INTELIGENSI

• Spearman dan Wynn Jones dalam bukunya Human Ability:


penggunaan kekuatan intelektual secara nyata yang kemudian
diartikan sebagai kekuatan lain (Spearmen & Wynn Jones, 1951 dalam Azwar,
2017)
• Bahasa Yunani kekuatan (power) disebut nous, penggunaan kekuatan
disebut noesis
• Bahasa latin: dikenal sebagai intellectus dan intelligentia
• Diterjemahkan dalam Bahasa Inggris sebagai intellect dan intelligence
DEFINISI INTELIGENSI

• Alfred Binnet & Theodore Simon (1905): Terdiri dari 3 komponen:


kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan; kemampuan untuk
mengubah arah tindakan bila telah dilaksanakan; kemampuan untuk
mengkritik diri sendiri
• V.A.C. Henmon: Terdiri dari 2 faktor yaitu kemampuan untuk memperoleh
pengetahuan; dan pengetahuan yang telah diperoleh
• Baldwin (1901): Daya atau kemampuan untuk memahami
• Edward Lee Thorndike (1913): Kemampuan dalam memberikan respon yang
baik dari pandangan kebenaran atau fakta
DEFINISI INTELIGENSI

• Lewis Madison Terman (1916): Kemampuan seseorang untuk berpikir


abstrak
• George D. Stoddard (1941): bentuk kemampuan untuk memahami masalah-
masalah yang bercirikan mengandung kesukaran; kompleks; abstrak;
ekonomis; diarahkan pada satu tujuan; mempunyai nilai sosial; berasal dari
sumbernya, pola fikir yang membangkitkan kreativitas
• H.H. Goddard (1946): Tingkat kemampuan pengalaman seseorang yang
langsung dihadapi untuk mengantisipasi masalah-masalah yang akan datang
DEFINISI INTELIGENSI

• David Wechsler (1958): Kumpulan atau totalitas kemampuan


seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir
secara rasional dan menghadapi lingkungannya dengan efektif
• Walters dan Gardner (1986): Kemampuan atau serangkaian
kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah
atau produk sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya
tertentu
DEFINISI INTELIGENSI

• Flynn (1987): Kemampuan untuk berfikir secara abstrak dan kesiapan


untuk belajar dari pengalaman
• Robert J. Sternberg (1986): membandingkan makna inteligensi antara
pendapat awam dengan para ahli yang disimpulkan faktor kognitif
lebih diutamakan daripada faktor non kognitif dalam menilai
inteligensi orang lain maupun diri sendiri
DEFINISI INTELIGENSI

• Sternberg dan Berg melakukan reviu terhadap definisi inteligensi


yang pernah dihimpun pada tahun 1926 dan 1986
• Inteligensi merupakan kemampuan beradaptasi terhadap
lingkungan, proses- proses mental dasar dan kemampuan berpikir
tingkat tinggi (reasoning, problem solving, decision making).
• 1986: Fokus lebih terarah pada metakognisi, proses eksekutif
pengetahuan, dan interaksi antara pengetahuan dan proses mental
dengan konteks budaya/lingkungan
DEFINISI INTELIGENSI

• “Intelligence is the capacity to learn from experience


and the capacity to adapt to one’s environment”
(Gregory, 2013)
HAKIKAT INTELIGENSI

• Semua tes psikologi dirancang untuk mengukur perilaku.


Sehingga seleksi atas tes-tes yang tepat dan interpretasi hasil-
hasil tes membutuhkan pengetahuan tentang perilaku
manusia (Anastasi & Urbina, 1997)
• Pandangan masyarakat umum yang menganggap IQ sebagai
singkatan dari inteligensi tanpa memandangnya sebagai jenis
skor tertentu pada tes tertentu
• Inteligensi yang dites seharusnya dipandang sebagai konsep
yang deskriptif lebih daripada konsep yang eksplanatoris
• Intelegensi bukan kemampuan tunggal dan seragam, tetapi
merupakan komposit dari berbagai fungsi yang umumnya
digunakan untuk mencakup gabungan kemampuan-
kemampuan yang diperlukan untuk bertahan dan maju dalam
budaya tertentu (Anastasi, 1997)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TES INTELIGENSI
• Faktor bawaan (genetically determined)
• Faktor lingkungan (learned)

• Masalah peranan antara kedua faktor tersebut yang


menentukan tingkat inteligensi merupakan pembahasan yang
tidak memperoleh penyelesaian
• Studi lanjutan lebih kepada faktor mana yang lebih
berpengaruh terhadap isi tes inteligensi (Azwar, 2017)
PROSEDUR STANDAR DALAM
PELAKSANAAN TES
INTEGRASI KETERAMPILAN MELAKSANAKAN
PEMERIKSAAN PSIKOLOGI
• Process Skill: kemahiran menjalin relasi dan berkomunikasi
dengan testee ketika mengadministrasikan pemeriksaan
psikologi melalui keurutan prosedur yang baku dan teratur
sesuai tuntutan dari tujuan pemeriksaan
• Content Skill: kemahiran memahami isi informasi yang ingin
diperoleh dari setiap pemeriksaan psikologi
• Cognitive Skill: kemahiran pemeriksa mengolah, menganalisis,
menalar mengintegrasikan dan mengabstrasikan hasil integrasi
pemeriksaan psikologi
MACAM TES INTELIGENSI
BERDASARKAN JUMLAH TESTEE

• Individual test
• Group test
BERDASARKAN CARA PENYELESAIANNYA

• Verbal test
• Performance test
BERDASARKAN TIPE TEST YANG
BERHUBUNGAN DENGAN ISI DAN WAKTU

• Speed test
• Power test
BERDASARKAN BENTUK TES

• True-False test
• Multiple choice test
• Fill in test
• Matching test
• Completion test
• Object arrangement test
• Digit span test
• Block design test
BERDASARKAN ATAS NAMA PENEMUNYA

• Tes Binet-Simon
• Test Wechsler
TES INTELEGENSI UMUM

• CFIT
• IST
• Wechsler test
• Binet-Simon test
• Raven Progressive Matrices

Anda mungkin juga menyukai