Denia Adhira Paramita J 542 Pilar Takbiranggono J 546 Annisa Muliawati J 575 Anggi Pangestuning Fitri J 579 1. Tujuan dan penelitian (purpose and research) Dalam video tersebut memperlihatkan bahwa tujuan dari interviewer (Kate Johnson) adalah untuk memperoleh data atau informasi dari interviewee (Croissan) mengenai data diri interviewee, opini, dan persepsi tentang perusahaan yang REI ini. Dalam konteks penelitian interviewer menanyakan beberapa hal tentang masa lalu pekerjaan interviewee, masa sekarang, masa depan dan solusi yang diusulkan. 2. Penataan/menyusun wawancara (structuring the interview) • Panduan wawancara dan jadwal (interview guide and schedule) : Panduan wawancara sangat penting untuk wawancara survei karena menentukan topik dan subtopik Anda akan menutupi dan pertanyaan utama dan menyelidik untuk ditanyakan. Interviewer sudah mempersiapkan beberapa pertanyaan yang akan diajukan untuk interviewee yang melamar kerja di perusahaan REI. • Pembukaan (the opening) : Pembukaan dalam setiap wawancara meliputi meliputi salam, nama pewawancara, organisasition melakukan survei, pokok bahasan wawancara, tujuan, jumlah waktu survei akan dilakukan, dan jaminan kerahasiaan. Interviewer langsung mengidentifikasi interviewee dengan menanyakan beberapa hal ke interviewee salah satunya meminta interviewee memperkenalkan diri, menanyakan alasan pindah bekerja , kenapa memilih perusahaan ini untuk bekerja, dsb. • Penutup (the closing) : Penutup dalam wawancara harus singkat dan mengungkapkan penghargaan atas waktu dan bantuannya. Interviewee menunjukkan adanya rasa terima kasih untuk waktu yang diberikan oleh interviewer. 3. Pertanyaan survey (survey questions) • Pertanyaan frasa (phrasing question) : Semua orang yang diwawancarai harus mendengar pertanyaan yang sama diajukan dengan ungkapan dan cara yang sama. Ditunjukkan bahwa interviewee memperhatikan setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh interviewer kepadanya, begitu pun sebaliknya interviewer memperhatikan setiap pertanyaan yang diajukan oleh interviewee dan menjawab dengan tepat dan rinci. • Soal pengembangan (sample question development) : Seperti interviewer mengungkapkan bahwa ia senang bertemu dengan interviewee begitu pun sebaliknya. Meskipun tidak menggunakan pertanyaan secara langsung tetapi itu sudah membuktikan adanya soal pengembangan dalam wawancara tersebut. Interviewer juga menanyakan bagaimana jika ia mendapatkan posisi yang ia tidak terlalu ahli pada bidang tersebut. • Pertanyaan menyelidiki (probing questions) : Tujuan dari pertanyaan menyelidiki ini adalah melakukan wawancara survey yang hamper sama berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang tepat. Disini interviewer tidak menanyakan perkataan yang terlihat menyelidiki si interviewee. • Strategi pertanyaan (question strategies) : Bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, kejujuran, dan konsistensi jawaban, mengurangi jawaban tidak tahu dari subjek, dan menghindari adanya bias terhadap urutan pertanyaan serta bertanya untuk menggali data. Dapat dilihat dalam video interviewer memiliki strategi pembelajaran yang baik untuk interviewee, Ini dibuktikan ketika interviewer menanyakan beberapa pertanyaan interviewee menjawabnya dengan santai, tidak merasa tegang yang mencegah terjadinya bias dan menemukan jawaban ragu-ragu. ➢ Strategi filter (filter strategy) : Tujuannya untuk mengetahui tingkat pengetahuan subjek terhadap topik yang ditanyakan. Contohnya ketika interviewer menanyakan apa yang ia ketahui tentang perusahaan tersebut. ➢ Ulangi strategi (Repeat strategy) : Tujuannya untuk melihat konsistensi respon yang diberikan subjek. Di video tersebut tidak menunjukkan adanya repeat strategy yang dilakukan oleh interviewer. ➢ Strategi acak (Shuffle strategy) : Sama halnya sengan repeat strategy yang bertujuan untuk melihat konsisten respond dan menghindari terjadinya bias. Interviewer menanyakan bagaimana anda mendekati tantangan di tempat kerja. ➢ Strategi rantai atau kontingen (Chain or contingency strategy) : Tujuannya adalah untuk menggali lebih dalam lagi jawaban yang diberikan oleh subjek, untuk itu perlu dibuat pertanyaan yang berantai. Interviewer memberikan pertanyaan tentang bagaimana jika kelemahan yang ia punya mempengaruhi pekerjaannya. • Skala pertanyaan (question scales) : Berbagai pertanyaan skala memungkinkan Anda untuk menggali lebih dalam topik dan perasaan daripada pertanyaan bipolar dan untuk merekam dan mentabulasi data dengan lebih mudah. ➢ Skala Interval : Skala interval memberikan jarak antar ukuran. ➢ Skala nominal : Skala nominal memberikan variabel yang saling eksklusif dan meminta responden untuk menyebutkan variabel yang paling tepat. Interviewer menanyakan jika anda adalah binatang anda akan memilih binatang apa dan kenapa. ➢ Skala jarak sosial bogardus : Menentukan bagaimana perasaan orang tentang hubungan sosial. Interviewer menanyakan tentang bagaimana konflik yang pernah ia rasakan dan bagaimana solusi atas konflik tersebut. 4. Memilih narasumber (selection interviwers) • Mengidentifikasi populasi : Yang harus dilakukan dalam memilih subjek adalah mendefinisikan populasi yang akan disurvey. Populasi yang dijadikan target survey dapat berupa kelompok besar atau kelompok kecil, yang pasti adalah bahwa populasi yang dipilih sesuai dengan topik survey. Dari beberapa interviewee yang melamar kerja diperusahaan tersebut interviewer memilih croissan sebagai salah satu interviewee. • Prinsip pengambilan sampel : Pengambilan sampel ini haruslah dari subjek yang bersangkutan, salah satunya croissant ini adalah salah satu peserta interviewee yang melamar kerja di perusahaan REI. • Teknik pengambilan sampel : Ada beberapa macam teknik pengambilan sampel, yaitu simple random sampling, table of random numbers, skip interval, dan stratified random sampling. Namun dalam video tersebut tidak dijelaskan bagaimana cara pengambilan sampel untuk menjadi interviewee. 5. Memilih dan Melatih Pewawancara • Nomor yang Dibutuhkan Nomor yang dibutuhkan atau jumlah pewawancara diperlukan dalam suatu survey ditentukan atau dipilih oleh Interviewer, panjang-pendeknya suatu pertanyaan yang berlangsung sehingga menentukan jumlah sampel atau durasi. Dalam video tersebut, Interviewer hanya mewawancarai satu Interviewee dengan durasi 13.41 menit. • Pelatihan Karakteristik Suatu pelatihan karakteristik diperlukan dalam hal wawancara agar kepribadian dan sikap seorang Interviewer bisa membentuk sikap seorang Interviewee saat terjadinya wawancara. Di video tersebut, seorang Interviewer memiliki sikap atau karakteristik yang optimisme, tidak mengancam atau memojokkan seorang Intervieweenya sehingga Interviewee mendapatkan responds yang baik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh Interviewer. • Pribadi Pewawancara
6. Melakukan Wawancara Survei
• Prates Wawancara Dalam video tersebut, tidak menunjukkan adanya prates wawancara dikarenakan dalam wawancara tersebut, Interviewer hanya memberikan sebuah pertanyaan- pertanyaan yang sudah terstruktur atau sudah disiapkan sebelumnya. Prates wawancara digunakan saat wawancara tidak nyata. Dalam prates wawancara sendiri menimbulkan pengkodean-mare yang menyebabkan jawaban atau hasil yang beragam, seperti “suka”, “sangat tidak suka”, “tidak suka”, “sangat suka”, dll • Wawancara Tatap Muka Dalam video tersebut, wawancara dilakukan secara tatap muka atau bertemu langsung, sehingga memperoleh tingkat responds yang baik dikarenakan seorang Interviewer bisa mengidentifikasi seorang Interviewee secara langsung. Dalam wawancara tatap muka, seorang Interviewer harus bisa mengontrol jalannya wawancara agar seorang Interviewee bisa focus sesuai dengan jalurnya hingga wawancara selesai. Akan tetapi, wawancara tatap muka memiliki kerugian, seperti biaya, konsumsi waktu, dan kebutuhan besarnya jumlah seorang Interviewer yang terlatih 7. Pengkodean, Tabulasi, dan Analisis • Pengkodean dan Tabulasi Dalam video tersebut, Interviewer menanyakan sebuah alasan penyebabnya seorang Interviewee pindah pekerjaan dan kenapa tidak tetap di perusahaan tersebut. Pengkodean dan tabulasi dilakukan jika seorang Interviewer memberikan sebuah pertanyaan lagi, jika jawaban dari Interviewenya kurang memuaskan. • Analisis Interviewer melakukan analisis terhadap interviewe dalam wawancara secara langsung dan setelah selesai wawancara. Analisis merupakan hal yang cukup melelahkan dikarenakan seorang Interviewer harus teliti dalam memasukan data yang sudah tertera atau dicatat. Analisis sendiri dilakukan untuk mengetahui, “apakah seorang interviewee tersebut, layak atau tidaknya diterima dalam perusahaan tersebut.” 8. Respond dalam Wawancara Survei • Pembukaan Dalam pembukaan wawancara, seorang Interviewer harus menanyakan terlebih dahulu identitas seorang Interviewee, organisasi yang pernah diikuti, tujuannya, mengapa dan bagaimana jika seorang Interviewe diterima dalam pekerjaanya, dll. Hasil dari wawancara tersebut, bersifat rahasia sehingga informasi hasil wawancara hanya diketahui oleh atasannya. Dalam video tersebut, seorang Interviewer menanyakan identitas seorang Interviewee terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan pertanyan- pertanya terstruktur atau yang sudah dirancang sebelumnya. • Tahap Pertanyaan Dalam tahap pertanyaan di video tersebut, Interviewee bisa menjawab semua pertanyaan Interviewer dengan relavan, baik, dan jelas sehingga Interviewee tidak sering mengulang sebuah pertanyaannya. Di tahapan pertanyaan ini, seorang Interviewee diharuskan mendengarkan dengan baik terkait pertanyaan yang dikasih oleh Interviewer agar Interviewee bisa menilai baik terhadap Intervieweenya.