Kelompok 2:
Kezia siregar
Vony situmorang
Imel manihuruk
1191151021
1193351056
1192451015
Wawanc
Gracelita saragih
Gabriel hutagalung
1193351055
1193151046 ara
Asesmen
Pengertian Asesmen :
Asesmen merupakan proses mengumpulkan, menganalisis, dan
meng-interpretasikan data atau informasi tentang peserta didik dan
lingkungannya. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan
gambaran tentang berbagai kondisi individu dan lingkungannya
sebagai bahan dasar untuk memahami individu dan untuk
pengembangan program layanan bimbingan dan konseling yang
sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan asesmen
1. Wawancara Berstruktur
Wawancara terpimpin dikenal dengan istilah wawancara berstruktur atau wawancara
sistematis. Bentuk wawancara berstruktur, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban
agar sesuai dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut. Pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan sudah direncanakan secara rinci dan jelas dan dijadikan
sebagai pedoman wawancara.
2. Wawancara Tidak Berstruktur
Wawancara tidak terpimpin dikenal dengan istilah wawancara
sederhana atau wawancara tidak berstruktur, atau wawancara
bebas. Bentuk pertanyaan tak berstruktur, yaitu pertanyaan
yang bersifat terbuka. Peserta didik secara bebas menjawab
pertanyaan tersebut. Pertanyaan semacam ini tidak memberi
struktur jawaban kepada peserta didik karena jawaban dalam
pertanyaan itu bebas.
Kelebihan dan Kekurangan
Wawancara
Wawancara mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, kelebihan wawancara antara
lain :
1. Dapat berkomunikasi secara langsung kepada peserta didik sehingga informasi yang
diperoleh dapat diketahui objektivitasnya
2. Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar
3. Pelaksanaan wawancara lebih fleksibel, dinamis, dan personal
4. Memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan yang memerlukan waktu yang
panjang.
5. Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami kompleksitas masalah dan
menjelaskan maksud penelitian kepada responden.
6. Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner.
Kelemahan wawancara
1. Jika jumlah peserta didik cukup banyak, maka proses wawancara banyak
menggunakan waktu, tenaga, dan biaya.
2. Adakalanya terjadi wawancara yang berlarut-larut tanpa arah, sehingga
data kurang dapat memenuhi apa yang diharapkan.
3. Situasi wawancara mudah dipengaruhi lingkungan sekitar.
4. Menuntut penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari interviewer.
5. Adanya pengaruh subyektif pewawancara yang dapat mempengaruhi hasil
wawancara.
6. Adanya pengaruh subjektifitas dari interviewer terhadap hasil wawancara.
7. Sering timbul sikap yang kurang baik dari peserta didik yang diwawacarai
dan sikap overaction dari guru sebagai pewawancara.
Pedoman
Wawancara
Menyusun pedoman wawancara dapat mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Merumuskan tujuan wawancara.
2. Membuat kisi-kisi atau layout dan pedoman wawancara.
3. Menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan dan bentuk
pertanyaan yang diinginkan. Untuk itu perlu diperhatikan kata-kata yang
digunakan, cara bertanya, dan jangan membuat peserta didik bersifat
defensive.
4. Melaksanakan uji coba untuk melihat kelemahan-kelemahan pertanyaan yang
disusun agar dapat diperbaiki lagi.
5. Melaksnakan wawancara dalam situasi yang sebenarnya .
Kisi kisi Pedoman
wawancara
Bentuk
No. Masalah Tujuan Pertanyaan
Pertanyaan
Format Pedoman Wawancara
Dalam melaksanakan wawancara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Hubungan baik antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai perlu
dipupuk dan dibina sehingga akan tampak hubungan yang akrab dan harmonis.
2. Dalam wawancara jangan terlalu kaku, tunjukkan sikap yang bersahabat, bebas,
ramah, terbuka, dan adaptasikan diri dengannya.
3. Perlakukan responden itu sebagai sebagai sesama manusia secara jujur.
4. Hilangkan prasangka-prasangka yang kurang baik sehingga pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan secara netral.
5. Pertanyaan hendaknya jelas, tepat dengan bahasa yang sederhana.
Hal hal Yang Mempengaruhi Hasil wawancara
• Pewawancara
• Informan
• Topik Penelitian
• Situasi
Wawancara
Kesimpulan
Wawancara ialah salah satu bentuk alat pengumpulan data jenis non-tes yang dilakukan
melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan peserta
didik. Tujuan dari wawancara yaitu memperoleh informasi dan data temtang suatu hal.
Wawancara memiliki dua jenis yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tidak
berstruktur. Wawancara juga memilki kelebihan dapat berkomunikasi secara langsung,
pelaksanaan wawancara lebih fleksibel, dinamis, dan personal, dan partisipasi responden
lebih tinggi. Sedangkan kelemahan dari wawancara yaitu jika jumlah yang diwawancara
banyak maka menggunakan proses dan waktu yang banyak pula, situasi wawancara mudah
dipengaruhi lingkungan sekitar, juga menuntut penguasaan keterampilan bahasa yang baik
dari interviewer. Dalam prosedur lankah-langkah wawancara dipersiapkan tujuan, kisi-kisi,
dan format wawancara. Hal hal yang harus diperhatikan seperti hubungan baik antara
pewawancara dengan orang yang diwawancarai, juga wawancara jangan terlalu baku harus
menumbuhkan sikap yang bersahabat, ramah, dan terbuka.