Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kurikulum 2013 bagi peserta didik kelas VIII terdapat

Kompetensi Dasar 3.8 Memahami Teorema Pythagoras melalui alat peraga

dan penyelidikan pola bilangan. Jelas tersurat bahwa diperlukan alat peraga

pada materi ini. Sedangkan di sekolah kami hanya mempunyai satu set

Alat Peraga Pythagoras. Ini berarti alat peraga akan efisien bila digunakan

untuk demonstrasi, sedangkan pemahaman peserta didik akan lebih lama

melekat apabila mereka melakukan atau mempraktekkan secara langsung.

Oleh karena itu penulis memodifikasi alat peraga yang diharapkan dapat

memenuhi Kompetensi Dasar 3.8.

Alat peraga ini bernama Puzzle Pythagoras. Diberi nama

Puzzle Pythagoras karena dalam penggunaan alat peraga ini dilakukan

bongkar pasang potongan-potongan puzzle dan menempatkannya dalam

bingkai puzzle dan digunakan pada materi Teorema Pythagoras. Selain

digunakan pada materi Teorema Pythagoras, alat ini juga dapat digunakan

pada materi Kuadrat Suku Dua.

1
2

B. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan dan penggunaan

Puzzle Pythagoras adalah :

 Tujuan Umum

o Terselenggara proses pembelajaran yang inspiratif,

menyenangkan, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

secara aktif yang berdampak positif pada terselenggaranya proses

pendidikan yang bermutu dalam rangka pecapaian tujuan

pendidikan nasional.

o Meningkatkan minat dan rasa cinta terhadap mata pelajaran

Matematika pada diri peserta didik.

o Mempermudah peserta didik menerima dan memahami materi

Teorema Pythagoras dalam memperoleh Rumus Pythagoras.

o Meningkatkan hasil belajar peserta didik yang bermuara pada

peningkatan mutu pendidikan.

 Tujuan Khusus

o Menyelenggarakan proses pembelajaran materi Teorema

Pythagoras yang sesuai dengan Kompetensi Dasar 3.8 Memahami

Teorema Pythagoras melalui alat peraga dan penyelidikan pola

bilangan pada Kurikulum 2013 khususnya pada indikator

Menemukan Rumus Pythagoras.


3

o Menyelenggarakan proses pembelajaran yang menyenangkan

pada mata pelajaran Matematika khususnya pada materi Teorema

Pythagoras khususnya dalam memperoleh Rumus Pythagoras

yang diharapkan dapat mendorong motivasi peserta didik untuk

mengikuti proses pembelajara secara aktif.

o Menyajikan proses pembelajaran yang mempermudah peserta

didik untuk memahami materi Teorema Pythagoras khususnya

dalam memperoleh Rumus Pythagoras dengan proses yang

sederhana dan benar secara efektif dan efisien.

o Mempermudah peserta didik memahami materi Teorema

Pythagoras khususnya dalam memperoleh Rumus Pythagoras.

o Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Teorema

Pythagoras.

C. MANFAAT

 Manfaat Bagi Peserta Didik

o Meningkatkan minat, hasrat dan rasa cinta terhadap Matematika.

o Meningkatkan motivasi peserta didik untuk berperan secara

aktif dalam proses pembelajaran.

o Peserta didik mudah menerima dan memahami materi Teorema

Pythagoras.

o Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Teorema


4

Pythagoras.

 Manfaat Bagi Guru

o Guru dapat menyelenggarakan proses pembelajaran Teorema

Pythagoras yang menarik, efektif dan efisien.

o Guru dapat mengembangkan pembelajaran berbantuan Puzzle

Pythagoras.

o Guru dapat menumbuhkembangkan minat dan cinta peserta didik

pada Matematika dengan menyajikan pembelajaran yang

menyenangkan dengan Alat peraga Puzzle Pythagoras.

o Meningkatkan kreativitas guru.

o Meningkatkan kompetensi guru.

o Meningkatkan kinerja guru.

o Meningkatkan motivasi guru untuk terus mengembangkan dan

meningkatkan kemampuan di bidang TIK sesuai perkembangan

zaman.

 Manfaat Bagi Sekolah

o Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu khususnya pada

mata pelajaran Matematika.

o Meningkatkan prestasi sekolah dengan meningkatnya hasil belajar

peserta didik .
5

BAB II

PEMBAHASAN

A. IDE DASAR

Merumuskan Teorema Pythgoras pada tingkat Madrasah

Tsanawiyah (MTs) sangat merepotkan peserta didik bila disampaikan

dengan Metode Ceramah.. Peserta didik tidak akan paham dengan mudah

konsep apabila hanya mendapatkan rumus Pythagoras dengan Metode

Ceramah apalagi bila peserta didik terlanjur menghafal rumus yang didapat

pada jenjang pendidikan sebelumnya tanpa tahu asal usul rumus tersebut.

Oleh karena itu dicari cara lain untuk mendapatkan rumus Pythagoras.

Dalam buku Membangun Kompetensi Matematika 2 karya Umi

Salamah, rumus Pythagoras didapat dari pembuktian rumus dengan

perhitungan luas persegi dan luas segitiga yang disertai gambar. Demikian

pula pada buku Matemetika Kelas VIII semester 1 Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan tahun 2014 yang menggunakan perhitungan dengan pesegi

persegi satuan.

Pada Kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas VIII terdapat

Kompetensi Dasar 3.8 Memahami Teorema Pythagoras melalui alat peraga

dan penyelidikan pola bilangan, dengan indikator Menemukan Rumus

Pythagoras. Jelas bahwa diperlukan alat peraga untuk menemukan Rumus

Pythagoras. Sedangkan di sekolah kami hanya mempunyai satu set Alat


6

Peraga Pythagoras yang hanya memungkinkan digunakan sebagai alat

demonstrasi. Akan lebih lama melekat pemahaman peserta didik apabila

mereka melakukan dan mempraktekan sendiri. Ini berarti diperlukan

beberapa set alat peraga. Untuk memenuhi kebutuhan alat peraga perlu

dibuat alat peraga.

Oleh karena itu dibuat alat peraga untuk membantu kelancaran

proses pembelajaran dan memperjelas konsep Teorema Pythagoras dan

Rumus Pythagoras pada mata pelajaran Matematika kelas VIII. Sebagai

ganti memperbanyak alat peraga dengan menjiplak alat peraga yang ada,

dibuatlah rancangan alat peraga Puzzle Pythagoras yang tidak memerlukan

perhitungan terlebih dahulu untuk menemukan Rumus Pythagoras agar

lebih memudahkan peserta didik menerima dan memahami konsep

Terorema Pythagoras. Alat peraga ini merupakan modifikasi dari alat peraga

yang ada dengan memasukkan unsur permainan puzzle yang biasa

diganakan anak–anak.

Berikut ini dibuktikan Teorema Pythagoras tanpa perhitungan

aljabar terlebih dahulu yang melandasi pembuatan Puzzle Pythagoras:


7

a) Pembuktian Rumus Pythagoras

a a
S R S G R

M a c b
H c
c
b
b c F
O L c
N a
a
a c
P K Q
a P a Q
E b

𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2

Gambar 1. Pembuktian Teorema Pythagoras

Pada gambar di atas, pesegi PQRS pada gambar pertama dan

pesegi PQRS pada gambar ke dua kongruen dengan panjang sisi ( a + b ).

Luas persegi PQRS pada gambar pertama sama dengan luas persegi PQRS

pada gambar ke dua.

Perhatikan gambar 1 bagian sebelah kiri!

Luas PQRS = Luas PKON + Luas OLRM + 4 x Luas ∆ KQL Perhatikan

gambar 1 bagian sebelah kanan!

Luas PQRS = Luas EFGH + 4 x Luas ∆ PEH

Segitiga–segitiga siku–siku pada gambar diatas kongruen dengan panjang

sisi penyiku a dan b serta panjang hipotenusa c sehingga luas ∆ PEH

sama dengan luas ∆ KQL.


8

Dengan demikian dapat disimpulkanan Luas EFGH = Luas AKON

+ Luas OLCM .

Ini berarti bahwa pada segitiga siku–siku luas persegi pada sisi

hipotenusa sama dengan jumlah luas persegi sisi penyikunya. Dengan

demikian terbukti Teorema Pythagoras bahwa pada segitiga siku–siku

kuadrat sisi hipotenusa sama dengan jumlah kuadrat sisi penyikunya.

Perhatikan bahwa :

Luas EFGH = Luas AKON + Luas OLCM

c2 = a2 + b2

dengan demikian terbukti Rumus Pythagoras 𝑎2 + 𝑏2 = 𝑐2.

B. Rancangan Puzzle Pythagoras

Satu set Puzzle Pythagoras terdiri dari tiga bingkai. Dua bingkai

berbentuk persegi beukuran 20 cm x 20 cm dan satu bingkai berbentuk

susunan tiga persegi yang sisinya membentuk segitiga siku-siku.


9

Gambar 3. Bingkai Puzzle Pythagoras

Potongan-potongan puzzle yang hendak dipasangkan pada bingkai

dibuat dari persegi berukuran 20 cm x 20 cm yang dipotong seperti pola berikut :

b a b

a D a C MD C
G
c F
b c b
b

c
b O
H N L
c
a a
aa)
E a
A b A a K B
b

Gambar 4. Pola potongan puzzle

Panjang a dan b dapat bervariasi dan disesuaikan dalam hal ini a=5 cm

dan b=15 cm.


10

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan Puzzle

Pythagoras adalah:

 Kertas Dupleks 3 lembar untuk membuat 2 set Puzzle Pythagoras

 Kertas berwarna

 Lem kayu

 Gunting

 Pisau runcing dan tajam/cutter

 Penggaris dan dan penggaris siku-siku

 Pensil/ballpoint.
11

Gambar 5. Alat-alat

D. Proses Pembuatan dan Penggunaan Puzzle Pythagoras

a. Cara Pembuatan

1. Potong kertas dupleks menjadi empat bagian yang kongruen.

2. Lubangi satu kertas duplek di tengahnya berbentuk persegi dengan

ukuran 20 x 20 (dengan bantuan penggaris siku-siku).


12

3. Tempelkan persegi berlubang ke persegi utuh dan rekatkan dengan lem


agar terbentuk bingkai

4. Buat satu lagi.

5. Potong persegi berukuran 20 x 20 sisa potongan pertama dengan pola

seperti gambar dengan ukuran a dan b dapat disesuaikan.(dalam hal ini a =

5 cm dan b = 15 cm)
13

b a b
D a D M
a C
G C
c F
b
c b
b

c
H b N O
c a L
a
a
g) E A B
A b a a K b
B

Gambar 6. Pola potongan puzzle

6. Lubangi persegi berikutnya dengan pola seperti gambar berikut dengan ukuran yang
sama dengan persegi persegi dan segitiga sebelumnya.

Gambar 7. Pola bingkai puzzle ke tiga

7. Rekatkan bingkai dengan persegi sisa sehingga terbentuk bingkai dengan satu segitiga
ditempel pada posisinya.
14

8. Tempel kertas warna ke Puzzle Pythagoras dengan warna yang berbeda

untuk Persegi pertama dan kedua agar mudah untuk membedakan pada

saat pertukaran isi bingkai

9. Puzzle Pythagoras siap digunakan


15

E. Penggunaan Puzzle Pythagoras

1. Aturan Penggunaan Puzzle Pyhagoras.

Puzzle Pythagoras digunakan pada kegiatan inti pembelajaran

karena alat peraga ini mempermudah pemahaman konsep. Konsep

suatu materi selalu diberikan pada kegiatan inti pembelajaran.

2. Penggunaan dalam Teorema Pythagoras

a. Digunakan dalam Kelompok Kecil

1) Peserta didik diminta untuk mengamati segitiga siku-siku

pada Puzzle Ke Tiga dan persegi-persegi yang ada pada

sisi-sisinya.

2) Peserta didik diberi tahu sisi-sisi penyiku dan sisi

hipotenusa

3) Peserta didik diminta untuk membandingkan segitiga-

segita yang lain dengan segitiga pada Puzzle Ke Tiga dan

mengamati luasnya. (Untuk mengetahui bahwa luas

segitiga-segitiga tersebut sama)

4) Peserta diminta untuk mengisi persegi-persegi pada sisi

segitiga pada Puzzle Ke Tiga dan mengamatinya.

5) Peserta didik diminta untuk memindahkan persegi-persegi

pada sisi penyiku ke Puzzle Pertama dan persegi pada sisi

hipotenusa ke Puzzle Ke Dua.

6) Peserta didik diminta untuk menyelesaikan puzzle dengan


16

dengan menambahkan segitiga-segitiga siku-siku.

7) Peserta didik minta untuk menukar potongan-potongan

Puzzle Pertama dengan potongan-potongan Puzzle Ke

Dua dan mengamatinya serta membandingkan luasnya.

(Untuk membuktikan bahwa luasnya sama)

8) Peserta didik diminta untuk mengambil segitiga-segitiga

dari puzzle dan menyisakan persegi di dalamnya.

9) Peserta didik diminta untuk mengamati, membandingkan

dan menemukan hubungan persegi persegi pada Puzzle

Pertama dan Puzzle Ke Dua. (Luas persegi pada Puzzle

Pertama sama dengan luas persegi pada Puzzle Ke Dua)

10) Peserta didik diminta untuk menyimpulkan dengan bahasa

mereka (Untuk menemukan Kembali Teorema Pythagoras

: luas persegi pada sisi hipotenusa sama dengan jumlah

luas persegi pada sisi penyiku)

11) Peserta didik diarahkan untuk menemukan kembali rumus

Pythagoras

b. Digunakan di Sekolah

Puzzle Pythagoras ini telah digunakan di kelas VIII MTs

Negeri 3 Ngawi pada semester genap tahun pelajaran 2019/2020.

Di kelas VIII C dan VIII D dgunakan pada minggu ke empat

bulan Januari tahun 2019 pada tanggal 13 Januari 2019.


17

3. Penggunaan dalam Kuadrat Suku Dua

Untuk penggunaan Puzzle Pythagoras pada Kuadrat Suku

Dua hanya menggunakan Puzzle Pertama saja.

1) Peserta didik diminta untuk mengamati luas bingkai dan


luas isi bingkai (potongan-potongan puzzle) adalah sama

2) Peserta didik diminta untuk menentukan sisi dan luas


bingkai bila diketahui sisi penyiku segitiga adalah a dan b
(Sisi bingkai adalah (a + b) dan luasnya adalah (a + b)2)

3) Peserta didik diminta mengamati dan menentukan luas tiap


potongan isi bingkai. yang berupa dua persegi dan empat
segitiga silu-siku.

4) Peserta didik diminta menyamakan luas hasil dari kegiatan


2) dan kegiatan 3)

5) Peserta didik diminta untuk menyimpulkan.

F. Foto Kegiatan Di Sekolah dalam Menerapkan Puzzle Pythagoras

Gambar 8. Pengenalan alat peraga


18

Gambar 9. Penerapan Puzzle Pythagoras dalam Pembelajaran


19

Gambar 10. Proses Pertukaran potongan puzzle.


20

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

bahwa produk alat peraga puzzle pythagoras, dapat mempermudah siswa

memahami konsep yang dipelajarai yaitu Teorema Pythagoras. Alat

peraga ini yang dikembangkan berpengaruh pada keaktifan siswa dan


21

berpikir kritis serta inovatif saat diterapkan pada pembelajaran

Matematika di MTs N 3 Ngawi kelas VIII D.

A. SARAN

Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan

yaitu, bahwa Inovasi dalam pembelajaran harus selalu dilakukan untuk

dapat memotivasi belajar siswa dan memperbaiki kualitas proses

pembelajaran, dengan mengembangkan alat peraga sesuai dengan materi

yang dipelajari, sehingga hasil belajar siswa bisa maksimal.

Anda mungkin juga menyukai