Anda di halaman 1dari 5

Nama: Tara Aisyah Putri

NRP: 5012201057

EAS
1. Terdapat 8 jenis kecacatan pada beton; (penyebabnya serta pencegahannya)
a. Colour Variation
Penyebab: Curing yang tidak rata, menggunakan jenis semen yang berbeda ke
permukaan sebagai pengering
Pencegahannya: Gunakan campuran beton yang rata saat placing, compacting dan
finishing dan menjaga beton tetap lembab saat curing.
b. Crazing
Penyebab: kurangnya curing dan terjadi penyusutan di permukaan karena pengeringan
yang cepat
Pencegahannya: Curing dan finishing yang tepat
c. Dusting
Penyebab: Tidak di cuing dengan benar, melakukan finishing sebelum bleed water
mengering
Pencegahannya: Curing tepat, finishing dilakukan setelah bleed water benar benar
mengering, menggunakan campuran pereduksi air.
d. Rain damage
Penyebab: Hujan kencang saat setting
Pencegahannya: Menutupi beton saat hujan
e. Spalling
Penyebab: pelat dan sambungan terkelupas atau patah karena karena beban berat
Pencegahannya: Jauhkan beban berat dari sambungan dan tepi sampai beton mengeras
dengan benar
f. Efflorescence
Penyebab: Garam mineral larut yang larut dalam air terangkat ke permukaan saat air
menguap, Bleeding berlebih
Pencegahan: Menggunakan air bersih, bebas garam dan pasir yang dicuci
g. Honey Combing
Penyebab: compaction dan campuran beton buruk (Rocky mix kurang agregat halus)
Pencegahan: Menggunakan campuran beton yang lebih baik, compaction yang tepat
h. Blistering
Penyebab: Udara yang terperangkap atau bleed water di bawah permukaan saat
trowelling, Penguapan berlebihan
Pencegahan: Setelah placing, screeding dan floating tinggalkan beton selama mungkin
sebelum trowelling, curing yang tepat untuk mencegah penguapan
2. Parameter dan cara mengevaluasi mutu beton :
a. Menggolongkan persentase maksimum dari tes kekuatan beton yang ada di bawah
nilai fc’
b. Menggolongkan kemungkinan rata-rata dari consecutive strength test berada di bawah
nilai fc’. (cth : ACI 318, kegagalan consecutive strength harus di bawah 1/100)
c. Menjaga supaya random individual strength test result tidak lebih dari fc’ yang
ditentukan.
d. Menggabungkan parameter-parameter diatas dan menggunakan fcr’ terbesar sebagai
kriteria dasar beton yang dibuat
Nama: Tara Aisyah Putri
NRP: 5012201057

Cara ini digunakan supaya beton yang dibuat memiliki persentase kegagalan rendah atau
mengontrol nilai fc’ tetap lebih rendah dari yang ditentukan.
3. (Lightweight concrete) LWC memiliki berat yang lebih ringan dari pada (Normal weight
concrete) NWC karena menggunakan agregat kasar dan halus yang lebih ringan. Keuntungan
menggunakan LWC adalah pengerjaan tukang yang lebih mudah karena lebih ringan dan
memiliki nilai ketahanan panas yang baik. Kerugian menggunakan LWC adalah harganya
yang lebih mahal dan memiliki kuat tekan yang lebih kecil dari pada NWC.
4. Desain suatu campuran beton menggunakan data berikut:
Kekuatan disyaratkan, fc = 35 MPa
Tipe struktur: balok
Ukuran maksimum agregat = 20 mm
Modulus kehalusan pasir = 2,6
Berat kering agregat kasar = 1600 kg/m3
Penyerapan kelembaban: 2% masing-masing untuk agregat kasar dan halus.
Jawab:

• F’cr= 35 + 1,34x4=40 Mpa

• Kadar air bebas = 205


Nama: Tara Aisyah Putri
NRP: 5012201057

• W/C ratio = 0.42

• Kadar semen = kadar air bebas : W/C ratio


= 205 kg/m3 : 0,42 = 488 kg/m3

• Kadar agregat kasar = k x DRUW (k = 0,66)


= 0,64 x 1600 kg/m3 = 1024 kg/m3

• Kadar agregat halus:

205
− Volume air bebas = = 0,205 m3
1000
488
− Volume semen = = 0,155 m3
3150
1024
− Volume agregat kasar = = 0,426 m3
2400

− Volume udara terperangkap = 0% = 0 m3


Total jumlah volume d = 0,205 + 0,155 + 0,426 + 0
= 0,786 m3.
Volume agregat halus = 1 – 0,786
= 0,214 m3.
Kadar agregat halus = 2480 x 0,214 m3
= 530,72 kg/m3.
Penyesuaian air = -Kebutuhan agregat x (Kelembaban – Penyerapan)

Kelembaban agregat halus = 0%


Penyerapan agregat halus = 2% (kondisi pasir kekurangan air)
Penyesuaian air = -530,72 x (0% - 2%) = 10,61 kg/m3 (air harus ditambahkan)

Kelembaban agregat kasar = 0%


Penyerapan agregat kasar = 2% (kondisi agregat kasar basah)
Nama: Tara Aisyah Putri
NRP: 5012201057

Penyesuaian air = -1024 x (0% - 2%) = 20,48 kg/m3 (air harus ditambahkan)

KESIMPULAN
• Untuk membuat beton dengan kekuatan = 25 MPa, maka dibutuhkan komposisi material
sebagai berikut:

Kebutuhan air = 205 + 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟


= 205 + 10,61 + 20,48 = 236,1 kg/m3.
Kebutuhan semen = 488 kg/m3.

• Didapatkan estimasi pertama untuk massa jenis beton dengan kekuatan 35 MPa adalah =
2278 kg/m3.
5. a. f_c' = 25 MPa
s = 2 MPa
k=1
Dengan 40 tes
f_cr' = f_c' + 1,34 x k x s = 25 + 1,34 (1) (2) = 27,68 MPa
b. f_c' = 20 MPa
s = 1,5 MPa
k = 1,08
Dengan 20 tes
f_cr' = f_c' + 1,34 x k x s = 20 + 1,34 (1,08) (1,5) = 22,1708 MPa
c. f_c' = 20 MPa
Dengan data yang tidak tersedia
maka, f_cr^' = f_c' + 7 = 20 + 7 = 27 MPa
d. f_c' = 25 MPa
s = 2,5 MPa
k = 1,16
Dengan 15 tes
f_cr' = f_c' + 1,34 x k x s = 25 + 1,34 (1,16) (2,5) = 28,88 MPa
d, f_c' = 50 MPa
s = 4 MPa
k = 1,08
Dengan 20 tes
Nama: Tara Aisyah Putri
NRP: 5012201057

f_cr' = f_c' + 1,34 x k x s = 50 + 1,34 (1,08) (4) = 55,78 MPa

Anda mungkin juga menyukai