Materi Dauroh Adab - Bab 2 - Rejoyo Santoso
Materi Dauroh Adab - Bab 2 - Rejoyo Santoso
Adab
Perhatiann
Alim/Guru
ya kepada
dengan
muridnya
dirinya
Perhatiannya
kepada
Rejoyo Santoso, B.Sh pelajarannya
Peneliti Baitul Hikmah Nusantara
|في أدب العالم في نفسهAdab Alim/Guru dengan dirinya تذكرة السامع و المتكلم
.
Allah, tenang dan dan menampakkan sunnah berusaha untuk meng-
berwibawa nabi upgrade ilmu
2. Menjaga ilmu 7. menjaga amalan-amalan 11. tidak enggan untuk
3. Zuhud sunnah belajar dari orang yang
8. bergaul dengan lebih rendah darinya
4. Mensucikan ilmu untuk
menjadikannya sebagai makarimil akhlak 12. menyibukkan diri
tangga keduniaan 9. membersihkan batin dan dengan menulis (buku)
dhahir dari akhlak yang apabila mempunyai
5. menjauhi pekerjaan yang keahlian
rendah dan keadaan yang buruk dan menghiasinya
bisa menimbulkan tuduhan dengan akhlak yang
diridhoi
تذكرة السامع و المتكلم
Adab Alim/Guru dengan dirinya
3. Zuhud
3. berakhlak terhadap dunia dengan zuhud, dan
mengurangi darinya (dunia) semampunya, yang tetap
tidak sampai memberikan mudhorot kepada diri dan
keluarganya, karena sesungguhnya sebatas kebutuhan
terhadapnya dengan ukuran standar qana’ah bukanlah
termasuk dari dunia (cinta dunia).
Dan tangga pertama orang Alim adalah merasa kotor apabila
tergantung dengan dunia; karena dirinyalah manusia yang paling
faham dengan remehnya dunia, fitnah dunia, cepat hilangnya
dunia, dan banyaknya keletihan dan kecapekan dunia, maka
dialah yang paling berhak untuk tidak menolehnya dan bersibuk-
sibuk dengan mengurusinya.
Imam syafi’I berkata: “ apabila aku mewasiati…..”
Yahya bin Mu’adz berkata: “seandainya dunia adalah
emas yang fana dan akhirat adalah tembikar…”
تذكرة السامع و المتكلم
Adab Alim/Guru dengan dirinya
10. Selalu bersemangat untuk upgrade, dengan selalu menghiasi dirinya dengan semngat dan
sungguh-sungguh, rajin dengan tugas-tugas wirid, dari ibadah, dan menyibukkan diri dengan
cara membaca, membacakan, muthola’ah, memikirkan, menta’lik, menghafalkan, menulis dan
meneliti.
Kdan tidak menyianyiakan sedikitpun dari waktunya di selain hal ilmu dan amal, kecuali
seukuran keharusan saja, sperti makan, minum, tidur, istirahat karena bosan, atau menunaikan
hak sebagai suami, atau tamu, atau untuk mendapatkan makanan atau apapun yang menjadi
10. bersemangat dan berusaha untuk kebutuhan, atau karena sakit, atau yang lainnya yang mengharuskan untuk berhenti dari
aktifitasnya. Adapun sisa umur mukmin (yang tidak jelas) maka tidak ada harganya. Dan siapa
meng-upgrade ilmu dua harinya yang dimiliki kualitasnya sama maka dia tertipu.
تذكرة السامع و المتكلم
Adab Alim/Guru dengan dirinya
2. Apabila keluar dari rumahnya berdo’a dengan do’a yang diajarkan oleh Rasulullah:
….
…..
Dan mendawamkan dzikir saat perjalanan menuju majelis. Apabila telah sampai maka
mengucapkan salam kepada yang tealh hadir, sholat dua rakaat apabila tidak dalam
waktu karohah, dan lebih dianjurkan lagi apabila majelis ilmunya di masjid. Hal yang dilarang saat
Kemudian berdoa kepada Allah meminta taufik, pertolongan, penjagaan, dan duduk mengajar
menghadap kiblat –jika memungkinkan- dengan wibawa dan tenang dan tawadhu’
dan khusyu’ dan bersilah atau selainnya yang tidak makruh untuk jenis duduk.
تذكرة السامع و المتكلم
Adab seorang alim di dalam pelajarannya
3. Bagaimana cara duduk syaikh di majlis pengajaran
Memperhatikan
tempat menutup
pelajran, dan
kadarnya.
تذكرة السامع و المتكلم
Adab seorang alim di dalam pelajarannya
6. Adab bicara saat di majelis penyampaian
Karena apabila hati sudah terbebaskan dari tamak dan rakus kepada dunia
dan tidak merasa sedih karena tidak memounyainya: itu bisa lebih
menjadikan hati kokoh, nyaman kesendiriannya, mulai untuk jiwanya, dan
tinggi kedudukannya, dan lebih sedikit orang yang hasad kepada dirinya, dan
sangat cocok untuk menjaga ilmu danmenambahnya. Maka dari itu sedikit
yang bisa mendapatkan ilmu banyak kecualia yang dalam permulaan
pencarian ilmunya diatas keadaan yang aku sebutkan dari kefakiran, dan
qona’ah, berpaling dari tujuan dunia dan kemewahannya yang fana.
تذكرة السامع و المتكلم
Adab guru dengan muridnya
4. Mencintai sesuatu untuk murid, sebagaimana dia mencintai untuk
dirinya, dan perhatian untuk maslahat mereka, dan menasehati
dengan dengan ramah
Mencintai sesuatu untuk muridnya
sebagaimana dia mencintai untuk
dirinya, sdan membenci sesuatu
atasnya sebagaimana dia
membencinya.
Ibnu Abbas berkata: orang yang
paling mulia bagiku adalah teman
dudukku yang melewati leher-leher
untuk menemuiku, seandainya aku
mampu menahan seekor lalat tidak
hinggap pada sungguh aku lakukan”.
Dirwayat lain “sesungguhnya saat
ada lalat yang hinggap padanya, itu
membuatkku sakit”.
تذكرة السامع و المتكلم
Adab guru dengan muridnya
5. Ramah dalam mengajar
Dan menyebutkan
sesuatu yang tidak patut
tidak tau
Dan apabila salah satu diantara mereka ada yang lebih unggul
dalam keberhasilan ilmu, atau lebih bersemangat, dan lebih
bagus adabnya, maka menampakkan pemuliaan yang lebih
tetapi disebutkan sebab kenapa dia mendapat pemuliaan ini,
karena hal itu akan memjadikan semangat dan menyebarkan
sifat tersebut.
Dan murid yang cukup di arahkan dengan isyarat cukup dengan isyarat, dan
jika dengan isyarat tidak sadar baru dengan ucapan yang jelas, dan
menggunakan perkataan tergas jika mengharuskan itu, agar bisa mengambil
pelajaran dan adab.
Dan secara umum, agar mengajari mereka kemaslahatan agama
mereka untuk berhubungan deng Allah, sebagaimana mengajari
mereka kemaslahatan dunia untuk bermuamalah dengan manusia,
agar sempurna kebaikan dua keadaannya (dunia dan akhirat)
تذكرة السامع و المتكلم
Adab guru dengan muridnya
13. Berusaha ikut menyelesaikan maslahat murid
Rejoyo Santosa, B. Sh
Peneliti Baitul Hikmah Nusantara
rejoysengary@gmail.com