Anda di halaman 1dari 5

Nama : Apipah

Tingkat : S1 Keperawatan 3A

EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP)

KOMPRES HANGAT PADA PASIEN HIPERTERMI

A. Pengertian

Menurut Doengoes, M.(2000) Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu
dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat
pada bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah jugauntuk men
ghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic usus, pengeluaran getahradang menjadi lancar, serta
memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien.Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian,
kekejangan otot, perut kembung,dan kedinginan.Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk
memenuhi kebutuhan rasanyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah
spasme ototdan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu.

Kompres hangat dapat dilakukan dengan menempelkan kantong karet yang diisi air hangat atau
handuk yang telah direndam di dalam air hangat, ke bagian tubuh yang nyeri.

Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan. Dampak fisiologis dari kompres hangat
adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa
nyeri, dan memperlancar aliran darah (Kompas, 2009).

Pemberian kompres hangat merupakan suatu metode untuk menurunkan suhu tubuh biasanya
diberikan pada suhu dibawah 380 C ( Heqner, 2003). Pemberian kompres hangat merupakan tindakan
mandiri perawat yang bertujuan menurunkan suhu tubuh, memberi kenyamanan dan mencegah terjadinya
kejang demam (Kusyati dkk, 2013).

Pemberiannya sering dilakukan di daerah vena besar seperti axilla dan daerah abdomen. Kompres
hangat di daerah axilla cukup efektif karena adanya proses 3 vasodilatasi. Pemberian kompres hangat
didaerah abdomen adalah lebih baik karena reseptor yang memberi sinyal ke hipothalamus lebih banyak
(Guyton, 2002).

Suhu air hangat yang digunakan pada kompres hangat sekitar 34-370C (Wolf, 1984). Mekanisme
penurunan suhu dengan kompres hangat yaitu tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup
panas. Dengan demikian tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu diotak supaya tidak meningkatkan
pengaturan suhu tubuh lagi. Disamping itu lingkungan luar yang hangat akan membuka pembuluh darah tepi
dikulit melebar atau vasodilatasi dan pori pori kulit terbuka sehingga mempermudah pengeluaran panas
(Suriadi, 2001).
Tujuan Kompres Hangat menurut (Ulyah & Hidayat,2008)
 Membantu menurunkan suhu tubuh
 Mengurangi rasa sakit atau nyeri
 Membantu mengurangi perdarahan
 Membatasi peradangan
 Memperlancar sirkulasi darah
 Memperlancar pengeluaran cairan / exudatMerangsang peristaltic
 Memberi ketenangan dan kesenangan klien
Indikasi menurut (Kusyanti eni,2006)
 Pada klien yang suhunya tinggi
 Pada klien yang kesakitan contohnya sakit kepala yang hebat
 Pada klien dengan radang persendian
 Pada kekejangan otot (spasmus)
 Pada klien dengan perut kembung
 Pada klien dengan bengkak akibat suntikan
 Pada klien bila kedingina misalnya : akibat narkoses, iklim atau ketenangan jiwa
 Pada bagian yang abses
 Pada klien dengan pembengkakan (hematoma).
Kontraindikasi Pemberian Kompres Hangat menurut (STIKES Banyuwangi. 2009)
 Pada 24 jam pertama setelah cidera traumatic.Panas akan meningkatkan perdarahan dan
pembengkakan
 Peredaran aktif,panas akan menyebabkan vasodilatasi dan meningkatkan perdarahan3.
 Edema noninflamasi,panas meningkatkan permeabilitas kapiler dan edema4.
 Tumor ganas terlokalisasi,karena panas mempercepat metabolismsel,pertumbuhan sel dan
meningkatkan sirkulasi,panas dapat mempercepatmetastase (tumor sekunder)5.
 Gangguan kulit yang menyebabkan kemerahan atau lepuh,panas dapat membakaratau menyebabkan
kerusakan kulit lebih jahat
Menurunkan atau tepatnya mengendalikan dan mengontrol demam dapat dilakukan dengan berbagai
cara, salah satunya adalah dengan cara kompres. Selama ini kompres dingin atau es menjadi kebiasaan
yang diterapkan para ibu saat anaknya demam. Namun kompres mengunakan es sudah tidak dianjurkan
karena pada kenyataannya demam tidak turun bahkan naik dan dapat menyebabkan anak menangis,
menggigil dan kebiruan, oleh karena itu, kompres menggunakan air hangat lebih dianjurkan. Hal ini
dilakukan juga karena tindakan kompres hangat lebih mudah dilakukan dan tidak memerlukan biaya
yang cukup besar. Selain itu, tindakan kompres hangat juga memungkinkan pasien atau keluarga tidak
terlalu tergantung pada obat antipiretik.
Berdasarkan hasil penelitian tentang kompres hangat yang dilakukan pada 19 responden yang
mengalami demam tifoid, terdapat 14 responden yang hasilnya menunjukkan penurunan suhu tubuh dan
5 responden lainnya tidak menunjukkan penurunan suhu tubuh. Hal ini dikarenakan, 5 responden
tersebut merupakan pasien dengan diagnosa demam thypoid H-0 yang masa infeksinya masih tinggi,
dimana demam yang dialami oleh pasien tersebut juga sulit untuk menunjukkan penurunan suhu tubuh.
Oleh karena itu, untuk pasien dengan demam thypoid H-0 yang masa infeksinya maupun demamnya
masih tinggi perlu diberikan terapi antibiotik secara intensif dan terapi antipiretik jika perlu (demam >
38,50 C). Hal ini sesuai dengan teori Aden (2010) yang mengatakan antibiotik merupakan terapi yang
efektif untuk demam tifoid. Tetapi, pemberian antibiotik tidak secara otomatis menurunkan demam,
karena di dalam tubuh masih terjadi proses kerja dari antibiotik dalam mematikan bakteri penyebab
infeksi.

PICO
Pasien thypoid abdominalis yang mengalami demam (suhu >37,50 C), Pasien demam tifoid yang belum
diberi terapi antipiretik
 Problem : Pasien thypoid abdominalis yang mengalami demam (suhu >37,50 C)
Intervensi : Tindakan kompres hangat
 Comprassion : kompres dingin
Outcome : penurunan suhu dengan kompres hangat yaitu tubuh akan menginterpretasikan bahwa
suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu diotak
supaya tidak meningkatkan pengaturan suhu tubuh lagi. Disamping itu lingkungan luar yang
hangat akan membuka pembuluh darah tepi dikulit melebar atau vasodilatasi dan pori pori kulit
terbuka sehingga mempermudah pengeluaran panas.

SOP KOMPRES AIR HANGAT

Tujuan : Menurunkan demam

NO Tahap Persiapan Ya Tidak


1 Jelaskan prosedur dan demonstrasikan kepada keluarga cara kompres
2 Persiapan alat :

- Ember atau Waskom air

- Air hangat (43-460C)

- Lap mandi 6 buah

- Handuk mandi 1 buah

- Seimut mandi 1 buah

- Perlak besar 1 buah

- Thermometer air raksa 1 buah

- Selimut tidur 1 buah


Tahap Pelaksanaan
3 Berikan kesempatan anak untuk menggunakan urinal atau pispot

sebelum kompres
4 Ukur suhu anak dan catat suhu sebelum kompres dan pemberian

antipiretik
5 Matikan pendingin ruangan (kipas angin atau AC ruangan)
Buka seluruh pakaian pasien
Letakkan lap mandi di kepala, aksila dan lipatan paha
Lap ekstremitas selama 5 menit, badan, punggung dan bokong 10-15
menit.
6 Hentikan prosedur jika anak kedinginan atau menggigil, atau segera

setelah suhu tubuh anak mendekati normal


7 Selimuti anak dengan selimut tidur

Pakaikan anak baju yang tipis dan mudah menyerap keringat


8 Catat suhu tubuh anak sebelum dan setelah prosedur (60 menit setelah

pemberian antipiretik)
Tahap Evaluasi

9 Identifikasi perbedaan suhu tubuh setelah periode intervensi

Evaluasi

Mengidentifikasi perbedaan suhu tubuh setelah periode intervensi apakah ada penurunan atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36686359/SAP_Kompres_hangat_docx

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1302116005-2-z.%20BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai