Anda di halaman 1dari 7

Nama: Febrianelly Amanda

Kelas: A3 Kelompok D
No.BP: 2011312058

ANATOMI SISTEM PERSYARAFAN

A. Pengertian

Sistem saraf adalah sistem yang mengatur mengatur dan mengendalikan semua kegiatan
aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan
lainnya. Sistem saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang berkumpul
membentuk suatu berkas (faskulum). Neuron adalah komponen utama dalam sistem saraf

B. Fungsi

Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai tiga fungsi utama yaitu:
 Pengatur atau pengendali kerja organ tubuh
 Mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh (fungsi sensorik)
 Pusat pengendali tanggapan
 Mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan organ sehingga dapat merespon dengan
tepat (fungsi motorik)
 Memproses informasi di otak dan sumsum tulang belakang (fungsi integrasi)
 Mengirimkan infromasi ke otak dan sumsum tulang belakang
 Alat komunikasi dengan dunia luar
C. Penyusun Sel Saraf

Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron meupakan
unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan merespon
rangsangan yang cukup kuat. Neuron tidak bisa mengalami pembelahan sehingga tidak
dapat diganti jika sudah rusak. Neuron bersatu membentuk jaringan untuk mengantarkan
suatu impuls (rangsangan).
1. Dendrit
Adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan
sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
2. Badan sel
Adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima
rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti
sel dan sitoplasma.
3. Nukleus
Adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
4. Neurit (akson)
Adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi
untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan
lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
5. Selubung mielin
Adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi
akson dari kerusakan. Selubung myelin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua
segmen disebut nodus ranvier.
6. Sel schwann
Adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan
membantu regenerasi neurit (akson).
7. Nodus ranvier
Berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut
memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nosdus yang lain, sehingga impuls
lebih cepat sampai pada tujuan.
8. Sinapsis
Adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel
saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat cela sinapsis. Pada bagian ujung akson
terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang
disebut neurotransmitter. Neurotransmitter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase
yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
D. Penggolongan Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri dari dua bagian utama yakni sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
(sistem saraf perifer). Sistem saraf pusat meliputi bagian otak dan jugabagian sumsum tulang
belakang. Sedangkan sistem saraf tepi meliputi bagian atas sistem saraf somatic dan juga
bagian sistem saraf otonom.
1. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat mempunyai fungsi utama dalam memegang semua kendali dan
juga pengaturan terhadap keseluruhan kerja dari bagian jaringan saraf sampai ke bagian
sel saraf. Sistem saraf pusat meliputi bagian atas otak besar, bagian otak kecil, bagian
sumsum lanjutan, dan juga bagian sumsum tulang belakang.
a. Otak besar (cerebrum)
Otak besar mempunyai bentuk lunak, kenyal, terdapat banyak lipatan, dan juga lebih
berminyak. Bagian ini dikelilingi oleh suatu cairan yang bernama cairan serebrospinal
yang mempunyai fungsi dalam membantu memberi makanna kepada otak dan juga
memberikan perlindungan terhadap otak dari dampak yang terjadi saat ada guncangan. Di
bagian dalam otak besar ditemukan banyak pembuluh darah yang mempunyai fungsi
dalam membantu menyuplai okdigen ke bagian otak besar.
Otak besar terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
 Bagian depan: pusat gerakan otot
 Bagian tengah: pusat perkembangan ingatan dan kecerdasan
 Bagian samping: pusat pendengaran
 Bagian belakang: pusat penglihatan
b. Otak kecil (cerebellum)
Otak kecil bisa ditemukan pada bagian belakang kepala dan juga dekat dengan leher.
Fungsi utama dari otak kecil ialah digunakan sebagai pusat terjadinya suatu korrdinasi
terhadap gerakan otot yang biasanya terjadi secara sadar, berpengaruh pada kesimbangan,
dan juga posisi tubuh.
Apabila terjadi suatu rangsangan yang ternyata membahayakan, maka gerakan yang
bersifat sadar dan normal tidak akan mungkin bisa dilakukan. Bagian otak kecil
merupakan suatu tempat yang menjadi pusat dari keseimbangan. Jika ditemukan terjadi
suatu kerusakan pada bagian otak kecil, maka hal yang akan terjadi ialah semua gerakan
otot yang sedang berlangsung tidak bisa dikoordinasikan dengan baik.
c. Sumsum lanjutan
Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di bawah otak besar, dan merupakan
perpanjangan dari sumsum tulang belakang. Bagian dalamnya berisi neuron sehingga
berwarna kelabu. Sedangkan, bagian luarnya berwarna putih karena berisi neurit dan
dendrit. Fungsi sumsum lanjuta adalah sebagai pengatur pernapasa, gerakan jantung, dan
gerakan alat pencernaan.
Selain itu, bagian sumsum lanjutan mempunyai peran khusus dalam mengantarkan semua
impuls yang datang kemusian dibawah menuju bagian otak. Sumsum lanjutan pun sangat
berpengaruh terhadap gerak refleks fisiologi, meliputi tekanan darah, jantung, respirasi,
volume, sekresi kelenjar pencernaan dan juga pencernaan.
d. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat. Seperti halnya
dengan sistem saraf pusat yang dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras, sumsum
tulang belakang memanjang dari pangkal leher, hingga ke selangkangan.
Sumsum tulang belakang adalah kumpulan saraf berbentuk silinder yang dimulai dari
otak bagian bawah kemudian memanjang menyusuri kanal tulang belakang.
Ruas-ruas tulang belakang yang melindungi sumsum tulang belakang:
 Vertebra servikalis (ruas tulang leher): 7 buah, membentuk daerah tengkuk
 Vertebra torakalis (ruas tulang punggung): 12 buah, membentuk bagian belakang
toraks atau doda
 Vertebra lumbalis (ruas tulang pinggang): 5 buah, membentuk daerah lumbal atau
pinggang
 Vertebra sakralis (ruas tulang kelangkang): 5 buah, membentuk os sacrum (tulang
kelangkang)
 Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging): 4 buah, membentuk tulang koksigeus
(tulang tungging)
2. Sistem saraf tepi
Pada sistem saraf tepi terdapat saraf tak sadar (saraf otonom) yang berfungsi
mengatur kegiatan organ tubuh yang bekerja diluar kesadaran. Saraf otonom terdiri atas
sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
a. Sistem saraf sadar
Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kmeauan kita. Ketika anda makan,
menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini meneruskan
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat
ke semua otot kerangka tubuh. Sistem sadar terdiri:
 12 pasang saraf kranial yang keluar dari otak
- Saraf olfaktori, saraf optic, dan saraf auditori (saraf sensori)
- Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal (saraf motoric)
- Saraf trigeminal, fasial, glossofaringeal, vagus (gabungan saraf sensorik dan
motoric)
 31 pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum tulang belakang
b. Sistem saraf tak sadar (otonom)
Sistem saraf ini bekerja tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak di bawah kehendak
saraf pusat. Contoh gerakan tersebut misalnya denyut jantung, perubahan pupil mata,
gerak alat pencernaa, pengeluaran keringat, dan lainnya. Kerja saraf otonom ternyata
sedikit banyak dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Sistem saraf otonom ini dibedakan
menjadi dua, yaitu:
 Saraf simpatik
Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama untuk
memacu kerja organ tubuh, walaupun ada beberapa yang malah mengahambat
kerja organ tubuh. Fungsi memacu, antara lain mempercepat detak jantung,
memperbesar pupil mata, memperbesar bronkus. Ada fungsi yang mengahambat,
antara lain memperlambat kerja alat pencernaan, menghambat ereksi, dan
menghambat kontraksi kantung seni.
 Sistem saraf parasimpatik
Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengan saraf
simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat detak
jantung, memperkecil pupil mata, memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat
pencernaan, merangsang ereksi, dan mempercepat kontraksi kantung seni. Karena
cara kerja kedua saraf itu berlawanan, maka mengakibatkan keadaan yang normal.
E. Kelainan yang disebabkan oleh Gangguan Sistem Saraf

Gangguan pada sistem saraf akan berakibat pada pola gerak maupun memori seseorang.
Gangguan tersebut dapat diakibatkan oleh ketuaan, bakteri, virus, atau kerusakan akibat
kecelakaan.

1. Alzheimer
Merupakan penyakit akibat gangguan fungsi otak yang ditandai oleh kehilangan memori,
pengenalan kepribadian, dan kekuatan mental. Alzheimer disebabakan oleh artrofi
korteks serebral.
2. Amnesia
Merupakan penyakit gangguan otak dimana penderita kehilangan memori diikuti
ketidakmampuan membentuk suatu memori baru. Penyebabnya bervariasi dimulai dari
kerusakan otak karena kecelakaan, stroke, ensefalitis vitamin B12, kanker otak atau
suplai darah yang kurang ke daerah memori, sampai pad alasan psikologikal.
3. Ataksia
Ataksia merupakan gangguan sistem saraf yang ditandai oleh gangguan koordinasi gerak
otot seperti gerakan tubuh yang tidak teratur dan tidak akurat. Penyebabnya adalah setiap
kejadian yang mengganggu pusat pengontrol gerak di otak atau jalur saraf yang menuju
otak. Ataksia yang bersifat permanen dapat disebabkan oleh kerusakan otak korda
spinalis atau saraf spinalis.
4. Tumor sistem saraf pusat
Faktor yang dianggap menyebabkan hal tersebut, diantaranya faktor genetic, radiasi,
supresi imun bahkan faktor kimia dan virus.

Anda mungkin juga menyukai