Anda di halaman 1dari 9

Karakteristik Generator DC

Penguatan Sendiri Tipe Seri


Oleh : Bayu Baskoro

Dosen Pembimbing : Djodi Antono, B.Tech., M.Eng.


Jurusan Teknik Elektro
Program Studi Teknik Listrik
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang INDONESIA
bayubaskoro43@gmail.com
bayubas02@gmail.com
djodiantono@yahoo.co.id

Intisari Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi


Generator adalah sebuah perangkat yang mengubah energi elektromagnetik, yaitu dengan memutar suatu kumparan
mekanik menjadi energi listrik. Sebuah generator akan bekerja dalam medan magnet sehingga timbul ggl induksi.
dengan di bantu motor listrik untuk menggerakkan generator Generator mempunyai dua komponen utama, yaitu bagian
tersebut. Generator sendiri ada dua macam yaitu generator arus yang diam (stator) dan bagian yang bergerak (rotor). Rotor
searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Berdasarkan
berhubungan dengan poros generator yang berputar di
rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap
jangkar (anker) generator DC terbagi menjadi 2 yaitu: pusat stator. Poros generator biasanya diputar
1. Generator DC penguat terpisah menggunakan usaha luar yang dapat berasal dari turbin,
2. Generator DC penguat sendiri : baik turbin air, angin atau turbin uap dan selanjutnya
a. Generator tipe seri berproses menghasilkan arus listrik.
b. Generator tipe shunt
c. Generator tipe kompon.
Dari beberapa jenis generator tersebut memiliki karakteristik B. Jenis-jenis Generator
yang berbeda-beda pula. Berdasarkan tegangan yang dibangkitkan, generator dibagi
Generator DC tipe seri adalah suatu generator yang lilitan menjadi 2 yaitu :
penguat magnitnya di sambung seri dengan lilitan jangkar 1. Generator Arus Bolak-Balik (AC)
sehingga kumparan medannya mendapat penguatan tetapi
Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana
apabila terdapat arus bebannya, itu sebabnya generator seri
selalu terkopel dengan bebannya, dengan demikian maka tegangan yang dihasilkan (tegangan output) berupa
tegangan terminal akan muncul di tiap-tiap kutubnya. Generator tegangan bolak-balik.
DC tipe seri ini jumlah lilitan penguat magnitnya lebih sedikit 2. Generator Arus Searah (DC)
namun luas penampangnya besar hal ini bertujuan agar Generator arus searah yaitu generator dimana
hambatan lilitan penguatnya kecil. tegangan yang dihasilkan (tegangan output) berupa
Kata kunci—Generator, Generator DC, Generator Penguat tegangan searah, karena didalamnya terdapat
Terpisah, Generator Penguat Sendiri, Generator Tipe Seri. sistem penyearahan yang dilakukan bisa berupa
oleh komutator atau menggunakan dioda.
I. PENDAHULUAN
C. Pengertian Generator DC
A. Pengertian Generator
Generator DC merupakan sebuah perangkat motor
Generator adalah sebuah perangkat yang merubah
listrik yang mengubah energi mekanis menjadi energi
energi mekanik menjadi energi listrik yang didasarkan
listrik berupa arus DC / arus searah., karena didalamnya
pada prinsip induksi elektromagnetik. Energi mekanik bisa
terdapat sistem penyearahan yang dilakukan oleh
berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik yang
komutator atau menggunakan diode.
dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis
bolak-balik) maupun DC (listrik searah). Hal tersebut
berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat
tergantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh
eksitasinya terhadap jangkar (anker).
pembangkit tenaga listrik.
Jenis- jenis generator DC antara lain yaitu: E. Karakteristik Generator DC
Kecepatan operasi mesin DC jenis generator adalah tetap
1. Generator DC dengan penguat terpisah yaitu sesuai dengan penggerak mula (prime mover). Pada
2. Generator DC dengan penguat sendiri : operasi untuk penggunaan umum, penggerak mula dilengkapi
a. Generator DC seri dengan pengatur kecepatan (speed governor) sehingga
b. Generator DC shunt kecepatan generator praktis konstan.
c. Generator DC kompon (campuran) Karakteristik penting generator DC:
1) Open Circuit Characteristic (OCC), Kurva
D. Konstruksi Generator DC memperlihatkan hubungan antara pembangkit emf pada
Generator DC dibuat menggunakan magnet permanen keadaan tanpa beban (E0) dan arus medan (If) pada
dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi kecepatan konstan. Hal ini juga dikenal sebagai kurva
terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing jenuh (saturasi) karakteristik magnetik atau tanpa
rumah generator atau casis, serta bagian rotor. beban.
Generator DC terdiri menjadi dua bagian yaitu stator dan 2) Karakteristik Internal atau Karakteristik Total (E/Ia),
rotor. Stator adalah bagian mesin DC yang diam, stator terdiri
Kurva memperlihatkan hubungan antara pembangkitan
dari rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan
terminal box. Sedangkan rotor adalah bagian mesin DC yang emf pada keadaan berbeban (E) dan arus jangkar (Ia).
berputar, rotor terdiri dari komutator, belitan rotor, kipas rotor Kurva ini akan terletak di bawah karakteristik sirkuit
dan poros rotor. terbuka (OCC)..
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan 3) Karakteristik Eksternal (V/IL), Kurva ini menunjukkan
secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan hubungan antara tegangan terminal (V) dan arus beban
harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus (IL). Tegangan terminal V akan kurang dari E karena
dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan
drop tegangan di sirkuit jangkar. Oleh karena itu, kurva
serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, untuk
membersihkan noda bekas sikat arang dapat menggunakan ini akan terletak di bawah karakteristik internal.
amplas halus, Gambar 1 menunjukkan gambar potongan
melintang konstruksi generator DC. F. Komponen-komponen Penyusun Generator DC

 Piringan tutup

Piringan tutup pada ujung-ujung rumah sebagai


dudukan bantalan-bantalan sebagai tempat berputarnya
armatur. Bantalan yang terpasang pada plat penutup
untuk menahan beban torsi dari sabuk penggerak. Tutup
bagian belakang mempunyai lubang pelumasan untuk
memasukan oli pelumas.Sikat arang dipasang pada
tutup bagian belakang.

 Pul kumparan medan / sepatu-sepatu kutub

Pul kumparan medan yang biasa disebut sepatu-


Gambar 1. Konstruksi Generator DC sepatu kutub dikonstruksi dari besituang. Pada bagian
dalam dibentuk cekung untuk menyesuaikan bentuk
kontur bulat dari armatur dan mengurangi haambatan
magnetik dari jarak udara. Ujung-ujungnya
diperpanjang sebagai dudukan kumparan medan.
Kutub-kutub magnet dipasangkan dengan baut pada
rumah generator.

 Kumparan medan

Kumparan medan digulung dengan kawat yang


berukuran kecil; dengan tahanan relatif besar.
Gambar 2. Generator DC Tampak dari Luar Kumparan medan digulung dengan bentuk yang sesuai,
diisolasi dan dibentuk yang sesuai dengan kontur rumah
dan digulung pada kutub-kutub magnet.
 Armatur/Anker negatif-nol (AC). Generator DC membalik arah arus saat
tegangan negatif, menggunakan mekanisme cincin-belah,
Armatur/Anker dinamo dikonstruksi dari plat-plat sehingga hasilnya jadi siklus: positif-nol-positif-nol (DC).
yang disusun berlapis-lapis yang disatukan dalam satu Generator atau pembangkit listrik yang sederhana dapat
poros dan mempunyai alur-alur sebagai tempat ditemukan pada sepeda. Pada sepeda, biasanya dinamo
kumparan.Kumparan dapat digulung langsung pada digunakan untuk menyalakan lampu. Caranya ialah bagian atas
alur-alur membentuk gulungan atau kumparan armature. dinamo (bagian yang dapat berputar) dihubungkan ke roda
sepeda. Pada proses itulah terjadi perubalian energi gerak
 Komutator menjadi energi listrik. Generator (dinamo) merupakan alat
yang prinsip kerjanya berdasarkan induksi elektromagnetik.
Alat ini pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday.
Komutator terdiri dari segmen-segmen dari
tembaga, dibentuk irisan memanjang searah dengan
poros, masing-masing diisolasi satu dengan yang
lainnya dan dengan poros diisolasi oleh mika atau
phenolic resin.Komutator dipres pada poros
anker.Kumparan anker dihubungkan ke komutator
untuk membentuk hubungan atau rangkaian
kontinyu.Komutator berfungsi untuk menyearahkan
arus induksi bolak-balik dalam kumparan anker menjadi
arus searah untuk digunakan ke beban kelistrikan
kendaraan.
Gambar 3. Dinamo yang Ditemukan Oleh Michael Faraday

 Rumah sikat dan arang sikat


Prinsip generator berkaitan dengan percobaan Faraday :
Sikat arang digunakan untuk menghubungkan
hubungan antara armatur/anker dengan rangkaian 1. Adanya fluks magnet yang dihasilkan kutub-kutub
luar.Sikat arang dapat bergesek dengan baik dengan magnet.
komutator dengan bantuan pegas dan rumah 2. Adanya kawat penghantar listrik yang merupakan
sikat.Hubungan antara sikat-sikat arang dan rangkaian tempat terbentuknya GGL induksi.
luar adalah dengan kabel tembaga fleksibel. 3. Adanya gerakan relatif antara fluks magnet dengan
kawat penghantar listrik.
 Kipas pendingin

Kipas pendingin terletak di bagian depan dan


menyatu dengan puli penggerak mengalirkan udara
pendingin ke dalam generator.

G. Prinsip kerja Generator DC


Cara kerja generator DC meggunakan prinsip percobaannya
faraday yaitu dengan memutar magnet dalam kumparan atau
sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan maka Gambar 4. Prinsip kerja generator DC
terjadi perubahan fluks gaya magnet (peribahan arah
penyebaran medan magnet) di dalam kumparan dan menembus Keterangan :
tegak lurus terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda • Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah
potensial antara ujung-ujung kumparan (yang menimbulkan penghantar kutub tersebut, dengan memutar rotor
listrik). Syarat utama, harus ada perubahan fluks magnetik, jika (penghantar) maka pada penghantar akan timbul EMF.
tidak maka tidak akan timbul listrik. Cara megubah fluks • Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet
magnetik adalah menggerakkan magnet dalam kumparan atau sedemikian rupa sehingga sisi AB dan C-D terletak tegak
sebaliknya dengan energi dari sumber lain, seperti angin dan lurus pada arah fluks magnet.
air yang memutar baling2 turbin untuk menggerakkan magnet • Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang
tersebut. tetap terhadap sumbu putarnya yang sejajar dengan sisi A-B
Jika suatu konduktor digerakkan memotong medan magnet dan C-D.
akan timbul beda tegangan di ujung-ujung konduktor tersebut. • GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D
Tegangannya akan naik saat mendekati medan dan turun saat besarnya sesuai dengan perubahan fluks magnet yang
menjauhi. Sehingga listrik yg timbul dalam siklus: positif-nol- dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator
diperoleh melalui dua cara di bawah ini:
a) Menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi
bolak-balik.
b) Menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
Dimana :

E = ggl (garis gaya listrik)


N = Jumlah lilitan
= Perubahan fluksi terhadap waktu

Sepotong penghantar yang dialiri Arus dan bergerak


dengan kecepatan v didalam pengaruh medan magnet,
akan menimbulkan tegangan induksi sebesar V. Untuk
menentukan besarnya tegangan induksi yang ditimbulkan Gambar 6. Pembangkitan Tegangan Induksi.
oleh arah gerakan penghantar tersebut di gunakan kaedah
Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka
Flamming tangan kanan. Medan magnet mempunyai arah
akan terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada
dari kutub utara ke kutub selatan. Arus di dalam
rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan
penghantar searah dengan empat jari, sedangkan arah
induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti
gerakan searah dengan ibu jari, seperti yang ditunjukan
Gambar 6 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan
oleh gambar 5.
medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan
posisi jangkar pada Gambar 6(b), akan menghasilkan tegangan
induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan
magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah
medan ini disebut daerah netral.

Gambar 5. Kaidah Tangan Kanan

Keterangan :
Gambar 7. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan
 ibu jari : gerak perputaran komutator.
 jari telunjuk : medan magnetik kutub u dan s Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring
 jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I berupa dua cincin (disebut juga dengan cincin seret), seperti
ditunjukkan Gambar 7.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus
bolak-balik) berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor
dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar 7.(2)
dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua
gelombang positif.
• Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan
Keterangan : induksi bolak-balik. Sebuah komutator berfungsi sebagai
penyearah tegangan AC.
V = tegangan/ggl induksi (volt) • Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator
B = kerapatan flux magnet (weber) DC, sebanding dengan banyaknya putaran dan besarnya
ℓ = panjang kawat penghantar (meter) arus eksitasi (arus penguat medan).
z = jumlah penghantar H. Jangkar Generator DC
v = kec. gerak kawat (m/s)
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk
silinder beralur. Belitan tersebut merupakan tempat
terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya jangkar terbuat
dari bahan yang kuat mempunyai sifat feromagnetik dengan Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan
permiabilitas yang cukup besar. Permiabilitas yang besar utama yang terletak disebelah kiri kutub utara, dan akan
diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang induksi memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan
magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan utama
juga besar. Belitan jangkar terdiri dari beberapa kumparan dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar
yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan ini mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus pada garis
terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang. netral n, tetapi bergeser sebesar sudut α. Dengan kata lain, garis
netral akan bergeser. Pergeseran garis netral akan melemahkan
tegangan nominal generator. Untuk mengembalikan garis
netral ke posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu
(interpole atau kutub bantu).

Gambar 8. Jangkar Generator DC.

I. Reaksi Jangkar pada Generator DC Gambar 11. Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama,
Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama Kutub Bantu, Belitan Kompensasi (b).
dari sebuah generator saat tanpa beban disebut Fluks Medan
Utama.. Fluks ini memotong lilitan jangkar sehingga timbul Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran
tegangan induksi. fisiknya lebih kecil dari kutub utama. Dengan bergesernya
garis netral, maka sikat yang diletakkan pada permukaan
komutator dan tepat terletak pada garis netral n juga akan
bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi semula (garis
netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan ini sangat
berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh
karena itu, sikat juga harus digeser sesuai dengan pergeseran
garis netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek,
sebab sikat terhubung dengan penghantar yang mengandung
tegangan. Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi dengan
kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik
pada lilitan kutub utara maupun kutub selatan, seperti
Gambar 9. Medan Eksitasi Generator DC
ditunjukkan pada gambar 11 (a) dan (b), generator dengan
komutator dan lilitan kompensasinya.
Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar
timbul arus jangkar. Arus jangkar ini menyebabkan timbulnya
fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks
Medan Jangkar (Gambar 10). II. PEMBAHASAN
GENERATOR ARUS SEARAH SERI

A. Jenis-Jenis Generator DC
Generator DC terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Generator berpenguatan terpisah (separately excited
generator).
Pada generator jenis ini arus kemagnetan diperoleh
dari sumber listrik searah di luar generator. Besar kecilnya
arus kemagnetan tidak terpengaruh oleh nilai-nilai arus
Gambar 10. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b).
ataupun tegangan generator.
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada
(penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi satu dengan Gambar 10.
rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (Gambar 12.a)
2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 12b)

Gambar 13. Diagram Rangkaian Generator Shunt


b. Generator seri (series generator).
Pada generator jenis ini fluks medannya diperoleh
dari rangkaian medan yang dihubungkan seri dengan
kumparan jangkar generator tersebut.
c. Generator kompon:
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi
pada inti kutub utama yang sama. Satu penguat eksitasi
Gambar 12. Jenis generator penguat terpisah
merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan
penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon
Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan magnet
dapat diatur melalui pengaturan tegangan eksitasi. (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.
Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau
magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari
luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2. Penguat
dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output
generator yang konstan dari terminal rotor A1-A2.
Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan
menurun sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati
harga nominalnya.

2. Generator Penguatan Sendiri (self excited generator).


Pada generator ini arus kemagnetan diperoleh dari
dalam generator itu sendiri. Arus kemagnetannya
Gambar 14. Diagram Rangkaian Generator Kompon
terpengaruh oleh nilai-nilai arus ataupun tegangan
generator. Pengaruh nilai tegangan dan arus generator
terhadap arus penguat ditentukan oleh rangkaian lilitan B. Pengertian Generator DC Tipe Seri
penguat magnet dengan lilitan jangkar. Berdasarkan lilitan Generator DC tipe seri adalah generator dengan penguatan
penguat, generator ini dibedakan menjadi : sendiri dimana lilitan penguat magnitnya di sambung seri
a. Generator pararel (shunt generator ). dengan lilitan jangkar sehingga kumparan medannya
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 mendapat penguatan tetapi apabila terdapat arus bebannya, itu
terhubung paralel dengan rotor (A1-A2). Tegangan sebabnya generator seri selalu terkopel dengan bebannya,
awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat dengan demikian maka tegangan terminal akan muncul di
padamedan magnet stator. Rotor berputar dalam medan tiap-tiap kutubnya. Generator DC tipe seri ini jumlah lilitan
magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan penguat magnitnya lebih sedikit namun luas penampangnya
memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai besar hal ini bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya kecil.
tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang Generator seri identik dalam kosntruksi untuk generator
melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. shunt kecuali untuk field. Field dihubungkan secara seri
Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan dengan armature, oleh karena itu, membawa arus armature
penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal seluruhnya. Field seri ini terdiri dari beberapa putaran kawat
meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya. yang mempunyai penampang cukup besar untuk membawa
arus. Meskipun kosntruksi serupa, properti dari generator seri
benar-benar berbeda dari generator shunt/ Dalam notor shunt, a) O.C.C
flux Φ per pole adalah konstan pada semua muatan karena field Kurva 1 menunjukkan karakteristik untai terbuka
shunt dihubungkan ke rangkaian. Tetapi generator seri, flux per (OCC) dari generator seri. Hal ini dapat diperoleh secara
pole tergantung dari arus armature dan beban. Saat arusnya eksperimental dengan mencabut gulungan medan dari
besar, fluxnya besar dan sebaliknya. Meskipun berbeda, prinsip mesin dan mengeksitasi menggunakan sumber DC
dasarnya dan perhitungannya tetap sama terpisah.
Pada generator yang mempunyai hubungan seri jumlah arus b) Karakteristik Internal
yang melewati angker dinamo sama besar dengan yang Kurva 2 menunjukkan karakteristik total atau
melewati kumparan. Jika beban naik generator berputar makin karakteristik internal generator seri. Ini memberikan
pelan. Jika kecepatan kecepatan berkurang maka medan hubungan antara emf E yang dihasilkan pada beban dan
magnet yang terpotong juga makin kecil, sehingga terjadi arus jangkar. Karena reaksi jangkar, fluks dalam mesin
penurunan EMF. kembali dan peningkatan arus catu daya pada akan lebih kecil daripada fluks tanpa beban. Oleh karena
kumparan dan angker dinamo selama ada beban. Arus lebih ini itu, e.m.f. E yang dihasilkan pada kondisi beban akan
mengakibatkan peningkatan torsi yang sangat besar. Contoh kurang dari emf yang E0 yang dihasilkan pada kondisi
keadaan adalah pada motor starter yang mengalami poling ( tanpa beban. Akibatnya, kurva karakteristik internal
angker dinamo menyentuh kutub karena kurang lurus atau ring terletak di bawah kurva OCC; perbedaan diantara
yang aus). Arus yang tinggi akan mengalir melalui kumparan keduanya mewakili efek reaksi jangkar [Lihat Gambar.
dan anker dinamo karena kecepatan angker dinamo menurun 15.1 (ii)].
dan menyebabkan turunnya EMF kembali. c) Karakteristik Eksternal
EMF kembali mencapai maksimum jika kecepatan angker Kurva 3 menunjukkan karakteristik eksternal
dinamo maksimum. Arus yang disedot dari catu daya menurun generator seri. Ini memberikan hubungan antara
saat generator makin cepat, karena EMF kembali yang terjadi tegangan terminal dan arus beban IL :
melawan arus catu daya. EMF kembali tidak bisa sama besar V=E-(+)
dengan arus EMF. yang diberikan pada motor d.c., sehingga Oleh karena itu, kurva karakteristik eksternal akan
akan mengalir searah dengan EMF yang diberikan. terletak di bawah kurva karakteristik internal dengan
Karena ada dua EMF. yang saling berlawanan EMF jumlah yang sama dengan penurunan Ohmic [yaitu, ( + )
kembali menghapuskan EMF. Yang diberikan, maka arus yang dalam mesin seperti ditunjukkan pada Gambar. (2.3) (ii).
mengalir pada angker dinamo menjadi jauh lebih kecil jika ada
EMF kembali. Karena EMF kembali melawan tegangan yang
diberikan maka resistansi angker dinamo akan tetap kecil
sementara arus angker dinamo dibatasi pada nilai yang aman.
C. Karakteristik Generator Seri

Gambar. (15.1) (i) menunjukkan koneksi dari generator


belitan seri. Karena hanya ada satu arus (yang yang mengalir
melalui seluruh mesin), arus beban adalah sama dengan arus
yang mengeksitasi.

Gambar 15.2

Karakteristik internal dan eksternal DC seri generator


dapat diplot satu sama lain seperti ditunjukkan pada Gambar.
(2.4). Misalkan kita diberi karakteristik internal generator.
(i) Biarkan OC garis mewakili resistan dari seluruh mesin yaitu +
. Jika arus beban adalah OB, maka drop tegangan pada mesin
adalah AB, yaitu:
AB = drop Ohmic pada mesin = OB( + )
Sekarang peningkatan tegak lurus dari titik B dan
menandai titik b pada baris ini sehingga ab = AB. Maka titik b
akan terletak pada karakteristik eksternal generator. Setelah
prosedur yang sama, poin lain dari karakteristik eksternal
dapat ditemukan. Sangat mudah untuk melihat bahwa kita
juga bisa mem-plot karakteristik internal dari karakteristik
Gambar 15.1 eksternal.
D. Rangkaian Ekivalen Dari gambaran di atas terlihat jelas mesin memiliki
Pada generator DC tipe seri, rangkaian medan penguat tegangan output yang sangat tidak konstan, tergantung
terhubung secara seri dengan rangkaian jangkarnya.. besarnya arus beban yang ditarik (dipikul). Hal ini
Rangkaian medan pada generator seri terdiri dari hanya menyebabkan fluks magnet yang dihasilkan oleh kumparan
sedikit belitan saja dan penghantar yang digunakanpun jauh medan seri tidak stabil, tetapi daya outputnya menjadi
lebih tebal. Oleh karena itu untuk meminimalkan rugi besar. Karenanya generator jenis ini hanya dipakai untuk
tembaga medan maka belitan medannya didisain agar keperluan khusus, misalnya untuk las listrik, dimana untuk
memiliki resistansi serendah mungkin. Rangkaian ekivalen aplikasi ini yang dipentingkan adalah pasokan arus listrik
generator seri seperti gambar di bawah ini : yang besar.
Pada generator seri yang diaplikasikan untuk las listrik
(arc welding) secara khusus didesain sehingga memiliki
reaksi jangkar yang sangat besar, sehingga karakteristik
terminalnya seperti pada gambar 3. Ketika elektroda-
elektroda dari las saling bersentuhan satu sama lain
sebelum pengelasan terjadi, arus yang sangat besar akan
mengalir. Pada saat operator memisahkan elektroda-
elektroda tersebut, terjadi kenaikan tegangan yang sangat
Gambar 16. Rangkaian ekivalen generator seri
besar pada generator, sementara arus tetap besar. Tegangan
E. Karakteristik Terminal elektroda yang tinggi akan menyebabkan terjadinya busur
Dari gambar rangkaian DC seri seperti yang sudah api di antara elektroda yang dapat dimanfaatkan untuk
dijelaskan di atas dapat dibuat suatu hubungan V, I, P dan pengelasan.
R sebagai berikut :
III. KESIMPULAN (PENUTUP)
1. Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik
dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi
listrik.
2. Generator DC dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu
generator berpenguatan bebas dan generator berpenguatan
sendiri.
Karakteristik generator jenis ini dapat dilukiskan pada 3. Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator dan rotor.
gambar di bawah ini : 4. Prinsip kerja generator (dinamo) DC sama dengan
V generator AC. Namun, pada generator DC arah arus
induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang
digunakan pada generator DC berupa cincin belah
E (komutator).
a 5. Generator DC penguat sendiri terbagi menjadi 3 yaitu
Ia(RA + Rf generator shunt, generator seri dan generator kompon.
RF)
6. Percobaan Faraday merupakan teori yang mendasari
Vt terbentuknya GGL induksi pada generator.
7. Generator penguatan sendiri tipe seri merupakan generator
yang fluks medannya diperoleh dari rangkaian medan yang
Ib (= Is =Ia dihubungkan seri dengan kumparan jangkar generator
Ia IIa)
tersebut.
8. Karakteristik generator penguatan sendiri tipe seri memiliki
Gambar 17. Karakteristik terminal generator seri tegangan output yang sangat tidak konstan, tergantung
besarnya arus beban yang ditarik (dipikul).
Pada keadaan beban nol tidak ada arus medan yang 9. Generator DC penguatan sendiri tipe seri dapat
mengalir, sehingga VT nya punkecil, sesuai dengan diaplikasikan pada las listrik.
keberadaan fluks sisanya. Ketika arus meningkat maka arus
medan pun meningkat, dan EA naik dengan cepatnya, REFERENSI
begitu pula IA(RA+Rfs) naik secara drastis, tetapi pada [1] [Online]. http://www.pengertianahli.com/2014/04/pengertian-
awalnya peningkatan EA lebih cepat dari pada tegangan generator-apa-itu-generator.html
IA(RA+Rfs), sehingga menyebabkan VT naik. Ketika mesin [2] [Online].
telah mencapai kondisi jenuh, EA menjadi mendekati http://catatansebelumwisuda.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-
konstan, sedangkan IA(RA+Rfs) tetap naik, sehingga VT generator.html
mulai menurun.
[3] [Online]. http://pupax23-elektro- [5] [Online]. https://luqm4ntr.wordpress.com/2012/05/01/makalah-
tugaskonversienergi.blogspot.co.id/2011/11/materi-generator- implementasi-generator-generator-dc/
ac-dan-generator-dc.html [6] [Online].https://ekofitriyanto.wordpress.com/2012/05/02/generat
[4] [Online]. http://carakerja- or-dc/
pengertian.blogspot.co.id/2011/03/cara-kerja-pengertian-
generator.html

Anda mungkin juga menyukai