Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah studi kasus merujuk kepada kasus yang berupa

peran guru PAI dalam mengembangkan nilai - nilai kesalehan sosial, yang pada

aksinya membuat kegiatan islami yang dikembangkan menjadi pelajaran kepada

siswanya yang memunculkan nilai berupa kesalehan sosial.

Saleh sosial sendiri terwujud dari “penanaman nilai” , dari orang yang

“alim” kepada muridnya, yang nantinya akan diaplikasikan di masyarakat. Setiap

muslim yang baik, pasti menginginkan sikap yang timbul dari dirinya adalah sikap

yang baik, yaitu “nilai” yang terbentuk dari segi “individu maupun sosial”, maka

untuk mewujudkan itu semua peran dari masyarakat sekitar juga harus baik juga.

Maka Guru PAI yang notabenya pembimbing siswa diharapkan mampu

menjadi contoh, siswa atau guru yang lain di dalam lembaga maupun di luar

lembaga.

B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian ini, peneliti akan bertindak sebagai instrumen kunci,

sehingga peran peneliti sebagai instrumen penelitian menjadi suatu keharusan dan

bahkan kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Karena

validitas data kualitatif sangat bergantung pada ketrampilan metode peneliti itu

sendiri.

Sebagai instrumen kunci, peneliti merupakan perencana, pengumpul,

penganalisis data serta penarik kesimpulan dari hasil penelitiannya sendiri. Oleh

karena itu peneliti harus bisa menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di

lokasi penelitian. Hubungan baik antara peneliti dan subjek peneletian mulai dari
sebelum, selama hingga setelah penelitian merupakan kunci utama dalam

keberhasilan pengumpulan data. Sehingga dengan hubungan baik tersebut peneliti

dapat dengan mudah memperoleh data terkait penelitian.

Dalam hal ini, langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Sebelum memasuki lokasi penelitian, peneliti meminta izin terlebih dahulu

kepada Kepala SMK Terpadu Khoirot Kandat secara formal dan menyiapkan

segala peralatan yang diperlukan.

2. Peneliti akan bertemu dengan Kepala SMK Terpadu Khoirot Kandat untuk

memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud serta tujuannya.

3. Peneliti akan mengadakan observasi di lapangan untuk memahami kondisi di

lapangan yang sebenarnya.

4. Peneliti akan membuat jadwal kegiatan berdasarkan kesepakatan peneliti dan

subjek penelitan.

5. Peneliti akan melaksanakan kunjungan untuk mengumpulkan data sesuai

dengan jadwal yang telah disepakati.

C. Lokasi Penelitian
1. Tempat/lokasi

Penelitian ini akan dilakukan di SMK Terpadu Khoirot Kandat yang

berlokasi di Jl. Ponuragan RT 02 RW 02 Blabak Kandat Kabupaten Kediri.

Sekolah ini dibawah naungan YPI Fastabiqul Khoirot. Identitas sekolahnya adalah

sebagai berikut:
Nama Sekolah : SMK Terpadu Khoirot Kandat

Alamat : Jl. Ponuragan RT 02 RW 02

NPSN : 69775454

Nomor Telepon : 085234726888

Status Sekolah : Swasta

Akreditasi Madrasah :C

Luas Lahan :-

Status Lahan : Hak Pakai / wakaf

Status Gedung : Milik Yayasan Fastabiqul

Khoirot.

Alasan Peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut adalah karena

SMK Terpadu Khoirot Kandat sudah menggunakan Kurikulum 2013 (K-13)

dalam pembelajaranya, kegiatan belajar mengajar pada K-13 mengharuskan guru

menjadi fasilitator dan teman belajar bagi siswa didalam kelas agar proses belajar

mengajar menjadi efektif dan menyenangkan sehingga dapat diterema siswa

dengan baik. dan juga mempunyai kegiatan Ekstrakurikuler yang menarik untuk

dikaji khususnya guru PAI sebagai menjadi mentor yang baik bagi siswa dalam

mengembangkan nilai –nilai kesalehan sosial, jadi peneliti ingin mengatahui peran

guru PAI dalam mengembangkan nilai – nilai kesalehan sosial pada siswa.

D. Sumber Data
Sumber data adalah dari mana data diperoleh dalam penelitian ini,

pemperolean sumber data dalam penelitian ini yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data secara langsung dari informan atau

penelitian.Dalam penelitian ini, data primernya berupa observasi dan wawancara.

2. Data sekunder
Data Sekunder adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti

sebagai penunjang dari sumber pertama.Dapat juga dikatakan data yang tersusun

dalam bentuk dokumen.Dalam penelitian ini, data sekundernya berupa

dukumentasi.

E. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian yang dilakukan

di antaranya sebagai berikut:

1. Observasi

Metode observasi adalah suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh

peneliti untuk memahami dan mencari bukti terhadap fenomena yang diteliti,

seperti: perilaku, kejadian-kejadian, keadaan, benda-benda maupun simbol-

simbol tertentu dalam waktu tertentu tanpa mempengaruhi fenomena yang

diobservasi. Dengan demikian peneliti dapat melakukan observasi dengan

mencatat informasi yang disampaikan oleh narasumber, merekam informasi

yang disampaikan oleh narasumber dan memotret perilaku siswa-siswi

maupun segala keadaan yang terjadi pada saat penelitian. Sehingga dari data

tersebut peneliti dapat memperoleh informasi yang akurat karena dengan

metode observasi ini berarti peneliti akan melakukan pengamatan langsung di

lapangan, yakni SMK Terpadu Khoirot Kandat

2. Wawancara

Metode wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka

dengan maksud tertentu, sehingga peneliti dapat mengadakan wawancara

untuk menggali struktur kognitif dan perilaku subyek yang diteliti. Metode

wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara

pembicaraan informal, yaitu pertanyaan yang diajukan di awalnya saja namun

tetap berlanjut kepada pertanyaan selanjutnya yang berkaitan dengan


pembahasan sebelumnya. Dengan demikian dalam metode ini peneliti akan

mangajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu

ditambah dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkembang dalam proses

wawancara kepada orang yang berhubungan langsung dengan Guru PAI dan

siswa binaan di SMK Terpadu Khoirot.

3. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan transkipsi, buku-buku, notulen rapat, agenda dan

sebagainya. Dengan metode ini peneliti menggali data berdasarkan catatan

atau arsip mengenai nilai-nilai maupun data prestasi yang dimiliki siswa-siswi

yang berkaitan dengan mengembangkan nilai - nilai kesalehan sosial .

F. Analsis Data
1. Analisis Sebelum di Lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum kita melakukan

penelitian sebenarnya atau dengan kata lain sebelum kita terjun untuk

mengumpulkan data di lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil dari studi

pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus

penelitian.

Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan

berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. Sebagai contoh, jika

seseorang ingin mencari pohon mahoni di suatu hutan. Berdasarkan karakteristik

tanah dan iklim, maka dapat diduga bahwa di dalam hutan tersebut terdapat

pohon mahoni. Oleh karena itu, peneliti kemudian mengajukan usulan penelitian,

di mana fokusnya adalah ingin menemukan pohon mahoni pada hutan tersebut

lengkap dengan karakteristiknya.


Begitu peneliti memasuki lapangan, dalam hal ini adalah hutan, ternyata

tidak ada pohon mahoninya. Jika penelitian kuantitatif, tentu akan membatalkan

penelitiannya. Tetapi dalam penelitian kualitatif tidak demikian, karena fokus

penelitian bersifat sementara, dan akan berkembang setelah di lapangan. Karena

itu tepat sekali jika analisis data dalam penelitian kualitatif berlangsung selama

proses penelitian.

2. Analisis Selama dan Setelah di Lapangan

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban dari

informan. Apabila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum

memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap

tertentu sehingga diperoleh data yang kredibel.

Secara umum, penelitian kualitatif dalam melakukan analisis data banyak

menggunakan model analisis yang dicetuskan oleh Miles dan Huberman yang

sering disebut dengan metode analisis data interaktif. Mereka mengungkapkan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.1

G. Pengecekan Keabsahan Data


Setelah semua data yang terkumpul dianalisis dan diolah, maka langkah

selanjutnya adalah pengecekan keabsahan data. Keabsahan data dalam penelitian

ini ditentukan dengan menggunakan kriteria kredibilitas (derajat kepercayaan).

Kredibilitas di maksudkan untuk membuktikan bahwa apa yang berhasil

dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam latar belakang penelitian.

1
S.Nasution,”MetodePenelitianNaturalistikKualitatif”,(,Bandung,1988) ,him.29
Menurut Lincoln Guba pemerikasaan keabsahan data dalam penelitian

kualitatif dilakukan dengan menggunakan empat kriteria, yaitu:

a. Kredibilitas

Kredibilitas yaitu tingkat kepercayaan suatu proses dan hasil penelitian.

Kriteria yang dapat digunakan adalah lama penelitian, observasi yang detail,

triangulasi, peer diebriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil

penelitian lain, dan member check. Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil

penelitian, antara lain:

1. Waktu pelaksanaan observasi diperpanjang, sehingga dapat meningkatkan

tingkat kepercayaan data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan perpanjangan pengamatan dengan kembali ke lapangan untuk

melakukan pengecekan data yang diambil apakah sudah sesuai dan benar

atau perlu adanya pembenahan.

2. Observasi yang kontinu, sehingga memperoleh karakteristik objek yang lebih

mendalam, terperinci dan relevan dengan masalah penelitian. Dalam

penelitian ini, peneliti mengambil data dari lapangan untuk menjawab fokus

penelitian yang ada secara berkelanjutan.

3. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sumber-

sumber diluardata untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembenading

terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini peneliti membandingkan hasil

wawancara dari Kepala Sekolah, Guru pendidikan agama islam, dan siswa

kelas XI apakah ada kesesuaian atau tidak.


H. Tahap-Tahap Penelitian
Penelitian ini terbagi atas tiga tahapan, yaitu: tahap pralapangan, dan

tahap analisis data. Berikut penjelasan mengenai ketiga tahap tersebut:

1. Tahap Pralapangan

Dalam tahap ini peneliti melakukan pengajuan judul dan proposal ke prodi

Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Kediri

2. Tahap Kegiatan Lapangan

Dalam tahap ini peneliti mengajukan surat izin penelitian dilampiri

dengan proposal skripsi kepada lembaga yang bersangkutan.

3. Tahap Analisis Data

Miles dan Huberman mengemukakan tahap kegiatan dalam menganalisis

data kualitatif, yaitu:

1) Reduksi data, yaitu proses awal menganalisis data dengan tujuan

memudahkan pemahaman terhadap data yang diperoleh. Dalam tahap ini

peneliti mengklasifikasi data mana yang relevan dan kurang relevan dengan

tujuan dan masalah penelitan lau meringkas dan memberi kode dan

selanjutnya adalah mengorganisir sesuai tema. Dalam penelitian ini, setelah

mengumpulkan dan mendapatkan data dari lapangan sesuai dengan fokus

penelitian, maka langkah selanjutnya adalah menyederhanakan data yang

telah terkumpul. Jadi peneliti menyeleksi, memilah dan memilih data mana

yang lebih penting dan dideskripsikan dalam laporan penelitian yang

nantinya akan disajikan kepada pembaca.


2) Penyajian data, yaitu dengan bentuk teks naratif. Berdasar pada setiap data

yang muncul dikaitkan dengan data yang lain. Maka dari itu setiap data harus

dapat dipahami dan tidak terlepas dari latarnya. Penyajian data digunakan

untuk menafsirkan dan mengambil kesimpulan dalam penelitian kualitatif

guna menjawab permasalahan. Setelah melewati tahap reduksi data, peneliti

berusaha untuk menyajikan data kedalam bentuk teks naratif yang disusun

secara sistematis sehingga dapat menjawab permasalahan yang diteliti.

3) Menarik simpulan, penarikan kesimpulan adalah langkah terakhir yang

dilakukan peneliti dalam menganalisis data secara terus menerus baik saat

pengumpulan data atau setelah pengumpulan data. Pengampulan kesimpulan

dilakukan secara induktif yakni pengambilan kesimpulan dimulai dari

pernyataan atau fakta-fakta khusus menuju pada kesimpulan yang bersifat

umum.2Dalam hal ini peneliti berusaha menarik kesimpulan secara rinci

tentang pokok temuan. Metode dalam penarikan kesipulan ini dengan cara

induktif, yaitu dengan melakukan pengamatan dan penarikan kesimpulan.

Akan tetapi peneliti tetap bertendensi pada fokus penelitian karena dalam hal

ini peneliti akan akan lebih memperjelas dan mempertegas permasalahan

sehingga temuan yang telah didapatkan dapat dijadikan pedoman penelitian

secra objektif.

2
Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilimiah ( Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi)
(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002) 7.

Anda mungkin juga menyukai