Anda di halaman 1dari 3

Nomor 1

a). Fungsi Pasar Keuangan yaitu :

• Menentukan harga aktiva yang diperdagangkan melalui interaksi antara penjual dan
pembeli (price discovery process)
• Menyediakan mekanisme bagi investor untuk menjual aktiva kewajibannya dengan kata
lain menawarkan likuiditas yang mampu mengubah aktiva menjadi kas
• Menurunkan biaya transaksi, dalam hal ini adalah biaya pencarian dan biaya informasi.

Manfaat Pasar Keuangan

Manfaat pasar keuangan adalah untuk mempertemukan para peminjam dana dengan pihak yang
meminjam atau membutuhkan dana. Apabila perusahaan mengalami kelebihan dana yang tidak
digunakan dalam jangka waktu pendek, maka mereka meminjamkan dana tersebut melalui
pinjaman jangka pendek yang disebut pasar uang. Beberapa manfaat adanya pasar keuangan
adalah sebagai berikut:

• Sebagai fasilitator dan mediator perdagangan surat-surat berharga jangka pendek.


• Sebagai sumber dana untuk modal kerja bagi perusahaan yang membutuhkan tambahan
modal untuk ekspansi.
• Sebagai fasilitator dan mediator kegiatan investasi dari luar negeri kepada usaha lokal
dalam bentuk kredit berjangka pendek atau short-term.
• Sebagai wadah bagi masyarakat yang ingin membeli Surat Berharga Pasar Uang dan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

b).

Hubungan antara peminjam dan pemberi pinjaman


Pemberi pinjaman Perantara keuangan Pasar keuangan Peminjam
Individu Banks Antarbank Individu
Perusahaan
Perusahaan Asuransi Bursa efek Perusahaan
Dana Pensiun Pasar uang Pemerintah pusat
Reksadana Pasar obligasi Pemerinmtah daerah
Valuta asing Perusahaan publik
Nomor 2
a). Kesehatan bank adalah Kemampuan bank dalam melaksanakan kegiatan operasional
perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dan sesuai
dengan peraturan perbankan yang berlaku. Kegiatan kegiatan perbankan terdiri atas:

• Kemampuan mengelola dana


• Kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat
• Kemampuan memenuhi kewajiban kepada pihak lain
• Pemenuhan peraturan yang berlaku.

Sedangkan pengertian tingkat kesehatan bank adalah suatu bentuk penilaian kualitatif terhadap
berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian
kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas aset,
manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar.

b). Untuk mengukur tingkat kesehatan bank berdasarkan rasio-rasio keuangan yang ditekankan
pada lima aspek, yaitu modal, kualitas aktiva, manajemen, pendapatan, dan likuiditas. Untuk
penjelasannya adalah sebagai berikut :

• Capital (Modal)
Suatu perusahaan perbankan dikatakan sehat apabila memiliki permodalan yang kuat, di
mana dengan modal tersebut bank mampu menjalankan operasionalnya dan menjamin
aset-aset yang bermasalah. Berkenaan dengan hal itu, penilaian terhadap aspek modal
dititikberatkan pada kecukupan dan komposisi modal, proyeksi modal, kemampuan modal
menutup aset bermasalah, serta rencana modal untuk ekspansi usaha.

• Asset quality (Kualitas aktiva)


Kualitas aktiva produktif mencerminkan kinerja keuangan perusahaan perbankan.
Penilaian kualitas aktiva dilakukan dengan membandingkan antara aktiva produktif yang
diklasifikasikan dengan total aktiva produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
• Management (Manajemen)
Penilaian tingkat kesehatan bank dari aspek manajemen sifatnya kualitatif, di mana faktor-
faktor yang mempengaruhi kesehatan dan kinerja bank akan dianalisis dengan
menggunakan pertanyaan seputar kegiatan manajemen yang mencakup manajemen umum
strategi, struktur, sistem, sumber daya manusia, kepemimpinan, budaya kerja, manajemen
risiko, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional, dan lainnya. Semua itu akan
bermuara pada kemampuan bank memperoleh laba.

• Earning (Pendapatan)
Bank yang sehat dan kinerjanya baik tentu akan dilihat dari kemampuannya memperoleh
pendapatan berupa laba. Semakin besar laba yang diperoleh menunjukkan bahwa kinerja
bank semakin baik dan kondisi keuangannya semakin sehat.

• Liquidity (Likuiditas)
Aspek likuiditas berkaitan dengan kemampuan bank membayar utangnya, terutama utang
jangka pendek. Semakin mampu suatu bank membayar utangnya, maka semakin likuid
bank tersebut. Pada aspek ini, penilaian ditekankan pada rasio kewajiban bersih terhadap
aktiva lancar dan rasio kredit terhadap dana yang diterima bank.

Anda mungkin juga menyukai