Anda di halaman 1dari 2

TRIASE

No.Dokumen : SPO/UKP/ VII/IGD/17

Tanggal Terbit :
SOP No. Revisi : 00

Halaman : 1/2
Dr.LILIANA
PUSKESMAS Disahkan Oleh Kepala Puskesmas Kecipir
TANJUNG Nip : 19710309 200212 2003

1.Pengertian  Triase adalah suatu proses dalam memilah dan menentukan prioritas
pengobatan atau tindakan medis di unit gawat darurat berdasarkan kondisi
kegawatdaruratan, kebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia.
 Proses menentukan prioritas atau seleksi dilakukan menurut penilaian
klinis yang singkat dengan melihat tanda tanda vital berdasarkan prioritas
C-A-B segera saat pasien datang
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar pasien dengan kebutuhan
darurat , mendesak, atau segera emergensi sesegera mungkin diperiksa dan
mendapat asuhan keperawatan
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. /2017 tentang Standar Pelayanan Klinis

4.Referensi Gunadin, U. 2010. PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat).

5.Langkah- 1. Petugas unit gawat darurat menerima pasien yang datang


langkah 2. Petugas memberikan informed consent kepada pasien atau keluarga dan
meminta mereka menandatangani formulir persetujuan tindakan
3. Petugas yang terlatih melakukan penilaian cepat dengan anamnesis dan
pemeriksaan singkat dan cepat untuk menentukan derajat kegawatannya
4. Petugas mengidentifikasi masalah kemudian menentukan kegawatan
penderita dengan kategori urutan C - A - B ( Circulation – Airway –
Breathing )
5. Petugas menuliskan kategori prioritas kegawatan dengan inisial warna
Merah ditulis M, Kuning ditulis K, Hijau ditulis H, Hitam ditulis H + DOA
kategori prioritas kegawatan ditulis pada tempat yang tersedia pada kartu
catatan medik UGD
a. Prioritas I ( Merah ) : Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu
resusitasi dan tindakan segera ,mempunyai kesempatan hidup yang
besar. Penanganan dan pemindahan bersifat segera yaitu gangguan pada
jalan nafas dan sirkulasi.
Contoh : sumbatan jalan nafas, tension pneumothorak, syok hemoragik,
luka terpotong pada tangan dan kaki, combutio ( luka bakar) tingkat II
dan III > 25 %
b. Prioritas II ( Kuning ) : Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital
bila tidak segera ditangani dalam jangka waktu singkat. Penanganan dan
pemindahan bersifat jangan terlambat.
Contoh : patah tulang besar, combutio ( luka bakar ) tingkat II dan III <
25 %, trauma thorak atau abdomen, lacerasi luas, trauma bola mata
c. Prioritas III ( Hijau ) : Perlu penanganan seperti pelayanan biasa,
tidak perlu segera. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir.
Contoh : luka superficial, luka – luka ringan
d. Prioritas 0 ( Hitam ) : Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka
sangat parah . Hanya perlu terapi suportif.
Contoh : henti jantung kritis, trauma kepala kritis
6. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna : P I, P II,
P III
7. Pada waktu jam kerja penderita dengan prioritas P III di kirim ke rawat
jalan atau rawat inap.
6.Unit
Terkait a. UGD

b. Pengobatan Umum

c. Klinik gigi

d. KIA

e. Perawatan

f. Poned
7. Dokumen a.SOP UGD

terkait b.SOP BP

c.SOP Perawatan

d.SOP Poned

8. Rekaman No. Yang diubah Isi perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai