Anda di halaman 1dari 9

SITE SPECIFIC

EMERGENCY RESPONSE
PLAN (ERP)

Revisi-0
Feb 2021

QHSSE
DAFTAR ISI
I. TUJUAN......................................................................................................................... 1
II. RUANG LINGKUP.........................................................................................................1
III. PENGERTIAN DAN BATASAN......................................................................................5
A. PENGERTIAN........................................................................................................... 5
B. BATASAN.................................................................................................................. 7
IV. REFERENSI.................................................................................................................. 8
V. DOKUMEN TERKAIT.....................................................................................................8
VI. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...............................................................................9
VII. PROSEDUR PENANGANAN KEDARURATAN...........................................................12
A. PENANGANAN INFORMASI KEADAAN DARURAT.............................................12
B. PENANGANAN KEBAKARAN DAN LEDAKAN......................................................13
C. PENANGANAN TUMPAHAN MINYAK...................................................................17
D. PENANGANAN TUMPAHAN / KEBAKARAN B3 (HAZMAT).................................23
E. PENANGANAN KEBOCORAN GAS HIDROKARBON...........................................27
F. PENANGANAN KEHILANGAN KENDALI SUMUR................................................31
G. PENANGANAN DARURAT MEDIS.......................................................................33
H. PENANGANAN DARURAT ASAP KEBAKARAN...................................................35
I. PENANGANAN STRUKTUR (BANGUNAN/POHON) ROBOH...............................36
J. PENANGANAN KECELAKAAN TRANSPORTASI DARAT/LAUT..........................37
K. PENANGANAN KECELAKAAN ORANG TERJATUH KE LAUT............................39
L. PENANGANAN UNJUK RASA DAN BLOKADE JALAN MASUK...........................40
M. PENANGANAN ANCAMAN BOM / TERORISME DAN LAINNYA.........................43
N. PENANGANAN PENYUSUPAN / SABOTASE / PENYANDERAAN......................46
O. PENANGANAN KEJADIAN DENGAN EVAKUASI TOTAL (ABANDON)................49
VIII. INDIKATOR KEBERHASILAN.....................................................................................54
IX. LAMPIRAN................................................................................................................... 54
Lampiran 1 - ORGANISASI CHART ORT...................................................................55
Lampiran 2 – EXTERNAL EMERGENCY PHONE.......................................................55
Lampiran 3 – NOMOR KONTAK DARURAT MITRA KERJA.......................................57
Lampiran 4 - EMERGENCY EQUIPMENT DAN MATERIAL......................................58
Lampiran 5 – PETA EVAKUASI SANTAN...................................................................62
FUNGSI : QHSSE NOMOR :-
REVISI KE 0
JUDUL : Dokument Tanggap Darurat BERLAKU TMT : Feb 2021
HALAMAN : Page 1 of 71

I. TUJUAN
Penyiapan Penanganan keadaan darurat yang baik disamping menjamin
keselamatan manusia dan lingkungan, juga akan meminimalkan kerugian baik dari
kehilangan aset maupun gangguan operasional. Karena itu harus memastikan
setiap lokasi telah memiliki rencana penanganan keadaan darurat termasuk
kesediaan personil, peralatan pendukung serta manajemen tanggap darurat.
Maksud dari dokumen ini adalah untuk menjadi acuan kerangka pelaksanaan
penanganan keadaan darurat dengan membangun Command and Control,
menjamin keamanan responden, mengembangkan rencana aksi, dan memfasilitasi
komunikasi di antara pihak terkait.
Lebih detailnya, ini bertujuan untuk:
1. Menjadi acuan bagi ORT dan EMT PHKT untuk menangani setiap keadaan
darurat di Santan Terminal.
2. Memudahkan setiap pihak lainnya dalam memahami konsep dan alur
Penanganan Tanggap Darurat dan atau krisis di Santan Terminal.
3. Sebagai referensi dalam pembuatan Tata Kerja Individu (TKI) Tanggap Darurat
di Santan Terminal baik Tata Kerja Individu (TKI) yang dikelola oleh tim Health,
Safety, Security, Environment (HSSE), Medical ataupun oleh tim-tim lainnya
yang terkait dengan kondisi kedaruratan.

II. RUANG LINGKUP


Santan Terminal adalah area kerja yang terletak sebelah utara dari Balikpapan Main
Office Building yang berjarak 150 KM dan menempati area seluas 1500 KM2
Secara fungsi dan kegunaan, melipuiti :

 Pengolahan Minyak Wilayah Utara


 Fasilitas Penerimaan Gas dan Oil dari Lapangan
 Fasilitas Tangki Penyimpanan Produksi Hydrocarbon ( Crude Oil dan
Condensate )
 Fasilitas Pengapalan ( SPM LOADING )

Santan Terminal memiliki beberapa fasilitas perkantoran dan proses hydrocarbon


sebagai berikut :
a. Kantor Utama Lapangan
b. Lex Plant
c. Compressor Station
d. Proses Plant
e. Perumahan dan Restaurant ( Rac Hall dan Mess Hall )
f. Pergudangan ( Ware House )
g. Fasilitas Marine & Mooring Master
h. Bengkel Fabrikasi / Construction
i. FM & FERT
j. Kantor Perwakilan Pemerintah

Gambar 01 – Lokasi
(Foto diambil dari google view)

Gambar 02. – Area

Berdasarkan penilaian risiko process safety, kebakaran, tumpahan minyak,


kesehatan, keamanan dan transportasi, potensi kecelakaan besar yang bisa terjadi
di Santan Terminal antara lain :

No Jenis Kecelakaan Kegiatan / Potensi Area Kejadian

1 Kebakaran/Ledakan  Main Office / Perkantoran


 Tanki Crude Oil dan Condensate
 Prosess Plant Area
 Compressor Plant
 Powerhouse
 Shipping Pump
 Jalur Pipeline Kanal
 Pengisian BBM Kapal di Santan Jetty
 SPM ( Single Point Mooring ) Loading

2 Tumpahan Minyak  Tangki Crude Oil dan Condensate pecah


 Tumpahan minyak dari kapal ke kanal
 Tumpahan Minyak di SPM Loading
 Tumpahan minyak di dalam area Santan

3 Tumpahan dan  Gudang B3


Kebakaran B3  TPS B3

4 Kebocoran Gas  Process Plant


Hidrokarbon  Compressor Plant
 Jalur Pipeline Kanal
 Jalur pipa di dalam area Santan

5 Kehilangan Kendali  Supporting Kehilangan Kendali Sumur di


Sumur Lapangan Utara

6 Darurat Medis  Heat Stress di dock yard dan Crude Oil


Tank
 Paparan racun : gudang B3, tempat
pemilahan limbah B3
 Serangan jantung di housing

7 Ruang Terbatas  Pembersihan Tangki Minyak


(Confined Space)

8 Darurat Asap  Kebakaran di lokasi di dalam dan di luar


Kebakaran perimeter Santan terminal

9 Structur Colapse  Kantor Utama dan kantor lainnya


(Bangunan, pohon dll)  Area Parkir Pinggir Jalan
 Area Perumahan ( Housing )

10 Kecelakaan  Kecelakan tranportasi di dalam terminal


Transportasi  Kecelakaan tranportasi Heavy Equipment
 Kecelakaan pendaratan helikopter

11 Kecelakaan Orang jatuh  Penyeberangan di Santan Dock Site
Ke Laut  Penyeberangan di SBM Loading Platform
 Transportasi Kapal ke Attaka/NIB

12 Unjuk Rasa dan  Gate masuk ( #01 dan #04 )


Blokade jalan Masuk  Akses Kanal

13 Ancaman Bom dan  Seluruh Area


Terorisme

14 Penyusupan /  Akses Masuk Ilegal di dalam kantor,


Penyanderaan / housing dan lain lain

15 Kejadian lainnya yang  Bencana Alam


memerlukan evakuasi  Blokade supply logistik
total  Penyebaran gas beracun

III. PENGERTIAN DAN BATASAN


A. PENGERTIAN
1. Aset adalah properti organisasi dan personil yang dimiliki oleh organisasi
atau individual yang dapat dirasakan atau tidak dan yang dapat diberikan
nilai moneter.
2. Bencana (disaster) adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu operasional perusahaan sehingga
menciptakan ketidakmampuan organisasi untuk menjalankan fungsinya,
kehidupan, dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan kerugian besar, timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
3. Emergency atau Keadaan Darurat adalah keadaan/kejadian kecelakaan
(incident) atau peristiwa (event) yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak
dikehendaki yang membutuhkan penanganan cepat karena dapat:
a. Menyebabkan kehilangan atau membahayakan keselamatan jiwa
manusia (baik pekerja dan/atau masyarakat di lingkungan sekitar
kegiatan usaha hulu, dan/atau
b. Menimbulkan kerusakan signifikan pada lingkungan hidup, sosial
masyarakat, dan/atau fasilitas umum di lingkungan sekitar kegiatan
usaha hulu dan/atau menimbulkan kerusakan serius pada aset atau
fasilitas operasi yang mengakibatkan kerugian perusahaan dalam skala
sangat besar atau mengganggu kelancaran operasi, yang harus dicegah
dan ditanggulangi secara cepat dan tepat agar akibat yang
ditimbulkannya dapat ditekan sekecil mungkin.
4. Emergency Management Team (EMT) adalah tim manajemen yang terdiri
dari orang-orang yang mewakili kelompok fungsional dan beberapa operasi
lapangan dengan tujuan untuk menyediakan dukungan darat, laut dan
udara yang terintegrasi selama keadaan darurat atau krisis yang terkait
dengan kegiatan operasi.
5. Gangguan keamanan adalah segala macam bentuk kegiatan atau
tindakan yang dilakukan oleh pihak eksternal ataupun internal terhadap
asset perusahaan yang melawan hukum berupa kejahatan (tindakan
kriminal) yang diancam dengan hukuman pidana penjara, kurungan,
dan/atau denda sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang
berlaku.
6. Gangguan keberlangsungan bisnis adalah peristiwa terjadinya gangguan
(disruption) yang dapat mempengaruhi kemampuan organisasi dalam
melanjutkan kegiatan operasional, pengiriman produk atau jasa pada
tingkat yang telah ditetapkan dan dapat diterima.
7. Incident Commander (IC) adalah orang atau individu yang ditunjuk
bertanggung jawab dalam memberikan bantuan terhadap insiden atau
keadaan darurat di APH.
8. Insiden adalah kejadian yang tidak direncanakan yang dapat
mempengaruhi atau memiliki potensi mempengaruhi kesehatan,
keselamatan, keamanan manusia, aset lingkungan, atau reputasi.
9. Krisis adalah keadaan yang berpotensi mengancam reputasi, kepentingan
bisnis (business interest), dan kelangsungan operasi dan usaha (business
continuity) dalam melaksanakan kegiatan usaha hulu migas. Keadaan krisis
dapat terjadi akibat adanya peningkatan eskalasi keadaan darurat.
10. Onsite Response Team (ORT) adalah Tim Tanggap Darurat yang berada
di lapangan.
11. Responden adalah personil di lapangan yang melakukan respon tanggap
darurat.
FUNGSI : QHSSE NOMOR :-
REVISI KE 0
JUDUL : SSERP – SANTAN TERMINAL BERLAKU TMT : 23 November 2019
HALAMAN : Page 7 of 71

12. Tim Penanganan Disaster dan Krisis adalah Tim Penanggulangan


13. On Scene Commander (OC)/ Komandan Tim Tanggap Darurat (ORT) di
lokasi/ area adalah pejabat atau personil yang bertanggung jawab
memimpin dan mengkoordinasikan penanggulangan keadaan darurat di
lokasi kejadian atau lokasi-lokasi yang terkena/terancam dampak dari
keadaan darurat di APH. OC bertanggung-jawab melaporkan
perkembangan kondisi di lapangan kepada IC.
14. Operation Section Chief (OSC)/ Kepala Bagian Operasi (KBO) adalah
anggota dari EMT yang bertanggung jawab atas pelaksanaan semua
operasi kedaruratan di lapangan agar sesuai dengan Rencana Aksi Insiden
(IAP) dan melaporkannya ke Incident Commander (IC). OSC mendapatkan
informasi pelaskanaan kedaruratan dari On Scene Commander (OC) dan
dari setiap Task Leader setiap Unit.
15. Pengelolaan tumpahan minyak (PTM) adalah rangkaian kegiatan
operasional dalam pelaksanaan tugas PTM yang intinya menghentikan
dan/atau memperkecil sumber tumpahan, mengamankan daerah sekitar
terjadinya tumpahan minyak, membendung atau mengumpulkan atau
melokalisir, dan menampung atau meng-upayakan perolehan kembali
(recovery) minyak yang tumpah dengan menggunakan peralatan PTM baik
di darat atau di perairan, membersihkan komponen lingkungan yang
terkena dampak tumpahan minyak dan mengusahakan pemulihan kembali
ke kondisi semula.
16. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah beserta perangkat daerah
otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah. Memutuskan perlu
tidaknya menyampaikan keadaan darurat tumpahan minyak kepada pekerja
Santan Terminal

Anda mungkin juga menyukai