Anda di halaman 1dari 21

DENSITOMETER

DISUSUN OLEH:

1. LUCKY ANDANI ALPIONERI REVI AUDIVA NASUTION


MITHA NOVITHA RISKA KURNIAWATI
MUFTIA PANCARANI RIZKA MUSTIKA RANI
MUTIA SHELLA SEVITA SANIA PERMATA SARI
NERRY FEBRI DWI HS SEPTRIANETA
NINGSIH FITRIANI SHELLA APRILIA
NURUL ANGGRAINI SHINTANIA BERLIAN
PINKA UTAMI PUTRI SITI MASITO
PUTRI FEBIOLA WINARTI JUNITA
REGINA RAMADHINI YUNI SYAFITRI

KELOMPOK 2
DENSITOMETER

PENGERTIAN FUNGSI PRINSIP BAGIAN

CARA CARA KERJA CARA


JENIS-JENIS
PENGGUNAAN ALAT
PERAWATAN
MEKANISME
PENGERTIAN

 Densitometer adalah alat yang digunakan untuk


mengukur densiti (kerapatan) zat cair secara langsung.
Angka – angka yang tertera pada tangkai berskala secara
langsung menyatakan massa jenis zat cair yang
permukaannya tepat pada angka yang tertera.
 Dalam kimia sendiri, densitometer merupakan salah satu
komponen pendukung pada metode kromatografi, yaitu
kromatografi lempeng tipis dan kromatografi kertas.
Densitometer akan mengukur kerapatan titik pada
daerah rambatan. Adanya densitometer dapat
menunjang dugaan komposisi dari sampel.
FUNGSI

 Untuk mengukur densitas bahan transparan (densitometer


transmisi).
 Untuk mengukur densitas cahaya yang dipantulkan dari
permukaan (densitometer refleksi).
 Untuk mengukur saturasi warna cetak oleh para profesional,
dan kalibrasi peralatan pencetakan.
 Untuk membuat penyesuaian warna sehingga output/hasil
sesuai dengan warna yang diinginkan dalam produk jadi.
 Untuk pengendalian proses kepadatan, dot gain (TVI), dot
area, dan tinta perangkap (trap). Pembacaan densitometer
akan berbeda untuk berbagai jenis substrat.
PRINSIP KERJA

 Kerja Densitometer adalah prinsip Archimedes.


Larutan zat cair yang diukur massa jenisnya
ditempatkan pada suhu tabung kaca yang tinggi
kemudian densitometer dicelupkan secara perlahan-
lahan. Peralatan ini dibiarkan mengapung secara
bebas. Dengan demikian tinggi zat cair harus cukup
untuk mencelupkan densitometer, setelah posisi
densitometer cukup stabil maka massa jenis zat cair
dapat dibaca pada skala yang pada bagian ekor.
Skala yang ditunjukkan adalah skala yang tepat
berada pada permukaan zat cair yang diukur massa
jenisnya.
BAGIAN BAGIAN

 Sumber cahaya yang stabil


 Komponen optic, untuk memfokuskan sinar agar
sinar jatuh tepat pada sampel. Sensor Optikal dan
Sensor Arm
 Penyaring untuk menentukan respon spectral unit
 Null Button
 Read Button
 Detektor untuk membaca sinar yang direfleksikan
 Logarithmic Amplifier
 Layar /display
 Sumber radiasi (Source), pengatur panjang gelombang (λ selector), beam
spliter, thin layer plate (end view), detector phototube (transmitance
position) Sumber radiasi ada 3 macam tergantung rentang panjang
gelombang dan prinsip penentuan. Pada umumnya densitometri
memberikan rentang gelombang penentuan 200-630 nm. Lampu
Deuterium (D2) dipakai untuk pengukuran pada daerah cahaya tampak.
Untuk penetapan pendar fluor dan pemadaman pendar fluor dipakai
lampu busur Hg bertekanan tinggi. Sama seperti pada spektorfotometri,
pada densitometri juga dilakukan penentuan transmisi atau adsorpsi dan
refleksi pada panjang gelombang maksimal. Pada penetapan pendar fluor
dan pemadaman pedar fluor juga harus dilakukan pada panjang
gelombang dimana terjadi emisi atau intensitas realitif pendar fluor yang
optimal.
 Monokromator dengan fungsi yang sama seperti pada spektrofotometri
UV-Vis yang diperlukan pada densitometer. Biasanya dipakai
monokromator kisi difraksi 1200 garis/mm.
 Detektor PMT Photo Multiplier Tube = Tabung Penggandaan Foto)
merupakan detektor umum yang dipakai pada densitometer.
MEKANISME KERJA ALAT
 Sumber cahaya menyinari sampel secara tegak lurus
(sudut 90ᴼ) namun sensor dipasang pada sudut 45ᴼ
untuk menghindari efek glossy sehingga yang
tertangkap oleh sensor adalah benar-benar cahaya
yang direfleksikan oleh permukaan sampel.
 Sensor menangkap cahaya yang direfleksikan oleh
permukaan sampel, kemudian diubah menjadi skala
logaritma dengan rumus tertentu sehingga
didapatkan hasil kerapatan cahaya dari sampel.
Hasil dari perhitungan akan ditampilkan pada
display.
CARA PENGGUNAAN

 Secara umum, penggunaan alat densitometer dalam


penentuan bobot jenis didasarkan pada pembacaan
seberapa dalamnya tabung gelas yang tercelup dan
skala yang dibaca tepat pada miniskus cairan.
Panjang tabung yang tercelup dalam cairan
menunjukkan bobot jenis cairan, semakin rendah
bobot jenisnya, semakin rendah pula bagian
densitometer yang tercelup kedalam cairan. Untuk
itu alat densitometer harus bebas dan tegak lurus
terapung dalam cairan.
JENIS-JENIS

 Densitometer Digital
Densitometer Digital terdiri atas 2 jenis :
1. Densitometer Refleksi
Reflection densitometer
(memantulkan) digunakan untuk
mengukur gambar yang dicetak
(substrata buram/tak tembus
cahaya). Densitometer ini
digunakan untuk mengukur
kerapatan cahaya pada sampel
yang tidak permukaan yang tidak
tembus cahaya/transparan.
Densitometer refleksi membaca
sinar yang direfleksikan oleh
permukaan objek oleh sel
fotoelektrik atau detektor.
2. Densitometer Transmisi
 Transmission densitometer
(memancarkan) digunakan untuk
mengukur kehitaman film
(substrata transparan).
Densitometer transmisi membaca
sinar yang melewati objek
transparan oleh sel fotoelektrik
atau detektor/sinar yang
ditransmisikan melalui objek.
Densitometer yang digunakan
untuk mengukur kerapatan
cahaya pada sampel yang
transparan, misalnya hasil
negative foto.
 Densitometer manual
 Bentuknya hampir mirip dengan urinometer, hanya saja
densitometer manual digunakan untuk mengukur massa
jenis berbagai jenis zat cair.
 Spesifikasi alat
Range : 600-1000Kg/m3
Length : 30cm
Division: 1
600-700 Kg/m3
700-800 Kg/m3
800-900 Kg/m3
900-1000 Kg/m3
CARA KERJA

 Siapkan alat dan bahan


 Massa jenis dari masing-masing sampel diketahui
(sesuai literature)
 Masukkan masing-masing sampel kedalam gelas ukur
500 ml
 Celupkan densitometer kedalam gelas ukur yang telah
diisi sampel, kemudian baca skala yang tertera pada
densitometer. Jika densitometer tercelup seluruhnya
artinya massa jenis zat cair sampel lebih kecil dari
densitometer, sedangkan jika densitometer mengambang
artinya massa jenis zat cair lebih besar dari
densitometer.
 Catat skala yang tertera pada densitometer.
CARA PERAWATAN

 Tempatkan densitometer pada tempat/meja yang datar.


 Jangan terlalu lama membiarkan foto-foto, gel, atau film
pada kaca piring, karena panas dari sumber cahaya di
densitometer dapat merusak.
 Jangan mengoperasikan densitometer ketika suhu
lingkungan turun di bawah 5 ° C atau naik di atas 40 ° C.
 Jangan mengoperasikan densitometer ketika
kelembaban lingkungan turun di bawah 25% atau naik di
atas 85%.
 Kalau perlu, setiap hari densitometer dibersihkan dari
debu dengan menggunakan lap atau tissue.
 Jangan sampai alat terendam cairan/air, karena dapat
merusak sistem listrik dan komponen alat.
KESIMPULAN

 Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur


densiti (kerapatan) zat cair secara langsung. Angka – angka
yang tertera pada tangkai berskala secara langsung
menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya tepat
pada angka yang tertera. Dalam kimia sendiri, densitometer
merupakan salah satu komponen pendukung pada metode
kromatografi, yaitu kromatografi lempeng tipis dan
kromatografi kertas. Densitometer akan mengukur kerapatan
titik pada daerah rambatan. Adanya densitometer dapat
menunjang dugaan komposisi dari sampel.
 Densitometer ada 2 jenis, yaitu densitometer manual
(digunakan untuk mengukur densiti (kerapatan) zat cair
secara langsung atau mengukur massa jenis suatu zat
cair/larutan) dan densitometer digital (untuk mengukur
densitas (kepadatan) optik).
ADA PERTANYAAN?
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai