1
1. Transaction Exposure (TE)
TE diartikan sebagai resiko pengaruh fluktusi kurs valas terhadap future cash
transaction. Pengukuran resiko ini dapat dilakukan dengan dua tahapan, yaitu
sebagai berikut.
a. Menentukan Perkiraan Neto dari Inflow dan Outflow dalam Setiap
Valas.
Misalnya suatu perusahaan internasional memiliki dua subdiary yang mempunyai
transaksi sebagai berikut.
* Subdiary X mempunyai net inflow : USD 500.000
* Subdiary Y mempunyai net outflow : USD 600.000
----------------
Konsolidasi net outflow : -USD 100.000
Dalam hal ini, jika USD apresiasi terhadap rupiah, maka net effect-nya akan
merugikan perusahaan karena nilai outflow-nya meningkat dan sebaliknya jika
USD depresiasi terhadap rupiah, net effect-nya akan menguntungkan perusahaan
karena nilai outflow-nya menurun jika dinilai dalam rupiah.
2
b. Menentukan Tingkat Resiko atau Exposure dari Seluruh Valas
Perusahaan yang memiliki beberapa transaction dalam berbagai valas dapat
menjumlahkan seluruh hasil konversi transaksi valas ke dalam mata uang lokal
atau domestic currency seperti contoh transaksi pada sebuah MNC Amerika pada
Tabel berikut.
Tabel.1 Tingkat Resiko atau Exposure Valas
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Currency Inflow Outflow Netto Range of Forex Rate Range of Netto
---------------------------------------------------------------------------------------------------
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
---------------------------------------------------------------------------------------------------
CAD 2M 6M 4M USD0,79-0,81 USD3,16M-3,24M
(outflow) (outflow)
DEM 10M 12M 2M USD0,48-0,52 USD0,96M-1,40M
(outflow) (outflow)
FRF 100M 60M 40M USD0,09-0,11 USD3,60M-4,40M
(inflow) (inflow)
CHF 1M 6M 5M USD0,56-0,64 USD2,80M-3,20M
(outflow) (outflow)
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Dari data/informasi diatas perlu dicatat beberapa hal penting sebagai berikut.
Pada posisi di atas, net position dalam forex tidak dapat dilakukan
offsetting.
Open position terbesar (nonoffset) adalah dalam FRF, yaitu net inflow FRF
40 M (kolom 4)
3
Dengan menggunakan kemungkinan range of forex rate untuk USD, dapat
ditentukan nilai minimum dan nilai maksimum kemungkinan nilai inflow
dan outflow untuk masing-masing forex seperti tercantum pada kolom 6
Transaction exposure untuk setiap forex akan ditentukan oleh
1. Besarnya open position untuk masing-masing forex
2. Besarnya kemungkinan range forex rate untuk suatu periode dan
forex tertentu
Berdasarkan kemungkinan range forex rate pada kolom 5, ternyata
1. Resiko atau transaction exposure terbesar beradasarkan nilai adalah
FRF, yaitu FRF 4,40 M
2. Transaction Exposure terbesar adalah dalam CHF, yaitu USD 0,56 s.d.
USD 0,64 atau sebesar USD 0,08.
2. Economics/Operating Exposure (E/OE)
E/OE diartikan sebagai suatu pengaruh valas dari fluktuasi forex rate atau kurs
valas terhadap present value dari future cash flow suatu perusahaan. Dalam hal ini
dapat dikatakan bahwa transaction exposure merupakan bagian dari economic
exposure.
4
Tabel. 2 Economic/Operating Exposure karena Fluktuasi Rupiah
I. Inflow dalam Rupiah Rp. Apresiasi Rp. Depresiasi
a. Penjualan lokal Turun Naik
b. Ekspor dalam Rp Turun Naik
c. Ekspor dalam Valas Turun Naik
d. Bunga diterima dari Foreign Turun Naik
Investment
II. Outflow dalam Rupiah Rp. Apresiasi Rp. Depresiasi
a. Imported Supplies dalam rupiah Tidak Berubah Tidak Berubah
b. Imported Supplies dalam Valas Turun Naik
c. Bunga dibayar atas Pinjaman dari LN Turun Naik
5
Kurs JPY Perkiraan Penjualan DN
Rp. 20/JPY Rp. 200 juta
RP. 21/JPY Rp. 225 juta
Rp. 22/JPY Rp. 250 juta
6
1.Sales Dalam Negeri Rp. 200 Rp. 225 Rp. 250
2.Sales di Jepang JPY 10 juta Rp. 200 Rp. 210 Rp. 220
3. Total Sales Rp. 400 Rp. 435 Rp. 470
4. Cost of good sold
- Di dalam negeri Rp. 100 Rp. 100 Rp. 100
- Di Jepang (JPY 10 Rp. 200 Rp. 210 Rp. 220
jt)
5. Total Cost of good sold Rp. 300 Rp. 310 Rp. 320
6. Gross Profit Rp. 100 Rp. 125 Rp. 150
7. Operating Expenses Rp. 45 Rp. 45 Rp. 45
(Direct Cost)
8. EBIT Rp. 55 Rp. 80 Rp. 105
9. Interest Expenses (20%)
- di Dalam negeri Rp. 16 Rp. 16 Rp. 16
- Di Jepang JPY 1,5 Rp. 30 Rp. 31,5 Rp. 33
juta
10. Total Interest expenses Rp. 46 Rp. 47,5 Rp. 49
11. EBT Rp. 9 Rp. 32,5 Rp. 56
Kesimpulan pokok yang dapat dicatat dari perhitungan di atas adalah bahwa setiap
perubahan kurs valas akan berpengaruh terhadap present value dari cash flow atau
penerimaan dan pengeluaran, yaitu sebagai berikut:
a. Apresiasi rupiah Rp. 21/JPY menjadi Rp. 20/JPY ternyata menyebabkan EBT
menurun dari 32,5 juta rupiah menjadi 9 juta rupiah atau rugi
b. Depresiasi rupiah dari Rp. 21/JPY menjadi Rp. 22/JPY ternyata menyebabkan
EBT meningkat dari 32,5 juta rupiah menjadi 56 juta rupiah
7
3. Translation/Accounting Exposure (T/AE)
Translation/accounting exposure diartikan sebagai risiko
perubahan/fluktuasi kurs valas terhadap consolidated financial statement
perusahaan. Besar atau kecilnya pengaruh translation/accounting exposure ini
terhadap perusahaan international atau MNC tergantung dari beberapa faktor
sebagai berikut.
a. Tingkat/Kadar Pengaruh Subsidiary Luar Negeri
Dalam hal ini, makin besar peranan suatu subsidiary MNC di luar negeri
maka akan makin besar pula pengaruhnya terhadap consolidated financial
statement dari MNC tersebut.
Misalnya suatu MNC yang lebih banyak melakukan ekspor dari home
country-nya sendiri, maka pengaruh subsidiary-nya di luar negeri relatif kecil
sehingga consolidated financial statement tidak terlalu berpengaruh oleh
perubahan atau fluktuasi kurs valas atau dapat dikatakan bahwa
translation/accounting exposure-nya relatif kecil. Namun, MNC ini tetap
dapat mengalami tingkat pengaruh yang besar dari transaction dan
economic/operating exposure.
b. Lokasi Foreign Subsidiary Berada
Jika subsidiary berada di Negara yang kurs valasnya relatif stabil,
translation/accounting exposure ini akan relatif kecil dan demikian pula
sebaliknya
c. Metode Akuntansi yang Digunakan
Bagaimana metode yang digunakan untuk menilai asset dan liabilities akan
menentukan tingkat translation/accounting exposure.
8
Berikut ini ditunjukkan contoh translation/accounting exposure yang
dialami suatu MNC-USA yang memiliki subsidiary di UK
Table 6
Translation/Accounting Exposure
Tahun Subsidiary Average Translation
Palaporan Earning Forex Rate Earning
Tahun I GBP 5M USD 2.40/GBP USD 12.0M
Tahun II GBP 6M USD 1.15/GBP USD 6.9M
9
Jika suatu perusahaan mempunyai beberapa subsidiary di beberapa negara atau
mempunyai transaksi dalam beberapa valas, maka harus dicari terlebih dahulu net
transaction exposure atau suatu konsolidasi dari seluruh inflow dan outflow untuk
setiap valas dalam suatu periode.
b. Menentukan Perlu atau Tidaknya Hedging
Setiap perusahaan yang melakukan transaksi internasional tentu akan mempunyai
penerimaan (receivable) dan pengeluaran (payable) dalam berbagai valas. Untuk
menentukan apakah perlu dilakukan hedging atau tidak atas penerimaan atau
pengeluaran dalam suatu valas, yang perlu diperhatikan adalah fluktuasi kurs
(apresiasi/depresiasi) valas tersebut seperti contoh dibawah ini.
Tabel 7
Penentuan Hedging
Hedging Valas Apresiasi Valas Depresiasi
(FR > SR) (FR < SR)
Receivable (inflow) (-) tidak perlu (+) perlu
Payable (Outflow) (+) perlu (-) tidak perlu
Dari matrik di atas dapat dikemukakan beberapa catatan penting sebagai berikut:
Bila perusahaan memiliki receivable dalam suatu valas yang akan apresiasi
(FR > SR), hedging tidak perlu dilakukan. Sebaliknya, jika valas tersebut
akan depresiasi (FR < SR), hedging perlu dilakukan
Bila perusahaan memiliki payable dalam suatu valas yang akan apresiasi
(FR > SR), hedging perlu dilakukan. Sebaliknya, jika valas tersebut
depresiasi (FR < SR), hedging tidak perlu dilakukan.
c. Apakah seluruh/sebagian Exposure harus di-hedging
Untuk perusahaan yang mempunyai receivable dan payable atau faktur/invoice
pembeliaan dan penjualan dalam valas yang sama, hedging cukup dilakukan atas
selisihnya saja.
10
2.2. Teknik Hedging Transaction Exposure Hedging Short Term
Setiap perusahaan yang akan melakukan hedging terhadap seluruh atau
sebagian dari transaksi atau cash flow internasionalnya dapat memilih alternatif
dari beberapa teknik hedging di bawah ini yang paling sesuai dengan kepentingan
perusahaannya.
a. Money Market Hedging
b. Forward Contract Hedging
c. Future Contract Hedging
d. Currency option Hedging
USD1.000.000 = USD995.024,87
1 + 0,005
Dengan spot rate Rp. 5.000/USD, maka untuk dapat mendepositokan dana
sebesar USD995.024,87 selama 30 hari maka diperlukan dana tunai dalam
rupiah sebanyak
11
USD995.024,87 x Rp. 5.000 = Rp. 4.975.124.350
USD
Dengan mendepositokan dana USD995.024,87 selama 30 hari, perusahaan
akan dapat dipaastikan memperoleh dana yang diperlukannya sebesar
USD1.000.000 atau dengan kata lain perusahaan sudah pasti terlindung dari
fluktuasi kurs USD.
Rp.4.975.124.350 = USD995.024,87
Rp.5.000/USD
Teknik hedging transaction exposure yang dilakukan dengan cara kedua ini akan
menguntungkan apabila ternyata future spot rate (FSR) USD mengalami apresiasi
sedekimikan rupa terhadap spot rate sehingga
12
FR – SR > (Tk. bunga Rp – Tk. Bunga USD)
SR
Teknik hedging dengan menggunakan forward contract ini banyak dilakukan oleh
perusahaan besar atau MNC untuk melindungi receivable atau payable-nya yang
relatif besar terhadap resiko fluktuasi valas.
Misalnya suatu perusahaan USA mempunyai payable atas impor dari Jepang
senilai JPY1.000.000 untuk jangka waktu 90 hari. Spot rate JPY110/USD atau
USD0,0091/JPY.
Untuk menghindari resiko terhadap fluktuasi (apresiasi) JPY, perusahaan
dapat melakukan Hedging dengan forward contract, misalnya dengan forward
rate JPY100/USD atau USD0,01/JPY.
Dengan menggunakan teknik Hedging forward contract ini, perusahaan USA
tersebut akan terhindar dari resiko fluktuasi JPY, terutama jika JPY apresiasi
sehingga future spot rate dari JPY/USD menjadi lebih tinggi daripada
JPY100/USD, misalnya menjadi JPY95/USD.
Sebaliknya, jika perusahaan mempunyai receivable yang relatif besar
dalam valas yang diperkirakan akan mengalami depresiasi, perusahaan dapat juga
melakukan Hedging atas receivable-nya untuk menghindari resiko kerugian
terhadap fluktuasi (depresiasi) kurs valas.
Untuk menentukan apakah terhadap suatu receivable atau payable harus
dilakukan Hedging atau tidak, dapat digunakan formula sebagai berikut.
1. Hedging Payable
RCHp = NCHp –NCp
RCHp = Real cost Hedging Payable
NCHp = Nominal Cost Hedging Payable
NCp = Nominal Cost Payable without Hedging
13
Dalam hal ini, bila RCHp hasilnya negatif karena NCHp < NCp, ini berarti
melakukan Hedging akan lebih menguntungkan daripada tidak melakukan
Hedging. Sebaliknya, bila RCHp hasilnya positif karena NCHp > NCp, ini
berarti melakukan Hedging akan lebih merugikan daripada tidak
melakukan Hedging.
2. Hedging Receivable
RCHr = NCHr –NCr
RCHr = Real cost Hedging Receivable
NCHr = Nominal Cost Hedging Receivable
NCr = Nominal Cost Payable without Hedging
Dalam hal ini, bila RCHr hasilnya negatif karena NCHr < NCr, ini berarti
melakukan Hedging akan lebih menguntungkan daripada tidak melakukan
Hedging. Sebaliknya, bila RCHr hasilnya positif karena NCHr > NCr, ini
berarti melakukan Hedging akan lebih merugikan daripada tidak
melakukan Hedging.
14
Hedging harus dilakukan dengan jumlah satuan valas atau currency amaount,
strike/exercise price, dan tanggal tertentu.
Perusahaan yang memiliki future payable ataupun future receivable dalam
valas tertentu, dapat melindunginya dengan menggunakan future contract
Hedging sehingga perusahaan mempunyai suatu kepastian tentang jumlah yang
akan dibayar atau diterima dalam nilai domestic currency.
15
Forward rate 180 hari: USD1,47/GBP
Tingkat bunga untuk Per-Tahun: USA UK
Deposito: 4,5% 4,5%
Loan : 5,0% 5,0%
Strike price untuk call option GBP 180 hari: USD1,48/GBP
dan premiumnya USD0,03/unit
Strike price untuk put option GBP 180 hari: USD1,49/GBP dan
premiumnya USD0,02/unit
Probability dan estimasi atau forecasted future spot rate (FSR)
perusahaan ABC
Estimasi FSR Probability
USD 1,43 20%
USD 1,46 70%
USD 1,52 10%
Berdasarkan data dari informasi di atas dapat dihitung hasil yang akan
diperoleh dari masing-masing teknik hedging transaction exposure
sebagai berikut:
16
(1 + 0,0225)
= GBP 195.599,02
Jumlah USD yang diperlukan untuk mendapatkan GBP
195.599,02 yang akan didepositokan 195.599,02 x USD
1,50 = USD293.398,53
Jumlah USD yang harus dibayar (pinjaman pokok +
bunga 180 hari) USD 293.398,53 x (1 + 0,025) =
USD300.733,50
17
Tabel.1
Call Option Hedging dalam Hedging Payable
FSR 180 Premium Total Unit Price Total Payment Probability
Hari Paid GBP200.000
USD 1,43 USD0,03 USD 1,46 USD 292.000 20%
USD 1,46 USD0,03 USD 1,49 USD 298.000 70%
USD 1,52 USD0,03 USD 1,51 USD 302.000 10%
Klo call option hasil total unit price melebihi BEP maka BEP yg dipakai misal
1,52 + 0,03 harusnya 1,55 namun tetap dipakai 1,51. BEP didapat dari strike
price + premi yaitu 1.48 + 0.03 = 1.51
Total payment dapat dari 200,000 * 1,46
Expected Value of Option = 20% (USD292.000) + 70%
(USD298.000) + 10% (USD 302.000) = USD 297.200
Tabel. 2
Tidak Melakukan Hedging dalam Hedging Payable
FSR 180 Hari USD yang diperlukan untuk Probability
Membeli GBP200.000
USD 1,43 USD 286.000 20%
USD 1,46 USD 292.000 70%
USD 1,52 USD 304.000 10%
18
Dari analisis perhitungan keempat teknik hedging transaction
exposure di atas dapat diketahui bahwa yang lebih menguntungkan
bagi perusahaan ABC justru tidak melakukan hedging. Alasannya
adalah karena beradasarkan perhitungan di atas expected value
dengan tidak melakukan kontrak hedging memerlukan dana yang
terkecil, yaitu sebesar USD 292.000
Akan tetapi, kebijakasanaan tidak melakukan hedging ini
biasanya tidak dapat dipertahankan terus sampai 180 hari karena
mungkin dalam waktu 60 hari telah terjadi perubahan kurs valas. Oleh
karena itu, biasanya adalah lebh baik dilakukan hedging sehingga
amount payable yang diperlukan untuk jangka waktu 180 hari dapat
dilindungi tanpa perlu melakukan peninjauan setiap waktu. Dalam
kasus di atas, pilihan hedging yang tepat adalah dengan forward
hedging karena biayanya yang terendah.
19
Jumlah pinjaman dalam = GBP 300.000
(1 + 0,025)
= GBP 292.682,93
USD yang diterima dari konversi
GBP = GBP292.682,93 x USD1,50/GBP = USD
439.024,39
Akumulasi USD setelah 180 hari
= USD 439.024,39 x ( 1 + 0,0225) = USD 448.902,44
20
(4) Tidak Melakukan Hedging
Tabel.4
Tidak melakukan hedging dalam Hedging Recivable
FSR 180 Hari USD yang Diperlukan Untuk Probability
Membeli GBP300.000
USD 1,43 USD 429.000 20%
USD 1,46 USD 438.000 70%
USD 1,52 USD 456.000 10%
Kesimpulan
Dari analisis/perhitungan keempat teknik hedging transaction
exposure untuk receivable di atas ternyata penerimaan yang paling
optimal adalah hedging melalui money market hedging (USD
448.902). Walaupun hasil perhitungan alternatif yang keempat
dengan tidak melakukan hedging pada tingkat FSR USD 1,52
menghasilkan receivable yang lebih tinggi (USD 456.000), tetapi
dengan probability yang rendah, yaitu 10%. Jadi berdasarkan
perbadingan tersebut dapat disimpulkan bahwa melakukan hedging
atas receivable-nya lebih baik dari tidak melakukan hedging
Soal TUGAS
21
1. a. Assume that Carbondale Company expects to receive S$500,000 in one
year. The existing spot rate of the Singapore dollar is $0.60. The one-year
forward rate of the Singapore dollar is $0.62. Carbondale created a
probability distribution for the future spot rate in one year as follows:
Future Spot Rate Probability
$ 0.61 20%
$ 0.63 50%
$ 0.67 30%
Assume that one-year put options on S$ are available, with an-exercise price
of $ 0.63 and a premium of $ 0.04 per unit. One-year call options on S$ are
available with an exercise price of $ 0.60 and a premium of $ 0.03 per unit.
Assume the following money markets rates:
US Singapore
Deposit rate 8% 5%
Borrowing rate 9% 6%
Given this information, determine whether a forward hedge, money market hedge,
or currency options hedge would be most appropriate. Then, compare the most
appropriate hedge to an unhedged strategy, and decide whether should hedge its
receivables position
b. Assume that Baton Rouge Inc, expects to need S$1 million in one year. Using
any relevant information in Part A of this question, determine whether a forward
hedge, money market hedge, or a currency options hedge would be most
appropriate. Then, compare the most appropriate hedge to an unhedge strategy,
and decide whether Baton Rouge should be hedge its payables position.
22