Anda di halaman 1dari 24

PENGELOLAAN BIAYA OPERASONAL

KANTOR URUSAN AGAMA


KECAMATAN

Payakumbuh, Oktober 2021


DASAR HUKUM

Keputusan Dirjen Bimbingan Masyarakat


Islam Nomor 340 Tahun 2020
TentangPetunjuk Pelaksanaan BOP KUA
ISU UTAMA BINA LEMBAGA, SARANA
PRASARANA KUA DAN SISTEM INFORMASI
U Pemenuhan Pemerataan
U BOP SDM
1. 2.
U
U
Standar Pemenuhan
Layanan Sarpras
4. 3.
TUJUAN PENYALURAN
BOP KUA

Membantu Biaya
Meningkatkan Operasional
Layanan Prima Perkantoran
Meningkatkan
Bimbingan Kepada
Masyarakat
KRITERIA ALOKASI BOP

BOP disesuaikan Disalurkan Anggaran BOP


dengan Kebutuhan secara Non Tunai disesuaikan
KUA dengan
Peningkatan
Standar Layanan
KUA
IDEALITAS BOP KUA
Besaran Dana BOP
Berdasarkan Real Kebutuhan
KUA

Dikelola Secara
Mendukung 9
Transparan dan
Tugas KUA
Akuntabel

Penyaluran Dana BOP


Berdasarkan Usulan dari
Berorientasi Pada
Kepala KUA
Non Tunai
Kecamatan
PENGELOLAAN
BOP
KANTOR URUSAN
AGAMA
PENGELOLA BOP
 Pengelola BOP KUA Kecamatan adalah Pegawai
Negeri Sipil (PNS) pada KUA yang diangkat oleh
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota atas
usul Kepala KUA;
 Dalam hal pada KUA tidak terdapat staff pelaksana,
maka penghulu/penyuluh PNS dapat ditunjuk
sebagai pengelola BOP;
 Dalam hal pada KUA hanya terdapat 1 (satu) orang
pegawai maka staff pelaksana seksi Bimas Islam
dapat ditunjuk sebagai pengelola BOP KUA;
 Dalam melaksanakan tugasnya, pengelola dana
BOP KUA bertanggungjawab kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) pada Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota diketahui oleh
Kepala KUA.
PEMBUATAN REKENING
 KEPALA KUA MENGAJUKAN PERMOHONAN REKENING KEPADA PPK/
KASI BIMAS ISLAM DENGAN MELAMPIRKAN SK PENGELOLA BOP KUA,
KTP KEPALA KUA, DAN KTP PENGELOLA BOP KUA;

 PPK/ KASI BIMAS ISLAM DALAM HAL MEMBUKA REKENING BIASA


ATAU GIRO TABUNGAN BAGI PENGELOLA BOP KUA TIDAK PERLU
MENGAJUKAN PERMOHONAN IJIN PEMBUKAAN REKENING KE DITJEN
PERBENDAHARAAN/ KANWIL DJPB;

 REKENING PENGELOLA BOP KUA DIBUAT PADA BANK YANG SAMA


DENGAN REKENING BENDAHARA PENGELUARAN DAN TELAH
MEMBUAT NOTA KESEPAHAMAN DENGAN KEPALA KANTOR
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/ KOTA;

 UNTUK MEMPERMUDAH DALAM HAL PENARIKAN DANA BOP KUA,


LOKASI BANK TEMPAT MEMBUKA REKENING, DITENTUKAN DENGAN
JARAK TERDEKAT DENGAN KUA.
MEKANISME PEMBAYARAN
1. Pengelola BOP KUA mengajukan permohonan
pencairan untuk kegiatan setiap bulan kepada
PPK.
2. Mekanisme pembayaran BOP KUA
dilaksanakan dengan cara:
a. Pembayaran Langsung (SPM LS)
b. Pembayaran dengan Uang Pesediaan
(UP)
MEKANISME PEMBAYARAN

• Digunakan untuk keperluan membiayai kegiatan operasional sehari-


hari satker atau pengeluaran yang menurut sifat dan tujuannya tidak
mungkin melalui mekanisme LS
Uang • Besaran UP disesuaikan dengan rencana kebutuhan operasional satker
Persediaan dalam satu bulan dengan maksimum besaran sesuai ketentuan
• Apabila terdapat kegiatan mendesak dan tidak dapat ditunda, dan
dana UP kurang bisa meminta Tambahan UP ke KPPN
• Belum membebani anggaran dan bersifat revolving
• Ditujukan kepada Bendahara Pengeluaran

• Pengeluaran yang ditujukan kepada Bendahara Pengeluaran /


Pembayaran Penerima Hak (Pihak Ketiga) atas dasar kontrak kerja, surat
keputusan, surat tugas atau surat perintah kerja lainnya
Langsung • Sifatnya sudah pasti ,siapa yang menerima, berapa jumlah yang
dibayarkan
• Contoh : Gaji,Uang Makan, Honorarium, Pengadaan Aset oleh
Penyedia Barang/Jasa
• Sudah membebani anggaran
BIAYA OPERASIONAL KUA

Langganan Internet; Honor Pramubakti; Daya Listrik,


LS
Telepon, Daya Air; Sewa Gedung Perjadin Lokal

ATK; Rapat dan Jamuan Tamu; Pemeliharaan Gedung;


UP
Pemeliharaan Peralatan dan Mesin; Operasional Lainnya
PENGGUNAAN
BOP KUA
PENGGUNAAN DANA BOP KUA
A.Kebutuhan Primer
1.Belanja Keperluan Perkantoran (521111) dan (521811)
2.Belanja Bahan (Rapat/Sosialisasi) (521211)
3.Belanja Langganan Listrik (522111)
4.Belanja Langganan Telepon (522112)
5.Belanja Langganan Air (522113)
6.Belanja Sewa (522141)
B. Kebutuhan Sekunder
7.Belanja Perjalanan Dinas Biasa (524111)
8.Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota (524113)
9.Belanja Pemeliharaan Peralatan Mesin (523121)
10.Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (523111)
C. Belanja Tersier
1. Pramubakti (521111)
MEKANISME PEMBAYARAN
BIAYA OPERASIONAL
Kepala KUA Kecamatan bertugas:
1. Menyusun rencana anggaran BOP dalam satu tahun anggaran
2. Kepala KUA menyampaikan rencana anggaran ke PPK
3. PPK menyeleksi, memverifikasi penggunaan BOP
4. Dokumen rencana pengguna anggaran BOP KUA Kecamatan dalam satu tahun
merupakan dokumen pendukung untuk usulan pencairan BOP KUA Kecamatan
pada bulan pertama tahun anggaran
5. Pengelola BOP mengajukan usulan pencairan BOP setiap bulan ke PPK (rencana
pelaksana, rincian kebutuhan dana, surat pernyataan)
6. PPK melakukan verifikasi atas usulan pencairan BOP KUA Kecamatan
7. Mekanisme pencairan BOP dengan cara uang muka kerja LS dan UP
8. Bendahara pengeluaran melakukan pembayaran atas UP berupa uang muka
berdasarkan surat perintah bayar (SPBy) disetujui dan ditandatangai oleh PPK
9. Bendahara pengeluaran melakukan pengujian ketersediaan dana
Pertanggungjawaban dan
Pelaporan
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN
1. Pengelola BOP KUA segera menggunakan uang BOP KUA sesuai dengan rencana
bulanan;

2. Pengelola BOP KUA membukukan seluruh transaksi pengunaan BOP KUA secara
berurutan sesuai dengan nomor dan tanggal kuitansi ke dalam Buku Kas Umum KUA
setiap bulannya (sesuai Form BKU);

3. Setiap akhir bulan BKU ditutup oleh pengelola BOP KUA dan diketahui oleh Kepala
KUA;

4. Apabila ada kesalahan atas penulisan angka/huruf dalam BKU maka yang salah agar
dicoret dengan dua garis horizontal rapih, sehingga tulisan yang semula salah masih
bisa dibaca kemudian di paraf pengelola;

5. Apabila pengelola BOP KUA meninggalkan tempat kedudukannya atau berhenti dari
jabatannya, buku kas umum serta bukti-bukti pengeluaran harus diserahterimakan
kepada pengelola yang baru dengan berita acara serah terima yang diketahui oleh
Kepala KUA dan PPK;
6. Setiap transaksi pengeluaran yang dilakukan harus didukung oleh bukti
kuitansi/pengeluaran yang sah yang dikeluarkan oleh pengelola BOP;
7. Mekanisme pemotongan/pemungutan dan setoran pajak ke kas negara, disesuaikan
dengan peraturan dan perundang-undangan tentang perpajakan yang berlaku;
8. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup
sesuai dengan ketentuan bea materai. Untuk transaksi dengan nilai sampai Rp
250.000,- tidak dikenai bea materai, sedangkan transaksi dengan nominal antara
Rp. 250.000,- s.d. Rp. 1.000.000,- dikenai bea materai Rp. 3.000,- dan
transaksi dengan nilai nominal lebih besar dari Rp.1.000.000,- dikenai bea materai
dengan tarif sebesar Rp. 6.000;
9. Pengelola BOP KUA mempertanggungjawabkan uang muka kerja setiap bulan,
dilengkapi dengan :
 kuitansi pengeluaran yang dilengkapi dengan faktur/nota/bon yang sah;
 copy bukti penarikan uang dan Rekening Giro Tabungan;
 buku Kas Umum;
 monitoring Realisasi Belanja Bulanan;
 pernyataan Tanggung Jawab Kepala KUA.
10. Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan BOP KUA asli dikirimkan kepada
PPK paling lambat minggu kedua bulan berikutnya. Adapun salinan Laporan
Pertanggungjawaban diarsipkan di masing-masing KUA Kecamatan;

11. Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan (angka 10) pengelola
BOP KUA belum menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban BOP KUA, PPK
memberikan teguran secara tertulis agar Pengelola BOP KUA segera
mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran BOP KUA-nya;

12. Staf Pengelola Keuangan (SPK) Bimas Islam/petugas yang ditunjuk oleh PPK
merekap seluruh penggunaan anggaran BOP dari masing-masing KUA untuk
diajukan ke Bendahara Pengeluaran;

13. Bendahara Pengeluaran selanjutnya memproses ke dalam Aplikasi Sistem


Pengelolaan Keuangan untuk proses Pencairan dan atau Pertanggungjawaban
Uang Muka/Bukti Rampung penggunaan Uang Persediaan (GUP/PTUP/GUP
Nihil).
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Kasi Bimas Islam melakukan


Kepala KUA wajib pembinaan berupa Bimbingan
melakukan pengendalian Teknis pengelolaan BOP KUA
intenal terhadap pengelola minimal 1 kali dalam 1 tahun,
BOP KUA dan melakukan evaluasi berkala
terhadap pelaksanaan BOP
Pemantauan
Dan Evaluasi
Dirjen Bimas Islam dalam Kepala Kanwil dalam hal ini
hal ini Direktur Bina KUA Kabid Bimas Islam melakukan
dan KS melakukan pemantauan terhadap
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan BOP
pengelolaan BOP KUA KUA minimal 1 kali dalam 1
tahun
secara berkala
Penerapan sanksi
kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan;
dan/atau
SANKSI Penerapan tuntutan
perbendaharaan dan ganti
rugi, yaitu pengembalian ke
kas Negara atas terbuktinya
penyalahgunaan dana BOP
KUA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai