nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu.
Asyhadu Allah ilaaha illallah Wa asyhaduanna
muhammadur rasulullah.
Allahumma shalli alaa muhammad wa alihi wa ashabihi
waman tabi 'ahum bi ihsanin ilaa yaumiddin. Yaa ayyuhalladzii na 'amanuttaqullah haqqo tuqootihi walaa tamu tunna ilaa wa antum muslimun.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada
Allah SWT atas segala rahmat nya yang dilimpahkan kepada kita semua, sehingga kita dapat beribadah mengabdi kepada nya setiap waktu demi menggapai ridla nya. Dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita terus menerus berusaha meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah SWT. Ketakwaan yang hanya bisa diperoleh dengan menggali agama kita yang mulia ini dari sumbernya yang murni yaitu Kitabullah, sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pelaksanaannya dari para sahabat dan salafusshalih setelahnya.
Hadirin Rahimakumullah!
Salah satu fitnah yang sangat besar yang akan
muncul pada akhir zaman ini adalah finah Dajjal, dimana tidak ada fitnah yang lebih dahsyat sejak masa penciptaan Nabi Adam ‘alaihissalam sampai hari kiamat dibanding fitnah ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada antara penciptaan Adam sampai hari kiamat yang lebih besar perkaranya dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946). Tidak ada nabi yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali memperingatkan umatnya dari fitnah Dajjal sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak diutus seorang nabi kecuali memperingatkan umatnya dari si buta sebelah yang pendusta (Dajjal). Ketahuilah sesungguhnya ia buta sebelah matanya sedangkan Robb kalian tidaklah buta sebalah dan antara kedua matanya tertulis ‘kafir’.”(HR. Bukhari no.7130).
Jamaah sidang Jumat yang dirahmati Allah
Perlu kiranya kita mengetahui hakikat Dajjal ini
sehingga kita bisa terhindar dari fitnahnya. Pada saat ini Dajjal sudah ada, namun tertahan di sebuah pulau dalam keadaan terikat sebagaimana cerita Tamim Ad-Dari radhiallahu’anhu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika perahunya terdampar di sebuah pulau. Di antara fitnah Dajjal yang banyak membuat manusia tertipu antara lain: Membawa air yang pada hakikatnya adalah api dan api yang hakikatnya adalah air yang dingin, sebagai tipuan terhadap manusia ketika itu yang mengalami dahaga yang sangat. Jika ia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan maka turunlah hujan dan jika ia memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman maka tumbuhlah tanaman. Bersamanya pula gunung roti dan kekayaan dunia. Ia akan berkeliling dunia dan memasuki semua negeri dengan cepat seperti hujan yang diterbangkan angin kecuali kota Mekah dan Madinah.
Lamanya empat puluh hari dimana sehari pertama
kemunculannya seperti satu tahun, sehari berikutnya seperti satu bulan dan sehari berikutnya lagi seperti satu pekan dan sisanya seperti hari-hari biasa. Ia tidak bisa dibunuh kecuali oleh Nabi Isa ‘alaihissalam yang akan turun di menara putih Damaskus berpegangan pada dua sayap malaikat. Dengan berbagai kekuatan tersebut Dajjal mengaku sebagai Tuhan. Maka banyak orang-orang awam dan kafir menjadi pengikutnya dan kebanyakannya adalah wanita, Apa saja bekal yang harus kita miliki agar dapat terhindar dari fitnah Dajjal?
Pertama, Mempelajari aqidah yang shahihah (aqidah
yang benar) terutama yang berhubungan dengan uluhiyyah Allah yaitu bagaimana kita menyembah hanya kepada Allah dan meninggalkan sekutu baginya, karena bagaimana pun sifat- sifat rububiyyah yang dimiliki oleh Dajjal tetaplah dia makhluk Allah yang tidak berhak disembah. Kemudian juga mempelajari asma dan sifat Allah Yang Maha Tinggi, karena Dajjal seorang yang matanya cacat dan bisa dilihat di dunia sedangkan Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai mata yang sempurna dari aib dan tidak serupa dengan mata makhluknya dan Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya bisa dilihat nanti di akhirat.
Kedua, Mempelajari kitabullah dan hadis-hadis Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berhubungan dengan sifat Dajjal dan menyampaikannya kepada anak keturunan kita agar mereka waspada dan terhindar dari fitnahnya. Ketiga, Meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari fitnah Dajjal seperti doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di penghujung sholat sebelum salam, “Ya, Allah aku berlindung kepadamu dari adzab Jahannam, dan adzab kubur, dari fitnah hidup dan setelah mati dan dari kejelekan fitnah Masih ad-Dajjal.” (HR. Muslim, no.588).
Keempat, Menghafal permulaan surat Al-Kahfi. Dari Abu
Darda – semoga Allah meridhainya bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat al-Kahfi maka ia dijaga dari Dajjal.” (HR. Muslim, no.809).
Jama’ah kaum muslimin yang dirahmati
Allah Subhanahu wa Ta’ala
Jika ada di antara anak cucu kita mendengar keluarnya
Dajjal maka hendaklah lari menjauh karena sangat besarnya syubhat Dajjal.
Barakallah li wa lakum fil qur’anil ‘adzim wa nafa’ani wa
iyyakum bima fihi minal ayati wa dzikril hakim, wa taqobbala minni wa minkum tilawatahu innahu huwas sami’ul ‘alim.
Khutbah II
Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa
nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu.
Asyhadu Allah ilaaha illallah Wa asyhaduanna
muhammadur rasulullah.
Allahumma shalli alaa muhammad wa alihi wa ashabihi
waman tabi 'ahum bi ihsanin ilaa yaumiddin.
Hadirin Rahimakumullah!
Akhir-akhir ini kita banyak mendengar munculnya orang-
orang yang memiliki keanehan-keanehan yang luar biasa. Munculnya dajjal merupakan salah satu randa hari Kiamat. Dajjal merupakan manusia yang mengingkari Allah SWT dan Rasululullah SAW. Maka akhirnya kita memohon kepada Allah agar kita dan anak keturunan kita diselamatkan dari fitnah Dajjal dan seoga Allah mewafatkan kita semua dalam keadaan Islam dan di atas Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Qalaallahu ta'ala filquranilkariim.
A’dzubillahiminasyaithanirojim. Innallaha wamlaaikatahuu yosholluu na ‘alannabiyyi yaayuhalladzii na amanu shollu'alaihi wasallimuu tasliima. Allhumma sholli’muhammadin wa'ala ali muhammadin kama shollata'ala ibrahimma wa‘ala ali ibrohima wabaraki’ala Muhammad.