UNIT I BANYUASIN
Disusun Oleh :
Kepala KPHL Unit I Banyuasin
Diketahui Oleh :
Disahkan Oleh :
An. Menteri Lingkungan Hidup
Dan Kehutanan
Direktur Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung
Kepala UPT
KPHL Unit I Banyuasin
Kata Pengantar....................................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ............................................................................................................ iii
Daftar Isi ............................................................................................................................... iv
Daftar Tabel ........................................................................................................................... vi
Daftar Gambar ................................................................................................................... viii
Ringkasan Eksekutif ........................................................................................................... ix
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... Bab I - 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... Bab I - 5
1.3 Sasaran ............................................................................................................ Bab I - 6
1.3 Ruang Lingkup .............................................................................................. Bab I - 6
1.5 Batasan Pengertian......................................................................................... Bab I - 7
V. RENCANA KEGIATAN
5.1 Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola serta Penataan Hutannya .......... Bab V - 1
5.2 Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu .............................................. Bab V -
5.3 Pemberdayaan Masyarakat ...................................................................... Bab V - 10
5.4 Penyelenggaraan Rehabilitasi pada Areal KPHL Model Banyuasin . Bab V - 12
5.5 Pembinaan dan Pemantauan (controlling) Pelaksanaan Rehabilitasi Bab V - 13
5.6 Penyelenggaraan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam ........... Bab V - 15
5.7 Penyelenggaraan Koordinasi & Sinkronisasi Antar Pemegang Izin .. Bab V - 15
5.8 Koordinasi & Sinergi dengan Instansi dan Pemangku Kepentingan . Bab V - 16
5.9 Penyediaan dan Peningkatan Kapasitas SDM ....................................... Bab V - 17
5.10 Penyedian Pendanaan ............................................................................... Bab V - 18
5.11 Pengembangan Pangkalan Data (data base) ............................................ Bab V - 21
5.12 Rasionalisasi Wilayah Kelola ................................................................... Bab V - 21
5.13 Review Rencana Pengelolaan (minimal 5 tahun sekali)........................ Bab V - 22
5.14 Pengembangan Investasi .......................................................................... Bab V - 22
5.15 Kegiatan Lain Yang Relevan .................................................................... Bab V - 25
Tabel 12. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan in dan Sex Ratio
di Kabupaten Banyuasin 2012 ................................................................... II - 25
Tabel 13. Jumlah Penduduk, Rumah Tangga & Rata-Rata Anggota Rumah Tangga
di Kabupaten Banyuasin 2012 ................................................................... II - 26
Tabel 14. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Menurut Kecamatan di Kabupaten Banyuasin, 2012*) ....................... II - 26
Tabel 16. Luas Lahan Pertanian Menurut Jenis Lahan Per Kecamatan di Kabupaten
Banyuasin, 2012 .......................................................................................... II - 28
Tabel 17. Luas Lahan Pertanian Menurut Jenis Lahan Per Kecamatan di Kabupaten
Banyuasin, 2012 .......................................................................................... II - 29
Tabel 18. Luas Lahan Pertanian Menurut Jenis Lahan Per Kecamatan di Kabupaten
Banyuasin, 2012 .......................................................................................... II - 30
Tabel 19. Luas Panen & Produksi Padi Menurut Kecamatan, 2012....................... II - 31
Tabel 20. Luas Panen dan Produksi Padi Sawah menurut jenisnya
Banyuasin, 2012 .......................................................................................... II - 32
Tabel 21. Luas areal dan produksi perkebunan karet di Kabupaten Banyuasin
Tahun 2011 .................................................................................................... II -33
Tabel 22. Populasi Unggas Menurut Jenis Unggas di Kabupaten Banyuasin ...... II -34
Tabel 23. Produksi Hasil Kayu Olahan yang Dipasarkan di dalam Negeri di
Kabupaten Banyuasin, Tahun 2012 ........................................................ II - 35
Tabel 25. PDRB Kabupaten Banyuasin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Berlaku (juta rupiah), 2009-2012 .............................................................. II - 39
Tabel 27. Strategi Kombinasi Strength (Kekuatan) dan Opportunity (Peluang) Dalam
Analisis SWOT ............................................................................................ IV -7
Tabel 28. Strategi Kombinasi Strength (Kekuatan) dan Ancaman (Treat) Dalam
Analisis SWOT .......................................................................................... IV -12
Tabel 29. Strategi Kombinasi Kelemahan (Weakness) & Peluang (Opportunity) Dalam
Analisis SWOT ............................................................................................ IV -14
Tabel 30. Strategi Kombinasi Kelemahan (Weakness) dan Ancaman (Treat) Dalam
Analisis SWOT .......................................................................................... IV -18
Tabel 31. Koherensi Antara Visi, Misi, Tujuan, Kombinasi Faktor (Strategi) dan
Sasaran Program Indikatif ........................................................................ IV -21
Tabel 32. Jumlah Plot Inventarisasi Hutan Disetiap Blok Pengelolaan ................ V - 2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 11. Peta Nilai Sex Ratio Perkecamatan di Kabupaten Banyuasin Tahun 2012
Tahun 2012 ................................................................................................ II -24
Gambar 12. Persentase Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang ........................ II -27
Gambar 13. Luas areal perkebunan karet rakyat, negara dan swasta
Di Kabupaten Banyuasin ........................................................................ II -33
Gambar 14. Populasi Unggas Menurut Jenis Unggas di Kab. Tahun 2012 ........ II -34
Anonymous, 2006 Laporan Hasil Inventarisasi Hutan L:indung Pantai Pulau Rimau
Anonymous, 2010 Laporan Hasil Identifikasi Gangguan Kawasan HLP Telang dan
HLP Pulau Rimau
Anonymous, 2014 Laporan Hasil Identifikasi Gangguan Kawasan HLP Saleh Barat
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I
PENDAHULUAN
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab 1 Pendahuluan I-3
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab 1 Pendahuluan I-4
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab 1 Pendahuluan I-5
1.3 Sasaran
a) Terhimpun dan terdeskripsikannya data dan informasi kondisi biofisik
serta kondisi sosial ekonomi masyarakat di dalam dan sekitar KPHL
Banyuasin yang dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan
pengelolaan hutan berkelanjutan.
b) Tersusunnya tata hutan KPH Lindung Banyuasin yang didasarkan pada
kondisi biofisik, sosial ekonomi, dan sosial budaya yang sesuai dengan
fungsi kawasan serta dapat mengakomodasi kepentingan perlindungan
dan pemanfaatan (pemberdayaan masyarakat), baik untuk kepentingan
pemanfaatan maupun penggunaan kawasan hutan.
c) Tersusunnya Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPHL
Model Unit I Banyuasin untuk 10 (sepuluh) tahun kedepan dari 2015 -
2024 yang akan dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan Jangka Pendek yang disesuaikan dengan kondisi
setiap blok dan petak dengan mengacu pada Perdirjen P.5/VII-
WP3H/2012.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab 1 Pendahuluan I-6
yang diperoleh melalui survey teristis, penginderaan jauh, baik diperoleh dari
data primer maupun data sekunder hasil pengolahan data lapangan. Data
sekunder berupa data dari instansi dan hasil penelitian. Data hasil survey
pengumpulan di lapangan meliputi:
1) Risalah wilayah KPH yang meliputi: letak, luas, aksesibilitas kawasan,
batas-batas, sejarah wilayah KPH;
2) Potensi wilayah KPH antara lain penutupan vegetasi, potensi kayu/non
kayu, keberadaan flora dan fauna langka, potensi jasa lingkungan, dan
wisata alam);
3) Informasi sosial budaya masyarakat di dalam dan di sekitar hutan
termasuk keberadaan masyarakat hukum adat;
4) Informasi izi-izin pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan
yang ada diwilayah kelola;
5) Kondisi posisi KPH dalam perspektif tata ruang wilayah dan
pembangunan daerah;
6) Informasi kegiatan pembangunan kehutanan yang pernah dilaksanakan
pada wilayah KPH;
7) Informasi lain yang relevan;
8) Isu strategis, kendala dan permasalahan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab 1 Pendahuluan I-7
4. Analisis dan proyeksi yang memuat analisis data dan informasi yang saat
ini tersedia baik primer maupun sekunder serta proyeksi kondisi wilayah
KPH di masa yang akan datang;
5. Rencana kegiatan, yang memuat rencana kegiatan strategi selama
jangka waktu pengelolaan antara lain: inventarisasi berkala wilayah
kelola serta penataan hutannya, Pemanfaatan hutan pada wilayah
tertentu, pemberdayaan masyarakat, pembinaan dan pemantauan
(controlling) pada areal KPHP yang telah ada ijin pemanfaatan maupun
penggunaan kawasan hutan, penyelenggaraan rehabilitasi pada areal di
luar ijin, Pembinaan dan pemantauan (controlling) pelaksanaan
rehabilitasi dan reklamasi pada areal yang sudah ada ijin pemanfaatan
dan penggunaan kawasan hutannya, penyelenggaraan perlindungan
hutan dan konservasi alam, penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi
antar pemegang ijin, koordinasi dan sinergi dengan instansi dan
stakeholder terkait, Penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM,
Penyediaan pendanaan, Pengembangan database, Rasionalisasi wilayah
kelola, Review Rencana Pengelolaan (minimal setiap 5 tahun), dan
Pengembangan investasi. Selain itu dalam dokumen ini juga memuat
yang terkait dengan pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab 1 Pendahuluan I-8
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab 1 Pendahuluan I-9
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab 1 Pendahuluan I-10
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab 1 Pendahuluan I-11
28. Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang
dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan
kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat.
29. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu yang selanjutnya disingkat
IUPHHK adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil
hutan berupa kayu dalam hutan alam pada hutan produksi melalui
kegiatan pemanenan atau penebangan, pengayaan, pemeliharaan dan
pemasaran.
30. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Rakyat
yang selanjutnya disingkat IUPHHK-HTR adalah izin usaha yang
diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dalam hutan
tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh perorangan atau
koperasi untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi
dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian
sumberdaya hutan.
31. Hutan Kemasyarakatan adalah hutan negara yang pemanfaatan
utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat.
32. Pemberdayaan Masyarakat Setempat adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan dan kemandirian masyarakat setempat untuk mendapatkan
manfaat sumber daya hutan secara optimal dan adil melalui
pengembangan kapasitas dan pemberian akses dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
33. Menteri adalah Menteri yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di
bidang kehutanan.
34. KPHL Unit I Banyuasin adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin pada kelompok hutan lindung
Pulau Rimau, Air Telang, Muara Musi, Pulau Payung, Upang Air Saleh,
Muara Saleh, dan kelompok hutan produksi Kemampo dan Muara
Sugihan..
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-1
BAB II
DESKRIPSI KAWASAN
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-3
Jumlah 70.290
Sumber : SK. 866/Menhut-II/2014
2.1.2 Batas-Batas
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-4
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-5
petak yang telah dibuat oleh pemegang ijin atau hak. Atas dasar itu, berikut
diuraikan beberapa kondisi geofisik yang akan menjadi pertimbangan dalam
pembagian blok.
a. Iklim
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-6
Sugihan, Air Salek, Makarti Jaya, Muara Telang, Air Marga Telang, Tanjung
Lago, Rantau Bayur, Talang Kelapa dan bagian utara Kecamatan Sembawa.
Tipe Iklim B1, dengan curah hujan rata-rata 2.197 - 2.359 mm/tahun,
meliputi sebagian besar Kecamatan Muara Padang, Talang Kelapa, bagian
selatan Makarti Jaya dan Muara Telang serta bagian barat Tanjung Lago.
Tipe Iklim C2, dengan curah hujan rata-rata 1.872 - 2.197 mm/tahun
meliputi sebagian besar Kecamatan Banyuasin I, Air Kumbang, Rambutan,
Muara Padang dan bagian selatan Talang Kelapa.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-7
3) Aluvial hidromorf
Tanah berasal dari endapan baru, yang terbentuk dari material
halus hasil pengendapan aliran sungai di dataran rendah atau lembah.
Endapan terbentuk dari pasir dan tanah liat. Bahan organik jumlahnya
berubah tidak teratur sesuai dengan kedalaman. Hanya terdapat
epipedon ochrik, histik atau sulfurik, dan kandungan pasir kurang dari
60 %. Jenis tanah ini bersifat hidromorf dan berwarna kelabu, coklat
dan hitam. Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-9
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-10
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-11
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-12
c. Topografi
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-13
e. Pembagian Blok/Zona
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-15
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-16
(1) Hutan lindung yang letaknya berada pada areal-areal yang berbatasan
dengan laut atau bantaran sungai akan ditetapkan menjadi blok inti
hutan lindung yang akan berfungsi sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan, mengendalikan abrasi serta mencegah intrusi
air laut.
(2) Hutan lindung yang memilki akses dekat dengan masyarakat dan
mempunyai potensi untuk dikembangkan HHBK dan jasa lingkungan
akan di tetapkan menjadi blok pemanfaatan hutan lindung.
(3) Hutan produksi yang sudah dimanfaatkan sebagai hutan tanaman oleh
pemilik izin (IUPHHK-HT) akan dijadikan sebagai blok pemanfaatan
hutan tanaman.
(4) Hutan produksi yang sudah ditetapkan menjadi kawasan hutan dengan
tujuan khusus (KHDTK) akan ditetapkan sebagai blok khusus.
(5) Berdasarkan pertimbangan biofisik Hutan Produksi Kemampo termasuk
pada tipe hutan dataran rendah dengan tingkat kemiringan relatif datar
dan adanya masyarakat pada kawasan hutan, sehingga untuk areal
yang tidak termasuk pada blok khusus KHDTK akan dijadikan blok
pemanfaatan HP.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-17
Tabel 2.8. Korelasi Tata Hutan, Kelas Hutan dan Kelas Perusahaan
Blok Tata Hutan Kelas Hutan Kelas Perusahaan
Blok Inti HL Perlindungan kawasan Ekowisata
1. Wisata Edukasi
2. Wisata Penelitian
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-18
7. Nilam
8. Tanaman Sela
Semusim
9. Ikan
10. Udang
11. Kepiting
Benih dan bibit
12. Mangrove
13. Tanaman Keras
14. Tanaman Rawa
Jasa Lingkungan Ekowisata
1. Wisata alam
2. Wisata edukasi
3. Wisata Penelitian
PLTS
Penangkaran Satwa
Pengembangan hasil Benih dan Bibit
hutan bukan kayu HHBK
Pemanfaatan HP
1. Getah karet
2. Kemiri
3. Gaharu
4. Benih dan bibit
5. Lebah madu
6. Tanaman sela semusim
Pengembangan hasil 1. Kayu Pertukangan
hutan kayu 2. Kayu Serat dan energi
Pemanfaatan-HT Hutan Tanaman 1. Kayu energi
Industri 2. Kayu serat
Khusus /KHDTK Jasa lingkungan Arboretum
Ekowisata
1. Wisata alam
2. Wisata edukasi
3. Wisata Penelitian
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-19
6. Pulai
7. Eukaliptus
8. Jelutung
9. Meranti
10. Mahoni
11. Rotan
12. Gaharu
13. Sungkai
14. Ky bawang
15. Ulin
16. Bambang lanang
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-20
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-21
Gambar 2.3. Akses jalan air dan darat menuju KPHL Banyuasin
Selain itu terdapat akses jalan yang berada di dalam kawasan hutan
yang sejak dulu dibuat oleh masyarakat untuk akses pemanfaatan hutan dan
jalur transportasi penghubung antar kelompok/pemukinan masyarakat. Akses
ini kedepan dapat dimanfaatkan dalam kerangka pengelolaan hutan sebagai
jalur transfortasi dalam kegiatan pengamanan dan pengawasan hutan.
KPHL Unit I Banyuasin terdiri dari dua status fungsi hutan yakni Hutan
Lindung dan hutan produksi, sedangkan berdasarkan kelompok hutan terdiri
dari 10 kelompok hutan dengan penjabaran sejarah sebagai berikut.
Berdasarkan risalah kawasan hutan berawal dari risalah Tata Guna Hutan
Kesepakatan (TGHK) melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor
925/Kpts/Um/12/1982 tanggal 27 Desember 1982 jo Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 410/Kpts-II/1986 tanggal 29 Desember 1986). Luasan
kawasan hutan saat itu adalah 69.080,54 Ha yang semuanya berstatus
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-22
sebagai Hutan Lindung. Sebaran luas kelompok hutan dari hutan lindung
tersebut adalah sebagai berikut.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001
tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Sumatera Selatan
tanggal 15 Maret 2001 yang merupakan hasil paduserasi antara TGHK
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Daerah Provinsi Sumatera
Selatan, total luas kawasan hutan sebagaimana yang tertuang dalam lampiran
Keputusan Menteri tersebut adalah 80.184 Ha. Luasan kawasan hutan
berdasarkan keputusan SK. 76 Tahun 2001 ini terlihat ada perubahan yakni
ada kawasan hutan yang dikeluarkan yaitu HL Pulau Payung, sebagian dari HL
Air Telang dan HL Pulau Rimau, ada perubahan fungsi hutan untuk hutan
Kemampo dari HL menjadi Tahura dan ada penambahan kawasan hutan yakni
HP Muara Saleh. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor:
SK.822/Menhut-II/2013 tentang perubahan peruntukkan kawasan hutan
menjadi bukan kawasan hutan di Provinsi Sumatera Selatan, ada beberapa
perubahan fungsi kawasan, penambahan dan pelepasan. Risalah fungsi dan
luas kawasan hutan KPHL Unit I Banyuasin dari beberapa dekade kebijakan
adalah sebagai berikut.
Tabel 2.10. Sejarah Fungsi dan Luas Kawasan Hutan KPHL Unit I Banyuasin
No Nama Kelompok Luas pada Luas pada Luas pada
Hutan TGHK th 1986 SK.76 th 2001 SK.822 th 2013
(ha) (ha) (ha)
1 HL. Air Telang 16.162,40 14.460 12.660,87
2 HL. Muara Saleh 22.629,17 25.137 24.606,66
3 HL. Air Upang 6.792,87 6.675 5.293,21
4 HL. Pulau Rimau 16.440,32 13.840 13.656,93
5 HL Pulau Payung 546,14 497,18
6 HL. Saleh Barat 1 4.844,44 3.991 4.462,69
7 HL. Kemampo 1.665,20
8 HP. Muara Saleh 6.246
9 HL.Saleh Barat 2 1.719 420,32
10 Tahura. 2.002
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-23
Sampai saat ini kawasan hutan yang berada di wilayah KPHL Unit I
Banyuasin yang sudah ditetapkan mencapai 70.477,21 Ha dengan perincian
sebagai berikut:
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-24
1998
SK.2855/Menhut-VII/KUH
2 HL Pulau Rimau 13.656,94
/2014 tgl 16 April 2014
SK.2856/Menhut-VII/KUH
3 HL Muara Musi 3.178,71
/2014 tgl 16 April 2014
SK.3577/Menhut-VII/KUH
4 HL Air Telang 13.759,37
/2014 tgl 2 Mei 2014
HL Muara Saleh dan HP SK.3596/Menhut-
5 32.785,57
Muara Sugihan VII/KUH/2014 tgl 2 Mei 2014
SK.4187/Menhut-VII/KUH
6 HP Kemampo 606,59
/2014 tgl 10 Juni 2014
Jumlah 70.477,21
Sumber : Penetapan Kawasan Hutan, Ditjen Planologi Kehutanan
Gambar 2.4. Beberapa tipe penutupan lahan kawasan hutan KPHL Banyuasin
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-27
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-28
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-29
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-31
3) Belukar Rawa
Vegetasi semak belukar disebabkan karena terjadinya kerusakan
lahan baik secara alami maupun kegiatan yang disengaja. Suksesi dari
kejadian tersebut akan terbentuk menjadi dua kondisi yaitu belukar murni
dan belukar campuran. Belukar murni merupakan areal yang sudah klimaks
dengan didominasi vegetasi tanaman bawah yang termasuk pada habitus
semak, perdu dan herba yang menyusun areal tersebut. Sedangkan
belukar campuran selain vegetasi tanaman bawah beberapa jenis anakan
pohon pionir mampu bersaing. Belukar rawa merupakan hutan rawa atau
hutan mangrove yang tumbuh kembali (mengalami suksesi), namun
perubahan tersebut belum optimal sehingga lebih banyak didominasi oleh
vegetasi bawah meliputi habitus semak, perdu dan herba dan hanya sedikit
habitus pohon. Hasil survey tim BPKH tidak ditemukan vegetasi habitus
pohon pada penutupan lahan tipe belukar.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-32
4) Hutan Nipah
Nipah tumbuh di bagian belakang hutan mangrove, terutama di
dekat aliran sungai yang memasok lumpur ke pesisir. Palma ini dapat
tumbuh di wilayah yang berair agak tawar, sepanjang masih terpengaruh
pasang-surut air laut yang menghantarkan buah-buahnya yang
mengapung. Di tempat-tempat yang sesuai, tegakan nipah membentuk
jalur lebar tak terputus di belakang lapisan hutan mangrove, kurang lebih
sejajar dengan garis pantai. Nipah mampu bertahan hidup di atas lahan
yang agak kering atau yang kering sementara dari kondisi air yang surut
(Mangrove Information Centre, 2009). Tumbuhnya nipah di belakang
hutan mangrove terutama berada di belakang mangrove yang ada
sungainya, sehingga sering tampak nipah memenuhi bantaran sungai.
Selain itu tumbuhnya nipah dipengaruhi oleh tingkat salinitas yang rendah
karena semakin ke belakang dari arah laut tingkat salinitas air sungai
semakin rendah.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-33
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-34
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-35
5) Perkebunan
Perkebunan dalam hal ini adalah kawasan hutan yang dikelola oleh
masyarakat secara intensif dengan komoditas kelapa, karet dan kelapa
sawit.
Gambar 2.9. Kondisi perkebunan yang ada dalam kawasan KPHL Banyuasin
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-36
6) Sawah
Bersawah menanam padi merupakan kativitas pertama masyarakat
pada saat membuka lahan hutan. Aktivitas ini ada yang masih berlangsung
sampai sekarang dengan kondisi persawahan pasang surut, rawa lebak
dan sawah tadah hujan.
7) Tambak
Kondisi tambak yang ada dalam kawasan hutan KPHL Unit I
Banyuasin saat ini ada tambak yang masih aktif dan ada tambak yang
kondisinya tidak aktif/ sudah ditinggalkan sehingga menjadi lahan terbuka.
Gambar 2.10. Kondisi tambak yang ada dalam kawasan KPHL Banyuasin
8) Hutan Tanaman
Hutan tanaman merupakan wilayah IUPHHK-HTI yang saat ini
ditanami dengan tanaman pokok bakau dan karet.
9) Pertanian Campuran
Pertanian campuran merupakan lahan yang diolah untuk komoditi
pertanian dipadukan dengan tanaman buah-buahan serta tanaman kayu
baik yang tumbuh alami ataupun yang tumbuh dibudidayakan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-37
2.2.2. Potensi Hasil Hutan Kayu (HHK) dan Hasil Hutan Bukan Kayu
(HHBK).
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-38
1 Komersil I 7,29 0,11 0,90 7,40 0,38 2,28 6,29 0,58 3,62 3,22 0,46 3,06 1,38 0,36 2,29 25,58 1,89 12,15
2 Komersil II 5,29 1,78 1,85 2,58 6,00 5,27 1,09 0,10 0,40 0,82 0,12 0,72 0,40 0,11 0,57 10,18 8,11 8,80
3 Lain-Lain 2,76 6,94 5,06 5,09 23,17 16,56 0,93 1,62 1,45 0,22 0,03 0,15 0,04 0,02 0,05 9,04 31,79 23,28
Jumlah 15,33 8,83 7,82 15,07 29,55 24,12 8,31 2,30 5,47 4,27 0,62 3,93 1,82 0,49 2,90 44,80 41,79 44,23
Keterangan: N= Jumlah batang /Ha; B= Luas Bidang Dasar (m 2/Ha); V= Volume Pohon (m3/Ha)
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-39
Gambar 2.11. Tabel jumlah batang pada kelas diameter dari setiap
kelompok komersil
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-40
Flora dan fauna langka diartikan merupakan flora dan fauna yang
dilindungi oleh Undang-undang indonesia yang diimplementasikan pada
Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang Perlidungan Tumbuhan dan
Satwa. Selai itu flora fauna tersebut akan menjadi perhatian apa bila sudah
termasuk pada red list IUCN yaitu lembaga internasional yang memberikan
informasi dan analisis mengenai status, tren, dan ancaman terhadap spesies
untuk memberitahukan, dan mempercepat tindakan dalam upaya konservasi
keanekaragaman hayati. Lembaga international lain yang menjadi bahan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-41
Tabel 2.30. Daftar flora yang ada di wilyah KPHL Unit I Banyuasin
Famili Nama Lokal Nama Ilmiah Keterangan
Pandanaceae Rasau Pandanus helicopus Semak
Rasau nangka Pandanus artocarpus Semak
Pandan Pandanus tecorius Semak
Rhizophoracea Bakau Rhizopora spp Pohon
Tumu Bruguiera gymnorhiza Pohon
Tancang Bruguiera sp Pohon
Tengar Ceriops tegar Pohon
Amaryllidaceae Bakung Crinum asiaticum Herba
Nephentaceae Kantong semar Nephentes sp Herba
Sonneratiaceae Prepat Aegiceris comiculatum Pohon
Pedada Sonneratia alba Pohon
Aviceniiaceae Api-api Aveicennia spp Pohon
Araceae Keladi payau Cryptocoryne ciliata Herba
Nipah Nypha fructicans Rumpun
Nibung Oncosperma tigillarium Palma
Apocynaceae Pulai Alstonia scholaris Pohon
Euphorbiaceae Mahang Macaranga spp Pohon
Buta-buta Excoecaria agallocha Pohon
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-42
Dari daftar flora terdapat flora yang terdata sebagai flora dilindungi
yakni kantong semar (Nepenthes sp), namun kantong semar dalam hal ini
belum teridentifikasi speciesnya karena yang dilindungi adalah kantong semar
dengan species Nepenthes ampullaria. Namun demikian semua jenis kantong
semar sudah masuk pada daftar appendix II CITES.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-43
reticulatus
2 Bunglon hutan Gonocephalus liogaster - VU -
crassicollis
7 Labi-labi Amyda cartilaginea - VU App II
Mamalia
1 Beruang madu Herctos malayanus √ VU App I
Aves
1 Elang bondol Haliastur indus √ - App II
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-44
melanocephalus
Sumber: Data TN. Sembilang 2008 dan laporan NKT PT.TPJ 2014 (diolah)
Keterangan: (√)= dilindungi UU CR= Critically Endangared (kritis) ,LR=Low Risk (Resiko
rendah), VU=Vulnerable (Rentan), LC=Least Concern ( kurang diperhatikan ), NT= Near
Threatened (Hampir terancam)
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-46
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-47
masyarakat yang sudah ada seperti kader konservasi, kelompok tani hutan,
kelompok pencinta lingkungan dan kelembagaan yang lain.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-49
Tabel 2.33. Jarak dan jenis transfortasi dari desa ke kota kecamatan
No Nama Kecamatan/Desa Jarak (Km2) Jenis Transfortasi
I. Kecamatan Banyuasin II
1 Teluk Payo 20 Air dan darat
2 Muara Sungsang 5 Air dan darat
3 Rimau Sungsang 185 Air
4 Sungsang III 0,8 Darat
5 Sungsang IV 1,2 Darat
6 Sungsang I 0,0 Darat
7 Sungsang II 0,5 Darat
8 Prajen Jaya 0,7 Darat
9 Marga Sungsang 17 Air
10 Sungai Semut 25 Air
II Rantau Bayur
1 Lebung 27 Darat
2 Lubuk Rengas 25 Darat
III Banyuasin III
1 Kayuara Kuning 2 Darat
IV Tanjung Lago
1 Manggar Raya 31 Darat dan Air
2 Kuala Putian 20,5 Darat
3 Bunga Karang 21,5 Darat
V Muara Sugihan
1 Juru Taroh 20
2 Sido Makmur 10 Darat dan Air
3 Tirto Mulyo 8 Darat dan Air
4 Gilirang 15 Darat dan Air
5 Ganesha Mukti 12 Air
6 Kuala Sugihan 16 Air
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-50
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-51
Nama
No TK SD SLTP SLTA Akademi/PT
Kecamatan/Desa
2 Lubuk Rengas 1
III Kec. Banyuasin III
1 Kayuara Kuning 1 1
IV Kec. Tanjung Lago
1 Manggar Raya 1
2 Kuala Putian 2
3 Bunga Karang 2
V Kec. Muara Sugihan
1 Juru Taroh 1
2 Sido Makmur
3 Tirto Mulyo 1
4 Gilirang 1
5 Ganesha Mukti 2
6 Kuala Sugihan
VI Kec. Makarti Jaya
1 Upang Ceria 1
2 Upang Cemara 1
3 Pendowo Harjo 3
4 Upang Makmur 1
VII Kec. Air Saleh
1 Air Solok Batu 1
VIII Sumber Marga Telang
1 Sri Tiga
Sumber : Kecamatan dalam angka Kabupaten Banyuasin, 2013
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-52
Nama
No Masjid Surau Gereja Pura Wihara
Kecamatan/Desa
8 Prajen Jaya 2 2
9 Marga Sungsang 1 2
10 Sungai Semut 3 2
II Kec. Rantau Bayur
1 Lebung 3
2 Lubuk Rengas 3
III Kec. Banyuasin III
1 Kayuara Kuning 4
IV Kec.Tanjung Lago
1 Manggar Raya 3 4 1
2 Kuala Putian 3 4
3 Bunga Karang 4 1
V Kec. Muara Sugihan
1 Juru Taroh
2 Sido Makmur
3 Tirto Mulyo
4 Gilirang
5 Ganesha Mukti
6 Kuala Sugihan
VI Kec. Makarti Jaya
1 Upang Ceria 5 2
2 Upang Cemara 1 2
3 Pendowo Harjo 4 6 1
4 Upang Makmur 3 2
VII Air Saleh
1 Air Solok Batu 2
VIII Sumber Marga Telang
1 Sri Tiga
Sumber : Kecamatan dalam angka Kabupaten Banyuasin, 2013
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-53
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-55
Tabel 2.39. Luas Lahan Pertanian Menurut Jenis Lahan per Kecamatan
Tabel 2.40. Luas Lahan Pertanian Menurut Jenis Lahan per Kecamatan
No Kecamatan Pekarangan Tegalan Ladang Tadah Sementara
/ Bangunan / Kebun hujan tidak
digunakan
1 Rantau Bayur - 5.500 3.000 - -
2 Banyuasin III - 1.324 354 163 -
3 Tanjung Lago - - - - -
4 Muara Sugihan - - - 1.850 -
5 Makarti Jaya - - - 5 -
6 Air Saleh - - - - -
7 Banyuasin II - - - - -
8 Muara Telang - 5.778 - - -
9 Sumber Marga - 2.000 - - -
Telang
Jumlah/total 0 14.602 3.354 2.018 0
Sumber : BPS Kabupaten Banyuasin, 2013
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-56
Tabel 2.41. Luas Lahan Pertanian Menurut Jenis Lahan per Kecamatan
Tabel 2.42.Luas Panen dan Produksi Padi per Kecamatan di Kabupaten Banyuasin
Padi Sawah Padi ladang Jumlah/Total
Luas Produksi Luas Prod Luas Produksi
No Kecamatan
panen (ton) panen uksi panen (ton)
(ha) (ha) (ton) (ha)
1 Rantau Bayur 18.133 80.261,10 25 80 18.158 80.341
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-57
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-58
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-59
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-60
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-62
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-63
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-65
rangka perwujudan pola ruang untuk kawasan lindung antara lain dilakukan
melalui:
a. Pemanfaatan ruang wilayah kabupaten mengacu pada rencana struktur
ruang, dan pola ruang.
b. pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dilaksanakan melalui penyusunan
dan pelaksanaan program pemanfaatan ruang beserta perkiraan
pendanaannya.
c. Perkiraan pendanaan program pemanfaatan ruang disusun sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-66
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-68
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-69
Gambar 2.14. Lay Out Pembanguan KEK Tanjung Api-api dan Tanjung Carat
(Sumber: Proposan pengembangan KEK, Bapeda Sumsel)
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-70
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-71
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-72
Dari seluruh kawasan hutan KPHL Unit I Banyuasin, tidak terdapat izin
penggunaan kawasan hutan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-73
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-74
Dari data bio fisik, potensi wilayah dan sumberdaya alam, keadaan sosial
ekonomi dan budaya masyarakat sekitar serta sejarah dan aksesibilitas
kawasan, maka dapat dianalisis untuk menentukan strategi yang dapat
disinergikan dalam rencana pengelolaan. Kajian yang digunakan dalam
menganalisis data menggunakan analisa SWOT yaitu menganalisa kekuatan
yang ada, menganalisa kelemahan, menganalisa peluang, menganalisa
tantangan dan memproyeksikan langkah-langkah strategi yang dapat
dilaksanakan dalam pengelolaan KPHL Unit I Banyuasin dengan
memperhatikan unsur- unsur manajemen yang ada.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-76
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-77
b) Kelemahan (Weaknesses)
1. Penandaan batas kawasan hutan yang belum jelas di lapangan.
2. Belum ada peta kawasan hutan yang sudah ditetapkan
3. Tingginya okupasi dan konflik penggunaan lahan hutan oleh
masyarakat di dan sekitar kawasan secara pribadi dan kelompok.
4. Tingginya klaim masyarakat atas kawasan hutan sebagai lahan
garapan pribadi .
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-78
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-79
b) Ancaman (Threat)
1. Kurangnya informasi teknologi tepat guna untuk mengolah hasil hutan
bukan kayu.
2. Berkurangnya sumber daya flora dan fauna.
3. Meningkatnya jumlah penduduk yang memanfaatkan kawasan hutan.
4. Rendahnya kesadaran masyarakat dan pengusaha dalam pelestarian
alam.
5. Tingginya kebutuhan lahan untuk kegiatan diluar Kehutanan
6. Banyaknya potensi tambang dalam wilayah KPHL Model Banyuasin.
7. Banyaknya penduduk miskin di dalam dan disekitar hutan.
8. Terdapat ego sektoral /konflik kepentingan
9. Banyak pemukiman dan perkebunan permanen yang berada di dalam
kawasan KPHL Banyuasin
10. Terbatasnya pendanaan untuk pembangunan sektor kehutanan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-80
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-81
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-82
operasi serta
monev terhadap
seluruh areal
KPHL Banyuasin
S1+O1+O2+O5 Dalam
mengembangkan
visi dan misi, KPH
dapat
bekerjasama
dengan berbagai
stake holder yang
ada di daerah
dengan dukungan
dari pemerintah
pusat
S3+S4+S5+S6+ 1. Tipe ekosistim
S9+O3+O6 hutan serta
semua potensi
keanekaragaman
hayati dan jasa
lingkungan yang
ada di KPH
dapat dikelola
bersama-sama
dengan NGO
lokal, nasional
dan
internasional
denga pola
pemberdayaan
masyarakat
2. KPH bersama
dengan NGO
dapat melakukan
pembinaan
terhadap
masyarakat
guna
mengembangka
n semua
potensi
sumberdaya
alam yang ada
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-83
di KPH
S3+S4+S5+S6+ Dalam
S9+O3+O7 mengembangkan
potensi SDA yang
ada, KPH dapat
menjalin
kemitraan dengan
para investor
dengan mengacu
pada peraturan
yang ada
S7+S8+S9+O3+O8 KPH dapat
melakukan
pengarahan dan
pembinaan
terhadap
masyarakat
sekitar hutan
untuk sama-sama
mengembangkan
KPHL Banyuasin
dalam bidang
pengembangan
HHBK dan Jasa
lingkungan
S5+S6+S9+O3+O9 KPH bekerjasama
dengan UPT-UPT
Kementrian yang
terkait melakukan
pendidikan dan
pelatihan teknis
kepada
masyarakat dalam
mengembangkan
potensi SDA yang
ada di KPH dan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
S3+S4+S5+S6+ KPH bekerjasama
O6+O10+O11 dengan TN.
Sembilang dan
NGO dapat
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-84
membangun
stasiun riset
S3+S6+S9+O12+O13 Terdapat potensi
pasar yang tinggi
terhadap usaha
jasa lingkungan
wisata bahari dan
wisata kuliner
mangrove dan
laut
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-85
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-86
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-87
melakukan penelitian
identifikasi dan
inventarisasi potensi
SDA yang ada
didalam KPHL
Banyuasin
W9+O6+O9 KPH dapat
bekerjasama dengan
NGO dan Balai
Latihan untuk
melakukan
pendidikan dan
pelatihan teknis
pengelolaan dan
pengolahan HHBK
W10+ O4 KPH dapat
menginventarisir dan
memohon bantuan
sarana dan prasarana
yang diperlukan
untuk operasional
KPH terutama
Pengamanan Hutan
dan Karhut
W11+O8 KPH dapat
memberdayakan
masyarakat yang
berpartsipasi dalam
pemanfaatan HHBK
dan jasa lingkungan
melalui kemitraan
W11+O6+O KPH bersama-sama
10+O 11 dengan TN.
Sembilang dan NGO
dapat membangun
stasiun riset sehingga
akan membangun
opini masyarakat
untuk melakukan
perlindungan dan
pengaman Ekosistim
agar terjaga
keberlanjutannya
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-88
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-89
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-91
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-92
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-93
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-94
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-95
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-96
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab II. Deskripsi Kawasan II-97
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab III Visi dan Misi III-1
BAB III
VISI DAN MISI
3.2 Visi
Visi KPHL Unit I Banyuasin ini dapat dipahami secara benar, apabila
beberapa kata kunci dalam visi tersebut mendapat penjelasan secara jelas
dan terarah.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab III Visi dan Misi III-3
Kemitraan
Dalam menjalankan usaha jasa lingkungan dan HHBK, KPHL Banyuasin
akan bekerjasama dengan pihak ke-3 dan masyarakat melalui pola
kemitraan sesuai P.39 /Menhut-II/Tahun 2013 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Setempat melalui Kemitraan Kehutanan .
Pemberdayaan masyarakat
Dalam menjalankan usaha jasa lingkungan dan HHBK, masyarakat akan
terlibat dan dilibatkan baik dalam pola kemitraan atau pemberdayaan
dalam operasional.
Kearifan Lokal
kearifan lokal merupakan unsur bagian dari tradisi-budaya masyarakat
sekitar KPHL Banyuasin dalam memungut dan memanfaatan hutan
sebagai sumber kehidupan
3.3 Misi
Agar dapat mencapai visi yang telah ditetapkan maka perlu ditentukan
misi pengelolaan. Misi ini merupakan pengejawantahan dari visi yang ingin
diraih pada masa mendatang. Misi yang disusun dapat menjadi arahan bagi
penentuan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.
(5) Pengelolaan sumberdaya hutan dan lahan secara transparan, lestari, dan
optimal.
(6) Pelestarian dan perlindungan sumberdaya hutan dan kebun.
(7) Meningkatkan kesejahteraan dan peran aktif masyarakat dalam
pengelolaan hutan dan kebun yang adil dan bertanggung jawab
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab III Visi dan Misi III-5
Dari misi yang akan dicapai maka ditentukan tujuan yang hendak dicapai
adalah
(1) Melakukan kegiatan rekonstruksi tata batas kawasan KPHL Unit I
Banyuasin dengan melibatkan stakeholder terkait BPKH, unsur BPN,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan unsur masyarakat.
(2) Penataan kawasan pengelolaan menjadi beberapa blok dan petak
pemanfaatan dan pengelolaan.
(3) Melakukan identifikasi prioritas ekowisata dan HHBK yang akan
dikembangkan melalui penelitian atau studi kelayakan.
(4) Membangun kerjasama dengan pihak ke-3 dalam pelaksanaan
pengembangan ekowisata dan HHBK.
(5) Melibatkan masyarakat dalam pengembangan ekowisata dan HHBK.
(6) Membuka dan menjajaki adanya peluang kerjasama investasi dalam
pembangunan industri pengolahan HHBK.
(7) Pelestarian dan perlindungan sumberdaya hutan pada kawasan KPH.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab III Visi dan Misi III-6
Visi Dishutbun Visi KPHL Misi Dishutbun Misi KPHL Tujuan KPHL Sasaran KPHL
1 2 3 4 5 6
4. Mengembangkan studi kelayakan diversifikasi daun,
buah nipah dan buah
produk barang
keranji
dan jasa 4. Melakukan
pengembangan kelas
kehutanan dan
usaha minyak nilam
perkebunan yang dan kemiri
5. Pengembangan kelas
ramah
usaha getah jelutung
lingkungan, di Pulau Rimau,
Telang dan Upang
kompetitif,
6. Pemanfaatan
bernilai tambah kawasan hutan untuk
nilai ekonomi tinggi,
tinggi.
misalnya pembuatan
5. Pengelolaan rest areal kawasan
hutan di sepanjang
sumberdaya
jalan TAA
hutan dan lahan 7. Harmonisasi KPHL
dan Mayarakat dalam
secara
manajemen dan
transparan, pengembangan usaha
getah karet dengan
lestari, dan
sistem Agroforestry di
optimal. HP Kemampo
Membangun Membangun 1. Menyepakati
6. Pelestarian dan
kelembagaan kerjasama kerjasama/ MOU
perlindungan kemitraan dalam dengan pihak dengan pihak ke-3
mendukung ke-3 dalam sebagai investor
sumberdaya
pelaksanaan pelaksanaan dalam pembangunan
hutan dan kebun. pengembangan pengembangan ekowisata, jasa
ekowisata dan ekowisata dan lingkungan dan HHBK
7. Meningkatkan
HHBK. HHBK 2. Bekerjasama dengan
kesejahteraan pihak ke-3 untuk
melakukan
dan peran aktif
pendampingan dan
masyarakat pembinaan
kelembagaan,
dalam
ekowosata serta
pengelolaan pengembangan dan
pengolahan HHBK
hutan dan kebun
Meningkatkan Melibatkan 1. Melakukan
yang adil dan peran aktif masyarakat perencanaan
bertanggung masyarakat dalam dalam partisipatif
pengembangan pengelolaan hutan
pengelolaan hutan
jawab ekowisata dan tingkat tapak
yang adil dan HHBK 2. pembinaan dan
bertanggung jawab pendampingan
demi masyarakat untuk
kesejahteraan membentuk
masyarakat kelembagaan
(ekowisata dan 3. Melakukan pelatihan
pengembangan dan
HHBK )
pengolahan HHBK
kepada masyarakat
4. Melibatkan
masyarakat dalam
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab III Visi dan Misi III-8
Visi Dishutbun Visi KPHL Misi Dishutbun Misi KPHL Tujuan KPHL Sasaran KPHL
1 2 3 4 5 6
operasional
pembangunan
ekowisata dan HHBK
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab IV Analisis dan Proyeksi
BAB. IV
ANALISIS DAN PROYEKSI
. Proyeksi Ekologi/Lingkungan
kelola ekologi yang lain dapat diaplikasikan dari kegiatan rehabilitasi pada
hutan yang terdegradasi dari berbagai aktivitas masyarakat ilegal seperti
pengelolaan tanaman bawah tegakan, tanaman HHBK sela produktif dan
tambak metode silvofishery.
Kelestarian ekologi kawasan KPHL Unit I Banyuasin dapat terjaga
apabila tekanan terhadap aktifitas yang merusak hutan seperti perambahan,
kebakaran hutan dan ilegal aktivity dapat diminimalkan. Dengan melakukan
kegiatan perlindungan hutan melalui pengamanan hutan yang intensif maka
kelestarian hutan akan terjaga. Salah satu masalah yang perlu mendapat
besar dalam 10 tahun ke depan adalah masalah perambahan hutan yang
oleh masyarakat.
Dengan adanya upaya pemanfaatan kawasan hutan yang sesuai dengan
kemampuan dan disertai dengan pengendalian kerusakan hutan dan lahan
segala aktifitas serta adanya jaminan perlindungan pada zona inti maka
KPHL Unit I Banyuasin akan dapat lestari secara ekologi. Selain kelestarian
lingkungan berupa ekowisata dan hasil hutan bukan kayu, kelestarian ekologi
dapat bernilai ekonomi dapat diproyeksikan pada kegiatan pemanfaatan
jasa lingkungan seperti mekanisme perdagangan karbon seperti program
Selain dapat memberikan manfaat ekonomi juga akan memberikan jaminan
hutan yang berkelanjutan bagi pengendalian perubahan iklim dan kerusakan
ekosistem hutan serta lingkungannya.
4) Pengelolaan Sosial
sebagai Kepala KPHL, Kasubag TU, 2 orang sebagai staf dan 6 Orang
Polisi Kehutanan yang di SK kan menjadi Kepala Resort, 2 Orang
Daerah sebagai Penjaga Kantor dan Petugas Kebersihan. Adapun
terdiri dari 5 orang tenaga teknis dari Sekolah Menengah Kehutanan
orang sarjana bakti rimbawan.
) Proyeksi kedepan
Secara bertahap dan sesuai perkembangan organisasi KPHL,
personalia dapat dipenuhi untuk mengoptimalkan kinerja KPHL sebagai
manajemen kawasan yang optimal. Untuk jangka pendek atau pada
diharapkan KPHL Unit I Banyuasin sudah terdapat 35 pengurus inti
KPH, Kasubbag Tata Usaha, 8 orang kepala resort dan 25 orang staf
kompetensi teknis dan adminstrasi serta petugas lapangan (penyuluh
Kemudian pada tahun berikutnya ada penambahan jabatan fungsional
dan pengamanan kawasan terutama untuk resolusi konflik. Penambahan
teknis menengah dan profesional dapat dikembangkan melalui
menengah kehutanan dan atau dengan mengikut sertakan tenaga yang
program diklat teknis.
Pada lima tahun kedua atau pada tahun 2019 dapat dilakukan
tenaga masyarakat melalui kelompok tani hutan (KTH) dengan program
keterampilan teknis lapangan. Untuk memenuhi persyaratan administrasi
dalam pemenuhan SDM KPHL Unit I banyuasin serta pemenuhan syarat
kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap jabatan struktural dan
dapat mengacu pada Permenhut nomor: P.42/Menhut-II/2011 tentang
Kompetensi Teknis Bidang Kehutanan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan
dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi.
0. Tupoksi Struktural dan Fungsional
Beban kerja secara keseluruhan yang terangkum dalam tugas
masing-masing jabatan struktural dan fungsional sebagaimana yang
dalam Peraturan Bupati Banyuasin Nomor 32 tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kehutanan dan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin adalah
(a) Kepala KPH
Kepala KPHL Unit I Banyuasin mempunyai tugas:
0) Membantu Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Banyuasin
tugasnya.
Bab IV Analisis dan Proyeksi
4) Polisi Hutan
Polisi Hutan mempunyai tugas utama mengkoordinir dan
memobilisasi segala urusan yang berkaitan dengan keamanan hutan
di wilayah KPHL serta berkoordinasi dengan bidang fungsional
lainnya.
Adapun uraian tugas Polisi Hutan adalah:
(1) Membentuk organisasi pengamanan hutan yang meliputi
satuan tugas pengamanan hutan
(2) Melibatkan masyarakat dalam melakukan pengamanan hutan
(3) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan aparat
keamanan dalam menyelesaikan kasus-kasus keamanan di
wilayah kerja KPH.
(4) Melakukan pengawasan terkait kegiatan pengamanan hutan.
5) Kepala Resort
Untuk memudahkan pengelolaan dan pengawasan KPH, maka
wilayah pengelolaan KPH dibagi menjadi beberapa wilayah
kelembagaan administrasi (Resort). Berdasarkan data fisik,
adminsitrasi dan aksesibilitas, KPHL Unit I Banyuasin dibagi menjadi
8 resort. Setiap resort masing-masing akan dibantu oleh 2 dua staf
yakni staf administrasi dan staf teknis. Pelaksanaan tugas dan fungsi
resort adalah mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPH.
Tabel 4.1. Pembagian Resort KPHL Banyuasin
Bab IV Analisis dan Proyeksi
BAB. V
RENCANA KEGIATAN
di wilayah kelola KPHL Unit I Banyuasin. Selain itu hasil inventarisasi ini dapat
digunakan sebagai bahan untuk mereview desain kawasan dan manajemen.
Kegiatan inventarisasi dan penataan hutan secara berkala diarahkan kepada:
a. Orientasi dan Rekonstruksi serta pemeliharaan batas kawasan hutan.
Dengan sudah lebih banyak kawasan hutan yang sudah ditetapkan pada
wilayah KPHL Unit I Banyuasin, maka terkait dengan kegiatan ini KPHL
Banyuasin akan melakukan:
1. Sosialisasi penetapan kawasan hutan dan batas-batasnya kepada
masyarakat sekitar KPH, perusahaan swasta yang ada di sekitar KPH dan
stakeholder terkait.
2. Melakukan orientasi batas kawasan hutan
3. Melakukan pemeliharaan tanda batas dan rekonstruksi batas
b. Penataan dan pemeliharaan blok dan petak.
Sebagaimana sudah dilakukan tata hutan di wilayah KPH menjadi 5 blok yakni
blok inti hutan lindung, blok pemanfaatan hutan lindung, blok pemanfaatan
hutan tanaman pada hutan produksi, blok pemanfaatan hutan produksi dan
blok khusus, sehingga KPH merencanakan kegiatan:
1. Penandaan batas blok
2. Penentuan petak dan batas petak
c. Inventarisasi Potensi Sumber Daya Hutan meliputi HHBK, jasa lingkungan,
satwa dan HHK. Dari beberapa blok yang sudah ditata, selanjutnya dilakukan
pengelompokkan menjadi kelas hutan antara lain kelas pengembangan jasa
lingkungan, pengembangan HHBK, dan pengembangan hasil hutan kayu
sehingga KPH akan melakukan kegiatan:
1. Inventarisasi potensi jasa lingkungan, dilanjutkan dengan penyusunan studi
kelayakan pengembangan ekowisata meliputi ekowisata bahari, ekowisata
kuliner mangrove dan laut serta ekowisata edukasi.
2. Inventarisasi detil hasil hutan bukan kayu, dilanjutkan dengan menyusun
studi kelayakan pengembangan hasil hutan bukan kayu. HHBK yang sudah
teridentifikasi berpotensi untuk dikembangkan adalah getah jelutung dan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V-3
getah karet, nipah, rotan, gaharu, madu, kemiri, nilam, pembenihan dan
pembibitan tanaman kayu, dan perikanan melalui pola sylvofishery.
3. Inventarisasi detil potensi hasil hutan kayu pertukangan, kayu serat dan
kayu energi, dilanjutkan dengan menyusun studi kelayakan pengembangan
kayu pertukangan, kayu serat atau kayu energi.
4. Inventarisasi flora dan fauna langka dan atau dilindungi meliputi spesies,
populasi, penyebaran, kondisi umum habitat, dan karakteristik spesies.
5. Melakukan inventarisasi dan identifikasi High Conservation Value Forest
(HCVF), baik sebagai pelindung tata air maupun sebagai pelindung
keanekaragaman hayati.
d. Inventarisasi konflik tenurial
Konflik tenurial merupakan wujud dari adanya permasalahan perambahan
hutan baik berupa pemukiman, fasilitas umum, kantor ataupun lahan garapan
berupa kebun, sawah dan tambak. Konflik ini terjadi baik antara masyarakat
dengan perusahaan, masyarakat dengan kehutanan ataupun perusahaan
dengan kehutanan, sehingga KPH mempunyai rencana kegiatan:
1. Mengidentifikasi konflik, melalui kegiatan sosialisasi dan penelitian sosial
2. Melakukan kegiatan pemetaan konflik
3. Melakukan studi penanganan konflik melalui pelatihan tenurial assesment
dan studi banding penanganan konflik
4. Melakukan mediasi penanganan konflik dengan musyawarah mufakat
melalui pemberdayaan masyarakat dengan pola kemitraan dan pemecahan
masalah
e. Penataan pengelolaan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi dan konflik
f. Penataan kebutuhan SDM dan personalia
Kegiatan inventarisasi dan penataan hutan dapat dilakukan secara berkala
setiap 2 (dua) tahun. Kegiatan ini dapat bekerja sama dengan pemilik izin usaha
pemanfaatan hutan di wilayah KPHL Unit I Banyuasin. Selain itu pengelola KPHL
Unit I Banyuasin dapat menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan
dan lembaga penelitian untuk melakukan inventarisasi dan penataan hutan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V-4
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V-5
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V-6
Wilayah
Luas (ha) Kelas Hutan Kelas Perusahaan
Tetentu
Blok 21.827,91 Jasa Ekowisata
Pemanfaatan 1. Wisata bahari
Lingkungan
HL 2. Wisata kuliner (mangrove
dan laut)
3. Wisata edukasi
Pengembanga 1. Getah (jelutung dan karet)
n hasil hutan 2. Nipah
bukan kayu 3. Nilam
4. Kemiri
5. Rotan
6. Lebah madu
7. Agrosylvofishery
8. Benih dan bibit
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V-7
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V-8
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 10
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 11
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 12
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 13
Tabel 5.3. Daftar Stakeholders yang Terkait dalam pengelolaan KPHL Banyuasin
No Stakeholders Terkait
1 KPHL Unit I Banyuasin
2 Kementrian Kehutanan
3 Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan
4 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin
5 Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan
6 Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin
7 UPT-UPT Kementrian Kehutanan (BPKH, BKSDA, Balai Taman
Nasional, BPPHP, BPTH, BLK, BPDAS, Balai Pengelolaan Hutan
Mangove Wilayah II Medan)
8 Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan
9 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin
10 NGO Lokal, Nasional dan Internasional yang bergerak di bidang
konservasi dan lingkungan
11 Pihak Swasta Industri hulu dan hilir bidang kehutanan
12 Bapeda Kabupaten Banyuasin
13 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyuasin
14 Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Banyuasin
15 Badan Pertanahan Nasional kabupaten Banyuasin
16 Pemerintah Kecamatan dan Desa
17 Aparat hukum (Kepolisian dan Kejaksaan)
Sumber : Hasil analisis
Tabel 5.4 Peran serta Stakeholders dalam Pengelolaan KPHL Unit I Banyuasin.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 16
5.11. Pendanaan
Agar tercapai tujuan, sesuai visi dan misi KPHL Unit I Banyuasin, diperlukan
dukungan pendanaan yang kuat. Sumber pendanaan dapat berasal dari KPHL
Unit I Banyuasin sendiri dan sumber dana lain. Dukungan dana lainnya
dimungkinkan untuk diperoleh dengan menjalin kerjasama dan kemitraan dengan
berbagai pihak, pemegang izin usaha yang ada di dalam wilayah KPHL Unit I
Banyuasin, APBN, APBD, Anggaran Pendapatan Belanja Desa yang ada disekitar
wilayah, mitra lembaga donor, dana dari swadaya masyarakat dan sumber lain
yang sah dan tidak mengikat. Kegiatan yang dilakukan terkait dengan sumber
pendanaan adalah:
1. Mengusahakan dan memanfaatkan sumber dana dari anggaran APBD dan
APBN
2. Mengusahakan dan memanfaatkan sumber dana dari pihak ke-3 dalam bentuk
kemitraan atau investasi
3. Mengusahakan dan memanfaatkan sumber dana baik dari perusahaan swasta
ataupun NGO Internasional dalam bentuk kemitraan atau investasi
4. Mengusahakan dan memanfaatkan dana kemitraan atau hibah yang tidak
mengikat dari NGO Internasional
5. Kedepan diharapkan KPHL Unit I Banyuasin dapat mendapatkan dana secara
mandiri dari bisnis yang KPH sendiri kembangkan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 17
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 18
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 20
Tahun
No Kegiatan Pengembangan Lembaga/Mitra
Kegiatan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 21
Tahun
No Kegiatan Pengembangan Lembaga/Mitra
Kegiatan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 22
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
I. Inventarisasi dan 1. Untuk menciptakan a. Orientasi Batas KPHL Di mulai Semua APBD, KPHL
penataan hutan kedaulatan dan Kawasan Hutan Banyuasin tahun 2015 wilayah KPHL APBN, Banyuasin,
berkala kepastian wilayah b. Rekonstruksi dan bekerja dan Unit I dan Pemegang izin
kelola KPH pemeliharaan batas
sama dilakukan Banyuasin sumber konsesi,
2. Untuk kawasan hutan
mengidentifikasi 1. Sosialisasi dengan secara dana Kemlhk (
potensi SDA dan penetapanan pemegang berkala lainnya PKH, Balai
kondisi sosial kawasan hutan dan izin konsesi setiap 2-5 Pengelolaan
wilayah kelola batas-batansnya dan tahun Hutan
3. Sebagai bahan dan 2. Melakukan lembaga- selama 10 Mangrove
informasi dalam pemeliharaan lembaga tahun Wialayh II
mengambil tanda batas dan
penelitian / Medan ),
kebijakan terhadap rekonstruksi batas
wilayah kelola c. Penataan dan pendidikan. Dishut Sumsel,
pemeliharaan blok dan Disbunhut
petak Banyuasin,
1. Penandaan batas Stakeholders
blok terkait, Mitra
2. Penentuan petak donor
dan batas petak
d. Inventarisasi potensi
sumberdaya hutan
(jasling, HHBK, satwa,
dan HK)
1. Inventarisasi
potensi jasling ,
penyusunan studi
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 23
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
kelayakan
pengembangan
ekowisata
2. Inventarisasi detil
HHBK dan HK,
dilanjutkan
dengan menyusun
studi kelayakan
dan bisnis plan
3. Inventarisasi flora
dan fauna dan
identifikasi HCVF
e. Inventarisasi konflik
tenurial
1. Mengidentifikasi
konflik
2. Pemetaan konflik
3. Melakuka studi
penangan konflik
dan pelatihan
tenurial assesment
4. Melakukan mediasi
penangan konflik
f. Penataan pengelolaan
pemberdayaan
masyarakat
g. Penataan kebutuhan
SDM
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 24
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 25
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
B. Pemanfaatan
1. Penanaman berbagai
jenis MPTS, TUL, kayu
produksi daur pendek
dan Tanaman Sela
Produktif
2. Penanaman Tanaman
penghasil HHBK
(Karet, jelutung,
gaharu, Kemiri, buah-
buahan, dsb)
3. Pemberdayaan dan
pembinaan
masyarakat
4. Kemitraan
pengelolaan hutan
dengan masyarakat
berbasis kearifan lokal
5. Membangun
kerjasama dengan
para pihak (pihak ke-
3) dalam pengelolaan
dan pemanfaatan
hutan
III. Pemberdaya 1. Pelibatan 1. Penyusunan rencana KPHL Setiap Blok KPHL KPHL
an masyarakat masyarakat dalam dan regulasi kemitraan Banyuasin tahun pemanfaatan Banyuasi Banyuasin,
dalam pengelolaan hutan KPH Dishutbun selama 10 hutan lindung
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 26
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
pengelolaan 2. Pemberdayaan dan 2. Pemberian akses Banyuasin , tahun dan blok n, Dishutbun
hutan pembinaan pemanfaatan hutan pemberdayaan Banyuasin,
masyarakat bagi masyarakat pada hutan Dishutbun Dishut
3. Peningkatan sekitar hutan dalam Banyuasin
produksi Sumsel,
ekonomi skema pengelolaan , Dishut
masyarakat yang sesuai dengan Kemlhk,
Sumsel, Desa, LSM,
peraturan.
Kemlhk, Lembaga
3. Pembentukan
Kelompok Tani Hutan Desa, Donor
(KTH) binaan LSM,
Pelibatan masyarakat Lembaga
dalam pembangunan Donor
dan pengembangan
hasil hutan kayu
bukan kayu
4. Pelaksanaan
pembinaan
kelembagaan
masyarakat di sekitar
hutan.
5. Pendidikan dan
pelatihan dalam
kerangka peningkatan
keterampilan
pengelolaan hutan
kepada masyarakat di
sekitar hutan untuk
meningkatkan
produktivitas dan
pemasaran Hasil hutan
bukan kayu.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 27
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
6. Pemberdayaan dan
Pelibatan masyarakat
dalam perlindungan
hutan
7. Pelibatan masyarakat
dalam pengembangan
jasa lingkungan
ekowisaata
IV. Pembinaan dan 1. Agar pelaksanaan a. Pembinaan dan KPHL Setiap Semua wilayah APBD, KPHL
Pemantauan pengelolaan di Pemantauan Banyuasin, tahun IUPHHK dan APBN Banyuasin,
(controlling) pada wilayah izin lahan Pemanfaatan Hutan selama 10 izin KHDTK
areal KPHL yang sesuai dengan 1. Komitmen Dishutbun Dishutbun
tahun
telah ada izin perencanaan dan perusahaan atas Banyuasin, Banyuasin,
Pemanfaatan dan peraturan yang pelaksanaan tata
Dishut
KHDTK berlaku hutan HTI Dishut Sumsel,
2. Agar dapat sebagaimana yang Sumsel,
menyelesaikan diatur pada Kemlhk,
Kemenhut
permasalahan peraturan mentri
konflik tenurial kehutanan
secara bersama- P.70/kpts-II/1995
sama yang selanjutnya
3. Agar terciptanya dirubah menjadi
sinergi dalam hal P.12/menlhk-
pemberdayaan II/2015
dan peningkatan 2. Kesesuaian
kesejahteraan pelaksanaan
masyarakat operasional RKU
4. Agar tercapainya dan RKT.
hutan sebagai 3. Pelaksanaan
fungsi, ekologi, realisasi
sosial ekonomi, pemberdayaan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 28
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 29
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
2. Mengkordinasikan
pemanfaatan
ataupun
pemugutan hasil
3. Melakukan
kordinasi dalam
mensinergikan
program
pengembangan
jasling dan HHBK
4. Penyusunan MOU
Jasling dan
ekowisata
V. Penyelenggaraan 1. Untuk menjaga 1. Melakukan KPHL Unit I 1 kali Blok APBD, KPHL
rehabilitasi pada keseimbangan inventarisasi dan Banyuasin setahun pemanfaatan APBN, Banyuasin,
areal di luar izin fungsi ekologis identifikasi lahan kritis selama 10 hutan lindung Pemegan
dan ekonomis dalam kawasan hutan Dishutbun
tahun dan dan blok g Izin
2. Agar 2. Melakukan Banyuasin,
pelaksanaan pengelompokkan pemberdayaa Pengguna
rehabilitasi lahan kritis, untuk n pada hutan an
Dishut
berjalan efektif, menentukan kebijakan produksi Kawasan
Sumsel,
memberikan nilai pelaksanaan Hutan
Kemlhk,
fungsi yang rehabilitasi dan
nyata 3. Mensinergikan dengan Pemegang
sumber
program (RHL) dari izin kawasan
lainnya.
SKPD dan UPTD pusat hutan,
4. Melaksanakan lembaga
kegiatan rehabilitasi donor
dengan cara
pemberdayaan
masyarakat
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 30
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
5. Melakukan monitoring
evaluasi terhadap
kegiatan rehabilitasi
yang telah
dilaksanakan
VI. Pembinaan dan 1. Agar 1. Untuk izin KPHL Setiap Pada wilayah APBD, KPHL
pemantauan pelaksanaan pemanfaatan hutan Banyuasin tahun IUPHHK dan APBN banyuasin,
(controlling) rehabilitasi pelaksanaan selama 10 wilayah KHDTK PT.CBS , BPK
pelaksanaan hutan di wilayah rehabilitasi Dishutbun tahun Palembang
rehabilitasi pada izin lahan sesuai disesuaikan dengan Banyuasin,
areal yang sudah dengan yang sudah tercantum
ada izin perencanaan dalam RKU dan RKT. Dishut Sumsel,
pemanfaatan dan dan peraturan 2. Melakukan kordinasi
KHDTK. yang berlaku. dan pembinaan Kemlhk.
2. Agar terhadap pemilik izin
pelaksanaan pemanfaatan dan
rehabilitasi KHDTK dalam
hutan dapat perencanaan kegiatan
melibatkan rehabilitasi
masyarakat 3. Mengarahkan
3. Agar pelaksanaan
pelaksanaan rehabilitasi agar
rehabilitasi memberdayakan
hutan efektif dan masyarakat sekitar
memberikan nilai hutan
nyata terhadap 4. Melakukan monitoring
fungsi ekologi, dan evaluasi terhadap
ekonomi dan kegiatan rehabilitasi
sosial yang sudah
dilaksanakan oleh
pemegang izin
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 31
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
VII. Penyelenggaraa 1. Melindungi zona 1. Pelaksanaan KPHL 2 kali Semua resort APBD, KPHL
n perlindungan inti hutan lindung pengamanan hutan Banyuasin setahun meliputi: APBN Banyuasin,
hutan dan agar berfungsi dari gangguan selama 10 Dishut Prov
konservasi alam ekologis secara aktivitas perambahan bekerja sama 1. Blok inti
tahun dan
maksimal. hutan. dengan 2. Blok
2. Pencegahan 2. Pelaksanaan Kabupaten,
pemegang izin pemanfaata
kerusakan dan pengamanan hutan n HL Aparat hukum,
konsesi dan
pengamanan dari gangguan 3. Blok
hutan aktivitas penebangan Desa beserta Pemanfaata Pemegang
3. Mengkonservasi liar. masyarakat n HP izin konsesi
biodiversity (Flora 3. Pembentukan kader sekitar dan lembaga
dan fauna) konservasi pada donor
4. Mengkonservasi masyarakat lokal
areal yang 4. Bekerja sama dengan
termasuk pada pihak pemegang izin
areal yang dan pihak pemerhati
mempunyai nilai lingkungan dalam
konservasi tinggi melakukan
(High inventarisasi,
Conservation pengawetan dan
Value Forest) pemeliharaan areal
konservasi
5. Melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap
pelaksanaan
pengawetan dan
pemeliharaan zona
HCVF di areal yang
memiliki izin
pemanfaatan dan
penggunaan hutan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 32
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
6. Pengawetan dan
pemeliharaan flora
fauna pada blok initi
dan zona-zona HCVF
VIII. Penyelengga 1. Menyerasikan dan 1. Pelaksanaan KPHL 2 kali Semua wilayah APBD, KPHL
raan koordinasi mengintegrasikan koordinasi kegiatan Banyuasin setahun IUPHHK dan APBN Banyuasin,
dan sinkronisasi semua kegiatan antar pemegang izin selama wilayah KHDTK pemegang
antar pemegang pemanfaatan dalam hal rehabilitasi Dishutbun 10 tahun izin,
izin dengan hutan Banyuasin,
pengelolaan KPHL 2. Melakukan kordinasi
Dishut Dishutbun
secara umum dan dalam hal penanganan
Sumsel, Banyuasin,
khusus konflik tenurial dengan
2. Saling bertukar masyarakat Kemlhk
Dishut
informasi, data 3. Pelaksanaan
dan pengalaman koordinasi dalam Sumsel,
3. Terciptanya kegiatan
kesinergian dalam mengimplementasikan Kemlhk
hal CSR berupa bantuan
pemberdayaan peningkatan kapasitas
dan program dan kualitas SDM,
peningkatan peningkatan
kesejahteraan kesejahteraan
masyarakat masyarakat, ataupun
bantuan dalam bentuk
pembangunan fisik.
4. Melakukan kordinasi
dalam hal sosialisasi
dan pelaksanaan
program kepada
masyarakat.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 33
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
IX. Koordinasi dan 1. Menyerasikan 1. Pelaksanaan kordinasi KPHL 2 kali Wilayah KPHL KPHL KPHL
sinergi dengan dan dilakukan di semua Banyuasin setahun Banyuasin Banyuasin, Banyuasin,
instansi dan mengintegrasika tingkatan meliputi selama 10
stekaholder n semua tukar informasi dan Dishutbun Dishutbun
tahun
terkait kegiatan agar pengalaman, Banyuasin Banyuasin,
sejalan dengan perlindungan dan
, Dishut
berbagai tujuan pengamanan hutan, Dishut
Sumsel,
dan kepentingan serta pemberdayaan
Kemlhk, Sumsel,
pembangunan masyarakat
daerah 2. Sinkronisasi dilakukan lembaga
Kemlhk,
di semua tingkatan donor
lembaga
dengan cara
menyerasikan dan donor
mengintegrasikan
semua kegiatan KPHL
agar sejalan dengan
tujuan dan
kepentingan
pembangunan lokal,
regional dan nasional
X. Penyediaan dan 1. Agar fungsi 1. Identifikasi dan KPHL Setiap Wilayah APBN, KPHL
peningkatan pengelolaan pengusulan Banyuasin tahun KPHL APBD Banyuasin,
kapasitas SDM dapat berjalan kebutuhan pegawai selama 10 Banyuasin 1. Pusdiklathut
dengan baik baik struktural, non
tahun dan Sumse Pusdiklat
struktural, maupun
fungsional masyarakat l, Sumsel,
2. Identifikasi sekitar APBD Pusdiklat
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 34
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 35
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
investasi
5. Mengusahakan dan
memanfaatkan dana
kemitraan atau hibah
yang tidak mengikat
dari NGO
Internasional
6. Kedepan diharapkan
KPHL Unit I Banyuasin
dapat mendapatkan
dana secara mandiri
dari bisnis yang KPH
sendiri kembangkan
XII. Penyediaan 1. Untuk 1. Pengadaan dan KPHL Tiga tahun Wilayah APBD, Kementrian
sarana dan menjalankan pembangunan Banyuasin dan lima KPHL APBN dan Lh dan
prasarana fungsi prasarana kantor tahun ke Banyuasin lembaga kehutanan
administrasi & berupa kantor resort
depan donor ,Pemerintah
mendukung beserta isinya. meliputi
operasional 2. Membangun jaringan daerah
semua Resort provinsi,
pengelolaan jalan/koridor yang
menghubungkan pemerntah
petak- petak dalam daerah
wilayah kelola. kabupaten,
3. Pengadaan sarana pihak ke-3
telekomunikasi.
yang tidak
4. Pengadaan sarana
prasarana pencegahan mengikat
dan pengendalian
kebakaran hutan
5. Pengadaan alat
perlengkapan kerja di
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 36
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
lapangan.
6. Pembangunan pos
jaga dan pengamanan
XIII. Pengembang 1. Untuk 1 Pengadaan KPHL Setiap 5 Wilayah APBD, Kementrian
an database keberlangsungan peralatan Banyuasin tahun KPHL APBN dan LH dan
kegiatan KPH pendukung database sekali Banyuasin lembaga kehutanan,
2 Pengembangan
selama 10 donor Pemerintah
sistem database meliputi
3 Pembuatan jaringan tahun daerah
semua provinsi,
database kehutanan
Resort pemerntah
daerah
kabupaten,
perguruan
tinggi
lembaga
peneltian,
NGO
XIV. Rasionalisasi 1. Untuk 1. Tata batas kawasan KPHL Wilayah KPHL Kementrian
wilayah kelola memperbaiki pada areal di dalam Banyuasin KPHL Banyuasi LH dan
strategi dan izin konsesi dan diluar Setiap 5 Banyuasin n, Kehutanan,
pengembangan izin konsesi bekerjasama tahun meliputi Pemerintah
wilayah kelola 2. Penataan ruang dan dengan sekali Pemega
sesuai dengan areal kerja melalui semua Resort daerah
kemlhk dan selama 10 ng izin provinsi,
kondisi terkini pembuatan zonasi
pemegang tahun konsesi, pemerntah
3. Sosialisasi dan
implementasi program izin konsesi daerah
Kemlhk,
kabupaten,
Dishut
perguruan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 37
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
Sumsel, tinggi
Dishutbu lembaga
n peneltian,
Banyuasi NGO
n
XV. Review Penyesuaian rencana 1. Melakukan pendataan KPHL Setiap Wilayah KPHL KPHL Kementrian
Penyusunan pengelolaan dengan ulang apa bila ada Banyuasin lima tahun Banyuasin Banyuasi LH dan
Rencana kondisi terkini antara perubahan sekali meliputi semua n Kehutanan,
Pengelolaan perkembangan kondisi bekerjasama
rencana, tata kelola selama resort Pemerintah
perizinan pemanfaatan dengan tenaga Kemlhk
dan fakta di lapangan dan penggunaan sepuluh daerah
ahli atau pihak tahun provinsi,
hutan.
2. Teriventarisirnya ketiga pemerntah
permasalahan baru daerah
yang diperlukan kabupaten,
kebijakan melalui perguruan
sitem.
tinggi
3. Terinventarisirnya
peluang rencana lembaga
unggulan prioritas. peneltian,
4. Melakukan konsultasi NGO
publik terkait review
rencana pengelolaan
XVI. Pengembangan 1. Percepatan 1. Penyusunan Rencana KPHL Setiap APBD, Kementrian
investasi pembangunan Pengelolaan Hutan Banyuasin tahun APBN dan LH dan
dan peningkatan Jangkan Pendek
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab V Rencana Kegiatan V - 38
Fokus Kegiatan Tujuan Bentuk Kegiatan Pelaksana Waktu Lokasi/Luas Jumlah Sumber Para Pihak
Dana Dana
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab 5 Rencana Kegiatan V - 39
Tabel 5.7. Tata Waktu Rencana Kegiatan Pengelolaan KPHL Unit I Banyuasin
Waktu
Program
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
1. Inventarisasi berkala
wilayah kelola serta
penataan hutannya
2. Pemanfaatan hutan
pada wilayah
tertentu
3. Pemberdayaan
masyarakat
4. Pembinaan dan
Pemantauan
(controlling) pada
areal KPHL yang
telah ada izin
pemanfaatan
maupun KHDTK
5. Penyelenggaraan
rehabilitasi pada
areal di luar izin
6. Pembinaan dan
pemantauan
(controlling)
pelaksanaan
rehabilitasi pada
areal yang sudah
ada izin
pemanfaatan dan
KHDTK.
7. Penyelenggaraan
perlindungan hutan
dan konservasi alam
8. Penyelenggaraan
koordinasi dan
sinkronisasi antar
pemegang izin
9. Koordinasi dan
sinergi dengan
instansi dan
stekaholder terkait
10. Penyediaan dan
peningkatan
kapasitas SDM
11. Penyediaan
Pendanaan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 - 2024)
Bab 5 Rencana Kegiatan V - 40
Waktu
Program
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 - 2024)
Bab VI Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian VI-1
BAB-VI
PEMBINAAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
6.1. Pembinaan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab VI Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian VI-2
6.2. Pengawasan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab VI Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian VI-3
6.3. Pengendalian
Pengendalian
Administrasi/ Rapat rutin Staf internal Setiap bulan
Teknis/ internal
Manajemen
Rapat rutin Parapihak Setiap tiga Singkronisasi dan
dalam wilayah Bulan harmonisasi kegiatan
izin
Pemberdayaan Penguatan Setiap enam Daya dukung
dan kelembagaan bulan masyarakat dalam
kelembagaan dan peran aktif pembangunan kawasan
Masyarakat
Pemanfaatan Jasa Setiap tiga Potensi pertumbuhan
Hutan lingkungan, bulan dan pemanfaatan sesuai
HHBK dan HHK dengan studi yang
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab VI Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian VI-4
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab VII Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan VII-1
BAB-VII
PEMANTAUAN EVALUASI DAN PELAPORAN
7.1. Pemantauan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab VII Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan VII-2
7.2. Evaluasi
7.3. Pelaporan
1. Laporan Rutin
Merupakan penyampaian pertanggungjawaban kemajuan pekerjaan secara
periode tertentu. Laporan rutin ini meliputi laporan bulanan, Triwulan dan
tahunan. Laporan rutin meliputi laporan fisik maupun keuangan (biaya dan
pendapatan). Laporan triwulan merupakan penyampain kegiatan dan
pertanggungjawaban per tiga bulan dan dibuat dalam waktu proses
pekerjaan sedangkan laporan tahunan merupakan laporan akhir per tahun
kegiatan. Laporan rutin di buat oleh unit pelaksana kegiatan atau lembaga
KPHL Unit I Banyuasin yang diberikan wewenang penyusunan laporan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab VII Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan VII-3
2. Laporan Insidentil
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 – 2024)
Bab VII Pmantauan Evaluasi dan Pelaporan VIII-1
BAB-VIII
PENUTUP
RPHJP yang telah disusun ini diharapkan dapat dipedomani oleh semua pihak
yang memiliki kepentingan dan keterkaitan dengan KPHL Unit I Banyuasin.
Pelaksanaan dan penjabaran lebih lanjut dari RPHJP ini perlu dimonitor pencapaian
pelaksanaannya agar tetap konsisten sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Namun disadari pula bahwa masa perencanaan ini cukup panjang sehingga
seringkali sulit untuk dapat memprediksi dinamika yang terjadi baik dari sisi teknis,
kebijakan, maupun politis. Dalam kerangka ini maka RPHJP KPHL Unit I Banyuasin
ini terbuka untuk dapat direview agar dapat sinkron dan tetap bersinergi terhadap
kebijakan maupun kepentingan banyak pihak, selama dapat memberikan dampak
yang lebih baik untuk ke depannya.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Unit I Banyuasin (2015 - 2024)