Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TENTANG

PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Piskologi Pendidikan

Dosen pengampu : Hend Ardiansyah., M.Pd

Disusun Oleh kelompok 1

Nama : 1. Karmila

2. Sinta Kurniawati

3. Yuan Septianiswara

4. Windra

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

AL-AMIN DOMPU

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik, dan inayahnya
kepada kita semua. Sehingga kami bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan ridhonya. Syukur
Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan  makalah ini sesuai dengan rencana. Makalah ini
berjudul Perkembangan Kognitif Dan Bahasa.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Karena beliau adalah salah satu figur umat yang mampu memberikan syafa’at kelak di hari
kiamat. Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu dosen pengampu mata
kuliah Piskologi Pendidikan yang telah membimbing kami, dan  kepada semua pihak yang
terlibat dalam pembuatan  ini hingga selesai.

Kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan didalamnya. Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi tercapainya
kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
umumnya dan khususnya bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Makalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan Perumusan Makalah............................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
A. Prinsip Umum Perkembangan Manusia...........................................................................................6
B. Teori Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Piaget..............................................................7
C. Teori Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Bruner.............................................................9
D. Teori Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Vygotsky.......................................................10
E. Teori Perkembangan Bahasa Menurut Pandangan Chomsky.........................................................12
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengapa kita mesti mempelajari perkembangan anak? Sebagai seorang guru
setiap tahun Anda akan bertanggung jawab untuk  mendidik anak-anak baru di kelas
Anda. Semakin banyak Anda mempelajari perkembangan anak, semakin banyak
pemahaman Anda tentang cara yang tepat untuk mengajari mereka. Masa kanak-kanak
adalah fase yang penting dalam kehidupan manusia. Namun di abad pertengahan hukum
biasanya tidak membedakan antara kejahatan anak dan dewasa, dan anak-anak
diperlakukan sebagaimana orang dewasa. Sekarang kita memandang anak secara
berbeda, tidak seperti di abad pertengahan. Kita memandang masa kanak-kanak sebagai
masa yang unik dan penuh wama dan merupakan landasan penting untuk masa dewasa
nanti. Pada periode ini kita melihat anak-anak mulai belajar menguasai keahlian tertentu
dan menghadapi tugas-tugas baru. Kita menghargai masa kanak-kanak sebagai masa
pertumbuhan dan perubahan yang penting, dan kita menghabiskan banyak sumber daya
untuk mengasuh dan mendidik mereka.
Apa yang dimaksudkan oleh para psikolog ketika mereka berbicara tentang
perkembangan seseorang? Perkembangan adalah pola perubahan biologis, kognitif, dan
sosioemosional yang dimulai sejak lahir dan terus berlanjut di sepanjang hayat.
Kebanyakan perkembangan adalah pertumbuhan, meskipun pada akhirnya ia mengalami
penurunan (kematian). Pendidikan harus sesuai dengan perkembangan ini. Artinya,
pengajaran untuk anak-anak harus dilakukan pada tingkat yang tidak terlalu sulit dan
terlalu menegangkan atau terlalu mudah dan menjemukan.
Pola perkembangan anak adalah pola yang kompleks karena merupakan hasil dari
beberaa proses: proses biologis, kognitif, dan sosioemosional. Perekmbangan juga dapat
dideskripsikan berdasarkan periodenya yang bertujuan untuk mengorganisasi dan
pemahaman. Dalam system klarifiaski yang paling banyak dipakai, periode
perekembangan meliputi periode bayi, usia balita, periode sekolah dasar, masa remaja,
dewasa awal, dewasa tengah, dewasa akhir.

B. Rumusan Makalah
a. Apa saja yang menjadi Prinsip Umum Perkembangan Manusia ?
b. Bagaimana perkembangan kognitif menurut pandangan Piaget ?
c. Bagaimana perkembangan kognitif menurut pandangan Bruner ?
d. Bagaimana pekembangan kognitif menurut pandangan Vygotsky ?
e. Bagaimana perkembangan bahasa menurut pandangan Chomsky ?

C. Tujuan Perumusan Makalah


Adapun tujuan dari perumusan makalah ini nantinya diharapkan akan diketahui
tentang :
a. Mengetahui Prinsip Umum Perkembangan Manusia.
b. Mengetahui perkembangan kognitif menurut pandangan Piaget.
c. Mengetahui perkembangan kognitif menurut pandangan Bruner.
d. Mengetahui pekembangan kognitif menurut pandangan Vygotsky.
e. Mengetahui perkembangan bahasa menurut pandangan Chomsky.

D. Manfaat Penulisan
Dari rumusan makalah dan tujuan perumusan makalah diatas, maka diharapkan
dengan adanya makalah ini bisa memberikan pemahaman yang jelas tentang prinsip
umum perkembangan manusia, perkembangan kognitif menurut pandangan piaget, 
pandangan kognitif menurut pandangan bruner, perkembangan kognitif menurut
vygotsky,  perkembangan bahasa menurut pandangan chamsky.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip Umum Perkembangan Manusia


Menurut Anita Woolfolk (2009:34), perkembangan dalam pengertian psikologis
secara umum mengacu pada perubahan-perubahan tertentu yang terjadi pada manusia
( atau binatang) di antara konsepsi dan kematian. Sementara menurut Rizki Takriyanti
(2006:33), perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan kearah yang lebih
maju.
Jadi, secara pengertian perkembangan adalah suatu perubahan tertentu kearah
yang lebih maju terjadi pada diri kita ( ataupun hewan) yang kita alami sejak konsepsi
sampai mati dalam proses atau tahapan secara berurutan. Perkembangan manusia dapat
dibagi menjadi sejumlah aspek yang berbeda antara lain perkembangan fisik,
perkembangan pribadi, perkembangan sosial dan perkembangan kognitif.
Perkembanngan fisik, berhubungan dengan perubahan dalam struktur dan fungsi
tubuh dari waktu ke waktu. Perkembangan pribadi adalah istilah umum digunakan untuk
perubahan pada kepribadian individu selama dia tumbuh. Sementara itu, Perkembangan
sosial, merupakan perubahan dari waktu ke waktu dalam cara kita berhubungan dengan
orang lain. Selanjutnya, Perkembangan kognitif yang mengacu pada perubahan dalam
berfikir yang terjadi secara gradual dan berurutan pada berbagai proses mental hingga
menjadi lebih kompleks dan canggih.
Beberapa teoritis berpendapat bahwa ada beberapa prinsip umum dalam
perkembangan, antara lain :
a. Orang berkembang dengan laju yang berbeda
Di kelas, guru pasti memiliki contoh tingkat perkembangan yang berbeda
terhadap siswanya. Contohnya : sebagian siswa yang bertubuh lebih besar, memiliki
koordinasi yang lebih baik dan lebih matang dalam berfikir serta dalam hubungan
sosialnya. Sebagian lainya jauh lebih lambat matang di bidang ini. 
b. Perkembangan relatif urut
Orang mengembangkan berbagai kemampuan dengan urutan yang logis. Pada
waktu bayi, mereka duduk sebelum berjalan, meraban sebelum bicara, dan melihat dunia
melalui matanya sebelum mereka mulai membayangkan bagaimana orang lain melihat.
Tetapi, keberurutan ini belum tentu linier atau dapat diprediksi.
c. Perkembangan terjadi secara gradual
Sangat jarang perubahan muncul dalam waktu semalam. Seorang siswa yang
tidak dapat memanipulasi pensil atau menjawab pertanyaan hipotesis dapat
mengembangkan kemampuan ini dengan baik, tetapi perubahannya cenderung
membutuhkan waktu lama.
B. Teori Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Piaget
1. Konsep Kunci
Piaget mengajukan empat konsep pokok dalam menjelaskan perkembangan
kognitif.Keempat konsep yang dimaksud adalah skema, asimilasi, akomodasi, dan
ekuilibrium.
a. Skema
Skema menggambarkan tindakan mental dan fisik dalam mengetahui dan
memahami objek.Dalam pandangan Piaget Skema meliputi kategori pengetahuan dan
proses memperoleh pengetahuan.Misalnya anak memiliki skema tentang jenis binatang ,
misalnya kambing.Apabila anak hanya memiliki pengalaman bahwa kambing itu kecil,
maka dia akan menggeneralisasikan bahwa semua kambing adalah binatang kecil.
Namun seandainya anak itu menghadapi kambing yang besar, anak itu akan memasukkan
informasi baru, memodifikasi skema yang telah dimiliki, yang pada akhirnya dia dapat
mengatakan bahwa kambing itu ada yang besar dan ada pula yang kecil.
b. Asimilasi
Merupakan proses memasukkan informasi ke dalam skema yang telah
dimiliki.Proses ini agak bersifat subjektif, karena seseorang cenderung memodifikasi
pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya. Dengan menggunakan contoh tersebut,
dengan melihat kambing kemudian anak itu menamakannya kambing. Maka, anak itu
telah mengasimilasikan binatang tersebut ke dalam skema kambing yang ada pada anak
tersebut.
c. Akomodasi
Akomodasi merupakan proses mengubah skema yang telah dimiliki ke dalam
informasi baru. Skema akan terus dikembangkan selama akomodasi.
d. Ekuilibrium
Piaget percaya bahwa setiap anak mencoba memperoleh keseimbangan antara
asimilasi dan akomodasi dengan menerapkan mekanisme keseimbangan.
Anak mengalami kemajuan karena adanya perkembangan kognitif, maka penting
untuk mempertahankan keseimbangan antara menerapkan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya ( asimilasi ) dan mengubah perilaku karena adanya pengetahuan
baru ( akomodasi  ). Ekuilibrium ini menjelaskan cara anak berfikir ke tahap selanjutnya.
Menurut Piaget, perkembangan manusia melalui empat tahap perkembangan
kognitif dari lahir hingga dewasa . setiap tahap ditandai oleh munculnya kemampuan
intelektual baru dimana manusia mulai mengerti dunia yang bertambah kompleks.
Berikut kita akan lihat tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Paiget, seperti yang
terdapat dalam kolom berikut :
Tahap Umur Karakteristik dan Kemampuan

Sensorimotor 0 hingga 2 tahun Mulai mempergunakan imitasi, ingatan


dan fikiran, mulai mengerti bahwa objek
tidak hilang ketika disembunyikan.

Pra-Operasional 2 hingga 7 tahun Secara gradual mengembangkan


penggunaan bahasa dan kemampuan untuk
berfikir dalam bentuk simbolik,
berfikirnya masih egosentris dan berpusat.
Anak mulai menjelaskan dunia dengan
kata dan gambar

Operasional- 7 hingga 11 tahun Mampu mengatasi masalah-masalah


Konkret konkret secara logis, memahami hukum-
hukum percakapan, mampu
mengklasifikasikan dan mengurutkan dari
besar ke kecil begitu juga sebaliknya

Memahami reversibilitas ( kemampuan


untuk memikirkan serangkaian langkah,
lalu membalikkan langkah itu secara
mental kembali ke titik awal.

Operasional 11 hingga dewasa Mampu berfikir abstrak dan dapat


Formal menganalisis masalah secara ilmiah dan
kemudian menyelesaikan masalah.
Mengembangkan tentang isu-isu sosial
dan identitas.

2. Implikasi Pembelajaran
Terdapat beberapa hal yang dapat dimanfaatkan untuk dasar pertimbangan tatkala
mengajar
a. Tatkala guru mengajar hendaknya menyadari  bahwa banyak siswa remaja yang belum
dapat mencapai tahap berfikir operasional formal secara sempurna, kondisi ini menuntut
konsekuensi pada penyusunan kurikulum, hendaknya tidak terlalu formal dan abstrak.
b. Kondisi pembelajaran diciptakan dengan nuansa eksplorasi dan penemuan.
c. Metode pembelajaran hendaknya mengarah pada konstruktivisme
d. Setiap akhir pembelajaran siswa diminta membuat “map mind”
C. Teori Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Bruner
1. Konsep Kunci
Brunner dalam menyusun teori perkembangan kognitif memperhitungkan enam hal
a. Perkembangan intelektual ditandai oleh meningkatnya variasi respon terhadap stimulus.
b. Pertumbuhan tergantung pada perkembangan intelektual dan system pengolahan
informasi yang dapat menggambarkan realita.
c. Perkembangan intelektual memerlukan peningkatan kecakapan untuk mengatakan pada
dirinya sendiri dan orang lain, melalui kata – kata atau symbol.
d. Interaksi antara guru dengan siswa adalah penting bagi perkembangan kognitif.
e. Bahasa menjadi kunci perkembangan kognitif.
f. Pertumbuhan kognitif ditandai oleh semakin meningkatnya kemampuan melakukan
berbagai kegiatan secara bersamaan dan mengalokasikan perhatian secara runtut pada
berbagai situasi.
2. Tahap Perkembangan
Bruner mengelompokan ada tiga perkembangan kognitif :
1. Tahap enaktif
Pada tahap ini anak memahami ligkungannya.  Contohnya saja anak yang sedang belajar
naik sepeda.
2. Tahap ikoni.
Pada tahap ini informasi dibawa anak melalui imageri. Karakteristik tunggal pada obyek
yang diamati dijadikan sebagai pegangan, dan pada akhirnya anak mengembangkan
memori visual.
3. Tahap simbolik.
Pada tahap ini tindakan tanpa pemikiran terlebih dahulu dan pemahaman perseptual
sudah berkembang. Pada tahap simbolik ini memberikan peluang anak untuk menyusun
gagasan secara padat, misalnya menggunakan gambar yang saling berhubungan atau
mengunakan bentuk-bentuk tertentu.

3. Implikasi terhadap Pembelajaran


1. Anak memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa. Guru perlu
memperlihatkan fenomena atau masalah kepada anak. Hal ini dapat dilakukan melalui
kegiatan wawancara atau pengamatan terhadap objek.
2. Anak, terutama pada pendidikan anak usia dini dana anak SD kelas rendah, akan belajar
dengan baik apabila mereka memanipulasi objek yang dipelajari, misalnya dengan
melihat, merasakan, mencium, dan sebagainya. Pendekatan pembelajaran diskoveri atau
pendekatan pembelajaran induktif lainnya akan lebih efektif dalam proses pembelajaran
anak.
3. Pengalaman baru yang berinteraksi dengan struktur kognitif dapat menarik minat dan
mengembangkan pemahaman anak. Oleh karena itu, pengalaman baru yang dipelajari
anak harus sesuai dengan pengetahuan yang telah dimiliki anak.
D. Teori Perkembangan Kognitif Menurut Pandangan Vygotsky
Tiga konsep yang dikembangkan dalam teori vygotsky  (Tappan,1998): (1)
keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila di analisis dan pahami apabila dianalisis
dan di interpretasikan secara developmental; (2) kemampuan kognitif yang di mediasi
dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus yang berfungsi sebagai alat psikologis
untukmembantu dan menstraformasi aktivitas mental; dan (3) kemampuan kognitif
berasal dari relasi social dan dipengaruhi oleh latarbelakag sosiokultural.
Vygotsky berpendapat bahwa pada masa kanak kanak awal (early childhood ),
bahasa mulai digunaka sebagai alat yang membantu anak untuk merancang aktivitas dan
memecahkan problem. Vygotsky percaya bahwa kemampuan kognitif berasal dari
hubungan social dan kebudayaan. Oleh karena itu karena itu perkembangan anak tidak
bisa dipisahkan dari kegiatan social dan cultural ( Holland, dkk 2001 ). Dia percaya
bahwa perkembangan memori , perhatian dan nalar, melibatkan pembelajaran untuk
menggunakan alat yang ada dalam masyarakat, seperti bahasa, system matematika, dan
strstegi memori. Pada satu kultur, konsep ketiga ini dimaksudkn mungkin berupa
pelajaran menghitung dengan menggunkan computer, namun dalam kultur yang berbeda,
pembelajaran ini mungkin berupa pelajaran berhitung menggunakan batu dan jari.
Teori vygotsky mengandung pandangan bahwa pengetahuan itu dipengaruhi 
situasi dan bersifat kolaboratif, artinya pengetahuan didistribusikan di antara orang dan
lingkungan, yang mencaku objek artifak, alat, buku, dan komunitas tempat orang
berinteraksi dengan orang lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkembangan kognitif
berasal dari situasi social.
Vygotsky mengemukakan beberapa ide tentang zone of proxsimal development
(ZPD). Zone of proximal development (ZPD) adalah serangkaian tugas yang terlalu sulit
dikuasai anak secara sendirian, tapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa atau
anak yang lebih mampu. Untuk memahami batasan ZPD anak, terdapat batasan atas,
yaitu tingkat tanggung  jawab atau tugas tambahan yang dapat dikerjakan anak dengan
bantuan instruktur yang mampu, diharapkan pasca bantuan ini anak tatkala melakukan
tugas  sudah mampu tanpa bantuan orang lain dan batas bawah, yang dimaksud adalah
tingkat problem yang dapat dipecahkan oleh anak seorang diri.
ZPD menurut vygotsky menunjukkan akan pentingnya pengaruh social, terutama
pengaruh instruksi atau pengajaran terhadap perkembangan kognitif anak ( Hasse, 2001). 
Salah satu Contoh aplikasi konsep ZPD adalah tutorial tatap muka yang diberikan pada
guru Selandia Baru dalam program Reading Recovery. Tugas ini dimulai dengan tugas
membaca yang sudah dikenal dengan baik, kemudian  pelan-pelan memperkenalkan
strategi membaca yang belum dikenal dan kemudian menyerahkan control aktivitas
kepada si anak sendiri ( Clay & Cazden dalam Santrocks, 2008 ).
Scaffolding yaitu teknik untuk mengubah tingkat dukungan. Selama sesi
pengajaran, orang yang lebih ahli ( guru atau siswa yang lebih mampu ) menyesuaikan
jumlah bimbingannya dengan level kinerja siswa yang di capai. Ketika tugas siswa yang
akan di pelajari merupakan tugas baru, maka orang yang lebih ahli dapat menggunakan
teknik intruksi langsung. Saat kemampuan sisa meningkt, maka semakin sedikit
bimbingan yang diberikan.
Dialog merupakan alat penting dalam teknik ini di dalam ZPD . Didalam hal ini
vygotsky menganggap anak memmpunyai konsep yang banyak, namun tidak sistematis,
tidak teratur, dan spontan. Tatkala anak mendapatkan bimbingan dari para ahli, mereka
akan membahas konsep yang lebih sitematis, logis ,dan rasional.
Bahasa dan pemikiran. Vygotsky berkeyakinan bahwa anak menggunakan bahasa
bukan hanya untuk berkomunkikasi saja, melainkan juga untuk merencanakan,
memonitor perilaku mereka dengan caranya sendiri. Penggunaan bahasa untuk mengatur
diri sendiri, dinamakan pembicaraan batin (inner speech) atau berbicara sendiri (private
speech). Menurut piaget, berbicara sendiri bersifat egosentris dan tidak dewasa tetapi
menurut vygotsky adalah alat penting bagi pemikiran selama mas kanak kanak. Tatkala
anak sering meakukan pembicaraan batin, ia justru akan lebih kompeten secara social.
Karena anak menginternalisasikan pembicaraan egosentrisnya dalam bentuk pembicaraan
batin kemudian pembicaraan batin ini menjadi pemikiran mereka. Oleh karena itu
pembicaraa batin dapat mempresentasikan transisi awal untuk menjadi lebih komuniktif
secara social.

Implikasi Dalam Pembelajaran

Pembelajaran akan lebih efektif tatkala seorang guru mengajar dengn


menggunakan teori vygotsky sebagai landasan, bentuk pembelajaran yang dimaksud
adalah :

a. Sebelum mengajar, seorang guru hendaknya dapat memahami ZPD siswa batas bawah
sehingga bermanfaat untuk menyusun struktur mteri pembelajaran. Implikasinya guru
lebih akuat tatkala menyusun strategi mengajarnya, sehingga tidak melulu selalu
memberikan bimbingan kepada siswa. Dampak pengiringnya adalah siswa dapat belajar
sampai tingkat keahlian yang diharapkan dan mencapai ZPD pada batas atas.
b. Untuk mengembangkan pembelajaran yang komunitas seorang guru perlu memanfaatkan
tutor sebaya didalam kelas.
c. Dalam pembelajaran seorang guru hendaknya menggunakan teknik scaffolding dengan
tujuan siswa dapat belajar atas inisiatifnya sendiri, sehingga mereka dapat mencapai
keahlian pada batas atas ZPD.
E. Teori Perkembangan Bahasa Menurut Pandangan Chomsky
 Perkembangan Bahasa
1. Pengertian
Perkembangan bahasa dalam psikolinguistik diartikan sebagai proses untuk
memperoleh bahasa, menyusun tatabahasa dari ucapan – ucapan, memilih ukuran
penilaian tatabahasa yang paling tepat dan paling sederhana ( Tarigan, 1986 : 243 ).
Proses perkembangan bahasa dijelaskan melalui dua pendekatan :
a. Navistik : struktur bahasa telah ditentukan secara biologik sejak lahir ( tarigan,1986 :257)
b. Empiris : kemampuan berbahasa merupakan hasil belajar individu dalam berinteraksi
dengan lingkungan ( orang dewasa yang berbahasa )
2. Tahap –  tahap Perkembangan
Perkembangan bahasa sebagai aspek universal berlangsung dalam suatu pola yang
bertahap :
a. Tahap Pralinguistik : perkembangan permulaan bahasa yang dimulai sejak usia mulai 3
bulan. Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang
mempunyai fungsi komunikatif.
b. Tahap Halofrastik : pada usia sekitar satu tahun anak mulai mengucapkan kata – katanya
pertama.contoh : “kursi “.
c. Tahap kalimat dua kata : anak mulai lebih banyak kemungkinan untuk menyatakan
maksud dan berkomunikasi dengan kalimat dua kata .contoh “ kucing papa “.
d. Tahap perkembangan tata bahasa : berkisar antara 2 – 5 tahun, anak mulai
mengembangkan sejumlah sarana tata bahasa, panjang kalimat bertambah, ucapan yang
dihasilkan semakin kompleks.
e. Tahap perkembangan tata bahasa menjelang dewasa  : berkisar 5 – 10 tahun, anak mulai
mengembangkan struktur tata bahasa yang lebih rumit.
f. Tahap kompetensi lengkap : berkisar 11 tahun sampai dewasa,anak semakin lancar dan
fasih dalam berkomunikasi dengan bahasa.

 Kemampuan Berbahasa dan Berpikir


Berpikir merupakan rangkaian proses kognisi yang bersifat pribadi yang berlangsung
selama terjadinya stimulus sampai dengan munculnya respon ( Morgan 1989 :228 ).
Dalam aktivitas berpikir di dalamnya melibatkan bahasa.Berpikir merupakan percakapan
dalam hati.Bahasa merupakan alat untuk berpikir mengekspresiakn hasil pemikiran
tersebut.Jadi berpikir dan berbahasa merupakan dua aktivitas bersamaan.Faktor yang
paling berperan adalah faktor kognisi.

 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi  Perkembangan Bahasa


a. Faktor Biologis
Kemampuan kodrati atau alami yang memungkinkannya menguasai bahasa.Potensi alam
ini bekerja secara otomatis.
b. Faktor lingkungan
Lingkungan yang kaya dengan kemampuan bahasanya akan memberikan kesempatan
yang lebih besar bagi berkembangnya bahasa individu yang tinggal di dalamnya.

 Implikasi dalam Pembelajaran


Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, di
antaranya adalah :
a. Mengupayakan lingkungan yang dapat memberikan kesempatan seluas – luasnya bagi
perkembangan bahasa secara optimal.Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
perlu dikembangkan menjadi lingkungan yang dapat memberikan kesempatan bagi anak
untuk belajar, berlatih, dan mengembangkan kemampuan bahasa.
b. Pengenalan sejak dini terhadap lingkungan yang memiliki variasi kemampuan bahasa
pada anak sangat diperlukan untuk memacu perkembangan bahasa.
c. Mengembangkan strategi untuk mempermudah penguasaan bahasa. Antara lain: cara
untuk memudahkan mengingat, meniru, mengalami langsung dan bermain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan        
Dari penjelasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan
adalah produk dari proses biologis, kognitif, dan sosioemosional, yang sering kali saling
terkait. Periode perkembangan mencakup bayi, anak-anak awal, menengah dan akhir,
remaja, dan dewasa awal. Jean Piaget mengajukan teori tentang perkembangan kognitif
anak yang melibatkan proses-proses penting: skema, asimilasi, akomodasi, organisasi,
ekuilibrasi. Dalam teorinya, perkembangan kognitif terjadi dalam urutan empat tahap,
yaitu sensori motor (dari kelahiran hingga usia 2 tahun), pra-operasional (3-7 tahun),
operasional konkret (7-11 tahun), dan operasional formal (11-15 tahun). Pada masing-
masing tahap mengalami kemajuan secara kualitatif.
Di sisi lain, Lev Vygotsky mengemukakan teori tentang perkembangan kognitif.
Vygotsky menekankan bahwa keahlian kognitif perlu diinterpretasikan secara
developmental, dimediasi oleh bahasa, dan punya asal-usul dari relasi sosial dan kultur.
Bruner menyatakan teori perkembangan kognitif seseorang ditandai oleh
meningkatnya variasi respon terhadap stimulus. Dimana perkembangan kognitif
seseorang berkembang dari tahap enaktif ke ikonik dan pada akhirnya ke simbolik.
Berkaitan dengan hal tersebut, Chomsky menyatakan bahwa bahasa adalah bentuk
komunikasi, entah itu lisan, tertulis atau tanda, yang didasarkan pada sistem simbol.
Secara biologis, anak-anak sudah disiapkan untuk belajar bahasa saat mereka berinteraksi
dengan lingkungannya. Adapun penguasaan bahasa akan mengalami perkembangan
seiring dengan perkembangan diri individu itu sendiri yang dipengaruhi oleh faktor
biologis dan faktor lingkungan.

B. Saran
Keempat pakar tersebut yang telah mengemukakan gagasanya mengenai
perkembangan kognitif dan perkembangan bahasa. Kita sebagai calon guru harus
memahami karakteristik siswa dan tingkat kemampuan siswa. Alangkah baiknya seorang
guru memahami  ketiga teori perkembangan kognitif dan satu perkembangan bahasa
tersebut. Sebagai bekal ilmu dalam penerapannya sehari-hari ketika mengajar.  Keempat
teori perkembangan kognitif dan bahasa tersebut dapat di kembangkan dalam kehidupan
sehari-hari dalam proses pembelajaran. Dengan demikian diharapkan siswa mampu
memahami pelajaran dengan baik dan senang dalam belajar untuk meningkatkan
kemampuan baik kognitif, afektif dan psikomotor.

                       
DAFTAR PUSTAKA

Rifa’I, A., Anni C.T. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Santrock, John.W. 2007. Psikologi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Prenada Group.

http.achmdgelorawan.com//perkembangan-kognitif-dan-bahasa yang diakses pada hari rabu, 26


Maret 2013 pukul 19.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai