Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM DENSITAS POROSITAS KONDUKTIVITAS DAN

RESISTIFITAS BATUAN
TUJUAN

Telah dilakukan Praktikum pengukuran Densitas, Porositas, dan konduktivitas


dilakukan dengan pedoman dari Modul Praktikum. Adapun tujuan dari pengukuran dan
praktikum kali ini adalah mengetahui
a. Mengetahui sifat fisis batuan berupa sifat densitas batuan
b. Mengetahui sifat fisis batuan berupa sifat porositas batuan
c. Mengetahui sifat fisis batuan berupa resistivitas dan konduktivitas batuan
DASAR TEORI

Densitas adalah ukuran kerapatan suatu benda. Secara matematis, densitas merupakan
hasil bagi antara massa per satuan volume sesuai dengan Persamaan 2.2. Secara teoritis,
densitas adalah ukuran massa benda dari tiap-tiap satuan volume. Hal ini berlaku baik zat
padat, cair, dan gas. Secara urutan, besarnya densitas padatan > densitas cairan > densitas gas.
Kebalikan densitas adalah volume spesifik. Volume spesifik merupakan besarnya
ruang/volume suatu benda per satuan berat. Secara matematis, volume spesifik merupakan
hasil bagi antara volume benda dengan massa benda yang dapat dilihat pada Persamaan ,

dimana m adalah massa benda (kg), V adalah volume benda (m 3), ρ adalah densitas benda
(kg/m3), dan v adalah volume spesifik (m3/kg) (Fathuroya, 2017).
A. Densitas Natural

B. Densitas kering

C. Densitas saturasi
Dimana
Wn = massa awak batuan atau berat asli (g)
Wo = massa kering batuan (g)
Ww = massa jenuh atau basah batuan (g)
Ws = massa jenuh batuan saat tergantung dalam air (g)

Porositas adalah nilai kemampatan dari suatu benda. Semakin mampat benda tersebut, maka
akan memiliki nilai porositas yang kecil. Porositas adalah ukuran dari ruang kosong di antara
material dan merupakan fraksi dari volume ruang kosong terhadap total volume. Rentang
nilai porositas ada pada nilai antara 0 dan 1 atau sebagai persentase antara 0-100%. Porositas
bergantung pada jenis bahan, ukuran bahan, distribusi pori, sementasi, riwayat diagenetik,
dan komposisinya. Menentukan porositas benda dapat dengan menyelupkan kedalam suatu
fluida cair. Adapun persamaan berdasarkan hal tersebut dapat ditulis pada persamaan

Ww- Wo
% porositas = x 100%
Ww
Resistivitas adalah kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik yang
bergantung terhadap besarnya medan listrik dan kerapatan arus. Semakin besar resistivitas
suatu bahan maka semakin besar pula medan listrik yang dibutuhkan untuk menimbulkan
sebuah kerapatan arus (Rochman Nur M., 2014). Tahanan listrik antara 2 titik dapat diketahui
dengan menggunakan Hukun Ohm, yaitu
dimana,
𝜌 = resistivitas batuan (Ωm)

𝑅 = Resistensi (Ω)
𝐴 = luasan (m2)
𝐿 = Panjang antar titik ukur tegangan (m)
𝑘 = faktor geometri
Untuk perhiutngan lebih detail sebagai berikut

Berdasarkan resistivitas konduktivitas dapat dicari dengan menggunakan


Dengan memasukan persamaan resistivitas maka
σ=1/R.K
METODE PENELITIAN

Pada percobaan densitas dan porositas digunakan lima alat yaitu neraca analog, gelas
ukur, tiang penyangga, tali, dan yang terakhie sample batuan. Pertama sample batuan berupa
batu bata merah dan batu bata putih yang didapatkan dari toko bangunan ditimbang dalam
keadaan lapangan diatas neraca analog yang telah dikalibrasi sebnyak lima kali pengulangan.
Kedua batu bata merah dan batu bata putih dikeringkan dibawah sinar matahari selama satu
hari. Setelah batu bata kering, batu bata ditimbang kembali diatas neraca analog yang telah
dikalibrasi sebanyak lima kali pengulangan. Ketiga batu bata direndam didalam air selama
satu hari, setelah bata direndam batu bata ditimbang dengan keadaan basah ditas nerca yang
telah dikalibrasi sebanyak lima kali pengulangan. keempat batu bata dalam keadaan basah
diikat dengan tali dan digantung di dalam airlalu timbang dengan pengulangan sebanyak lima
kali. Dan yangteraakhir menghitung densitas dan porositas batuan.

Pada percobaan resistivitas dan konduktivitas digunakan lima alat yaitu batuan
sampe,lMultimeter,Kawat, Kabel penghubung, Sumber arus (AKI) . Pertaman menyiapakan
alat dan bahan yang diperlukan selama praktikum berlangsung. Kedua melilitkan kawat lilit
pada sampel batuan sesuai jarak yang telah ditentukan sesuai ketentuan dari konfigurasi.
Ketiga Memastikan jarak AB/MN dengan benar sesuai prosedur. Keempat Menghubungkan
kabel pengubung dari AB/MN ke alat Resistivity meter. Kelima Meghubungkan alat
Resistivity meter dengan accu. Keenam mengalirkan arus ke sampel batuan. Ketujuh
mencatat besar arus dan potensial yang terbaca. Kedelapan mengulang pengukuran di jarak
AB/Mn yang sama sebanyak minimal 3 kali. Kesembilan mengulang pengukuran untuk jarak
AB/MN selanjutnya. Dan yang terakhir menghitung besaran resistivitas sampel batuan
DATA PERHITUNGAN

Wo Ws
Sampel Wn Putih Putih Ww Putih Putih Porositas Densitas
A 295.5 295.1 309.3 144.8 4.5% 1.80
B 178 177 223 92.5 47% 1.36
C 232.1 229.8 248.4 145 2.22% 2.24
D 125 110 130.33 46 17.79% 1.48
E 65 55 96 48 20.83% 1.35
F 65 59 89 40 12.24% 1.33
G 71 67 82 26 7.14% 1.27
H 639 600 713 200 7.60% 1.25

Wo Ww Ws
Sampel Wn merah Porositas Densitas
merah merah merah
A 62 180.1 236.2 46 23.50% 1.0625
B 206.4 172 209 53.3 17%% 1.42
C 176 55 96 87.5 30.45% 1.45
D 65 59 89 48 85% 1.35
E 65 110 130.33 40 15% 1.33
F 125 229.8 248.4 145 20% 1
G 232.1 67 82 26 17.99% 1.128
H 71 67 82 26 26% 1.267

  A B
Jenis Batuan Konduktivitas Resistivitas Konduktivitas Resistivitas
Bata Putih Kering 0.17 5.6 0.21 4.73
Bata Putih Basah 0.46 2.13 0.32 3.3
Bata Merah Kering 12.61 0.079 0.29 3.52
Bata Merah Basah 20.3 0.049 0.16 7.02
C D
Jenis Batuan Konduktivitas Resistivitas Konduktivitas Resistivitas
Bata Putih Kering 0,28 3,48. 0.000398 2507.84
Bata Putih Basah 0,38 2,56. 0.000578 1730.093
Bata Merah Kering 0,52. 1,90. 0.002597 3489.78
Bata Merah Basah 2,21. 0,45 0.000292 3415.66
E F
Jenis Batuan Konduktivitas Resistivitas Konduktivitas Resistivitas
Bata Putih Kering 0.00155 660 0,96 1,04
Bata Putih Basah 0.00168 599 5,56 0,18
Bata Merah Kering 0.00162 624 2,04 0,49
Bata Merah Basah 0.00173 611 3,33 0,3
G H
Jenis Batuan Konduktivitas Resistivitas Konduktivitas Resistivitas
Bata Putih Kering 0.07 14.85 0.07 14.85
Bata Putih Basah 0.25 4.02 0.25 4.02
Bata Merah Kering 0.09 11.62 0.09 11.62
Bata Merah Basah 0.27 3.67 0.27 3.67

ANALISA dan KESIMPULAN


Pada perhitungan densitas dan porositas banyak angka dari prositas pada batu bata
merah sangat tinggi. Hal ini terjadi karena banyaknya kesalahan dalam pengartian dari setiap
parameter batuan yang mengakibatkan kesalahan dalam perhitungan. Hal ini juga dapat
terjadi dikarenakan perbedaaan jenis batu bata dan besar ukuran dari batu bata yang
digunakan. Dengan perbedaan jenis batu bata, struktur batuan juga berbeda yang membuat
sampel mempunyai nilai yang sangat berbeda.
Pada resistivitas batu bata merah dan putih ini juga beragam. Hal ini dapat terjadi
karena ukuran dari setiap batuan. Dalam perhitungan dari resitivitas dan konduktivitas ukuran
batuan adalah sebuah parameter yang penting dan dapat mengakibatkan perbedaan nilai yang
cukup signifikan. Pada batuan kering ruas kosong dalam batuan diisi oleh fluida gas yang
memiliki nilai resistivitas yang lebih besar dari fluida cair yang membuat nili resistivitas pada
batuan kering lebih besar dari batuan basah. Dan karena fluida cair memiliki nilai
konduktivitas yang lebih besar dari pada fluida gas maka nilai konduktivitas batuan basah
lebih besar dari batuan jering
Dari data perhitungan diatas kita dapat mengambil kesimpulan :
1. Nilai densitas dari batu bata putih berbanding terbalik dengan nilai porositanya
2. Nilai densitas batu bata merah berbanding lurus dengan porositanya
3. Nilai dari resistivitas dan konduktivitas batuan berbanding terbalik
SARAN
 Pada praktikum selanjutnya bisa dipahami terlebih dahulu setiap parameter dan
perhitungan dari setiap persamaan agar tidak terjadi kesalahan perhitungan.
 Penggunaan sampel dapat disamakan sedetail detailnya agar nilai yang didapatkan
bisa mepresentasikan nilai suatu batuan dengan lebih valid
 Bisa dilakukan praktikum untuk melihat struktur batuan
REFERENSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Porositas
Borrero, F J. “Glencoe Earth Science”. New York : McGraw-Hill Company (2012)
Giancoli, D C. “Physics Principles with Applications”. New York : Prentice Hall Publisher
(2004)

Anda mungkin juga menyukai