Anda di halaman 1dari 124

BIOKIMIA TUMBUHAN

Author :
Dr. Suryani, M.Si
Layouter :
Dewi

Editor :
Dr. Suryani, M.Si

Design Cover :
Azizur Rachman

copyright © 2020
Penerbit
Jl. Semolowaru No 84, Surabaya 60283 Jawa Timur, Indonesia
press@unitomo.ac.id
Telp: (031) 592 5970
Fax: (031) 593 8935

Cetakan Pertama, Agustus 2020


Ukuran : 15,5 x 23 cm
Jumlah Halaman : xx + 104 halaman

Anggota IKAPI No. 227/Anggota Luar Biasa/JTI/2019


ISBN : 978-623-93881-9-5

Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi
buku tanpa izin tertulis dari Penerbit

Sanksi Pelanggaran Pasal 113


Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

Setiap orang yang dengan atau tanpa hak melakukan pelanggaran terhadap hak ekonomi yang sebagaimana
dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan ancaman
pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000 (seratus
juta rupiah)
Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f,
dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).
Setiap orang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta melakukan
pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf
e, dan/atau huruf g untuk peggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama
(empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu miliar rupiah).

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dr. Suryani, M.Si

Buku ini dipersembahkan kepada kedua Orangtuaku yang sangat


disayangi, Ayahanda Drs.H.a.Pasni Sata (Almarhum) dan Ibunda
Hj.Ramadanis

Kepada Suami tercinta Drs.H. Zul Abrar, MKM, serta anak-anak


tersayang:
1. Mardhatillah, STP, M.Sc
2. Nurul Hidayati, S.Farm, Apt
3. Iffa Muthi’ah
Dan Cucu-cucu:
1. Muhammad Alfatih
2. Safiya Aliya Inara
3. Muhammad Adam Harsya

iii
UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillahirrahmanirrahim,
Puji Syukur dipanjatkan ke hadirat Allah, SWT. Alhamdulillah.
Dengan diterbitkannya buku ajar yang berjudul “Biokimia Tumbuhan”.
Penerbitan buku ini bisa tercapai karena hasil kerjasama penulis dan
semua yang terlibat dalam proses penerbitan ini. Sehingga diucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof, Dr.Abdi Dharma, M.Sc, sebagai ahli Biokimia di
Universitas Andalas., yang telah berkenan memberi kan kata
sambutan untuk buku ini.
2. Semua pihak yang membantu, yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Semoga semua menjadi amal shaleh bagi kita semua, dan diberi
pahala yang berlipat ganda, oleh Allah, SWT. Aamiin.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan
penulisan dan penerbitan buku ini, sungguh kesempurnaan hanya milik
Allah SWT, untuk itu kami mohon maaf atas segala kekurangan dan
mohon saran serta kritik yang membangun dari pembaca semuanya,
untuk kesempurnaan buku ini dimasa yang akan datang.

Hormat kami
Penulis

iv
KATA SAMBUTAN

Menurut UU no 12 tahun 2012 pasal 12 ayat 1, dosen sebagai


anggota Sivitas Akademika memiliki tugas mentransformasikan Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada Mahasiswa
dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga
Mahasiswa aktif mengembangkan potensinya. Sedangkan Pasal 12 ayat
3 menyatakan dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib
menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan
Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan
untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan kegiatan
baca tulis bagi Sivitas Akademika.
Berdasarkan hal inilah izinkan saya memberi kan penghargaan
kepada Dr. Suryani, MSi, yang telah membuat Buku Ajar berjudul
“Biokimia Tumbuhan”. Harapan saya buku ini dapat dijadikan
sumber bahan ajar, tidak saja di kampus Universitas Muhammadiyah
Sumatera Barat saja tapi juga di kampus-kampus yang lain di seluruh
jagad raya ini.
Demikian sambutan saya, dengan ucapan selamat atas penerbitan
buku ini. Semoga Allah SWT, meridhoi segala upaya kita untuk
memajukan pendidikan di Negara kita ini.

Padang, Juni 2020

Prof. Dr. Abdi Dharma, M.Sc.

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, diucapkan sebagai puji syukur ke


hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan,
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Buku Ajar “Biokimia
Tumbuhan”. Begitujuga selalu diucapkan Allahumma shalli ‘ala
Muhammad, Salawat beriring salam dipersembahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, semoga kita diakui kelak dikemudian hari
sebagai pengikut beliau. Aamiin.....
Penulisan Buku Ajar “Biokimia Tumbuhan” ini dirasa perlu dalam
rangka melaksanakan UU no 12 tahun 2012 pasal 12 ayat 1, dosen
sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas mentransformasikan
Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada
Mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran
sehingga Mahasiswa aktif mengembangkan potensinya. Serta Pasal 12
ayat 3 yang menyatakan dosen secara perseorangan atau berkelompok
wajib menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh
Perguruan Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber
belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan
kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika.
Berdasarkan hal itulah, dirasa perlu menulis buku ajar “Biokimia
Tumbuhan”. Disamping tidak mudah mendapatkan buku ajar yang
khusus memaparkan Biokimia tentang tanaman. Buku ini materinya
khusus berisi contoh–contoh penerapan pada bidang Pertanian. Yang
terdiri dari delapan bab dan setiap babnya dilengkapi dengan soal-soal

vi
latihan yang menunjang proses pembelajaran Biokimia untuk maha-
siswa yang berada di Fakultas Pertanian.
Buku Ajar ini tidak akan ada tanpa bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu terimakasih yang sedalam dalamnya diucapkan pada :
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
2. Ibu Sariani,S.S.MA.Appl. Ling. Yang telah membantu menter-
jemahkan literatur asing ke bahasa Indonesia, sehingga lebih
menambah keluasan materi.
Akhirnya tak ada gading yang tak retak, Oleh karena itu untuk
kesempurnaan Buku Ajar ini diharapkan saran dan kritik yang mem-
bangun dari semua pihak. Dan semoga Buku Ajar ini bermanfaat untuk
semua mahasiswa Fakultas Pertanian, khususnya pada Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat, maupun pada Universitaslainnya di
Indonesia.

Penulis,
Suryani (NIDN: 0027056501)

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................... i
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................. iii
UCAPAN TERIMA KASIH ....................................................... iv
KATA SAMBUTAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ................................................................... xi
GLOSARIUM ........................................................................... xiii
HALAMAN PENDAHULUAN ............................................... xv

BAB 1 METABOLISME PADA TUMBUHAN .......................... 1


1.1 Sejarah Tanaman ................................................................................. 3
1.2 Struktur Metabolisme Pada Tanaman .............................................. 4
1.3 Fotosintesis ........................................................................................ 13
1.4 Siklus Calvin ....................................................................................... 17
1.5 Rangkuman ........................................................................................ 19
1.6 Tes ....................................................................................................... 21

BAB 2 ENZIM ...........................................................................23


2.1 Fungsi dan Cara Kerja Enzim.......................................................... 26
2.2 Penggolongan Enzim ....................................................................... 29
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim ..................................... 32
2.4 Rangkuman ........................................................................................ 35
2.5 Tes ....................................................................................................... 36

BAB 3 KARBOHIDRAT ............................................................39


3.1 Susunan Kimia Karbohidrat ............................................................ 41
3.2 Fungsi Karbohidrat ........................................................................... 46
3.3 Reaksi Karbohidrat ........................................................................... 48

viii
3.4 Glikolisis ............................................................................................. 53
3.5 Glikogenesis ....................................................................................... 59
3.6 Glukoneogenesis ............................................................................... 61
3.7 Siklus Asam Sitrat ............................................................................. 63
3.8 Rangkuman ........................................................................................ 65
3.9 Tes ....................................................................................................... 66

BAB 4 PROTEIN .......................................................................69


4.1 Gugus Fungsi Protein....................................................................... 71
4.2 Asam Amino ...................................................................................... 72
4.3 Struktur Protein ................................................................................. 78
4.4 Reaksi Kimia Protein ........................................................................ 80
4.5 Rangkuman ........................................................................................ 81
4.6 Tes ....................................................................................................... 82

BAB 5 LIPID ..............................................................................85


5.1 Penggolongan Lipid .......................................................................... 87
5.2 Asam Lemak ...................................................................................... 91
5.3 Struktur Lipid..................................................................................... 92
5.4 Reaksi Kimia Lipid............................................................................ 92
5.5 Rangkuman ........................................................................................ 95
5.6 Tes ....................................................................................................... 95

BAB 6 HORMON ......................................................................97


6.1 Mekanisme Kerja Hormon .............................................................. 98
6.2 Jenis-Jenis Hormon......................................................................... 100
6.3 Sistem Pengendalian Hormon ....................................................... 102
6.4 Ringkasan ......................................................................................... 103
6.5 Tes ..................................................................................................... 104

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nama Trival Enzim Berikut Fungsinya .............................. 30


Tabel 2.2 Beberapa Sumber Enzim ...................................................... 31
Tabel 3.1 Tingkat Kemanisan Beberapa Gula..................................... 46
Tabel 3.2 Uji Iodin Terhadap Hasil Hidrolisis .................................... 49
Tabel 3.3 Contoh Hasil Pengujian Bermacam-macam Sampel
Karbohidrat Terhadap Uji Iodin ......................................... 49
Tabel 3.4 Beberapa Contoh Hasil Uji Bennedict Sampel .................. 52
Tabel 4.1 Contoh Asam Amino Essensial ........................................... 73
Tabel 4.2 Contoh Asam Amino Non Essensial .................................. 74
Tabel 4.3 Komposisi Asam Amino Koro Pedang .............................. 77
Tabel 4.4 Komposisi Asam Amino Essensial dari Koro Pedang ..... 78
Tabel 6.1 Cara Kerja Hormone Mempengaruhi Pertumbuhan ...... 100

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Sel Prokariot ...................................................................... 5


Gambar 1.2 Letak DNA Dalam Sel ..................................................... 6
Gambar 1.3 Posisi Ikatan Silang Antara NAM dan NAG ................ 7
Gambar 1.4 Rumus Struktur Ikatan Silang pada Peptidoglikan
Dinding Sel ........................................................................ 7
Gambar 1.5 Struktur Dinding Sel Bakteri Gram Positif dan Gram
Negatif ................................................................................ 8
Gambar 1.6 Struktur Membran Sel Eukariot ...................................... 8
Gambar 1.7 Sel Eukariot pada Tumbuhan ......................................... 9
Gambar 1.8 Sel Eukariot pada Hewan ................................................ 9
Gambar 1.9 Membran Sel Eukariot ................................................... 10
Gambar 1.10 Proses Fotosintesis ......................................................... 13
Gambar 1.11 Mikrograf Elektron dari Jaringan Mesofil Tanaman
Tembakau......................................................................... 14
Gambar 1.12 Keberadaan Mesofil Sel ................................................. 14
Gambar 1.13 Jenis Metabolisme ........................................................... 15
Gambar 1.14 Tahapan Siklus Calvin .................................................... 18
Gambar 2.1 Komposisi Enzim ........................................................... 26
Gambar 2.2 Energi Aktivasi Reaksi yang Dikatalisis ....................... 26
Gambar 2.3 Teori Kunci dan Anak Kunci........................................ 27
Gambar 2.4 Teori Induksi- .................................................................. 27
Gambar 2.5 Mekanisme Teori Induksi yang Memperlihatkan Sisi
Aktif .................................................................................. 28
Gambar 2.6 Sisi Aktif Suatu Enzim ................................................... 28
Gambar 2.7 Pengaruh Konsenterasi Enzim Terhadap Aktivasi
Enzim/Kecepatan Reaksi Enzim ................................. 32
Gambar 2.8 Pengaruh Konsenterasi Substrat Terhadap Aktivasi
Enzim/Kecepatan Reaksi Enzim ................................. 33
Gambar 2.9 Pertambahan Konsenterasi Enzim ............................... 33

xi
Gambar 2.10 Pengaruh Konsenterasi Suhu Terhadap Aktivasi
Enzim/Kecepatan Reaksi Enzim ................................. 34
Gambar 2.11 Pengaruh pH Terhadap Aktivitas Enzim/Kecepatan
Reaksi Enzim ................................................................... 34
Gambar 3.1 Struktur Karbohidrat ...................................................... 41
Gambar 3.2 Glukosa Dalam Bentuk Aldosa .................................... 42
Gambar 3.3 Glukosa Dalam Bentuk Ketosa .................................... 42
Gambar 3.4 Monosakarida Yang Termasuk Pentosa ...................... 43
Gambar 3.5 Monosakarida Yang Termasuk Heksosa ..................... 43
Gambar 3.6 Strutur Cincin Maltosa. .................................................. 44
Gambar 3.7 Struktur Cincin Laktosa ................................................. 44
Gambar 3.8 Skema Penggolongan Karbohidrat............................... 45
Gambar 3.9 Lintasan Embden – Meyer Hoff .................................. 55
Gambar 3.10 Sintesis Glikogen Melalui Glikogenesis ....................... 59
Gambar 3.11 Jalur Tahapan Glikogenesis ........................................... 62
Gambar 3.12 Hubungan Antara Glikolisis Dengan Glukoneogenesis . 62
Gambar 3.13 Siklus Asam Sitrat ........................................................... 64
Gambar 4.1 Gugus Fungsi Protein. ................................................... 71
Gambar 42 Gugus Fungsi Asam Amino. ......................................... 72
Gambar 4.3 Struktur Primer Protein. ................................................ 78
Gambar 4.4 Struktur Primer Protein Yang Tersusun Dari Asam
Amino. .............................................................................. 78
Gambar 4.5 Struktur α Helix. .............................................................. 79
Gambar 4.6 Struktur Sekunder ........................................................... 79
Gambar 4.7 Struktur Tersier ............................................................... 79
Gambar 4.8 Struktur Kuaterner. ......................................................... 80
Gambar 4.9 Tingkatan Struktur Protein ............................................ 80
Gambar 4.10 Hasil Uji Biuret yang Positif .......................................... 81
Gambar 5.1 Jenis Metabolisme ........................................................... 86
Gambar 5.2 Contoh Asam Lemak. .................................................... 92
Gambar 5.3 Struktur Lipid .................................................................. 92
Gambar 6.1 Mekanisme Kerja Hormon ............................................ 99
Gambar 6.2 Tempat Disintesisnya Hormon Auksin ....................... 99
Gambar 6.3 Biosintesis Salah Satu Hormone Auksin ................... 100
Gambar 6.4 Jalur Sintesis IAA Pada Tumbuhan, Pada
Pengendalian Hormone Auksin .................................. 103

xii
GLOSARIUM

Anabolisme : Proses pembentukan


Enzim : Biokatalisator organik yang dihasilkan organis-
me hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas
protein atau suatu senyawa
Eukariot : Sel yang memiliki nukleus (inti yang terbungkus
membran)
Deskripsi : Pemaparan atau penggambaran dengan kata-
kata secara jelas
Flagella : Struktur lokomotif atau alat gerak, yang merupa-
kan perluasan dari membran plasma sel
Fiksasi : Berhentinya perkembangan suatu bagian dari
pribadi seseorang, misalnya seksualitas,
Gugus fungsi : Atom atau kelompok atom dengan susunan
tertentu yang menentukan struktur dan sifat
suatu senyawa
Hormon : Zat kimia pada tubuh, bagian dari sistem endo-
krin yang memengaruhi kebanyakan sistem
utama dan proses dalam tubuh
Katabolisme : Proses pemecahan molekul besar menjadi mole-
kul kecil
Materi genetik : Asam nukleat. Asam nukleat tersebut adalah
DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA

xiii
Metabolisme : Proses kecepatan tubuh dalam mencerna,
menyerap, dan mengasimilasi makanan untuk
diubah menjadi energi.
Prokariot : Sel tanpa membrane inti. Makhluk hidup yang
mempunyai sel prokariotik adalah golongan
Bakteri dan Archaea.
Sitoskleton : Merupakan jejaring serat yang mengorganisasi
struktur dan aktivitas dalam sel
Struktur : Suatu pengaturan dan hubungan antara unsur-
unsur atau elemen-elemen yang saling
berhubungan
Termolabil : Cenderung dapat dirusak atau diubah banyak
oleh pemanasan sederhana

xiv
HALAMAN PENDAHULUAN

Deskripsi Mata Kuliah


Matakuliah Biokimia Tumbuhan membahas tentang metabolisme yang
terjadi pada tanaman. Serta molekul-molekul utama yang menyusun
organisme seperti Karbohidrat, Lipid, Asam lemak, Protein, asam
amino, Enzim sebagai biokatalisator, dan Hormon. Termasuk Proses
Respirasi selluler pada fotosintensis serta struktur dan komponen sel.
Dan menjelaskan kandungan metabolit sekunder yang dikandung
tanaman.

Prasyarat Mata Kuliah


Kimia Dasar

Rencana Pembelajaran
IDENTITAS MATA KULIAH
Mata Kuliah : BIOKIMIA TUMBUHAN
Kode Mata Kuliah :
Dosen Pengampu : Dr. Suryani, M.Si di UMSB
SKS : 3 sks (2;1)
Semester : III

xv
SILABUS MATA KULIAH
No. Topik Sub Topik Bahasan Estimasi
Bahasan Waktu
1. Metabolisme - Sejarah Tanaman 200
- Struktur metabolism pada menit
tumbuhan (dua kali
- Fotosintesis tatap
- Siklus Calvin muka
2. Enzim - Fungsi dan cara kerja Enzim 300
- Penggolongan Enzim menit
- Faktor yang mempengaruhi (tiga kali
kerja Enzim tatap
muka)
3. Karbohidrat - Susunan Kimia 300 menit
Karbohidrat (satu kali
- Fungsi Karbohidrat tatap
- Reaksi Karbohidrat muka)
- Glikolisis
- Glukoneogenesis
- Siklus Asam Sitrat
4. Protein - Gugus Fungsi Protein 200 menit
- Asam Amino (satu kali
- Struktur Protein tatap
- Reaksi kimia Protein muka)
5. Lipid - Penggolongan Lipid 200 menit
- Lemak (dua kali
- Asam lemak tatap
- Struktur Lipid muka)
- Reaksi kimia Lipid

xvi
6. Hormon - Mekanisme kerja Hormon 200 menit
- Jenis-jenis hormon (dua kali
- Sisitem pengendalian tatap
Hormon muka)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN


Kegiatan mingguan yang terkait topik, substansi dan metode pem-
belajaran dapat dilihat pada SAP:

Pert Topik Sub Topik Indikator


ke Bahasan Bahasan
1 Kontrak - Pendahuluan
perkuliahan Penjelasan
SAP
2-3 Metabolisme Sejarah 1. Menjelaskan Sejarah
pada Tanaman Tanaman
Tumbuhan 2. Menjelaskan dan
Membedakan
Pengertian
Tanaman dan
Tumbuhan
3. Pengelompokan
Tanaman
Struktur 1. Menjelaskan
Metabolisme Struktur
pada Metabolisme pada
Tumbuhan Tumbuhan
Fotosintesis 1. Menjelaskan Proses
Fotosintesis

xvii
4-5 Enzim Fungsi dan 1. Menjelaskan Fungsi
Cara Kerja Enzim
Enzim 2. Menjelaskan Cara
kerja Enzim
Penggolongan 1. Menjelaskan
Enzim Penggolongan
enzim
Faktor yang 1. Faktor yang
mempengaruhi mempengaruhi kerja
kerja enzim Enzim
6-7,9 Karbohidrat Susunan Kimia 1. Menjelaskan
Karbohidrat susunan kimia
karbohidrat
Fungsi 1. Menjelaskan fungsi
Karbohidrat karbohidrat
Reaksi 1. Menjelaskan reaksi
Karbohidrat Karbohidrat
Glikolisis 1. Menjelaskan
pengertian
Glikolisis
Glikogenesis 1. Menjelaskan
pengertian
Glikogenesis
Siklus Asam 1. Menjelaskan Siklus
Sitrat Asam Sitrat
8 Uijan Tengah Semester
10-12 Protein Gugus Fungsi 1. Menjelaskan fungsi
Protein protein
Asam Amini 1. Menjelaskan
Pengertian Asam
Amino

xviii
Struktur Menjelaskan Struktur
Protein Protein

Reaksi Kimia Menjelaskan reaksi


Protein kimia protein
13-14 Lipid Penggolongan Menjelaskan
Lipid penggolongan lipid

Lemak Menjekaskan
pengertian lemak
Asam Lemak Menjelaskan pengertian
asam lemak
Struktur Lipid Menjelaskan Struktur
Lipid
Reaksi Kimia Menjelaskan Reaksi
Lipid Kimia Lipid
15 Hormon Mekanisme Menjelaskan
Kerja Hormon mekanisme kerja
hormon
Jenis-Jenis Menjelaskan Jenis-Jenis
Hormon Hormon
Sistem Menjelaskan Sistem
Pengendalian Pengendalian Hormon
Hormon
16 Ujian Akhir Semester

xix
Petunjuk Penggunaan Buku Ajar bagi mahasiswa dan dosen
Buku Biokimia Tanaman ini, terdiridari 6 bab–bab yang saling
berkaitan satu sama lainnya. Sehingga untuk mempelajarinya disaran-
kan memulai membacanya dari bab 1, berurutan sampai bab terakhir..
Setiap bab dilengkapi dengan Latihan dan contoh soal serta Rangkuman
Mahasiswa dan dosen yang menggunakan buku ini sebagai acuan
diharapkan dapat memahaminya, dan dapat memberikan umpan balik
untuk pembelajaran ini.

Capaian Pembelajaran
Setelah mebaca buku ini baik dosen dan mahasiswa, akan mampu
memahami konsep metabolism pada tumbuhan, yang ada sedikit
perbedaan dengan metabolism manusia dan hewan, memahami sejarah
tanaman, dan fotosintesis serta siklus Calvin. Begitujuga akan mema-
hami Enzim,Karbohidrat, Protein, Lemak dan Hormon yang
dibutuhkan dan dihasilkan oleh tanaman.

Bentuk Evaluasi / Umpan Balik Aktivitas Belajar Mahasiswa


Bentuk evaluasi dan umpan balik adalah Tes yang berupa soal-soal
dan tugas-tugas

xx
BAB 1 METABOLISME PADA TUMBUHAN

Deskripsi Singkat
Bab ini mempelajari bagaimana terjadinya metabolisme pada
tanaman, apakah sama dengan metabolisme pada manusia dan hewan
dari segi alurnya atau bagaimana. Memaparkan metabolisme yang
terjadi pada tanaman itu pembentukan atau kah penguraian.

Relevansi
Bab ini perlu dibahas, karena pada bidang pertanian, diperlukan untuk
mengetahui makanan atau zat apa saja yang dibutuhkan tanaman supaya
bisa tumbuh subur dan menghasilkan. Disinilah peran biokimia tanaman,
tidak hanya bidang penting ilmu dasar yang menjelaskan fungsi molekuler
tanaman, tetapi juga ilmu terapan yang, berkontribusi pada solusi masalah
ekonomi penting

Capaian pembelajaran (learning outcome)


1. Mahasiswa mampu menceritakan sejarah tanaman.
2. Mahasiswa mampu menganalisa struktur metabolisme pada
tumbuhan.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan peristiwa fotosintesis pada tanaman.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Siklus Calvin dan penerapannya
pada bidang pertanian.

Isi Materi
Pertama sekali ada baiknya kita memaparkan definisi dari Biokimia
secara umum. Definisi biokimia secara umum didasari oleh asal kata
biokimia, yang berasal dari kata “bios” dan “chemis”. Bios, berarti
kehidupan dan chemis berarti kimia. Sehingga biokimia secara umum
berarti ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi /proses kimia yang ada
dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan, serta interaksi molekul
dalam sel makhluk hidup, begitujuga dengan struktur dan fungsi sel,
seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul
lainnya.

2
BIOKIMIA TUMBUHAN

Pengertian biokimia tanaman/biokimia tumbuhan adalah ilmu


yang mempelajari reaksi-reaksi biokimia yang ada pada proses meta-
bolisme primer yang membentuk maupun menguraikan produk kimia
tertentu, seperti karbohidrat, protein, lipid, asam nukleat, asam
karboksilat dan lainnya dari tanaman. Dari hasil metabolisme primer ini
tumbuhan mengembangkan proses metabolisme sekunder yang meng-
hasilkan begitu banyak hasil metabolit sekunder. Dari metabolit
sekunder inilah dibentuk senyawa turunan melalui reaksi enzimatis
sederhana. Seperti alkaloid yang diturunkan dari molekul tirosin,
steroid, cafein, antropin, nikotin, cocain dan lain sebagainya. Untuk
membahas itu semua maka ada baik nya kita paparkan sejarah tanaman.
1.1. Sejarah Tanaman
Sejarah keberadaan tanaman yang ribuan tahun yang lalu ada
dimuka bumi ini, menyatakan bahwa manusia berhasil mengubah
tumbuhan menjadi tanaman.
Tanaman adalah sumber bahan baku industri yang penting seperti
lemak dan pati, menjadi dasar untuk produksi obat-obatan. Pada masa
depan, tanaman akan menjadi sumber bahan baku untuk keperluan
berbagai industri makanan dan obat, melalui teknologi rekayasa
genetika.
Istilah tanaman berbeda dengan tumbuhan, dimana tanaman
adalah beberapa jenis organisme yang dibudidayakan dan dipanen pada
suatu saat tertentu. Karena itu, jamur termasuk tanaman. Berbeda
dengan tumbuhan, yaitu suatu organisma yang tumbuh dari bumi
dengan sendirinya. Walaupun secara awam, tanaman disebut juga
tumbuhan. Tapi tanaman sengaja ditanam, tumbuhan tidak.
Menurut sejarahnya tanaman pertanian yang utama di seluruh
dunia, adalah gandum, jagung, beras, kentang, tebu, kedelai, dan
sebagainya. Menurut kelompok produknya, tanaman biasa dibedakan
menjadi:
• Serealia, tanaman pangan utama penghasil biji-bijian
• Kacang-kacangan
• Tanaman buah, penghasil buah-buahan

3
BAB 1 METABOLISME PADA TUMBUHAN

• Tanaman sayuran, penghasil sayur-mayur


• Tanaman industri, penghasil bahan baku industri (pewarna, karet,
dan sebagainya)
• Tanaman rempah, penghasil rempah-rempah
• Tanaman umbi-umbian, penghasil umbi yang dapat dimakan
• Tanaman serat, untuk menghasilkan serat yang digunakan untuk
keperluan tertentu, seperti pembuatan tekstil dan kertas
• Tanaman obat-obatan
• Tanaman penghasil minyak atsiri

1.2. Struktur Metabolisme Pada Tanaman


Metabolisme pada tanaman dimulai dari reaksi anabolisme yaitu
sintesis karbohidrat dan asam amino dari air, karbondioksida, nitrat
dan sulfat. Proses nya terjadi melalui fotosintesis, yang memanfaatkan
energi matahari. Disini letak perbedaan nya dengan biokimia yang
membahas reaksi kimia yang terjadi pada tubuh manusia dan hewan.
Dimana metabolisme dari manusia dan hewan dimulai dari katabolisme
atau pengurain karbohidrat, protein, Lemak dan vitamin.
Proses metabolisme ini terjadi pada sel. Awal metabolisme
tumbuhan terjadi pada sel melalui fotosintesis, maka perlu dipaparkan
tentang sel dan organel-organelnya terlebih dahulu. Sel menurut
jenisnya ada 2 yaitu:
I. Prokariot
Adalah sel yang paling sederhana, yang juga dikatakan sel yang
tidak mempunyai inti sel atau inti sel nya terbungkus membrane,
biasanya adalah sel bakteri yang hanya mempunyai
➢ membran plasma yang terdapat pada dinding sel
➢ inti sel atau nucleus yang berisi DNA atau materi genetik di
dalamnya
➢ isi sel atau cairan sel/ sitoplasma
➢ ribosom (pabrik protein)

4
BIOKIMIA TUMBUHAN

Gambar 1.1. Sel Prokariot

1. Membran plasma
adalah membran biologis yang terdapat pada dinding sel, sebagai
pemisah bagian dalam sel dengan lingkungan luar. Membran plasma
terdiridari
a. fosfolipid (phospholipid)
b. protein.
Membran plasma bertugas melindungi sel dengan cara menyaring
dan mengatur keluar masuk ion dari dalam maupun dari luar sel, dengan
kata lain bertanggung jawab mengatur zat organik dan ion keluar dan
masuk sel.
2. Sitoplasma
adalah cairan sel yang terdapat dalam membran plasma. Cairan sel
ini terdiridari:
a. air,
b. protein,
c. lipid,
d. mineral, serta
e. enzim-enzim.
Di dalam sitoplasma ini terjadi metabolisme sel, berupa sintesis/
pembentukan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) atau peme-
cahan zat-zat. Hasil metabolism ini digunakan sebagai energi bagi sel

5
BAB 1 METABOLISME PADA TUMBUHAN

tersebut. Pada sel prokariot, sitoplasma merupakan bagian terbesar dari


sel.
3. Ribosom
Ribosom fungsinya adalah tempat/ pabrik nya sintesis protein,
serta berfungsi juga untuk menerjemahkan pesan yang dikirim dari
DNA. Ribosom merupakan bagian yang sangat kecil.
4. Materi Genetik.
Materi genetik adalah yang berfungsi membawa informasi/pesan
genetik (pewarisan sifat) dari suatu organisme. Pada sel prokariot materi
genetik ini ada 2 yaitu:

Gambar 1.2. letak DNA dalam sel

a. DNA (asam deoksiribonukleat)


DNA merupakan bagian yang membawa pesan, dan pada sel
prokariotik terletak di sitoplasma
DNA terdiridari:
• gula deoksiribosa,
• fosfat,
• basa nitrogen
b. RNA (asam ribonukleat).
RNA berfungsi membawa kode genetik pesan dari DNA dan akan
di proses pada sintesis protein yang ditranskripsikan menjadi
urutan asam amino.
5. Dinding sel
Dinding sel adalah bagian terluar dari sel. Yang berfungsi
melindungi sel. Komponen dinding sel terdiri dari:

6
BIOKIMIA TUMBUHAN

• Peptidoglikan
Peptidoglikan merupakan molekul kompleks yang tersusun dari
a. N-acetylglucosamine (NAG)
b. N-acetylmuramic acid (NAM)

Antara NAM dan NAG dihubungkan oleh peptida rantai pendek


yang dinamakan juga dengan ikatan silang. Ini yang membedakan
dinding sel ini dengan organisme lain.
Pada beberapa bagian dinding sel, terdapat pori-pori kecil yang
menghubungkan dunia luar dengan membran plasma namanya
vacuola. Pori-pori ini berfungsi sebagai tempat keluar masuknya
ion dan molekul sebelum disaring oleh membran plasma.

Gambar 1.3. posisi ikatan silang antara NAM dan NAG

Gambar 1.4. Rumus struktur ikatan silang pada peptidoglikan


dinding sel

7
BAB 1 METABOLISME PADA TUMBUHAN

Gambar 1.5. Struktur dinding sel bakteri Gram positif dan gram
negatif.

Gambar 1.6. Struktur membran sel eukariot

6. Flagella
Flagela adalah rambut panjang seperti cambuk yang berfungsi
membantu pergerakan selular, juga berfungsi sebagai organel
sensorik, yang sensitif terhadap bahan kimia dan suhu di luar sel.

II. Eukariot
Adalah sel yang sudah lengkap, biasanya sel tanaman dan hewan
adalah eukariot. Sel ini terdiri dari :
➢ Dinding sel atau dengan kata lain membran sel
➢ Sitoplasma
➢ Inti sel atau nukleus

8
BIOKIMIA TUMBUHAN

➢ Retikulum endoplasma
➢ Ribosom
➢ Badan Golgi
➢ Lisosom
➢ Badan mikro
➢ Mitokondria
➢ Khloroplast

Gambar 1.7. Sel Eukariot pada tumbuhan

Gambar 1.8. Sel Eukariot pada hewan.

1. Membran sel
adalah lapisan yang disebut juga dinding sel yang membatasi bagian
dalam sel dengan lingkungan luarnya. Membran sel eukariot terdiri
dari

9
BAB 1 METABOLISME PADA TUMBUHAN

a. Lapisan lipid rangkap dua yang lebih dikenal sebagai lipid


bilayer.
Lipid terbagi atas:
(1). glikolipid (mengandung karbohidrat),
(2). sterol (mengandung alkohol)
(3). fosfolipid (mengandung fosfat).
Fosfolipid merupakan bagian terbesar penyusun membrane.
Terdiri dari dua bagian,
• Kepala
Bagian kepala disebut (polar head), merupakan bagian yang
dapat larut dalam air (hidrofilik).
• ekor.
Sedangkan bagian ekor (nonpolar tail) merupakan bagian
tidak dapat bercampur dengan air (hidrofobik).
b. Protein berjenis glikoprotein.
Protein membentuk dua lapisan yaitu
• lapisan protein perifer
• lapisan protein integral.

Gambar 1.9. Membran sel Eukariot.

2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah isi sel terdiri dari
a. sitosol,
Sitosol (cairan intraseluler) mengandung zat
• makanan yang terlarut,
• ion,

10
BIOKIMIA TUMBUHAN

• protein,
• dan produk sisa metabolisme. Sitoplasma memiliki
kandungan setidaknya 80% air dan ion-ion terlarut yang
memungkinkan reaksi kimia/ biokimia.
b. Sitoskeleton
Adalah serabut-serabut yang terdapat dalam sitoplasma.
Sitoskeleton terdiri dari 3 serabut yaitu:
• mikrofilamen,
• mikrotubulus dan
• filamen intermediar.
c. organel-organel sel yang lain.
3. Nukleus
adalah otak dari sel karena tempat pengendalian segala aktivitas sel.
Nukleus berbentuk bulat besar ditengah sel. Fungsi Nukleus bagi
sel eukariotik
• sebagai pengendali aktivitas sel,
• merupakan pembawa materi genetik
• mengontrol pembelahan sel
4. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma berbentuk seperti jala yang berpusat pada
endoplasma (sitoplasma bagian dalam). Fungsi dari retikulum
endoplasma adalah
• sintesis substansi kimia, seperti protein, lipid, fosfolipid, dan
steroid
• transportasi protein tersebut ke kompleks golgi.
Ada dua jenis retikulum endoplasma, yaitu:
• Retikulum endoplasma kasar, yaitu yang ditempeli ribosom.
Bertugas dalam proses transpor protein serta sintesis protein.
Penting dalam metabolism.
• Retikulum endoplasma halus, tidak ditempeli ribosom.
Bertugas dalam proses transpor lemak dan sintesis lemak.

11
BAB 1 METABOLISME PADA TUMBUHAN

5. Ribosom
Ribosom adalah bagian sel yang melakukan sintesis protein.
Ribosom terletak bebas di dalam sitoplasma dan ada juga yang
menempel pada bagian sisi luar retikulum endoplasma kasar.
Penyusun utama ribosom adalah
• Protein
• RNA.
6. Badan Golgi
badan golgi adalah salah satu bahagian sel yang berukuran besar,
terletak di dekat retikulum endoplasma. Badan golgi bertanggung
jawab pada proses sekresi sel. Pada badan golgi terjadi :
➢ Proses pembentukan zat sekresi yang dikeluarkan dari tubuh
sel.
➢ Menghasilkan zat sekresi setelah menguraikan karbohidrat
dengan cara mereaksikan protein yang diterima dari retikulum
endoplasma dengan glioksilat. Sehingga terbentuklah gliko-
protein yang kemudian dibawa keluar sel.
7. Mitokondria
adalah pembangkit energi dari sel eukariot. Mitokondria terdapat
pada sel-sel yang memerlukan energi seperti hati, otot dan saraf.
Mitokondria berbentuk bulat dan agak panjang, yang disusun oleh
lipoprotein. Di dalam mitokondria terdapat cairan, yang disebut
matriks mitokondria kaya akan enzim pernafasan (sitokrom),
DNA, RNA serta protein. Fungsi utama dari mitokondria adalah:
➢ melakukan respirasi sel untuk menghasilkan energi.
➢ Mengkode sintesis protein spesifik, karena mitokondria
memiliki DNA sendiri.
➢ Berfungsi mengoksidasi makanan (C6H12O6 + O2 —> CO2 +
H2O dan energi),
➢ dehidrogenerasi,
➢ transfer elektron.

12
BIOKIMIA TUMBUHAN

8. Kloroplas
Kloroplas adalah plastida yang mengandung banyak klorofil,
berperan dalam proses fotosintesis. Klorofil dikatakan juga zat
hijau daun yang menangkap cahaya matahari dan di diubah
menjadi energi kimia.

1.3. Fotosintesis
Apakah fotosintesis itu?. Adalah sebuah proses biokimia yang
membentuk zat makanan dengan memanfaatkan energi cahaya mata-
hari untuk mengubah air dan karbondioksida menjadi karbohidrat. Dan
hanya bisa dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan hijau, terutama yang
mempunyai zat hijau daun atau klorofil.

Gambar 1.10. Proses fotosintesis.

Proses fotosintesis, merupakan awal dari metabolisme pada


tanaman, yang semua proses reaksi kimianya terjadi di dalam sel,
tepatnya pada jaringan mesofil sel. Jaringan mesofil sel itu dapat dilihat
pada gambar 1.11. dan gambar 1.12.

13
BAB 1 METABOLISME PADA TUMBUHAN

Gambar 1.11 Mikrograf elektron dari jaringan Mesofil tanaman


Tembakau.

Gambar 1.12. Keberadaan mesofil sel

Fosintesis merupakan jalur utama metabolisme yang membutuh-


kan energi. Dimana metabolisme itu terdiri dari Anabolisme dan
katabolisme. Katabolisme adalah proses penguraian atau perombakan,
sementara anabolisme adalah proses pembentukan. Pada proses
fotosintesis kedua jenis metabolisme ini terjadi, seperti skema pada
gambar 1.13.

14
BIOKIMIA TUMBUHAN

Gambar 1.13. jenis metabolisme.

Proses fotosintesis sangat tergantung pada 4 hal yaitu :


1. Khlorofil
2. Cahaya matahari
3. Air (H2O)
4. Karbondioksida (CO2).

Khlorofil.
Adalah zat hijau daun yang harus dimiliki tumbuhan supaya dapat
melakukan proses fotosintesis dengan sempurna. Bila tidak mempunyai
khlorofil ini, tumbuhan tidak dapat membuat makanannya sendiri,
seperti parasit.

Cahaya matahari.
Cahaya matahari sangat dibutuhkan untuk proses fotosintesis ini.
Kalau tidak ada cahaya matahari, maka proses fotosintesis tidak akan
terjadi dengan sempurna. Intensitas cahaya matahari pada proses
fotosintesis berbanding lurus dengan banyaknya zat makanan yang
dihasilkan.

Air (H2O)
Air sangat dibutuhkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yang
didapatkan dari air hujan ataupun dari tanah yang diserap oleh akar
tanaman. Bila musim kering, maka jaringan stomata pada daun akan
tertutup, sehingga fotosintesis terjadi tidak sempurna.

15
BAB 1 METABOLISME PADA TUMBUHAN

Karbondioksida (CO2).
Karbondioksida sangat diperlukan pada proses fotosintesis ini,
yang diambil oleh stomata daun dari udara dan merupakan sisa hasil
respirasi manusia dan hewan.

Mekanisme terjadinya proses fotosintesis adalah sebagai berikut:


• Karbondioksida yang ada disekitar tumbuhan, langsung diserap
melalui jaringan stomata yang ada di daun
• Air yang ada disekitar tanaman, langsung diserap melalui akar dan
di teruskan ke daun melalui batang-batang tumbuhan
• Tepat disiang hari, intensitas cahaya yang turun langsung ditangkap
oleh klorofil untuk proses fotosintesis
• Energi sinar matahari yang sudah ditangkap tadi, langsung akan
mengubah air menjadi oksigen dan hydrogen
• Terakhir, hidrogen yang sudah dihasilkan tadi akan langsung
digabungkan dengan karbondioksida untuk menghasilkan zat
makanan untuk kebutuhan tumbuhan tersebut. Sisanya, oksigen
akan langsung dilepaskan ke udara melalui stomata.
Oleh karena itu, penting sekali menjaga dan memelihara tumbuhan
untuk terus hidup. Karena tumbuhan mampu menjaga tingkat oksigen
yang tersebar di udara.
Proses fotosintesis terdiri atas dua tahap yaitu
a. Tahap yang membutuhkan sinar (reaksi terang) atau reaksi
sinar yang terdiri atas fotosistem I dan fotosistem II di mana di sini
terjadi proses perubahan energi matahari yang ditangkap pigmen
warna dan diubahnya menjadi molekul energi ATP dan NADPH;
b. Tahap yang tidak tergantung sinar (reaksi gelap) karena bisa
terjadi dalam keadaaan gelap asalkan tersedia ATP dan NADPH
yang cukup untuk mensintesis molekul organik dari bahan dasar
CO dan H O. Langkah pertama menempelkan molekul CO ke
2 2 2

enzim ribulosa bifosfat disebut fiksasi karbon, diikuti langkah

16
BIOKIMIA TUMBUHAN

berikutnya yaitu masuk ke siklus Calvin atau siklus Calvin-


Benson dengan hasil akhir gugus organik (gula)

1.4. Siklus Calvin


Siklus calvin adalah suatu proses yang berbentuk sikus terdiri dari
reaksi – reaksi kimia yang terjadi di dalam tumbuhan.Termasuk salah
satu bagian dari proses fotosintesis yang tidak memerlukan
memerlukan bantuan cahaya sehingga disebut juga sebagai reaksi gelap.
Siklus calvin ini terjadi di dalam kloroplas tepatnya pada bagian stroma.

Proses pada siklus calvin ini menggunakan ATP dan NADPH2


sebagai energy. ATP dan NADPH2 ini bersumber dari yang dihasilkan
oleh reaksi terang.
Pada siklus calvin terjadi reaksi fiksasi yaitu pengikatan CO2 atau
karbondioksida serta mengkombinasikannya dengan ion H+ atau
hidrogen dan membentuk gula. Gula yang dihasilkan tersebut
kemudian akan diubah menjadi nukleotida, asam amino, dan pati (yaitu
gula yang lebih kompleks).

17
BAB 1 METABOLISME PADA TUMBUHAN

Tahapan Siklus Calvin

Gambar 1.14. Tahapan siklus Calvin.

Tahap I : Fiksasi Karbon


Pada tahap fiksasi karbon, setiap molekul CO2 akan digabungkan
dengan cara melekatkan nya dengan ribulose bifosfat atau yang
seringkali disingkat RuBP. Enzim yang berperan mengkatalis dalam
fase ini yaitu enzim rubisco atau RuBP karbosilase.
Tahap II: Reduksi
Pada tahap reduksi ini, proses yang terjadi adalah, setiap molekul
3-fosfogliserat akan menerima satu gugus fosfat tambahan yaitu dari
ATP menjadi 1,3-bifosfogliserat. Kemudian satu pasang elektron yang
disumbangkan dari NADPH mereduksi 1,3-bifosfogliserat yang
kehilangan 1 gugus fosfat , berubah menjadi G3P.
Secara spesifik elektron dari NADPH akan mereduksi sebuah
gugus karboksi 1,3-bifosfogliserat menjadi 1 gugus aldehida G3P.
Untuk setiap tiga CO2 yang memasuki siklus akan membentuk enam
molekul G3P. Akan tetapi hanya 1 yang akan terhitung sebagai
perolehan netto karbohidrat.

18
BIOKIMIA TUMBUHAN

Siklus akan diawali dengan karbohidrat 15 karbon yang berbentuk


3 molekul RuBP berkarbon-lima. Terdapat juga karbohidrat senilai 18
karbon dalam bentuk 6 molekul G3P. Kemudian satu molekul akan
keluar siklus untuk digunakan oleh sel tumbuhan. Akan tetapi lima
molekul lain di siklus ulang untuk memperoleh 3 molekul RuBP

Regenerasi Penerima CO2 atau RuBP


Pada fase regenerasi penerimaan CO2 atau RuBP yang terjadi
dalam serangkaian reaksi kompleks, di mana rangka karbon lima
molekul G3P akan disusun ulang oleh langkah terakhir siklus calvin
menjadi 3 molekul RuBP. Untuk dapat melakukan hal tersebut, siklus
yang terjadi harus menggunakan 3 molekul ATP kembali.
Setelah fase yang ketiga ini terlewati, maka RuBP sudah siap untuk
menerima CO2 kembali, sehingga siklus akan terus berlanjut. Dalam
sintesis netto, 1 molekul G3P yang berlangsung dalam siklus calvin
menggunakan 9 molekul ATP serta 6 molekul NADPH. Untuk G3P
yang keluar dari siklus calvin akan menjadi materi awal bagi jalur
metabolik yang akan mensintesis senyawa organik lain. Apabila reaksi
terang dan reaksi gelap (siklus calvin) berlangsung terpisah, maka tidak
dapat membuat gula dari CO2.

1.5. Rangkuman
Definisi biokimia adalah secara umum berarti ilmu yang mem-
pelajari reaksi-reaksi /proses kimia yang ada dalam tubuh makhluk
hidup dan kehidupan, serta interaksi molekul dalam sel makhluk hidup,
begitujuga dengan struktur dan fungsi sel, seperti protein, karbohidrat,
lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya.
Pengertian biokimia tanaman/tumbuhan adalah ilmu yang mem-
pelajari reaksi-reaksi biokimia yang ada pada proses metabolisme
primer yang membentuk maupun menguraikan produk kimia tertentu,
seperti karbohidrat, protein, lipid, asam nukleat, asam karboksilat dan
lainnya dari tanaman. Dari hasil metabolisme primer ini tumbuhan
mengembangkan proses metabolisme sekunder yang menghasilkan

19
BAB 1 METABOLISME PADA TUMBUHAN

begitu banyak hasil metabolit sekunder.


Tanaman adalah beberapa jenis organisme yang dibudidayakan dan
dipanen pada suatu saat tertentu. Karena itu, jamur termasuk tanaman
Tumbuhan yaitu suatu organisma yang tumbuh dari bumi dengan
sendirinya. Walaupun secara awam, tanaman disebut juga tumbuhan.
Tapi tanaman sengaja ditanam, tumbuhan tidak.
Metabolisme pada tanaman dimulai dari reaksi anabolisme yaitu
sintesis karbohidrat dan asam amino dari air, karbondioksida, nitrat
dan sulfat. Proses nya terjadi melalui fotosintesis, yang memanfaatkan
energi matahari.
Proses metabolisme ini terjadi pada sel. Sel menurut jenisnya ada 2
yaitu: Prokariot dan Eukariot
Prokariot Adalah sel yang paling sederhana, yang juga dikatakan sel
yang tidak mempunyai inti sel atau inti sel nya terbungkus membrane,
biasanya adalah sel bakteri yang hanya mempunyai membran plasma
yang terdapat pada dinding sel, inti sel atau nucleus yang berisi DNA
atau materi genetik di dalamnya, isi sel atau cairan sel/ sitoplasma,
ribosom (pabrik protein)
Eukariot Adalah sel yang sudah lengkap, biasanya sel tanaman dan
hewan adalah eukariot. Sel ini terdiri dari dinding sel atau dengan kata
lain membran sel, sitoplasma, inti sel atau nukleus, retikulum endo-
plasma, ribosom, badan Golgi, lisosom, badan mikro, mitokondria,
khloroplast
Fotosintesis sebuah proses biokimia yang membentuk zat makanan
dengan memanfaatkan energi cahaya matahari untuk mengubah air dan
karbondioksida menjadi karbohidrat. Proses fotosintesis sangat tergan-
tung pada 4 hal yaitu khlorofil, cahaya matahari, air (H2O), karbon-
dioksida (CO2).Proses fotosintesis terdiri atas dua tahap yaitu tahap
yang membutuhkan sinar (reaksi terang), tahap yang tidak tergantung
sinar (reaksi gelap).
Siklus Calvin adalah suatu proses yang berbentuk sikus terdiri dari
reaksi – reaksi kimia yang terjadi di dalam tumbuhan.Termasuk salah
satu bagian dari proses fotosintesis yang tidak memerlukan bantuan

20
BIOKIMIA TUMBUHAN

cahaya sehingga disebut juga sebagai reaksi gelap.

1.6. Tes
1. Dapatkah dijelaskan perbedaan metabolisme yang terjadi pada
tumbuhan dengan metabolisme yang terjadi pada hewan?
2. Jelaskan perbedaan antara katabolisme dan anabolisme
3. Jelaskan tahapan reaksi fotosintesis
4. Apakah ada hubungan fotosintesis dengan efek rumah kaca?
5. Dapatkah dihitung berapa ATP dalam satu siklus Calcin yang
terlibat?

Daftar Pustaka
[1] P. Biochemistry, “Plant Biochemistry,” Nature, vol. 168, no. 4262,
p. 4, 1951.
[2] D. Ekinci, Biochemistry. 2012.
[3] J. B. Harborne, Chemistry of plant pigments, vol. 208, no. 5015. 1965.
[4] R. K. Murray, D. K. Granner, P. A. Mayes, and V. W. Rodwell,
Harper’s Illustrated Biochemistry. 2003.
[5] E. J. Wood, Harper’s biochemistry 24th edition, vol. 24, no. 4. 1996.
[6] H. Heldt, Plant Biochemistry, vol. 168, no. 4262. 1951.
[7] K. L. Soole and J. T. Wiskich, “Plant biochemistry and molecular
biology. Oxford, UK: Oxford University Press: 1st Edition
(English translation), 1997. Price p/b: £26.95. ISBN 0 19 850179
X.,” New Phytol., vol. 144, no. 2, pp. 209–211, 1999.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-
eukariotik/

21
BAB 1 METABOLISME PADA TUMBUHAN

22
BAB 2 ENZIM

Deskripsi Singkat
Bab ini membahas tentang enzim secara umum dan, yang terlibat
dalam reaksi metabolisme tanaman. Enzim berhubungan erat dengan
reaksi-reaksi biokimia baik biokimia umum maupun biokimia tanaman.

Relevansi
Enzim sangat penting bagi tanaman dalam membantu mempercepat
reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada tubuh tanaman, missal dalam proses
pematangan buah, dalam proses membentuk cadangan makanan dan lain
sebagainya. Setiap reaksi dikatalisis oleh satu enzim yang khusus.

Capaian pembelajaran (learning outcome)


Diharapkan setelah membaca bab ini,
1. Mahasiswa mampu memahami fungsi dan cara kerja enzim
2. Mahasiswa mampu mengelompokkan penggolongan enzin
3. Mahasiswa mampu menentukan faktor yang mempengaruhi kerja
enzim

Isi Materi
Definisi Enzim dapat dilihat dari asal kata ‘enzim’ berasal dari
bahasa Yunani yang terdiri dari
en : berarti dalam
zyme. : berarti ragi
Sehingga enzim adalah zat dalam ragi.

24
BIOKIMIA TUMBUHAN

Enzim adalah
Sekelompok protein yang mempunyai fungsi khusus yaitu sebagai
biokatalis membantu proses metabolisme tubuh seperti pembentukan
senyawa penyusun sel, pembakaran glukosa, penguraian protein, dan
penguraian polisakarida.
Pada dasarnya enzim adalah senyawa organik yang merupakan
molekul besar berfungsi mengkatalisis atau mempercepat jalannya
reaksi metabolisme di dalam tubuh tumbuhan tanpa mempengaruhi
keseimbangan reaksi. Ada yang mengatakan enzim tidak ikut bereaksi,
itu karena enzim terbebtuk kembali. Tapi sebenarnya dari ilmu biokimia
enzim ikut bereaksi dan pada akhir tahap reaksi dia akan terbentuk
kembali. Pernyataan bahwa enzim tidak inut berekasi dari sisi biokimia
tidak benar, memang , struktur enzim tidak berubah baik sebelum dan
sesudah tetapi ada tahapan pada mekanisme reaksi dimana enzim akan
bereaksi dengan substrat, membentuk senyawa antara enzim substrat
dengan bentuk reaksi yang sedemikian rupa, dan pada akhir reaksi
setelah terbentuk produk, enzim akan melepaskan diri kembali. Maka
secara sekilas dikatakan enzim tdk ikut bereaksi.
Dalam mempelajari enzim, ada beberapa istilah yang perlu
diperhatikan antara lain:
• Apo enzim
Adalah protein inaktif karena kehilangan kofaktor
• Holoenzim
Adalah enzim yang tersusun dari apoenzim dan kofaktor
• Gugus prostetik
Adalah kofaktor yang terikat dalam enzim, susah dipisahkan
kecuali dengan merubah aktivitas nya.
Komposisi enzim itu dapat dilihat pada Gambar 2.1.

25
BAB 2 ENZIM

Gambar 2.1. Komposisi enzim.

2.1. Fungsi dan Cara Kerja Enzim


Fungsi enzim berawal dari kata mengkatalisis, Dimana kerja
enzim adalah mempercepat terjadinya reaksi dengan mengkatalisis
reaksinya. Bagaimana fungsi enzim memgkatalisis reaksi?. Adalah
dengan menurunkan energi aktivasi, seperti gambar 2.1.

Jalur reaksi
Gambar 2.2. Energi aktivasi reaksi yang dikatalisis

Reaksi tanpa katalis


----- Reaksi dengan katalis
XY Energi aktivasi awal yang diperlukan
X Energi aktivasi setelah ditambahkan
enzim ada pengurangan energi akti-
vasi sebesar Y

26
BIOKIMIA TUMBUHAN

Energi aktivasi
adalah jumlah minimum energi yang diperlukan untuk memulai
reaksi. Ini adalah tinggi penghalang energi potensial antara minimal
energi potensial dari reaktan dan produk.
Cara enzim berinteraksi dengan substratnya ada 2 cara yaitu
• Teori Kunci dan anak kunci

Gambar 2.3. Teori kunci dan anak kunci

Pada teori kunci dan anak kunci ini yang dinamakan juga “lock and
key”, enzim akan bekerja mengkatalisis reaksi hanya dengan substrat
yang cocok, spesifik. Teori ini ditemukan oleh Emil Fischer pada 1894.
Hanya substrat yang punya bentuk yang cocok secara spesifik yang
dapat dikatalisis oleh enzim. Enzim diilustrasikan sebagai kunci dan
substrat dengan gembok. Gembok dan kunci akan memiliki kecocokan
sisi yang sama untuk bisa membuka ataupun sebaliknya.
Tapi teori ini memiliki kekurangan dalam hal tidak mampu
menjelaskan kestabilan enzim pada saat pera lihan titik reaksi enzim.

• Teori Induksi / Induced fit

Gambar 2.4. Teori induksi

27
BAB 2 ENZIM

Teori induksi ditemukan oleh Daniel Koshland pada 1958. Pada


teori ini, bila pada awal nya substrat tidak ada kecocokan dengan enzim,
tetapi substrat mengalami induksi, usaha sedemikian rupa supaya ada
kecocokan dengan enzim,
Molekul enzim mempunyai sisi aktif tempat melekatnya ssubstrat
maka akan terbentuk molekul kompleks enzim-substrat. Pengikatan
substrat ini menginduksi penyesuaian sedemikian pada enzim dan
substrat yang meningkatkan kecocokan dan mendorong sebuah
molekul kompleks enzim-substrat dalam keadaan yang lebih reaktif.
Molekul enzim ini kembali ke bentuk semula setelah produk dihasilkan

Gambar 2.5 Mekanisme Teori Induksi yang Memperlihatkan Sisi Aktif

Teori induksi ini mempertimbangkan active site (sisi aktif) dari


enzim. Gambar 2.6. memperlihatkan sisi aktif suatu Enzim.

Gambar 2.6. Sisi aktif suatu enzim

28
BIOKIMIA TUMBUHAN

Sifat-sifat enzim
Enzim sangat penting peranannya untuk kehidupan organisme.
Oleh karena itu kita harus mengetahui apa saja sifat-sifat dari enzim ini.
Adapun sifat-sifat enzim itu adalah:
1. Biokatalisator
enzim merupakan senyawa katalis yang mempercepat reaksi kimia.
Karena enzim ini berasal dari organisme, maka enzim disebut juga
ialah sebagai senyawa biokatalisator.
2. Termolabil
Enzim ialah sebuah senyawa protein. Sehingga sifat-sifat protein
ada pada enzim, seperti enzim juga mempunyai sifat termolabil
artinya enzim ini sangat dipengaruhi oleh suhu. Apabila suhu
ekstrim dapat merusak kerja enzim. Pada suhu dibawah 10 ºC,
enzim akan inaktif. Sementara itu, enzim akan mengalami
denaturasi jika pada suhu di atas 60 ºC. Sehingga bila ingin meng-
awetkan makanan dilakukan proses pembekuan, karena pada
temperature itu enzim pembusukan tidak bekerja.
3. Spesifik
enzim dikatakan bersifat spesifik karena hanya dapat mengikat
substrat tenrtntu yang spesifik pula. Sifat spesifik yang dijadikan
sebagai dasar penamaan.
4. Bekerja bolak balik.
Mengapa dikatakatakan enzim bekerja bolak balik?, karena enzim
yang mengkatalisi katabolisme senyawa A menjadi senyawa B bisa
juga mengkalisis pembentukan senyawa A dari senyawa B.

2.2. Penggolongan Enzim


Enzim jumlah nya sangat banyak, sesuai dengan sifatnya yang
spesifik, sehingga perlu suatu cara untuk penggolongan enzim. Peng-
golongan enzim ini berdasarkan nama substrat dan jenis reaksi yang
dikatalisis nya. Terdiri atas 6 golongan yaitu:
1. Oksidoreduktase
Mengkatalisis reaksi oksidasi reduksi

29
BAB 2 ENZIM

2. Transferase
Memindahkan gugus fungsional
3. Hidrolase
Menyebabkan reaksi hidrolisis
4. Liase
Pengurangan gugus untuk membentuk ikatan rangkap, ikatan C-
O, C-C atau C-N
5. Isomerase
Penyusunan kembali gugus fungsi, isomerisasi
6. Ligase.
Pembentukan ikatan yang berpasangan dengan hidrolisis ATP,
Penggabunga 2 molekul.
Disamping pemberian nama secara resmi seperti penggolongan
itu, pada umumnya enzim namanya diberi akhiran ase. Penamaan
seperti ini nama nya adalah nama trivial. Nama trivial enzim berikut
fungsinya dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Nama trivial enzim berikut fungsinya


1. Oksidoreduktase

30
BIOKIMIA TUMBUHAN

2. Transferase

3. Hidrolase.

Beberapa sumber enzim.


Tabel 2.2. Beberapa sumber enzim.

31
BAB 2 ENZIM

2.3. Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim


Ada beberapa factor yang mempengaruhi kerja enzim antara lain:
a) Konsentrasi enzim
b) Konsentrasi Substrat
c) Suhu/temperature
d) pH
e) Inhibitor (penghambat)

Konsentrasi enzim.
Bila konsentrasi enzim semakin besar, maka kecepatan reaksi akan
semakin cepat pula. Konsentrasi enzim ini berbanding lurus dengan
suatu kecepatan reaksi, tentunya selama masih ada substrat yang perlu
diubah menjadi produk.

Gambar 2.7 Pengaruh Konsenterasi Enzim Terhadap Aktivitas


Enzim/Kecepatan Reaksi Enzim

Konsentrasi Substrat.
Bila konsentrasi Substrat bertambah, kecepatan reaksi akan
bertambah sampai batas konsentrasi tertentu. Setelah itu tidak terjadi
lagi pertambahan kecepatan (konstan). Walaupun konsentrasi Substrat
bertambah.

32
BIOKIMIA TUMBUHAN

Gambar 2.8 Pengaruh konsentrasi Substrat terhadap aktivitas enzim /


kecepatan reaksi enzim

Gambar 2.9. Pertambahan konsentrasi Enzim.

Dengan bertambahnya konsentrasi Substrat maka tumbukan


antara molekul Substrat dan molekul Enzim bertambah banyak,
sehingga menyebabkan reaksi yang terjadi semakin cepat.

Suhu/Temperatur.
Molekul kimia bereaksi, karena adanya tumbukan antara molekul,
dan bila molekul dinaikkan suhunya maka energy tumbukannya
bertambah besar, sehingga suhu sangat berpengaruh pada aktivitas
reaksi enzim. Disamping itu pada enzim karena dia adalah protein, bila
dipanaskan akan terjadi denaturasi, yang menyebabkan enzim inaktif,
sehingga kecepatan reaksi akan menurun. Maka untuk reaksi enzimatis,
kenaikan suhu sampai optimum akan menyebabkan kecepatan reaksi

33
BAB 2 ENZIM

bertambah, tapi kenaikan suhu setelah kondisi suhu optimum


menurunkan kecepatan reaksi.

Gambar 2.10 Pengaruh konsentrasi Suhu terhadap aktivitas enzim /


kecepatan reaksi enzim

pH
pH juga sangat berpengaruh terhadap reaksi enzim, karena enzim
adalah protein maka dengan kenaikan pH (panambahan basa) atau
penurunan pH (penambahan asam) sedikit saja dapat menyebakan
denaturasi. Sehingga untuk pertambahan pH sampai pada pH optimum
reaksi, kecepatan reaksi akan bertambah tapi bila masih dinaikkan pH
setelah suhu optimum,

Gambar 2.11 Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim / kecepatan


reaksi enzim

34
BIOKIMIA TUMBUHAN

Inhibitor adalah suatu zat yang menghambat aktivitas enzim.


Sementara itu lawam nya adalah activator.
Aktivator ialah molekul yang membantu suatu enzim agar
mudahberkaitan dengan substrat.
Proses inhibisi ada 2 cara:
• inhibitor kompetitif
• inhibitor non-kompetitif.
Inhibitor kompetitif mempunyai sebuah struktur yang sama dengan
sebuah molekul substrat, inhibitor ini melekat pada suatu sisi aktif
enzim yang sehingga menghalangi dalam pembentukan ikatan kom-
pleks enzim-substrat.
Inhibitor non-kompetitif bisa melekat pada sisi enzim yang bukan
merupakan sebuah sisi aktif, dan membentuk kompleks enzim-inhi-
bitor. Inhibitor ini mengubah dalam bentuk/struktur enzim, yang
sehingga sisi aktif enzim ini menjadi tidak berfungsi dan substrat tidak
bisa berkaitan dengan enzim tersebut.

2.4. Rangkuman
Enzim adalah sekelompok protein yang mempunyai fungsi khusus
yaitu sebagai biokatalis membantu proses metabolisme tubuh seperti
pembentukan senyawa penyusun sel.
Sifat-sifat enzim
• Biokatalisator
• Termolabil
• Spesifik
• Bekerja bolak balik
Penggolongan Enzim, enzim yang jumlahnya sangat banyak, sesuai
dengan sifatnya yang spesifik, sehingga perlu suatu cara untuk
penggolongan enzim. Penggolongan enzim ini berdasarkan nama
substrat dan jenis reaksi yang dikatalisis nya. Terdiri atas 6 golongan
yaitu:
1. Oksidoreduktase

35
BAB 2 ENZIM

2. Transferase
3. Hidrolase
4. Liase
5. Isomerase
6. Ligase.
Faktor yang mempengaruhi kerja Enzim, ada beberapa factor yang
mempengaruhi kerja enzim antara lain:
a) Konsentrasi enzim
b) Konsentrasi Substrat
c) Suhu/temperature
d) pH
e) Inhibitor (penghambat)

2.5. Tes
1. Apakah enzim adalah protein?. Kalau ya jelaskan hal-hal yang
mempengaruhi reaksi enzim yang berhubungan dengan hal
tersebut.
2. Apakah keuntungan suatu usaha yang menggunkan enzim untuk
prosesnya, sehubungan dengan fungsi enzim.
3. Jelaskan mengapa untuk mengawetkan makanan, disimpan pada
suhu dingin
4. Untuk bekerja dengan enzim sering kita menggunakan larutan
buffer, ini alasannya apa ya?
5. Termasuk golongan enzim manakah enzim Lipase, papain,
bromelin dan amylase.

Daftar Pustaka
[1] P. Biochemistry, “Plant Biochemistry,” Nature, vol. 168, no.
4262, p. 4, 1951.
[2] D. Ekinci, Biochemistry. 2012.
[3] J. B. Harborne, Chemistry of plant pigments, vol. 208, no. 5015.
1965.

36
BIOKIMIA TUMBUHAN

[4] R. K. Murray, D. K. Granner, P. A. Mayes, and V. W. Rodwell,


Harper ’ s Illustrated Biochemistry. 2003.
[5] E. J. Wood, Harper’s biochemistry 24th edition, vol. 24, no. 4. 1996.
[6] H. Heldt, Plant Biochemistry, vol. 168, no. 4262. 1951.
[7] K. L. Soole and J. T. Wiskich, “Plant biochemistry and
molecular biology. Oxford, UK: Oxford University Press: 1st
Edition (English translation), 1997. Price p/b: £26.95. ISBN 0
19 850179 X.,” New Phytol., vol. 144, no. 2, pp. 209–211, 1999.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-
eukariotik/

37
BAB 2 ENZIM

38
BAB I
LAPISAN ILMU HUKUM MENURUT TEORI HUKUM

Capaian Pembelajaran

39
BAB 3 KARBOHIDRAT

Deskripsi Singkat
Bab ini membahas tentang susunan kimia karbohdrat beserta
fungsi karbohidrat dalam metabolisme tumbuhan. Juga mepelajari
reaksi-reaksi identifikasi Karbohidrat, serta proses Glikolisis, gliko-
genesis, dan Glukoneogenesis beserta siklus asam sitrat.

Relevansi
Bab Karbohidrat sangat erat relevansinya dengan pertanian, dalam
biokimia tanaman, dimana tanaman pada umumnya menghasilkan karbo-
hidrat sebagai cadangan makanannya. Karbohidrat dibentuk melalui
metabolisme pada jalur glikolisis, glikogenesis maupun gluconeogenesis.
Serta sangat perlu membahas Siklus Asam Sitrat.

Capaian pembelajaran (learning outcome)


1. Mahasiswa mampu menjelaskan susunan kimia Karbohidrat
2. Mahasiswa mampu menjelaskan Fungsi Karbohidrat
3. Mahasiswa mampu menjelaskan reaksi Karbohidrat
4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan proses glikolisis pada karbo-
hidrat.
5. Mahasiswa mampu mengaplikasikan proses Glikogenesis pada
metabolisme Karbohidrat.
6. Mahasiswa mampu memahami proses Glukoneogenesis pada
metabolism Karbohidrat.
7. Mahasiswa mampu mengaplikasikan Siklus asam sitrat, pada meta-
bolism karbohidrat.

40
BIOKIMIA TUMBUHAN

Isi Materi

Gambar 3.1. Struktur karbohidrat


3.1. Susunan Kimia Karbohidrat
C12H22O11
Karbohidrat berasal dari kata
• “Karbo” artinya karbon (C)
• “hidrat” artinya air (H2O)
Dengan demikian Karbohidrat, selalu ada C dan (H2O)
Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehid atau polihidosi keton.
Karenanya karbohirat mempunyai 2 gugus fungsi yaitu:
• Gugus fungsi hidroksil
• Gugus fungsi keton/aldehid
Rumus umum Karbohidrat adalah (CH2O)n, mengandung gugus
aldehid (untuk aldosa) atau mengandung gugus keton (untuk ketosa).
Berdasarkan susunan molekulnya, maka Karbohidrat dapat dibagi atas
beberapa golongan seperti:
1. Monosakarida
2. Disakarida/Oligosakarida
3. Polisakarida
Isi Materi
Monosakarida adalah Karbohidrat yang paling sederhana dan tidak
dapat dihidrolisis lebih lanjut. Berdasarkan gugus fungsinya, karbonil
monosakarida dapat digolongkan menjadi dua golongan, adalah:
• aldosa
• ketosa.

41
BAB 3 KARBOHIDRAT

Aldosa:
Contoh Aldosa adalah Glukosa C6H12O6 seperti yang ada pada gambar
3.1,

Gambar 3.2. Glukosa dalam bentuk Aldosa

Ketosa:
Contoh Ketosa adalah Fruktosa C6H12O6 seperti yang ada pada gambar
3.2,

Gambar 3.3. Glukosa dalam bentuk ketosa

Berdasarkan jumlah atom C nya, monosakarida dapat digolongkan


menjadi empat golongan :
➢ Triose (mengandung 3 atom C),

42
BIOKIMIA TUMBUHAN

➢ Tetrose (mengandung 4 atom C),


➢ Pentose (mengandung 5 atom C),
➢ heksose (mengandung 6 atom C.

Berikut contoh Monosakarida yang termasuk pentosa

Gambar 3.4. monosakarida yang termasuk pentosa

Berikut adalah contoh Monosakarida yang termasuk heksosa

Gambar 3.5. monosakarida yang termasuk heksosa

Disakarida adalah karbohidrat yang mengandung 2 satuan monosaka-


rida. Terbentuk dari hasil penggabungan 2 molekul monosakarida
dengan menhasilkan molekul air. Kedua molekul monosakarida
berikatan secara glukosida. Contoh disakarida adalah
• sukrosa (gula tebu)
• maltosa (gula gandum)
• laktosa (gula susu)

43
BAB 3 KARBOHIDRAT

semua gula diatas mempunyai rumus molekul yang sama yaitu


C12H22O11.

Struktur cincin molekul sukrosa

Panah merah : ikatan glukosida

Gambar 3.6. Strutur cincin maltosa.

Gambar 3.7. Struktur cincin Laktosa

Oligosakarida
Sebagian ada yang membagi menjadi oligosakarida, sebagian lagi lang-
sung saja mengatakan Polisakarida. Dimana oligosakarida adalah
karbohidrat yang bila dihirolisis menghasilkan 3 sampai 8 molekul
monosarida.

44
BIOKIMIA TUMBUHAN

Polisakarida adalah karbohidrat yang bila dihidrolisis menghasilkan


banyak molekul monosakarida. Contohnya adalah Amilum (C6H10)5)n.
Amilum terbentuk dari fotosíntesis dalam klorofil daun dengan
bantuan sinar matahari.

Adapun secara skematis penggolongan senyawa karbohidrat seperti


gambar. 3.8.

Gambar 3.8. Skema penggolongan Karbohidrat.

Gula biasanya bervariasi tingkat kemanisannya, yang paling manis


adalah Fruktosa, dan diukur dalam Brix. Beberapa tingkat kemanisan
gula dapat dilihat dalam tabel 3.1

45
BAB 3 KARBOHIDRAT

Tabel 3.1.Tingkat kemanisan beberapa gula


Nama Tingkat
Gula kemanisan (Brix)
Laktosa 16
Maltosa 33
Glukosa 74
Sukrosa 100
Gula inversi 130
Fruktosa 173

3.2. Fungsi Karbohidrat


Pada tumbuhan, karbohidrat dibentuk atau diproduksi, yang guan
untuk manusia dan hewan seperti:
• Sebagai sumber energi utama.
• dalam proses metabolisme,menjaga keseimbangan asam dan basa
dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel,jaringan,serta organ
tubuh,
• Membantu proses pencernaan
• Membantu penyerapan kalsium,
• Merupakan pembentuk senyawa lainnya misalnya sebagai asam
lemak sebagai penyusun lemak dan asam amino sebagai penyusun
protein.
• Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting
dalam pewarisan sifat.Gen terdiri dari asam deoksiribunukleat
(DNA) dan asam ribonukleat (RNA) yang merupakan karbohidrat
beratom C lima.
• Merupakan senyawa yang membantu proses berlangsungnya
buang air besar.selulosa merupakan polisakarida yang sulit dicerna,
tetapi keberadaannya dala sisa pencernaan dapat mencegah
konstipasi (sembelit)
• Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi sebagai
cadangan makanan, pemberi rasa manis pada makanan, mem-

46
BIOKIMIA TUMBUHAN

bantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus,


penghemat protein karena bila karbohidrat makanan terpenuhi,
protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun. Karbo-
hidrat juga berfungsi sebagai pengatur metabolisme lemak karena
karbohidrat mampu mencegah oksidasi lemak yang tidak
sempurna.

Beberapa Sumber Karbohidrat :


• Jagung
Jagung merupakan makanan pokok untuk untuk beberapa
daerah. Mengabdung asam folat dan serat yang baik untuk tubuh.
• Sagu
Tanaman sagu biasa tumbuh di daerah rawa-rawa di daerah
Indonesia Timur dan jarang ditemukan di daerah Barat Indonesia.
• Singkong
Akar tanaman ini yang berupa umbi dapat menjadi makanan yang
mengenyangkan. Mengandung karbohidrat tinggi.

Berikut Penjelasan Singkat langkah-langkah dalam metabolisme


karbohidrat
1. GLIKOLISIS yaitu: dimana glukosa dimetabolisme menjadi
piruvat (aerob) menghasilkan energi (8 ATP)atau laktat (anerob)
menghasilkan (2 ATP).
2. GLIKOGENESIS yaitu: proses perubahan glukosa menjadi
glikogen. Di Hepar/hati berfungsi: untuk mempertahankan kadar
gula darah. sedangkan di Otot bertujuan: kepentingan otot sendiri
dalam membutuhkan energi.
3. GLIKOGENOLISIS yaitu : proses perubahan glikogen menjadi
glukosa. atau kebalikan dari GLIKOGENESIS.
4. JALUR PENTOSA FOSFAT yaitu : hasil ribosa untuk sintesis
nukleotida, asam nukleat dan equivalent pereduksi (NADPH)
(biosintesis asam lemak dan lainnya.)

47
BAB 3 KARBOHIDRAT

5. GLUKONEOGENESIS : senyawa non-karbohidrat (piruvat,


asam laktat, gliserol, asam amino glukogenik) menjadi glukosa.
6. TRIOSA FOSFAT yaitu: bagian gliseol dari TAG (lemak)
7. PIRUVAT & SENYAWA ANTARA SIKLUS KREBS : untuk
sintesis asam amino --> Asetil-KoA --> untuk sintesis asam
lemak &kolesterol --> steroid.

3.3. Reaksi Karbohidrat


1. Reaksi Hidrolisis.
Reaksi hidrolisis Sukrosa

Reaksi hidrolisis maltose:

Reaksi hidrolisis galaktosa:

Reaksi hidrolisis amilum dengan katalis enzim amylase mennhasilkan


sejumlah satuan maltose.

2. Uji Iodin
terhadap hasil hidrolisis bertujuan mengidentifikasi polisakarida.
Dengan Uji iod juga dapat dibedakan amilum dengan dekstrosa.
Karbohidrat berantai pendek seperti disaka-rida dan monosakaraida
tidak tidak dapat berikatan dengan iodin.

48
BIOKIMIA TUMBUHAN

Tabel 3.2. Uji Iodin terhadap hasil hidrolisis


Zat Di uji dengan larutan I2
Amilum Biru
Dekstrosa Ungu
Maltosa Merah
Glukosa Tidak berwarna

Tabel 3.3. Contoh hasil pengujian bermacam-macam sampel


karbohidrat terhadap uji Iodin.

49
BAB 3 KARBOHIDRAT

3. Uji Molisch
Uji ini untuk semua jenis karbohidrat. Baik monosakarida,
disakarida, maupun polisakarida akan memberikan hasil positif. Uji
positif ditandai dengan timbulnya cincin merah ungu yang merupakan
kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan a-naftol
dalam pereaksi molish.

50
BIOKIMIA TUMBUHAN

Uji Molish pada pentose

Uji Molish pada heksosa

4. Uji Benedict
adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan
beberapa disakarida seperti laktosa, glukosa dan maltosa. Uji benedict

51
BAB 3 KARBOHIDRAT

berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau


keton bebas dalam suasana basa, biasanya ditambahkan zat pengom-
pleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan
CuCO3. Uji positif ditandai dengan terbentuknya endapan merah
bata, kadang disertai dengan larutan yang berwarna hijau, merah, atau
orange.

Tabel 3.4. Beberapa contoh hasil uji Bennedict sampel.

5. Uji Tollens
Pereaksi tollens, adalah pengoksidasi ringan, yang digunakan
dalam uji ini adalah larutan basa dari perak nitrat. Larutannya jernih
dan tidak berwarna. Untuk mencegah pengendapan ion perak

52
BIOKIMIA TUMBUHAN

sebagai oksida pada suhu tinggi, maka ditambahkan beberapa tetes


larutan amonia. Amonia membentuk kompleks larut air dengan ion
perak. Uji ini positif terhadap karbohidrat pentosa yang membeda-
kannya dengan heksosa. Aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens
sehingga membebaskan unsur perak (Ag).

3.4. Glikolisis
Glikolisis berasal dari kata glukosa dan lisis yang artinya adalah
serangkaian reaksi biokimia yang memecah molekul glukosa, menjadi
molekul asam piruvat. Lebih rincinya adalah proses degradasi satu
molekul Glukosa (C6) menjadi 2 molekul Piruvat (C3).
Proses glikoslisis menghasilkan energy yang lebih sedikit per-
molekul glukosa dibandingkan dengan oksidasi aerob yang sempurna.
Energi yang dihasilkan disimpan dalam bentuk 2ATP ( Adenosin Tri
Posphat) dan 2 NADH, yaitu senyawa organik berenergi tinggi.
Glikolisis ini terjadi pada sitosol.

Pada keadaan anaerob


Hasil akhirnya adalah Piruvat masuk ke dalam mitokondria
menghasilkan Asetil CoA .

Siklus Kreb
ATP +CO2 + H2O

Pada keadaan An Aerob.


• Asam piruvat yang terbentuk tidak memasuki mitokondria tetapi
direduksi oleh NADH.
• Piruvat direduksi (menerima H+) laktat
Hasil akhirnya asam laktat

53
BAB 3 KARBOHIDRAT

Energi yang dihasilkan 2 ATP


Glikolisis terdiri dari 2 fase:
1. Fase preparasi (preparatory phase): fosforilasi
glukosa dan konversinya menjadi gliseraldehid 3-fosfat.
2. Fase pembayaran (payoff phase):konversi oksidatif gliseraldehid 3-
P menjadi piruvat disertai pembentukan ATP dan NADH

Ringkasan reaksi glikolisis pada lintasan EMP adalah sebagai berikut:

Sedangkan ringkasan reaksi dari glikolisis adalah sebagai berikut:

Lintasan Glikolisis yang paling umum adalah Lintasan Emden – Meyer


Hoff.

54
BIOKIMIA TUMBUHAN

Gambar 3.9. Lintasan Embden – Meyer Hoff

Tahap-tahap glikolisis.
Tahap 1: Fosforilasi Glukosa
Pada tahap ini terjadi penambahan gugus posfat. Reaksi terjadi
dengan bantuan enzim heksokinase, yang memisahkan satu kelompok
fosfat dari ATP (Adenosine Triphsophate) dan menambahkannya ke
glukosa, kemudian mengubahnya menjadi glukosa 6-fosfat. Dalam

55
BAB 3 KARBOHIDRAT

proses satu molekul ATP, yang juga merupakan energi tubuh, diguna-
kan untuk selanjutnya ditransformasikan ke ADP (Adenosin difosfat),
karena pemisahan satu kelompok fosfat.

Reaksi keseluruhan dapat diringkas sebagai berikut:


Glukosa (C6H12O6) + + ATP heksokinase → Glukosa 6-Fosfat
(C6H11O6P1) + ADP

Tahap 2: Produksi Fruktosa-6 Fosfat


Pada tahap ini diproduksi fruktosa 6-fosfat. Reaksinya dikatalisis oleh
enzim phosphoglucoisomerase. Prosesnya dimulai dari produk tahap
sebelumnya, glukosa 6-fosfat dan diubah menjadi fruktosa 6-fosfat
yang merupakan isomer nya (Isomer adalah molekul sama rumus
bangun berbeda).

Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut:


Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + Phosphoglucoisomerase

Fruktosa 6-Fosfat (C6H11O6P1)

Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat


Pada tahapini, Fruktosa isomer 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1, 6-
difosfat dengan penambahan kelompok fosfat. Reaksi ini dikatalisis
oleh enzim fosfofruktokinase yang memanfaatkan satu molekul ATP
lebih dalam proses.

Reaksi ini diringkas sebagai berikut:


Fruktosa 6-fosfat (C6H11O6P1) + fosfofruktokinase (Enzim) + ATP →
Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2)

Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat


tahap keempat ini, enzim adolase memisahkan Fruktosa 1, 6-difosfat
menjadi dua molekul gula yaitu gliseraldehida fosfat dan fosfat

56
BIOKIMIA TUMBUHAN

dihidroksiaseton yang keduanya isomer satu sama lain.

Reaksi berjalan sebagai berikut:

Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase → gliseraldehida fosfat


(C3H5O3P1) + Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1)

Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa


Fosfat dihidroksiaseton adalah molekul yang hidupnya pendek. Secepat
itu dibuat, seketika akan diubah menjadi fosfat gliseraldehida oleh
enzim fosfat triose. Jadi dalam totalitas, tahap keempat dan kelima dari
glikolisis menghasilkan dua molekul gliseraldehida fosfat.

Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) + Triose Fosfat → gliseraldehida


fosfat (C3H5O3P1)

Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric


Tahap keenam melibatkan dua reaksi penting. Pertama adalah pem-
bentukan NADH dari NAD + (nicotinamide adenin dinukleotida)
dengan menggunakan enzim dehydrogenase fosfat triose dan kedua
adalah penciptaan 1,3-diphoshoglyceric asam dari dua molekul
gliseraldehida fosfat yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Reaksi
keduanya adalah sebagai berikut:
Fosfat dehidrogenase Triose (Enzim) + 2 NAD + + 2 H-→ 2NADH
(Reduced nicotinamide adenine dinucleotide) + 2 H +
Triose fosfat dehidrogenase gliseraldehida fosfat + 2 (C3H5O3P1) +
2P (dari sitoplasma) → 2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric
(C3H4O4P2)

Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam


Tahap ketujuh melibatkan penciptaan 2 molekul ATP bersama dengan
dua molekul 3-fosfogliserat asam dari reaksi phosphoglycerokinase
pada dua molekul produk 1,3-diphoshoglyceric asam, dihasilkan dari

57
BAB 3 KARBOHIDRAT

tahap sebelumnya.
2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2) + + 2ADP
phosphoglycerokinase → 2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1)
+ 2ATP (Adenosine Triphosphate)

Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor


Tahap delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang melibat-
kan relokasi dari atom fosfor dalam 3-fosfogliserat asam dari karbon
ketiga dalam rantai untuk karbon kedua dan menciptakan 2 - asam
fosfogliserat. Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut:
2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + phosphoglyceromutase
(enzim) → 2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1)

Tahap 9: Penghapusan Air


The enolase enzim datang ke dalam bermain dan menghilangkan
sebuah molekul air dari 2-fosfogliserat acid untuk membentuk asam
yang lain yang disebut asam phosphoenolpyruvic (PEP). Reaksi ini
mengubah kedua molekul 2-fosfogliserat asam yang terbentuk pada
tahap sebelumnya.
2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1) + enolase (enzim) -> 2
molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + H2O 2

Tahap 10: Pembentukan piruvat Asam & ATP


Tahap ini melibatkan penciptaan dua molekul ATP bersama dengan
dua molekul asam piruvat dari aksi kinase piruvat enzim pada dua
molekul asam phosphoenolpyruvic dihasilkan pada tahap sebelumnya.
Hal ini dimungkinkan oleh transfer dari atom fosfor dari asam
phosphoenolpyruvic (PEP) untuk ADP (Adenosin trifosfat).
2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + + 2ADP
kinase piruvat (Enzim) → 2ATP + 2 molekul asam piruvat.

58
BIOKIMIA TUMBUHAN

3.5. Glikogenesis
Glikogenesis adalah proses biosintesis glikogen yang terjadi di
dalam hati dan otot. Glikogen atau gula otot merupakan cadangan
makanan yang dibentuk dari molekul glukosa hasil pencernaan
makanan. Glukosa akan saling berikatan dengan ikatan α 1-4 glikosidik
untuk membentuk glikogen. Molekul glikogen tersusun bercabang-
cabang agar dapat tersimpan maksimal di dalam sel.
Kelebihan kadar glukosa di dalam darah akan memicu disekresi-
kannya hormon insulin untuk memicu terjadinya glikogenesis. Gli-
kogen ini dapat dipecah lagi menjadi glukosa saat kadar glukosa darah
menurun seperti dalam keadaan lapar atau puasa.
Glikogenesis terjadi dengan cara penambahan molekul glukosa
pada rantai glikogen yang telah ada (disebut sebagai glikogen primer).
Penambahan glukosa akan terjadi secara bertahap, satu demi satu
molekul glukosa akan memperpanjang glikogen yang telah ada.

Gambar 3.10. Sintesis glikogen melalui glikogenesis

Proses glikogenesis di dalam tubuh adalah sebagai berikut.


• Fosforilasi glukosa oleh ATP menjadi glukosa 6-fosfat, dikatalisis
oleh enzim glukokinase/hexokinase.
• Berikutnya glukosa 6-fosfat mengalami reaksi isomerasi menjadi
glukosa 1-fosfat, dikatalisis oleh enzim fosfoglukomutase.
• Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri phosphate (UDP)
menjadi uridil di phosphate glukosa (UDP-glukosa), dikatalisis
oleh enzim glukosa 1-fosfat uridil transferase.

59
BAB 3 KARBOHIDRAT

• UDP-glukosa kemudian akan diikatkan pada rantai glikogen yang


sudah ada, dikatalisis oleh enzim glikogen sintase. Dalam proses
ini, atom C pertama dari UDP-glukosa diikatkan ke atom C
keempat yang ada pada rantai glikogen primer dan membentuk
ikatan α 1-4 glikosidik.
• Berikutnya enzim pembentuk cabang (branching enzyme) akan
memindahkan kurang lebih 6 residu glukosa pada salah satu residu
glukosa yang ada pada glikogen primer untuk membentuk titik
cabang. Enam residu gukosa tersebut akan diikatkan pada atom C
nomor 6 pada molekul glikogen primer.
• Penambahan glukosa terus berlangsung pada kedua cabang hingga
semakin panjang dan akan terbentuk banyak cabang-cabang baru
di berbagai lokasi.
• Glikogenesis akan berakhir apabila gula dalam darah telah
mencapai kadar yang normal.
Proses pembentukan glikogen melalui glikogenesis merupakan
langkah penting dalam menjaga kadar gula dalam darah tetap normal.
Ketidakmampuan tubuh untuk menjalankan glikogenesis dengan wajar
dapat mengakibatkan timbulnya penyakit diabetes melitus. Diabetes
melitus dapat menjadi penyakit yang berbahaya dan mematikan karena
memicu berbagai komplikasi seperti stroke, kerusakan jaringan, dan
kebutaan.
Ketika kadar gula dalam darah rendah, tubuh akan melakukan
proses pemecahan glikogen untuk dibentuk menjadi glukosa kembali.
Proses pemecahan glikogen menjadi glukosa disebut dengan gliko-
genolisis.
Glikogen sering disebut sebagai pati hewan karena merupakan
cadangan makanan pada hewan. Ikatan antar molekul glukosa antara
glikogen dan amilum (pati) adalah sama, yaitu ikatan α 1-4 glikosidik.
Glikogen adalah cadangan makanan hewan, sedangkan amilum adalah
cadangan makanan tumbuhan. Perbedaan utama antara glikogen dan
amilum adalah adanya lebih banyak rantai cabang pada glikogen
dibandingkan dengan amilum.

60
BIOKIMIA TUMBUHAN

Mekanisme reaksi glikogenesis juga merupakan jalur metabolisme


umum pada biosintesis disakarida dan polisakarida. Pada jaringan
tumbuhan, disakarida sukrosa dihasilkan melalui reaksi kondensasi
glukosa dan fruktosa yang diawali proses glikogenesis. Dalam proses
tersebut UDP-glukosa bereaksi dengan fruktosa 6-fosfat dikatalisis
oleh enzim sukrosa fosfat sintase, membentuk sukrosa 6-fosfat.
Kemudian enzim sukrosa fosfatase akan mengkatalisis sukrosa 6-fosfat
menjadi sukrosa

3.6. Glukoneogenesis.
Glukoneogenesis adalah proses sintesis (pembentukan) glukosa
dari sumber bukan karbohidrat. Molekul yang umum sebagai bahan
baku glukosa adalah asam piruvat, namun oxaloasetat dan dihidro-
xiaseton fosfat dapat juga menjalani proses glukoneogenesis. Asam
laktat, beberapa asam amino dan gliserol dapat dikonversi menjadi
glukosa. Glukoneogenesis hampir mirip dengan glikolisis dengan
proses yang dibalik, hanya beberapa tahapan yang membedakannya
dengan glikolisis. ATP dibutuhkan dalam tahapan glukoneogenesis.
Glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati dan dalam jumlah
sedikit terjadi pada korteks ginjal. Sangat sedikit glukoneogenesis terjadi
di otak, otot rangka, otot jantung dan beberapa jaringan lainnya.
Umumnya glukoneogenesis terjadi pada organ-organ yang mem-
butuhkan glukosa dalam jumlah banyak. Glukoneogenesis terjadi di
hati untuk menjaga kadar glukosa darah agar tetap dalam kondisi
normal.

61
BAB 3 KARBOHIDRAT

Jalur Tahapan Glikogenesis


Glikogen

Gambar 3.11. Jalur Tahapan Glikogenesis

Gambar 3.12. Hubungan antara Glikolisis dengan glukoneogenesis

62
BIOKIMIA TUMBUHAN

3.7. Siklus Asam Sitrat


Siklus asam Sitrat dinamakan juga siklus Krebs atau Siklus TCA,
dimana siklus ini merupakan rantai reaksi yang seluruh prosesnya
dikatalisis oleh enzim. Pada siklus ini, asetil-KoA bergabung bersama
asam oksaloasetat (C4H4O5) membentuk asam sitrat (C6H8O7). Molekul
dengan 2 karbon (asetil-KoA) bergabung dengan asam oksalat dengan
4 karbon menghasilkan asam sitrat yang memiliki 6 karbon.
Selanjutnya, asam sitrat mengalami reaksi oksidasi berkali-kali
hingga 2 atom karbonnya terputus dan kembali menjadi asam oksaloa-
setat dengan 4 atom karbon. Asam oksaloasetat kemudian akan ber-
gabung dengan asetil-KoA lainnya untuk membentuk asam sitrat.
Molekul asam sitrat lalu mengalami oksidasi hingga 2 atom karbonnya
terlepas dan membentuk asam oksaloasetat.
Hal ini terjadi terus-menerus hingga membentuk siklus. Dua atom
karbon yang terlepas pada reaksi oksidasi asam oksaloasetat selanjutnya
bergabung dengan atom oksigen membentuk CO2 dan keluar dari
tubuh.
Siklus ini tentu saja tidak hanya menghasilkan karbon, tetapi juga
NADH, FADH2, dan ATP. Satu molekul asetil-KoA yang masuk ke
dalam siklus Krebs akan menghasilkan 3 molekul NADH, 1 molekul
FADH2, dan 1 ATP.

63
BAB 3 KARBOHIDRAT

Gambar 3.13. Siklus asam sitrat

Jadi, jika seluruh proses pernapasan seluler ini dirangkum maka hasilnya
adalah:
• Glikolisis: 1 glukosa → 2 asam piruvat + 2 ATP + 2 NADH
• Dekarboksilasi oksidatif: 1 asam piruvat → 1 asetil-KoA + 1
NADH
Karena 1 glukosa menghasilkan 2 asam piruvat, maka dari tahap
dekarboksilasi oksidatif:
2 asam piruvat → 2 asetil-KoA + 2 NADH
• Siklus Krebs: 1 asetil KoA + 1 asam oksaloasetat → 1 asam sitrat
+ 3 NADH + 1 FADH2 + 1 ATP

64
BIOKIMIA TUMBUHAN

Karena 1 glukosa menghasilkan 2 asam piruvat dan 2 asam piruvat


menghasilkan 2 asetil-KoA, maka dari tahap siklus Krebs:
2 asetil KoA + 2 asam oksaloasetat → 2 asam sitrat + 6 NADH + 2
FADH2 + 2 ATP
Dari tiga tahap respirasi sel di atas, dapat disimpulkan bahwa satu
molekul glukosa dapat menghasilkan total 4 ATP, 10 NADH, dan 2
FADH2. Selanjutnya NADH dan FADH2 akan diteruskan ke dalam
tahap transfer elektron untuk menghasilkan ATP. Satu NADH dapat
menghasilkan 3 molekul ATP sementara satu molekul FADH2 dapat
menghasilkan 2 molekul ATP sehingga total ATP yang diperoleh dari
1 molekul glukosa adalah:
• 4 ATP
• 10 NADH = 30 ATP
• 2 FADH2= 4 ATP
• total = 38 ATP
Akan tetapi, jumlah 38 ATP ini hanya terjadi pada kondisi ideal, yaitu
ketika terdapat cukup oksigen dan sel bekerja dengan sangat efisien.
Faktanya, satu glukosa paling sering hanya menghasilkan 29-30 ATP
saja.

3.8. Rangkuman.
Karbohidrat berasal dari kata “Karbo” artinya karbon (C) dan “hidrat”
artinya air (H2O). Dengan demikian Karbohidrat, selalu ada C dan
(H2O). Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehid atau polihi-
dosi keton. Karenanya karbohirat mempunyai 2 gugus fungsi yaitu:
• Gugus fungsi hidroksil
• Gugus fungsi keton/aldehid
Berdasarkan gugus fungsinya, karbonil monosakarida dapat digolong-
kan menjadi dua golongan, adalah aldosa dan ketosa
Glikolisis berasal dari kata glukosa dan lisis, yang artinya adalah
serangkaian reaksi biokimia yang memecah molekul glukosa, menjadi
molekul asam piruvat. Lebih rincinya adalah proses degradasi satu

65
BAB 3 KARBOHIDRAT

molekul Glukosa (C6) menjadi 2 molekul Piruvat


Glikogenesis adalah proses biosintesis glikogen yang terjadi di dalam
hati dan otot. Glikogen atau gula otot merupakan cadangan makanan
yang dibentuk dari molekul glukosa hasil pencernaan makanan.
Glukoneogenesis adalah proses sintesis (pembentukan) glukosa dari
sumber bukan karbohidrat.
Siklus asam Sitrat dinamakan juga siklus Krebs atau Siklus TCA,
dimana siklus ini merupakan rantai reaksi yang seluruh prosesnya
dikatalisis oleh enzim. Pada siklus ini, asetil-KoA bergabung bersama
asam oksaloasetat (C4H4O5) membentuk asam sitrat (C6H8O7). Molekul
dengan 2 karbon (asetil-KoA) bergabung dengan asam oksalat dengan
4 karbon menghasilkan asam sitrat yang memiliki 6 karbon.

3.9. Tes
Soal
1. Karbohidrat berdasarkan gugus fungsi ada 2 ketosa dan aldosa,
buatlah 5 contoh aldosa dan 5 contoh ketosa.
2. Untuk menguji suatu sampel adalah karbohidrat, dengan uji-uji apa
saja dapat kita lakukan?
3. Satu siklus asam sitrat berapa ATP yang dihasilkan?
4. Satu siklus Glikolisis berapa ATP yang dihasilkan?
5. Satu siklus Glikogenolisis berapa ATP yang dihasilkan?

Daftar Pustaka
[1] P. Biochemistry, “Plant Biochemistry,” Nature, vol. 168, no. 4262,
p. 4, 1951.
[2] D. Ekinci, Biochemistry. 2012.
[3] J. B. Harborne, Chemistry of plant pigments, vol. 208, no. 5015. 1965.
[4] R. K. Murray, D. K. Granner, P. A. Mayes, and V. W. Rodwell,
Harper ’ s Illustrated Biochemistry. 2003.
[5] E. J. Wood, Harper’s biochemistry 24th edition, vol. 24, no. 4. 1996.
[6] H. Heldt, Plant Biochemistry, vol. 168, no. 4262. 1951.

66
BIOKIMIA TUMBUHAN

[7] K. L. Soole and J. T. Wiskich, “Plant biochemistry and molecular


biology. Oxford, UK: Oxford University Press: 1st Edition
(English translation), 1997. Price p/b: £26.95. ISBN 0 19 850179
X.,” New Phytol., vol. 144, no. 2, pp. 209–211, 1999.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-
eukariotik/

67
BAB 3 KARBOHIDRAT

68
BAB 4 PROTEIN

Deskripsi Singkat
Bab ini mempelajari Protein secara umum dan protein seluk beluk
protein pada tanaman, seperti fungsi protein untuk tanaman, bagai-
mana gugus fungsi nya, struktur protein, kandungan asam amino dan
reaksi–kimia yang ada pada protein.

Relevansi
Mempelajari protein sangat penting bagi mahasiswa pertanian, terkait
dengan fungsi protein pada tanaman, yang salah satunya adalah untuk
mencegah dehidrasi pada tanaman, karena ada asam amino tertentu seperti
asam amino dehidrin, yang berfungsi mencegah terjadinya kekeringan
pada tanaman.

Capaian pembelajaran (learning outcome)


1. Mahasiswa mampu menjelaskan gugus fungsi protein
2. Mahasiswa mampu mengklasifikasikan asam amino
3. Mahasiswa mampu menganalisa struktur protein
4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan reaksi kimia protein.

Isi materi
Protein berasal dari bahasa yunani yaitu proteos artinya yang utama atau
yang di dahulukan. Protein ditemukan oleh ahli kimia Belanda,
Geraldus Mulder (1802–1880).

70
BIOKIMIA TUMBUHAN

Protein mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen,


kadang-kadang juga mengandung posfor, belerang, unsur logam seperti
besi, dan tembaga yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

4.1. Gugus Fungsi Protein.

Gambar 4.1. Gugus Fungsi Protein.

Protein terdiri dari mempunyai gugus asam karboksilat dan amida,


sehingga protein mempunyai muatan positif dan negative, karena itu
disebut debgan zwitter ion.

Fungsi Protein pada tumbuhan


1. Metabolisme pada tanaman, dimulai dari tumbuhan menyerap
unsur hara dari tanah melalui akar kemudian disalurkan keseluruh
bagian tanaman sampai ke daun. Melalui proses itu tumbuhan akan
membentuk protein. Nitrogen yang ada pada gugus protein
berperan dalam pembentukan sel, jaringan dan organ tanaman.
Asam amino dan protein berfungsi juga sebagai bahan sintetis
khlorofil.
2. Protein adalah enzim, pada tanaman berfungsi juga sebagai enzim,
missal ribonuklease, atau tripsin dan lain nya.
3. Protein memiliki peran dalam fungsi mekanis, missal protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
4. Terlibat dalam system imun atau antibody, missal Trombin.
5. Protein sebagai system pengendali hormon, missal insulin, dan
hormon auksin.

71
BAB 4 PROTEIN

6. Protein sebagai komponen penyimpanan dan transportasi unsur


hara pada tumbuhan.
7. Protein akan berfungsi pada saat tanaman mengalami kekeringan.
Di antara hara nutrisi, ion kalium membantu dalam penyesuaian
osmotik dan silikon meningkatkan silifikasi endodermal akar dan
meningkatkan keseimbangan air sel.
Osmolit berberat molekul rendah, yang meliputi glycine betaine,
prolin dan asam amino lain, asam organik, dan poliol, sangat penting
untuk mempertahankan fungsi sel di bawah cekaman kekeringan.
Zat pertumbuhan tanaman seperti asam salisilat, auksin, gibber-
rellins, sitokinin, dan asam absisik memodulasi respons tanaman ter-
hadap kekeringan. Poliamina, citrulline dan beberapa enzim bertindak
sebagai antioksidan dan mengurangi efek samping dari kekurangan air.

4.2. Asam Amino.

Gambar 4.2. Gugus fungsi asam amino.

Asam amino adalah monomer dari Protein, dan biasanya asam


amino terdiri atas asam amino essensial dan asam amino non essensial.
Beberapa contoh asam amino essensial Pada Tabel 4.1.

72
BIOKIMIA TUMBUHAN

Tabel 4.1. Contoh Asam amino essensial


No. Nama Rumus kimia
1. Fenil alanin

2. Valin

3. Threonin

4. Triptophan

5. Metionin

6. Leusin

7. Histidin

73
BAB 4 PROTEIN

Beberapa contoh asam amino non essensial

Tabel 4.2. Contoh Asam amino non essensial.


No. Nama Rumus bangun
1. Glisin

2. Alanin

3. Serin

4. Tirosin

5. Sistein

6. Prolin

Asam amino yang dibutuhkan tanaman.


Tumbuhan juga membutuhkan asam amino untuk pertumbuhannya,
dan itu didapatkan dari:
1. Mikroorganisme lokal/setempat MOL :
Asam amino yang dibutuhkan oleh tanaman berasal Mikro-
organisme Lokal (MOL). Seperti jamur, bakteri, binatang kecil,
dan makhluk hidup lainnya yang berfungsi menyuburkan tanah.
Biasanya Mikroorganisme adalah unsur utama dalam kesuburan
tanah. Contohnya, mikroorganisme yang berada di bawah tum-
pukan dedaunan rumpun bambu. Biasanya berupa tumpukan
koloni mikororganisme warnanya putih. Biasanya pertanian alami
lebih mengutamakan pemanfaatan mikoorganisme yang ada di

74
BIOKIMIA TUMBUHAN

lingkungan setempat.
2. Fermentasi jus tanaman (nutrisi tanaman atau nutrisi buah.
Asam amino didapatkan juga dari fermentasi jus buah. Contohnya,
untuk tanaman tomat diberikan jus tomat, yang ditambah dengan
gula pasir dan difermentasi.
3. Nutrisi rempah/nutrisi rampah:
Asam amino untuk pertumbuhana tanaman dapat juga diperoleh
dari fermentasi rempah-rempah. Contohnya, seperti fermentasi
kayu manis, bawang putih, jahe, di campur dengan gula merah dan
difermentasi.
4. Bakteri asam laktat:
Bakteri Asam Laktat, disingkat dengan BAL merupakan mikro-
organisme yang kita peroleh dari air cucian beras dan susu. Air
cucian beras dan susu ini difermentasi selama satu minggu, dengan
cara kita biarkan sampai menjadi basi selama satu minggu. Cairan
yang mengendap di bagian bawah rendaman ini berwarna kuning.
Endapan inilah yang mengandung bakteri asam laktat dan inilah
juga yang banyak mengandung asam amino.
5. Asam amino ikan:
berasal dari sisa-sisa ikan yang mengandung banyak asam amino.
Contohnya, Sisa-sisa ikan yang masih segar kita campur dengan
gulamerah, lalu selama 7-10 hari lalu kita fermentasi.

Asam amino yang dihasilkan tanaman .


Contoh:
1. Prolin terdapat pada kangkung dan bayam
2. Kelor secara alami mengandung 18 dari 20 asam amino yang dapat
diserap tubuh dan benar-benar penting untuk kesehatan yang baik.
Kelor mengandung Sepuluh Asam Amino Non-Esensial
Asam amino non-esensial dapat diproduksi oleh tubuh dengan
bantuan nutrisi yang tepat, juga ditemukan berlimpah dalam Kelor.
Dari penelitian.

75
BAB 4 PROTEIN

1. Alanin penting untuk membangun energi dalam jaringan


otot, otak, dan sistem saraf pusat. Ini memperkuat sistem
kekebalan tubuh dengan memproduksi antibodi. Alanin juga
membantu dalam metabolisme sehat gula dan asam organik
dalam tubuh.
2. Arginine telah ditunjukkan dalam studi menyebabkan pele-
pasan hormon pertumbuhan yang dianggap penting untuk
pertumbuhan otot yang optimal dan perbaikan jaringan. Argi-
nine juga meningkatkan respon kekebalan tubuh terhadap
bakteri, virus, dan sel-sel tumor sementara mempromosikan
penyembuhan luka tubuh Anda.
3. Asam aspartat membantu membersihkan tubuh dari amonia
yang diciptakan oleh limbah selular. Ketika amonia memasuki
sistem peredaran darah, dapat bertindak sebagai zat yang
sangat beracun yang dapat merusak sistem saraf pusat. Studi
terbaru juga menunjukkan bahwa asam aspartat dapat menu-
runkan kelelahan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
4. Sistin berfungsi sebagai antioksidan dan merupakan bantuan
yang kuat untuk tubuh dalam melindungi terhadap radiasi dan
polusi. Hal ini dapat membantu memperlambat proses
penuaan, menonaktifkan radikal bebas, dan menetralkan
racun. Sistin juga membantu dalam sintesis protein dan
menyajikan perubahan seluler. Hal ini diperlu-kan untuk
pembentukan sel-sel kulit baru, yang membantu dalam pemu-
lihan dari luka bakar dan operasi bedah.
5. Asam glutamat adalah makanan bagi otak. Ini meningkatkan
kapasitas mental, membantu mempercepat penyembuhan
luka, mengurangi kelelahan serta menyeimbangkan gula dalam
darah.
6. Glycine mempromosikan pelepasan oksigen yang dibutuh-
kan dalam proses pembuatan sel. Selain itu juga penting dalam
pembuatan hormon yang bertanggung jawab untuk sistem
kekebalan yang kuat.

76
BIOKIMIA TUMBUHAN

7. Histidin digunakan dalam pengobatan rheumatoid arthritis,


alergi, borok, dan anemia. Kurangnya histidin dapat menye-
babkan lemahnya pendengaran.
8. Serine penting dalam menyimpan glukosa dalam hati dan
otot. Antibodi yang membantu memperkuat sistem kekebalan
tubuh Anda. Plus, mensintesis selubung asam lemak sekitar
serat saraf.
9. Proline sangat penting untuk fungsi yang tepat dari sendi dan
tendon, serta membantu menjaga dan memperkuat otot-otot
jantung.
10. Tryrosine mengirimkan impuls saraf ke otak Anda. Ini mem-
bantu mengatasi depresi, meningkatkan memori, meningkat-
kan kewaspadaan mental, ditambah mempromosikan kese-
hatan fungsi tiroid, adrenal, dan kelenjar pituitari.
Itulah bagaimana Kelor dapat menjaga, memperbaiki dan mem-
pertahankan kesehatan tubuh anda.
3. Arginin ditemukan pada coklat dan bili kacang.
4. Asam amino pada tanaman koro-koroan. Data dari penelitian
Wiwik Siti Indarti, dkk dari Universitas Jember ( mendeley)

Tabel 4.3. Komposisi asam amino koro pedang

Sumber.Jurnal AGROTEK Vol 4 no 1 hal 18-26, 2010.

77
BAB 4 PROTEIN

Tabel 4.4.Komposisi asam amino essensial dari koro pedang

Sumber.Jurnal AGROTEK Vol 4 no 1 hal 18-26, 2010.

4.3. Struktur Protein


Sebagaimana yang telah dilakukan penelitian oleh ahli-ahli
biokimia sebelum ini, struktur protein ada 4. Yaitu:
a. Struktur primer
b. Struktur sekunder
c. Struktur tersier dan
d. Struktur kwaterner

Struktur primer
Adalah struktur bidang datar , karena ikatan yang ada hanya ikatan
peptida antara Karbon dan Hidrogen atau dikatakan juga ikatan linear
(ikatan disulfida).

Gambar 4.3. Struktur primer protein.

Gambar 4.4. struktur primer protein yang tersusun dari asam amino

78
BIOKIMIA TUMBUHAN

Struktur sekunder
Adalah struktur α helix dan β pleated sheet. Ini terbentuk
karena adanya ikatan peptide antara karbon, oksigen dan serta ikatan
hidrogen.

Gambar 4.5 struktur α helix

Gambar 4.6. Struktur sekunder

Struktur tersier
Adalah struktur yang lebih kompleks dari struktur sekunder
dengan bermacam iktatan kimia, mempunyai lipatan secara keselu-
ruhan dari rantai polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi
tertentu.

Ganbar 4.7. Struktur tersier

79
BAB 4 PROTEIN

Struktur kwaterner.
Struktur terdiri dari dua atau lebih sub-unit protein dengan
struktur tersier membentuk protein kompleks dan fungsional. Ikatan
yang berperan dalam struktur ini adalah ikatan nonkovalen, yakni
interaksi elektrostatis, hidrogen, dan hidrofobik. Protein dengan
struktur kuarterner sering disebut juga dengan protein multimerik.

Gambar 4.8. Struktur kuaterner.

Gambar 4.9. Tingkatan Struktur Protein

4.4. Reaksi Kimia Protein.


A. Uji Biuret
Uji Biuret adalah uji yang digunakan untuk mengetahui adanya
ikatan peptida pada suatu bahan. Pereaksi Biuret terdiri dari larutan
NaOH 0,1 M dicampurkan dengan larutan CuSO4 1%. Jika dalam
senyawa yang diuji banyak terdapat ikatan peptida misalnya protein,
maka dengan uji biuret akan memberikan warna ungu,. Akan tetapi, jika
senyawa yang diuji mengandung ikatan peptida sedikit, maka dengan uji
Biuret akan memberikan warna merah muda, misalnya urea.

80
BIOKIMIA TUMBUHAN

Gambar 4.10. Hasil uji Biuret yang positif

B. Uji Xantoproteat
Uji Xantoproteat adalah untuk mengatahui adanya inti benzena
dalam molekul protein. Larutan xantoproteat terdiri dari campuran
larutan HNO3 pekat atau campuran larutan asam cuka pekat dengan
asam sulfat pekat. Protein bila mengandung asam amino yang ada inti
benzenanya jika dipanaskan dengan larutan HNO3 pekat akan
memberikan warna kuning atau jingga.
C. Uji Timbal Sulfida
Uji Timbal Sulfida digunakan untuk mengetahui adanya unsur
belerang dalam suatu protein. Protein yang terdiri dari asam amino yang
mengandung belerang belerang jika dipanaskan dengan larutan NaOH
40% akan menghasilkan Na2S. Pereaksi uji timbal sulfide ini terdiri dari
larutan NaOH 40% dan larutan Pb(NO3)2 atau Pb-asetat.. Kemudian,
ditetesi dengan Pb(NO3)2 atau Pb-asetat yang akan memberikan warna
coklat sampai hitam dari PbS yang terbentuk.

4.5. Rangkuman
Gugus Fungsi Protein.

81
BAB 4 PROTEIN

Fungsi Protein pada tumbuhan


1. Pada metabolisme protein berfungsi sebagai bahan sintetis
khlorofil.
2. Sebagai enzim
3. fungsi mekanis, missal protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton.
4. sebagai komponen penyimpanan dan transportasi unsur hara pada
tumbuhan.
5. berfungsi pada saat tanaman mengalami kekeringan.

4.6. Tes
1. Gugus fungsi protein adalah

Coba jelaskan mana yang merupakan gugus amina dan mana yang
gugus karboksilatnya.
2. Jelaskanlah perbedaan antara struktur primer protein dengan struk
tersier nya
3. Sekilas struktur tersier sama bentuk nya dengan struktur
kwaterner, tapi sebenarnya ada perbedaan.Jelaskanlah perbedaan
nya
4. Jenis asam amino yang ada pada tanaman banyak, Buatkan lah
tabel antara tanaman dan kandungan asam aminonya.
5. Untuk menganalisa tanaman tertentu atau bahan makanan tertentu
mengandung protein, maka dilakukan analisa dengan berdasarkan
reaksi dari protein. Reaksi apasajakah itu?

82
BIOKIMIA TUMBUHAN

Daftar Pustaka
[1] P. Biochemistry, “Plant Biochemistry,” Nature, vol. 168, no.
4262, p. 4, 1951.
[2] D. Ekinci, Biochemistry. 2012.
[3] J. B. Harborne, Chemistry of plant pigments, vol. 208, no. 5015.
1965.
[4] R. K. Murray, D. K. Granner, P. A. Mayes, and V. W. Rodwell,
Harper ’ s Illustrated Biochemistry. 2003.
[5] E. J. Wood, Harper’s biochemistry 24th edition, vol. 24, no. 4. 1996.
[6] H. Heldt, Plant Biochemistry, vol. 168, no. 4262. 1951.
[7] K. L. Soole and J. T. Wiskich, “Plant biochemistry and
molecular biology. Oxford, UK: Oxford University Press: 1st
Edition (English translation), 1997. Price p/b: £26.95. ISBN 0
19 850179 X.,” New Phytol., vol. 144, no. 2, pp. 209–211, 1999.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-
eukariotik/

83
BAB 4 PROTEIN

84
BAB 5 LIPID

Deskripsi Singkat
Pada bab ini, dibahas mengenai lemak dan lipid, berikut rumus
umum nya, perbedaan lemak dengan lipid, asam lemak, penggolongan
asam lemak dan lipid, begitu juga reaksinya. Karena asam lemak dan
lipid ini, pada bab awal sudah banyak juga disinggung, terutama pada
bab 1, yaitu dinding sel yang terdiri dari lapisan lipid.

Relevansi
Bab ini, dibahas di buku ini, sangat perlu karena pada tanaman banyak
terdapat asam lemak, dan turunan nya yang akan membentuk metabolit
sekunder, dan jga ada hubungannya dengan bab sebelumnya terutama bab
1 tentang metabolisme tumbuhan, dan juga bab yang membahas protein.
Karena lemak berada dalam darah yang disitu juga ada protein.

Capaian pembelajaran (learning outcome)


1. Mahasiswa mampu mengklasifikasikan golongan Lipid
2. Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan lemak
3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan penentuan asam lemak
4. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur lipid
5. Mahasiswa mampu mengaplikasikan reaksi Lipid

Isi materi
Tanaman dalam perkembangannya mengalami proses metabolisme,
dimana proses metabolisme itu ada dua yaitu:

Gambar 5.1. Jenis Metabolisme

1. Katabolisme
Adalah proses penguraian yang menghasilkan energi.

86
BIOKIMIA TUMBUHAN

2. Anabolisme
Proses pembentukan yang membutuhkan energi. Sehingga reaksi
katabolisme dan reaksi anabolisme saling berhubungan. Energi
yang dihasilkan pada proses katabolisme dipakai pada reaksi
anabolisme.
Dari reaksi-reaksi yang terjadi pada metabolisme akan meng-
hasilkan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanaman untuk perkembang-
annya, dan juga ada yang dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Hasil
metabolisme itu ada yang dinamakan metabolit primer dan ada juga
yang dinamakan metabolit sekunder.
Metabolisme primer menghasilkan zat yang dinamakan metabolit
primer yaitu:
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Asam nukleat,
Hasil metabolit primer ini adalah zat yang selalu dibutuhkan dalam
biosintesa pada makhluk. Metabolisme sekunder menghasilkan zat
yang dinamakan metabolit sekunder yaitu:
1. Alkaloid
2. Terpenoid
3. Flavonoid
4. Tanin
5. Steroid.
Hasil metabolit sekunder hanya dibutuhkan pada waktu-waktu
tertentu, atau mempunyai kegunaan yang khusus. Karena metabolit
sekunder diproduksi untuk mempertahankan diri tanaman dari mikro-
oragisme.

5.1. Penggolongan Lipid


Lipid adalah senyawa organik, yang disusun oleh senyawa lemak
yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut oraganik seperti:
1. eter

87
BAB 5 LIPID

2. Aseton
3. Khloform
4. Benzen.
Lipid juga terdiri dari unsur
1. Karbon,
2. Hidrogen dan
3. Oksigen, serta
4. Nitrogen
5. Pospor
Bila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak. Lipid ini berperan
dalam metabolism tumbuhan dan hewan. Lipid digolongkan dalam
beberapa 3 golongan besar yaitu:
A. Lipid sederhana
B. Lipid majemuk
C. Sterol

A. Lipid sederhana adalah :


Minyak dan lemak yang telah dipisahkan dari jaringan asalnya.
Yang termasuk Lipid sederahana:
1. Minyak
2. Lemak adalah trigliserida dari gliserol dan asam lemak.
- Trigliserida
- Lipid kompleks
✓ Lesitin
✓ Sephalin
✓ Fospatida lainnya
✓ glikolipid

B. Lipid Majemuk
Adalah Lipid yang bila dihidrolisis akan menghasilkan gliserol dan
asam lemak. Lipid ini terbagi 2 yaitu
1. Fosfolipid:
Adalah lipid yang menghasilkan asam lemak, gliserol dan asam

88
BIOKIMIA TUMBUHAN

posfat, bila dihidrolisis.


Contohnya:
✓ Lesitin
✓ Sephalin
2. Glikolipid

C. Sterol
Adalah lemak yang terdapat pada jaringan binatang dan tumbuhan,
ragi dan jamur. Sterol dapat dipisahkan dari lemak, setelah proses
penyabunan. Sterol terbagi 2 yaitu:
1. Kolesterol
2. Fitosterol
Ada juga yang mengklasifikasikan lemak ini dalam 8 katagori:
1. Asam lemak (Fatty Acid)
2. Gliserolipid
3. Gliserofosfolipid
4. Sfingolipid
5. Sakarolipid
6. poliketida
7. lipid sterol
8. lipid prenol
Lipid kadang-kadang disebut juga sebagai sinonim dari lemak.
Lipid terdiri dari molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-
turunannya (termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga
metabolit yang mengandung sterol, seperti kolesterol.

Jenis Lipid :
1. Fatty acid (Asam Lemak)
Fatty acid, adalah asam organik berantai panjang yang punya 4-24
atom karbon. Terdiri dari :
✓ gugus karboksil tunggal
✓ ekor hidrokarbon non polar yang panjang
karena inilah lipida tidak dapat larut dalam air dan tampak

89
BAB 5 LIPID

berminyak atau berlemak.


Asam lemak bersifat tidak larut dalam air tetapi dapat terdispersi
menjadi misel di dalam NaOH atau KOH encer yang mengubah asam
lemak menjadi sabun.
2. Glycerolipids (trigliserida)
Glycerolipids terdiri dari :
✓ mono-,
✓ di-dan
✓ tri-glycerols atau ester asam lemak gliserol disebut juga dengan
istilah (trigliserida).
✓ Glycerolipids
Contoh Glycerolipids
Adalah digalactosyldiacylglycerols ditemukan di membran tanaman.
Triasilgliserida adalah Molekul hidrofobik non polar bersifat
tidak larut dalam air, mudah larut dalam pelarut non polar seperti:
• kloroform,
• benzena
• eter,
Triasilgliserida Akan terhidrolisis jika dididihkan dengan asam
atau basa. Triasilgliserida Berfungsi sebagai lemak penyimpan.
3. Glycerophospholipids (Fosfolipid)
Glycerophospholipids, adalah lipid yang membentuk membran
dinamakan dengan fosfolipid.
Fosfolipid merupakan lipid yang berikatan dengan fosfat anorganik.
Fosfolipid berfungsi sebagai unsur struktural membran. Bebe-
rapa lipida dapat berikatan dengan
❖ Protein spesifik membentuk lipoprotein
❖ karbohidrat disebut glikolipid.
Contoh fosfolipid di membran biologis adalah
• fosfatidilkolin (juga dikenal sebagai PC, GPCho atau lesitin)
• phosphatidylethanolamine (PE atau GPEtn)
• phosphatidylserine (PS atau GPSer).

90
BIOKIMIA TUMBUHAN

4. Sphingolipids
Sphingolipids adalah asam lemak jenuh dengan 16-26 karbon
phosphosphingolipids utama atom.
5. Sterol lipid
Steroid adalah molekul kompleks yang larut didalam lemak dengan
4 cincin yang saling bergabung.
Steroid terdiri dari
➢ sterol, yang paling banyak dan merupakan steroid alkohol.
➢ Kolesterol, molekul kolesterol mempunyai gugus polar pada
bagian kepalanya, yaitu gugus hidroksil pada posisi 3
6. Prenol lipid
Struktur yang mengandung lebih dari 40 karbon dikenal sebagai
politerpena.
7. Saccharolipids
Saccharolipids adalah senyawa asam lemak yang membentuk
struktur membran. Dalam saccharolipids.
8. Poliketida
Adalah metabolit sekunder dan produk-produk alami dari hewan,
tumbuhan, sumber bakteri, jamur dan kelautan, dan memiliki
keragaman struktur yang besar berbentuk molekul siklik dan
sering dimodifikasi oleh glikosilasi, metilasi, hidroksilasi, oksidasi,
dan/atau proses lainnya.
Pada umumnya agen anti-mikroba, anti-parasit, dan anti-kanker
yang digunakan adalah poliketida atau turunan poliketida, seperti
erythromycins, tetrasiklin, avermectins, dan epothilones antitumor.

5.2. Asam Lemak


Asam lemak adalah termasuk lipid, yang merupakan senyawa
trigliserida, berfungsi sebagai cadangan makanan dan sumber energi.
Bentuk asam lemak ini ada 2 yaitu lipid dan minyak.

91
BAB 5 LIPID

Contoh asam lemak.

Gambar 5.2 Contoh asam lemak.

5.3. Struktur Lipid


Struktur Lipid seperti berikut :

Gambar 5.3. Struktur Lipid

5.4. Reaksi Kimia Lipid


Ada tiga macam reaksi kimia yang terjadi pada lipid yaitu
1. Reaksi pembentukan hidrolisis,
2. Reaksi saponifikasi/penyabunan
3. Reaksi hidrogennasi

92
BIOKIMIA TUMBUHAN

1. Reaksi Pembentukan Hidrolisis


Reaksi pembentukan hidrolisis yaitu dua reaksi yaitu reaksi
pembentukan dan reaksi hidrolisis.

Contoh dari reaksi pembentukan lemak dan sekaligus reaksi hidrolisis


lemak yaitu pembentukan gliseril tripalmitin dan pembuatan gliserol
laurolinoleolinolenat.

2. Reaksi Saponifikasi atau Penyabunan


Reaksi saponifikasi atau penyabunan adalah reaksi campuran
antara lemak dan basa kuat yang menghasilkan sabun (garam lemak)

93
BAB 5 LIPID

dan gliserol.
Berikut ini merupakan reaksi kimia dari reaksi saponifikasi;

Sabun dibedakan menjadi dua, yaitu


• sabun keras :
Sabun keras yaitu sabun yang dibentuk dari NaOH, contohnya
sabun cuci.
• sabun lunak.
Adapun sabun lunak yaitu sabun yang dibentuk dari KOH, con-
tohnya sabun mandi

3. Reaksi hidrogenasi
Reaksi Hidrogenasi adalah reaksi penjenuhan lemak yang meng-
ubah wujud lemak menjadi bentuk padat.
Berikut ini merupakan contoh reaksi kimia pada reaksi hidrogenasi;

94
BIOKIMIA TUMBUHAN

5.5. Rangkuman
Tanaman dalam perkembangannya mengalami proses metabolisme,
dimana proses metabolisme itu ada dua yaitu: Katabolisme adalah
proses penguraian yang menghasilkan energi. Anabolisme proses
pembentukan yang membutuhkan energi. Sehingga reaksi katabolisme
dan reaksi anabolisme saling berhubungan. Energi yang dihasilkan pada
proses katabolisme dipakai pada reaksi anabolisme. Metabolisme
primer menghasilkan zat yang dinamakan metabolit primer.
Metabolisme sekunder menghasilkan zat yang dinamakan metabolit
sekunder.
Lipid digolongkan dalam beberapa 3 golongan besar yaitu lipid
sederhana, lipid majemuk, dan sterol.

5.6. Tes
1. Jelaskanlah perbedaan antara metabolit primer dan metabolit
sekunder, serta berikan contohnya.
2. Jelaskan masing-masing golongan Lipid dari 3 golongan besarnya.
3. Ada berapa buah reaksi lipid yang diketahui, jelaskan.

Daftar Pustaka
[1] P. Biochemistry, “Plant Biochemistry,” Nature, vol. 168, no. 4262, p. 4, 1951.
[2] D. Ekinci, Biochemistry. 2012.
[3] J. B. Harborne, Chemistry of plant pigments, vol. 208, no. 5015. 1965.
[4] R. K. Murray, D. K. Granner, P. A. Mayes, and V. W. Rodwell,
Harper’s Illustrated Biochemistry. 2003.
[5] E. J. Wood, Harper’s biochemistry 24th edition, vol. 24, no. 4. 1996.
[6] H. Heldt, Plant Biochemistry, vol. 168, no. 4262. 1951.
[7] K. L. Soole and J. T. Wiskich, “Plant biochemistry and molecular
biology. Oxford, UK: Oxford University Press: 1st Edition (English
translation), 1997. Price p/b: £26.95. ISBN 0 19 850179 X.,” New
Phytol., vol. 144, no. 2, pp. 209–211, 1999.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-
eukariotik/

95
BAB 5 LIPID

96
BAB 6 HORMON

Deskripsi Singkat
Pada bab ini, dibahas tentang hormon, yang sangat dibutuhkan
untuk perkembangan dan pertumbuhan tanaman, baik jenis-jenis
hormone, maupun mekanisme kerja serta system pengendaliannya.

Relevansi
Hormon ada hubungan nya dengan bab sebelumnya, terutama
dengan protein dan lipid, karena merupakan metabolit sekunder. Dihasil-
kan oleh tanaman dari jaringan non spesifik maupun ditambahkan dari
luar. Ini penting dipelajari pada biokimia tanaman.

Capaian pembelajaran (learning outcome)


1. Mahasiswa mampu mnjelaskan mekanisme kerja hormon
2. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis hormon
3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan system pengendalian hormon

Isi materi
Hormon pada tanaman adalah senyawa organik yang merupakan
nutrisi bagi tumbuhan, biasa juga disebut dengan fitohormon, yang
berfungsi untuk perkembangan dan pertumbuhan tanaman, dalam
jumlah sangat kecil (ppm).
Hormon pada tanaman dihasilkan oleh jaringan yang non spesifik,
apabila jaringan ini mendapat rangsangan. Jaringan ini disebut dengan
jaringan merismatik.
Hormon terdiri dari 2 jenis yaitu:
1. Endogen :
dihasilkan oleh tanaman sendiri
2. Eksogen:
Pemberian hormone dari luar. Contoh, bahan kimia non alami

6.1. Mekanisme Kerja Hormon


Dapat dilihat salah satu mekanisme kerja hormon.

98
BIOKIMIA TUMBUHAN

Gambar 6.1. Mekanisme kerja hormon

Mekanisme kerja hormone, dapat dilihat beberapa contoh.

Hormon yang membantu pertumbuhan.


Mekanisme hormon pertumbuhan dapat menstimulasi pertum-
buhan dengan cara memberikan sinyal kepada sel yang menjadi target
untuk melakukan pembelahan atau dan pemanjangan. Mekanisme
hormon juga mempengaruhi metabolisme dan perkembangan sel pada
tumbuhan dengan cara mempengaruhi lalu lintas tranduksi sinyal
pada sel targetnya.
Dilhat contohnya pada hormone Auksin yang disintetis dibagian
ujung tanaman (maristem apikal) pada tunas.

Gambar.6.2. Tempat disintesisnya hormon auksin

Hormon auksin banyak jenis nya, salah satu biosintesis hormone


auksin ini adalah biosintesis IAA salah satu jenis dari hormone ini
yang merupakan proses autolisis sel. Proses autolisis i n i terjadi pada
saat pembentukan jaringan xylem dan floem. Pada proses ini sel-sel
maristematik akan mengalami autolisis dan hasil autolisis terebut adalah
bahan-bahan metabolisme yang akan digunakan oleh sel-sel sekitarnya.

99
BAB 6 HORMON

Gambar 6.3. Biosintesis salah satu hormone auksin

6.2. Jenis-Jenis Hormon


Hormon disebut juga dengan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT).
Terdapat banyak sekali, ada ratusan, karena itu perlu dikelompokkan.
Klasifikasi atau pengelompokan hormon adalah berdasarkan efek
fisiologis yang sama.
Pengelompokan hormon ada 5 yaitu:
1. Auksin (AUX) : Ada 9 jenis.
2. Sitokinin (CK) : Ada 14
3. Giberelin (atau asam giberelat, GA) : Ada 52
4. Etilena (etena, ETH) : Ada 1
5. Asam absisat (abscisic acid, ABA) : Ada 3

Menurut cara kerjanya lima kelompok hormone ini dapat dilihat


pada tabel 6.1.
Tabel 6.1. cara kerja hormone mempengaruhi pertumbuhan
Hormon Pengaruh
Auksin Positif terhadap pertum- buhan, membantu per-
Sitokinin tumbuhan
Giberelin
Etilena Dapat membantu dan dapat menghambat
Asam absisat Penghambat ( inhibitor)

100
BIOKIMIA TUMBUHAN

Sementara itu ada beberapa hormon eksogen yaitu:


a. brasinosteroid
b. asam jasmonat
c. asam salisilat
d. poliamina
e. karrikin

Auksin.
Fungsi auksin ialah
• merangsang perpanjangan sel,
• merangsang aktivitas kambium,
• merangsang pembekokan batang,
• merangsang pantenokarpi, dan
• merangsang dominasi apikal
Sitokinin fungsinya merangsang pembelahan sel. Contoh Sitokinin :
• kinetin.
Kinetin diekstrak dari cairan sperma ikan hering,
• zeatin,
diekstrak dari bulir jagung yang belum masakdan diekstrak dari
komponen aktif utama air kelapa,
• 2iP, Sitokinin alami
merupakan turunan dari purin. Sitokinin sintetik kebanyakan
dibuat dari turunan purin pula, seperti N6-benziladenin (N6-BA)
dan 6-benzilamino-9-(2-tetrahidropiranil-9H-purin) (PBA).
Giberelin atau asam giberelat fungsinya menyebabkan pertum-
buhan membesar. Contoh Giberelin adalah GA3 (asam giberelat 3).
GA3 merupakan substansi yang diketahui menyebabkan pertumbuhan
membesar pada padi yang terserang fungi Gibberella fujikuroi.
Etilena fungsinya sebagai perangsang pemasakan buah telah diketa-
hui sejak lama meskipun orang hanya tahu dari praktik tanpa menge-
tahui penyebabnya.

101
BAB 6 HORMON

• Etilena atau etena merupakan satu-satunya zat pengatur tumbuh


yang berwujud gas pada suhu dan tekanan ruangan (ambien).
• Peran Pemeraman merupakan tindakan menaikkan konsentrasi
etilena di sekitar jaringan buah untuk mempercepat pemasakan
buah.
• Pengarbitan adalah tindakan pembentukan asetilena (etuna atau
gas karbid); yang di udara sebagian akan tereduksi oleh gas
hidrogen menjadi etilena.
• Berbagai substansi dibuat orang sebagai senyawa pembentuk
etilena, seperti ethephon (asam 2-kloroetil-fosfonat, diperdagangkan
dengan nama Ethrel) dan beta-hidroksil-etilhidrazina (BOH).
Senyawa BOH dapat pula memicu pembentukan bunga pada
nanas.
• Kalium nitrat diketahui juga merangsang pemasakan buah, tetapi
belum diketahui secara pasti hubungannya dengan perangsangan
pembentukan etilena secara endogen.
Asam absisat fungsi terkait dengan penundaan proses. Manfaatnya
antara lain membantu peningkatan hasil pertanian, pengamanan hasil,
memperbesar ukuran, meningkatkan kualitas produk teknologi seperti
semangka tanpa biji, atau menyeragamkan waktu berbunga (misalnya
dalam aplikasi etilena untuk penyeragaman pembungaan tanaman buah
musiman), untuk menyebut beberapa contohnya.

6.3. Sistem Pengendalian Hormon


Pengendalian hormon dapat dilakukan dengan cara melalui rang-
sangan lingkungan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat
tertentu, sejumlah gen mulai berekspresi. Pemberian hormon dari luar
sistem dapat dilakukan menggunakan bahan kimia non-organik
(sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan) atau organik (ekstraksi
dari tumbuhan contohnya rumput laut atau ganggang coklat) yang
menimbulkan rangsangan yang serupa dengan fitohormon yang dipro-
duksi oleh tanaman itu sendiri.

102
BIOKIMIA TUMBUHAN

Hormon tumbuhan berfungsi sebagai prekursor dan merupakan


bagian dari proses pengaturan genetik.Sementara ,zat pengatur tumbuh
(ZPT digunakan pada pertanian modern untuk meningkatkan kualitas
serta kuantitas produk.

Gambar 6.4. Jalur sintesis IAA pada tumbuhan, pada pengendalian


hormone Auksin

6.4. Rangkuman
Hormon pada tanaman adalah senyawa organik yang merupakan
nutrisi bagi tumbuhan, biasa juga disebut dengan fitohormon. Hormon
terbagi 2 jenis yaitu:
1. Endogen :
dihasilkan oleh tanaman sendiri
2. Eksogen:
Pemberian hormone dari luar
Contoh:
Bahan kimia non alami

103
BAB 6 HORMON

Sementara itu ada beberapa hormon eksogen yaitu:


a. brasinosteroid
b. asam jasmonat
c. asam salisilat
d. poliamina
e. karrikin
Hormon dapat dikendalikan, dan masing-masing hormone ada system
pengandaliannya sendiri.

6.5. Tes.
Soal.
1. Jelaskan definisi hormone
2. Ada berapa macam pengelompokan hormone?.
3. Bagaimana system pengendalian hormone?

Daftar Pustaka
[1] P. Biochemistry, “Plant Biochemistry,” Nature, vol. 168, no. 4262,
p. 4, 1951.
[2] D. Ekinci, Biochemistry. 2012.
[3] J. B. Harborne, Chemistry of plant pigments, vol. 208, no. 5015. 1965.
[4] R. K. Murray, D. K. Granner, P. A. Mayes, and V. W. Rodwell,
Harper ’ s Illustrated Biochemistry. 2003.
[5] E. J. Wood, Harper’s biochemistry 24th edition, vol. 24, no. 4. 1996.
[6] H. Heldt, Plant Biochemistry, vol. 168, no. 4262. 1951.
[7] K. L. Soole and J. T. Wiskich, “Plant biochemistry and molecular
biology. Oxford, UK: Oxford University Press: 1st Edition
(English translation), 1997. Price p/b: £26.95. ISBN 0 19 850179
X.,” New Phytol., vol. 144, no. 2, pp. 209–211, 1999.
https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-
eukariotik/

104

Anda mungkin juga menyukai