SKRIPSI
DIAJUKAN OLEH:
Skripsi
Diajukan oleh:
Mengetahui,
Ketua Program Studi Geografi
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi yang berjudul “Evaluasi Sistem Zonasi Sekolah Menengah Pertama Dan
Menengah Atas Di Kota Kendari Dengan Menggunakan Sistem Informasi
Geografi (SIG)”. Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
sarjana geografi pada Jurusan Geografi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo Kendari.
Teristimewa kepada kedua orang tua. Ayah dan Ibu atas segala perhatian,
kasih sayang, doa, serta dukungan yang senantiasa mengiringi perjalanan hidup
penulis, serta seluruh keluarga besar terima kasih atas doa dan motifasinya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghormatan kepada
Bapak Dr. LA ODE HADINI, S.Pd., M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak
Fitra Saleh, S.Pi.,M.Sc selaku pembimbing II, yang telah banyak membantu baik
secara moral maupun bimbingan, dan penulis mengucapkan permohonan maaf
atas kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih dan
penghargan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Rektor Universitas Halu Oleo, Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi
Kebumian, Ketua dan Sekretaris Jurusan Geografi beserta stafnya.
2. Dosen lingkup Geografi atas bimbingan selama penulis mengemban
pendidikan di Jurusan Geografi FITK UHO.
3. Teristimewa kepada kedua orang tua saya yang selama ini selalu memberi
motifasi dan dukungan kepada saya.
4. Buat teman-teman Geografi terkhusus angkatan 2014 Arif Einstein selaku
pembimbing III, Riswanto Hamid, Syamsuri Yahya, Khofifa Awalia
Ramadani, Uki, Deli, Sulpy, Aryo, MPSD squad, rekan-rekan Popalia
explore serta yang lainnya yang belum sempat disebutkan namanya terima
kasih atas dukungannya.
iii
5. Kepada adik-adikku angkatan 2015, 2016, dan 2017, 2018, 2019, 2020 dan
2021 yang tak bisa saya sebutkan namanya satu persatu.
6. Kepada semua pihak terima kasih atas bantuan serta dukungan yang
diberikan kepada penulis dan permohonan maaf atas segala kesalahan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun penulis berharap bagi para pembaca dan tim penguji dapat
memberikan masukan demi keberhasilan dalam penelitian yang akan penulis
lakukan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PERNYATAAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABELvii
DAFTAR GAMBARviii
DAFTAR LAMPIRANix
I. PENDAHULUAN1
1.1. Latar Belakang1
1.2. Rumusan Masalah4
1.3. Tujuan Penelitian5
1.4. Manfaat Penelitian5
1.5 Batasan Masalah6
1.6. Keaslian Penelitian7
III. METODOLOGI18
3.1. Waktu Dan Lokasi Penelitian18
3.2. Alat dan Bahan20
3.3. Data Penelitian20
3.4. Teknik Pengumpulan Data21
3.5. Teknik Pengolahan Data23
3.6. Teknik Analisis Data32
3.7. Diagram Alir36
3.8.
Jadwal Penelitian37
v
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA38
LAMPIRAN40
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
nasional. UU No.20 tahun 2003, sistem pendidikan nasional harus mampu
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi
dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu
dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan
berkesinambungan.
Dalam upaya menerapkan sistem pendidikan nasional, pemerintah
mengeluarkan aturan melalui peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
nomor 51 tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang
didalamnya telah diatur sistem zonasi sekolah serta penyelenggarannya. Sistem
zonasi ialah sistem yang mulai digunakan pada tahun 2017 dalam penataan
sistem PPDB, sistem zonasi dimaknai sebagai pembagian atau pemecahan suatu
areal menjadi beberapa bagian yang sesuai dengan fungsi dan tujuan
pengelolaannya. Dengan sistem zonasi, khususnya sekolah negeri disiapkan
untuk memberikan layanan pendidikan yang bermutu secara merata bagi warga
anggota masyarakat pada suatu areal atau kawasan tertentu sehingga anak-anak
terbaik tidak perlu mencari sekolah terbaik yang lokasinya jauh dari tempat
tinggalnya. Dengan adanya sistem zonasi PPDB ini pemerintah
perlumenyiapkan sekolah yang sama dan setara mutunya dengan sekolah yang
selama ini dianggap sekolah unggul atau sekolah favorituntuk pemerataan
layanan pendidikan tanpa berdasar pada kemampuan peserta didik dan ekonomi
calon peserta didik.
Salah satu daerah yang mulai menerapkan Permendikbud nomor 51 tahun
2018 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru melalu jalur zonasi yakni Kota
Kendari.Kota Kendari adalah salah satu dari sekian banyak kota yang berada di
Indonesia, juga sebagai Ibu KotaProvinsi Sulawesi Tenggara. Kota Kendari
diresmikan sebagai Kotamadya dengan UU RI No. 6 Tahun 1995 tanggal 27
September 1995.Kota ini memiliki luas 296,000 Km2 dan berpenduduk 359.371
jiwa (2017). Kota Kendari juga memiliki jumlah siswa yang cukup besar yakni
dengan jumlah 70.848 siswa di tahun ajaran 2020/2021 yang terdiri dari siswa
sekolah dasar dengan jumlah 35.560 siswa, sekolah menengah pertama 15.485
2
siswa, sekolah menengah atas 11.907 siswa, dan sekolah menengah kejuruan
dengan jumlah 7.896 siswa.
Dengan keadaan Kota Kendari yang ditetapkan sebagai Kotamadya yang
dalam hal ini yakni sebagai kota kecil/menengah dengan jumlah penduduk yang
cukup padat dan terus berkembang, ini mendorong kebutuhan masyarakat akan
pendidikan semakin meningkat, sehingga Pemerintah Kota Kendari perlu
berupaya meningkatkan kualitas pendidikannya dengan penerapan sistem zonasi
sekolah.
Sistem zonasi sekolah dapat dilihat dengan sudut pandang Sistem
Informasi Geografi(SIG) menggunakan metode-metode yang terdapat dalam
SIG yang mampu menjelaskan, mempresentasikan objek kedalam bentuk digital.
Dengan metode dalam SIG ini akan ada informasi dini untuk mengetahui areal
mana saja yang termasuk dalam areal zonasi sekolah berdasarkan peraturan
daerah yang telah ditetapkan, sehingga dapat memberikan informasi kepada
orang tua serta calon peserta didik dalam menentukan sekolah tujuannya.
Oleh karna itu, penulis berasumsi bahwa perlu adanya pendekatanSIG
dalam melihat bagaimana keadaan zonasi sekolah di Kota Kendari selain dapat
memberikan informasi dini kepada orang tua dan calon peserta didik, SIG juga
dapat digunakan dalam mengevaluasi sistem zonasi tersebut sehingga dapat
menjadi bahan penimbang kepada Pemerintah Daerah dalam mengambil
kebijakan lebih lanjut tentang sistem zonasi sekolah. Sehingga penulis tertarik
untuk mengkaji sistem zonasi sekolah dalam sudut pandang Geografi melalui
SIG dengan mengambil judul penelitian “Evaluasi Sistem Zonasi Sekolah
Menengah Pertama dan Menengah Atas Di Kota Kendari Dengan
Menggunakan Sistem Informasi Geografi”.
3
Penentuan zonasi suatu sekolah dapat ditinjau menggunakan SIG dengan
memanfaatkan salah satu tools yaitu analisis buffering, sehingga dengan
informasi tersebut dapat membantu orang tua murid dan calon peserta didik
dalam menentukan sekolah tujuan.
Dengan demikian, rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan
latar belakang serta uraian di atas yakni sebagai berikut :
1. Bagaimana distribusi Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah
Atas di Kota Kendari?
2. Bagaimana evaluasi Sistem Zonasi Sekolah berdasarkan identifikasi SIG?
4
1.4.2. Manfaat praktis
1. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi baru tentang Sistem Zonasi Sekolah khususnya di Kota
Kendari.
2. Bagi pemangku kebijakan, khususnya Dinas Pendidikan Kepemudaan
dan Olahraga Kota Kendari, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi serta menjadi bahan penimbang dalam
pengambilan kebijakanselanjutnya, mengingat Kota Kendari
memiliki kebutuhan akan pendidikan yang semakin meningkat.
5
Menggunakan Geocoding Dengan Metode Addres Locator Dan Pengembangan
Aplikasi Webgis. Tujuan dari penelitian ini adalah membantu Pemerintah
Daerah, pihak sekolah dan masyarakat untuk memperoleh skor jarak PPDB
dengan memanfaatkan SIG dengan metode Addres Locator dan
pengembanganaplikasi Webgis dengan wilayah penelitian Kota Bogor.
Kemudian Sakti, W,.dkk, (2019) dengan judul penelitian Perancangan
Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Zonasi Dengan Sistem Informasi
Geografis (GIS) Berbasis Mobile. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk
membuat suatu rancangan SIG untuk membantu dalam PPDB melalui jalur
zonasi berbasis Mobile Web.
Berdasarkan beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa
penggunaan SIG untuk pemetaan zonasi sekolah masih sangat jarang dilakukan.
Hal ini dikarenakanprogram Sistem Zonasi Sekolah ini masih sangat baru
diterapkan di Indonesia sehingga ketertarikan peneliti untuk meneliti Sistem
Zonasi Sekolah ini menggunakan SIG masih sangat jarang untuk dijumpai. Oleh
karena itu, penulis memandang perlu untuk meneliti masalah tersebut dengan
memanfaatkan SIG sebagai fokus untuk mengkaji Sistem Zonasi Sekolah.Sistem
Informasi Geografi ini dapat menggambarkan fenomena atau ketimpangan yang
terjadi sehingga dapat menjadi bahan rujukan kepada Pemerintah Pusat, maupun
Pemerintah Daerah dalam mengambil kebijakan selanjutnya.Adapun penelitian-
penelitian yang berkaitan dengan judul penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut.
6
Tabel 1. Keaslian penelitian
No. Nama Judul Tujuan Metode Hasil
1. Ransa Nur Pemetaan Zonasi untuk memetakan Metode yang Hasil penelitian ini berupa aplikasi SIG
Iman, (2019) Sekolah Menengah zonasi sekolah digunakan dalam pemetaan zonasi sekolah di Kota
Atas Negri Untuk menengah atas penelitian ini yakni Bandung berbasis WebGis. Didalam
PPDB Menggunakan menggunakan Sistem proses pembuatan WebGis tersebut menyajikan informasi
Sistem Informasi Informasi Geografi peta dan webgis letak sekolah dan informasi sekolah di
Geografis Di Kota (SIG) berbasis Webgis zonasi sekolah Kota Bandung
Bandung dengan wilayah menggunakan system
penelitian di Kota informasi geografis
Bandung dengan manfaatkan
analisis Arc Toolbox
Analysis Tool Buffer
2. Arief Fadlyka Penentuan Radius Tujuan dari penelitian Metode yang Hasil dari kajian ini adalah sebuah
Aprianto, Diah Zona Terdekat Dan ini adalah untuk dilakukan adalah Aplikasi untuk menentukan zonasi sesuai
Kirana Domisili Calon membantu Pemerintah dengan menggunakan dengan Permendikbud No. 14 tahun 2018
Kresnawati, Siswa Sekolah Daerah, pihak Sekolah Geocoding dengan berbasis Sistem Informasi Geografis
Bebas Menengah Atas dan masyarakat untk metode Address dibuat agar pihak sekolah dalam hal ini
Purnawan, Menurut PPDB memperoleh skor jarak Locator dalam tingkat Sekolah Menengah Atas di Kota
(2018) Menggunakan Penerimaan Peserta penentuan radius Bogor dapat menentukan PPDB
Geocoding Dengan Didik Baru dengan zona terdekat dan berdasarkan skor yang diperolehnya,
Metode Addres memanfaatkan Sistem domisili calon siswa disamping itu para orang tua murid
Locator Dan Informasi Geografis dan pengembangan ataupun pengguna lainnya dapat dengan
Pengembangan dengan metode Addres aplikasi WebGis mudah dan jelas mengetahui
Aplikasi Webgis. Locator dan yang terdapat 2 mengetahui skor calon PPDB secara
pengembangan aplikasi yang spasial. Aplikasi berbasis WebGIS dapat
aplikasi Webgis berbeda, Software mempermudah dan membantu masyarakat
7
dengan wilayah Arcgis dan WebGis dalam mengetahui skor jarak Zonasi dari
penelitian Kota Bogor. yang akan berbentuk alamat rumah PPDB ke Sekolah yang
system informasi diinginkan. Masyarakat hanya perlu
skor jarak zonasi. memasukkan koordinat sesuai domisili
atau tempat tinggal menurut Kartu
Keluarga (KK), setelah memasukkan
koordinat pada aplikasi ini maka
masyarakat dapat mengetahui langsung
skor jarak Zonasi tersebut. Selain
mengetahui skor jarak Zonasi, masyarakat
juga dapat mengetahui informasi tentang
total skor perhitungan hasil dari jarak
Zonasi dan NHUN.
3. Sakti Winoto, Perancangan Sistem Untuk membuat suatu Metode yang Hasil dari penelitian ini melalui
Abdul Fadlil, Penerimaan Peserta rancangan Sistem dilakukan yakni penerapan Formula Haversine system
Rusydi Umar, Didik Baru Jalur Informasi Geografis dengan dapat menampilkan gambar peta yang
(2019) Zonasi Dengan (SIG) untuk membantu memanfaatkan dilengkapi dengan informasi sekolah
Sistem Informasi dalam penerimaan Formula Haversine seperti titik, jarak, hingga rute sekolah
Geografis (GIS) pesrta didik baru yang dapat terdekat. Informasi yang ditampilkan
Berbasis Mobile melalui jalur Zonasi memberikan dalam aplikasi geografis juga melingkupi
berbasis Mobile Web informasi lokasi, informasi-informasi sekolah seperti nama
jarak sampai lokasi sekolah, jenis sekolah, posisi lintang,
sekolah terdekat. posisi bujur, jumlah daya tampung murid
berdasarkan rombel, dan alamat sekolah.
4. Prayoga Prima Pemanfaatan Sistem menentukan zonasi Metode yang Hasil yang diperoleh bahwa aplikasi yang
Bagas, Sunaryo Informasi Geografis jarak sekolah di Kota digunakan adalah dibangun memiliki manfaat sangat baik,
D.K., Jasmani Berbasis Web untuk Malang sesuai analysis buffering, sesuai dengan nilai uji usability sebesar
8
(2019) Menentukan Zonasi keputusan Kepala Analysis buffering 89% dari 30 responden. Web juga dinilai
Sekolah Menengah Dinas Pendidikan di memiliki keunggulan sangat memudahkan masyarakat untuk
Pertama (SMP) Kota Malang dan dalam penelitian ini menentukan zonasi sekolah, sesuai
dalam Penerimaan dapat di tampilkan ke yaitu dapat dengan nilai uji usability sebesar 88%
Peserta Didik Baru dalam versi Website. mengidentifikasi dari 34 responden.
(PPDB) (Studi daerah sehingga
Kasus: Kota Malang) mendapatkan
cakupan yang dapat
digunakan untuk
mengindetifikasi
objek berdasarkan
radius sehingga
menghasilkan
poligon di sekitar
objek
5. Adin Fitra Evaluasi Sistem Tujuan dari penelitian Metode yang Hasil dari dari penelitian ini melalui
Irawan, (2021) Zonasi Sekolah ini adalah untuk digunakan dalam pemanfaatan Sistem Informasi Geografi
Menengah Pertama melihat seberapa besar penelitian ini yakni menghasilkan gambar peta yang
Dan Menengah Atas distribusi Sekolah proses pembuatan dilengkapi dengan informasi letak, dan
Di Kota Kendari Menengah Pertama Peta Zonasi Sekolah luasan cakupan zonasi sekolah, serta
Dengan dan Sekolah dengan menggunakan menampilkan informasi distribusi
Menggunakan Sistem Menengah Atas Sistem Informasi Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah
Informasi Geografis terhadap kebijakan Geografis dengan Menengah Atas terhadap zonasi sekolah.
(SIG) zonasi sekolah, serta memanfaatkan Arc juga menampilkan data berupa data
mengevaluasi Sistem Toolbox Analysis deskriptif dari evalusi sistem zonasi
Zonasi Sekolah Tool Bufferserta sekolah menggunakan sistem informasi
berdasarkan analisis overlay geografi
Sistem Informasi
Geografis
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Zonasi
Zonasi adalah pembagian atau pemecahan suatu areal menjadi beberapa
bagian sesuai dengan fungsi dan tujuan pengelolaan,pembagian wilayah
pengelolaan kawasan ke dalam unit pengelolaan, sesuai dengan peruntukannya
serta kondisi dan potensi kawasannya agar dapat diciptakan perlakuan
pengelolaan yang tepat, efektif, dan efisien (KBBI, 2016). Definisi lain
menjelaskan bahwa zonasi pada dasarnya adalah suatu alat untuk pengendalian
yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan
pengendaliannya yang disusun untuk setiap blok/zona peruntukan (UU No. 26
Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang).Zonasi sekolah juga diartikan sebagai salah
satu alat dan strategi penting untuk meratakan kualitas sekolah negeri dan kualitas
pendidikan di Indonesia (Yaqin, 2021).
Kementerian pendidikan dan Kebudayaan mendefinisikan tentang Sistem
Zonasi Sekolah, yakni sebuah sistem yang mengharuskan calon peserta didik
untuk menempuh pendidikan pada sekolah yang memiliki radius terdekat dengan
domisili masing-masing.Peraturan ini dicetuskan oleh pemerintah sejak tahun
2017(Kemendikbud, 2018). Sistem zonasi ini bertujuan memberikan akses
pendidikan berkualitas dan mewujudkan tripusat pendidikan (Asfiati,
2020).Sedangkan sistem zonasi untuk PPDB merupakan landasan pokok penataan
reformasi sekolah secara keseluruhan mulai dari Taman Kanak-kanak (TK)
sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) (Apriyanto, dkk, 2018).
Berdasarkan definisi-definisi diatas, zonasi adalah program pemerintah
dalam usaha pemerataan sekolah. Sistem zonasi ini diharapkan dapat menciptakan
pemerataan pembanguan sekolah baik dari segi sumber daya dan mutu
pendidikan.
Penerapan Sistem Zonasi Sekolah pada PPDB telah diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 Tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
10
Pertama, Sekolah Menengah Atas, Dan Sekolah Menengah Kejuruan, yang telah
menggantikan Peraturan sebelumnya yakni Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018
dan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2019. Adapun peraturan sistem zonasi
menurut Permendikbud sebagai berikut.
Pasal 16
1. Pendaftaran PPDB dilaksanakan melalui jalur sebagai berikut:
a. zonasi;
b. afirmasi;
c. perpindahan tugas orang tua/wali; dan/atau
d. prestasi.
2. Jalur zonasi sebagaimana dimaksud dengan ayat (1) huruf a paling sedikit
80% (delapan puluh persen) dari daya tampung Sekolah.
3. Jalur afirmasi sebagaimana dimaksud dengan ayat (1) huruf b paling sedikit
15% (lima belas persen) dari daya tampung Sekolah.
4. Jalur perpindahan tugas orang tua/wali sebagaimana dimaksud dengan ayat
(1) huruf c paling banyak 5% (lima persen) dari daya tampung Sekolah.
5. Dalam hal masih terdapat sisa kuota dari pelaksanaan ayat (2), ayat (3), dan
ayat (4), Pemerintah Daerah dapat membuka jalur prestasi sebagaimana
dimaksud ayat (1) huruf d.
11
pendidik, bukan berdasarkan Nilai Ujian Nasional (NUN) sebagaimana ketentuan
sebelumnya (Marini & Utoyo, 2019).
Sistem zonasi merupakan bagian dari upaya reformasi sekolah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.Adanya sistem zonasi ini mampu
menciptakan pemerataan, siswa berprestasi tidak berkumpul di sekolah favorit
saja karena mau tidak mau mereka harus mendaftar disekolah terdekat dan tidak
bisa mendaftar ke sekolah yang jaraknya jauh walaupun menyandang status
favorit (Abidin &Asrori, 2018).
Sistem zonasi yang menjadi bagian dari reformasi sekolah bertujuan antara
lain untuk menjamin pemerataan akses layanan pendidikan bagi peserta didik,
mendekatkan lingkungan sekolah dengan lingkungan keluarga, menghilangkan
diskriminasi di sekolah khususnya sekolah negeri dan membantu analisis
perhitungan kebutuhan serta distribusi guru (Asri& Febrirurahmy,2019).
Sistem zonasi merupakan suatu bentuk pemantapan dan efisiensi bagi
masyarakat untuk memasukkan anaknya sesuai lokasi sekolah di dekat rumahnya,
sebagaimana disebutkan dalam Permendikbud bagian keempat pasal Pasal 16 ayat
(3) yang berbunyi: “Radius zona terdekat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kondisi di daerah tersebut
berdasarkan: a. ketersediaan anak usia sekolah di daerah tersebut; dan b. jumlah
ketersediaan daya tampung dalam rombongan belajar pada masing-masing
sekolah, dan ayat (4) dalam menetapkan radius zona sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), Pemerintah Daerah melibatkan musyawarah/kelompok kerja kepala
sekolah. Di dalam Permedikbud Nomor 14 Tahun 2018 Pasal 1 ayat (3)
menjelaskan bahwa PPDB adalah penerimaan peserta didik baru pada TK dan
Sekolah. Selanjutnya dalam Pasal 2 ayat (1) dijelaskan bahwa tujuan PPDB
adalah untuk menjamin PPDB berjalan secara objektif, transparan, akuntabel,
nondiskriminatif, dan berkeadilan dalam rangka mendorong peningkatan akses
layanan pendidikan(Hasbullah & Anam, 2019).
Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut di atas
maka pemerintah melakukan berbagai upaya, tidak hanya pada saat pendidikan itu
dilaksanakan akan tetapi mulai dari seleksi penerimaan peserta didik, pemerintah
12
berupaya agar peserta didik mendapatkan haknya tanpa perlu merasa mendapat
perlakuan diskriminatif.
13
Perangkat yang digunakan dalam mengumpulkan, menyimpan,
menampilkan, dan menghubungkan data spasial dari fenomena geografis tersebut
yaitu Sistem Informasi Geografi (Al Ghozali, dkk, 2020).
2.4.1. Overlay
Salah satu cara dasar untuk membuat atau mengenali hubungan spasial
melalui proses overlay spasial. Overlay spasial dikerjakan dengan melakukan
operasi join dan menampilkan secara bersama sekumpulan data yang dipakai
secara bersama atau berada dibagian area yang sama. Hasil kombinasi
merupakan sekumpulan data yang baru yang mengidentifikasikan hubungan
spasial baru (Handayani, dkk, 2005).
2.4.2. Buffer
Buffer merupakan sebentuk zona yang mengarah keluar dari sebuah
obyek pemetaan apakah itu sebuah titik, garis, atau area (poligon). Dengan
membuat Buffer, akan terbentuk suatu area yang melingkupi atau melindungi
suatu obyek spasial dalam peta (buffered object) dengan jarak tertentu. Jadi
zona-zona yang terbentuk secara grafis ini digunakan untuk mengidentifikasi
kedekatan-kedekatan spasial suatu obyek peta terhadap obyek-obyek yang
berada di sekitarnya dalam teori perkotaan (Aqli,2010).
Analisa buffer digunakan untuk mengidentifikasi area sekitar fitur-fitur
geografi. Proses mengenerate sekitar lingkaran buffer yang ada fitur-fitur
geografi dan kemudian mengidentifikasi atau memilih fitur-fitur berdasarkan
14
pada apakah mereka berada di luar atau didalam batas buffer (Handayani,
dkk,2005).
Buffer merupakan konsepsi fungsi atau fasilitas yang dapat ditemui
pada setiap aplikasi SIG termasuk ArcView.Fasilitas ini sering digunakan
dalam pekerjaan analisis yang berkaitan dengan ‘regulasi’ lingkungan.Buffer
merupakan bentuk lain dari teknik analisis yang mengidentifikasi hubungan
antara suatu titik dengan area disekitarnya atau disebut sebagai proximity
analisis (analisis faktor kedekatan). Proximity analysis merupakan proses suatu
analisis yang biasa digunakan dalam penetuan site atau lahan untuk keperluan
strategi pemasaran dalam bisnis atau perdagangan. Bufffer merupakan sebentuk
zona yang mengarah keluar dari sebuah obyek pemetaan apakah itu sebuah
titik, garis, atau area. Dengan membuat buffer, akan terbentuk suatu area yang
melingkupi atau melindungi. Jadi zona-zona yang terbentuk secara grafis ini
digunakan untuk mengidentifikasi kedekatan-kedekatan spasial suatu obyek
peta terhadap obyek-obyek yang berada di sekitarnya (Aqli. 2010).
15
penerimaan peserta didik ini. Para orang tua dan masyarakatmasih ragu akan
efektifitas dan efisiensi dari program sistem zonasi PPDB ini.
Untuk itu, dalam rangka memberikan pemahaman yang utuh terhadap
pelaksanaan sistem zonasi PPDB dan implikasinya pada peningkatan mutu
pendidikan maka penulis menyusun penelitian ini guna mengevaluasi sistem
zonasi PPDB khususnya di Kota Kendari dengan mengfokuskan penelitian pada
beberapa indikator-indikator pendukung sistem zonasi PPDB ini, yang mana telah
digambarkan pada diagram alir berikut.
16
Gambar 1. Kerangka Berfikir
17
BAB III
METODE PENELITIAN
18
Gambar 2. Peta lokasi Penelitian
19
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat yang digunakan dalam penelitian
Tabel 2. Alat yang digunakan pada penelitian
No. Alat Kegunaan
1. Komputer Digunakan untuk menyimpan dan mengolah data
2. ArcGis 10.3 Digunakan untuk pengolahan data
Digunakan untuk mencatat data-data lapangan yang
3. Alat tulis
diperoleh
Digunakan untuk mendokumentasikan segala bentuk
4. Kamera
kegiatan penelitian
GPS ( global Digunakan untuk pengambilan titik koordinat
5.
positioning sistem) lapangan
6. Alat cetak (printer) Digunakan untuk mencetak dokumen penelitian
Microsoft office (word, Digunakan untuk pembuatan laporan penelitian,
7.
exel, power point) perhitungan data serta untuk presentasi hasil penelitian
20
dengan menggunakan metode penginderaan jauh dan SistemInformasi Geografis,
sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui instansi
pemerintah yang terkait.
21
3.4.1. Tahap Persiapan
Tahapan persiapan merupakan suatu proses memperoleh atau
mendapatkan suatu pengetahuan atau memecahkan permasalahan yang
dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah, sistematis, dan logis. Pengumpulan
data awal merupakan proses pengumpulan data lapangan yang meliputi
perolehan data peta dan citra satelit serta pengolahannya atau menganalisis
data. Pengolahan atau analisis data ini dilakukan setelah data terkumpul semua
yang kemudian dianalisis, dan dihipotesis yang diajukan diuji kebenarannya
melalui analisis tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (filed research) dengan
model penelitian evaluasi, yaitu proses untuk mendiskripsikan dan menilai
suatu program dengan menggunakan kriteri tertentu. Hal ini akan memudahkan
peneiliti dalam menilai apakah suatu program sudah sesuai dengan ketentuan
atau tidak. Adapun jenis evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
evaluasi formatif. Jenis evaluasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
untuk perbaikan dan pengembangan program yang sedang berjalan. Penelitian
ini akan melihat bagaimana pelaksanaan program zonasi sekolah khususnya
pada jenjang SMP dan SMA sederajat di Kota Kendari dengan mengkaji
peraturan pemerintah mengenai zonasi sekolah.
Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah berupa data
primer dan data sekunder yang dikumpulkan sebagai berikut.Data primer
merupakan data yang dikumpulkan melalui survey langsung di lapangan untuk
mendapatkan informasi ketersediaan sekolah serta wawancara dengan
masyarakat setempat.Sedangkan data sekunder merupakan data yang
didapatkan dari dinas-dinas setempat yang terkait dengan data yang diperlukan.
3.4.2.Kajian Pustaka
Studi dokumen dalam penelitian ini, dilaksanakan oleh peneliti dengan
mencari data melalui bahan-bahan pustaka, berupa peraturan pemerintah
mengenai zonasi sekolah dan literatur lainnya yang mendukung penelitian,
peneliti juga menggunakan penelusuran data secara online (internet Searching)
22
untuk membantu peneliti menemukan data-data pendukung lainnya terkait
dengan materi yang sedang diteliti.
3.4.3.Data Instansi
Data instansi merupakan data yang dimiliki oleh pemerintah setempat
yang memiliki tugas dalam bidang tertentu.Dalam perolehan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dari instansi terkait seperti
Dinas Pendidikanyang menjadi sumber dalam perolehan data penelitian.
3.4.4.Citra Satelit
Citra satelit merupakan media yang menyediakan data lokasi penelitian
yang menjadi sumber dalam perolehan data sehingga dapat dilakukan
pembatasan wilayah kajian.
3.4.5.Survey Lapangan
Survey lapangan pada penelitian ini dilakukan untuk mengambil titik
koordinat sekolah dilokasi penelitian menggunakan GPS (global positioning
sistem) serta untuk mengambil data-data atribut sekolah yang berkaitan dengan
penelitin ini.
3.4.6.Wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan gambaran
pelaksanaan program di lapangan, dalam hal ini peneliti menggunakan tehnik
wawancara dengan beberapa pengurus-pengurus sekolah terkait dengan
pemahaman mengenai zonasi sekolah dan penerapannya di beberapa sekolah
SMP dan SMA sederajat yang telah dipilih oleh peneiliti.
23
3.5.1. Pembuatan Peta Lokasi Penelitian
Pembuatan peta lokasi penelitian diolah dengan mengekstrak data dari
peta administrasi Kota Kendari 2020. Informasi yang diperoleh adalah batas
administrasi masing-masing Kecamatan dalam lokasi penelitian yaitu
Kecamatan Mandonga, Kecematan Baruga, Kecematan Puuwatu, Kecematan
Kadia, Kecamatan Wua-Wua, Kecematan Poasia, Kecematan Abeli,
Kecematan Kambu, Kecematan Kendari, Kecematan Kendari Barat.Metode
yang digunakan untuk memperoleh informasi tersebut adalah dengan teknik
digitasi pada layar monitor (digitasi on screen) menggunakan perangkat lunak
ArcGIS 10.3. Peta lokasi penelitian ini selanjutnya digunakan sebagai
pembatas wilayah kajian penelitian.
24
Tabel 4. Daftar Sekolah Menengah Pertama
No. Nama Sekolah Status
1. SMP Negeri 1 Kendari SMP Negeri
2. SMP Negeri 2 Kendari SMP Negeri
3. SMP Negeri 3 Kendari SMP Negeri
4. SMP Negeri 4 Kendari SMP Negeri
5. SMP Negeri 5 Kendari SMP Negeri
6. SMP Negeri 6 Kendari SMP Negeri
7. SMP Negeri 7 Kendari SMP Negeri
8. SMP Negeri 8 Kendari SMP Negeri
9. SMP Negeri 9 Kendari SMP Negeri
10. SMP Negeri 10 Kendari SMP Negeri
11. SMP Negeri 11 Kendari SMP Negeri
12. SMP Negeri 12 Kendari SMP Negeri
13. SMP Negeri 13 Kendari SMP Negeri
14. SMP Negeri 14 Kendari SMP Negeri
15. SMP Negeri 15 Kendari SMP Negeri
16. SMP Negeri 16 Kendari SMP Negeri
17. SMP Negeri 17 Kendari SMP Negeri
18. SMP Negeri 18 Kendari SMP Negeri
19. SMP Negeri 19 Kendari SMP Negeri
20. SMP Negeri 20 Kendari SMP Negeri
21. SMP Negeri 21 Kendari SMP Negeri
22. SMP Negeri 22 Kendari SMP Negeri
23. SMP Negeri 23 Kendari SMP Negeri
25
3.6. Teknik Analisis Data
Gambar 3. (a) Bentuk buffer titik, (b) Bentuk buffer garis, (c) Bentuk buffer area
26
informasi terkait dengan titik yang diambil tersebut. Pembagian wilayah zonasi
mempertimbangkan rasio daya tampung dengan jumlah peserta didik pada
wilayah tersebut. Klasifikasi zonasi terdiri dari dalam zona dan luar zona..
Dalam zona adalah kelurahan di mana satuan pendidikan itu berada, dan
kelurahan yang berada di sekitar satuan pendidikan. Selain itu, dipergunakan
untuk pembobotan pada penentuan nilai akhir peringkat. Ketentuan kuota
PPDB sebagai berikut : 1. Jalur zonasi paling sedikit 80% dari kuota daya
tampung satuan pendidikan. 2. Jalur afirmasi paling banyak 15% dari kuota
daya tampung satuan pendidikan. 3.Jalur perpindahan tugas orang tua/wali
paling banyak 5% dari daya tampung sekolah. Dalam hal masih terdapat sisa
kuota dari pelaksanaan tiga jalur tersebut maka Pemerintah Daerah dapat
membuka jalur prestasi.
Hasil dari buffer dengan menggunakan GCP tersebut nantinya akan
dibandingkan dengan hasil dari analisis overlay.
27
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Soejono &
Abdurrahman,1999). Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis deskriptif yang merupakan proses penggambaran daerah
penelitian.
Dalam penelitian ini akan diperoleh gambaran tentang faktor- faktor
permasalahan Sistem Zonasi Sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan. Hasil dari analisis buffer dan analisis overlay yang terkumpul
dalam penelitian ini dianalisa dengan metode analisis deskriptif untuk
menjelaskan/mendeskripsikan fenomena- fenomena yang ada kaitannya dengan
masalah yang diteliti.
Hasil dari penelitian ini akan diperoleh gambaran sistem zonasi sekolah di
Kota Kendari menggunakan analisis SIG yang nantinya akan dibandingkan
dengan peraturan pemerintah yang kemudian akan dianalisa menggunakan
metode analisis deskriptif untuk menjelaskan keadaan dari masalah yang
diteliti.
28
3.7. Diagram Alir
mulai
input
Proses
Hasil
29
3.8. Jadwal Penelitian
5 Pra Pengolahan
6 Kerja Lapangan
7 Pengolahan Data
8 Analisis
9 Penyusunan Hasil
10 Draft Skripsi
11 Draft Jurnal
12 Penyusunan Skripsi
13 Skripsi
37
BAB IV
4.1. Hasil
39
Kambu, Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari Barat, Kecamatan
Kendari, Kecamatan Abeli, Kecamatan Wua-Wua, dan Kecamatan Kadia.
Adapun luas Kecamatan yang berada di Kota Kendari dapat di lihat pada tabel
berikut.
39
Berikut ini adalah pembagian wilayah zonasi Sekolah Menengah
Pertama di Kota Kendari.
NO. DAYA
SEKOLAH SASARAN KELURAHAN KECAMATAN
TAMPUNG
SMP Negeri 1 Kendari 224 1. Kemaraya Kendari Barat
SMP Negeri 8 Kendari 224 2. Lahundape Kendari Barat
3. Watu-Watu Kendari Barat
4. Alolama Mandonga
1.
5. Anggilowu Mandonga
6. Labibia Mandonga
7. Mandonga Mandonga
8. Wawombalata Mandonga
SMP Negeri 18 Kendari 126 1. Gunung Jati Kendari
SMP Negeri 2 Kendari 320 2. Jati Mekar Kendari
3. Kandai Kendari
4. Benu-Benua Kendari Barat
2. 5. Dapu-Dapura Kendari Barat
6. Puungaloba Kendari Barat
7. Sanua Kendari Barat
8. Sodoha Kendari Barat
9. Tipulu Kendari Barat
SMP Negeri 13 Kendari 224 1. Lalodati Puuwatu
SMP Negeri 3 Kendari 320 2. Punggolaka Puuwatu
3. 3. Tobuuha Puuwatu
4. Puuwatu Puuwatu
5. Watulando Puuwatu
SMP Negeri 4 Kendari 352 1. Anaiwoi Kadia
SMP Negeri 9 Kendari 350 2. Bende Kadia
SMP Negeri 17 Kendari 224 3. Kadia Kadia
SMP Negeri 19 Kendari 64 4. Pondambea Kadia
5. Anawai Wua-Wua
4.
6. Bonggoeya Wua-Wua
7. Mataiwoi Wua-Wua
8. Wua-Wua Wua-Wua
9. Korumba Mandonga
10. Wawowanggu Kadia
SMP Negeri 5 Kendari 352 1. Anggoeya Poasia
SMP Negeri 20 Kendari 192 2. Anduonohu Poasia
5. 3. Rahandouna Poasia
4. Wundumbatu Poasia
5. Matabubu Poasia
SMP Negeri 6 Kendari 192 1. Mata Kendari
SMP Negeri 16 Kendari 96 2. Purirano Kendari
3. Kampung Salo Kendari
6.
4. Kendari Caddi Kendari
5. Kessilampe Kendari
6. Mangga Dua Kendari
39
Tabel 8. Pembagian wilayah zonasi dan daya tampung Sekolah Menengah
Pertama di Kota Kendari (lanjutan)
DAYA
NO. SEKOLAH SASARAN KELURAHAN KECAMATAN
TAMPUNG
SMP Negeri 7 Kendari 256 1. Nambo Nambo
SMP Negeri 11 Kendari 128 2. Petoaha Nambo
SMP Negeri 14 Kendari 224 3. Sambuli Nambo
4. Tondonggeu Nambo
5. Tobimeita Nambo
6. Lapulu Abeli
7. Poasia Abeli
7. 8. Puday Abeli
9. Talia Abeli
10. Abeli Abeli
11. Anggalomelai Abeli
12. Benua Nirae Abeli
13. Bungkutoko Nambo
SMP Negeri 10 Kendari 256 1. Baruga Baruga
SMP Negeri 12 Kendari 256 2. Lepo-Lepo Baruga
SMP Negeri 15 Kendari 160 3. Wundudopi Baruga
SMP Negeri 21 Kendari 32 4. Watubangga Baruga
8. SMP Negeri 22 Kendari 32 5. Mokoau Kambu
SMP Negeri 23 Kendari 128 6. Padaleu Kambu
7. Kambu Kambu
8. Lalolara Kambu
9. Abeli Dalam Puuwatu
39
4.1.3. Identifikasi Sistem Zonasi Sekolah Melalui SIG
Pada penelitian ini sekolah yang menjadi fokus penelitian untuk
diidentifikasi sistem zonasi mengganakan SIG terdiri dari SMP Negeri dan
SMA Negeri di Kota Kendari.
39
Gambar 5. Peta sebaran lokasi Sekolah Menengah Pertama
39
4.1.3.2. Sebaran Sekolah Menengah Atas
Untuk mengidentifikasi sistem zonasi sekolah menengah atas
menggunakan SIG, terlebih dahulu dilakukan pembuatan sebaran sekolah
menengah atas yang ada di Kota Kendari, ditemukan bahwa terdapat 11
SMA Negeri yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kota Kendari.
Adapun sebaran sekolah menengah atas dapat dilihat pada gambar berikut.
39
Gambar 6. Peta sebaran lokasi Sekolah Menengah Atas
39
4.1.4. Buffer Sebaran Sekolah
Buffer merupakan suatu analisis yang di gunakan untuk menentukan
jarak atau mengidentifikasi daerah cakupan (range). Analisis buffer yang
digunakan merupakan buffer dengan bentuk titik, pemilihan bentuk ini
didasarkan pada data yang nantinya akan diambil merupakan data titik (point)
dari lokasi masing-masing sekolah. Buffer sebaran sekolah dilakukan untuk
menentukan jarak tempat tinggal calon peserta didik dengan lokasi pada peta
sebaran SMP Negeri, adapun penentuan jarak buffer dilihat berdasarkan data
terakhir pada penerimaan calon peserta didik baru melalui jalur zonasi,
sehingga diperoleh jarak peneriman calon peserta didik terjauh dengan jarak
1,7 km. Analisis buffer juga dilakukan pada penentuan jarak tempat tinggal
calon peserta didik dengan satuan pendidikan tingkat SMA Negeri, untuk
penentuan jarak buffer dilihat berdasarkan data terakhir pada peneriman calon
peserta didik melalui jalur zonasi, sehingga diperoleh jarak calon peserta didik
terjauh dengan jarak 1,7 km. Untuk memperjelas hasil buffer jarak tempat
tinggal calon peserta didik terhadap sebaran sekolah dapat dilihat pada gambar
berikut.
39
Gambar 7. Peta Buffer Sebaran Sekolah Menengah Pertama di kota Kendari
39
Gambar 8. Peta Buffer Sebaran Sekolah Menengah Atas di kota Kendari
39
4.2. Pembahasan
39
Tabel 9. Luasan zonasi berdasarkan kelurahan.
39
SMP Negeri 20 Kendari
23. Kelurahan Anggoeya 353.41
SMP Negeri 14 Kendari
SMP Negeri 14 Kendari
24. Kelurahan Talia 30.26
SMP Negeri 6 Kendari
25. Kelurahan Pudai 87.11 SMP Negeri 14 Kendari
SMP Negeri 5 Kendari
26. Kelurahan Kambu 523.04 SMP Negeri 10 Kendari
SMP Negeri 15 Kendari
27. Kelurahan Lapulu 55.74 SMP Negeri 14 Kendari
SMP Negeri 10 Kendari
28. Kelurahan Lalolara 229.49
SMP Negeri 9 Kendari
SMP Negeri 6 Kendari
29. Kelurahan Poasia 63.78
SMP Negeri 14 Kendari
SMP Negeri 4 Kendari
30. Kelurahan Wua-Wua 304.92 SMP Negeri 19 Kendari
SMP Negeri 17 Kendari
31. Kelurahan Bungkutoko 92.37 SMP Negeri 6 Kendari
SMP Negeri 12 Kendari
32. Kelurahan Bende 248.96
SMP Negeri 9 Kendari
SMP Negeri 9 Kendari
33. Kelurahan Kadia 201.09 SMP Negeri 19 Kendari
SMP Negeri 17 Kendari
34. Kelurahan Pondambea 80.59 SMP Negeri 9 Kendari
SMP Negeri 2 Kendari
35. Kelurahan Kandai 35.57 SMP Negeri 18 Kendari
SMP Negeri 6 Kendari
36. Kelurahan Kendari Caddi 58.32 SMP Negeri 6 Kendari
SMP Negeri 6 Kendari
37. Kelurahan Kasilampe 63.01
SMP Negeri 16 Kendari
SMP Negeri 21 Kendari
38. Kelurahan Abeli Dalam 613.43
SMP Negeri 3 Kendari
SMP Negeri 2 Kendari
39. Kelurahan Jati Mekar 25.38 SMP Negeri 18 Kendari
SMP Negeri 6 Kendari
SMP Negeri 18 Kendari
40. Kelurahan Dapu-Dapura 21.95
SMP Negeri 2 Kendari
41. Kelurahan Kampung Salo 22.39 SMP Negeri 6 Kendari
42. Kelurahan Lahundape 84.75 SMP Negeri 1 Kendari
SMP Negeri 1 Kendari
43. Kelurahan Korumba 219.23
SMP Negeri 9 Kendari
SMP Negeri 17 Kendari
44. Kelurahan Mandonga 113.88 SMP Negeri 9 Kendari
SMP Negeri 1 Kendari
SMP Negeri 8 Kendari
45. Kelurahan Anggilowu 88.22
SMP Negeri 1 Kendari
SMP Negeri 13 Kendari
SMP Negeri 8 Kendari
46. Kelurahan Tobuuha 184.45
SMP Negeri 17 Kendari
SMP Negeri 9 Kendari
SMP Negeri 19 Kendari
47. Kelurahan Punggolaka 412.27
SMP Negeri 13 Kendari
39
SMP Negeri 8 Kendari
SMP Negeri 17 Kendari
SMP Negeri 9 Kendari
48. Kelurahan Purirano 182.48 SMP Negeri 16 Kendari
SMP Negeri 16 Kendari
49. Kelurahan Mata 233.11
SMP Negeri 6 Kendari
50. Kelurahan Tipulu 2.24 SMP Negeri 1 Kendari
51. Kelurahan Watu-Watu 147.10 SMP Negeri 1 Kendari
52. Kelurahan Punggaloba 62.42 SMP Negeri 2 Kendari
53. Kelurahan Benu-Benua 84.85 SMP Negeri 18 Kendari
SMP Negeri 2 Kendari
54. Kelurahan Sodoha 106.74
SMP Negeri 18 Kendari
SMP Negeri 18 Kendari
55. Kelurahan Sanua 122.79
SMP Negeri 2 Kendari
SMP Negeri 16 Kendari
56. Kelurahan Mangga Dua 214.97 SMP Negeri 6 Kendari
SMP Negeri 18 Kendari
SMP Negeri 18 Kendari
57. Kelurahan Gunung Jati 242.85 SMP Negeri 6 Kendari
SMP Negeri 2 Kendari
SMP Negeri 3 Kendari
58. Kelurahan Puuwatu 824.11 SMP Negeri 19 Kendari
SMP Negeri 21 Kendari
SMP Negeri 1 Kendari
59. Kelurahan Kemaraya 382.38
SMP Negeri 8 Kendari
SMP Negeri 8 Kendari
60. Kelurahan Alolama 186.68 SMP Negeri 13 Kendari
SMP Negeri 1 Kendari
SMP Negeri 3 Kendari
SMP Negeri 13 Kendari
61. Kelurahan Watulondo 565.45
SMP Negeri 19 Kendari
SMP Negeri 17 Kendari
SMP Negeri 13 Kendari
62. Kelurahan Wawombalata 469.20
SMP Negeri 8 Kendari
SMP Negeri 8 Kendari
63. Kelurahan Lalodati 274.79
SMP Negeri 13 Kendari
64. Kelurahan Labibia 15.74 SMP Negeri 13 Kendari
39
DAFTAR PUSTAKA
39
Apriyanto, A. F., Kresnawati, D. K., &Purnawan, B. 2019. Penentuan Radius
Zona Terdekat Dan Domisili Calon Siswa Sekolah Menengah Atas Menurut
Ppdb Menggunakan Geocoding Dengan Metode Address Locator Dan
Pengembangan Aplikasi Webgis. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Teknik Geodesi, 1(1).
Asfiati, A., & Mahdi, N. I. 2020. Merdeka Belajar bagi Anak Kebutuhan Khusus
di SLB Kumala Indah Padangsidimpuan. KINDERGARTEN: Journal of
Islamic Early Childhood Education, 3(1), 59-69.
Hasbullah, H., & Anam, S. 2019. Evaluasi Kebijakan Sistem Zonasi Dalam
Penerimaan Peserta Didik Baru (Ppdb) Di Tingkat Sekolah Menengah
Pertama Negeri (Smpn) Di Kabupaten Pamekasan. Reformasi, 9(2), 112-
122.
Iman, R. N. 2019. Pemetaan Zonasi Sekolah Menengah Atas Negeri Untuk Ppdb
Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kota Bandung (Doctoral
dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
39
Prahasta, E. 2002.Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView. Informatika,
Bandung.
Soejono, A., & Abdurrahman, H. 1999. Metode Penelitian Suatu Pemikiran Dan
Penerapan. Jakarta: Rineka Cipta.
Winoto, S., Fadlil, A., & Umar, R. 2019.Perancangan Sistem Penerimaan Peserta
Didik Baru Jalur Zonasi Dengan Sistem Informasi Geografis (GIS)
Berbasis Mobile. Prosiding Semnastek 2019, 1(1).
39
39