Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH INSULIN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan di bidang bioteknologi yang lain diantaranya adalah sintesis insulin dengan bantuan bakteri
yang biasa terdapat di usus besar, namanya Escherichia coli. Teknologi dasar proses ini disebut dengan
teknologi plasmid.

Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan berfungsi mengatur kadar gula
darah bersama hormon glukagon. Kekurangan insulin karena cacat genetik pada pankreas,
menyebabkan seseorang menderita diabetes melitus (kencing manis) yang berdampak sangat luas
terhadap kesehatan, mulai kebutaan hingga impotensi.

Sebelum ditemukan teknik sintesis insulin, hormon ini hanya bisa diperoleh dari ekstraksi pankreas babi
atau sapi, dan sangat sedikit insulin bisa diperoleh. Setelah ditemukan teknik sintesis insulin di bidang
bioteknologi inilah, harga insulin bisa ditekan dengan sangat drastis sehingga bisa membantu para
penderita diabetes melitus.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis ini antara lain adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah dan pengertian dari insulin tersebut.

2. Untuk mengetahui fungsi dari insulin tersebut.

3. Untuk mengetahui pembuatan insulin manusia oleh bakteri.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan karya tulis ini adalah sebagai suatu media informasi bagi siswa

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Insulin

Sejak insulin ditemukan pada tahun 1921, telah menjadi salah satu yang paling menyeluruh dipelajari
molekul dalam sejarah ilmu pengetahuan.

Diabetes telah diakui sebagai kondisi medis yang berbeda untuk setidaknya 3.500 tahun, tapi
penyebabnya adalah misteri sampai awal abad ini. Pada awal 1920-an, peneliti diduga kuat bahwa
diabetes disebabkan oleh kerusakan dalam sistem pencernaan yang berhubungan dengan kelenjar
pankreas, organ kecil yang duduk di atas hati.

Pada saat itu, satu-satunya cara untuk diabetes "kontrol" adalah melalui diet rendah karbohidrat dan
gula, dan tinggi lemak dan protein. Alih-alih mati tak lama setelah diagnosis, diet ini memungkinkan
penderita diabetes untuk hidup - tapi hanya selama sekitar satu tahun.

Persis apa yang salah, atau hilang, dalam metabolisme jalur gula penderita diabetes tidak diketahui
sampai sekelompok peneliti Kanada dimurnikan insulin pada tahun 1921 dan membuktikan bahwa
diabetes merupakan penyakit kekurangan insulin.

Seperti kebanyakan penemuan ilmiah utama, dasar bagi penemuan insulin, telah diletakkan oleh
beberapa orang lain sebelum peneliti Kanada terisolasi. Pada tahun 1889, dua peneliti Eropa, Minkowski
dan von Mering, menemukan bahwa ketika kelenjar pankreas telah dihapus dari anjing, mereka
mengembangkan semua gejala diabetes dan meninggal segera setelah itu. Minkowski dan von Mering
mengusulkan bahwa pankreas sangat penting untuk metabolisme gula.

Kemudian peneliti mempersempit pencarian ke pulau Langerhans-kelompok sel khusus dalam pankreas.
Pada tahun 1910, Sharpey-Shafer dari Edinburgh menyarankan kimia tunggal hilang dari pankreas pada
orang diabetes. Ia mengusulkan memanggil kimia ini "insulin," dan kemudian peneliti Kanada berhasil
membawanya atas saran.

Sementara itu, ilmuwan Amerika EL Scott setengah berhasil mengekstraksi insulin dengan alkohol. RC
Paulesco, Rumania seorang, membuat ekstrak dari pankreas yang menurunkan glukosa darah anjing.
Beberapa Paulesco klaim adalah orang pertama yang menemukan insulin.

Terobosan terbesar datang pada tahun 1921 ketika Frederick Banting dan Charles Best melakukan
serangkaian percobaan satu musim panas di laboratorium JJ R. Macleod di Universitas Toronto. Seperti
Minkowski dan von Mering, mereka menunjukkan bahwa menghapus pankreas dari anjing membuat
mereka diabetes.

Kemudian mereka pergi langkah lebih lanjut dan susah payah mengambil cairan dari Islets anjing sehat
'Langerhans, disuntikkan ke anjing diabetes dan dikembalikan ke normal - selama mereka memiliki
extract.With bantuan rekan ahli biokimia bernama JB Collip, mereka kemudian mampu mengekstrak
formula cukup murni insulin dari pankreas sapi dari rumah pemotongan hewan.

Pada bulan Januari 1922, seorang remaja diabetes di rumah sakit Toronto bernama Leonard Thompson
menjadi orang pertama yang menerima suntikan insulin. Dia meningkat secara dramatis, dan berita
tentang insulin menyebar ke seluruh dunia seperti api. Untuk pekerjaan mereka, Banting dan Macleod
menerima Hadiah Nobel dalam Kedokteran pada tahun berikutnya, pada tahun 1923. Banting berbagi
bagiannya dari hadiah uang dengan Best, dan Macleod berbagi dengan Collip.

The University of Toronto segera memberi perusahaan farmasi lisensi untuk memproduksi insulin bebas
royalti. Pada awal 1923, sekitar satu tahun setelah injeksi tes pertama, insulin menjadi tersedia secara
luas, dan menyelamatkan hidup orang banyak.

Insulin adalah salah satu protein pertama yang mengkristal dalam bentuk murni, pada tahun 1926.
Bentuk kristal memungkinkan peneliti untuk mempelajari struktur dengan teknik yang disebut x-ray
kristalografi dan perkiraan bentuk tiga dimensi. Mengetahui bentuk molekul membantu memahami cara
kerjanya dalam tubuh dan sejak itu para ilmuwan telah mencoba untuk memilah-milah bagaimana
insulin bertindak dan apa molekul lain mungkin berinteraksi dengan.

Pada tahun 1955, insulin menjadi protein pertama yang sepenuhnya diurutkan. Pekerjaan yang
menghasilkan Hadiah Nobel 1959 untuk Frederick Sanger. Melalui kerja Sanger kita sekarang tahu
bahwa semua protein manusia memiliki urutan yang unik dari salah satu atau semua dari 20 jenis asam
amino. Asam-asam amino dirangkai menjadi rantai yang disebut peptida, agak seperti huruf
menggabungkan ke dalam kata-kata panjang.

Banyak protein memiliki lebih dari satu rantai, bergabung bersama dengan cara tertentu. Insulin
manusia memiliki dua peptida. The Sebuah rantai (untuk asam) memiliki 21 asam amino dan rantai B
(untuk dasar) memiliki 30 asam amino. Dua rantai yang dihubungkan oleh dua jembatan disulfida,
obligasi terbentuk antara atom belerang dalam asam amino yang sistin. Rantai A juga memiliki sebuah
jembatan disulfida internal yang ketiga. Jembatan disulfida memegang molekul bersama-sama. Tanpa
mereka, protein mungkin tidak akan aktif dalam tubuh.

Setelah urutan protein yang dikenal, adalah mungkin, dalam teori, untuk menciptakan itu sintetis.
Bahkan, insulin adalah protein pertama yang secara kimia disintesis di laboratorium, pada tahun 1963.
Namun para peneliti tidak dapat menghasilkan banyak. Selama 60 tahun setelah kelompok insulin
terisolasi Banting, penderita diabetes mengandalkan hormon dimurnikan dari hewan, terutama sapi dan
babi. Hewan insulin bekerja dengan baik secara keseluruhan, namun tidak sama persis dengan hormon
manusia dan kadang-kadang menyebabkan reaksi yang merugikan, misalnya, ruam kulit. Pada tahun
1978 insulin menjadi protein manusia pertama yang diproduksi melalui bioteknologi. Sebuah tim peneliti
dari City of Hope National Medical Center dan perusahaan bioteknologi Genentech masih muda berhasil
mensintesis insulin manusia di laboratorium menggunakan proses yang bisa menghasilkan jumlah besar.

Tim dimasukkan gen untuk insulin manusia ke dalam DNA bakteri, dan menggunakan bakteri sebagai
miniatur pabrik untuk membuat rantai A dan B protein secara terpisah. Pada tahap kedua, proses kimia
menggabungkannya. Hasilnya adalah insulin manusia, tanpa masalah insulin hewan kadang-kadang
menyebabkan. Humulin, sebagai produk komersial disebut, merevolusi pengobatan diabetes ketika
menjadi tersedia secara luas pada awal tahun 1980. Hari ini, hampir semua orang diabetes
menggunakan insulin rekombinan manusia bukan hewan insulin.

Para peneliti diabetes awal tidak tahu betapa beruntungnya mereka. Ternyata urutan asam amino
insulin hampir persis sama pada spesies hewan yang berbeda, sehingga insulin dari sapi dan babi juga
bekerja pada manusia. Struktur dasar insulin - dua rantai peptida dengan tiga jembatan disulfida -
dikonservasi dalam semua hampir 100 spesies yang berbeda diselidiki sejauh ini.

Melihat enzim secara lebih rinci, urutan babi (babi) insulin dan insulin manusia hampir identik, tetapi
tidak benar - itu berbeda dengan satu asam amino. Bovine (sapi) insulin yang berbeda dengan tiga asam
amino dari manusia. Inilah sebabnya mengapa orang mampu menggunakan insulin dari sapi di tahun
1920, meskipun mereka tidak tahu pada saat itu.

Pada tahun 1996 Food and Drug Administration telah menyetujui insulin manusia diubah disebut
Humalog, yang khusus dikembangkan untuk menjadi aktif sangat cepat setelah injeksi.

Apa yang berikutnya untuk insulin? Para ilmuwan tidak yakin, tapi satu hal yang pasti: Beyond nilai
terkenal untuk penderita diabetes, insulin juga telah berada di garis depan ilmu pengetahuan selama
lebih dari 60 tahun

2.2 Pengertian Insulin

Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau Langerhans kelenjar pankreas. Insulin
menstimulasi pemasukan asam amino kedalam sel dan kemudian meningkatkan sintesa protein. Insulin
meningkatkan penyimpanan lemak dan mencegah penggunaan lemak sebagai bahan energi. Insulin
menstimulasi pemasukan glukosa ke dalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan membantu
penyimpanan glikogen di dalam sel otot dan hati. Insulin endogen adalah insulin yang dihasilkan oleh
pankreas, sedangkan insulin eksogen adalah insulin yang disuntikan dan merupakan suatu produk
farmasi.

2.3 Indikasi terapi dengan insulin

1. Semua penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta
tidak ada atau hampir tidak ada.

2. Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis lain tidak dapat
mengendalikan kadar glukosa darah.

3. Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard akut atau
stroke.

4. DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkan insulin bila diet saja tidak dapat
mengendalikan kadar glukosa darah.
5. Ketoasidosis diabetik.

6. Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.

7. Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori,
untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap akan memerlukan insulin eksogen
untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin atau
ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin.

8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.

9. Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.

2.4 Cara pemberian insulin :

1. Insulin kerja singkat :

· IV, IM, SC

· Infus ( AA / Glukosa / elektrolit )

· Jangan bersama darah ( mengandung enzim merusak insulin )

2. Insulin kerja menengah / panjang :

· Jangan IV karena bahaya emboli.

· Saat ini juga tersedia insulin campuran (premixed) kerja cepat dan kerja menengah.

2.5 Bagaimana insulin berfungsi

Pemberian insulin kepada penderita diabetes hanya bisa dilakukan dengan cara suntikan, jika diberikan
melalui oral insulin akan rusak didalam lambung. Setelah disuntikan, insulin akan diserap kedalam aliran
darah dan dibawa ke seluruh tubuh. Disini insulin akan bekerja menormalkan kadar gula darah (blood
glucose) dan merubah glucose menjadi energi.

2.6 Efek metabolik terapi insulin:

· Menurunkan kadar gula darah puasa dan post puasa.

· Supresi produksi glukosa oleh hati.

· Stimulasi utilisasi glukosa perifer.


· Oksidasi glukosa / penyimpanan di otot.

· Perbaiki komposisi lipoprotein abnormal.

· Mengurangi glucose toxicity.

· Perbaiki kemampuan sekresi endogen.

· Mengurangi Glicosilated end product.

2.7 Tipe - Jenis Insulin

Berdasarkan lama kerjanya, insulin dibagi menjadi 4 macam, yaitu:

1. Insulin kerja singkat

Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin / CZI ). Saat ini dikenal 2 macam insulin
CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente.
Insulin jenis ini diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai puncak setelah 1– 3 macam dan efeknya
dapat bertahan samapai 8 jam.

2. Insulin kerja menengah

Yang dipakai saat ini adalah Netral Protamine Hegedorn ( NPH ),MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis ini awal
kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai
dengan 24 jam.

3. Insulin kerja panjang

Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat penyuntikan
sehingga efek yang dirasakan cukup lam, yaitu sekitar 24 – 36 jam. Preparat: Protamine Zinc Insulin
( PZI ), Ultratard

4. Insulin infasik (campuran)

Merupakan kombinasi insulin jenis singkat dan menengah. Preparatnya: Mixtard 30 / 40. Pemberian
insulin secara sliding scale dimaksudkan agar pemberiannya lebih efisien dan tepat karena didasarkan
pada kadar gula darah pasien pada waktu itu. Gula darah diperiksa setiap 6 jam sekali.

2.8 Dosis Pemberian Insulin

Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu :

· Gula darah < 60 mg % = 0 unit


· Gula darah < 200 mg % = 5 – 8 unit

· Gula darah 200 – 250 mg% = 10 – 12 unit

· Gula darah 250 - 300 mg% = 15 – 16 unit

· Gula darah 300 – 350 mg% = 20 unit

· Gula darah > 350 mg% = 20 – 24 unit

Insulin dapat dibedakan atas dasar:

1. Waktu kerja insulin (onset), yaitu waktu mulai timbulnya efek insulin sejak disuntikan.

2. Puncak kerja insulin, yaitu waktu tercapainya puncak kerja insulin.

3. Lama kerja insulin (durasi), yaitu waktu dari timbulnya efek insulin sampai hilangnya efek insulin.

Terdapat 4 buah insulin eksogen yang diproduksi dan dikategorikan berdasarkan puncak dan jangka
waktu efeknya. Berikut keterangan jenis insulin eksogen :

1. Insulin Eksogen kerja cepat.

Bentuknya berupa larutan jernih, mempunyai onset cepat dan durasi pendek.

Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin / CZI ). Saat ini dikenal 2 macam insulin
CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente.
Insulin jenis ini diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai puncak setelah 1– 3 macam dan efeknya
dapat bertahan samapai 8 jam.

2. Insulin Eksogen kerja sedang.

Bentuknya terlihat keruh karena berbentuk hablur-hablur kecil, dibuat dengan menambahkan bahan
yang dapat memperlama kerja obat dengan cara memperlambat penyerapan insulin kedalam
darah.Yang dipakai saat ini adalah Netral Protamine Hegedorn ( NPH ),MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis ini
awal kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya dapat bertahan
sampai dengan 24 jam.

3. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang (Insulin premix)

Yaitu insulin yang mengandung insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang. Insulin ini mempunyai onset
cepat dan durasi sedang (24 jam). Preparatnya: Mixtard 30 / 40

4. Insulin Eksogen kerja panjang (lebih dari 24 jam). Merupakan campuran dari insulin dan protamine,
diabsorsi dengan lambat dari tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lam, yaitu sekitar
24 – 36 jam. Preparat: Protamine Zinc Insulin ( PZI ), Ultratard
2.9 Teknik Penyuntikan Insulin

Sebelum menggunakan insulin, diabetesein ataupun keluarga tentunya perlu untuk diberikan
pengetahuan dan wawasan mengenai cara dan prosedur menyuntikkan insulin eksogen;

1. Sebelum menyuntikkan insulin, kedua tangan dan daerah yang akan disuntik haruslah
bersih.Bersihkanlah dengan cairan alkohol 70% dengan menggunakan kapas bersih dan steril. 2. Tutup
vial insulin harus diusap dengan cairan alkohol 70%.

3. Untuk semua insulin, kecuali insulin kerja cepat, harus digulung-gulung secara perlahan-lahan denga
kedua telapak tangan. Hal ini bertujuan untuk melarutkan kembali suspensi. (Jangan dikocok

4. Ambillah udara sejumlah insulin yang akan diberikan. Lalu suntikkanlah ke dalam vial untuk mencegah
terjadi ruang vakum dalam vial. Hal ini terutama diperlukan bila akan dipakai campuran insulin.

5. Bila mencampur insulin kerja cepat dengan kerja cepat harus diambil terlebih dahulu.

6. Setelah insulin masuk ke dalam alat suntik, periksa apakah mengandung gelembung atau tidak. Satu
atau dua ketukan pada alat suntik dalam posisi tegak akan dapat mengurangi gelembung tersebut.
Gelembung yang ada sebenarnya tidaklah terlalu membahayakan, namun dapat mengurangi dosis
insulin.

7. Penyuntikan dilakukan pada jaringan bawah kulit (subkutan). Pada umumnya suntikan dengan sudut
90 derajad. Pada pasien kurus dan anak-anak, kulit dijepit dan insulin disuntikkan dengan sudut 45
derajat agar tidak terjadi penyuntikkan otot (intra muskular).

Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikkan insulin. Bila kadar
glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut dimana penyerapan akan lebih cepat.
Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah, hindarilah penyuntikkan pada daerah perut.

Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari perut, lengan atas dan paha. Insulin
akan lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan digerak-gerakkan. Penyuntikkan insulin pada satu
daerah yang sama dapat mengurangi variasi penyerapan.

Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat merangsang terjadinya perlemakan dan
menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1inchi (+ 2,5cm) dari
daerah sebelumnya. Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu, lalu baru pindah ke
daerah yang lain.

Bila proses penyuntikkan terasa sakit atau mengalami perdarahan setelah proses penyuntikkan, maka
daerah tersebut sebaiknya ditekan selama 5-8 detik. Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu
penyuntikkan dapat ditempuh usaha-usaha sebagai berikut:
Menyuntik dengan suhu kamar

Pastikan bahwa dalam alat suntik tidak terdapat gelembung udara

Tunggulah sampai alkohol kering sebelum menyuntik

Usahakanlah agar otot daerah yang akan disuntik tidak tegang

Tusuklah kulit dengan cepat

Jangan merubah arah suntikkan selama penyuntikkan atau mencabut suntikan

Jangan menggunakan jarum yang sudah tampak tumpul

2.10 Jenis alat suntik (syringe) insulin

1. Siring (syringe) dan jarumSiring dari bahan kaca sulit dibersihkan, mudah pecah dan sering menjadi
kurang akurat.Siring yang terbaik adalah siring yang terbuat dari plastik sekali pakai. Walaupun banyak
pasien diabetes yang menggunakan lebih dari sekali pakai, sangat disarankan hanya dipakai sekali saja
setelah itu dibuang.

2. Pena insulin (Insulin Pen)Siring biasanya tertalu merepotkan dan kebanyakan pasien diabetes lebih
suka menggunakan pena insulin. Alat ini praktis, mudah dan menyenangkan karena nyaris tidak
menimbulkan nyeri. Alat ini menggabungkan semua fungsi didalam satu alat tunggal.

3. Pompa insulin (Insulin Pump)Pompa insulin (insulin pump) diciptakan untuk mneyediakan insulin
secara berkesinambungan. Pompa harus disambungkan kepada pasien diabetes (melalui suatu tabung
dan jarum). Gula (Glucose) darah terkontrol dengan sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan.

2.11 Efek samping penggunaan insulin

· Hipoglikemia

· Lipoatrofi

· Lipohipertrofi

· Alergi sistemik atau lokal

· Resistensi insulin
· Edema insulin

· Sepsis

· Hipoglikemia merupakan komplikasi yang paling berbahaya dan dapat terjadi bila terdapat
ketidaksesuaian antara diet, kegiatan jasmani dan jumlah insulin. Pada 25-75% pasien yang diberikan
insulin konvensional dapat terjadi Lipoatrofi yaitu terjadi lekukan di bawah kulit tempat suntikan akibat
atrofi jaringan lemak. Hal ini diduga disebabkan oleh reaksi imun dan lebih sering terjadi pada wanita
muda terutama terjadi di negara yang memakai insulin tidak begitu murni. Lipohipertrofi yaitu
pengumpulan jaringan lemak subkutan di tempat suntikan akibat lipogenik insulin. Lebih banyak
ditemukan di negara yang memakai insulin murni. Regresi terjadi bila insulin tidak lagi disuntikkan di
tempat tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada pembahasan diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1 Insulin ditemukan pada tahun 1921, dan telah menjadi salah satu yang paling menyeluruh dipelajari
molekul dalam sejarah ilmu pengetahuan.

2. Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke dalam sebagian besar sel
(terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel sistem saraf pusat).

3. Fungsi insulin:

-Membantu pembakaran dan penyerapan glukosa oleh sel badan

-Mengimbangkan paras glukosa didalam darah dan mencegah kencing manis.

-Membantu sel menyimpan tenaga dalam bentuk glukosa didalam hati

-Membantu proses penyimpanan glukosa berlebihan dalam bentuk lemak didalam hati.

4. Tahapan dalam proses pembuatan Insulin, yaitu:

a) Pengisolasian Vektor (plasmid E.coli) dan DNA Pengkode Insulin.

b) Penyelipan DNA Insulin ke dalam Vektor (plasmid E.Coli)

c) Pemasukan Plasmid Rekombinan ke dalam Sel E.Coli

d) Pengklonan Sel yang Mengandung Plasmid Rekombinan

e) Identifikasi Klon Sel yang Membawa Gen Insulin

f) Pomproduksian dalam Sekala Besar


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peredaran zat-zat gizi dari karbohidrat, lemak, dan protein dalam proses metabolisme dipengaruhi oleh
berbagai hormon, termasuk hormon insulin, glukagon, ephineprin, kortisol, dan hormon pertumbuhan.
Pada berbagai kondisi insulin dan glukagon secara normal merupakan hormon pengatur yang paling
dominan mengubah jalur metabolik dari anabolisme netto menjadi katabolisme netto bolak-balik dan
penghematan glukosa, yang masing-masing bergantung pada apakah tubuh berada dalam keadaan
kenyang atau puasa.

Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ endokrin didukung
oleh pulau-pulau Langerhans (Islets of Langeerhans)yang terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha (α)
menghasilkan glukagon, sel beta (β) menghasilkan insulin dan merupakan jenis sel pankreas paling
banyak, sel deltha (D) menghasilkan somatostatin namun fungsinya belum jelas diketahui, dan sel PP
menghasilkan polipeptida pancreas.

Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Fungsi kedua
hormon ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, sekresi hormon insulin akan menurunkan
kadar gula dalam darah sebaliknya untuk sekresin hormon glukagon akan meningkatkan kadar gula
dalam darah. Perangsangan glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam amino darah meningkat.
Efek glukagon ini juga sama dengan efek kortisol, GH dan epinefrin.Dalam meningkatkan kadar gula
darah, glukagon merangsang glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan
transportasi asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari yang
bukan karbohidrat).

Insulin adalah hormon yang mengubah glukosa menjadi glikogen, dan berfungsi mengatur kadar gula
darah bersama hormon glukagon. Kekurangan insulin karena cacat genetik pada pankreas,
menyebabkan seseorang menderita diabetes melitus (kencing manis) yang berdampak sangat luas
terhadap kesehatan, mulai kebutaan hingga impotensi. Sebelum ditemukan teknik sintesis insulin,
hormon ini hanya bisa diperoleh dari ekstraksi pankreas babi atau sapi, dan sangat sedikit insulin bisa
diperoleh. Setelah ditemukan teknik sintesis insulin di bidang bioteknologi inilah, harga insulin bisa
ditekan dengan sangat drastis sehingga bisa membantu para penderita diabetes melitus.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa dimaksud dengan insulin?


2. Bagaiman mekanisme kerja insulin?

3. Bagaimana efek samping dari insulin?

4. Bagaimana penggolongan sediaan insulin?

5. Bagaimana cara pemberian insulin?

6. Bagaiman cara injeksi insulin?

7. Dimana lokasi injeksi insulin?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dengan insulin.

2. Untuk mengetahui mekanisme kerja insulin.

3. Untuk mengetahui efek samping dari insulin.

4. Untuk mengetahui penggolongan sediaan insulin.

5. Untuk mengetahui cara pemberian insulin.

6. Untuk mengetahui cara injeksi insulin.

7. Untuk mengetahui lokasi injeksi insulin.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai suatu media informasi bagi mahasiswa
dan masyarakat umum terutama penderita dibetes militus untuk mengetahui pengertian, dan fungsi
insulin.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Insulin

Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah ke dalam sebagian besar sel
(terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak pada sel sistem saraf pusat). Oleh karena itu, kekurangan
insulin atau kekurangpekaan reseptor-reseptor memainkan peran sentral dalam segala bentuk diabetes
mellitus. Sebagian besar karbohidrat dalam makanan akan diubah dalam waktu beberapa jam ke dalam
bentuk gula monosakarida yang merupakan karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah dan
digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar. Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel beta (β-sel) yang
berada di pankreas, sebagai respons atas kenaikan tingkat gula darah, biasanya setelah makan. Insulin
digunakan oleh sekitar dua pertiga dari sel-sel tubuh yang menyerap glukosa dari darah untuk digunakan
sel-sel sebagai bahan bakar, untuk konversi ke molekul lain yang diperlukan, atau untuk penyimpanan.

Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama untuk konversi dari glukosa ke glycogen untuk
penyimpanan internal dalam hati dan sel otot. Tingkatan insulin yang lebih tinggi menaikkan anabolic
(rangkaian jalur metabolisme untuk membangun molekul dari unit yang lebih kecil), seperti proses
pertumbuhan sel dan duplikasi, sintesa protein, lemak dan penyimpanan. Insulin adalah sinyal utama
dalam mengkonversi banyak bidirectional proses metabolisme dari catabolic (rangkaian jalur
metabolisme untuk membongkar molekul-molekul ke dalam bentuk unit yang lebih kecil dan
melepaskan energi) ke anabolic, dan sebaliknya. Secara khusus, tingkatan insulin yang lebih rendah
berguna sebagai pemicu masuk keluarnya ketosis (fase metabolik pembakaran lemak).

Jika jumlah insulin yang tersedia tidak cukup, jika sel buruk untuk merespon efek dari insulin
(kekurangpekaan atau perlawanan terhadap insulin), atau jika insulin cacat/defective, maka gula tidak
akan diserap dengan baik oleh orang-orang sel-sel tubuh yang memerlukannya dan tidak akan disimpan
dengan baik di hati dan otot. Efek selanjutnya adalah tingkat gula darah yang tetap tinggi , miskin
sintesis protein, dan lainnya kekacauan metabolisme lainnya, seperti acidosis yaitu meningkatnya
keasaman (konsentrasi ion hidrogen) dalam darah. Insulin telah digunakan sebagai terapi pada manusia
sejak awal tahun 1990. Tetapi tahukah Anda jika insulin memiliki beberapa jenis yang diklasifikasikan
berdasar pada durasi kerjanya? Yang dimaksud dengan durasi kerja insulin adalah lamanya waktu yang
diperlukan oleh insulin untuk mencapai aliran darah dan mulai menurunkan kadar gula dalam darah
sejak ia dimasukkan ke dalam tubuh penderita. Berdasar waktu yang diperlukan dalam bekerja, insulin
terbagi dalam 4 jenis insulin yaitu reaksi pendek, reaksi panjang, reaksi menengah dan reaksi cepat.

Insulin reaksi pendek disebut juga sebagai clear insulin, ia adalah jenis obat insulin yang memiliki sifat
transparan dan mulai bekerja dalam tubuh dalam waktu 30 menit sejak ia dimasukkan ke dalam tubuh.
Obat insulin ini bekerja secara maksimal selama 1 sampai 3 jam dalam aliran darah penderita, dan
segera menghilang setalah 6-8 jam kemudian. Maka penderita diabetes harus mengulang beberapa kali
dalam sehari jika menggunakan insulin jenis ini. Insulin reaksi panjang merupakan jenis insulin yang
mulai bekerja 1 hingga 2 jam setelah ia disuntikkan ke dalam tubuh seseorang. Tetapi obat insulin ini
tidak memiliki masa reaksi puncak, sehingga ia bekerja secara stabil dalam waktu yang lama yaitu 24
sampai 36 jam di dalam tubuh penderita diabetes. Karena pengaruhnya dapat bertahan dalam waktu
yang lama, maka penderita dapat tetap mimiliki energi meskipun ia tidak mengkonsumsi makanan.

Obat insulin yang termasuk jenis ini adalah Levemir dan Lantus. Sebuah studi yang dilakukan oleh Russel
Jones pada tahun 2007 mengungkapkan bahwa Levemir lebih mampu ditoleransi oleh tubuh manusia
dengan baik karena menimbulkan efek penambahan berat badan yang minimal. Jenis insulin reaksi
menengah adalah insulin yang mulai efektif bekerja menurunkan gula darah sejak 1 sampai 2 jam
setelah disuntikkan ke dalam tubuh. Obat ini bereaksi secara maksimal selama 6-10 jam, dan berakhir
setelah 10-16 jam setelahnya, contohnya Humulin m3, Hypurin, dan Insuman. Insulin reaksi cepat akan
langsung bekerja 5-15 menit setelah masuk ke dalam tubuh penderita. Ia memiliki tingkat reaksi
maksimal selama 30-90 menit, dan pengaruhnya akan segera menghilang setelah 3-5 jam kemudian.
Contoh obat insulin ini berupa Lispro, Actrapid, Novorapid, dan Velosulin.

Masa reaksi obat insulin juga dipengaruhi oleh kemampuan tubuh seseorang dalam merespon obat ini.
Maka diproduksi pual jenis insulin campuran, yang merupakan kombinasi dari dua jenis-jenis insulin di
atas. Selain itu penggunaanya harus dibawah pengawasan dokter untuk menentukan dosis yang sesuai
dengan kebutuhan setiap penderita.

Indikasi Terapi dengan Insulin

· Semua penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta
tidak ada atau hampir tidak ada.

· Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis lain tidak dapat
mengendalikan kadar glukosa darah.

· Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark miokard akut atau
stroke.

· DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkan insulinbila diet saja tidak dapat
mengendalikan kadar glukosa darah.

· Ketoasidosis diabetik.

· Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.

· Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori,
untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara bertahap akan memerlukan insulin eksogen
untuk mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin atau
ketika terjadi peningkatan kebutuhaninsulin.

· Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat

· Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.


Berdasarkan lama kerjanya, insulin dibagi menjadi 4 macam, yaitu:

1. Insulin kerja singkat

Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin / CZI ). Saat ini dikenal 2 macam insulin
CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente.
Insulin jenis ini diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai puncak setelah 1– 3 macam dan efeknya
dapat bertahan samapai 8 jam.

2. Insulin kerja menengah

Yang dipakai saat ini adalah Netral Protamine Hegedorn ( NPH ),MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis ini awal
kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai
dengan 24 jam.

3. Insulin kerja panjang

Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat penyuntikan
sehingga efek yang dirasakan cukup lam, yaitu sekitar 24 – 36 jam. Preparat: Protamine Zinc Insulin
( PZI ), Ultratard

4. Insulin infasik (campuran)

Merupakan kombinasi insulin jenis singkat dan menengah. Preparatnya: Mixtard 30 / 40. Pemberian
insulin secara sliding scale dimaksudkan agar pemberiannya lebih efisien dan tepat karena didasarkan
pada kadar gula darah pasien pada waktu itu. Gula darah diperiksa setiap 6 jam sekali.

Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu :

· Gula darah < 60 mg % = 0 unit

· Gula darah < 200 mg % = 5 – 8 unit

· Gula darah 200 – 250 mg% = 10 – 12 unit

· Gula darah 250 - 300 mg% = 15 – 16 unit

· Gula darah 300 – 350 mg% = 20 unit

· Gula darah > 350 mg% = 20 – 24 unit

B. Mekanisme Kerja Insulin

Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu transpor glukosa dari darah ke dalam sel.
Kekurangan insulin menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam sel.
Akibatnya, glukosa darah akan meningkat, dan sebaliknya sel-sel tubuh kekurangan bahan sumber
energi sehingga tidak dapat memproduksi energi sebagaimana seharusnya.

Sekresi insulin dapat dibagi menjadi sekresi insulin basal (saat puasa atau sebelum makan) dan insulin
prandial (setelah makan).

1) Sekresi insulin basal kira-kira 1 unit/jam dan terjadi diantara waktu makan, waktu malam hari dan
keadaan puasa.

2) Sekresi insulin prandial menghasilkan kadar insulin 5-10 kali lebih besar dari kadar insulin basal dan
diproduksi secara pulsatif dalam waktu 0,5-1 jam sesudah makan dan mencapai puncak dalam 30-45
menit, kemudian menurun dengan cepat mengikuti penurunan kadar glukosa basal. Kemampuan sekresi
insulin prandial berkaitan erat dengan kemampuan ambilan glukosa oleh jaringan perifer.

Pada pasien diabetes mellitus tidak memiliki kemampuan untuk mengambil dan menggunakan gula
darah, sehingga kadar gula darah meningkat.

Pada diabetes tipe I, pancreas tidak dapat memproduksi insulin. Sehingga pemberian insulin eksogen
diperlukan. Pada diabetes tipe 2, pasien memproduksi insulin, tetapi sel tubuh tidak meerespon insulin
dengan normal. Namun demikian, insulin juga digunakan pada diabetes tipe 2 untuk mengatasi
resistensi sel terhadap insulin.

C. Efek Samping Insulin

· Hipoglikemia

· Lipoatrofi

· Lipohipertrofi

· Alergi sistemik atau local

· Resistensi insulin

· Edema insulin

· Sepsis

Hipoglikemia merupakan komplikasi yang paling berbahaya dan dapat terjadi bila terdapat
ketidaksesuaian antara diet, kegiatan jasmani dan jumlah insulin. Pada 25-75% pasien yang diberikan
insulin konvensional dapat terjadi Lipoatrofi yaitu terjadi lekukan di bawah kulit tempat suntikan akibat
atrofi jaringan lemak. Hal ini diduga disebabkan oleh reaksi imun dan lebih sering terjadi pada wanita
muda terutama terjadi di negara yang memakai insulin tidak begitu murni. Lipohipertrofi yaitu
pengumpulan jaringan lemak subkutan di tempat suntikan akibat lipogenikinsulin. Lebih banyak
ditemukan di negara yang memakai insulin murni. Regresi terjadi bila insulin tidak lagi disuntikkan di
tempat tersebut.

Reaksi alergi lokal terjadi 10x lebih sering daripada reaksi sistemik terutama pada penggunaan sediaan
yang kurang murni. Reaksi lokal berupa eritem dan indurasi di tempat suntikan yang terjadi dalam
beberpa menit atau jam dan berlagsung. Selama beberapa hari. Reaksi ini biasanya terjadi beberapa
minggu sesudah pengobatan insulin dimulai. Inflamasi lokal atau infeksi mudah terjadi bila pembersihan
kulit kurang baik, penggunaan antiseptiK yang menimbulkan sensitisasi atau terjadinya suntikan
intrakutan, reaksi ini akan hilang secara spontan. Reaksi umum dapat berupa urtikaria, erupsi kulit,
angioudem, gangguan gastrointestinal, gangguan pernapasan dan yang sangat jarang ialah hipotensi dan
shock yang diakhiri kematian. Jika insulin diberikan lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk
metabolisme glukosa timbul reaksi hipoglikemia atau syok insulin dapat diatasi dengan memberikan
gula peroral atau intravena meningkatkan pemakaian insulin. Pada keadaan dimana jumlah insulin tidak
cukup, gula tidak dapat dimetabolismesasikan sehinggga terjadi metabolisme lemak, pemakaian asam
lemak [ keton ] untuk energi menimbulkan ketoasidosis.

D. Penggolongan Sediaan Insulin

Insulin sampai saat ini dikelompokkan menjadi beberapa jenis antara lain:

1. Kerja cepat (rapid acting)

Bentuknya larutan jernih, efek puncak 1 - 3 jam setelah penyuntikan, durasi kerja sampai 6 jam.
Merupakan satu-satunya insulin yang dapat dipergunakan secara intra vena. Bisa dicampur dengan
insulin kerja menengah atau insulin kerja panjang.Contoh: Actrapid, Humulin R,Reguler Insulin (Crystal
Zinc Insulin/ CZI). Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Contoh
sediaan CZI misalnya Velosulin, Semilente.

2. Kerja menengah (intermediate acting)

Jenis ini awal kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya dapat
bertahan sampai dengan 24 jam. Bentuknya terlihat keruh karena berbentuk hablur-hablur kecil, dibuat
dengan menambahkan bahan yang dapat memperlama kerja obat dengan cara memperlambat
penyerapan insulin kedalam darah. Dengan menambah protamin (NPH / Neutral Protamin Hagedom)
atau zinc (pada insulin lente), maka bentuknya menjadi suspensi yang akan memperlambat absorpsi
sehingga efek menjadi lebih panjang. Bentuk NPH tidak imunogenik karena protamin bukanlah protein.
Contoh : Insulatard, Monotard, Humulin N, NPH, Insulin Lente.

3. Kerja panjang (long acting)

Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat penyuntikan
sehingga efek yang dirasakan cukup lama, yaitu sekitar 24 – 36 jam. Insulin bentuk ini diperlukan untuk
tujuan mempertahankan insulin basal yang konstan. Semua jenis insulin yang beredar saat ini sudah
sangat murni, sebab apabila tidak murni akan memicu imunogenitas, resistensi, lipoatrofi atau
lipohipertrofi. Contoh: Insulin Glargine, Insulin Ultralente, PZI (Protamine Zinc Insulin).

4. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang (Insulin premix)

Yaitu insulin yang mengandung insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang. Insulin ini mempunyai onset
cepat dan durasi sedang (24 jam). Contoh : Mixtard 30 / 40.

E. Cara Pemberian Insulin

Insulin kerja singkat :

· IV, IM, SC

· Infus ( AA / Glukosa / elektrolit )

· Jangan bersama darah ( mengandung enzim merusak insulin )

Insulin kerja menengah / panjang :

· Saat ini juga tersedia insulin campuran (premixed) kerja cepat dan kerja menengah.

F. Cara injeksi Insulin

Insulin umumnya diberikan dengan suntikan dibawah kulit (subkutan / SC ). Pada keadaan khusus
diberikan intramuskular atau intravena secara bolus atau drip.Insulin dapat diberikan tunggal (satu
macam insulin kerja cepat, kerja menengah atau kerja panjang) tetapi juga dapat diberikan kombinasi
insulinkerja cepat dan kerja menengah, sesuai dengan respons individu terhadap insulin, yang dinilai
dari hasil pemeriksaan kadar glukosa darah harian.

Lokasi penyuntikan juga harus diperhatikan benar, demikian pula mengenai rotasi tempat suntik.
Apabila diperlukan, sejauh sterilitas penyimpanan terjamin, semprit insulin dan jarumnya dapat dipakai
lebih dari satu kali oleh pasien yang sama. Harus diperhatikan kesesuaian kosentrasi insulin (U40, U100)
dengan semprit yang dipakai. Dianjurkan dipakai konsentrasi yang tetap. Penyerapan paling cepat
terjadi di daerah abdomen yang kemudian diikuti oleh daerah lengan, paha bagian atas bokong. Bila
disuntikan secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat dan masa kerja akan
lebih singkat. Kegiatan jasmaniyang dilakukan segera setelah penyuntikan akan mempercepat onset
kerja dan juga mempersingkat masa kerja. Pemberiaan insulin pada pasien DM lanjut usia seperti pada
non lanjut usia, uyaitu adanya kegagalan terapi ADO, ketoasidosis, koma hiperosmolar, adanya infeksi
( stress ) dll. Dianjurkan memakai insulin kerja menengah yang dicampur dengan kerja insulin kerja
cepat, dapat diberikan satu atau dua kali sehari. Kesulitan pemberiaan insulin pada pasien lanjut usia
ialah karena pasien tidak mau menyuntik sendiri karena persoalnnya pada matanya, tremor, atau
keadaan fisik yang terganggu serta adanya demensia. Dalam keadaan seperti ini tentulah sangat
diperlukan bantuan dari keluarganya.

G. Lokasi Injeksi Insulin

Tiap bagian tubuh yang ditutupi kulit yang longgar dapat dipakai sebagai tempat injeksi insulin termasuk
abdomen, paha, lengan atas, pinggang dan kuadran atas luar dari bokong. Secara umum insulin akan
lebih cepat diabsorpsi dari bagian atas tubuh seperti bagian deltoid dan abdomen dibanding dari paha
dan bokong. Rotasi dari injeksi terus dianjurkan guna menghindari absorpsi yang terhambat karena
adanya fibrosis atau lipohipertropi akibat injeksi berulang hanya pada satu tempat. Asosiasi Diabetes
America menganjurkan insulin dapat diinjeksikan pada satu daerah yang sama selama satu minggu
dengan jarak setiap injeksi 1 ½ inci [ satu ruas jari tangan ] dengan penyuntikan insulin secara sub
cutan atau tepat di bawah lapisan kulit.

BAB II

PENUTUP

KESIMPULAN

Insulin mempunyai beberapa pengaruh dalam jaringan tubuh. Insulin menstimulasi pemasukan asam
amino kedalam sel kemudian meningkatkan sintesa protein. Insulin meningkatkan penyimpanan lemak
dan mencegah penggunaan lemak sebagai bahan energi. Insulin menstimulasi pemasukan glukosa
kedalam sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan membantu penyimpanan glikogen didalam sel
otot dan hati. Insulin endogin adalah insulin yang dihasilkan oleh pankreas, sedangkan insulin eksogin
adalah insulin yang disuntikkan dan merupakan suatu produk farmasi.

SARAN

Semoga dapat dijadikan sumber informasi dan pengetahuan untuk para pembaca dan masyarakat
umum, dan selalu mencari sumber referensi lain agar ilmu yang didapat selalu menjadi terbaru. Dapat
dijadikan pedoman untuk melakukan tindakan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai