Anda di halaman 1dari 22

G30S PKI

SMA NEGERI 2 PADALARANG

Oleh :

KELOMPOK A4

Farhan Rizky Prsaetya 192010152


Adil Thoriq Agustian 192010001
Gina Agustin 192010190
Ai Maryani 192010038

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 2 PADALARANG


KABUPATEN BANDUNG BARAT
TA. 2021
Rencana pemberontakan G30SPKI  telah dilaporkan kepada Soeharto pada
tanggal 28 September 1965, tepatnya dua hari sebelum penculikan para jenderal
terjadi. Latief memberitahu kepada Soeharto bahwa akan ada suatu gerakan yang akan
membunuh para Jenderal TNI AD. Pemberontakan PKI ini terjadi di Jakarta dan D.I
Yogyakarta tepatnya pada tengah malam pergantian 30 September 1956 ke 1 Oktober
1956.Berhasil menculik enam perwira tinggi dan satu perwira TNI Angkatan
Darat,Dimana tiga dari enam orang yang telah menjadi target langsung dibunuh di
kediamannya sedangkan yang lainnya diculik dan dibawa ke Lubang Buaya.Hanya
ada satu yang selamat yaitu A.H Nasution beliau berhasil melarikan diri,Tujuan utama
peristiwa ini ialah untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan
mengganti Negara Indonesia menjadi Negara komunis. Gerakan tersebut dipimpin
langsung oleh DN Aidit yang saat itu merupakan ketua dari Partai Komunis Indonesia
(PKI). Pembantaian itu dilakukan secara kejam.
Berikut adalah kronologi saat terjadinya peristiwa G30SPKI :
1. Penculikan pertama di rumah A.H Nasution pukul 03.04. Pada saat itu
pasukan cakra birawa langsung memasuki rumah Jendral Nasution

Johanna Sunarti (Istri A.H Nasution)


“Cepat pergi, dari rumah ini ada seseorang diluar sana aku merasa khawatir.”

Abdul Haris Nasution (A.H Nasution)


“Baiklah.”
(Jenderal A.H Nasution melompati dinding belakang rumahnya sehingga kakinya
patah )
Serma Surono
“Jendral keluar,keadaan negara sedang genting.Jendral ditunggu segera menghadap
presiden”

Johanna Sunarti
(keluar dari kamar) “ Ada urusan apa malam-malam ke sini?”

 Serma Surono
“Presiden mengutus kami membawa Jenderal menemui beliau.”

Johanna Sunarti
“A.H Nasution tidak ada di rumah,dia di Bandung selama tiga hari.”

Serma Surono
(tidak percaya)

Johanna Sunarti
(memeluk anaknya yang masih bayi)

Serma Surono
(menembak anak A.H Nasution,Ade Irma Nasution sampai mati).

Johanna Sunarti
“Teganya kau mencari Nasution tapi anakku yang kau bunuh.”

Serma Surono
(senyum sinis).
(Ajudan Jendral A.H Nasution,Piere Andries Tendean mencoba melindungi istri A.H
Nasution.Namun dia malah diculik oleh pasukan PKI dan dibawa ke markas PKI)
2. Penculikan Kedua di rumah Letjen A.Yani. PKI berhasil menyusup
ke  dalam rumah A.Yani dan menemuinya di ruang tamu

Peltu bugijan
“Keluar kau jenderal!.”

Letjen A.Yani
“Ada apa malam-malam begini?”

Peltu bugijan
“Tidak usah banyak omong langsung keluar mengikutiku” (sambil menodongkan
senjata ke Letjen A.Yani).

 (Letjen A.Yani ingin mengganti baju tidurnya dengan seragam tapi tak diijinkan oleh
Peltu bugijan)

Peltu bugijan
“Tidak perlu ganti baju,langsung ikuti saja kami!” (langsung menembak letjen A.Yani
di depan kamar ketika Letjen A.Yani balik badan)
Yayu Rulia Sutowiryo (Istri Letjen A.Yani) dan anak anknya
(menangis sambil meneriaki A.Yani di dalam kamar)
(membawa pergi mayat Letjen A.Yani ke markas PKI di daerah Lubang Buaya)

3. Penculikan ketiga di kediaman Brigjen Sutoyo, Pasukai PKI berhasil


menyusup ke dalam rumah Brigjen Sutoyo, tepatnya sampai depan kamar
Brigjen Sutoyo

Serma Surono
“Keluar kau jendra!”

Brigjen Sutoyo
“Ada apa malam-malam begini?”

Serma Surono
“Kami hanya diperintahkan”

Brigjen Sutoyo
“Siapa yang memerintahmu?”

Serma Surono
“Atasan kami, sudah jangan banyak tanya langsung ikuti saja saya!”
(membawa pergi Brigjen Sutoyo ke markas PKI
4. Penculikan keempat dikediaman S.Parman, Pasukan PKI berhasil
menyusup ke dalam rumah S.Parman, Di depan kamar S.Parman.

Serma Sattar
“Keluar kau jendral!”

S. Parman
“Iya”

Sugiono Siswondo Parman (Anak S.Parman)


“Ada apa Bu?”

Sumirahayu (Istri S.Parman)


“Tidak ada apa-apa nak, segera masuk kamar!”

(Di luar kamar, di ruang tamu)

Sumirahayu
“Ada apa pak malam-malam begini?”

S Parman
“Coba ibu telpon A.Yani”

Sumirahayu
(Mencoba menelopon A.Yani namun ketika dia mengangkat gagang telpon ternyata
kabel telpon sudah diputus)

Serma Sattar
“Sudah jangan banyak bicara, Pak Presiden sudah menunggu!” (mengajak pergi
S.Parman ke markas PKI

5. Penculikan kelima Brigjen Suprapto, pasukai PKI berhasil menyusup ke


dalam rumah Brigjen Suprapto, di depan kamar Brigjen Suprapto.

Peltu Bugijan
“Keluar kau jendra!”

Brigjen Suprapto
“Iya, ada apa malam-malam begini?”

Peltu Bugijan
“Kami hanya disuruh “
Brigjen Suprapto
“Siapa yang menyuruhmu?”

Peltu Bugijan
“Atasan kami,jangan banyak bertanya,langsung ikuti saja kami!”

Julie Suparti (Istri Suprapto)


“Tunggu sebentar,sebenarnya ini ada apa?” (bertanya kepada tentara cakra)

Peltu Bugijan
“Sudah, masuk !” (menyuruh dan mendorong istri Suprapto masuk ke kamar)
(Membawa pergi Brigjen Suprapto ke markas PKI)

6. Penculikan keenam di kediaman Mayjen Haryono, pasukai PKI berhasil


menyusup ke dalam rumah Mayjen Haryono

Di depan kamar Mayjen Haryono

Serma Sattar
“Keluar kau jendral!”
(Di dalam kamar tidur)
Anak Mayjen Haryono
“Ada apa Bu?’’

Mariatni (Istri Mayjen Haryono):


(mengelus kepala anaknya)
Setelah menenangkan anaknya Mariatni keluar dari kamar dan menemui Semar Sattar
di ruang Tamu.

Mariatni (Istri Mayjen Haryono)


“Ada apa?”

Serma Sattar
“Kami diperintahkan agar jenderal menghadap presiden”

Istri Mayjen Haryono


“Apa harus malam-malam begini?”

Serma Satta
“Iya, Segera panggilkan!”

Istri Haryono
“Pak, bangun ada yang mencari!” (segera memanggil Haryono untuk segera menemui
tentara tersebut)

Mayjen Haryono
“Ada apa malam-malam bertemu apa tidak bisa besok saja?”

Serma Sattar
“Tidak bias,segera ikut!” (menyeret pergi Mayjen Haryono menuju markas PKI)

7. Penculikan Ketujuh dikediaman Brigjen Panjdaitan, pasukai PKI berhasil


menyusup ke dalam rumah hingga depan kamar Brigjen Panjdaitan
Serma Surono
“Keluar kau Jenderal keparat!”

Brigjen Panjdaitan:
“Jangan teriak-teriak ada apa malam-malam begini?”

Serma Surono
“Ini sudah pagi,ayo ikut kami jangan banyak bicara!”

Marieke Panjdaitan (Istri Brigjen Panjdaitan)


“Mau kemana,ada apa ini?”

Serma Surono
“Sudah ikut kami keluar!” (menyeret keluar Brigjen Panjaitan)

(Serma Surono menembak mati Brigjen Panjdaitan tepat didepan rumahnya, dan
membawa mayatnya pergi. Setelah Brigen Panjdaitan dibawa pergi oleh PKI Istri
Brigjen Panjdaitan keluar dari rumah dan pergi ke lokasi penembakan suaminya yang
penuh dengan darah. Melihat darah suaminya dia menyeka mukanya dengan darah
suaminya dengan menangis tersedu-sedu). Di sisi lain, Pak Mashuri mendatangi
kediaman Mayjen Soeharto.

Kediaman Mayjen Soeharto

Mashuri
“Jelas sekali tembakan tembakan itu dan cukup keras,tetangga sebelah pak Hamid
juga melaporkan hal yang sama, kebetulan rupanya sepulang dari syuting pak Hamid
mendengar jelas tembakan tembakan itu tapi.... “

Mayjen Soeharto
“Cukup, terimakasih Pak Mashuri”.

Mashuri
“Kalau begitu saya permisi dulu Pak Harto,mudah mudahan tidak ada apa apa”

Mayjen Soeharto
“Silahkan”.  
 
Setelah kejadian penculikan tersebut, enam jenderal dan satu perwira dibawa ke
daerah Lubang Buaya. Tiga dalam keadaan tewas terlebih dahulu langsung dimasukan
ke dalam sumur dan empat yang masih dalam keadaan hidup,mereka dipaksa untuk
menandatangani sebuah pernyataan Mengenai dewan Jenderal.

 PKI 1
“Ini ada surat pernyataan tentang dewan Jenderal, Ayo cepat akui bahwa dewan
Jenderal itu ada”

PKI 2
“Darah itu merah Jenderal seperti amarah”

PKI 3
“Mana nasution?Jawab!!!”
PKI 2
“Penderitaan itu pedih Jenderal”

PKI 3
“Masih mau tutup mulut? Masih gak mau ngomong?”

PKI 2
“ Coba rasakan siletan ini!!! Belum mau bicara? Ayo bicara setan!!!”

PKI 1
“Cepat teken jenderal!!! ayo teken Jenderal!!!”
 
Para Jenderal yang masih hidup disiksa dan ditanya tentang keberadaan A.H Nasution
dan juga dipaksa untuk menandatangani pernyataan mengenai Dewan Jenderal. Akan
tetapi para Jenderal tetap tidak mau buka suara dan tidak mau melaksanakan apapun
yang diperintahkan oleh PKI. Lalu pada akhirnya semua Jenderal tersebut tewas
dibunuh dan semua jasad nya dimasukan ke dalam sumur kecil di daerah Lubang
Buaya.

Posisi jasad korban pembantaian G30S/PKI didalam sumur


Setelah disiksa hingga mati jasad para Jenderal dimasukan ke dalam sumur
yang dalamnya 12 Meter dan diameter nya 75 centimeter, kemudian dari atas mereka
ditembaki oleh rentetan peluru setelah itu ditimbun dengan sampah dedaunan,  kotak
amunisi, juga ditanami pohon pisang tepat diatasnya untuk penyamaran.
Pagi berikutnya, anak buah Letnan Kolonel Untung mengambil alih kantor
RRI dan memaksa staf disana untuk membaca pidato Untung yang menyatakan
bahwa G30S telah bergerak untuk mencegah kudeta oleh Dewan Jenderal dan
mengumumkan pembentukan " Dewan Revolusi "

Brigjen Sabirin Mochtar


“Saya kira anak anak itu tidak mengerti apa apa”
Mayjen Soeharto
“Itulah mengapa menurut saya sebaiknya Pak Sabirin menemui mereka paling tidak
beserta danyonnya kita berikan pengertian suruh saja dia menghadap saya
bagaimanapun anak anak 530 itu tentunya mau mendengarkan Pak Sabirin dan kamu
Ali perintahkan danyon 454 segera sekarang juga menghadap saya”

Letkol Ali Moertopo


“Siap pak”

Mayjen Soeharto
“Jika danyonnya memang tidak ada usahakan wakilnya,bagaimanapun wilayah medan
merdeka dan sekitarnya mesti bisa kita bersihkan terlebih dahulu”

Soeharto pun memanggil komandan battalion pengaman presiden

Soeharto
“Duduk”

Battalion 1 dan 2
“Siap”

Soeharto
“Apa tugas kalian?”

Battalion 1
“Tugas kami mengamankan presiden pak”

Battalion 2
“Kami diberitahu akan ada coup dari dewan jenderal”

Soeharto
“Itu semua tidak betul. Kamu tidak tahu bahwa presiden Soekarno saat ini sedang
tidak berada di istana? Coba kamu cek sendiri keistana dan kamu juga harus tahu
bahwa gerakan Untung ini pasti didalangi oleh PKI, saya kenal betul mereka dan cara-
cara mereka. Gerakan mereka merupakan gerakan pemberontakan jadi saya
memutuskan untuk menghadapinya, sampaikan ini kepada seluruh anggota
kesatuanmu supaya segera kembali ke KONSTRAD dan juga sampaikan ini kepada
kepala komandan battalionmu saya beri batas waktu sampai jam 6 sore, kalau sampai
jam 6 sore nanti belum juga kembali ke KONSTRAD berarti pasukan mu sudah
berhadapan dengan pasukan saya.”

Lalu Soeharto pun mengadakan rapat staff pertama di markas TNI


 
Soeharto menyatakan Untung sama sekali tidak benar, bahwa gerakannya untuk
menghadapi dewan jenderal yang katanya akan melancarkan coup sehingga katanya
mereka mendahului bertindak dengan menculik tokoh-tokoh pimpinan angkatan darat
dengan alasan untuk menyelamatkan presiden Soekarno, tetapi kenyataanya Soekarno
saat ini tidak berada di istana dan apa yang disebut dewan jenderal tersebut tidak ada,
yang ada hanyalah WANCAKTI yaitu dewan jabatan dan kepangkatan tinggi
Angkatan darat dan saya adalah salah satu anggotanya WANCAKTI tidak pernah
membicarakan masalah politik. Jadi sama sekali tidak benar apa yang dikatakan
Untung dan menurut saya gerakan ini bukan hanya untuk menculik para jenderal
tetapi juga gerakan untuk merebut negara secara paksa dan pasti didalangi PKI.

Soeharto
“Saya tau bagaimana seharusnya saya bersikap, saya memutuskan untuk menghadapi
mereka kalau kita tidak melawan mereka kita akan mati konyol seorang prajurit sapta
marga harus memilih mati untuk warga dan Pancasila dari pada mati konyol”
 
Soeharto menelpon semua panglima

Soeharto
“Saya kira panglima sudah mengetahui, terhadap tokoh-tokoh pimpinan angkatan
darat,mereka telah diculik oleh gerakan yang dipimpin oleh Untung. Saya memberi
tahu bahwa saya telah mengambil komando dan mengambil pimpinan angkatan darat
agar tidak terjadi kekosongan kekuasaan dan jangan sampai ada gerakan tanpa
sepengatahuan panglima. Kalau memang laksamana Umar Dani tidak ada di tempat
sampaikan saja hal hal tadi supaya di jadikan perhatian”
 
Komandan lao
Segera saya lakukan dan sekarang juga saya akan ke kostrad

Mayjen Soeharto memerintahkan kolonel wahono untuk menyiapkan radiogram yang


berisi “Tanggal 30 september telah terjadi coup atau pengambilan kekuasaan secara
paksa oleh gerombolan pemberontak gerakan 30 september”

Pertemuan Kolonel Sarwo Edi dan Mayjen Soeharto


Mayjen Soeharto
“Kolonel Sarwo Edi sudah tau apa yang terjadi ?”

Kolonel Sarwo Edi


“Sudah pak kami sudah mendengar siaran untung jam 7 pagi tadi”

Mayjen Soeharto
“Dibalik untung pasti PKI rupanya sejarah sedang mereka ulang,kita terpangil untuk
menghadapi gerakan ini.Saya perintahkan kolonel,segera merebut kembali RRI dan
TELKOM yang mereka kuasai corong mereka harus segera dibungkam”

Kolonel Sarwo Edi


“Siap perintah kami laksanakan”
( TELKOM dan RRI berhasil direbut oleh pasukan Kolonel Sarwo Edi lalu Mayjen
Soeharto menyampaikan pesan melalui siaran radio )

Mayjen Soeharto
“Para pendengar sekalian,kini situasi telah dapat kita kuasai baik dipusat maupun di
daerah daerah.Seluruh satuan angkatan darat ada dalam kompak telah bersatu untuk
sementara pimpinan angkatan darat kami pegang kita saling bekerja sama dan
kebulatan tekad penuh menumpas perbuatan kontra revolusioner yang dilakukan oleh
apa yang menamakan dirinya gerakan 30 september. Para pendengar sebangsa dan
setanah air yang budiman apa yang menamainya gerakan 30 september telah
membentuk apa yang mereka sebut DEWAN REVOLUSI INDONESIA mereka telah
mengambil alih kekuasaan negara atau disebut coup dari tangan paduka presiden
panglima tertinggi ABRI pemimpin besar revolusi bungkarno dan melempar kabinet
dikora ke kedudukan indisipliner. Disamping mereka telah menculik beberapa perwira
tinggi angkatan darat para pendengar sekalian dengan demikian jelaslah bahwa
tindakan mereka itu kontra revolusioner dan gerakan ini pasti bisa kita hancurkan dan
negara Indonesia yang berlandaskan pancasila pasti akan berjaya”.
(lalu Mayjen Soeharto memerintahkan Kolonel Sarwo Edi untuk merebut lapangan
udara halim).
Akhirnya lapangan udara halim berhasil direbut dan para pemimpin gerakan 30
september melarikan diri. Pada tanggal 3  Oktober 1965 Mayjen Soeharto kembali
dari markas darurat di Senayan. Sukitman yang lolos saat peristiwa G30SPKI pun
dibawa ke Lubang Buaya oleh RPKAD dan disuruh untuk menunjukkan dimana
tempat-tempat para jendral dibunuh.

Sukitman
“Betul pak saya yakin sekali pernah lewat sini disini para jenderal jendral itu disiksa
pak dirumah ini saya yakin tidak salah lagi.”

Prjurit 1
“Apa kamu tidak keliru?.”

Sukitman
‘Tidak pak.”

Prajurit 2
“Lapor,kami telah menemukan tanda tanda yang mencurigakan.”

Para prajurit RPKAD bergerak menuju tempat mencurigakan itu dan menemukan
sebuah pohon pisang yang tak wajar kemudian mereka membongkarnya,ternyata
benar dibawah pohon pisang tersebut adalah sumur yang terdapat jasad para Jendral
dan Perwira TNI.Lalu keesokan harinya Mayjen Soeharto menyaksikan sendiri
pengevakuasian jenazah para korban kekejaman 30 september.

Pidato Pak Soeharto saat Pembongkaran Jenazah


“Pada hari ini tanggal 4 Oktober 1965 kita bersama-sama dengan mata kepala masing-
masing telah menyaksikan suatu pembongkaran dari pada penanaman jenazah pada
jendral kita, 6 jenderal dengan 1 perwira pertama dalam suatu lubang sumur lama.
Sebagaimana saudara-saudara telah maklum bahwa jenderal-jenderal kita dan perwira
pertama kita ini, telah menjadi korban dari pada tindakan-tindakan yang biadab dari
petualangan-petualangan yang dinamakan Gerakan 30 September. Kalau kita melihat
tempat ini adalah di Lubang Buaya, daerah Lubang Buaya ini termasuk dari daerah
Lapangan Halim dan kalau saudara-saudara melihat pula fakta bahwa dekat pada
sumur ini telah menjadi pusat dari pada latihan Sakwan dan Sukwati yang dilakukan
atau dilaksanakan oleh Angkatan Udara. Mereka aktif melatih para anggota-anggota
dari pemuda rakyat dan GERWANI, suatu fakta mungkin mereka itu latihan dalam
rangka melatih pertahanan dipangkalan akan tapi nyata menurut anggota Gerwani
yang dilatih disini yang sekarang tertangkap di Cirebon adalah orang dari Jawa
Tengah jauh daripada daerah tersebut. Jadi kalau menurut fakta ini, mungkin apa yang
diamanatkan presiden dan pemimpin besar revolusi yang sangat kita cintai, bahwa
Angkatan Udara tidak terlibat didalam persoalan ini mungkin ada benarnya, akan
tetapi tidak mungkin tidak ada hubungan dengan peristiwa ini dari pada oknum-
oknum anggota Angkata Udara. Oleh sebab itu, saya sebagai warga dari pada anggota
Angkatan Darat mengetuk jiwa perasaan dari pada Patriot Angkata Udara, bila mana
benar-benar ada oknum-oknum yang terlibat dengan pembunuhan yang kejam dari
pada para jenderal kita yang tidak bedosa ini, saya mengharapkan agar para patriot
Angkatan Udara membersihkan juga dari pada anggota-anggota Angkatan Udara yang
terlibat dalam petualangan ini. Saya sangat berterima kasih bahwa akhirnya tuhan
memberikan petunjuk yang jelas pada kita sekalian bahwa setiap tindakan yang tidak
jujur setiap tindakan yang tidak baik pasti akan terungkap dan saya berterima kasih
kepada satuan-satuan khususnya dari resimen manapun dan juga anggota-anggota dari
KKU dan satuan-satuan lainnya serta rakyat yang telah membantu menemukan bukti
ini dan terus serta mengantarkan jenazah ini hingga jumlah dari pada korban
seluruhnya dapat kami temukan. Sekianlah yang perlu kami jelaskan pada saudara-
saudara sekalian. Terimakasih.”
Pidato Jenderal A.H Nasution saat pemakaman jenazah pahlawan revolusi
bertepatan dengan hari ulang tahun ABRI
“Para prajurit sekalian kawan kawan sekalian terutama rekan rekan yang
sekarang kami sedang lepaskan bismillahhirahmanirahim
Hari ini hari angkatan bersenjata kita hari yang selalu gemilang tapi yang kali ini
hari yang dihinakan oleh fitnah dihinakan oleh penghianatan dihinakan oleh
penganiayaan tetapi hari angkatan bersenjata kita, kita setiap prajurit tetap rayakan
dalam hati sanubari kita dengan tekad kita dengan nama allah yang maha kuasa
bahwa kita akan tetap menegakkan kejujuran kebenaran keadilan.
Jendral Suprapto,Jendral Haryono,Jendral Parman,Jendral Panjaitan,Jendral
Sutoyo,Letnan Tendean ,kamu semua mendahului kami, kami semua yang kamu
tinggalkan punya kewajiban meneruskan perjuangan kita meneruskan tugas angkatan
bersenjata kita meneruskan perjuangan tni kita meneruskan tugas yang suci kamu
semua tidak ada yanng lebih tau dari pada kami yang disini dari pada saya sejak 20
tahun kita selalu bersama sama membela negara kita perjuangan kemerdekaan kita
membela pemimpin besar kita membela cita cita rakyat kita.
Saya tahu kamu manusia tentu ada kekurangan ada kesalahan kita semua
demikian tapi saya tahu kamu semua telah 20 tahun penuh memberikan semua darma
baktimu semua yang ada padamu untuk cita cita yang tinggi itu dan karna itu kamu
hendak dicemarkan hendak difitnah bahwa kamu penghianat justru disini kami semua
saksi yang hidup kamu telah berjuang sesuai dengan kewajiban kita semua
menegakan keadilan,kebenaran,kemerdekaan tidak ada yang ragu ragu kami semua
sedia juga mengikuti jalan kamu jika memang fitnah mereka itu benar kami akan
buktiken.
Rekan rekan adik adik saya sekalian saya sekarang sebagai yang tertua dalam tni
yang tinggal bersama lainya akan menerusken perjuangan kamu membela kehormatan
kamu menghadaplah sebagai pahlawan, pahlawan dalam hati kami seluruh tni sebagai
pahlawan menghadaplah kepada asal mula kita yang menciptakan kita allah swt
karena akhirnya ialah panglima kita yang paling tertinggi ialah yang menentukan
segala sesuatu juga atas diri kita semua tetapi dengan keimanan ini juga kami semua
yakin bahwa yang benar akan tetap menang dan yang tidak benar akan tetap hancur
fitnah fitnah berkali kali fitnah lebih jahat dari pembunuhan kita semua difitnah dan
sodara sodara telah dibunuh kita diperlakukan demikian tapi jangan kita dendam hati
iman kepada allah swt iman kepadanya meneguhkan kita karena dia perintahkan kita
semua berkewajiban untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. ”

Pendapat para ahli

1. Menurut Asvi Warman Adam: peristiwa G 30 8 dilakukan karena adanya


konspirasi politik dalam dan luar negeri. Kepentingan luar negeri adalah
kepentingan AS untuk menahan kekuatan komunis, sedangkan kepentingan
dalam negeri adalah konflik internal TNI AD yang ingin menyingkirkan PKI dari
pemerintahan Soekarno.
2. Menurut SirAndrew Gillchrist: Duta Besar Inggris untuk Indonesia memberikan
analisis bahwa peristiwa G 30 3 dilakukan untuk menjatuhkan komunis dengan
cara menjatuhkan Soekarno melalui kudeta yang akan dilaksanakan tanggal 5
Oktober 1965 yang akan dilaksanakan oleh tentara dan CIA. Rencana ini
dimengerti oleh Letkol. Untung Dengan persetujuan Aidit dan Syam Kemar-man
ia menggerakkan Resimen Cakrabirawa. Namun rencana ini gagal dan menjadi
kesalahan fatal sehingga pihak yang dipersalahkan adalah PKI.
3. Menurut Benedict Anderson dan Ruth McVey. G: 30 S adalah sebuah gerakan
kudeta merangkak yang dilakukan oleh kubu Soeharto melawan kubu A. Yani
dalam perebutan kedudukan eksekutif untuk menggulingkan Soekarno dan
menghancurkan kekuatan komunis di Indonesia.
4. Menurut Dokumen Resmi Negara: yang tentang peristiwa pemberontakan PKI
pada tanggal 30 September 1965, PKI dipersalahkan atas akibat gerakan 30
September 1965. Maka seluruh kekuatan PKI harus Ditumpas.
Pendapat Ulama

1. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa'adi
mengatakan, MUI mengharapkan kepada seluruh umat Islam Indonesia untuk
tidak melupakan peristiwa Gerakan 30 September/PKI. Peristiwa tersebut
bukan saja menambah bukti atas penghianatan PKI di Indonesia.Tetapi juga
membuktikan bahwa PKI memang sudah tidak layak untuk diberikan hak
hidup di Indonesia karena telah berkhianat kepada bangsa dan Negara."
2. Ulama sepuh Nahdlatul Ulama (NU) KH Anwar Iskandar, mengatakan
imbauan agar menonton film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI tiap 30
September tidaklah ada jeleknya. Menurut Anwar, dengan menonton film itu,
masyarakat akan selalu ingat terhadap upaya-upaya pengkhianatan yang
dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dalil

Al-Baqarah ayat 193:

ٰ
َ‫َو ٰقتِلُ ۡوهُمۡ َح ٰتّى اَل تَ ُك ۡونَ فِ ۡتنَةٌ َّويَ ُك ۡونَ الد ِّۡينُ هّٰلِل ‌ِؕ فَا ِ ِن انتَ َه ۡوا فَاَل ع ُۡد َوانَ اِاَّل َعلَى الظّلِ ِم ۡين‬

Artinya: “ Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama
hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti, maka tidak ada (lagi) permusuhan,
kecuali terhadap orang-orang zhalim. ”

Al-Isra Ayat 33;

ۖ ‫ل‬d ْ ُ‫ ْل ٰطَنًا فَاَل ي‬d‫س‬


ِ d‫ ِرف فِّى ٱ ْلقَ ْت‬d‫س‬ ُ ‫ َولِيِّ ِهۦ‬dِ‫ق ۗ َو َمن قُتِ َل َم ْظلُو ًما فَقَ ْد َج َع ْلنَا ل‬ ۟ ُ‫َواَل تَ ْقتُل‬
َ ‫وا ٱلنَّ ْف‬
ِّ ‫س ٱلَّتِى َح َّر َم ٱهَّلل ُ إِاَّل بِٱ ْل َح‬
ُ ‫إِنَّهۥُ َكانَ َمن‬
‫صو ًرا‬

Artinya : " Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa
dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada
ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh.
Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. "

Anda mungkin juga menyukai