Anda di halaman 1dari 7

PENGUJIAN STRUKTUR MIKRO BESI PEJAL BAJA ST 70 DENGAN

MIKROSKOP DIGITAL 16 MP

1)
Mohammad Sofandi, 2) Amin Nur Akhmadi, 3) M. Taufik Qurohman
Email : Msofandi3@gmail.com
amintunon@gmail.com
D3 Teknik Mesin, Politeknik Harapan Bersama Tegal, Jl. Dewi Sartika No. 71 Tegal

ABSTRAK

Proses pengujian struktur mikro besi pejal baja ST 70 dengan menggunakan mikroskop digital 16
MP. Mikroskop ini merupakan alat yang digunakan untuk melihat struktur mikro pada material besi. Pada
umumnya mikroskop ini terdiri dari beberapa bagian fungsi dan komponen diantaranya, lensa okuler,
tabung,pengunci, revolver, statif atau pegangan,lensa objektif, meja perapat, pengunci perapat, sumber
cahaya, pengatur perapat, pengatur mikro dan makro, dasar mikroskop, lack listrik,saklar. Pada proses
pengujian struktur mikro harus memperhatikan objek yang akan di lihat dengan mikroskop yaitu
mengamplas permukaan material sampai halus dengan posisi melingkar dibantu dengan air.Pengujian
struktur mikro dengan bahan besi baja ST-70 menggunakan media reaksi unsur kimia nital HN03 dan
metanol 95 %, pencampuran nital HN03 1-5 ml dan metanol 100 ml. Benda kerja di celupkan kedalam
unsur kimia yang sudah tercampur selama 1-5 detik, setelah di celupkan dikeringkan dan setelah kering di
uji dengan menggunakan mikroskop untuk melihat struktur mikro pada permukaan benda kerja

Kata Kunci : Besi pejal baja ST 70, Mikroskop, Nital HNO3, Metanol

A. Pendahuluan tertentu saja disebabkan oleh pembawaan


Perkembangan teknologi saat ini heterogen dalam logam. maka tidak dapat
terdapat beberapa jenis bahan yang dihindari bahwa pengujian metalografi
digunakan pada industri - industri atau sangat berperan bagi dunia industri.
tujuan - tujuan lain. Untuk mendapatkan Oleh karena itu kita harus berusaha
material yang baik harus diketahui segala mencari material yang memiliki sifat dan
hal mengenai karakteristik struktur alat karakteristik yang baik. Dewasa ini terdapat
sususunan dari logam atau paduan logam beberapa jenisbahan yang digunakan pada
yang akan dipakai atau digunakan pada industri-industri atau tujuan - tujuan lain.
industri – industri atau untuk keperluan Untuk mendapatkan material yang baik
lainnya. Dengan mengetahui karakteristik harus diketahui segala hal mengenai
susunan atau struktur dari suatu logam atau karakteristik struktur alat sususunan dari
paduan logam maka dengan mudah kita logam atau paduan logam yang akan
dapat memilih bahan untuk suatu kontruksi dipakai atau digunakan pada industri –
tertentu. industri atau untuk keperluan lainnya.
Dengan melakukan pengujian Dengan mengetahui karakteristik susunan
metalografi maka dapat dilakukan berbagai atau struktur dari suatu logam atau paduan
jenis perubahan pada suatu meterial setelah logam maka dengan mudah kita dapat
mengetahui karakteristiknya. Pengetahuan memilih bahan untuk suatu kontruksi
metalografi pada dasarnya adalah tertentu. Dengan melakukan pengujian
mempelajari karakteristik atau susunan dari metalografi maka dapat dilakukan berbagai
suatu logam atau paduan dalam jenis perubahan pada suatu meterial setelah
hubungannya dengan suatu analisis kimia mengetahui karakteristiknya. Pengetahuan
dan metalografi dari suatu logam. Biasanya metalografi pada dasarnya adalah
logam yang diuji hanya bagian potongan mempelajari karakteristik atau susunan dari
suatu logam atau paduan dalam b. Jenis jenis baja
hubungannya dengan suatu analisis kimia 1. Baja karbon rendah
dan metalografi dari suatu logam. Biasanya Baja karbon rendah memiliki
logam yang diuji hanya kandungan karbon 0,10% s/d 0,30%. Baja
karbon rendah ini diaplikasikan dalam
B. Landasan Teori pembuatan baja strip, baja batangan atau
1. Baja profil dan plat baja,
Baja adalah paduan antara besi (Fe) 2. Baja karbon menengah
dan karbon (C) dengan adanya Baja karbon menengah mengandung
penambahan paduan lainnya. Baja yang carbon antara 0,30 % s/d0,60. Baja karbon
paling banyak digunakan sebagai hasil ini digunakan sebagai keperluan alat
akhir adalah komponen otomotif, perkakas bagian mesin. Berdasarkan total
tranformer listrik dan untuk proses karbon yang terdapat dalam baja ini maka
manufaktur lainnya seperti proses baja karbon dapat di gunakan sebagai
pembuatan lembaran besi, proses ekstrusi keperluan- keperluan industry.
dan lain - lain. Dasar pemakaian baja 3. Baja karbon tinggi
seiring dengan terus berkembangnya Baja karbon tinggi mengandung
sebuah industri otomotif dan kebutuhan kadar carbon antara lain 0,60 % s/d 1,7 %.
masyarakat dengan kendaraan bermotor,
komponen permesinan, ban konstruksi dan 3. Pengertian Korosi
bidang lainnya terutamanya didasarkan Korosi adalah proses perusakan
sifat mekaniknya jika suatu logam yang logam oleh reaksi kimia antara logam
sangat keras sulit dalam pembentukannya. dengan zat-zat yang berada di
Kemampuan pengerasan sebuah baja lingkungannya sehingga menimbulkan
memiliki rentangan yang sangat besar senyawa yang tak di kehendaki dan
sehingga dapat disesuaikan pada sifat mengakibatkan kerusakan struktur logam
mekanik yang sesuai dengan yang tersebut, sehingga mempengaruhi kualitas
diinginkan dari baja itu (Troxell, 1998). dari logam menjadi semakin menurun dari
Pada paduan logam baja karbon rendah waktu kewaktu di karenakan korosi akan
Kkarbon (C). Silikon (Si), Mangan (Mn), mengurangi massa dari logam.
Phosfor (P) dan unsur – unsur lainnya. Terjadinya korosi pada suatu logam
didalam lingkungan elektrolit (air) adalah
2. Klasifikasi Baja proses elektrokimia. Proses ini terjadi
a. Baja Karbon (CarbonSteel) abila ada sebuah reaksi setengah sel
Baja karbon atau yang di sebut carbon melepaskan elektron dan reaksi setengah
Steel yaitu baja yang tersusun dari elemen- yang menerima elektron tersebut. Kedua
elemen yang persentase maksimum selain reaksi akan berlangsung sampai dengan
bajanya sebagai berikut: terjadi kesetimbangan dinamis
1. 1.65 % Manganese dimanajumlah sebuah elektron yang
2. 0.60 %Copper dilepas sama saja dengan banyak elektron
3. 1.70 %Carbon yang diterima.
4. 0.60 %Silicon
Carbon adalah bahan untuk 4. Proses Pembuatan Baja
menaikkan tegangan (strength) dari baja Dewasa ini, besi kasar diproduksi
murni. Baja di kategotikan berdasar dengan menggunakan dapur bijih besi (blast
material, yaitu dari ingot iron (baja furnace) yang berisi kokas pada lapisan
bongkah) tanpa carbon sama sekali, paling bawah, kemudian batu kapur dan
sampai cost iron (baja tuang) yang bijih besi. Kokas terbakar dan
memiliki carbon sekurang – kurangnya menghasilkan gas CO yang naik ke atas
adalah 1.70%. (Ir.Oentoeng, Konstruksi sambil mereduksi oksida besi. Besi yang
Baja, 1999) telah tereduksi melebur dan terkumpul
dibawah tanur menjadi besi kasar yang
biasanyamengandungKarbon (C), Mangan mengurangi sifat yang tidak diinginkan
(Mn), silicon (Si), nikel (Ni), fosfor (P), pada baja karbon dan memperbaiki atau
belerang (S). Kemudian leburan besi menambah sifat-sifat lain yang
dipindahkan ke tungku lain (converter) dan dikehendaki. Pengaruh dari beberapa unsur
diembuskan gas oksigen untuk mengurangi paduan terhadap sifat baja paduan
kandungan karbon. dikemukakan dibawah ini:
Untuk menghilangkan kembali 1) Karbon ( C)
kandungan oksigen dalam baja cair, Pada baja-baja perkakas, persentase
ditambahkan Al, Si, Mn. Proses ini karbon antara 0,1 - 0,6 %. Karbon juga
disebut dioksidasi. Setelah dioksidasi, baja merupakan unsur penting yang
cair dialirkan dalam mesin cetakan mempengaruhi harga kekerasan dalam
kontinu berupa slab atau dicor dalam pembentukan fasa martensit. Selain itu
cetakan berupa ingot. Slab dan ingot itu kenaikkan kandungan karbon
diproses dengan penempaan panas, rolling akanberpengaruh pada kekuatan tarik
panas, penempaan dingin, perlakuan (tensile strength), menaikkan keuletan
panas, pengerasan permukaan dan lain- (ductility) dan sifat mampu las
lain untuk dibentuk menjadi sebuah (weldability) akan menurun dengan
produk atau kerangka dasar dari sebuah naiknya kandungan karbon
produk. 2) Mangan(Mn)
Baja merupakan paduan besi (Fe) Semua baja mengandung mangan
dengan karbon (C), dimana kandungan karena sangat diperlukan dalam proses
karbon tidak lebih dari 2%.Baja banyak pembuatan baja. Kandungan mangan
digunakan karena baja mempunyai sifat kurang lebih 0,6 % masih belum dikatakan
mekanis lebih baik dari pada besi, sifat paduan dan tidak mempegaruhi sifat baja.
baja antara lain : Dengan bertambahnya kandungan mangan
1. Tangguh dan ulet. suhu kritis seimbang. Baja dengan 12 %
2. Mudah ditempa. Mn adalah austenit karena itu suhu
3. Mudah diproses. kritisnya dibawah suhu kamar akibatnya
4. Sifatnya dapat diubah dengan baja tidak dapat diperkeras. Unsur ini
mengubah karbon. dapat berfungsi sebagai deoksidasi dari
5. Sifatnya dapat diubah dengan baja dan dapat mengikat sulfur dengan
perlakuan panas. membentuk senyawa MnS yang titik
6. Kadar karbon lebih rendah dibanding cairnya lebih tinggi dari titik cair baja.
besi. Dengan demikian akan dapat
7. Banyak di pakai untuk berbagai bahan mencegahpembentukkan Fe, S, yang titik
peralatan. cairnya lebih rendah dari titik cair baja.
Walaupun baja lebih sering Akibatnya kegetasan pada suhu tinggi
digunakan, namun baja mempunyai dapat dihindari, disamping itu menguatkan
kelemahan yaitu ketahanan terhadap fasa ferit.
korosinya rendah. Baja dapat ( dua unsur 3) Silikon (Si)
atau lebih digabung sehingga dihasilkan Silikon berfungsi sebagai deoksidasi,
sifat lain). Hasil pemaduannya yaitu: silikon akan menaikkan hardenability
a. Larutan padat / solid solufion (dapat dalam jumlah sedikit, tetapi dalam jumlah
memperbaiki sifat fisik /kimia) yang banyak akan menurunkan keuletan.
b. Senyawa ( lebih keras dari larutan Biasanya unsur-unsur kimia lainnya
padat, dapat memperbaikisifat seperti mangan, molybdenum dan
mekanik). chromium akan muncul dengan adanya
silikon. Kombinasi silikon dengan unsur-
4. Pengaruh Unsur Paduan Pada Baja unsur tersebut akan menambah kekuatan
Sifat baja sangat tergantung pada dan ketangguhan dari baja.
unsur-unsur yang terkandung didalamnya. 4) Chromium(Cr)
Unsur-unsur paduan ditambahkan untuk Chromium ditemukan dalam jumlah
yang banyak pada baja-baja perkakas dan
merupakan elemen penting setelah karbon. pada suhu tinggi. Umumnya kadar sulfur
Chromium merupakan salah satu unsur- harus dikontrol serendah-rendahnnya,
unsur pembentuk karbida dan dapat yaitu kurang dari 0,05 %.
meningkatkan ketahanan korosi dengan 10) Phospor(P)
membentuk lapisan oksida di permukaan Phospor dalam jumlah besar dalam
logam. baja dapat menaikkan kekuatan dan
5) Nikel (Ni) kekerasan, tetapi juga menurunkan
Nikel mempunyai pengaruh yang keuletan dan ketangguhan impak. Pada
sama seperti mangan yaitu menurunkan baja-baja konstruksi kandungan phosphor
suhu kritis dan kecepatan pendinginan dibatasi dengan kandungan maksimum
kritis, memperbaiki kekuatan tarik, tahan yang biasanya tidak lebih dari0,05%.
korosi. Menaikkan ketangguhan atau Diagram fasa Fe-C atau biasa disebut
ketahanan terhadap beban benturan diagram kesetimbangan besi karbon
(impact) merupakan diagram yang menjadi
6) Vanadium (V) parameter untuk mengetahui segala jenis
Vanadium dalam baja-baja perkakas fasa yang terjadi didalam baja, serta untuk
berperan sebagai salah satu unsur mengetahui faktor-faktor apa saja yang
pembentuk karbida. Vanadium juga terjadi pada paduan baja dengan segala
merupakan unsur penyetabil martensit. perlakuannya.
Pada saat proses temper, karbida
vanadium berpresipitat di batas butir ferit.
Hal ini akan menaikan harga kekerasan.
Biasanya terjadi pada temperatur temper
500 - 600°C. Vanadium dapat
menurunkan hardenability karena karbida-
karbida yang terbentuk dapat menghambat
pengintian dan pertumbuhan butir
austenit. Tetapi pada temperatur tinggi,
dimana karbida vanadium larut, unsur ini
dapat meningkatkan hardenability.
7) Molybdenum (Mo)
Unsur ini dapat menguatkan fasa ferit
dan menaikkan kekuatan baja tanpa Gambar 2.1 Diagram Kesetimbangan Fe-C
kehilangan keuletan. Molybdenum juga 10

dapat berfungsi sebagai penyetabil


karbida, sehingga mencegah Dari diagram fasa yang dituntujukkan
pembentukkan grafit pada pemanasan pada gambar 2.2 terlihat bahwa suhu
yang lama. Karena itu penambahan Mo sekitar 723°C merupakan suhu
kedalam baja dapat menaikkan kekuatan transformasi austenit menjadi fasa perlit
dan ketahanan terhadap creep pada suhu (yang merupakan gabungan fasa ferit dan
tinggi. sementit). Transformasi fasa ini dikenal
8) Tungsten(W) sebagai reaksi eutectoid dan merupakan
Tungsten juga merupakan salah satu dasar proses perlakuan panas dari baja.
unsur pembentuk karbida kompleks pada Sedangkan daerah fasa yang prosentase
baja-baja perkakas. Karbida kompleks ini larutan karbon hingga 2 % yang terjadi di
terbentuk dengan adanya pendinginan temperatur 1.147°C merupakan daerah
yang sangat lambat. Karbida ini bersifat besi gamma (γ) atau disebut austenit. Pada
meningkatkan kekerasan dan kekuatannya. kondisi ini biasanya austenit bersifat
9) Sulfur (S) stabil, lunak, ulet, mudah dibentuk, tidak
Sulfur dapat membuat baja menjadi ferro magnetis dan memiliki struktur
getas pada temperatur tinggi, oleh karena kristal Face Centered Cubic (FCC).Besi
itu dapat merugikan baja yang digunakan murni pada suhu dibawah 910°C
mempunyai struktur kristal Body Centered karbida besi membentuk molekul Fe3C,
Cubic (BCC). Besi BCC dapat melarutkan akan tetapi kisi kristal yang membentuk
karbon dalam jumlah sangat rendah, yaitu atom besi dan karbon mempunyai
sekitar 0,02 % maksimum pada suhu perbandingan 3 : 1. Karbida pada ferit
723°C. Larutan pada intensitas dari karbon akan meningkatkan kekerasan pada baja
didalam besi ini disebut juga besi alpha sifat dasar sementit adalah sangat keras.
(α) atau fasa ferit. Pada suhu diantara 4. Perlit
910°C sampai 1.390°C, atom-atom besi Merupakan campuran khusus yang
menyusun diri menjadi bentuk kristal terjadi atas dua fasa yang terbentuk
Face Centred Cubic (FCC) yang juga austenisasi, dengan komposisi eutektoid
disebut besi gamma (γ) atau fasa austenit. bertransformasi menjadi ferit dan karbida.
Besi gamma ini dapat melarutkan karbon Ini dikarenakan ferit dan karbida terbentuk
dalam jumlah besar yaitu sekitar 2,06 % secara bersamaan dan keluarnya saling
maksimum pada suhu sekitar 1.147°C. bercampur. Apabila laju pendinginan
Penambahan karbon ke dalam besi FCC dilakukan secara perlahan-lahan maka
ditransformasikan kedalam struktur BCC atom karbon dapat berdifusi lebih lama
dari 910°C menjadi 723°C pada kadar dan dapat menempuh jarak lebih jauh,
karbon sekitar 0,8 %. Diantara temperatur sehingga di peroleh bentuk perlit besar.
1.390°C dan suhu cair 1.534°C, besi Dan apabila laju pendinginan lebih di
gamma berubah menjadi susunan BCC percepat lagi maka difusiakan terbatas
yang disebut besi delta (δ). Ada beberapa pada jarak yang dekat sehingga akhirnya
hal yang perlu diperhatikan didalam menghasilkan lapisan tipis lebih banyak.
diagram Fe – Fe3C yaitu, perubahan fasa 5. Martensit
ferit atau besi alpha (α), austenit atau besi Adalah suatu fasa yang terjadi karena
gamma (γ), sementit atau karbida besi, pendinginan yang sangat cepat sekali,dan
perlit dan sementit akan diuraikan terjadi pada suhu dibawah eutektoid tetapi
dibawah ini : masih diatas suhu kamar. Karena struktur
1. Ferrite atau besi alpha(α) austenit FCC tidak stabil maka akan
Merupakan modifikasi struktur besi berubah menjadi struktur BCT secara
murni pada suhu ruang, dimana ferit serentak. Pada reaksi ini tidak terjadi
menjadi lunak dan ulet karena ferit difusi tetapi terjadi pengerasan (dislokasi).
memiliki struktur BCC, maka ruang antara Semua atom bergerak serentak dan
atom-atomnya adalah kecil dan padat perubahan ini langsung dengan sangat
sehingga atom karbon yang dapat cepat dimana semua atom yang tinggal
tertampung hanya sedikit sekali. tetap berada pada larutan padat karena
2. Austenit atau besi gamma(γ) terperangkap dalam kisi sehingga sukar
Merupakan modifikasi dari besi menjadi slip, maka martensit akan menjadi
murni dengan struktur FCC yang memiliki kuat dan keras tetapi sifat getas dan rapuh
jarak atom lebih besar dibandingkan menjadi tinggi.Martensit dapat terjadi bila
dengan ferit. Meski demikian rongga- austenit didinginkan dengan cepat sekali
rongga pada struktur FCC hampir tidak (dicelup) hingga temperatur dibawah
dapat menampung atom karbon dan pembentukkanbainit. Martensit terbentuk
penyisipan atom karbon akan karena transformasi tanpa difusi sehingga
mengakibatkan tegangan dalam struktur atom- atom karbon seluruhnya
sehingga tidak semua rongga dapat terisi, terperangkap dalam larutan super jenuh.
dengan kata lain daya larutnya jadi Keadaan ini yang menimbulkan distorsi
terbatas. pada struktur kristal martensit dan
3. Karbida Besi atauSementit membentuk BCT. Tingkat distorsi yang
Adalah paduan Besi karbon, dimana terjadi sangat tergantung pada kadar
pada kondisi ini karbon melebihi batas karbon. Karena itu martensit merupakan
larutan sehingga membentuk fasa kedua fasa yang sangat keras namun getas.
atau karbida besi yang memiliki
komposisi Fe3C. Hal ini tidak berarti bila
C. Metode Analisa Data dan tidak beraturan, bentuknya berbeda-
beda tergantung pada unsur dan proses yang
dialami pada saat pembentukanya (ASM
Handbook Committee, 2002:9) gambaran
dari kumpulan fasa-fasa yang dpat diamati
meluli teknik metalografi. Struktur mikro
suatu logam dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Dimana
perbesaran foto diperoleh dari perkalian
lenda obyektif dan okuler. Lensa obyektif
yang dipakai 20x, dan lensa okuler 20x
sehingga perbesaran 200x. Jarak 200 strip
pada foto untuk perbesaran 200x adalah 200
πm.
Adapun hasil pengujian yang telah
dilakukan dari hasil reaktan kimia terhadap
baja karbbon rendah ST 70 adalah :
D. Haasil dan Pengambiilan Data
1. Pengujian Struktur Mikro Baja ST 1. Hasil Pengujian Struktur mikro pada
70 besi pejal baja ST 70.
Sturktur mikro adalah gambaran dari Struktur mikro pada logam induk dari
kumpulan fasa-fasa yang diamati melalui hasil pengujian struktur mikro, struktur
teknik metalografi. Struktur mikro suatu mikro logam induk non perlakuan
logam dapat dilihat menggunakan pembesaran 20 kali Objektif atau 100x,
mikroskop. dapat dilihat sebagai berikut gambarnya:
Tabel 1. Komposisi Kimia
No. Unsur Ukuran (Ml)

1. Nital HNO3 1-5

2. Metanol 95 100 Gambar 4.2 Struktur Mikro


Pembesaran 20x
Struktur yang dimiliki oleh baja
karbon rendah didominasi oleh ferit dan 2. Hasil Pengujian Struktur mikro pada
sedikit perlit. Penambahan unsur paduan besi pejal baja ST 70.
biasanya dilakukan pada pengelasan baja Struktur mikro pada logam induk dari
karbon rendah, pengujian struktur mikro hasil pengujian struktur mikro, struktur
untuk mengetahui unsur kandungan yang mikro logam induk non perlakuan
terdapat didalam benda uji. pembesaran 40 kali Objektif atau 100x,
dapat dilihat sebagai berikut gambarnya:

Gambar 4.3 Struktur Mikro Pembesaran


40x
Gambar 4.1 Spesimen Besi Pejal Baja ST 3. Hasil Pengujian Struktur mikro pada
70. besi pejal baja ST 70.
Pada struktur yang terbentuk pada Struktur mikro pada logam induk dari
material logam dan ukuranya sangat kecil hasil pengujian struktur mikro, struktur
mikro logam induk non perlakuan
pembesaran 40 kali Objektif atau 100x, steel/pengujian-sifat-mekanik-bahan-
dapat dilihat sebagai berikut gambarnya: logam/pengujian-sifat-mekanik-
kekerasan-bahan-logam-baja/

Badaruddin, Mohammad.2003. “modul


praktikum pengujian logam dan nn
logam”Laboratorium material teknik
jurusan teknik mesin fakultas teknik
universitas lampung. Bandar
Lampung.
Gambar 4.4 Struktur Mikro Pembesaran
100x
Callister, W.D., Material Science and
Engineering An Introduction,
2. Pembahasan Pengujian Struktur 6thEdition,
Mikro
Nampak pada pengujian struktur mikro John Wiley & Sons, New York, 2003.
pada raw material lebih banyak kristal perlit
dibandingkan kristal ferrit. Kristal ferrit Surdia, T; Saito, S., 1985, Pengetahuan
yang mempuyai sifat lunak lebih banyak Bahan Teknik, Edisi ke-4, PT. Pradya
mendominasi struktur baja. Sementara Paramita, Jakarta
kristal perlit berada diantara dengan jumlah
yang lebih sedikit. Ferrit yang mempunyai Love, G. 1986, Teori dan Praktek kerja
sifat lebih keras dibandingkan perlit Logam, Edisi ke-3, PT. Erlangga
menempati posisi yang tidak teratur. Jakarta

E. Kesimpulan Niemann, G.1994, Elemen mesin, Jilid 1


Kesimpulan dari pembahasan Edisi ke-2, PT.Erlangga, Jakarta.
pengujian struktur mikro baja ST 70
menggunakan unsur kimia Nital HNO3 dan Tata,Surdia.,1989 Pengetahuan Bahan
Metanol 95 %, maka dapat disimpulkan Teknik, PT. Pradian Paramita,
bahwa pada besi pejal baja ST 41 struktur Jakarta.
yang dimiliki oleh baja karbon rendah
didominasi oleh ferit dan perlit. Tata Surdia dan Shinroku Saito,
Penambahan unsur paduan biasanya Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan
dilakukan pada pengelasan baja karbon Ke 3, PT. Pradnya Paramita, Jakarta
rendah, pengujian struktur mikro untuk 1995.
mengetahui unsur kandungan yang terdapat
didalam benda uji.
Struktur yang terbentuk pada material
logam dan ukuranya sangat kecil dan tidak
beraturan, bentuknya berbeda-beda
tergantung pada unsur dan proses yang
dialami pada saat pembentukanya (ASM
Handbook Committee, 2002:9) gambaran
dari kumpulan fasa-fasa yang dpat diamati
meluli teknik metalografi. Struktur mikro
suatu logam dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop.

F. Daftar pustaka
Arda, Pengujian Sifat Mekanik Kekerasan
Bahab Logam Baja, rdra.biz/sain-
teknologi/metalurgi/besi-baja-iron-

Anda mungkin juga menyukai